Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Minat belajar siswa sangat dibutuhkan dalam kelancaran proses

pembelajaran. Siswa yang mempunyai minat belajar tinggi dalam proses

pembelajaran dapat menunjang proses pembelajaran menjadi semakin baik

dan efisien, begitupun sebaliknya minat belajar siswa yang rendah akan

membuat kualitas pembelajaran menurun dan akan berpengaruh pada hasil

belajar. Minat adalah kesadaran yang dimiliki seseorang, yang bergantung

atau berkaitan dengan keinginan dan kebutuhannya dalam mencapai suatu

objek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi yang bersangkutan dengan

dirinya.

Minat belajar siswa SMKN 4 Yogyakarta dalam mengikuti mata

pelajaran Tata Boga masih kurang. Masalah yang sangat crusial adalah

kebanyakan siswa yang tidak fokus dan sering berbicara sendiri yang mana

hal ini sangat mengganggu keberlangsungan proses pembelajaran, karena

dapat mengganggu siswa yang lain yang ingin memperhatikan serta bagi

siswa yang berbicara sendiri akan tidak dapat menyerap materi lebih baik.

Minat untuk mengikuti proses pembelajaran yang kurang ini disebabkan

karena siswa merasa bosan dengan keadaan PBM serta kurang adanya aturan

yang tegas dalam mengatur aktivitas siswa. Selain itu dari Guru yang hanya

1
menggunakan metode ceramah yang mana hal ini tentunya mengakibatkan

minat belajar siswa untuk mengikuti proses pembejalaran menjadi rendah.

Untuk itu diperlukan adanya penerapan metode pembelajaran baru guna

meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Tata Boga. Metode

pembelajaran yang dipilih adalah Metode Pembelajaran Demonstration yang

dapat meningkatkan minat belajar siswa karena metode pembelajaran ini

menuntut siswa agar terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa diberikan

penjelasan baik secara lisan dan visual berupa penjelasan seperti apa

melakukan suatu proses atau prosedur dalam melaksanakan kegiatan yang

berhubungan dengan keahlian yang mereka ampu.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti memilih judul penelitian

tindakan kelas yaitu “UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN TATA BOGA MELALUI

DEMONSTRATION DENGAN MENDATANGKAN CHEF KAMPUS

STIPRAM DI SMKN 4 YOGYAKARTA”. Penelitian ini akan dilaksanakan

pada bulan Agustus tahun 2019, tepatnya pada semester ganjil tahun ajaran

2019/2020 di SMKN 4 Yogyakarta.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian yang sudah dikemukakan pada latar belakang

pemilihan judul, maka permasalahan yang akan diajukan dalam penelitian ini

adalah Bagaimana cara meningkatkan minat belajar siswa pada mata

pelajaran Tata Boga di SMKN 4 Yogyakarta ?

2
C. CARA PEMECAHAN MASALAH

Peserta didik di SMKN 4 Yogyakarta cenderung kehilangan minat

untuk belajar, khususnya pada mata pelajaran Tata Boga, lantaran merasa

bahwa proses pembelajaran membosankan atau membuat mereka jenuh. Hal

ini tentunya menjadi salah satu masalah yang harus ditangani agar proses

pembelajaran di kelas dapat terus berlangsung dengan efisien. Salah satu cara

yang dapat dilakukan untuk menangani masalah tersebut adalah dengan

menerapkan metode pembelajaran demonstration.

Apa itu metode pembelajaran demonstration ? Metode pembelajaran

demonstration adalah salah satu metode pembelajaran yang harus

dipersiapkan secara teliti untuk mempertontonkan dan mempertunjukkan

sebuah tindakan atau posedur yang akan digunakan. Metode pembelajaran ini

dapat diterapkan pada proses pembelajaran di kelas dengan mendatangkan

orang yang kompeten dalam bidang hal yang akan didemonstrasikan tersebut.

Pada kasus kurangnya minat peserta didik terhadap mata pelajaran Tata

Boga di SMKN 4 Yogyakarta, penerapan metode pembelajaran demonstration

dengan mendatangkan Chef dari Kampus STIPRAM (Sekolah Tinggi

Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta) dipercaya dapat meningkat, karena

peserta didik akan terlibat secara langsung pada proses pembelajaran dan

akan terstimulasi dengan kehadiran Chef tersebut.

