S2 2015 343645 Introduction PDF
S2 2015 343645 Introduction PDF
S2 2015 343645 Introduction PDF
PENDAHULUAN
Militaire Hospital pada tahun 1836, yang sekarang dikenal sebagai Rumah Sakit
Pendidikan Dokter dimulai pada tahun 1851 melalui pendidikan Dokter Djawa
atas prakarsa dari Dr. Willem van den Bosh, bertempat di Batavia, dasar pendirian
pendidikan Dokter Djawa berubah menjadi Shool Tot Opleiding Van Indische
Artsen atau dikenal sebagai STOVIA, tahun 1917, STOVIA berubah menjadi
setara dengan Fakultas Kedokteran Eropa. Sejak saat itu Rumah Sakit di
Indonesia berkembang sampai dengan saat ini di mana Rumah Sakit dibagi ke
dalam beberapa tipe yaitu Rumah Sakit Tipe A atau Rumah Sakit Khusus, Rumah
(pengobatan), rehabilitatif serta promotif. Rumah Sakit saat ini berkembang dan
1
unggulan yang berdaya saing dan dapat memanfaatkan peluang pasar, tapi harus
kode etik dan moral. Dalam menetapkan strategi sebagai suatu perusahaan,
sekitar Rumah Sakit. Kondisi lingkungan perusahaan, dalam hal ini keseluruhan
kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh
- Jaminan Kesehatan;
- Jaminan Kematian.
2
Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) didirikan untuk mendukung
dilebur adalah PT. Asuransi Kesehatan (Persero), PT. Jamsostek (Persero), PT.
ASABRI (Persero) dan PT. Taspen (Persero). Transformasi ini diikuti dengan
Undang-Undang tersebut ditetapkan bahwa ada dua badan hukum yang dibentuk
Kecelakaan Kerja, program Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan
Kematian sedangkan badan hukum yang lain adalah BPJS Kesehatan yang
101 tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran dan Peraturan Presiden Nomor
Penerima Bantuan Iuran (PBI), yaitu peserta jaminan kesehatan bagi fakir miskin
dan orang tidak mampu yang iurannya dibayar oleh Pemerintah dan kelompok
yang lain adalah peserta yang bukan PBI.Jumlah peserta per 1 Januari 2014
sampai dengan akhir Tahun 2014 sebesar 121.600.000 peserta, 96 juta diantaranya
ditanggung penuh oleh pemerintah, cakupan peserta diharapkan tiap tahun akan
3
meningkat hingga tahun 2019 diharapkan seluruh penduduk akan ditanggung oleh
asuransi atau disebut sebagai Universal Health Coverage. Jumlah peserta sampai
dengan Bulan Agustus 2014 sudah melampaui target yaitu sebesar 127.300.000
peserta.
Sumber : Kementerian
enterian Kesehatan RI, Bahan Paparan JKN,2012
Gambar 1.1
Peta Jalan Menuju Universal Health Coverage
4
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN.Tujuan JKNadalah
setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayarkan oleh
Pemerintah.
Jaminan Kesehatan Sosial menyebabkan per tanggal 1 Januari 2014 terjadi pula
perubahan dalam sistem pembayaran biaya pelayanan kesehatan dari fee for
pembiayaan sistem paket, dimana total biaya telah ditetapkan dari awal sebelum
pelayanan kesehatan diberikan, dikenal pula dengan sistem Case Base Groups
5
Rumah Sakit Tipe A atau Rumah Sakit
Khusus
Badan Pengelola Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) per Agustus 2014 adalah
17.285 ( Tabel 1.1 ). Perbandingan ideal antara jumlah pemberi layanan kesehatan
tingkat pertama dan jumlah Pasien yang dapat dilayani terdapat beberapa versi,
yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan per Agustus 2014, perbandingan antara
jumlah pemberi pelayanan kesehatan dan jumlah Pasien yang dapat dilayani
6
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Pemberi Layanan Kesehatan Tingkat Lanjutan
7
NO TIPE FASKES JUMLAH
10 Klinik Utama 60
Total 1.583
Sumber : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, 2015
Tabel 1.3
Rumah Sakit Provider BPJS Kesehatan
8
NO. NAMA FASKES ALAMAT FASKES Tipe RS
18 RS ISLAM SURAKARTA Sukoharjo B
19 RS MEDIKA MULYA Wonogiri C
20 RS MARGA HUSADA Wonogiri D
21 RS MUHAMMADIYAH Wonogiri D
22 RS MAGUAN HUSADA Wonogiri D
23 RSU MULIA HATI Wonogiri D
24 RS AMAL SEHAT Wonogiri D
25 RSUD Dr. Soediran MS Wonogiri B
26 RS PKU MUHAMMADIYAH Karanganyar C
27 RSU JATI HUSADA Karanganyar D
28 RSUD KARANGANYAR Karanganyar C
Sumber : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Surakarta, 2015
Tipe Rumah Sakit dan regional wilayah, sehingga dengan diagnosa penyakit yang
sama, semakin tinggi Tipe Rumah Sakit maka semakin tinggi pula nilai klaim
2012 tentang Penetapan Tarif Rumah Sakit sesuai INA CBG’s maka tarif
dibedakan menjadi empat regional yaitu Regional 1 meliputi Jawa dan Bali,
Barat, dan Regional 4 meliputi Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara,
Papua, Papua Barat. Tarif INA CBG’s dalam setiap Regional berdasarkan tipe
Rumah Sakit terdiri dari Rumah Sakit Umum dan Khusus Tipe A, Tipe B
perbandingan tarif INA CBG’s untuk pelayanan rawat inap Hemofilia A dan
9
Nomor 59 Tahun 2014 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam
berikut
Tabel 1.4.
