Anda di halaman 1dari 45

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang

harus di wujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang di maksud

dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Dalam

undang - undang No 36 Tahun 2009 yang dimaksud dengan kesehtan adalah keadaan sehat

baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosisal

Pembangunan kesehatan harus dilakukan dengan pendekatan komprehensif, dengan

mengacu pada visimi sipresiden, yaitu terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan

berkepribadian berlandaskan gotong-royong. Berbagai upaya pembangunan kesehatan yang

telah dilaksanakan mendapatkan tantangan baik secara lokal, nasional maupun global sebagai

akibat dari perubahan social ekonomi serta perubahan lingkungan strategis. Berbagai masalah

dan tantangan dalam pembangunan kesehatan telah berkembang semangkin berat dan

kompleks dan kadang-kadang tidak terduga. Semakin di rasakan bahwa pembangunan

kesehatan tidak dapat mencapai tujuannya bila hanya di selenggarakan oleh sector kesehatan

saja. Keikutsertaan pihak lain (stakeholders) secara lintas sektor termasuk swasta dan

masyarakat serta seluruh potensi bangsa sangat menentukan pencapaian tujuan pembangunan

kesehatan melalui penyelenggaraan pelayanan kesehatan.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara sebagai salah satu institusi

penyelenggaraan pendidikan nasional dengan kekhususan Ilmu Kesehatan Masyarakat,

bertanggung jawab dalam mempersiapkan tenaga kesehatan masyarakat yang berkualitas. Oleh

sebab itu untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi serta pengalaman belajar yang lebih

efektif pada mahasiswa maka sangat diperlukan adanya kegiatan Latihan Kerja Peminatan

1
(LKP) guna mengembangkan pengalaman kerja pada mahasiswa sebelum menuju dunia kerja

yang sesungguhnya.

Kegiatan Latihan Kerja Peminatan di bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

adalah suatu proses belajar dalam bentuk kegiatan praktis di suatu instansi/organisasi di bidang

kesehatan untuk memperoleh sikap dan kemampuan profesionalis Sarjana Kesehatan

Masyarakat dibidang yang diminatinya, sehingga diharapkan dapat memberikan nilai tambah

dan pengalaman kerja kepada mahasiswa pada saat menyelasaikan pendidikan, selain itu

kegiatan Latihan Kerja Peminatan mahasiswa dipandang perlu untuk lebih mendekatkan dunia

Perguruan Tinggi dengan dunia kerja, serta adanya keterkaitan dan kesepadanan antara teori

dan praktik di lapangan. Untuk hal tersebut, Departemen Administrasi dan Kebijakan

Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat akan melakukan penyesuaian-penyesuaian materi

perkuliahan dengan perkembangan dunia kerja yang mendukung perluasan wawasan serta

kemampuan individu mahasiswa.

Berdasarkan latarbelakang di atas, maka Latihan Kerja Peminatan (LKP) Administrasi

dan Kebijakan Kesehatan dilaksanakan pada tanggal 29 April 2019 sampai dengan 31 Mei

2019di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dalam pelaksaan kegiatan Latihan Kerja

Peminatan (LKP) dirumuskan masalah yang ditemukan dilapangan adalah sebagai berikut :

bagaimana melakukan analisis situasi melalui identitifikasi mengenai visi, misi, struktur

organisasi serta program-program kegiatan yang sedang dijalankan di Dinas Kesehatan

Provinsi Sumatera Utara.

2
1.3 Tujuan Latihan Kerja Peminatan (LKP)

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum tujuan dari kegiatan LKP adalah Mahasiswa memperoleh wawasan,

pemahaman dan keterampilan professional dalam bidang Administrasi dan Kebijakan

Kesehatan (AKK) yang di perlukan bagi seorang Sarjana Kesehtan Masyarakat.

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun secarakhusus, LKP yang dilaksanakan di bagian Administrasi Kebijakan

Kesehatan secara khusus sebagai berikut:

a. Melatih mahasiswa agar mampu menjelaskan dasar-dasar kebijakanserta proses penyusunan

untuk melaksanakan administrasi kesehatan.

b. Melatih mehasiswa mampu melaksanakan proses perencanaan

c. Melatih mahasiswa agar mampu menjelaskan, melakukan organisasi dant atalaksana serta

proses koordinasi

d. Melatih mahasiswa untuk mampu menjelaskan, melakukan proses penggerakan serta

koordinasi

e. Melatih agar mahasiswa melakukan proses pencatatan dan pelaporan

f. Melatih mahasiswa agar mampu melaksanakn proses evaluasi yang di jalankan

1.4 Manfaat Kegiatan LKP

a. Bagi Mahasiswa

1) Mahasiswa dapat memperoleh pelajaran praktis dari lapangan dan membandingkan ilmu

yang diperoleh dengan dunia kerja yang sesungguhnya. Sehingga dapat mempersiapkan

diri dalam menghadapi kompetisi pendidikan.

3
2) Menambah wawasan, pengetahuan serta pengalaman mahasiswa dalam proses

administrasi di bidang kesehatan.

3) Mahasiswa berkesempatan ikut serta melakukan proses perencanaan bidang kesehatan.

4) Mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan organisasi dan tata laksana serta proses

penyusunan organisasi.

5) Mahasiswa mampu melakukan pencatatan, pelaporan dan evaluasi program pembanguan

kesehatan.

b. Bagi Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi dalam hal ini Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumtera Utara dapat memperkaya ilmu dunia

kerja melalui informasi yang diperoleh dari lapangan. Sehingga dapat melakukan

penyesuaian materi perkuliahan terhadap tuntutan dunia kerja yang pada akhirnya dapat

menghasilkan sarjana yang lebih kompetitif.

c. Bagi Instansi LKP

Instansi mendapatkan bantuan mahasiswa yang masih memiliki idealisme dan penuh

dengan ilmu-ilmu segar yang belum lama dipelajari dari bangku perkuliahan.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara

Dinas Kesehatan Provinsi adalah unsur pelaksana otonomi provinsi dalam bidang

kesehatan dan dipimpin langsung oleh seorang Kepala Dinas (Kadis). Kadis berkedudukan di

bawah Gubernur serta bertanggung jawab langsung pada Gubernur melalui Sekretaris Daerah

(Sekda).

Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan

kesehatan yang menjadi kewenangan dan tugas pembantuan.

2.1.1 Visi dan Misi

2.1.1.1 Visi

Adapun visi dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara adalah ”Masyarakat

Sumatera Utara yang sehat, mandiri dan berdaya saing”.

a. Sehat adalah suatu kondisi dimana penduduk Sumatera Utara sehat baik fisik, mental dan

spiritual sehingga mampu untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

b. Mandiri, yaitu suatu kondisi dimana masyarakat mempunyai pengetahuan dan kemampuan

untuuk mempertahankan kualitas kesehatannya.

c. Masyarakat berdaya saing, yaitu suatu kondisi dimana status kesehatan masyarakat provinsi

Sumatera Utara memiliki kemampuan, serta keunggulan sehingga mampu melangsungkan

kehidupan dalam persaingan masyarakat.

2.1.1.2 Misi

Adapun misi dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara adalah :

5
1. Menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan bermutu, merata dan terjangkau.

2. Meningkatkan pengendalian dan penanggulangan masalah kesehatan.

3. Meningkatkan sumber daya kesehatan

4. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan.

2.1.2 Tujuan

Tujuan jangka menengah pelayananDinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.