3
D. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah untuk mengetahui seperti apa peningkatan minat siswa (peserta didik)

terhadap mata pelajaran Tata Boga melalui Metode Pembelajaran

Demonstration di SMKN 4 Yogyakarta.

E. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini diharap mampu memberikan kontribusi

kepada pihak-pihak tertentu dalam meningkatkan kualitas pembelajaran

sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi peneliti bermanfaat untuk menentukan upaya untuk meningkatkan

minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran

b. Menemukan alternatif solusi untuk memperbaiki kelemahan dan

meningkatkan minat belajar siswa

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

1) Guru dapat memperbaiki proses pembelajaran

2) Guru dapat meningkatkan kompetensi professional

3) Guru mampu mengelola kelas sehingga tercipta suasana kelas yang

hidup

4) Guru memperoleh gambaran penerapan metode pembelajaran

Demonstration dengan mendatangkan seorang yang ahli dibidang yang

4
akan didemonstrasikan dalam upaya peningkatan minat belajar dalam

mengikuti pembelajaran bagi siswa di kelas

b. Bagi Siswa

1) Melalui penggunaan metode pembelajaran Demonstration dengan

mendatangkan seorang yang ahli dibidang yang akan didemonstrasikan

siswa mempunyai minat belajar yang tinggi sehingga dapat secara

optimal dalam mengikuti pembelajaran

2) Melalui penggunaan metode pembelajaran Demonstration dengan

mendatangkan seorang yang ahli dibidang yang akan didemonstrasikan

siswa mempunyai minat belajar yang tinggi sehingga mampu

berkonsentrasi penuh dalam memahami materi

c. Bagi Sekolah Melalui penggunaan strategi pembelajaran Learning

contract

1) Dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan

sekolah

2) Peningkatan kompetensi professional bagi guru

3) Perbaikan proses dan minat belajar siswa

4) Sekolah dapat meningkatkan proses pembelajaran yang lebih efektif

5
BAB II

KAJIAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

1. Minat Belajar

a. Pengertian Minat

M. Buchori (dalam PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN,

2017; https://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/minat-belajar.html,

diakses pada 2 Juli 2019; p.1) menyatakan bahwa minat adalah

kesadaran yang dimiliki seseorang, yang mana didalamnya terdapat

unsur-unsur pengenalan (kognitif), emosi (afektif), dan kemampuan

(konatif) untuk mencapai suatu objek, seseorang suatu soal atau suatu

situasi yang bersangkutan dengan diri pribadi. Sedangkan Sardiman

AM (dalam PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, 2017;

https://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/minat-belajar.html, diakses

pada 2 Juli 2019; p.2) menyatakan bahwa minat seseorang terhadap

suatu obyek akan sangat bergantung atau berkaitan dengan keinginan

dan kebutuhannya.

Dari dua pendapat ahli diatas dapat kita simpulkan bahwa minat

adalah kesadaran yang dimiliki seseorang, yang bergantung atau berkaitan

dengan keinginan dan kebutuhannya dalam mencapai suatu objek,

seseorang, suatu soal atau suatu situasi yang bersangkutan dengan

dirinya.

6
b. Pengertian dan Prinsip-prinsip Belajar

Menurut Djamarah dan Zain (dalam Gurupendidikan.com, 2019.

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-belajar/, diakses pada 2

Juli 2019) Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku berkat

pengalaman dan latihan. Artinya tujuan dari kegiatan belajar adalah

adanya suatu perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut

pengetahuan, keterampilan maupun sikap bahkan meliputi segenap

aspek organisme atau pribadi.

Sedangkan menurut KBBI (dalam ZonaReferensi.com, 2018.

https://www.zonareferensi.com/pengertian-belajar/, diakses pada 2 Juli

2019) belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu,

berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh

pengalaman, yang mana artinya bahwa belajar merupakan suatu usaha

atau upaya yang dilakukan seseorang demi memperoleh kepandaian

atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang

disebabkan oleh pengalaman.

Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu

proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk mendapatkan

perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan,

keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari

berbagai materi yang telah dipelajari.

7
Menurut Afid Burhanuddin (dalam

afidburhanuddin.wordpress.com, 2014.

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/05/05/prinsip-prinsip-

belajar-dan-implikasinya/ , diakses pada 2 Juli 2019) ada beberapa

prinsip yang dapat kita gunakan sebagai dasar dalam upaya

pembelajaran yaitu sebagai berikut :

1. Prinsip Kesiapan : Yang dimaksud dengan prinsip kesiapan yaitu

proses yang dipengaruhi kesiapan siswa atau kondisi siswa yang

memungkinkan ia dapat belajar.