Tarif INA CBG’s kasus Hemofilia A dan Hemofilia B
KELASRUMAH SAKIT
REGIONAL RSUPN RSKRN A B C D
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
REG 1 12.178.400 10.898.800 9.908.000 7.914.200 6.298.800 5.272.750
REG 2 9.997.250 7.985.450 6.355.500 5.320.200
REG 3 10.026.950 8.009.200 6.374.400 5.336.000
REG 4 10.175.600 8.127.700 6.468.900 5.415.100
REG 5 10.264.750 8.199.150 6.525.550 5.462.550
Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 59 Tahun 2014
dimana RS Dr. OEN SOLO BARU termasuk di dalamnya dapat dilihat pada
Tabel 1.5
Perbandingan Tarif INA CBG’s Kelas 1 berdasarkan Kelas RS
KodeINA-
No DeskripsiKodeINA-CBG RS Kelas A RS Kelas B RS Kelas C RS Kelas D
CBG
1 A-4-10-I SeptikemiaRingan 4,352,900 3,202,600 2,625,200 2,068,800
2 A-4-10-II SeptikemiaSedang 7,436,500 4,836,200 3,528,200 3,341,200
3 A-4-10-III SeptikemiaBerat 10,503,300 5,585,400 4,578,400 3,858,800
4 A-4-11-I InfeksiSesudahOperasi&TraumaRingan 9,477,400 7,665,400 6,132,300 4,503,300
5 A-4-11-II InfeksiSesudahOperasi&TraumaSedang 16,693,000 11,832,800 7,822,100 6,592,700
6 A-4-11-III InfeksiSesudahOperasi&TraumaBerat 27,305,500 19,355,800 12,795,300 10,784,300
Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 59 Tahun 2014
10
Sistem rujukan ini diikuti dengan tarif yang berbeda untuk jenis penyakit
yang sama untuk masing-masing rumah sakit seperti contoh kasus dari Tabel 1.5
terlihat bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan dan variatif untuk
Rumah Sakit Tipe C dan Tipe D lebih kecil lagi yaitu Rp 4.578.400,- dan Rp
3.858.800,- sedangkan biaya obat-obatan dan penggunaan alat medis serta jasa
dampak bagi Rumah Sakit untuk melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya,
berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana Rumah
Sakit Dr. OEN SOLO BARU menetapkan formula strateginya dalam menghadapi
pasien umum dan Asuransi beralih ke pasien BPJS. Manajemen Rumah Sakit Dr.
11
perubahan ke depan sehingga Rumah Sakit Dr. OEN SOLO BARU dapat
SOLO BARU merupakan rencana jangka panjang yang menjadi pedoman bagi
Rumah Sakit Rumah Sakit Dr. OEN SOLO BARU adalah salah satu badan
usaha di bawah Yayasan Kesehatan Panti Kosala selain Rumah Sakit Dr. OEN
SURAKARTA, Rumah Sakit Dr. OEN SAWIT dan Akademi Keperawatan Panti
Kosala. Rumah Sakit Dr. OEN SOLO BARU berada di wilayah Kabupaten
Nama Rumah Sakit Dr. OEN SOLO BARU juga tidak dapat dilepaskan
dari nama besar Dr. Oen Boen Ing sebagai tokoh pendiri. Nama Dr. Oen sangat
Dokter itu hanyalah menyembuhkan orang sakit, tiada lain.”Didukung dengan visi
yang kuat serta jauh memandang ke depan, yaitu “Menjadi institusi pelayanan
almarhum dr. Oen Boen Ing dalam pengabdian kepada masyarakat.” Rumah Sakit
Dr. OEN SOLO BARU bertekad menjadi institusi pelayanan kesehatan unggulan
Meneruskan cita-cita Dr. Oen, Rumah Sakit Dr. OEN SOLO BARU
12
profesional, menjunjung tinggi kode etik, mengembangkan sumber daya manusia,
membedakan kelompok etnik, suku, agama, aliran kepercayaan, aliran politik dan
Motto Rumah Sakit Dr. OEN SOLO BARU adalah : "Teduh Untuk
Sembuh" akan diwujudkan dalam dua aspek. Pertama, pembangunan fisik rumah
yang tersedia 35% yang akan digunakan untuk keperluan gedung, sedangkan
sisanya 65% untuk taman. Aspek kedua dari Motto “Teduh Untuk
perhatian dan pelayanan dari karyawan rumah sakit kepada semua pasien yang
datang berobat. Diusahakan juga tersedianya tenaga Medis dan Paramedis yang
memadai, seperti Tim Dokter mulai dari Dokter Umum, Dokter Gigi, Dokter
Rumah Sakit Dr. OEN SOLO BARU adalah rumah sakit dengan tipe C
Kesehatan, sehingga per tanggal 1 Januari 2014 sudah dapat menerima Pasien
Rawat Jalan lanjutan dan Pasien Rawat Inap.Berdasarkan Tabel 1.2. Rumah Sakit
Dr. OEN SOLO BARU dikategorikan sebagai pemberi layanan kesehatan tingkat
lanjutan.