1. Tujuan Misi menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata

dan terjangkau adalah :

a. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar.

b. Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar yang komprehensif bagi ibu, baby,

balita, anak sekolah dan remaja, usia produktif, dan usia lanjut.

c. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan rujukan yang

bermutu.

d. Mengembangkan mutu manejemen dan kebijakan pembungan kesehatan.

e. Meningkatkan penelitiaan untuk intervensi program kesehatan masyarakat.

2. Tujuan Misi meningkatkan pengendalian dan penanggulangan masalah kesehatan

adalah :

a. Menurunkan angka kesakitan dan kematian penduduk oleh Karena penyakit

menular, wabah dan bencana.

b. Menurunkan angka kesakitan dan kematian oleh Karena penyakit tidak

menular pada kelompok resiko.

c. Mewujudkan lingkungan yang sehat.

3. Tujuan Misi meningkatkan Mutu sumberdaya kesehatan :

a. Meningkatkan kompetensi dan pesebaran tenaga kesehatan.

6
b. Meningkatkan ketersediaan produk sediaan farmasi dan peralatan kesehatan

sesuai standat.

c. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan dan pengobatan tradisional

alternative dan kesehatan komunitas.

4. Tujuan Misi meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan

kesehatan adalah :

a. Memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup

bersih dan sehat.

b. Meningkatan kualitas gizi keluarga dan masyarakat.

c. Meningkatkan jumlah penduduk yang terlindungi dengan system pembiayaan

managed care.

2.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi

Dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tata kerja Dinas Kesehatan dan tata kerja Unit

Pelaksana Teknis (UPT) pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, berpedoman kepada

Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 44 Tahun 2018 yang menetapkan bahwa tugas

pokok dan fungsi, uraian tugas dan tata kerja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut, maka Dinas Kesehatan

Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut:

a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan upaya-upaya pembangunan kesehatan di bidang

kesehatan masyarakat, bidang pencegahan & pengendalian penyakit, bidang pelayanan

kesehatan, bidang sumber daya kesehatan sesuai dengan lingkupnya.

b. Penyelenggaraan keijakan upaya-upaya pembangunan kesehatan di bidang kesehatan

masyarakat,bidang pencegahan & pengendalian penyakit, bidang pelayanan kesehatan,

bidang sumber daya kesehatan sesuai dengan lingkupnya.

7
c. Penyelenggaraan monitoring evaluasi dan pelaporan upaya-upaya pembangunan

kesehatan di bidang kesehatan masyarakat,bidang pencegahan & pengendalian penyakit,

bidang pelayanan kesehatan, bidang sumber daya kesehatan sesuai dengan lingkupnya.

d. Penyelenggaraan administrasi upaya-upaya pembangunan kesehatan di bidang kesehatan

masyarakat,bidang pencegahan & pengendalian penyakit, bidang pelayanan kesehatan,

bidang sumber daya kesehatan sesuai dengan lingkupnya.

e. Penyelenggaraan fungsi lain yang diberikan oleh Gubenur terkait dengan fungsinya.

2.2 Tata Laksana Organisasi

2.2.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi di dinas kesehatan provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut

STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN PROVINSI

DAN UPT DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

N Unit Organisasi

1 Dinas Kesehatan

Provinsi Sumatera

Utara

1.1 Sekretariat

Sub Bagian Program dan Akuntabilitas Kinerja

Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

1.2 Bidang Kesehatan Masyarakat

8
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat

Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja

1.3 Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Seksi Surveilans dan Imunisasi

Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

1.4 Bidang Pelayanan Kesehatan

Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional

Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan

Seksi Akreditasi Fasiltas Pelayanan Kesehatan dan Jaminan

Kesehatan

1.5 Bidang Sumber Daya Kesehatan

Seksi Kefarmasian

Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

(PKRT)

Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan

2 UPTD Rumah Sakit Khusus Paru

2.1 Subbag Tata Usaha

2.2 Seksi Pelayanan Medik

2.3 Seksi Penunjang Medik

3 UPTD Rumah Sakit Khusus Mata

3.1 Subbag Tata Usaha

3.2 Seksi Pelayanan Medik

3.3 Seksi Penunjang Medik

9
4 UPTD Rumah Sakit Khusus Kusta

Lau Simomo

4.1 Subbag Tata Usaha

4.2 Seksi Pelayanan Medik

4.3 Seksi Penunjang Medik

5 UPTD Laboratorium Kesehatan

5.1 Subbag Tata Usaha

5.2 Seksi Laboratorium Klinik

5.3 Seksi Laboratorium Kesehatan Masyarakat

6 UPTD Pelatihan Kesehatan

6.1 Subbag Tata Usaha

6.2 Seksi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi

6.3 Seksi Pengajaran

7 UPTD RSU Indrapura

7.1 Subbag Tata Usaha

7.2 Seksi Pelayanan Medik

7.3 Seksi Penunjang Medik

10
2.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Dinas Kesehatan

A. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai uraian tugas:

a. menyelenggarakan perumusan, penyusunan dan penyempurnaan, penetapan, pengaturan,

pembinaan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengendalian, fasilitasi, advokasi,

pengawasan dan evaluasi kebijakan teknis pembangunan kesehatan tingkat provinsi di

bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan

kesehatan, serta sumber daya kesehatan tingkat provinsi;

b. menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan

pembinaan pembangunan kesehatan jangka menengah dan tahunan tingkat provinsi dan

sinkronisasi perencanaan pembangunan kesehatan Kabupaten/kota terhadap perencanaan

pembangunan kesehatan tingkat Provinsi;

c. menyelenggarakan koordinasi lintas sektor, lintas program dan kerjasama kemitraan

dengan pihak terkait dalam pembangunan kesehatan tingkat Provinsi;

d. menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan fasilitasi

peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian Kabupaten/Kota dalam penanganan

urusan pembangunan kesehatan di Kabupaten/Kota;

e. menyelenggarakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian

penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi jabatan

struktural, jabatan fungsional dan jabatan pelaksana serta standar teknis tata hubungan

kerja organisasi dan indikator kinerja Dinas;

f. menyelenggarakan penataan pembinaan dan pengkoordinasian Dinas dan Unit Pelaksana

Teknis Dinas;

11
g. menyelenggarakan pelayanan administrasi internal dan eksternal dinas dan pelaksanaan

penegakan hukum/hukum kesehatan;

h. menyelenggarakan pembinaan, peningkatan partisipasi dan pemberdayaan kesehatan

masyarakat, lembaga non pemerintah dan swasta dalam pengelolaan dan pembangunan

kesehatan tingkat provinsi;

i. menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kerja Dinas;

j. menyelenggarakan pengendalian Tugas dan Fungsi Dinas serta pengkoordinasian

penyusunan tugas-tugas teknis;

k. menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur melalui Sekretaris Daerah

sesuai bidang tugas dan fungsinya;

l. menyelenggarakan pemberian masukan yang perlu kepada Gubernur melalui Sekretaris

Daerah sesuai bidang tugas dan fungsinya;

m. menyelenggarakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan

fungsinya kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, sesuai ketentuan yang ditetapkan.

Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas Kepala Dinas dibantu:

a. Sekretariat;

b. Bidang Kesehatan Masyarakat

c. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

d. Bidang Pelayanan Kesehatan

e. Bidang Sumber Daya Kesehatan

f. Unit Pelaksana Teknis terdiri dari:

1. UPT Rumah Sakit Khusus Mata

2. UPT Rumah Sakit Khusus Paru

3. UPT Rumah Sakit Kusta Lau Simomo

4. UPT Laboratorium Kesehatan

12
5. UPT Pelatihan Kesehatan

6. UPT Rumah Sakit Indrapura

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

B. Sekretariat

Sekretariat Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam

penyelenggaraan urusan koordinasi, pelaksanaan dan pemberian dukungan administrasi,

keuangan dan program.

