Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS


CONCEPT MAPPING UNTUK MEMFASILITASI PEMAHAMAN
KONSEP MATEMATIS SISWA

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Himmatul ‘Ulya 5215004 - Tahun Angkatan 2015
Jayus 5215012- Tahun Angkatan 2015
Masfhiyatus Sholichah 5217005- Tahun Angkatan 2017

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM


JOMBANG
2018
ii
DAFTAR ISI

PKM PENELITIAN ................................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN………………………………….………………….ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 3
1.4 Luaran yang Diharapkan .......................................................................... 3
1.5 Manfaat ..................................................................................................... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 4
2.1 Pemahaman Konsep ................................................................................. 4
2.2 Concept mapping ...................................................................................... 4
2.2.1 Deskripsi concept mapping yang dikembangkan .............................. 5
2.3 Deskripsi Lembar Kerja Siswa (LKS) ...................................................... 5
2.3.1 Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan dikembangkan ..................... 5
2.4 Materi Pertidaksamaan Linear Satu Variabel (PtLSV) ............................ 6
BAB 3 METODE PENELITIAN ..................................................................... 7
3.1 Metode Penelitian ..................................................................................... 7
3.2 Prosedur Penelitian ................................................................................... 7
3.3 Subjek Uji Coba ....................................................................................... 7
3.4 Instrumen Pengumpulan Data .................................................................. 7
3.5 Teknik Analisis Data ................................................................................ 8
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ....................................................... 9
4.1 Anggaran biaya ......................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Aggota, dan Dosen Pendamping……………….…..11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan. ........................................................ 17
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas. ............... 18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua………………………………………..……19

iii
1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Matematika adalah salah satu pelajaran yang dianggap sulit pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Hal ini karena matematika berhubungan dengan
ide-ide dan konsep-konsep yang abstrak (Hadoyo, 2010). Menurut Herawati, Siroj
dan Basir (2010) karena konsep-konsep dalam matematika memiliki keterkaitan
antara satu dengan yang lainnya, maka siswa harus lebih banyak diberikan
kesempatan untuk melihat kaitan-kaitan dengan materi yang lain.
Pemahaman konsep matematika bagi siswa sangatlah penting. Hal ini
tertuang dalam salah satu tujuan pembelajaran matematika (Permendiknas no 22
tahun 2006) yaitu tentang memahami konsep matematika, menjelaskan
keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara
luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan. Sedangkan menurut Suherman
dan Erman (2003) pemahaman konsep matematika adalah ide abstrak yang
memungkinkan kita dapat mengelompokkan objek/kejadian. Jadi, pemahaman
konsep dalam matematika adalah kemampuan untuk memahami, memaknai,
mengidentifikasi, serta mampu menjelaskan kembali konsep tersebut secara
terperinci, oleh karena itu memahami konsep matematika sangat penting dalam
pembelajaran matematika.
Pembelajaran matematika sangat ditentukan oleh strategi dan pendekatan
yang digunakan dalam mengajar matematika itu sendiri (Widdiharto, 2008).
Belajar yang efisien dapat tercapai apabila dapat menggunakan strategi belajar
yang tepat. Sedangkan sampai saat ini masih banyak guru dalam proses
pembelajarannya hanya menyampaikan pengetahuan pada siswa, sedangkan siswa
hanya menerima apa yang disampaikan guru sehingga saat siswa diberi
permasalahan siswa kesulitan mengerjakan apabila soal yang diberikan tidak
sesuai dengan contoh yang diberikan guru.
Meskipun dalam sekolah biasanya telah disediakan bahan ajar matematika
seperti paket matematika, LKS ataupun modul, tetapi kebanyakan bahan ajar yang
berada di sekolah tidak menarik dari segi sajian materi ataupun penampilan,
sesuai dengan observasi yang dilakukan peneliti pada bahan ajar di sekolah MTs
Plus Darul Ulum Rejoso Peterongan Jombang. Di sekolah MTs Plus Darul Ulum
Rejoso Peterongan Jombang dikelas VII Semester I sudah terdapat LKS,
hanyasaja didalamnya tidak banyak soal – soal yang bervariasi, juga dari segi
penampilan tidak menarik. Berikut adalah salah satu bahan ajar materi Persamaan
dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel di sekolah MTs Plus Darul Ulum
Rejoso Peterongan Jombang.
2