13
1.2. Rumusan Masalah
berdampak pada semua pelaku bisnis jasa pelayanan kesehatan. RS Dr. OEN
SOLO BARU harus menghadapi perubahan yang terjadi dan dituntut untuk selalu
Rumah Sakit terutama dalam sistem biaya pelayanan kesehatan, sistem pelayanan
kesehatan yang berjenjang. Dalam Peta Jalan Menuju JKN 2012-2019 disebutkan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011. Secara khusus peta jalan ini disusun
Peta jalan menuju JKN 2012-2019 ini menunjukkan bahwa pada Tahun
2019 terjadi perubahan dimana diprediksi akan semakin banyak Pasien BPJS
Kesehatan dibandingkan dengan Pasien Umum dan pasien Asuransi Non BPJS
karena ke depan akan semakin banyak pasien kelas I, II dan III sesuai dengan
14
pendapatan Rumah Sakit karena seiring dengan diterapkannya BPJS Kesehatan
kesehatan antara lain regulasi yang berkaitan dengan obat, pelayanan jasa medik
dan lain-lain, untuk itu industri Jasa Rumah Sakit dituntut untuk melakukan
kendali mutu dan kendali biaya dalam era Jaminan Kesehatan Nasional.
Pemerintah memberi perhatian lebih terhadap kendali mutu dan kendali biaya ini
2013 dimana kendali mutu dan kendali biaya dilaksanakan oleh fasilitas kesehatan
dan BPJS Kesehatan. Kendali dilakukan melalui pemenuhan standar mutu fasilitas
kesehatan peserta.Rumah Sakit yang dapat melakukan kendali mutu dan kendali
biaya secara efisien dan efektif akan memenangkan persaingan.Rumah Sakit Dr.
OEN SOLO BARU dalam era Jaminan Kesehatan Nasional menerapkan strategi
Cost Leadership karena adanya tuntutan kendali mutu dan kendali biaya dalam
pelaksanaan JKN tapi di sisi lain Rumah Sakit Dr. OEN SOLO BARU harus
Pasien non BPJS Kesehatan dalam hal ini Kelas Utama yaitu kelas Utama, VIP
dan VVIP. Strategi yang ditetapkan untuk Kelas Utama adalah strategi
diferensiasi.
Rumah Sakit yang dapat menjadi peluang sekaligus ancaman bagi Rumah Sakit
15
Perubahan lingkungan bisnis ini juga mempengaruhi strategi yang
diterapkan oleh Rumah Sakit Dr. OEN SOLO BARU dalam menghadapi
persaingan dengan rumah sakit lain untuk mencapai visinya yaitu : “Menjadi
luhur almarhum Dr. Oen Boen Ing sebagai wujud pengabdian berbangsa
dan bernegara”.
bersifat paradoxal. Seperti dua sisi dalam mata uang, di satu sisi Rumah Sakit
peralatan yang dipergunakan harus sesuai kemajuan teknologi kesehatan dan hal
inimemiliki konsekuensi terhadap biaya investasi, tetapi disisi lain pelayanan jasa
Saat ini Rumah Sakit harus diselengggarakan secara efektif dan efisien, hal
ini berdampak pada rumah sakit khususnya Rumah Sakit Swasta menempatkan
perusahaan atau korporasi. Sebagai suatu perusahaan sistem keuangan dan sistem
sumber daya merupakan subsistem yang penting di rumah sakit, tercermin dalam
pengakuan bahwa Rumah Sakit merupakan institusi yang padat modal (capital
dan padat ketrampilan (skill intensive). Dalam kenyataannya Rumah Sakit bukan
lagi institusi sosial, tetapi institusi sosio ekonomi yang mandiri. Tantangan ke
16
depan semakin nyata karena adanya perubahan sistem kesehatan dengan adanya
Berdasarkan hal-hal di atas maka Rumah Sakit. Dr. OEN SOLO BARU
harus dapat menetapkan strategi bersaing yang tepat untuk dapat mengoptimalkan
faktor -faktor tersebut diharapkan Rumah Sakit Dr. OE SOLO BARU lebih
kesehatan.