Sekretariat menyelenggarakan fungsi:

a. penyelenggaraan perumusan kebijakan operasional tugas administrasi di lingkungan Dinas

Kesehatan Daerah Provinsi;

b. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi

kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Daerah;

c. penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas administrasi di

lingkungan Dinas Kesehatan Daerah;

d. penyelenggaraan pengelolaan aset yang menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan provinsi.

e. penyelenggaraan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan, evaluasi,

koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap penyusunan, penyempurnaan dan

penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana,

standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma,

kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam penanganan urusan kesekretariatan;

f. penyelenggaraan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian penerapan/pelaksanaan

dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi jabatan struktural dan staf, serta standar

teknis tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja kesekretariatan;

13
g. penyelenggaraan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi ilmiah manajemen

pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam penanganan urusan kesekretariatan

dan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam penanganan urusan kesekretariatan;

h. penyelenggaraan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan fasilitasi peningkatan

kapasitas, kompetensi dan kemandirian Kabupaten/Kota dalam penanganan urusan

kesekretariatan;

i. penyelenggaraan penyusunan perencanaan jangka menengah (Rencana Strategis) dan

rencana kerja tahunan (Renja), serta koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan

data, informasi dan sinkronisasi perencanaan Kabupaten/kota terhadap perencanaan tingkat

Provinsi dalam penanganan urusan kesekretariatan;

j. penyelenggaraan koordinasi seluruh kegiatan bidang-bidang Dinas dan Unit Pelaksana

Teknis Dinas;

k. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang tugas dan fungsinya

dan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya;

l. penyelenggaraan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya

kepada Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan;

Sekretaris mempunyai uraian tugas:

a. menyelenggarakan koordinasi, pelaksanaan dan pemberian dukungan administrasi kepada

seluruh unsur organisasi di lingkungan dinas;

b. menyelenggarakan pengelolaan administrasi umum perkantoran dan rumah tangga dinas;

manajemen kepegawaian; manajemen hukum dan hukum kesehatan; manajemen asset,

barang milik negara, sarana dan prasarana dinas; manajemen perjalanan dinas; manajemen

hubungan masyarakat, protokoler, keamanan dan ketertiban kantor; manajemen kegiatan

14
rutin kantor; manajemen kesehatan, produktivitas dan kesejahteraan Aparatur Sipil Negara

(ASN);

c. menyelenggarakan penatausahaan, pelembagaan, pengorganisasian dan penatalaksanaan;

d. menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan naskah dinas, kearsipan,

pertelekomunikasian dan persandian;

e. menyelenggarakan penataan dan pemeliharaan perlengkapan kantor, peralatan dinas dan

inventaris rumah tangga dinas;

f. menyelenggarakan penyusunan dan penataan standar tata hubungan kerja dan standar

mekanisme koordinasi antar unit dinas;

g. menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan/tata konsep, dokumentasi peraturan

perundang-undangan dan pengeloalaan perpustakaan;

h. menyelenggarakan pengelolaan hubungan kemasyarakatan, informasi publik dan

keprotokolan;

i. menyelenggarakan fasilitasi pelayanan umum, pelayanan minimal, pengaturan keamanan

dan kenyamanan kantor;

j. menyelenggarakan pengelolaan tertib administrasi kepegawaian;

k. menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan jabatan fungsional dan jabatan

pelaksana;

l. menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan keuangan dan perbendaharaan;

m. menyelenggarakan pengelolaan akuntansi, verifikasi, ganti rugi dan tindak lanjut laporan

hasil pemeriksaaan;

n. menyelenggarakan pengelolaan sarana dan prasarana perlengkapan dan aset dinas;

o. menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan program, anggaran dan pelaporan dinas;

p. menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja dan pengendalian administrasi anggaran

belanja;

15
q. menyelenggarakan pengkajian, pemetaan dan evaluasi peruntukan anggaran belanja dan

aset dinas serta melaksanakan penghitungan belanja kesehatan dari seluruh sumber

pembiayaan dan dari seluruh sektor terkait kesehatan tingkat provinsi;

r. menyelenggarakan koordinasi penyusunan rencana kerja sekretariat, bidang-bidang dan unit

pelaksana teknis dinas;

s. menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan program bidang, sekretariat dan

unit pelaksana teknis dinas;

t. menyelenggarakan penyusunan perencanaan tahunan dan perencanaan jangka menengah,

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban (LKPJ) dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)

dinas;

u. menyelenggarakan pengkoordinasian pelaporan, monitoring dan evaluasi kegiatan

sekretariat dan bidang-bidang serta unit pelaksana teknis dinas;

v. menyelenggarakan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan data, informasi

dan sinkronisasi perencanaan Kabupaten/kota terhadap perencanaan tingkat provinsi;

w. menyelenggarakan penelitian dan pengembangan kesehatan yang mendukung perumusan

kebijakan provinsi dan melaksanakan Survei Kesehatan Daerah (Surkesda);

x. menyelenggarakan Pemantauan dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(IPTEK) kesehatan;

y. menyelenggarakan penyelenggaraan kerjasama luar negeri dan melaksanakan peningkatan

pengawasan dan akuntabilitas bidang kesehatan;

z. menyelenggarakan penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan dan menyelenggarakan

koordinasi dengan unit kerja terkait, mengatur rapat-rapat internal dinas dan melaksanakan

telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

16
Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas Sekretaris dibantu:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Program, Akuntabilitas dan Informasi Publik.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai uraian tugas:

a. melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi pelayanan umum,

administrasi perkantoran dan rumah tangga dinas; manajemen kepegawaian; manajemen

hukum dan hukum kesehatan; manajemen asset, barang milik negara, sarana dan prasarana

dinas; manajemen perjalanan dinas; manajemen organisasi, pelembagaan dan tatalaksana;

manajemen hubungan masyarakat, protokoler, keamanan dan ketertiban kantor;

manajemen kegiatan rutin kantor; manajemen kesehatan, produktivitas dan kesejahteraan

Aparatur Sipil Negara (ASN)tingkat Provinsi;

b. melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan, evaluasi, koordinasi,

advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk

pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP),

kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam

penanganan urusan sub bagiannya;

c. melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam penyempurnaan

dan penyusunan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar,

Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria

ataupun ketentuan lainnya dalam penanganan urusan sub bagiannya;

17
d. melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian penerapan/pelaksanaan

dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi staf, standar teknis tata hubungan kerja

organisasi dan indikator kinerja sub bagiannya;

e. melaksanakan pembimbingan, pengendalian, konsultasi, mediasi hukum, eksaminasi,

pengkajian terhadap produk norma-norma, kriteria, rancangan peraturan daerah

(ranperda), peraturan daerah dan sejenisnya terkait bidang kesehatan serta

implementasinya di tingkat Provinsi;

f. melaksanakan perumusan, penyusunan, penyempurnaan, pembinaan, koordinasi,

pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi tatalaksana organisasi dinas, tata hubungan kerja,

tugas pokok dan fungsi organisasi serta penjabaran rinciannya serta sinkronisasi dan

harmonisasi antar unit organisasi dinas;

g. melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi ilmiah manajemen

pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam penanganan urusan sub bagiannya;

h. melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam penanganan urusan sub

bagiannya;

i. melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan fasilitasi peningkatan

kapasitas, kompetensi dan kemandirian Kabupaten/Kota dalam penanganan urusan sub

bagiannya;

j. melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah, tahunan, koordinasi

penyediaan data, informasi dan mensinkronisasikan perencanaan Kabupaten/kota terhadap

perencanaan tingkat Provinsi dalam penanganan urusan sub bagiannya;

k. melaksanakan penatausahaan, pelembagaan, pengorganisasian dan penatalaksanaan serta

pengembangan budaya organisasi dan kinerja organisasi yang produktif;

l. melaksanakan penyusunan bahan rancangan/tata konsep, dokumentasi peraturan

perundang-undangan dan pengelolaan perpustakaan;

