Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Nama : Imam Darmawan
NIM : 1301070023
Prodi : Pendidikan Biologi
DASAR TEORI
Mendel adalah seorang Bapak Genetika terkenal, yang sampai sekarang
hukum-hukum yang dia temukan tentang genetika masih kita gunakan, yaitu
hukum Mendel I dan II. Hukum ini dia uji cobakan melalui penelitiannya dengan
mengawinkan kacang kapri dengan berbagai sifat. Dalam praktikum ini kita coba
terapkan hukum Mendel I dan II pada persilangan monohibrid (perkawinan
dengan satu sifat beda) dan dihibrid (perkawinan dengan dua sifat beda).
Persilangan Monohibrid
Dalam hokum mnedel1 yang dikenal dengan hukum pemisahan gen yang
sealel dinyatakan bahwa dalam pembentukan gamet individu yang memiliki
genotif heterozigot , sehingga tiap gamet mengandung salah satu alel tersebut.
Dalam hal ini disebutkan juga hokum segregasi yang berdasarkan percobaan
persilangan dua individu, yang mempunyai satu karakter yang berbeda.
Berdasarkan hal ini, persilangan dengan satu sifat beda akan mengahsilkan
perbandingan fenotif 1 : 2 : 1, yaitu ekspresi gen domoninan resesif = 3 : 1,
namun kadang-kadang individu hasil perkawinan tidak didominasi oleh salah
satu induknya. Dengan kata lain, sifat dominasi tidak muncul secara penuh.
Peristiwa ini menunjukan adanya sifat intermediet.
Persilangan Dihibrid
Dalam hukum mendel 2 atau dikenal dengan hokum pengelompokan gen
secara bebas, dinyatakan bahwa selama pemebentukan gamet gen – gen sealel
akan memisah secara bebas dan mengelompok dengan gen lain yang bukan
alelnya. Pembuktian hokum ini dipakai pada dihibrid atau polihibrid, yaitu
persilangan dari dua individu yang memiliki satu atau lebih karakter yang
berbeda. Monohybrid adalah hybrid dengan satu sifat beda, dan dihibrid adalah
hybrid dengan dua sifat beda, akan menghasilkan dengan perbandingan 9 : 3 : 3 :
1. Fenotif adalah penampakan atau perbedaan sifat dari satu individu tergantung
pada susunan genetiknya yang dinyatakan dengan kata-kata (misalnya mengenai
ukuran, warna, bentuk, rasa dan sebagainya). Genotif adalah susunan genetic
dari suatu individu yang ada hubungannya dengan fenotif ; biasanya dinyatakan
dengan symbol / tanda huruf.
Untuk pembuktian kedua Hukum Mendel ini agar lebih akurat maka
diperlukan suatu teori kemungkinan (probabilitas) / peluang. Probabilitas adalah
kemungkinan peristiwa yang diharapkan, artinya antara yang diharapkan itu
dengan peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu objek. Sebagai contoh kita
dapat melemparkan mata uang, maka kemungkinan yang akan terjadi : uang
dengan permukaan huruf (H) atau dengan permukaaan gambar uang (G). bila
mata uang dilempar beberapa kali diharapkan hasil lemparan tersebut ½ nya H
dan ½ G. Aplikasi dari probailitas ini dapat dihubungkan dengan pembastaran
atau sifat tanda beda. Bila XY menghasilkan sel kelamin, ½ nya akan
membentuk gamet yang mengandung X dan Y saja.
Probabilitas atau peluang adalah suatu nilai diantara 0 dan 1 yang
menggambarkan besarnya kesempatan akan muncul suatu hal atau kejadian pada
kondisi tertentu. Bila nilai peluang 0 berarti kejadian tak pernah atau mustahil
terjadi, bila nilai peluang 1 maka kejadian tersebut dapat dikatakan selalu atau
pasti terjadi.
Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menentukan nisbah yang
diharapkan dari tipe-tipe persilangan genotype yang berbeda. Penggunaan teori
ini memungkinkan kita untuk menduga suatu kemungkinan diperolehnya suatu
hasil tertentu dari persilangan tersebut. Metode chi-Kuadrat adalah cara yang
dapat kita pakai untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari
persilangan – persilangan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesa
secara teoritis. Karena percobaan-percobaan genetis pada umumnya didasarkan
pada analisa data yang diperoleh dari persilangan tumbuhan dan hewan
percobaan, penting bagi para ahli genetika untuk menentukan apakah
penyimpangan-penyimpangan dan rasio yang diharapkan disebabkan oleh
peluang saja, atau oleh beberapa factor yang tak terduga selain peluangan.
Dengan cara ini, ahli genetika dapat menentukan suatu nilai kemungkinan untuk
menguji hipotesa tersebut
Dalam ilmu genetika memisahnya gen-gen dari induk/ orang tua ke
gamet-gamet pun tidak luput dari kemungkinan. Demikian pula bersatunya
gamet-gamet yang membawa gen, menghadapi berbagai kemungkinan.
Kemungkinan peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan dari peristiwa yang
diharapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu
obyek.
Ada beberapa dasar – dasar teori kemungkinan, yaitu :
Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan
perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya.
Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang masing – masing
berdiri sendiri ialah sama dengan hasil perkalian dari besarnya
kemungkinan untuk peristiwa – peristiwa itu.
Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang saling
mempengaruhi ialah sama dengan jumlah dari besarnya kemungkinan
untuk peristiwa – peristiwa itu.