di Rumah Sakit Dr. OEN SOLO BARU dalam menghadapi persaingan di era
menjadi jalan bagi Rumah Sakit Dr. OEN SOLO BARU mencapai Visi nya yaitu :
luhur almarhum Dr. OEN BOEN ING sebagai wujud pengabdian berbangsa dan
bernegara. Strategi yang diformulasikan menjadi Strategi Rumah Sakit Dr. OEN
SOLO BARU dalam menghadapi era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dalam
17
era JKN terjadi perubahan-perubahan yang mengubah strategi Rumah Sakit Dr.
BARU?
2. Apa rumusan strategi yang diambil oleh Rumah Sakit Dr. OEN SOLO
BARU agar dapat unggul di industri jasa pelayanan Rumah Sakit dengan
3. Apa saja permasalahan yang akan dihadapi oleh Rumah Sakit Dr. OEN
strategi?
yang tepat sehingga dapat memberikan nilai unggul bagi Rumah Sakit Dr. OEN
kesehatan Rumah Sakit pada era Jaminan Kesehatan Nasional. Penelitian ini
terhadap penetapan formulasi strategi RS Dr. OEN SOLO BARU yang dianalisis
18
1. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal terutama yang dapat
Sakit Dr. OEN SOLO BARU sehingga dapat bersaing dalam era JKN.
Sakit Dr. OEN SOLO BARU untuk mendukung penerapan strategi yang
telah diidentifikasi
1. Bagi Rumah Sakit Dr. OEN SOLO BARU, memberikan alternatif strategi
BARU.
19
2. Bagi Peneliti, memberikan wawasan dan pemahaman dalam menetapkan
kesehatan.
Penelitian ini bersifat sebagai studi kasus terkait penetapan strategi bersaing
menggunakan data internal Rumah Sakit Dr. OEN SOLO BARU dan data
Penelitian ini menggunakan teori yang telah ada sebelumnya, merujuk pada
Sakit Dr. OEN SOLO BARU dan analisis lingkungan industri dengan
Rumah Sakit.
20
Bab I Pendahuluan
Bab satu ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan penulisan, dan sistematika penulisan. Dalam Bab satu ini dijelaskan juga
tentang gambaran umum Rumah Sakit Dr. OEN SOLO BARU sebagai tempat
penelitian.
Bab dua memaparkan hasil studi literatur terkait untuk memecahkan permasalahan
dalam Tesis ini, dalam Bab dua ini dijelaskan tentang teori-teori manajemen
strategik yang digunakan untuk menganalisa data – data yang diperoleh. Konsep
dan pengertian yang digunakan dalam Tesis ini adalah konsep strategi, strategi
Bab tiga ini memaparkan tentang metode penelitian yang akan digunakan
sehingga diperoleh gambaran umum tentang strategi yang digunakan oleh Rumah
Bab empat ini diuraikan tentang analisis dan pembahasan perumusan masalah
serta tujuan penulisan berdasarkan data – data yang diperoleh dari lapangan.
21
Dalam bab empat ini membahas analisis potensi lingkungan eksternal dan internal
Rumah Sakit Dr. OEN SOLO BARU sehingga mendapatkan data kekuatan
perusahaan yang dapat dikapitalisasi dan data kelemahan perusahaan yang harus
Rumah Sakit Dr. OEN SOLO BARU dalam menghadapi persaingan di era
Bab lima ini berisi intisari atas simpulan hasil penelitian dan saran dari
Sakit Dr. OEN SOLO BARU. Simpulan berupa pernyataan ringkat yang diuraikan
dari hasil penelitian sedangkan saran berupa pernyataan yang disampaikan oleh
penulis.
22
Gambar 1.3
Kerangka Penulisan
EVALUASI VISI DAN MISI
RS Dr. OEN SOLO BARU
EVALUASI PERFORMA
RS Dr. OEN SOLO BARU
COMPETITIVE ADVANTAGE
SWOT Analysis
CAPITALIZED : MINIMIZED :
STRENGTH AND OPPORTUNITIES WEAKNESS AND THREATS
BAB II
Strategi Alternatif
LAYANAN JKN DAN LAYANAN KELAS UTAMA
23