Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
seluruh dunia, yaitu 14% dari seluruh kematian pada wanita, sedangkan di
wilayah Asia Tenggara kanker berada di urutan keempat. Menurut data World
(IARC) tahun 2012, diperkirakan jumlah kasus baru kanker adalah sebesar 6,7
juta dan jumlah kematian perempuan di seluruh dunia akibat kanker adalah
sebesar 3,5 juta. Angka insidensi kanker pada perempuan diperkirakan akan
cell transplantation (HSCT). Oleh karena itu, jumlah pasien yang bertahan setiap
tahunnya menjadi lebih banyak, namun harus menghadapi risiko dari efek
(premature ovarian failure) dengan merusak oosit dan folikel ovarium wanita,
infertilitas.2-6
Infertilitas merupakan kegagalan suatu pasangan untuk mendapatkan
tahun 2013, prevalensi perempuan yang mengalami infertilitas primer pada usia
untuk mengamankan jaringan manusia pada suhu yang sangat rendah (dapat
kesuburan pada wanita dengan risiko premature ovarian failure dan pasien kanker
diterapkan pada oosit dan jaringan ovarium manusia yang matur maupun imatur,
dan teknik ini merupakan teknik pilihan karena tingkat post-thaw survival
transplantasi dari jaringan ovarium yang telah dibekukan, dan beberapa telah
karena iskemia cukup besar. Beberapa penelitian juga memaparkan bahwa dalam
dikembangkan secara in vitro. Namun, kultur in vitro dari folikel antral yang
diisolasi dari ovarium manusia belum memiliki hasil yang memuaskan dan belum
TINJAUAN PUSTAKA
Folikel ovarium adalah bagian yang sangat penting dari sebuah ovarium.
Ovarium terdiri dari oosit yang akan mengalami ovulasi, fertilisasi dan
membentuk embrio. Ovarium juga menghasilkan steroid dan hormon protein yang
dikelilingi oleh selapis sel –sel granulosa; ovum, dengan selubung sel ganulosa
tersebut disebut folikel primordial. Sepanjang masa kanak – kanak, sel granulosa
diyakini berfungsi memberi makanan untuk ovum dan menyekresikan suatu faktor
dalam jumlah cukup, seluruh ovarium, bersama dengan folikelnya, akan mulai
tumbuh.13
itu sendiri, yang meningkatkan diametrnya menjadi dua sampai tiga kali lipat.
primer.1,2- Selama beberapa hari pertama setiap siklus seksual bulanan wanita,
konsentrasi FSH dan LH yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior meningkat
sedikit demi sedikit menjadi sedang, dengan peningkatan FSH yang sedikit lebih
besar daripada LH. Hormon – hormon ini, khususnya FSH mampu mempercepat
penambahan lapisan pada sel –sel tesebut. Sel – sel granulosa juga bertanggung
factor.14
Selain itu, sel- sel berbentuk kumparan yang dihasilkan oleh interstitium
sel kedua yang disebut dengan teka. Teka terbagi dua, yaitu teka interna dan
eksterna. Di dalam teka interna, sel –sel mempunyai karakteristik epitelium yang
mirip dengan sel – sel granulosa dan mempunyai kemampuan menyekresi hormon
steroid seks tambahan (estrogen dan progesteron). Sedangkan lapisan luar yaitu
teka eksterna berkembang menjadi kapsul jaringan ikat yang sangat vaskular.