Gambar 1.1 materi persamaan linear satu variable


Dan berikut adalah contoh soal yang berada di LKS kelas VII ssemester 1 :

Gambar 1.2 salah satu soal dalam LKS


.
Kondisi yang terjadi perlu mengupayakan inovasi-inovasi pembelajaran
melalui penerapan berupa pengembangan strategi, metode, model dalam
penggunaan bahan ajar LKS agar terlihat lebih menarik (Fannie & Rohati, 2014).
Salah satu model pembelajaran yang menarik dan dapat membantu siswa paham
mengenai konsep adalah model pembelajaran berbentuk concept mapping.
Concept mapping merupakan model pembelajaran berupa ilustrasi grafis
konkret yang mengidentifikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal
dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama (Martin, 2009).
Concept mapping merupakan alat yang efisien diterapkan di pembelajaran
matematika selain itu concept mapping juga membantu dalam pemahaman siswa
sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa (Brikmann, 2003). Pemetaan yang
jelas juga dapat membantu siswa menghindari miskonsepsi.
Berangkat dari permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk mengembangkan
suatu bahan ajar berupa LKS berbasis concept mapping untuk memfasilitasi
pemahaman konsep matematis siswa.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah “bagaimana proses dan hasil pengembangan media Lembar Kerja Siswa
3

(LKS) berbasis concept mapping untuk memfasilitasi pemahaman konsep


matematis siswa yang valid, efektif dan praktis ?”.

1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan proses pengembangan media Lembar Kerja Siswa (LKS)
berbasis concept mapping untuk memfasilitasi pemahaman konsep
matematis siswa yang valid, efektif dan praktis.
2. Menghasilkan media pengembangan media Lembar Kerja Siswa (LKS)
berbasis concept mapping untuk memfasilitasi pemahaman konsep
matematis siswa yang valid, efektif dan praktis..
1.4 Luaran yang Diharapkan
Adapun luaran yang diharapkan dalam penelitian ini berupa media
Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis concept mapping untuk memfasilitasi
pemahaman konsep matematis siswa sebagai media belajar untuk
pembelajaran matematika siswa SMP ataupun artikel ilmiah.

1.5 Manfaat
1. Secara Teoritis
a. Hasil penelitian ini menjelaskan tentang Lembar Kerja Siswa (LKS)
berbasis concept mapping untuk membantu siswa dalam memahami
konsep matematis materi trigonometri.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dalam hal pembelajaran matematika
utamanya pada pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)
c. Penelitian ini memberikan kontribusi mengenai penggunaan Lembar
Kerja Siswa sebagai fasilitas di sekolah sehingga mampu
mengoptimalkan pemahaman matematika siswa materi trigonometri.
2. Secara Praktis
a. Bagi sekolah dan guru, penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak
sekolah maupun guru dalam usaha memfasilitasi siswa terhadap materi
trigonometri dengan adanya Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis
concept mapping.
b. Bagi siswa, dengan adanya Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis
concept mapping diharapkan mampu memfasilitasi pemahaman siswa
dalam pelajaran matematika materi trogonometri.
c. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti
dan memotivasi peneliti untuk meningkatkan ilmu yang dimiliki.
4