18
m. melaksanakan fasilitasi pelayanan umum, pelayanan minimal, pengaturan keamanan,

kenyamanan, perawatan dan pemeliharaan rumah tangga dinas;

n. melaksanakan penyusunan perencanaan program kerja sekretariat dan subbagian-nya;

o. melaksanakan pengelolaan tertib administrasi umum dan kepegawaian dan melaksanakan

koordinasi dengan bidang terkait serta memberikan dukungan teknis administrasi terhadap

bidang terkait serta unit kerja lainnya;

p. melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian, serta pemetaan tingkat

pendidikan, kompetensi, keterampilan, minat dan bakat pegawai;

q. melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan

pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta pemberian

tugas/izin belajar;

r. melaksanakan pendidikan dan pelatihan (diklat) kepemimpinan/struktural/manajerial,

jabatan fungsional non kesehatan dan teknis non kesehatan, jabatan pelaksana non teknis

kesehatan, kesekretariatan, pengembangan karakter, motivasi, budaya organisasi dan

budaya kerja produktif;

s. melaksanakan pengelolaan beasiswa tugas belajar untuk pengembangan dan peningkatan

kompetensi pegawai;

t. melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin, pengembangan karir, mutasi dan

pemberhentian pegawai;

u. melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai dan jabatan

di lingkungan dinas;

v. Melaksanakan pengelolaan kesehatan ASN, perawatan kebugaran fisik dan kesehatan

mental serta kesejahteraan ASN dalam rangka mendorong peningkatan produktivitas dan

kinerja ASN;

19
w. melaksanakan koordinasi dan pembinaan jabatan fungsional dan jabatan pelaksana, serta

penyusunan mekanisme standar koordinasi dan tata hubungan kerja pejabat struktural,

pejabat fungsional dan dan pejabat pelaksana;

x. melaksanakan penyusunan daftar, penilaian dan Pengelolaan

aset/perlengkapan/ineventaris dinas dan unit pelaksana teknis dinas;

y. melaksanakan upaya pemantauan dan evaluasi berkala terhadap situasi kondisi aset dinas

dan UPT dinas;

z. melaksanakan pendokumentasian dan penyusunan mekanisme standar tertib administrasi

penggunaan kenderaan dinas;

aa. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanakan kepada

unit di lingkungan dinas;

bb. melaksanakan administrasi/penata usahaan, penerimaan, pendistribusian, surat-surat,

naskah dinas dan arsip;

cc. melaksanakan urusan keprotokolan, penyiapan rapat-rapat, penyiapan upacara dan acara-

acara protokoler lainnya;

dd. melaksanakan pengelolaan pelayanan umum, pelayanan minimal dan pendokumentasian

surat-surat;

ee. Melaksanakan pengelolaan perencanaan, pengadaaan, pendistribusian, monitoring dan

evaluasi kegiatan rutin kantor dan pengelolaan kebutuhan perlengkapan kantor, sarana

dan prasara rumah tangga dinas;

ff. Melaksanakan penataan, pemeliharaan/perawatan perlengkapan kantor, peralatan dinas,

inventaris rumah tangga dinas lingkungan kantor, gedung/bangunan, kendaraan dinas,

perlengkapan/asset/inventaris kantor, serta ketertiban, keindahan, keamanan dan

kenyamanan pelayanan kantor;

20
gg. melaksanakan upaya pemantauan dan evaluasi berkala terhadap situasi kondisi inventaris

rumah tangga dinas dan UPT dinas;

hh. melaksanakan upaya-upaya pencegahan kondisi perlengkapan/aset /inventaris dinas dari

potensi kerusakan yang lebih parah, kehilangan dan tindakan kriminal;

ii. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

jj. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan bidang tugas dan

fungsinya;

kk. melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris sesuai dengan tugas dan

fungsinya;

ll. melaksanakan pelaporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya

kepada Sekretaris sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

(1) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai uraian tugas:

a. melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi administrasi keuangan,

pengadaan barang dan jasa, perbendaharaan, verifikasi, ganti rugi dan tindak lanjut laporan

hasil pemeriksaaan tingkat provinsi;

b. melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan, evaluasi, koordinasi,

advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk

pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP),

kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam

penanganan urusan sub bagiannya;

c. melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam penyempurnaan

dan penyusunan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar,

Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria

ataupun ketentuan lainnya dalam penanganan urusan sub bagiannya;

21
d. melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian penerapan/pelaksanaan

dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi staf, standar teknis tata hubungan kerja

organisasi dan indikator kinerja sub bagiannya;

e. melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi ilmiah manajemen

pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam penanganan urusan sub bagiannya;

f. melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi keuangan dan pengelolaan aset

dalam penanganan urusan sub bagiannya;

g. melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan fasilitasi peningkatan

kapasitas dan kemandirian Kabupaten/Kota dalam penanganan urusan sub bagiannya;

h. melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana tahunan, dan

koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan data, informasi dan

mensinkronisasikan perencanaan Kabupaten/kota terhadap

perencanaan tingkat Provinsi dalam penanganan urusan sub bagiannya;

i. melaksanakan pengkajian anggaran belanja dan pengendalian administrasi anggaran

belanja;

j. melaksanakan pengkajian, pemetaan dan evaluasi serta penghitungan belanja kesehatan

dari seluruh sumber pembiayaan dan dari seluruh sektor terkait kesehatan tingkat provinsi;

k. melaksanakan verifikasi keuangan;

l. melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran dinas;

m. melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan dinas;

n. melaksanakan penyusunan daftar gaji dan tunjangan;

o. melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan;

p. melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis administrasi keuangan;

q. melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainnya;

22
r. melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung dinas dan unit

pelaksana teknis dinas;

s. melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan pertanggungjawaban

keuangan;

t. melaksanakan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan administrasi

keuangan;

u. melaksanakan verifikasi administrasi keuangan perjalanan dinas pegawai;

v. melaksanakan penyiapan bahan atas pengawasan keuangan;

w. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan kebijakan;

x. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

y. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan bidang tugas dan

fungsinya;

z. pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya;

dd. pelaporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada Sekretaris sesuai dengan

ketentuan yang ditetapkan.

