Anda di halaman 1dari 8

15 Menit Pahami Cara Jitu Lolos Psikotes

Setelah sebelumnya saya telah membuat postingan tentang cara membuat surat lamaran kerja dan riwayat
hidup (curriculum vitae), kali ini saya akan berbagi kepada anda semua tentang teknik mengerjakan soal
psikotes yang disertai dengan contoh agar mudah dipahami. Mengerjakan soal dalam tes psikologi
(psikotes) memerlukan teknik tersendiri. Dalam tes ini, umumnya terbagi dalam beberapa tahap dan
dibatasi dengan waktu yang terbatas. Proses belajarnya pun bukanlah hal yang instan. Semakin anda
sering berlatih, semakin cepat anda menelesaikannya. Namun, jika anda telah mengetahui teknik
mengerjakan soal psikotes, anda akan lebih mudah dalam mengerjakannya.

Seberapa pentingkah psikotes ?

Psikotes sendiri merupakan suatu tahapan yang selalu ada dalam proses seleksi untuk karyawan di
perusahaan maupun instansi pemerintah. Tidak jarang, beberapa program beasiswa dan proses perguruan
tinggi juga biasanya menagadakan psikotes dalam tahapan seleksinya. Dari hasil psikotes inilah dapat
menggambarkan kondisi jiwa dan sesuai atau tidaknya kepribadian calon karyawan dengan jenis pekerjaan
dan lingkungan kerja di perusahaannya kelak. Hasil psikotes bersifat kulitatif, artinya laporan hasil tesnya
berupa data yang memberikan kesimpulan sesuai atau tidaknya kepribadian anda dengan jenis pekerjaan
yang anda lamar. Sebagai contoh, standar hasil psikotes akan berbeda jika anda melamar pekerjaan
sebagai engineer di sebuah perusahaan tambang bila dibandingkan dengan saat anda melamar sebagai
teller disebuah bank. Bisa saja kulifikasi anda cocok dengan pekerjaan sebagai teller, namun tidak sebagai
engineer. Begitu pun sebaliknya.

Apa saja yang diujikan dalam psikotes ?


Psikotes terdiri dari beberapa tahap. Secara umum, dalam tes ini anda akan diuji kemapuannya dalam
menggambar, menghitung dan berpikir dengan logika. Dengan waktu yang terbatas (3-4 jam), anda harus
mengerjakan ratusan soal dalam format pilihan ganda dan isian singkat. Adapun beberapa tahap dalam
psikotes adalah :

1. Tes Kemampuan Menggambar (orang, pohon dan rumah)


2. Wartegg Test
3. Tes Kemampuan Berhitung Cepat (Kraeplien/Pauli)
4. Edward Personal Preference Schedule (EPPS) atau PAPI test
5. Tes Army Alpha
6. Tes Ketelitian
7. Tes Kode Ingatan
8. Tes Analog Verbal (analogi/padanan, sinonim dan antonim kata)
9. Tes Logika Penalaran
10. Tes Logika Aritmatika
11. Tes Angka
12. Logika Number
13. Tes Aritmatika
14. Tes Spasial
15. Deret Gambar
16. Pencerminan Gambar
1 b
17. Pasangan Gambar

Dengan banyaknya soal yang diberikan pada psikotes, postingan ini juga saya akan bagi dalam beberapa
bagian. Kali ini saya akan bagikan tips dan trik mengerjakan soal psikotes beserta contoh dan pembahasan
dalam tahap tes kemampuan menggambar orang, pohon dan rumah (Draw A Person, Tree and House-
Tree-Person ). Simak ulasan saya berikut ini  :

Psikotes tahap pertama : kemampuan menggambar (orang, pohon dan rumah)


Peralatan : 3 lembar kertas HVS polos, pensil HB, stop watch
Tenggat waktu : 3 x 10 menit

Menggambar Orang Lengkap (Draw A Person Test)


Petunjuk : Gambarlah orang lengkap. Kemudian dibalik kertas beri keterangan berupa umur, jenis kelamin,
pekerjaan, aktivitas yang sedang berlangsung, ciri fisik, kelemahan, kelebihan

