BAB 1,2,3 Dapus
BAB 1,2,3 Dapus
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang
harus di wujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang di maksud
dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Dalam
undang - undang No 36 Tahun 2009 yang dimaksud dengan kesehtan adalah keadaan sehat
mengacu pada visimi sipresiden, yaitu terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan
telah dilaksanakan mendapatkan tantangan baik secara lokal, nasional maupun global sebagai
akibat dari perubahan social ekonomi serta perubahan lingkungan strategis. Berbagai masalah
dan tantangan dalam pembangunan kesehatan telah berkembang semangkin berat dan
kesehatan tidak dapat mencapai tujuannya bila hanya di selenggarakan oleh sector kesehatan
saja. Keikutsertaan pihak lain (stakeholders) secara lintas sektor termasuk swasta dan
masyarakat serta seluruh potensi bangsa sangat menentukan pencapaian tujuan pembangunan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara sebagai salah satu institusi
bertanggung jawab dalam mempersiapkan tenaga kesehatan masyarakat yang berkualitas. Oleh
sebab itu untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi serta pengalaman belajar yang lebih
efektif pada mahasiswa maka sangat diperlukan adanya kegiatan Latihan Kerja Peminatan
1
(LKP) guna mengembangkan pengalaman kerja pada mahasiswa sebelum menuju dunia kerja
yang sesungguhnya.
adalah suatu proses belajar dalam bentuk kegiatan praktis di suatu instansi/organisasi di bidang
Masyarakat dibidang yang diminatinya, sehingga diharapkan dapat memberikan nilai tambah
dan pengalaman kerja kepada mahasiswa pada saat menyelasaikan pendidikan, selain itu
kegiatan Latihan Kerja Peminatan mahasiswa dipandang perlu untuk lebih mendekatkan dunia
Perguruan Tinggi dengan dunia kerja, serta adanya keterkaitan dan kesepadanan antara teori
dan praktik di lapangan. Untuk hal tersebut, Departemen Administrasi dan Kebijakan
perkuliahan dengan perkembangan dunia kerja yang mendukung perluasan wawasan serta
dan Kebijakan Kesehatan dilaksanakan pada tanggal 29 April 2019 sampai dengan 31 Mei
Berdasarkan latar belakang diatas maka dalam pelaksaan kegiatan Latihan Kerja
Peminatan (LKP) dirumuskan masalah yang ditemukan dilapangan adalah sebagai berikut :
bagaimana melakukan analisis situasi melalui identitifikasi mengenai visi, misi, struktur
2
1.3 Tujuan Latihan Kerja Peminatan (LKP)
Secara umum tujuan dari kegiatan LKP adalah Mahasiswa memperoleh wawasan,
c. Melatih mahasiswa agar mampu menjelaskan, melakukan organisasi dant atalaksana serta
proses koordinasi
koordinasi
a. Bagi Mahasiswa
1) Mahasiswa dapat memperoleh pelajaran praktis dari lapangan dan membandingkan ilmu
yang diperoleh dengan dunia kerja yang sesungguhnya. Sehingga dapat mempersiapkan
3
2) Menambah wawasan, pengetahuan serta pengalaman mahasiswa dalam proses
4) Mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan organisasi dan tata laksana serta proses
penyusunan organisasi.
kesehatan.
Perguruan Tinggi dalam hal ini Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumtera Utara dapat memperkaya ilmu dunia
kerja melalui informasi yang diperoleh dari lapangan. Sehingga dapat melakukan
penyesuaian materi perkuliahan terhadap tuntutan dunia kerja yang pada akhirnya dapat
Instansi mendapatkan bantuan mahasiswa yang masih memiliki idealisme dan penuh
dengan ilmu-ilmu segar yang belum lama dipelajari dari bangku perkuliahan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi adalah unsur pelaksana otonomi provinsi dalam bidang
kesehatan dan dipimpin langsung oleh seorang Kepala Dinas (Kadis). Kadis berkedudukan di
bawah Gubernur serta bertanggung jawab langsung pada Gubernur melalui Sekretaris Daerah
(Sekda).