(2) Kepala Sub Bagian Program dan Akuntabilitas, dan Informasi Publik mempunyai uraian

tugas:

a. melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi perencanaan,

penyusunan program, anggaran dan pelaporan, penyelenggaraan penelitian dan

pengembangan kesehatan yang mendukung perumusan kebijakan Provinsi, pengelolaan

Survei Kesehatan Daerah (Surkesda), Pemantauan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK) kesehatan, Penyelenggaraan kerjasama luar negeri, Peningkatan

Pengawasan dan Akuntabilitas, Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) dan

hubungan antar lembaga, publikasi, informasi publik dan sosialisasi tingkat Provinsi;

23
b. melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan, evaluasi, koordinasi,

advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk

pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP),

kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam

penanganan urusan sub bagiannya;

c. melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam penyempurnaan

dan penyusunan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar,

Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria

ataupun ketentuan lainnya dalam penanganan urusan sub bagiannya;

d. melaksanakan koordinasi penyelenggaraan riset, penelitian, survei dan studi ilmiah yang

disusun, dirancang sub bagian/sekretariat, seksi/bidang dinas dan UPT Dinas serta

pengembangannya;

e. melaksanakan penyusunan perencanaan tahunan dan perencanaan jangka menengah,

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban (LKPJ) dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)

dinas;

f. melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana tahunan, dan

koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan data, informasi dan

mensinkronisasikan perencanaan Kabupaten/kota terhadap perencanaan tingkat Provinsi

dalam penanganan urusan sub bagiannya;

g. melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan fasilitasi peningkatan

kapasitas dan kemandirian Kabupaten/Kota terkait dengan penanganan urusan sub

bagiannya;

24
h. melaksanakan penyediaan sarana dan akses terhadap informasi yang berkaitan dengan

aspek kesehatan dalam bentuk perpustakaan dinas yang mengintegrasikan teknologi

informasi pengelolaannya;

i. melaksanakan pengelolaan publikasi dan informasi publik;

j. melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian penerapan/pelaksanaan

dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi staf, standar teknis tata hubungan kerja

organisasi dan indikator kinerja sub bagiannya;

k. melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi ilmiah manajemen

pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam penanganan urusan sub bagiannya;

l. melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam penanganan urusan sub

bagiannya;

m. melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kerja sekretariat, bidang-bidang dan unit

pelaksana teknis dinas;

n. melaksanakan pengkajian dan koordinasi perencanaan program bidang, sekretariat dan

unit pelaksana teknis dinas;

o. melaksanakan pengkoordinasian pelaporan, monitoring dan evaluasi kegiatan sekretariat

dan bidang-bidang serta unit pelaksana teknis dinas;

p. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan bidang tugas dan

fungsinya;

q. melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris sesuai dengan tugas dan

fungsinya;melaksanakan pelaporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan

fungsinya kepada Sekretaris sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

2.2.3 Kebijakan Organisasi Kesehatan

25
Kebijakan dalam organisasi berupa ruang lingkup suatu organisasi yang berpedoman

pada suatu sistem, dalam hal ini adalah sistem kesehatan. Kebijakan ini berupa aktivitas yang

akan dilakukan namun tetap mengacu pada SKN dan tupoksi dari masing-masing unit

organisasi tersebut.

2.3 Perumusan Kebijakan

Perumusan kebijakan publik adalah inti dari kebijakan publik karena di sini

dirumuskan batas-batas kebijakan itu sendiri. Mengenai perumusan kebijakan publik ini, Lester

dan Stewart (Purwanto, 2005) mengatakan bahwa: the stage of the policy process where

pertinent and acceptable courses of action for dealing with some particular public problem are

identified and enacted into a law. Sedangkan Jones (1996) mengistilahkan perumusan

kebijakan publik sebagai formulasi, dimana: formulation is a derivative of formula and means

simply to develop a plan, a method, a prescription, in this chase for alleviating some need, for

acting on a problem.

Pengertian perumusan kebijakan publik dalam penelitian ini mengutip pendapat

Anderson (Winarno, 2002) bahwa perumusan kebijakan menyangkut upaya menjawab

pertanyaan bagaimana berbagai alternatif disepakati untuk masalah-masalah yang

dikembangkan dan siapa yang berpartisipasi. Ia merupakan proses yang secara spesifik

ditujukan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan khusus. Sedangkan pembentukan

kebijakan lebih merujuk pada aspek-aspek seperti bagaimana masalah-masalah publik menjadi

perhatian para pembuat kebijakan, bagaimana proposal kebijakan dirumuskan untuk masalah-

masalah khusus, dan bagaimana proposal tersebut dipilih di antara berbagai alternatif yang

saling berkompetisi. Pembuatan kebijakan merupakan keseluruhan tahap dalam kebijakan

publik yang berupa rangkaian keputusan.

26
Perumusan kebijakan dibuat bukan tanpa pertimbangan tertentu. Menurut Purwanto

(2005b) ada asumsi-asumsi yang berkenaan dengan formulasi (perumusan) kebijakan,

yaitu: (1) tidak terbatas hanya dilakukan oleh satu aktor, (2) sering tidak diawali dengan

rumusan permasalahan yang jelas, (3) tidak dimonopoli oleh suatu institusi pemerintah, (4)

formulasi dan reformulasi dapat terjadi secara terus menerus dalam jangka panjang, dan (5)

karena bersifat kompetisi antar aktor maka formulasi menimbulkan situasi ada yang kalah dan

menang.

Secara spesifik Marbun (2005) mengatakan bahwa perumusan kebijakan publik

terutama dalam mekanisme pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) menjadi

Peraturan Daerah (Perda) dibagi dalam dua proses yang satu sama lain agak berbeda, tetapi

wujudnya sama-sama Peraturan Daerah. Hal itu mencakup: (1) pembahasan Rancangan

Peraturan Daerah di luar Anggaran Daerah, dan (2) pembahasan Rancangan Peraturan Daerah

menyangkut anggaran Daerah (APBD). Dengan demikian penelitian ini termasuk dalam

mekanisme pembahasan Rancangan Peraturan Daerah di luar Anggaran Daerah, karena

menyangkut pembahasan rancangan peraturan daerah tentang retribusi pelayanan kesehatan.

2.3.1 Pengambilan Keputusan

Kehidupan manajer dipenuhi dengan serangkaian pembuatan keputusan. Kegiatan ini

memainkan peranan penting, karena kualitas keputusan – keputusan manajer akan menentukan

efektifitas rencana yang disusun. Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah

dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :

1. Menurut Geoege R. Terry

Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari

dua atau lebih alternatif yang ada.

2. Menurut S.P. Siagian

27
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat

alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan

tindakan yang paling tepat.

3. Menurut James A.F. Stoner

Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan

sebagai cara pemecahan masalah.

Dari pengertian-pengertian pengambilan keputusan diatas, dapat disimpulkan bahwa

pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa

alternatif secara sistematis untuk ditindak lanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan

masalah.

2.4 Program

2.4.1 Pengertian Program Kesehatan

Program kesehatan adalah kumpulan dari proyek-proyek di bidangkesehatan baik yang

berjangka pendek maupun jangka panjang. Tidak sedikitpihak yang merancukan antaraproyek

dan program. Namun berdasarkansumber dari PMI (Project Management Institute), proyek

merupakan bagian dariprogram yang dilaksanakan oleh lembaga bisnis atau pemerintah atau

lembaganon-profit. Namun demikian, konsep-konsep dasar pengelolaan program yangbaik

tetaplah sama dengan konsep-konsep untuk pengelolaan suatu proyek.

Konsep-konsep pengelolaan proyek secara baik dikembangkan olehparaakademisi,

praktisi, dan lembaga (PMI) dalam istilah project management.Pada umumnya, suatu program

kesehatan diadakan sebagai realisasi darirencana program kesehatan di bidang kesehatan yang

akan memberikandampak pada peningkatan derajad kesehatan suatu masyarakat.

Ukuran Keberhasilan Program Keberhasilan suatu program kesehatan akan dilihat dari

tiga perspektifdasar, yaitu perspektif budget, perspektif spesifikasi, dan perspektif

28
waktu.Ketiga perspektif ini akan dijadikan acuan bagi pihak-pihak yang terkait denganprogram

tersebut untuk memberikan penilaian sukses tidaknya suatu programkesehatan. Program yang

sukses adalah program yang memenuhi tiga kriteria,yaitu on budget, on time, dan on

specs/scope.