2. Prinsip Motivasi : Motivasi adalah suatu kondisi atau keadaan

dari peserta didik untuk mengatur arah kegiatan dan memelihara

kondisi tersebut.

3. Prinsip Persepsi : Prinsip Persepsi adalah interpertasi tentang

situasi yang hidup dan dipengaruhi oleh perilaku individu itu

sendiri. Setiap individu dapat melihat dunia dengan caranya

sendiri yang berbeda dari yang lain.

4. Prinsip Tujuan : Tujuan adalah sasaran khusus yang hendak

dicapai oleh setiap individu. Tujuan ini harus lebiah jelas

tergambar dalam pikiran dan dapat diterima oleh setiap peserta

didik dalam proses pembelajaran itu terjadi.

5. Prinsip Perbedaan Individual : Proses pengajaran semestinya

memperhatikan perbedaan individual dalam kelas dan dapat

memberi kemudahan pencapaian tujuan belajar setinggi-

8
tingginya. Pengajaran yang hanya memperhatikan satu tingkat

sasaran akan gagal memenuhi kebutuhan seluruh siswa.

6. Prinsip Transfer dan Retensi : Belajar yang dapat dianggap

bermanfaat bila seseorang itu dapat menyimpan dan menerapkan

hasil belajar dalam situasi baru dan pada akhirnya dapat

digunakan dalam situasi yang lain. Proses itulah yang disebut

dengan Proses Transfer. Sedangkan yang dimaksud dengan

Retensi adalah kemampuan sesesorang untuk menggunakan lagi

hasil belajar.

7. Prinsip Belajar Kognitif : Belajar kognitif mencakup asosiasi

antar unsur, pembentukan konsep, penemuan masalah, dan

keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya membentuk

perilaku baru, berpikir, menalar, menilai dan berimajinasi. Dalam

prinsi ini akan melibatkan proses pengenalan dan penemuan.

8. Prinsip Belajar Afektif : Belajar Afektif akan mencakup beberapa

unsur yaitu nilai emosi, dorongan, minat dan sikap. Prinsip belajar

afektif seseorang akan menemukan bagaimana ia menghubungkan

dirinya dengan pengalaman baru.

9. Prinsip Belajar Evaluasi : Belajar evaluasi dapat mempengaruhi

proses belajar saat ini dan selanjutnya pelaksanaan pelatihan

evaluasi memungkinkan bagi individu untuk menguji kemajuan

dalam pencapaian tujuan.

9
10. Prinsip Belajar Psikomotor : Proses belajar psikomotor individu

menetukan bagaimana ia mampu mengendalikan aktifitas

ragawinya. Belajar psikomotor mengandung aspek mental dan

fisik.

c. Pengertian Minat Belajar

Minat merupakan rasa ketertarikan, perhatian, keinginan lebih

yang dimiliki seseorang terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan. Minat

tersebut akan menetap dan berkembang pada dirinya untuk

memperoleh dukungan dari lingkungannya yang berupa pengalaman.

Pengalaman akan diperoleh dengan mengadakan interaksi dengan

dunia luar, baik melalui latihan maupun belajar. Dan faktor yang

menimbulkan minat belajar dalam hal ini adalah dorongan dari dalam

individu. Dorongan motif sosial dan dorongan emosional. Dengan

demikian disimpulkan bahwa pengertian minat belajar adalah

kecenderungan individu untuk memiliki rasa senang tanpa ada

paksaan sehingga dapat menyebabkan perubahan pengetahuan,

ketrampilan dan tingkah laku .