2.1.1.1 Visi
Adapun visi dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara adalah ”Masyarakat
a. Sehat adalah suatu kondisi dimana penduduk Sumatera Utara sehat baik fisik, mental dan
spiritual sehingga mampu untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
b. Mandiri, yaitu suatu kondisi dimana masyarakat mempunyai pengetahuan dan kemampuan
c. Masyarakat berdaya saing, yaitu suatu kondisi dimana status kesehatan masyarakat provinsi
2.1.1.2 Misi
5
1. Menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan bermutu, merata dan terjangkau.
2.1.2 Tujuan
balita, anak sekolah dan remaja, usia produktif, dan usia lanjut.
bermutu.
adalah :
6
b. Meningkatkan ketersediaan produk sediaan farmasi dan peralatan kesehatan
sesuai standat.
kesehatan adalah :
managed care.
Dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tata kerja Dinas Kesehatan dan tata kerja Unit
Pelaksana Teknis (UPT) pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, berpedoman kepada
Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 44 Tahun 2018 yang menetapkan bahwa tugas
pokok dan fungsi, uraian tugas dan tata kerja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
7
c. Penyelenggaraan monitoring evaluasi dan pelaporan upaya-upaya pembangunan
bidang pelayanan kesehatan, bidang sumber daya kesehatan sesuai dengan lingkupnya.
e. Penyelenggaraan fungsi lain yang diberikan oleh Gubenur terkait dengan fungsinya.
Struktur organisasi di dinas kesehatan provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut
N Unit Organisasi
1 Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera
Utara
1.1 Sekretariat
8
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
Kesehatan
Seksi Kefarmasian
(PKRT)
9
4 UPTD Rumah Sakit Khusus Kusta
Lau Simomo
10
2.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Dinas Kesehatan
A. Kepala Dinas
pembinaan pembangunan kesehatan jangka menengah dan tahunan tingkat provinsi dan
struktural, jabatan fungsional dan jabatan pelaksana serta standar teknis tata hubungan
Teknis Dinas;
11
g. menyelenggarakan pelayanan administrasi internal dan eksternal dinas dan pelaksanaan
masyarakat, lembaga non pemerintah dan swasta dalam pengelolaan dan pembangunan
k. menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur melalui Sekretaris Daerah
fungsinya kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, sesuai ketentuan yang ditetapkan.
Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas Kepala Dinas dibantu:
a. Sekretariat;
12
5. UPT Pelatihan Kesehatan
B. Sekretariat
dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi jabatan struktural dan staf, serta standar
13
g. penyelenggaraan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi ilmiah manajemen
kesekretariatan;
rencana kerja tahunan (Renja), serta koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan
Teknis Dinas;
k. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang tugas dan fungsinya
dan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya;
barang milik negara, sarana dan prasarana dinas; manajemen perjalanan dinas; manajemen
14
rutin kantor; manajemen kesehatan, produktivitas dan kesejahteraan Aparatur Sipil Negara
(ASN);
f. menyelenggarakan penyusunan dan penataan standar tata hubungan kerja dan standar
keprotokolan;
pelaksana;
m. menyelenggarakan pengelolaan akuntansi, verifikasi, ganti rugi dan tindak lanjut laporan
hasil pemeriksaaan;
belanja;
15
q. menyelenggarakan pengkajian, pemetaan dan evaluasi peruntukan anggaran belanja dan
aset dinas serta melaksanakan penghitungan belanja kesehatan dari seluruh sumber
dinas;
(IPTEK) kesehatan;
koordinasi dengan unit kerja terkait, mengatur rapat-rapat internal dinas dan melaksanakan
16
Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas Sekretaris dibantu:
hukum dan hukum kesehatan; manajemen asset, barang milik negara, sarana dan prasarana
pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP),
dan penyusunan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar,
17
d. melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian penerapan/pelaksanaan
dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi staf, standar teknis tata hubungan kerja
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi tatalaksana organisasi dinas, tata hubungan kerja,
tugas pokok dan fungsi organisasi serta penjabaran rinciannya serta sinkronisasi dan
pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam penanganan urusan sub bagiannya;
bagiannya;
bagiannya;
18
m. melaksanakan fasilitasi pelayanan umum, pelayanan minimal, pengaturan keamanan,
koordinasi dengan bidang terkait serta memberikan dukungan teknis administrasi terhadap
q. melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan
pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta pemberian
tugas/izin belajar;
jabatan fungsional non kesehatan dan teknis non kesehatan, jabatan pelaksana non teknis
kompetensi pegawai;
pemberhentian pegawai;
u. melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai dan jabatan
di lingkungan dinas;
mental serta kesejahteraan ASN dalam rangka mendorong peningkatan produktivitas dan
kinerja ASN;
19
w. melaksanakan koordinasi dan pembinaan jabatan fungsional dan jabatan pelaksana, serta
penyusunan mekanisme standar koordinasi dan tata hubungan kerja pejabat struktural,
y. melaksanakan upaya pemantauan dan evaluasi berkala terhadap situasi kondisi aset dinas
cc. melaksanakan urusan keprotokolan, penyiapan rapat-rapat, penyiapan upacara dan acara-
surat-surat;
evaluasi kegiatan rutin kantor dan pengelolaan kebutuhan perlengkapan kantor, sarana
20
gg. melaksanakan upaya pemantauan dan evaluasi berkala terhadap situasi kondisi inventaris
jj. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya;
kk. melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
pengadaan barang dan jasa, perbendaharaan, verifikasi, ganti rugi dan tindak lanjut laporan
pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP),
dan penyusunan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar,
21
d. melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian penerapan/pelaksanaan
dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi staf, standar teknis tata hubungan kerja
pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam penanganan urusan sub bagiannya;
belanja;
dari seluruh sumber pembiayaan dan dari seluruh sektor terkait kesehatan tingkat provinsi;
22
r. melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung dinas dan unit
keuangan;
keuangan;
y. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya;
z. pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya;
dd. pelaporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada Sekretaris sesuai dengan
(2) Kepala Sub Bagian Program dan Akuntabilitas, dan Informasi Publik mempunyai uraian
tugas:
hubungan antar lembaga, publikasi, informasi publik dan sosialisasi tingkat Provinsi;
23
b. melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan, evaluasi, koordinasi,
pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP),
dan penyusunan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar,
d. melaksanakan koordinasi penyelenggaraan riset, penelitian, survei dan studi ilmiah yang
disusun, dirancang sub bagian/sekretariat, seksi/bidang dinas dan UPT Dinas serta
pengembangannya;
dinas;
bagiannya;
24
h. melaksanakan penyediaan sarana dan akses terhadap informasi yang berkaitan dengan
informasi pengelolaannya;
dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi staf, standar teknis tata hubungan kerja
pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam penanganan urusan sub bagiannya;
bagiannya;
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya;
q. melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris sesuai dengan tugas dan
25
Kebijakan dalam organisasi berupa ruang lingkup suatu organisasi yang berpedoman
pada suatu sistem, dalam hal ini adalah sistem kesehatan. Kebijakan ini berupa aktivitas yang
akan dilakukan namun tetap mengacu pada SKN dan tupoksi dari masing-masing unit
organisasi tersebut.
Perumusan kebijakan publik adalah inti dari kebijakan publik karena di sini
dirumuskan batas-batas kebijakan itu sendiri. Mengenai perumusan kebijakan publik ini, Lester
dan Stewart (Purwanto, 2005) mengatakan bahwa: the stage of the policy process where
pertinent and acceptable courses of action for dealing with some particular public problem are
identified and enacted into a law. Sedangkan Jones (1996) mengistilahkan perumusan
kebijakan publik sebagai formulasi, dimana: formulation is a derivative of formula and means
simply to develop a plan, a method, a prescription, in this chase for alleviating some need, for
acting on a problem.