1. Perspektif budget menitikberatkan pada kesesuaian antara biaya yangdikeluarkan dengan

anggaran yang direncanakan.

2. Perspektif waktu menilai suatu program berdasarkan kemampuan programtersebut untuk

dapat diselesaikan sesuai dengan rencana waktu yang telahdibuat.

3. Perspektif spesifikasi menentukan keberhasilan suatu program berdasarkankesesuaian

hasil program dengan spesifikasi yang telah direncanakan

2.4.2 Penganggaran

Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka

dan dinyatakan dalam unitmoneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka

waktu( periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun

dinyatakan dalam bentuk unit moneter,maka anggaran seringkali disebut juga dengan rencana

keuangan.

Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti

segala kegiatanakan dikuantifikasikan dalam satu anuang, sehingga dapat diukur pencapaian

efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan, Penganggaran merupakan komitmen

resmi manajemen yang terkait dengan harapan manajemen tentang pendapatan,biaya dan

beragam transaksi keuangan dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.

Manfaat Anggaran

29
Usaha-Usaha/Program akan lebih banyak berhasil apabila ditunjang oleh

kebijaksanaan-kebijaksanaan yang terarah dan dibantu oleh perencanaan-perencanaan yang

matang. Budgeting mempunyai manfaat yang pada dasarnya sama, yakni dalam hal

perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.

Tujuan Anggaran

Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa

menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen

untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran

dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.

Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi

ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam

upaya mencapai tujuan perusahaan.

Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan

sumber daya untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan

kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi.

BAB III

METODE PELAKSANAAN LKP

3.1 Lokasi dan Waktu Latihan Kerja Peminatan

30
3.3.1 Lokasi Latihan Kerja Peminatan

Latihan kerja peminatan dilaksanakan di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera

Utara terletak di Jalan Prov H. Yamin SH No. 41AA, Perintis, Kec.Medan Timur, Kota Medan,

Sumatera Utara.

3.3.2 Waktu Latihan Kerja Peminatan

Latihan kerja peminatan dilaksanakan selama 5 (Lima) minggu yaitu pada tanggal 06

Mei 2019 s/d 14 Juni 2019 dengan alokasi waktu sebagai berikut :

1. Pada tanggal 29 April mengikuti pembekalan LKP yang disampaikan oleh ketua

Departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara.

2. Pada Tanggal 6 Mei s/d 14 juni 2019 melaksanakan kegiatan Latihan Kerja

Peminatan di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.

3.3.3Metode Latihan Kerja Peminatan ( LKP)

Metode Latihan Kerja Peminatan yang dilakukan dengan berpartisipasi dalam kegiatan-

kegiatan yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dengan Pembagian anggota

Kelompok di setiap seksi. Adapun Pembagian meliputi:

A. Bidang Umum dan Kepegawaian terdiri dari 4 orang mahasiswa (Ulfa, Nadila,

Hafiza, Melina)

B. Bidang Program Perencanaan terdiri dari 3 orang mahasiswa (Dewi, Genesia,

Shella)

Hasil Kegiatan LKP dirangkum beserta data-data pendukung, Kemudian dibentuk dalam

bentuk laporan kegiatan LKP Kelompok.

31
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kegiatan di Bidang Perencanaan, Program, Akuntabilitas dan Informasi Publik

32
Pelaksanaan kegiatan Latihan Kerja Peminatan (LKP) di Dinas Kesehatan Provinsi

Sumatera Utara yang dilaksanakan mulai tanggal 06 Mei 2019 sampai dengan 14 Juni 2019,

mulai jam 08.00–15.00 WIB. Selama kegiatan Latihan Kerja Peminatan (LKP) kami di

tugaskan pada dua bagian yaitu Bidang Umum dan Kepegawaian dan Bidang Program

Perencanaan . Selama kurang lebih satu bulan kami melaksanakan Latihan Kerja Peminatan

(LKP) kegiatan yang kami lakukan antara lain :

No Hari Tanggal Kegiatan

- Pengurusan surat dan penempatan mahasiswa

1 Jumat 3 Mei 2019 LKP di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera

Utara

- Perkenalan dengan Kassubag Perencanaan

Sekaligus Menyampaikan Maksud dan Tujuan


2 Senin 6 Mei 2019
di Dinas Kesehatan Provinsi.

- Mengikuti Rapat Evaluasi Program

- Mengikuti Ibadah Rutin Di Dinkes.

3 Rabu 8 Mei 2019 - Membantu Mengerjakan Laporan

Pertanggungjawaban Renja di bidang Program

- Mengerjakan Kontrak Kerja di bagian


4 Kamis 9 Mei 2019
Perencanaan.

- Melanjutkan Pengerjaan Kontrak Kerja di


5 Jumat 10 Mei 2019
bagian Perencanaan.

- Mengerjakan Laporan Akuntabilitas Kerja


6 Senin 13 Mei 2019
Instansi Pemerintah (Lakip)

- Diskusi Dengan Bagian Perencanaan Tentang


7 Selasa 14 Mei 2019
Tupoksi Di Dinkes.

33
- Mengikuti Ibadah Rutin di Dinkes

- Pengarahan Dari Koordinator Lapangan


8 Rabu 15 Mei 2019
Mengenai Struktur di Dinkes sesuai Surat

Tugas dari Kampus.

- Mengerjakan Rekapitulasi RAB anggaran


9 Kamis 16 Mei 2019
2020

- Mengerjakan Rekapitulasi RAB anggaran


10 Jumat 17 Mei 2019
2020

- Mengerjakan RAD (Rencana Aksi Daerah) di


11 Senin 20 Mei 2019
Gunung Sitoli 2019

- Mengerjakan RAD (Rencana Aksi Daerah) di


12 Selasa 21 Mei 2019
Gunung Sitoli 2019

- Mengerjakan RAD (Rencana Aksi Daerah) di


13 Rabu 22 Mei 2019
Gunung Sitoli 2019

- Mengerjakan RAD (Rencana Aksi Daerah) di


14 Kamis 23 Mei 2019
Gunung Sitoli 2019

- Bimbingan laporan LKP di Dinas Kesehatan

15 Jumat 24 Mei 2019 - Mengerjakan Rencana Kebutuhan SDMK

(Sumber Daya Manusia Kesehatan) Kemenkes

- Mengerjakan Rencana Kebutuhan SDMK


16 Senin 27 Mei 2019
(Sumber Daya Manusia Kesehatan) Kemenkes

- Mengerjakan Rencana Kebutuhan SDMK


17 Selasa 28 Mei 2019
(Sumber Daya Manusia Kesehatan) Kemenkes

34
- Ibadah Rutin Dinkes

18 Rabu 29 Mei 2019 - Mengerjakan Daftar isi Laporan Program

Perencanaan.

- Halal Bi Halal bersama pegawai Dinas


19 Senin 10 Juni 2019
kesehatan

- Mengerjakan Rekapitulasi RAB anggaran


20 Selasa 11 Juni 2019
2020

- Ibadah Rutin Dinkes

21 Rabu 12 Juni 2019 - Mengerjakan Rekapitulasi RAB anggaran

2020

- Mengerjakan Rekapitulasi RAB anggaran


22 Kamis 13 Juni 2019
2020

- Membagi Buku Laporan Dinas Kesehatan


23 Jumat 14 Juni 2019
Provinsi Sumatera Utara

- Perpisahan dengan Pengawai Dinas


24 Senin 17 Juni 2019
Kesehatan.

4.2 Kegiatan di Bidang Umum dan Kepegawaian

Pelaksanaan kegiatan Latihan Kerja Peminatan (LKP) di Dinas Kesehatan Provinsi

Sumatera Utara yang dilaksanakan mulai tanggal 06 Mei 2019 sampai dengan 14 Juni 2019,

mulai jam 08.00–15.00 WIB. Selama kegiatan Latihan Kerja Peminatan (LKP) kami di

tugaskan pada dua bagiaan yaitu Bidang Umum dan Kepegawaian dan Bidang Program .