Kapsul ini akan menjadi kapsul dari folikel yang sedang tumbuh.13
beberapa hari, massa sel granulosa menyekresi cairan folikular yang mengandung
menjadi tahap antral yang dirangsang oleh FSH sendiri. Kemudian akan terjadi
melewati beberapa tahap, yaitu: (1) esterogen disekresikan ke dalam folikel dan
menyebabkan sel – sel granulosa membentuk jumlah reseptor FSH yang semakin
banyak; keadaan ini menyebabkan suatu efek umpan balik positif karena
esterogen membuat sel – sel granulosa menjadi lebih sensitif terhadap FSH. (2)
FSH dari hipofisis dan esterogen bergabung untuk memacu reseptor LH sel
rangsangan FSH dan membentuk peningkatan sekresi folikular yang lebih cepat.
proliferasi sel – sel teka folikular dan juga meningkatkan sekresi folikular.13
cepat. Diameter ovum akan membesar sampai tiga kali lipat lagi, menghasilkan
ovum dengan diameter total sepuluh kali lipat diameter awal atau peningkatan
massa sebesar 1000 kali lipat. Setelah pertumbuhan selama satu minggu atau
lebih tetapi sebelum terjadi ovulasi, salah satu dari folikel mulai tumbuh lebih
cepat melebihi yang lain; bersisa 5 sampai 11 folikel yang tumbuh berinvolusi
(suatu proses yang disebut atresia), dan sisa folikel ini dikatakan menjadi atretik.
Hal ini diduga karena sejumlah esterogen yang berasal dari folikel yang tumbuh
paling cepat bekerja pada hipotalamus untuk lebih menekan kcecepatan sekresi
FSH oleh kelenjar hipofisis anterior dengan cara menghambat pertumbuhan lebih
jauh folikel – folikel yang kurang berkembang. Oleh karena itu, folikel yang
normalnya hanya membuat satu folikel tumbuh sampai cukup besar untuk
berovulasi setiap bulan. Hal ini terjadi untuk mencegah terjadinya kehamilan
ganda. Folikel tunggal tersebut mencapai diameter 1 sampai 1,5 sentimeter pada
saat ovulasi dan disebut folikel matang. Folikel yang tidak atretik, di bawah
Pada tahap ini folikel tersebut menjadi folikel Graaf yang merupakan
sumber utama sekresi esterogen. Sebagai akibat dari puncak hormon gonadotropin
pada masing – masing siklus reproduksi, folikel Graaf yang dominan akan
berovulasi melepaskan oosit agar terjadi fertilisasi, dimana sel teka dan granulosa
perkembangan folikel dan secara klinis FSH digunakan sebagai agen konsentrat
terapeutik pada perkembangan awal antral hingga menjadi salah satu tatalaksana
selektif pada tahap awal oleh kontrol sinyal AKT dan mTOR (proses perekrutan
antral. Meskipun hampir semua folikel antral akan mengalami atresia, folikel
antral yang telah dipilih akan dikendalikan oleh perubahan siklus FSH dan LH
kelenjar ptiutari, akan mencapai tahap preovulasi dan mampu mensekresikan oosit
stimulan folikel. Natriuretic peptide terdiri atas tiga struktur molekul,yaitu atrial
natriuretic peptide (ANP), brain natriuretic peptide (BNP), dan CNP. CNP
diekspresikan oleh tipe sel yang berbeda dimana prekursor NPPC terbagi menjadi
22 asam amino peptida. CNP adalah faktor penting dalam ovarium yang bekerja
proses pematangan oosit. CNP dihasilkan oleh sel granulosa pada folikel sekunder
dan folikel antral sebagai respon terhadap stimulasi FSH. CNP bekerja bersama
dikenal sebagai NPR2 atau guanylyl cyclase B (GC-B), dimana ANP dan BNP
cyclase (GC)-A. Kedua reseptor ini adalah ezim pada membran guanylyl cyclase
yang memberi sinyal melalui produksi second messenger cGMP dan mengalami
bagian khusus domain kinase. mANP dan BNP bertindak sebagai hormon
hipertrofi otot jantung, sedngkan CNP bekerja dengan cara baik autokrin maupun