dikembangkan dan siapa yang berpartisipasi. Ia merupakan proses yang secara spesifik
kebijakan lebih merujuk pada aspek-aspek seperti bagaimana masalah-masalah publik menjadi
perhatian para pembuat kebijakan, bagaimana proposal kebijakan dirumuskan untuk masalah-
masalah khusus, dan bagaimana proposal tersebut dipilih di antara berbagai alternatif yang
26
Perumusan kebijakan dibuat bukan tanpa pertimbangan tertentu. Menurut Purwanto
yaitu: (1) tidak terbatas hanya dilakukan oleh satu aktor, (2) sering tidak diawali dengan
rumusan permasalahan yang jelas, (3) tidak dimonopoli oleh suatu institusi pemerintah, (4)
formulasi dan reformulasi dapat terjadi secara terus menerus dalam jangka panjang, dan (5)
karena bersifat kompetisi antar aktor maka formulasi menimbulkan situasi ada yang kalah dan
menang.
Peraturan Daerah (Perda) dibagi dalam dua proses yang satu sama lain agak berbeda, tetapi
wujudnya sama-sama Peraturan Daerah. Hal itu mencakup: (1) pembahasan Rancangan
Peraturan Daerah di luar Anggaran Daerah, dan (2) pembahasan Rancangan Peraturan Daerah
menyangkut anggaran Daerah (APBD). Dengan demikian penelitian ini termasuk dalam
memainkan peranan penting, karena kualitas keputusan – keputusan manajer akan menentukan
efektifitas rencana yang disusun. Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah
27
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat
alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan
Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan
pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa
alternatif secara sistematis untuk ditindak lanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan
masalah.
2.4 Program
berjangka pendek maupun jangka panjang. Tidak sedikitpihak yang merancukan antaraproyek
dan program. Namun berdasarkansumber dari PMI (Project Management Institute), proyek
merupakan bagian dariprogram yang dilaksanakan oleh lembaga bisnis atau pemerintah atau
praktisi, dan lembaga (PMI) dalam istilah project management.Pada umumnya, suatu program
kesehatan diadakan sebagai realisasi darirencana program kesehatan di bidang kesehatan yang
Ukuran Keberhasilan Program Keberhasilan suatu program kesehatan akan dilihat dari
28
waktu.Ketiga perspektif ini akan dijadikan acuan bagi pihak-pihak yang terkait denganprogram
tersebut untuk memberikan penilaian sukses tidaknya suatu programkesehatan. Program yang
sukses adalah program yang memenuhi tiga kriteria,yaitu on budget, on time, dan on
specs/scope.
2.4.2 Penganggaran
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka
dan dinyatakan dalam unitmoneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka
waktu( periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun
dinyatakan dalam bentuk unit moneter,maka anggaran seringkali disebut juga dengan rencana
keuangan.
Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti
segala kegiatanakan dikuantifikasikan dalam satu anuang, sehingga dapat diukur pencapaian
efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan, Penganggaran merupakan komitmen
resmi manajemen yang terkait dengan harapan manajemen tentang pendapatan,biaya dan
beragam transaksi keuangan dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
Manfaat Anggaran
29
Usaha-Usaha/Program akan lebih banyak berhasil apabila ditunjang oleh
matang. Budgeting mempunyai manfaat yang pada dasarnya sama, yakni dalam hal
Tujuan Anggaran
Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa
menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen
ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam
sumber daya untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan
BAB III
30
3.3.1 Lokasi Latihan Kerja Peminatan
Utara terletak di Jalan Prov H. Yamin SH No. 41AA, Perintis, Kec.Medan Timur, Kota Medan,
Sumatera Utara.