Pembahasan : Tes ini dipergunakan untuk mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan, dan
ketahanan kerja dari peserta psikotes yang akan menjadi calon karyawan atau calon mahaiswa. Adapun
poin yang dinilai dalam menggambar orang ini adalah : Proporsi anggota tubuh. Semakin proporsional
(seimbang perbandingan ukuran satu anggota tubuh dengan anggota tubuh yang lain) maka semakin
tinggi skor yang anda peroleh. Kelengkapan anggota tubuh. Semakin lengkap semakin tinggi nilainya.
Diantaranya kepala, leher, badan, tangan, kaki, dan seterusnya. Detail gambar. Semakin detail gambar
yang anda buat semakin tinggi pula nilai yang anda peroleh.

Tips dan Trik :


Saat wawancara dengan psikolog, adakalanya gambar ini dibawa oleh dia dan tanyakan kepada
anda. Mengapa anda menggambar orang seperti diatas dan anda akan disuruh
mendeskripsikannya secara detil. Untuk itu, gambarlah orang yang benar-benar nyata, bukan tokoh
kartun (anime) yang menyerupai orang. Ada baiknya anda menggambar orang yang sudah dikenal
dan dekat dengan anda, sehingga anda tidak kesulitan dalam mendeskripsikannya. Biasanya saya
menggambarkan dosen saya yang akan berangkat kerja ke kampus. Tentunya saya sudah hafal
betul perawakan dan sifat beliau.

Menggambar Pohon (Tree Test)


Petunjuk : Gambarlah pohon berkayu atau berkambium. Tidak diperbolehkan menggambar pohon
kelapa,pohon pisang, bambu, semak belukar, dan jenis tanaman monokotil. Setelah Anda selesai
menggambar, tuliskan mama pohon tersebut di halaman kertas sebaliknya!
Pembahasan :Bagus tidaknya gambar bukanlah kriteria lolos tes karena Tree Test bukanlah tes kemampuan
menggambar. Sebagai salah satu alat menggali kepribadian, setiap tarikan garis dan tebal-tipis garis pun
akan dievaluasi dengan cermat oleh psikolog. Jadi yang bisa kita persiapkan hanyalah berlatih
menggambar semirip mungkin dengan pohon yang dimaksud dan menyelesaikan gambar tepat waktu.

Tips dan Trik : Pada awalnya mengikuti tes psikotes, saya suka menggambar pohon seperti diatas.
Kemudian saya beri keterangan bahwa gambar itu adalah pohon jati, pohon yang dikenal sebagai pohon
yang kokoh dan kuat. Dengan harapan psikolog akan melihat saya sebagai pribadi yang tangguh hehehe.
Namun saat mengikuti tes-tes untuk seleksi kerja, belakangan saya lebih suka menggambar pohon
mangga lengkap dengan buahnya. Penampilan pohonnya pun, sangat berbeda dengan gambar pohon jati
di atas. Ranting (besar dan kecil) serta daun (sampai urat daun) saya gambar  dengan teliti satu per satu.
Dengan begitu mungkin psikolog akan berpikir saya adalah orang yang teliti (menggambar detil dari
ujung akar sampai ujung daun) dan orang yang suka dengan hasil kerjanya (dilihat dari gambar buah
mangga yang menggantung di batang pohon).

Menggambar Rumah-Pohon-Orang (House-Tree-Person)


Petunjuk : Gambarlah sebuah rumah, sebuah pohon dan seorang manusia.

Pembahasan : Garis dan dinding mewakili ego seseorang. Garis dan dinding yang terlalu samar
menunjukkan ego yang lemah. Sedangkan bila terlalu tebal menunjukkan kecemasan yang berlebihan.
Atap mewakili fantasi. Jika anda terlalu memperhatikan atap, maka artinya anda terlalu memperhatikan
fantasi dalam kehidupannya. Pintu dan jendela mewakili keterbukaan untuk berinteraksi dengan orang
lain dan berinteraksi dengan lingkungan. Jika anda menggambar gordin atau penutup jendela lain maka
diartikan dia kurang terbuka dan kurang suka berinteraksi dengan orang lain. Pintu dan jendela yang
terbuka menandakan orang tersebut sangat terbuka dan sangat suka berinteraksi dengan orang lain.

