Anda di halaman 1dari 10

BATANG AKSIAL TARIK

BATANG AKSIAL MURNI

anis.rosyidah@sipil.pnj.ac.id
Perencanaan Batang Tarik
Nu  Nn
keruntuhan leleh:
Nn = Ag.fy
Dengan faktor reduksi  = 0,9

keruntuhan fraktur/retak:
Nn = Ae.fu
Ae = An.U
U = 1 – (x/L)  0,9
Dengan faktor reduksi  = 0,75
Batang Tarik

Dimana:
Ag = luas penampang brutto
An = luas penampang netto
Ae = luas efektif penampang
x = eksentrisitas sambungan, jarak tegak lurus
arah gaya tarik, antara titik berat
penampang komponen yang disambung
(mm)
L = panjang sambungan arah gaya tarik, jarak
antara dua baut terjauh, (mm)
Atau
U = 0,85 jika data sambungan belum diketahui
Penentuan An pada kasus gaya tarik
yang hanya disalurkan oleh baut
Penentuan An & U pada kasus gaya
tarik yang disalurkan oleh las

Kasus gaya tarik disalurkan oleh las melintang:


An = Ag dan U = 1
Penentuan An & U pada kasus gaya
tarik yang disalurkan oleh las
Kasus gaya tarik disalurkan oleh las memanjang 2 sisi:
Untuk l  2w U=1
Untuk 2w  l  1,5w  U = 0,87
Untuk 1,5w  l  w  U = 0,75

l = panjang pengelasan
w =lebar pelat atau jarak antar sumbu pengelasan

l
Keruntuhan Blok Geser
Kuat geser ruptur nominal:
Nn = 0,6Aev.fu
Kuat tarik ruptur nominal:
Nn = Aet.fu
Kuat tarik & geser ruptur nominal:
• Untuk Aet.fu  0,6Aev.fu
Nn = 0,6Agv.fy + Aet.fu
• Untuk Aet.fu  0,6Aev.fu
Nn = 0,6Anv.fu + Agt.fy
Batang Tarik
Dimana:
Agt = luas penampang brutto thd tarik
Agv = luas penampang brutto thd geser
Aet = luas penampang efektif thd tarik
Aev = luas penampang efektif thd geser
fu = tegangan putus baja
Keruntuhan Blok Geser

S
S2 S1
Keruntuhan Blok Geser

Bidang tarik :
Agt = s.t + s.t = 2(s.t)
Aet = (s.t – (d/2).t) + (s.t – (d/2).t) = 2 (s.t – d/2.t)

Bidang geser :
Agv = (s1 + s2 )t + (s1 + s2 )t = 2 (s1 + s2) t
Aev = (s1 + s2 – 1 ½ d).t + (s1 + s2 – 1 ½ d).t

Anda mungkin juga menyukai