Selama kurang lebih satu bulan kami melaksanakan Latihan Kerja Peminatan (LKP) kegiatan

yang kami lakukan antara lain :

No Hari/Tanggal Kegiatan

35
- Pengurusan surat dan penempatan mahasiswa

1 Jumat/03 Mei 2019 LKP di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera

Utara

- Penempatan mahasiswa LKP di Dinkes

2 Senin/06 Mei 2019 Provinsi Sumatera Utara (di Sub Bag Umum)

dan perkenalan dengan staff diruangan

- Menyusun surat perintah tugas (SPT) dan


3 Selasa/07 Mei 2019
merekap absen harian pegawai secara online

- Menyusun surat perintah tugas (SPT) dan


4 Rabu/08Mei 2019
merekap absen harian pegawai secara online

- Menyusun surat masuk dan surat keluar Dinas

5 Kamis/09 Mei 2019 Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun

2019

- Menyusun surat masuk dan surat keluar Dinas

6 Jumat/10 Mei 2019 Kesehatan Pr ovinsi Sumatera Utara Tahun

2019

- Menyusun surat masuk dan surat keluar Dinas

Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun


7 Senin/13 Mei 2019
2019

- Fotokopi absen manual pegawai

- Menyusun surat perintah tugas (SPT) dan

8 Selasa/14 Mei 2019 merekap absen harian pegawai secara online

- Fotokopi laporan kegiatan harian pegawai

- Pengarahan yang diberikan oleh bapak


9 Rabu/15 Mei 2019
Riswandi Koto, S.KM (Administraror

36
Kesehatan ) selaku pembimbing lapangan

tentang sistem organisasi di Dinkes.

- Menyusun surat perintah tugas (SPT) dan

merekap absen harian pegawai secara online


10 Kamis/16 Mei 2019
- Melaksanakan proses pengurusan izin surat

perintah tugas (SPT).

- Menyusun surat perintah tugas (SPT) dan

11 Jumat/17 Mei 2019 merekap absen harian pegawai secara online

- Menyusun laporan bulanan pegawai

- Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)


12 Senin/20 Mei 2019
Tahun 2020

- Menghadiri workshop perhitungan kebutuhan

13 Selasa/21 Mei 2019 SDMK Tingkat Provinsi Sumatera Utara

Tahun 2019

- Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)


14 Rabu/22 Mei 2019
Program Pelayanan Kesehatan (Tahun 2020.

- Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)


15 Kamis/23 Mei 2019
Program Pelayanan KesehatanTahun 2020.

- Bimbingan laporan LKP Dinas kesehatan

Provinsi Sumatera Utara


16 Jumat/24 Mei 2019
- Mengerjakan Rencana Kebutuhan (Renbut)

SDMK Kemenkes

- Mengerjakan Rencana Kebutuhan (Renbut)


17 Senin/27 Mei 2019
SDMK Kemenkes

37
- Mengerjakan Rencana Kebutuhan (Renbut)
18 Selasa/28 Mei 2019
SDMK Kemenkes.

- Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)


19 Rabu/29 Mei 2019
Program Pelayanan KesehatanTahun 2020.

Kamis/30 Mei –
20 - Cuti Lebaran
Senin/10 Juni 2019

- Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)


21 Selasa/11 Juni 2019
Program Pelayanan KesehatanTahun 2020.

- Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)


22 Rabu/12 Juni 2019
Program Pelayanan KesehatanTahun 2020.

- Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)


23 Kamis/13 Juni 2019
Program Pelayanan KesehatanTahun 2020.

- Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Program Pelayanan KesehatanTahun 2020.


24 Jumat/14 Juni 2019
- Membagi buku laporan Dinkes Provinsi

Sumatera Utara.

- Perpisahan bersama pegawai Dinas


25 Senin/17 Juni 2019
Kesehatan.

4.3 Pembahasan SWOT

1. Strenght (Kekuatan)

B. Instansi LKP

1. Jumlah pegawai yang memadai serta pembagian tupoksi yang jelas.

2. Garis koordinasi yang jelas mengenai pelimpahan wewenang dari atasan ke bawahan

maupun sebaliknya.

38
3. Kelengkapan fasilitas berupa sarana dan prasarana di kantor untuk mendukung proses

kerja.

4. Kerjasama pegawai dalam satu bidang maupun antar bidang lain terjalin dengan baik

serta berhubungan. Hal tersebut dilihat dalam penyusunan RAB, evaluasi hasil kegiatan

program, dan penyusunan fomasi CPNS.

5. Pegawai bekerja sesuai dengan tupoksi dan arahan pimpinan

6. Waktu kerja para staf dan pimpinan dilaksanakan dengan baik.

C. Kegiatan LKP

1. Mahasiswa LKP mendapatkan dukungan dan izin dari fakultas kesehatan masyarakat

dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera utara untuk bisa melakukan LKP di dinas

tersebut.

2. Mahasiswa LKP diberi fasilitas seperti computer, kertas, dan printer untuk melakukan

kegiatan LKP di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.

3. Mahasiswa LKP mendapatkan pelajaran dan pengalaman bagaimana caranya bekerja

di instansi pemerintahan.

2. Weakness (Kelemahan)

A . Instansi LKP

1. Koordinasi antara Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan Dinas Kesehatan Provinsi

SUMUT kurang berjalan dengan baik, sehingga terkadang sistem pelaporan data dari

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ke Dinas Kesehatan Provinsi Sumut sering terhambat

dan berdampak pada pelaporan Provinsi Sumut ke Kementrian Kesehatan.

2. Pemberian informasi dari Dinkes Provinsi Sumut ke Dinkes Kabupaten/Kota terkait

sistem pelaporan secara online masih kurang efektif sehingga pegawai dari Dinkes

Kabupaten/Kota kurang mengerti dalam proses pelaporan secara online.

39
3. Kesadaran pegawai yang masih kurang terutama dalam hal absensi secara elektronik,

dilihat dari masih banyak nya pegawai yang lupa absen secara elektronik setiap harinya.

4. Motivasi kerja pegawai kurang akibat pekerjaan yang monoton.

B. Kegiatan LKP

1. Kurangnya pemahaman mahasiswa mengenai kegiatan yang seharusnya dilakukan di

instansi.

3. Opportunities (Peluang)

A. Instansi LKP

1. Kepercayaan dan dukungan dari pimpinan daerah serta stakeholders yng terkait dengan

program kesehatan.

2. Tersedianya dukungan anggaran untuk program kesehatan baik dari APBD Propinsi

maupun APBN. Anggaran yang memadai memungkinkan untuk mendukung

pelaksanaan pogram – program kesehatan, pembangunan / rehabilitasi sarana

kesehatan, peremajaan peralatan kesehatan.

3. Terbukanya kesempatan untuk meningkatkan / mengikuti pendidikan formal ke jenjang

yang lebih tinggi untuk meningkatkan kemampuan SDM kesehatan.