reseptor NPPC dan NPRB diekspresikan di sel ganulosa dan kumulus pada
lonjakan LH, level CNP yang tinggi mencegah proses pematangan oosit dimana
lonjakan LH dalam fase ovulasi menekan level CNP pada ovarium dan cairan
aktivitas CNP secara eksklusif dimediasi oleh cGMP bukan cAMP. Meskipun
peran cGMP dalam pertumbuhan folikel masih perlu dijelaskan, sangat menarik
memiliki peran tumpang tindih dalam perkembangan folikel. Studi in vivo pada
ovarium yang secara sukses diinduksi oleh hormon gonadotropin. Layaknya FSH,
dengan CNP saja pada tikus pubertas (tanpa FSH eksogen) memulai pertumbuhan
folikel dalam tahap preovulasi, yang diinduksi secara efisien oelh LH/hCG. Oosit
matur yang akan diperoleh setelah penatalaksanaan CNP siap dibuahi dan dapat
berkembang menjadi blastosit secara in vitro. Oleh karena itu, CNP yang
tahap akhir dari proses maturasi ovulasi. Fungsi terpenting dari folikel ovarium
adalah agar oosit yang siap dibuahi diperoleh sehingga terbentuk spesies – spesies
baru. Tahap akhir perkembangan folikel ini hanya dapat dicapai oleh folikel yang
sehat dan yang akan menghasilkan oosit yang sehat. Salah satu mekanisme yang
terlibat adalah sektresi faktor parakrin dari oosit yang ditunjukkan dengan
folikel yang lebih besar tetapi tidak pada folikel primordial. Padakultur sel
somatik yang diisolasi dari folikel antral, R-spondin2 bekerja sinergis dengan
ovarium mencit yang belum pubertas, R-spondin2 yang mirip dengan FSH
memulai perkembangan folikel primer sampai menjadi folikel antral. Oleh karena
itu, R-spondin2 yang dihasilkan oleh oosit adalah faktor parakrin yang penting
menjadi salah satu terapi baru pada wanita – wanita infertil yang tidak berespon
Baik R-spondin2, GDF9, dan BMP15 adalah faktor yang dihasilkan oleh
factor)-beta dan berikatan dengan serin kinase (RSKs) yang menstimulasi proses
folikel preantral pada kultur dan memulai biosintesis androgen pada sel teka.
berlangsung. BMP15, gen paralog GDF9, juga diekpresikan dalam oosit melalui
merupakan struktur yang lebih kaku daripahda lamisan medular yang terletak
lebih dalam. Ada banyak mekanisme didalam ovarium yang sampai saat ini belum
dapat diketahui secara pasti yang dapat menjelaskan bagaimana folikel – folikel
yang lain berada dalam keadaan dorman. Sekali folikel primordial tersebut
diaktivasi untuk berkembang, Hippo signaling dari sebuah sel dalam folikel yang
masing – masing folikel yag ada dalam ovarium. Hippo signaling jga terlibat
dalam komunikasi antar folikel, dimana folikel yang ukurannya lebih besa akan
menekan Hippo signaling di folikel tetangga yang berukuran lebih kecil untuk
menekan pertumbuhannya. Oleh karena itu, pada ovulasi masing – masing folikel,
signaling setiap bulannya dan akibat dari over proliferasi pada permukaan epitel
kanker.15-16
Jalur Hippo signaling diregulasi oleh pengaruh fisik dan mekanik dalam
lingkungan sel. Pengaruh mekanik yang berasal dari matris ekstraseuler, adhesi
sel, bentuk sel, dan susunan sitoskeleton aktomiosin akan berpengaruh pada nasib
sel tersebut nantinya. Jalur Hippo signaling terdiri dari beberapa regulator
pertumbuhan negatif yang bekerja pada kaskade kinase yang bekerja dengan
proses fosforilasi dan inaktivasi kunci efektor Hippo signaling, yaitu Yes-
meningkatkan level YAP di inti sel. YAP bekerja dengan faktor transkripsi untuk
peningkatan aktivitas YAP, sedangkan pada sel dengan matriks yang lembut,
terjadi penurunan aktivitas YAP dan terjadi proses adipogenesis. Pada embrio