2. Metode Pembelajaran Demonstration

Metode demostrasi masih merupakan bagian dari metode

ekspositori, yaitu metode yang berpusatkan pada guru atau didominasi

oleh guru. Namun metode demonstrasi berbeda dengan metode

ekspositori, metode demonstrasi lebih melibatkan siswa. Selain itu, metode

ini lebih mengandung unsur penonjolan kebolehan atau kompetensi

10
pengajar, misalnya mendemonstrasikan membuktikan dalil, mencari

rumus, dan memecahkan soal cerita (Ruseffendi dalam

modelpembelajaran8.blogspot.com, 2017.

http://modelpembelajaran8.blogspot.com/2017/06/metode-pembelajaran-

demonstration.html, diakses pada 2 Juli 2019). Metode demonstrasi adalah

suatu penyajian yang dipersiapkan secara teliti untuk mempertontonkan

dan mempertunjukkan yaitu sebuah tindakan atau posedur yang

digunakan. Metode ini disertai dengan penjelasan, ilustrasi, dan pernyataan

lisan (oral) atau peragaan (visual) yang diberikan oleh seseorang yang ahli

pada bidang yang akan didemonstrasikan secara tepat (Canei dalam

modelpembelajaran8.blogspot.com, 2017.

http://modelpembelajaran8.blogspot.com/2017/06/metode-pembelajaran-

demonstration.html, diakses pada 2 Juli 2019). Dari penjelasan tersebut

diatas, nampak bahwa metode ini ditandai dengan adanya unsur

kesengajaan dalam mempertunjukkan tindakan atau penggunaan prosedur

yang disertai penjelasan, ilustrasi, atau pernyataan secara lisan maupun

visual.

11
B. TINJAUAN HASIL PENELITIAN

Penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian ini

antara lain sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Cosri Franata Hutabalian yang berjudul

“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRATION UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATA

PELAJARAN BOGA DASAR SMK NEGERI 3 PEMATANG SIANTAR T.A

2014/2015”. Berdasarkan penelitian tersebut : (1) yang menjadi populasi

penelitian ini adalah kelas x jasa boga yang berjumlah 30 siswa. Sampel

penilitian ini adalah 30 orang siswa. Adapun jenis penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini sebanyak 30

orang siswa terdiri dari 9 orang laki-laki dan 21 orang siswa perempuan.

(2) Berdasarkan analisis data yang diperoleh bahwa hasil belajar siswa

selama proses pembelajaran berlangsung menunjukkan adanya

peningkatan yang baik. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-

rata pada saat test awal mencapai 55,36 dengan perincian dari 30 orang

siswa diperoleh 7 orang siswa ( 23,33% ) mendapat nilai tuntas,

sedangkan 23 orang siswa ( 76,67% ) yang belum mendapatkan nilai

tuntas. Pada siklus I naik menjadi 27 orang siswa ( 90% ) yang mendapat

nilai tuntas, sedangkan 3 orang siswa (10% ) yang belum mendapat nilai

tuntas. (3) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan

penerapan model pembelajaran Demonstration dapat meningkatkan hasil

12
belajar siswa pada mata pelajaran Boga Dasar di kelas X Jasa Boga SMK

Negeri 3 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2014/2015.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Munzir Akmal yang berjudul

“MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN ‘TYPE MAKE A MATCH’ PADA MATA PELAJARAN

KKPI KELAS X AP 1 SMK NEGERI 1 BATANGHARI” Berdasarkan

penelitian tersebut : (1) Ada peningkatan minat belajar siswa rata-rata

dari 68% pada siklus pertama menjadi 79% pada siklus II. (2) Ada

sebuah peningkatan hasil belajar siswa yang diukur dengan tingkat

penguasaan pembelajaran itu sama dengan 83% pada siklus 1 meningkat

menjadi 97% pada siklus II.

C. KERANGKA BERPIKIR

Siswa merupakan subjek belajar. Minat siswa mempengaruhi proses

pembelajaran, jika seorang siswa tidak berminat untuk mempelajari sesuatu

tidak dapat diharapkan bahwa dia akan berhasil dengan baik dalam

mempelajari hal tersebut, sebaliknya kalau seseorang mempelajari sesuatu

dengan penuh nikmat, maka dapat diharapkan bahwa hasilnya akan lebih baik.

Maka dari itu, diperlukan stimulus untuk merangsang minat belajar

siswa agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan efisien.

Stimulus ini dapat berupa faktor pendukung yaitu metode pembelajaran dan

juga faktor lainnya seperti misalnya mendatangkan Chef untuk

mendemonstrasikan bagaimana cara crafting buah yang baik dan benar.

13
Faktor-faktor seperti ini sangat dibutuhkan untuk memberikan dorongan

kepada anak dalam menghadapi masalah yang timbul.

