POLTEKKESSBY Studi 2696 DRAFTSEMINAR PDF
POLTEKKESSBY Studi 2696 DRAFTSEMINAR PDF
ABSTRAK
Termometer merupakan alat ukur suhu tubuh yang sering digunakan oleh masyarakat. Dengan
termometer kita dapat mengetahui suhu tubuh kita. Pada dasarnya, termometer terdiri dari dua jenis yaitu
termometer raksa dan termometer digital. Pada kesempatan ini penulis merancang sebuah alat yaitu “
Termometer Suhu Badan dengan Output Suara Berbasis Mikrokontroler ATmega8 untuk Pasien Tuna Netra
“ yang akan membantu para pasien berkebutuhan khusus, utamanya pada penderita tuna netra dalam
mengetahui suhu tubuhnya sendiri.
Penelitian dan pembuatan modul ini menggunakan metode pre-eksperimental dengan rancangan
after only design yaitu membuat alat “Termometer Suara” yang hasil pengukurannya dibandingkan dengan
termometer digital yang tertelusur untung mendapatkan nilai akurasi yang tinggi.
Berdasarkaan hasil ujicoba yang telah dilakukan, modul ini memiliki tingkat % error sebesar 1.23 %
dengan menggunakan pembanding termometer digital, peletakan sensor yang berdekatan pada ketiak pasien.
Setelah melakukan proses pembuatan modul, studi literature perencanaan, percobaan, pengujian alat, dan
pendataan secara umum dapat disimpulkan bahwa alat “Termometer Suhu Badan dengan Output Suara
Berbasis Mikrokontroler ATmega8 untuk Pasien Tuna Netra“ dapat digunakan sesuai fungsi dan tujuannya.
===============================================================================
Kata kunci : Suhu tubuh, sensor suhu, Atmega8, ISD2560
2
pd1 3 pd0 (RxD) pc4 (ADC4/SDA) 26 pc3
pd1 (TxD) pc3 (ADC3)
tubuh. Dengan pengukuran waktu reaksi, dapat + C6
10 uF
pd2 4
pd3 5
pd4 6
pd2 (INT0)
pd3 (INT1)
pc2 (ADC2)
pc1 (ADC1)
25
24
23
pc2
pc1
pc0 VCC
pd4 (XCK/T0) pc0 (ADC0)
dinyatakan bahwa kecepatan hantar untuk rasa 7
8 VCC AGND
22
21 AREF J3
1
pb6 9 GND AREFF 20 AVCC
C2 pb7 10 pb6 (XT1) AVCC 19 pb5 1
dingin lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan pd5 11
pd6 12
pb7 (XT2)
pd5 (T1)
pb5 (SCK)
pb4 (MISO)
18
17
pb4
pb3
2
3
pd7 13 pd6 (AIN0) pb3 (OC2/MOSI) 16 pb2 4
Daftar Komponen
Perbedaan Karakteristik
Ground
Pin ini harus dihubungkan terpisah melalui
jalan impedansi rendah ke catu daya 0.
SW2
5.1kohm
U1
perekaman dan play, PD harus diset tinggi (=1)
1 16 iR2 LS1
2 15 pd0 1 14
3 14 J pd1 2 A0/M0 SP+ 15
4 13 pd2 3 A1/M1 SP-
5
6
7
12
11
10
k pd3
pd4
pd5
4
5
6
A2/M2
A3/M3 ANAOUT
A4/M4
21
27
VCC SPEAKER
Microphone input (MIC)
A5/M5 P/R
8 9
SW DIP-8
pd6
pd7
i
7
8
9
A6/M6
A7
Sinyal dari mikropon diteruskan ke
A8
C2 J
0.1uF
10
11
A9
1
preamplifier dimana sinyal tersebut dikontrol oleh
17 AUXIN
18
20
MIC
MICREF
ANAIN
D1
Automatic Gain Control (AGC) dalam batas -15 s/d
k 24
19
PD
AGC
LED
24 dB. Batas frekwensi yang diizinkan adalah
22 R4
C3
4.7uF
R5 L
1
470kohm
23
25
OVF
CE
EOM
1k frekwensi rendah cut – off .
26
VCC XCLK
16
VCC
AGND
28
Analog output (ANA OUT)
GND
C4 +VCC
0.1uF C5
0.1uF
Pin ini menyediakan preamplifier output
13
12
ISD2590
C6
22uF untuk digunakan oleh pengguna. Penguatan
tegangan ditentukan oleh level tegangan pada AGC.