Latihan kerja peminatan dilaksanakan selama 5 (Lima) minggu yaitu pada tanggal 06
Mei 2019 s/d 14 Juni 2019 dengan alokasi waktu sebagai berikut :
1. Pada tanggal 29 April mengikuti pembekalan LKP yang disampaikan oleh ketua
2. Pada Tanggal 6 Mei s/d 14 juni 2019 melaksanakan kegiatan Latihan Kerja
Metode Latihan Kerja Peminatan yang dilakukan dengan berpartisipasi dalam kegiatan-
kegiatan yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dengan Pembagian anggota
A. Bidang Umum dan Kepegawaian terdiri dari 4 orang mahasiswa (Ulfa, Nadila,
Hafiza, Melina)
Shella)
Hasil Kegiatan LKP dirangkum beserta data-data pendukung, Kemudian dibentuk dalam
31
BAB IV
32
Pelaksanaan kegiatan Latihan Kerja Peminatan (LKP) di Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara yang dilaksanakan mulai tanggal 06 Mei 2019 sampai dengan 14 Juni 2019,
mulai jam 08.00–15.00 WIB. Selama kegiatan Latihan Kerja Peminatan (LKP) kami di
tugaskan pada dua bagian yaitu Bidang Umum dan Kepegawaian dan Bidang Program
Perencanaan . Selama kurang lebih satu bulan kami melaksanakan Latihan Kerja Peminatan
Utara
33
- Mengikuti Ibadah Rutin di Dinkes
34
- Ibadah Rutin Dinkes
Perencanaan.
2020
Sumatera Utara yang dilaksanakan mulai tanggal 06 Mei 2019 sampai dengan 14 Juni 2019,
mulai jam 08.00–15.00 WIB. Selama kegiatan Latihan Kerja Peminatan (LKP) kami di
tugaskan pada dua bagiaan yaitu Bidang Umum dan Kepegawaian dan Bidang Program .
Selama kurang lebih satu bulan kami melaksanakan Latihan Kerja Peminatan (LKP) kegiatan
No Hari/Tanggal Kegiatan
35
- Pengurusan surat dan penempatan mahasiswa
Utara
2 Senin/06 Mei 2019 Provinsi Sumatera Utara (di Sub Bag Umum)
2019
2019
36
Kesehatan ) selaku pembimbing lapangan
Tahun 2019
SDMK Kemenkes
37
- Mengerjakan Rencana Kebutuhan (Renbut)
18 Selasa/28 Mei 2019
SDMK Kemenkes.
Kamis/30 Mei –
20 - Cuti Lebaran
Senin/10 Juni 2019
Sumatera Utara.
1. Strenght (Kekuatan)
B. Instansi LKP
2. Garis koordinasi yang jelas mengenai pelimpahan wewenang dari atasan ke bawahan
maupun sebaliknya.
38
3. Kelengkapan fasilitas berupa sarana dan prasarana di kantor untuk mendukung proses
kerja.
4. Kerjasama pegawai dalam satu bidang maupun antar bidang lain terjalin dengan baik
serta berhubungan. Hal tersebut dilihat dalam penyusunan RAB, evaluasi hasil kegiatan
C. Kegiatan LKP
1. Mahasiswa LKP mendapatkan dukungan dan izin dari fakultas kesehatan masyarakat
dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera utara untuk bisa melakukan LKP di dinas
tersebut.
2. Mahasiswa LKP diberi fasilitas seperti computer, kertas, dan printer untuk melakukan
di instansi pemerintahan.
2. Weakness (Kelemahan)
A . Instansi LKP
SUMUT kurang berjalan dengan baik, sehingga terkadang sistem pelaporan data dari
sistem pelaporan secara online masih kurang efektif sehingga pegawai dari Dinkes
39
3. Kesadaran pegawai yang masih kurang terutama dalam hal absensi secara elektronik,
dilihat dari masih banyak nya pegawai yang lupa absen secara elektronik setiap harinya.
B. Kegiatan LKP
instansi.
3. Opportunities (Peluang)
A. Instansi LKP
1. Kepercayaan dan dukungan dari pimpinan daerah serta stakeholders yng terkait dengan
program kesehatan.
2. Tersedianya dukungan anggaran untuk program kesehatan baik dari APBD Propinsi
4. Tersedianya dukungan dari pemerintah pusat dalam hal ini kementrian kesehatan untuk
pelatihan pembuatan laporan dan penyusunan formasi CPNS kepada pegawai dnas
B. Kegiatan LKP
2. Sikap dari para pegawai/karyawan di lokasi LKP yang terbuka dan ramah sehingga
4.Threat (Ancaman)
40
A. Instansi LKP
2. Dinas Kesehatan Provinsi Sumut tidak memiliki saingan dalam proses peningkatan
kinerja, sehingga membuat perkembangan kinerja dan target di dalam kantor berjalan
kesehatan tiap Provinsi agar sistem pelaporan tetap baik sampai ke dinas ksehatan
kabupaten/kota.