Berdasarkan uraian di atas maka kerangka pemikiran dalam penelitian

ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Metode Pembelajaran
Demonstration

Minat Belajar Siswa Minat Belajar Siswa


terhadap Mata terhadap Mata
Pelajaran Tata Boga PBM Pelajaran Tata Boga
masih Rendah meningkat

Chef Kampus STIPRAM

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Keterangan :

1. Variabel Independen (variabel bebas)

Yaitu variabel yang merupakan rangsangan untuk

mempengaruhi variabel lain. Yang menjadi variabel bebas adalah:

a. Metode Pembelajaran Demonstration

b. Chef Kampus STIPRAM

2. Variabel Dependen (variabel terikat)

Yaitu variabel yang merupakan hasil dari perilaku yang di

rangsang. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah

minat belajar.

14
D. HIPOTESIS TINDAKAN

Hipotesis merupakan kesimpulan sementara berdasarkan kajian teori

yang masih perlu dibuktikan kebenarannya. Menurut Arikunto (dalam

beredukasi.blogspot.com, 2013.

http://beredukasi.blogspot.com/2013/09/pengertian-hipotesis-penelitian.html,

diakses pada 2 Juli 2019) mengemukakan bahwa hipotesis adalah alternatif

dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan

dalam penelitiannya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ada peningkatan minat belajar siswa pada mata pelajaran Tata Boga di

SMKN 4 Yogyakarta melalui metode pembelajaran Demonstration.

2. Ada pengaruh dari didatangkannya Chef Kampus STIPRAM sebagai ahli

yang memberikan demonstrasi pada meningkatnya minat belajar siswa pada

mata pelajaran Tata Boga di SMKN 4 Yogyakarta.

15
BAB III

METODE PENELITIAN

A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN


Penelitian ini akan dilaksanakan mulai dari penyusunan proposal pada

bulan Juli, dilanjutkan pada persiapan instrumen penelitian pada bulan Juli,

pelaksanaan penelitian pada bulan Agustus tepatnya pada Semester Ganjil

tahun ajaran 2019/2020 dan melakukan penyususnan laporan penelitian pada

bulan September tahun 2019.


Penelitian dilaksanakan di SMKN 4 Yogyakarta pada kelas X program

studi Tata Boga.


B. SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian adalah orang yang dijadikan sebagai sumber data atau

sumber informasi oleh peneliti untuk riset yang dilakukannya (Sosiologis.com,

2018. http://sosiologis.com/subjek-penelitian, diakses pada 2 Juli 2019).

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah Siswa Kelas X

jurusan Tata Boga SMKN 4 Yogyakarta.


Objek penelitian adalah permasalahan atau topik permasalahan yang

akan dikaji dalam sebuah penelitian (Sosiologis.com, 2018.

http://sosiologis.com/objek-penelitian, diakses pada 2 Juli 2019). Dalam

penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah peningkatan minat belajar

siswa pada mata pelajaran Tata Boga dengan metode pembelajaran

demonstration.
C. DESAIN PENELITIAN (PROSEDUR DAN IMPLEMENTASI

TINDAKAN)
Prosedur pelaksanaan tindakan dan implementasi di lokasi penelitian

sebagai berikut :

16
1. Perencanaan (Planing)
Rencana penelitian ini merupakan rencana yang disusun secara

sistematis dan terstruktur serta penetapan tindakan yang akan dilaksanakan

di lokasi penelitian. Peneliti menetapkan alternatif tindakan yang akan

dilakukan dalam upaya meningkatkan minat belajar pada subjek yang

diinginkan melalui hal-hal sebagai berikut :


a. Peneliti mengidentifikasi permasalahan yang muncul berkaitan dengan

minat belajar pada siswa


b. Peneliti menetapkan gagasan untuk menggunakan metode

pembelajaran demonstrasi
c. Guru mengidentifikasi RPP serta materi yang akan diajarakan dengan

didiskusikan terlebih dahulu dengan peneliti.


2. Implementasi Tindakan
Tindakan yang akan dilakukan dapat diuraikan ke dalam siklus,

sebagai berikut :
a. Siklus I
1. Tahap Perencanaan (Planning)
Rencana tindakan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :
a) Mengidentifikasi permasalahan yang muncul pada

pembelajaran Tata Boga di SMKN 4 Yogyakarta.


b) Merumuskan masalah.
c) Merancang sekenario pelaksanaan kegiatan pembelajaran Tata

Boga dengan menerapkan metode pembelajaran demonstration.


e) Mempersiapkan materi dan sarana pendukung pembelajaran

berupa peralatan untuk crafting buah.


f) Membuat instrumen berupa tes, lembar observasi, dan catatan

lapangan untuk mengamati jalannya pembelajaran Tata Boga.