Monohibrid
a. Menyiapkan dua macam warna benik genetika masing-masing
sebanyak 40 tangkup
b. Memisahkan masing-masing tangkupan dan menempatkan pada
wadah yang berbeda. Setiap wadah berisi 2 macam warna benik
genetika yang mempunyai bentuk sama
c. Mengaduk-aduk benik dala setiap wadahsuoaya setiap warna
mempunyai peluang terambil sama
d. Mengambil satu demi satu benik dari kedua wadah secara bersama-
sama (mengusahakan mata tertutup) hingga benik terambil semua.
Setiap kali pengambilan kedua benik disatukan (ditangkupkan)
e. Mengelompokan benik-benik berdasarkan kombinasi warnanya.
Menghitung jumlah masing-masing benik pada masing-masing
kelompok.
f. Menguji data yang saudara peroleh menggunakan uji Chi-kuadrat
(x2) pada tingkat kepercayaan 95 %
Dihibrid
a. Menyiapkan 4 macam warna benik genetika masing-masing sebanyak
40 tangkup.
b. Setiap tangkup jika dibuka terdapat 2 bentuk benik yang berbeda.
Benik yang berwarna merah sebagai benik M dan warna kuning
sebagai benik K.
c. Membuka semua tangkupan benik. Mengelompokan semua benik
yang sudah dibuka menjadi dua, dan setiap kelompok harus memiliki
4 macam warna benik dengan aturan sebagai berikut:
- 40 benik warna merah “M”
- 40 benik warna putih “m”
- 40 benik warna kuning “K”
- 40 benik warna hijau “k”
d. Warna benik merah dan putih dianggap sealel,sehingga warna benik
merah dominan”M”, dan putih resesif “m”. Demikian juga untuk
warna kuning dominan “K” dan putih resesif “k”.
e. Menangkupkan setiap masing-masing benik satu sama lain.
f. Setiap warna ditempatkan pada wadah yang berbeda-beda
g. Mengambil satu denmi satu tangkupan benik pada kedua wadah
secara bersama dengan mata tertutup, dan langsung menggabungkan
kedua tangkupan benik yang terambil tersebut sehingga diperoleh
pasangan tangkupan benik dengan 4 macam warna.
h. Menentukan tipe genotipe untuk setiap pasangan benik-benik tang
telah terambil dengan urutan yang tetap dan tepat.
i. Menentukan tipe fenotipe dari setiap genotipe yang diperoleh.
j. Mengelompokan pasangan tangkupan benik yang memiliki fenotipe
sama, dan menghitung masing-masing fenotipe tersebut.
k. Menguji data yang diperoleh menggunakan chi-kuadrat
HASIL PENGAMATAN
PELUANG KOIN
Jantan : gambar
Betina : angka
TABEL PENGAMATAN
{(ft −Ft)}2
2
X = ∑
Ft
{(54 −50)}2 {(46 −50)}2
= +
50 50
= 0,32 + 0,32
= 0,64
Nb: jika dibandingkan dengan table chi kuadrat maka hasil tersebut lebih
kecil dibandingkan dengan table, sehingga menerima hipotesis nol pada taraf
kepercayaan 95%
TABEL PENGAMATAN
{(ft −Ft)}2
X2 = ∑
Ft
{(28 −30)}2 {(12−10)}2
= +
30 10
= 0,13 + 0,4
= 0,53
Nb: jika dibandingkan dengan table chi kuadrat maka hasil tersebut lebih
kecil dibandingkan dengan table, sehingga menerima hipotesis nol pada taraf
kepercayaan 95%
BAGAN PERSILANGAN
MM mm
F1 : Mm
F2 : Mm x Mm
: MM, 2 Mm, mm
Nb: jika dibandingkan dengan table chi kuadrat maka hasil tersebut lebih
kecil dibandingkan dengan table, sehingga menerima hipotesis nol pada taraf
kepercayaan 95%
BAGAN PERSILANGAN
PEMBAHASAN
PELUANG KOIN
KESIMPULAN
Probabilitas atau peluang adalah suatu nilai diantara 0 dan 1 yang
menggambarkan besarnya kesempatan akan muncul suatu hal atau kejadian
pada kondisi tertentu.
Monohibrid adalah persilangan dari 2 individu yang memiliki 1 sifat beda,
dan Dihibrid adalah persilangan dari 2 individu yang memiliki 2 sifat beda
Pada persilangan monohibrid, prinsip segeregasi secara bebas dapat
dibuktikan dengan mengawinkan suatu jenis organisme dengan mengamati
satu tanda beda pada organisme tersebut. Persilangan antara generasi F1
akan menghasilkan generasi F2 yang terdiri daei dua macam fenotip dengan
rasio 3:1 atau tiga macam genotip dengan rasio 1:2:1.
Pada persilangan dihibrid, gen –gen yang terletak pada kromosom yang
berbeda akan berpasangan secara bebas ketika gametogenesis, sehingga
akan menghasilkan empat macam fenotip dengan perbandingan 9:3:3:1.
Dalam praktikum ini menggunakan suatu uji yang dikenal dengan uji X2
dan memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah.
Teori kemungkinan banyak digunakan dalam ilmu Genetika
Hasil X2 berdasarkan masing-masing percobaan yang dilakukan
menunjukkan bahwa hipotesis percobaan yang telah dilakukan diterima
dengan taraf kepercayaan 95%
DAFTAR PUSTAKA