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemahaman Konsep
Salah satu aspek yang terkandung dalam pembelajaran matematika adalah
pemahaman konsep. Menurut Akmil, Armiati dan Rizal (2012) Pemahaman
konsep terdiri atas dua kata yaitu pemahaman dan konsep. Pemahaman
merupakan terjemahan dari comprehension yang berati “mengerti benar”.
Seseorang dikatakan paham terhadap suatu hal, apabila orang tersebut mengerti
benar dan mampu menjelaskan suatu hal yang telah dipahaminya. Sedangkan
konsep menurut Gagne (2012) adalah ide abstrak yang memungkinkan kita dapat
mengelompokkan objek/kejadian. Jadi, pemahaman konsep adalah kemampuan
untuk memahami, memaknai, mengidentifikasi, serta mampu menjelaskan
kembali konsep tersebut secara terperinci.
Menurut Dahar (2012) menyebutkan, “Jika diibaratkan, konsep-konsep
merupakan batu-batu pembangunan dalam berpikir”. Akan sangat sulit bagi siswa
untuk menuju ke proses pembelajaran yang lebih tinggi jika belum memahami
konsep. Zulkardi (2012) menyebutkan bahwa ”mata pelajaran matematika
menekankan pada konsep”. Artinya dalam mempelajari matematika siswa harus
memahami konsep matematika terlebih dahulu agar dapat menyelesaikan soal-
soal dan mampu mengaplikasikan pembelajaran tersebut di dunia nyata dan
mampu mengembangkan kemampuan lain yang menjadi tujuan dari pembelajaran
matematika.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa
dalam mempelajari dan menyelesaikan persoalan matematika siswa harus
mempunyai kemampuan untuk memahami konsep terlebih dahulu. Oleh karena
itu pemahaman konsep sangat penting untuk dipelajari oleh siswa. Dalam
penelitian ini pemahaman konsep diukur melalui indikator sebagai berikut:
1. Mampu menyatakan ulang suatu konsep
2. Mampu menunjukkan contoh dan non contoh
3. Mampu mengaplikasikan konsep

2.2 Concept mapping


Pemetaan konsep (concept mapping) pertama kali diperkenalkan oleh Novak
sebagai alat peneliti. Meskipun tujuan utama adalah untuk penelitian, ditemukan
bahawa concept mapping menjadi alat yang berguna dalam membantu siswa
“bagaimana belajar “ akibatnya concept mapping digunakan juga sebagai alat
pendidikan. Menurut Martin (2009) concept mapping merupakan inovasi baru
yang penting untuk membantu anak menghasilkan pembelajaran bermakna dalam
kelas. Model pembelajaran concept mapping adalah ilustrasi grafis konkret yang
mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal di hubungkan ke konsep-
konsep lain pada kategori yang sama (Martin, 2009). Pemetaan yang jelas juga
dapat membantu siswa menghindari miskonsepsi, Menurut Dahar (dalam Trianto,
5

2009) peta konsep sebaiknya disusun secara hierarki, artinya konsep yang lebih
inklusif diletakkan pada puncak peta, dan makin kebawah konsep-konsep di
urutkan menjadi konsep yang kurang inklusif.
2.2.1 Deskripsi concept mapping yang dikembangkan
Menurut Nur (Dalam Trianto 2009:160) peta konsep ada empat macam,
yaitu pohon jaringan (network tree), rantai kejadian (events chain), peta konsep
siklus (cycle concept map ), dan konsep laba-laba (spider concept map,
sedangkan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pohon jaringan
Pohon Jaringan (network tree)
Ide-ide pokok dibuat dalam persegi empat sedangkan beberapa kata yang
lain dituliskan pada garis-garis penghubung. Garis – garis itu pada peta konsep
menunjukkan hubungan antara ide-ide itu. Kata – kata yang ditulis pada garis
memberikan hubungan anatara konsep-konsep. Berikut contoh pohon jaringan

Gambar 2.1 Peta Konsep Pohon Jaringan

2.3 Deskripsi Lembar Kerja Siswa (LKS)


Menurut Suyitno (2011) Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu
alternative pembelajaran yang tepat bagi siswa karena LKS membantu siswa lebih
memahami konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
Fahrie (2014) Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran yang
digunakan dalam pembelajaran sebagai pedoman yang berisi tugas-tugas yang
harus dikerjakan oleh siswa dalam kajian tertentu. Sependapat dengan Sudrajat
(2014) bahwa LKS adalah lembaran-lembaran yang berisi tugas yang harus di
kerjakan oleh siswa. Dalam penelitian ini akan menggembangkan LKS yang
berisi lampiran – lampiran terdiri dari halaman identitas LKS, apperception, find
formulas, question sheets, dan motivation.
2.3.1 Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan dikembangkan
LKS yang dikembangkan peneliti yaitu LKS untuk siswa. Deskripsi dari LKS
tersebut yaitu:
1. Deskripsi LKS ditinjau dari segi tampilan
a. LKS dibuat dalam bentuk cetak dengan ukuran kertas A4 (80 gsm).
b. Sampul depan berwarna hijau dan oranye, berisi judul LKS, gambar yang
sesuai dan kolom nama siswa.
6