2. Tahap Melakukan Tindakan (Action)
Tindakan (Action) yang akan dilakukan dalam penelitian

siklus pertama ini adalah sebagai berikut :

17
a) Penggunaan metode pembelajaran demonstration pada siklus

I dilaksanakan sesuai rencana


c) Menerapkan pembelajaran menggunakan metode

pembelajaran demonstration
e) Memperhatikan alokasi waktu dengan jumlah kegiatan yang

akan dilaksanakan
g) Mengadakan tes akhir (post-test) sebagai alat ukur

keberhasilan tindakan pada siklus I.


3. Tahap Mengamati (Observing)
Observasi yang dilakukan meliputi pemantauan hal-hal

berikut :
a) Mengamati suasana pembelajaran, perilaku siswa dan reaksi

siswa terhadap penggunaan metode pembelajaran demonstration

pada mata pelajaran Tata Boga


b) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan serta respon siswa

yang terjadi saat penerapan metode pembelajaran demonstration

pada mata pelajaran Tata Boga


c) Mendokumentasikan dalam catatan lapangan
4. Tahap Refleksi
Berikut ini hal-hal yang dilakukan peneliti pada tahap

refleksi :
a) Memahami proses, masalah, dan kendala yang ditemui ketika

mengimplementasikan tindakan
b) Mendeskripsikan dalam bentuk catatan lapangan
c) Mengidentifikasi masalah yang perlu diperbaiki
d) Melakukan refleksi dengan melakukan wawancara terhadap

hasil belajar siswa.


b. Siklus II
Berikut ini tahap-tahap yang dilakukan pada siklus II :
1) Tahap Perencanaan (Planing), mencakup:
a) Mendiskusikan mengenai kesulitan-kesulitan yang dialami siswa
b) Merancang perbaikan berdasarkan refleksi siklus I
2) Tahap Melakukan Tindakan (Action), mencakup:

18
Melaksanakan tindakan perbaikan penerapan metode

pembelajaran demonstration pada siklus I.


3) Tahap Mengamati (Observing), mencakup:
a) Melakukan pengamatan terhadap penerapan metode

pembelajaran demonstration
b) Mencatat perubahan yang terjadi
4) Tahap Refleksi (Reflection), mencakup:
a) Merefleksikan proses pembelajaran metode pembelajaran

demonstration
b)Merefleksikan hasil belajar peserta didik dengan melakukan

wawancara kepada siswa tentang penerapan metode pembelajaran

demonstration
c) Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian
D. METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Metode dan instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini sebagai berikut:


1. Observasi
Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan

mengenai aktivitas belajar siswa selama pembelajaran Tata Boga

berlangsung dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi.

Instrumen pengumpulan data dari metode observasi ini adalah lembar

observasi.

2. Wawancara
Dengan wawancara peneliti dapat mengecek kebenaran data atau

informasi yang diperoleh dengan cara mengumpulkan data dengan

menggunakan bahasa lisan secara tatap muka. Dalam penelitian ini

wawancara dilakukan dengan menggunakan instrumen lembar wawancara

mengenai aktivitas dan minat siswa terhadap penerapan metode

pembelajaran demonstration.
3. Dokumentasi

19
Dokumentasi bisa berbentuk tulisan atau gambar. Dalam penelitian

ini peneliti menggunakan instrumen catatan lapangan dan juga foto serta

video sebagai alat untuk mendokumentasikan pelaksanaan penelitian

tindakan kelas ini.


E. TEKNIK ANALISIS DATA
Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh

adalah data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan

rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-kategori/struktur

klasifikasi. Kita dapat mengumpulkan data dari berbagai macam metode dan

instrumen, data yang sudah didapat kemudian diproses dan kemudian disusun

dengan menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks yang

diperluas, dan tidak menggunakan perhitungan matematis atau statistika

sebagai alat bantu analisis.


Teknik analisis data yang akan digunakan oleh penulis adalah teknik

triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data dengan

memanfaatkan sesuatu yang lain yaitu misalnya wawancara, observasi dan

dokumentasi dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek

penelitian.
F. INDIKATOR KEBERHASILAN
Penelitian tindakan kelas mengenai Upaya Peningkatan Minat Belajar

Siswa pada Mata Pelajaran Tata Boga melalui Metode Pembelajaran

Demonstration dengan mendatangkan Chef Kampus STIPRAM di SMKN 4

Yogyakarta akan saya katakan berhasil jika nilai siswa di SMKN 4 Yogyakarta

dalam mata pelajaran Tata Boga dapat melebihi 70%.