Tips dan Trik :


Dalam beberapa versi ada yang memaknai rumah sebagai seorang ayah, pohon adalah ibu, dan
orang adalah diri kita sendiri. Semakin besar ukurannya, maka semkin besar pengaruh kepada
kehidupan kita. Saya juga sering menambahkan pagar disekeliling rumah. Dengan begitu, psikolog
akan berpikir bahwa saya adalah pribadi yang memperhatikan keamanan dan cukup waspada.

Wartegg Test
Peralatan : 1 lembar kertas HVS , pensil HB, stop watch
Tenggat waktu : 1 x 15 menit

Petunjuk :Berikut merupakan bentuk-bentuk gambar dengan pola tertentu yang belum bisa diartikan.
Tuangkanlan imajinasi anda untuk membuat bentuk-bentuk tersebut (melanjutkan gambar) menjadi
gambar yang berarti. Gambarkan terlebih dahulu bentuk gambar yang paling mudah anda kembangkan
(tidak perlu berurutan). Kemudian berilah judul sesuai dengan makna gambar yang Anda buat, dan
cantumkan urutan ketika Anda mengerjakan. Sebutkan nomor gambar yang paling anda sukai, yang tidak
disukai, yang paling sulit, dan yang paling mudah menurut Anda.

Pembahasan : wartegg test menjadi cara bagi seorang penguji/psikolog untuk mengetahui kepribadian
calon karyawan dilihat dari cara menggambar dan apa yang digambar. Tes Wartegg mengharuskan peserta
untuk melengkapi 8 (delapan) gambar menjadi gambar-gambar yang memiliki makna. 

Tips dan Trik :


Urutan menggambar sebaiknya dikombinasikan antara sesuai nomor/urut dan acak, misalnya 1, 2,
3, 4 kemudian 8, 7, 6, 5. Banyak pendapat awam menyebutkan jika Anda menggambar berdasarkan
urutan 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8 akan dipandang sebagai orang yang kaku/konservatif. Sebaliknya, apabila
Anda menggambar seluruh gambar secara acak misalnya 5, 7, 6, 8, 3, 2, 4, 1 Anda akan dipandang
HRD sebagai orang yang terlalu kreatif, inovatif, dan cenderung tidak peduli pada aturan. Urutan
menggambar bisa jadi menggambarkan skala prioritas seseorang dalam kehidupan atau pekerjaan
dan kecen-derungan sikap dalam menghadapi situasi tertentu.
Jika diperhatikan, bentuk-bentuk pola gambar dasar tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua
kelompok besar. Empat di antaranya berupa garis lurus (Gambar III, IV, V, dan VI) dan 4 (empat)
lainnya berupa garis lengkung (Gambar I, II, VII, VIII). Tips dalam menggambar adalah untuk awalan
berupa garis lengkung, sebaiknya Anda menggambar benda hidup. Untuk garis lurus, sebaiknya
Anda menggambar benda mati. Seperti kita tahu, benda buatan alam lebih menunjukkan bentuk
bentuk yang tidak kaku seperti pada buatan manusia.
Hindari menempatkan Gambar V untuk digambar dan diberi judul terlebih dahulu. Saat berdiskusi
dengan teman sesama peserta tes dahulu, banyak yang berpendapat bahwa orang yang
mengutamakan untuk manggambar bentuk Gambar V terlebih dahulu, memiliki orientasi seks yang
besar. Saya sendiri sebenarnya juga tidak tahu alasan mengenai hal itu. Jika anda psikolog mungkin
bisa paham maksud dari gambar itu. Dalam setiap tes saya selalu menempatkan Gambar V untuk
digambar terakhir.