tumor memiliki struktur stroma yang keras dan sitoskeleton yang kuat, yang
primordial yang berada korteks yang strukturnya lebih kaku akan berjalan ke
lapisan medular yang strukturnya lebih lembut dan longgar, sehingga aktivitas
YAP di lapisan ini akan berkurang, diikuti dengan penurunan proses proliferasi.16
dimetabolisme dan mengalami transkrip gen pada pertumbuhan oosit. Oleh karena
itu, oosit primordial pada folikel ini sudah disiapkan dengan transkrip gen untuk
pertumbuhan yang lebih jauh lagi. Studi terbaru memberi cara pandang baru untuk
aktivitas AKT dan penekanan faktor transkripsi FOXO3. Setelah ligand Kit
mengaktifasi ligand RTK yang serumpun, fosforilasi dari daerah RTK intraseluler
folikel primordial telah terlihat jelas pada percobaan dengen mencit. Pada
sel dan proliferasi dengan memulai biosintesis protein, lipoid, dan organela, dan
gen Tsc1 dan Tsc2 juga bekerja sinergis dalam meningkatkan pertumbuhan oosit
peran jalur aktivasi AKT dan mTOR1 yang bekerja sinergis dalam regulasi folikel
primordial agar tetap dalam keadaan dorman dan mempertahankan panjang siklus
pemeliharaan fertilitas pada wanita, yang dapat dilihat pada gambar 2.5.)
dengan kanker meningkat secara pesat selama tiga dekade terakhir. Jenis
keganasan yang paling sering dijumpai selama masa kanak-kanak adalah
leukimia, Hodgkin’s dan non-Hodgkin’s limfoma, tumor pada sistem saraf pusat,
leukimia/ ALL) merupakan jenis keganasan anak terbanyak, dengan 2.100 kasus
mencapai 80%, dengan persentase yang lebih tinggi pada limfoma (94%) dan
tumor Willms (91%). Walaupun jumlah anak yang bertahan dengan kanker
pasien perempuan usia pubertas dan belum menarke yang menerima kemoterapi,
ooforektomi pada tumor jinak. Manfaat terbesar dari prosedur ini diharapkan
tidak perlu dilakukan. Dengan demikian, waktu untuk terapi kanker berkurang dan
b. Penyakit autoimun
mempertahankan fertilitasnya.11
bawah 40 tahun. Kanker payudara, kanker tersering pada wanita usia reproduksi,
memiliki five-year survival rate yang cukup tinggi yaitu 90%. Kebanyakan pasien
lainnya, kanker payudara memiliki jarak sekitar enam minggu antara tatalaksana
pembedahan dan kemoterapi, sehingga pada periode ini dapat dilakukan bantuan
eksternal.11
lanjut, karena pada pasien ini kebanyakan mendapat terapi radioterapi pelvis.
dan selanjutnya dilakukan kriopreservasi. Pasien dengan mutasi gen BRCA I dan
persalinan selesai atau pada usia 35-40 tahun untuk menurunkan risiko kanker
dan infertilitas yang permanen. Kerusakan gonad yang terjadi tidak hanya karena
paparan radiasi secara langsung, baik itu pada daerah pelvis maupun bagian
kerusakan walaupun gonad berada diluar daerah target terapi radiasi. Oosit
manusia sangat sensitif terhadap radiasi, oleh karena itu radiasi dapat mengurangi
jumlah folikel primodial sesuai dengan dosis yang diberikan. Dengan pemberian
radiasi pada ovarium sebesar >6 Gy biasanya akan membuat kegagalan ovarium
yang ireversibel, dan dosis sebesar <4 Gy sudah cukup untuk merusak setengah
remaja dan dewasa dapat dilakukan dengan beberapa metode yang secara grafis
Gambar 2.6. Beberapa bagian dari ovarium manusia yang dapat dilakukan
metode kriopreservasi3
tanpa pasangan laki-laki, wanita yang tidak ingin mengawetkan embrio karena
alasan etis dan agama. Angka kelangsungan hidup oosit setelah dicairkan,
juga menjadi pilihan bagi wanita dengan kasus khusus, sebagai contoh pada tahun
2010, seorang remaja berusia 14 tahun dengan sindrom Turner mosaik dan