4. Tersedianya dukungan dari pemerintah pusat dalam hal ini kementrian kesehatan untuk

pelatihan pembuatan laporan dan penyusunan formasi CPNS kepada pegawai dnas

kesehatan di provinsi dan kabupaten/kota.

B. Kegiatan LKP

1. Menambah jaringan serta wawasan terhadap sistem pemerintahan di bidang kesehatan

dan menambah relasi dengan orang-orang baru.

2. Sikap dari para pegawai/karyawan di lokasi LKP yang terbuka dan ramah sehingga

memudahkan dalam melaksankan kegiatan LKP

4.Threat (Ancaman)

40
A. Instansi LKP

1. Sistem Kebijakan Nasional yang sering berubah-ubah sesuai dengan pemimpin.

2. Dinas Kesehatan Provinsi Sumut tidak memiliki saingan dalam proses peningkatan

kinerja, sehingga membuat perkembangan kinerja dan target di dalam kantor berjalan

sangat lambat terhadap perubahan.

3. Kurangnya sosialiasi terhadap Sistem Kebijakan Nasional membuat pegawai banyak

tertinggal dalam kebijakan di bidang kesehatan.

4. Diperlukannya folow up yang baik dari Kementerian Kesehatan terhadap dinas

kesehatan tiap Provinsi agar sistem pelaporan tetap baik sampai ke dinas ksehatan

kabupaten/kota.

B. Kegiatan LKP

1. Penyusunan formasi CPNS secara online melalui renbut (rencana kebutuhan) kemenkes

masih belum efektif karena sistem web sering lag sehingga pekerjaan yang dilakukan

tidak selesai sesuai target.

4.4 Hasil Kegiatan LKP

4.4.1 Rekapitulasi Rancangan Anggaran Belanja Tahun 2020

-Mahasiswa membuat rekap RAB tahun 2020 bidang pelayanan kesehatan dari

dinas kesehatan kabupaten/kota dan provinsi serta rumah sakit umum yang ada

di provinsi sumatera utara.

3.4.2 Mengisi absensi harian pegawai secara online

Absensi pegawai dinas kesehatan berbasis online melalui web e-absensi yang

dibuat oleh kominfo provinsi Sumatera Utara. Absensi menggunakan finger

41
print akan langsung terhubung ke web e-absensi dan akan dicek oleh bagian

umum dan kepegawaian. Untuk pegawai yang sedang cuti, dinas luar, izin dan

sakit absensi online akan diisi oleh bagian umum dan kepegawaian.

3.4.3 Menyusun formasi kebutuhan CPNS melalui web Renbut Kemenkes

Renbut Kemenkes merupakan web yang dibuat oleh kementrian kesehatan

untuk menentukan rencana kebutuhan pegawai CPNS yang akan direkrut oleh

dinas kesehatan pada pembukaan CPNS setiap tahunnya. Penentuan formasi

CPNS melalui metode kebutuhan rencana kerja yaitu dengan membandingkan

jumlah PNS sekarang dengan kredit tugas yang seharusnya dikerjakan oleh

pegawai dan akan dihitung dengan perhitungan ABK sehingga hasil akhir kan

didapat berapa jumlah pegawai/ASN yang dibutuhkan dalam suatu nomenklatur

atau jenis pekerjaan yang ada di dinas kesehatan provinsi Sumut.

3.4.4 Menyusun Kontrak Kerja

Penyusunan kontrak kerja dilakukan di bagian perencanaan & program. Adapun

kontrak kerja yang disusun berupa penyediaan akomodasi bagi peserta pertemuan

Evaluasi Kegiatan dan Monitoring Program Pembangunan Kesehatan di dinas

kabupaten/kota di provinsi Sumatera Utara,

3.4.5 Mengerjakan RAD (Rencana Aksi Daerah)

Penyusunan rencana aksi daerah berupa kegiatan yang akan dilaksanakan masing-

masing daerah beserta waktu, tempat dan tanggal pelaksanaan dari masing-masing

Kabupaten/Kota.

3.4.6 Mengerjakan LPJ Renja di Bidang Program

Rencana Kerja di bidang program evaluasi rencana kerja perangkat daerah selam

triwulan keempat tahun 2019.

3.4.7 Mengerjakan Daftar Isi LPJ Program Perencanaan

42
Menyesuaikan halaman dari isi LPJ program perencanaan dengan lembaran dalam

LPJ.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kegiatan Latihan Kerja Peminatan di bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

adalah suatu proses belajar dalam bentuk kegiatan praktis di suatu instansi di bidang kesehatan,

sehingga diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan pengalaman kerja kepada mahasiswa

pada saat menyelasaikan pendidikan, selain itu kegiatan Latihan Kerja Peminatan mahasiswa

dipandang perlu untuk lebih mendekatkan dunia Perguruan Tinggi dengan dunia kerja serta

adanya keterkaitan dan kesepadanan antara teori dan praktik di lapangan. Untuk hal tersebut,

Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat akan

43
melakukan penyesuaian-penyesuaian materi perkuliahan dengan perkembangan dunia kerja

yang mendukung perluasan wawasan serta kemampuan individu mahasiswa.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara memiliki visi yaitu ”Masyarakat Sumatera

Utara yang sehat, mandiri dan berdaya saing”, dan memiliki misi yaitu:

1. Menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan bermutu, merata dan terjangkau.

2. Meningkatkan pengendalian dan penanggulangan masalah kesehatan.

3. Meningkatkan sumber daya kesehatan.

4. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan.

Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam penyelenggaraan urusan

yang meliputi administrasi umum, keuangan, dan program. Sekretariat membawahi tiga sub

bagian, yaitu: Sub Bagian Umum, Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Program. Sub bagian

program juga terbagi dalam tiga bidang yaitu bidang perencanaan dan pendayagunaan, bidang

evaluasi dan pelaporan, serta bidang data. Ketiganya memiliki tugas dan fungsi yang saling

berhubungan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pengamatan selama LKP di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera

Utara , maka saran yang dapat kami berikan untuk Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara

adalah sebagai berikut :

1. Dalam penyusunan perencanaan lebih memperhatikan skala prioritas m asalah dari masing

– masing program dan kegiatan, sehingga visi dan misi yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan

Provinsi Sumatera Utara dapat tercapai.

2. Diperlukan Koordinasi yang baik antara Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan Dinas

Kesehatan Provinsi SUMUT agar sistem pelaporan data dari Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota ke Dinas Kesehatan Provinsi SUMUT dapat berjalan dengan baik.

44
3. Diperlukan pemberian informasi yang jelas dari Dinkes Provinsi SUMUT ke Dinkes

Kabupaten/Kota terkait sistem pelaporan secara online, agar pegawai dari Dinkes

Kabupaten/Kota dapat mengerti dalam proses pelaporannya.

4. Sebaiknya jadwal LKP tidak dijadwalkan diakhir tahun, karena pada akhir tahun kegiatan

dari instansi tersebut hampir keseluruhan sudah selesai.

5. Karena pembimbing lapangan yang ditunjuk oleh instansi belum pasti selalu berada

ditempat, sebaiknya pihak kampus mengutus pengajar/ pembimbing dari kampus yang

dapat mengarahkan peserta LKP dalam proses kegitan LKP.

Daftar Pustaka

Depkes RI. Undang-Undang Kesehatan RI No. 36 Tahun 2009. Diakses Mei 15, 2019 from

http://www.depkes.go.id

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2018. Peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 37

Tahun 2018 Tentang Tugas, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Kesehatan

Provinsi Sumatera Utara.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2019. Buku Hasil Evaluasi Program Dinas

Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018.

45

Anda mungkin juga menyukai