JADWAL PENELITIAN

20
Juli Agts Sept Okt Nov Des
2019 2019 2019 2019 2019 2019
Penyusunan
proposal
Persiapan
instrumen
pengumpulan data
Pelaksanaan
penelitian
Penulisan laporan
penelitian
Tabel 1. Jadwal Penelitian

PERSONALIA PENELITIAN

Personalia dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai

berikut :

1. Peneliti, berperan sebagai observer yang melaksanakan penelitian selama

kegiatan penelitian tindakan kelas berlangsung.


2. Guru Kelas X Tata Boga SMKN 4 Yogyakarta, berperan sebagai pelaksana

penelitian tindakan kelas mata pelajaran Tata Boga dengan menerapkan

metode pembelajaran Demonstration.


3. Siswa Kelas X Tata Boga SMKN 4 Yogyakarta, berperan sebagai subyek

yang akan diteliti pada penelitian tindakan kelas ini.

21
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2013. Pengertian Hipotesis Penelitian.

http://beredukasi.blogspot.com/2013/09/pengertian-hipotesis-

penelitian.html, diakses pada 2 Juli 2019


Afid Burhanuddin. 2014. Prinsip-prinsip Belajar dan Implikasinya.

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/05/05/prinsip-prinsip-

belajar-dan-implikasinya/ , diakses pada 2 Juli 2019


Aris Kurniawan. 2019. 26 Pengertian Belajar Menurut Para Ahli Pendidikan

Dan Daftar Pustakanya. https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-

belajar/, diakses pada 2 Juli 2019


Cosri Franata Hutabalian. 2016. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA KELAS X MATA PELAJARAN BOGA DASAR SMK

NEGERI 3 PEMATANG SIANTAR T.A 2014/2015. Fakultas Teknik.

Universitas Negri Medan. Jalan Willem Iskandar Pasar V, Medan

Estate, Sumatera Utara, Indonesia.


Modelpembelajaran8.blogspot.com. 2017. Metode Pembelajaran

Demonstration.http://modelpembelajaran8.blogspot.com/2017/06/meto

de-pembelajaran-demonstration.html, diakses pada 2 Juli 2019

22
Munzir Akmal. 2017. MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ‘TYPE MAKE A MATCH’

PADA MATA PELAJARAN KKPI KELAS X AP 1 SMK NEGERI 1

BATANGHARI. Tekno-Pedagogi. 7(2) : 26-38


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. 2017. Pengertian Minat dan Minat

Belajar Siswa. https://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/minat-

belajar.html, diakses pada 2 Juli 2019.


Zakky. 2018. Pengertian Belajar Menurut Para Ahli, KBBI dan Secara Umum.

https://www.zonareferensi.com/pengertian-belajar/, diakses pada 2 Juli

2019

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Diri
Nama : Ivory Fransia
Tempat Tanggal Lahir : Sampit, 27 Juni 1998
Alamat : JL. RTA. Milono,
Palangkaraya, Kalimantan
Tengah
No. Telp : 082243315244
E-mail : ifransia51@gmail.com

Pendidikan Terakhir

23
2016-Sekarang : Kuliah di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo
Yogyakarta, Jurusan Hospitality

Pengalaman Kerja
2017 : Pernah bekerja sebagai Liaison Officer dalam acara
Jogja Travel Mart (JTM) yang diselenggarakan
oleh Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta
di Hotel Sahid Jaya.

Pengalaman Organisasi
2011-2013 : Pernah menjadi anggota dan juga wakil ketua
OSIS di SMPN 2 Palangkaraya, Kalimantan
Tengah
2010-2013 : Pernah menjadi anggota PMR di SMPN 2
Palangkaraya, Kalimantan Tengah

Keterampilan dan Kepribadian


Bahasa : Bahasa Inggris aktif
Computer : Ms. Word, Ms. Excel dan Ms. Powerpoint
Kepribadian : Percaya diri, komunikatif
Memiliki kelakuan yang baik
Memiliki kemampuan memimpin dengan baik
Mudah bergaul

24

Anda mungkin juga menyukai