B. Kegiatan LKP
1. Penyusunan formasi CPNS secara online melalui renbut (rencana kebutuhan) kemenkes
masih belum efektif karena sistem web sering lag sehingga pekerjaan yang dilakukan
-Mahasiswa membuat rekap RAB tahun 2020 bidang pelayanan kesehatan dari
dinas kesehatan kabupaten/kota dan provinsi serta rumah sakit umum yang ada
Absensi pegawai dinas kesehatan berbasis online melalui web e-absensi yang
41
print akan langsung terhubung ke web e-absensi dan akan dicek oleh bagian
umum dan kepegawaian. Untuk pegawai yang sedang cuti, dinas luar, izin dan
sakit absensi online akan diisi oleh bagian umum dan kepegawaian.
untuk menentukan rencana kebutuhan pegawai CPNS yang akan direkrut oleh
jumlah PNS sekarang dengan kredit tugas yang seharusnya dikerjakan oleh
pegawai dan akan dihitung dengan perhitungan ABK sehingga hasil akhir kan
kontrak kerja yang disusun berupa penyediaan akomodasi bagi peserta pertemuan
Penyusunan rencana aksi daerah berupa kegiatan yang akan dilaksanakan masing-
masing daerah beserta waktu, tempat dan tanggal pelaksanaan dari masing-masing
Kabupaten/Kota.
Rencana Kerja di bidang program evaluasi rencana kerja perangkat daerah selam
42
Menyesuaikan halaman dari isi LPJ program perencanaan dengan lembaran dalam
LPJ.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
adalah suatu proses belajar dalam bentuk kegiatan praktis di suatu instansi di bidang kesehatan,
sehingga diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan pengalaman kerja kepada mahasiswa
pada saat menyelasaikan pendidikan, selain itu kegiatan Latihan Kerja Peminatan mahasiswa
dipandang perlu untuk lebih mendekatkan dunia Perguruan Tinggi dengan dunia kerja serta
adanya keterkaitan dan kesepadanan antara teori dan praktik di lapangan. Untuk hal tersebut,
43
melakukan penyesuaian-penyesuaian materi perkuliahan dengan perkembangan dunia kerja
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara memiliki visi yaitu ”Masyarakat Sumatera
Utara yang sehat, mandiri dan berdaya saing”, dan memiliki misi yaitu:
yang meliputi administrasi umum, keuangan, dan program. Sekretariat membawahi tiga sub
bagian, yaitu: Sub Bagian Umum, Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Program. Sub bagian
program juga terbagi dalam tiga bidang yaitu bidang perencanaan dan pendayagunaan, bidang
evaluasi dan pelaporan, serta bidang data. Ketiganya memiliki tugas dan fungsi yang saling
berhubungan.
5.2 Saran
Utara , maka saran yang dapat kami berikan untuk Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
1. Dalam penyusunan perencanaan lebih memperhatikan skala prioritas m asalah dari masing
– masing program dan kegiatan, sehingga visi dan misi yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan
2. Diperlukan Koordinasi yang baik antara Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan Dinas
Kesehatan Provinsi SUMUT agar sistem pelaporan data dari Dinas Kesehatan
44
3. Diperlukan pemberian informasi yang jelas dari Dinkes Provinsi SUMUT ke Dinkes
Kabupaten/Kota terkait sistem pelaporan secara online, agar pegawai dari Dinkes
4. Sebaiknya jadwal LKP tidak dijadwalkan diakhir tahun, karena pada akhir tahun kegiatan
5. Karena pembimbing lapangan yang ditunjuk oleh instansi belum pasti selalu berada
ditempat, sebaiknya pihak kampus mengutus pengajar/ pembimbing dari kampus yang
Daftar Pustaka
Depkes RI. Undang-Undang Kesehatan RI No. 36 Tahun 2009. Diakses Mei 15, 2019 from
http://www.depkes.go.id
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2018. Peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 37
Tahun 2018 Tentang Tugas, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2019. Buku Hasil Evaluasi Program Dinas
45