Gambar 2. Rangkaian driver ISD 2560 Micropon referensi input (MIC REF)
Dihubungkan seri dengan kapasitor dan
digunakan. Jika tidak digunakan maka pin
dibiarkan tidak terhubung.
1,23 %. pb3
1
2
BUZZER
+ C7
10 uF
Analisa keseluruhan :
Dari hasil akhir yang didapatkan, dapat Gambar 4. Rangkaian pembacaan suhu tubuh
disimbulkan bahwa banyak faktor yang
mempengaruhi segala hasil akhir yang didapatkan. Hasil pembacaan dari sensor LM35 yang
Dan faktor-faktor tersebut diantaranya, pada modul menghasilkan 10 mV tegangan setiap kenaikan 1 O
ini memiliki hardware yang berbeda dengan alat C masuk pin ADC0 sebagai inputan ADC internal
pembanding yang digunakan, rumus yang pada Atmega8. Data yang diterima dari ADC akan
digunakan dalam software bahasa C belum tentu diolah oleh mikro dengan menggunakan rumus
sama dengan yang ada pada alat pembanding, dan pengkonversian data analog ke digital.
juga tenggang waktu selama proses pengambilan
data suhu menunjukkan hasil yang berbeda pula Program pembacaan suhu tubuh
antara modul dengan alat pembandingnya. Tetapi adc0=read_adc(0);
dari haasil yang didapatkan, penyimpangan atau
suhu1=(adc0*5200)/1023;
perbedaan suhu yang didapat masih dalam batas
toleransi. Dengan mengacu pada hasil % error data1=suhu1;
yaitu 1,23 %, maka modul ini dapat digunakan
Penjelasan program :
sebagaimana fungsinya.
Adc0 adalah variabel untuk menampung
data dari pin adc(0). Pin adc(0) mendapat inputan
PEMBAHASAN
dari sensor suhu LM35 yang menghasilkan
Gambar rangkaian keseluruhan
VCC
VCC
tegangan 10 mV setiap kenaikan suhu 1 o C.
5.1kohm
R1
10 K
U2
VCC 1
2
3
SW2
16
15
14 J
i
R2
pd0
pd1
pd2
1
2
U1
A0/M0
A1/M1
SP+
SP-
14
15
LS1
Mikrokontroler mengkonversi besaran tegangan
PB RESET 4 13 3
26 pc3 7 10 pd5 6 27
+ C1 VCCpd2 4 pd1 (TxD) pc3 (ADC3) 25 pc2 8 9 pd6 7 A5/M5 P/R
pd3 5 pd2 (INT0) pc2 (ADC2) 24 pc1 pd7 8 A6/M6
pd4 6 pd3 (INT1) pc1 (ADC1) A7
R3
220
VCC
J2
1
12pd6pd5 (T1)
14pb0
pb0 (ICP)
pb2
pb4 (MISO)
13pd7pd6 (AIN0) pb3 (OC2/MOSI)
pd7 (AIN1) (SS/OC1B)
pb1 (OC1A)
17
16
15
pb3
pb2
pb1
4
5
6
ke Prog
k
20
24
19
22
MICREF
ANAIN
PD
AGC
D1
R4
LED Karena memakai adc 10 bit maka data adc hasil
ATmega8-DIL28
D3 28
GND
R9 C6
2 9 R10 22uF
POT 8
1
BUZZER
7 10K
2 AREF
+ C7
10 uF 6
5
4
3
pb2
pb1
pb0
2
suhu stabil.