menjalani kemoterapi dan atau radioterapi yang tidak mempunyai cukup waktu
untuk melakukan induksi ovulasi dan kriopreservasi embrio atau oosit. Metode
kriopreservasi jaringan ovarium ini merupakan satu-satunya pilihan pada anak
perempuan yang belum memasuki pubertas dan pada wanita dengan kanker yang
Oosit yang imatur akan dimatangkan baik secara in vivo ataupun in vitro,
kesuburan. Jacques Donnez pada tahun 2004 melaporkan bahwa untuk pertama
kalinya seorang anak lahir dari teknik kriopreservasi dan transplantasi jaringan
ovarium oleh seorang wanita dengan riwayat kemoterapi dan radiasi untuk
secara biopsi. Hasil biopsi akan difiksasi dengan larutan Bouin dan sisa jaringan
essential medium (MEM) dan Glutamax di wadah cryovial. Kemudian media ini
sulfooxide) dan 2% serum albumin manusia dengan jumlah yang sama. Botol
urutan program secara berikut: (i) pendinginan dari suhu 0ºC sampai -8ºC dengan
196ºC). 9,19-20
krioprotektif, dimana cryovial dipaparkan dalam suhu ruangan selama 2 menit dan
direndam dalam air yang bersuhu 38ºC sampai es benar-benar meleleh. Untuk
pencucian sebanyak 3 kali dengan durasi 5 menit sekali cuci sebelum jaringan
diisolasi atau dikultur secara in vitro. Setelah jaringan bebas dari larutan
Bagian korteks dari ovarium akan ditempatkan pada alat pemotong jaringan
dan ukurannya disesuaikan menjadi 0,5mm. Jaringan ovarium yang telah dipotong
kolagen tipe IA, kemudian diinkubasi dalam bak air dengan suhu 37ºC selama 60
pipet agar menghancurkan jaringan yang dicerna. Proses pencernaan akan selesai
dengan komplit jika dilakukan penambahan DPBS dengan jumlah volume yang
sama pada suhu 4ºC serta penambahan 10% dari fetal bovine serum (FBS).
Setelah itu, suspensi yang dihasilkan disentrifugasi pada 50g selama 10 menit
dengan suhu 4ºC. Supernatan lalu dibuang dan jaringan dipindahkan ke dalam
folikel. 9,19-20
plus 10% FBS pada suhu 4ºC sebanyak tiga kali. Pencucian ini bertujuan untuk
okular. Kemudian 2 sampai 5 folikel dari setiap pasien akan dilakukan proses
pengujian apakah folikel masih hidup atau telah mati, dengan tujuan untuk
mengevaluasi viabilitas folikular setelah dilakukan isolasi. Setelah itu, folikel
Prosedur kultur in vitro dilakukan dengan cara inkubasi folikel dilakukan dalam
ditambah dengan 10% FBS, 0,47 mM asam piruvat dan 50 µg/ml streptomisin
sulfat. 9,19-20
kelelahan dan gagal berovulasi. POF adalah suatu penyakit dimana folikel di
dalam ovarium berkurang atau hampir tidak ada sama sekali. POF dapat
jaringan ovarium, oosit yang matur, dan embrio adalah pilihan yang potensial.21,22
– keadaan tersebut adalah dengan melakukan fertilisasi in vitro (IVF) dan transfer
embrio (IVF-ET) dengan menggunakan sel telur donor. Namun baru – baru ini
telah ditemukan bahwa pada pasien – pasien dngan kegagalan ovarium, masih
terdapat folikel – folikel resiudal meskipun sedikit, hanya saja folikel – folikel ini
sulit berkembang. Peneliti akhir – akhir ini sedang mengembangkan sebuah teknik
yang memberi kesempatan pasien- pasien tersebut menggunakan sel telur mereka
sendir dengan cara mengaktivasi folikel residual yang dalam keadaan dorman.21,22
growth factor, dan keratinocyte growth factor merupakan faktor penting dalam
aktivasi folikelmulai dari fase dorman. Di antara begitu banyak jalur signaling
yang ada dalam intrasel, mekanisme yang sangat besar perannya adalah
ovarium inilah yang menjadi dasar kerja aktivasi in vitro pada folikel primordial.