Berikut contoh gambar dari wartegg test yang biasa saya gambarkan :
Keterangan gambar :
Gambar I : Target Panahan
Gambar II : Bebek/Itik
Gambar III : Tiang Listrik
Gambar IV : Jendela
Gambar V : Mobil Balap
Gambar VI : TV
Gambar VII : Sandal
Gambar VIII: Wanita Berkerudung

Kraepelin dan Pauli test


Kraepelin dan Pauli test atau yang sering disebut "hitungan koran" adalah tes kemampuan dasar
menghitung cepat. Tes ini terdiri atas gugusan angka-angka dari 1-9 yang tersusun secara membujur (atas-
bawah) dalam bentuk lajur. Pada saat tes anda harus menjumlahkan dua angka yang berdekatan di setiap
lajur dalam waktu tertentu. Adapun cara mengerjakannya adalah dengan menjumlahkan dua buah
bilangan, kemudian hasilnya dituliskan disela-sela kedua bilangan yang dijumlahkan. Jika hasil dari
penjumlahan berupa bilangan puluhan atau terdiri dari dua digit angka, maka cukup dengan menuliskan
digit terakhir atau angka satuannya saja. 

Gambar 1 : Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan

Elemen yang akan diukur dalam hasil tes ini adalah konsistensi, produktivitas kerja, sikap terhadap tekanan,
daya tahan kerja, pengendalian emosi, kemampuan daya penyesuaian diri, keuletan kerja, sikap kerja, serta
ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

Lalu apa perbedaan antara Kraepelin dan Pauli test ?

Secara umum kraepelin dan pauli test dikerjakan dengan cara dan teknik yang hampir sama Adapun
Secara umum,kraepelin dan pauli test dikerjakan dengan cara dan teknik yang hampir sama. Adapun
perbedaannya adalah dari segi penulisan hasil penjumlahan (dari atas-bawah atau daribawah-atas),
penandaan pergantian waktu, banyaknya lembar kerja, dan waktu pengerjaan.

Dalam pauli test, penjumlahan angka dilakukan dari atas ke kebawah. Kemudian dalam interval waktu
tertentu terdapat instruksi atau aba-aba "garis". Saat itu anda harus menggaris batas terakhir hasil kerjaan
anda, kemudian dengan segera mungkin melanjutkan proses penjumlahan. Durasi waktu untuk pauli test
biasanya sekitar 60 menit, dengan instruksi "garis" disetiap selang waktu beberapa menit. Lembar kerja
dalam pauli test berupa kertas selebar koran yang sudah penuh dengan angka-angka bolak-balik disetiap
lembarnya. Jika anda telah selesai menjumlahkan diseluruh lembaran kerja (bolak-balik), anda dapat
meminta untuk menambah kertas lembar kerja.

Gambar 2 : Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan Pauli Test

Sedikit berbeda dengan pauli test, dalam kraepelin test penjumlahan angka dilakukan dari bawah ke
atas. Kemudian dalam interval waktu tertentu terdapat instruksi atau aba-aba "pindah". Saat itu anda
harus berpindah dari kolom terakhir hasil kerjaan anda, kemudian dengan segera mungkin melanjutkan
proses penjumlahan pada kolom berikutnya (sebelah kanan). Durasi waktu untuk kraepelin test biasanya
sekitar 10-15 menit, dengan instruksi "pindah" disetiap selang waktu beberapa menit. Lembar kerja dalam
kraepelin test berupa kertas seukuran A4 atau F4 yang sudah penuh dengan angka-angka bolak-balik
disetiap lembarnya. Dalam tes ini anda tidak dapat menambah kertas lembar kerja. 
 
Gambar 3 : Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan Kraepelin Test

2. Psikotes tahap ketiga : Kraepelin dan Pauli Test


Peralatan : lembaran Kerja Kraepelin dan Pauli test , bolpoint, stop watch
lembaran kerja dapat diunduh disini (download via dropbox)
Tenggat waktu : 1 x 15 menit untuk kraepelin test (setiap menit instruksi "pindah"); 1 x 60 menit untuk pauli
test (setiap 2 menit instruksi "garis")

PETUNJUK : Pada nomor-nomor berikut ini terdapat kolom dan deret angka-angka. Jumlahkanlah angka-
angka tersebut dari bawah ke atas! Tuliskan hasil penjumlahan di sebelah kanan, di antara 2 angka yang
dijumlahkan!

Tips dan Trik :

Anda mungkin juga menyukai