1
C8 2
103 1
3
lcd
pc1
pc3 Program pengambilan data suhu
baca :
VCC VCC
R11 R12
SW3 SW4
L 1
CE
2 1
START
2
delay_ms(50);
lcd_clear();
Gambar 3. Rangkaian keseluruhan for(i=0;i<=1;i++) // counter 1 detik
{
Berikut adalah alamat hasil perekaman suara data1=0;
j++;
sprintf(save,"proses...:%-i",i);
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_puts(save);
lcd_gotoxy(j,1);
lcd_putsf(">>>>");
delay_ms(1000);
if(j==15)j=0;
buzzer=0;
Tabel 9. Alamat suara pada IC ISD2560 delay_ms(100);
buzzer=1;
adc0=read_adc(0);
suhu1=(adc0*5200)/1023;
data1=suhu1;
}
{ SW2
R2
pd0 1
U1
14
LS1
1 16 i pd1 A0/M0 SP+
2 15
lcd_clear(); 2
3
4
5
15
14
13
12
J
k
pd2
pd3
pd4
3
4
5
A1/M1
A2/M2
SP-
A3/M3 ANAOUT
21 VCC SPEAKER
pd5 6 A4/M4 27
6 11
data2=0; 7
8
10
9
pd6
pd7
i
7
8
9
A5/M5
A6/M6
A7
P/R
C2 J 10 A8 1
SW DIP-8
j++; 0.1uF
11
17
A9
AUXIN
18 MIC
MICREF
sprintf(save,"proses...:%-i",i); k
20
24 ANAIN
PD
D1
LED
19
AGC
lcd_gotoxy(0,0); C3
R5 L
1
22
23
25
OVF
CE
EOM
R4
1k
4.7uF 470kohm
lcd_puts(save); VCC
26
16
XCLK
VCC
AGND
28
GND
C4 +VCC
0.1uF C5
0.1uF
13
12
ISD2590
lcd_gotoxy(j,1); C6
22uF
lcd_putsf(">>>>");
delay_ms(1000); Gambar 5. Driver ISD 2560
if(j==15)j=0;
lcd_clear(); ISD2560 merupakan IC yang mampu
buzzer=0; melakukan perekaman dan memainkan ulang suara
delay_ms(100); yang telah direkam. Suara yang telah direkam akan
tersimpan dalam memori di dalamnya sesuai alamat
buzzer=1;
yang telah ditentukan sebelumnya. Rangkaian
adc1=read_adc(0); tersebut di atas merupakan driver yang hanya
suhu2=(adc1*5200)/1023; digunakan untuk memainkan ulang suara yang telah
data2=suhu2; direkam sebelumnya dengan memanfaatkan
} mikrokontroler sebagai pengendalinya.
if(data1>=data2) Mikrokontroler akan memberikan logika ke pin A0-
A7 sesuai alamat yang telah di atur dalam
{
programnya.
suhu=data2;
Penjelasan program : Program mengaktifkan IC pengolah suara
Pada proses pembacaan suhu ini (ISD2560)
menggunakan sistem perbandingan dua kondisi void isd_aktif(void)
suhu tubuh dengan selang waktu yang berbeda. {
Ketika tombol start ditekan, maka mikrokontroler
pd=0;
akan melakukan counter atau perhitungan selama 1
detik, dan kemudian dilakukan pembacaan suhu ce=0;
dari sensor dengan memanfaatkan konversi dari delay_ms(250);
data ADC. Hasil konversi ADC pada register adc0 ce=1;
dikalikan dengan 5200 ( vref menggunakan AVCC delay_ms(2000);
) agar didapat data konversi berupa bilangan }
ratusan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah
Penjelasan program :
dalam proses perbandingannya dan juga sebagai
IC pengolah suara ISD2560 akan aktif jika
pengaturan apabila terjadi penyimpangan dengan
pin CE dan PD berlogika 0 (low) serta P/R
pengukuran yang sebenarnya, caranya dengan
berlogika 1 (high) atau pada mode play . Saat pin
mengubah bilangan ratusannya sampai data suhu
CE dan PD berlogika 0 ( low ), maka IC akan
sesuai. Hasil disimpan pada register suhu1.
memainkan suara sesuai dengan alamat yang telah
Kemudian dilakukan counter berikutnya selama 5
dikirim dari mikro ke pin A0-A7. Pemberian waktu
detik. Proses yang sama berulang, kemudian hasil
tenggang atau delay itu dimaksudkan untuk
konversi ADC berikutnya, disimpan di register
mengkondisikan pin CE dalam kondisi low sesaat
suhu2. Yang nantinya kedua register ini akan
dan dikembalikan ke kondisi awal yaitu kondisi
dibandingkan terus menerus sampai suhu stabil.
high. Sehingga suara yang telah direkam
Selama proses pengambilan data suhu maka buzzer
sebelumnya akan keluar melalui speaker sesuai
akan berbunyi sesuai dengan counter yang berjalan
alamat yang telah ditentukan.
dan sebagai penanda bahwa proses pengambilan
data suhu sedang berlangsung.
Program memanggil alamat suara ISD2560
{
suhu=data2;
if(suhu<305&&suhu>=300)
{
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_putsf("suhu : 30");
lcd_gotoxy(13,1) ;