Pada beberapa studi menyebutkan bahwa aktivator dengan PI3K dan dengan
aktivasi stimulan AKT dikombinasikan dengan fragmentasi ovarium yang
signaling sel.23
histologis, harus dilakukan penilaian jumlah folikel dalam korteks, karena terbukti
bahwa aktivasi invitropada folikel yang tidak memiliki folikel sama sekali tidak
memberikan hasil yang baik selama 1 tahun. Meskipun kriopreservasi bukan hal
utama dalam IVA, namun banyak keuntungan yang ditawarkan oleh tahap ini.
Jika satu ovarium dikriopreservasi pada tahap awal POF, pasien dapat menjalani
tahap dua. krioreservasi juga memberikan waktu yang cukup untuk menganalisis
autotranspantasi.21,24
1 – 2 mm. Kubus – kubus ini akan dikultur secara in vitro dengan pengobatan
aktivator PI3K atau agen stimulan Akt selama dua hari. Setelah dikultur, jaringan
dari tuba Fallopii yang sudah diidentifikasi dengan operasi laparoskopi. Daerah di
bawah lapisan serosa tuba Fallopii akan membengkak karena telah diinjeksi
dengan larutan salin, kemudian diikuti dengan pemotongan lapisan serosa dan
membuat kantong di atntara serosa dan tuba Fallopii sebagai tempat ntuk
dimasukkan , setelah itu diikuti dengan penutupan serosa dengan penjahitan atau
– kubus ovarium pada daerah insisi. Daerah transplantasi ini dipilih karena
dimonitoring setiap minggu atau dau minggu dengan menghitung level serum
esterogen dan gonadotropin yang didukung dengan deteksi folikel antral dengan
matur, pematangan oosit akn dipicu oleh hCG. Kemudian setelah 36 jam, oosit
akan terlihat dengan USG transvaginal dan siap untuk dilakukan IVF.28-30
lebih memuaskan pad pasien – pasieng yang ditatalaksana dengan IVA. Penelitian
tersebut menunjukkan presentasi fertilitas pada pasien kanker dan pasien dengan
POF mendapat angka keberhasilan yang jauh lebih memuaskan dengan metode
POI (primary ovarian insufficiency) yang mendapat prosedur IVA, tidak tampak
pertumbuhan abnormal pada folikel (11 pasien yang mendapat IVA tidak
mengalamiabnormalitas pada tuba falopii nya, 2 bayi lahir dengan skor APGAR,
berat badan, dan panjang badan yang baik, dan tidak ditemukan abnormalitas fisik
maupun mental. Hal demikian juga terjadi pada pasien –pasien yang survive dari
kanker. Prosedur IVA pada pasein kanker yang survive, ovary removal dan
Angka keberhasilan prosedur IVA terkait usia belum diteliti secara jelas.
Namun telah diketahui bahwa jumlah folikel, khususnya pada pasien –pasien POF
akan menurun seiring berjalannya usia.11 Proses kriopreservasi yang baik sangat
berpengaruh pad posedur IVA. Kriopreservasi pada pasien kanker dengan usia
usia tua. Demikian pula pada pasien yang sedang diterapi, pasien – pasien yang
cyclophosphamide.34
terhadap kualitas dan kuantitas folikel ovarium yang dapat diteliti dengan
pengambilan folikel adalah langkah awal penting yeng mempengaruhi angka
keberhasilan IVA untuk mendapat kesempatan hamil pada pasien – pasien kanker,