c. Bagian Header terdapat informasi mengenai materi perbandingan


trigonometri sudut berelasi
d. Menggunakan jenis huruf, ukuran huruf dan gambar yang menarik bagi
siswa
e. Halaman sampul untuk LKS di cetak di kertas foto, dan sampul halaman
terakhir di cetak dikertas buffalo
2. Deskripsi LKS ditinjau dari segi isi
a. Halaman Identitas LKS
Dihalaman identitas berisi: kompetensi dasar, indikator dan tujuan
pembelajaran.
b. Halaman find formulas
Halaman find formulas adalah halaman yang berisi penemuan rumus
perbandingan trigonometri, merancang soal yang berkaitan dengan
perbandingan trigonometri.
c. Halaman question sheets
Halaman question sheets adalah halaman yang berisi soal – soal
mengenai perbandingan trigonometri sudut berelasi.
d. Halaman Motivation
Halaman motivation berisi kata-kata penyemangat yang terletak di bawah
halaman find formula

2.4 Materi Pertidaksamaan Linear Satu Variabel (PtLSV)


Pertidaksamaan linear satu variabel yaitu kalimat terbuka yang hanya
memiliki satu variabel dan berderajat satu dan memuat hubungan (<, > , ≥
𝑎𝑡𝑎𝑢 ≤). Lihatlah kalimat-kalimat berikut ini :
1. 𝑥 > 6
2. 3𝑥 − 3 < 8
3. 3𝑏 ≥ 𝑏 + 6
4. 5𝑛 − 3 ≤ 3𝑛 + 2
Kalimat-kalimat terbuka di atas memakai tanda hubung <, > , ≥ 𝑎𝑡𝑎𝑢 ≤.
Kalimat tersebut dinamakan dengan pertidaksamaan.
Bentuk umum PtLSV dalam variabel bisa dinyatakan sebagai berikut :
𝑎𝑥 + 𝑏 < 0, 𝑎𝑥 + 𝑏 > 0, 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎𝑥 + 𝑏 ≤ 0, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎
≤ 0, 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 (𝑟𝑒𝑎𝑙)
7

BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research
anddevelopment) dan menggunakan model pengembangan Plomp karena lebih
sistematis, rinci dan efektif dibandingkan dengan model pengembangan yang lain.
3.2 Prosedur Penelitian
1. Fase infestigasi awal
Kegiatan yang dilakukan pada tahap investigasi awal ini adalah
mengumpulkan informasi permasalahan pembelajaran matematika terdahulu
khususnya mengenai materi trigonometri dan merumuskan pentingnya
mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis concept mapping untuk
memfasilitasi pemahaman konsep matematis siswa dengan metode observasi,
wawancara dan analisis dokumen.
2. Fase desain
pada fase ini lebih difokuskan kepada hasil yang telah didapatkan pada fase
investigasi awal, setelah itu merancang beberapa hal yang dibutuhkan untuk
penelitian ini
3. Fase realisasi
Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini adalah pembuatan LKS dan
instrumen-instrumen yang dibutuhkan dalam penelitian. Hasil dari fase
realisasi adalah LKS dan instrumen-instrumen dalam kegiatan penelitian.
LKS yang dikembangkan harus sesuai dengan kajian teori yang ada
4. Fase tes, evaluasi dan revisi
Tujuan fase ini adalah untuk mendapatkan prototype final LKS. Pada tahap
ini dilakukan 3 kegiatan utama, yaitu (1) kegiatan validasi oleh validator, (2)
uji coba terbatas terhadap prototype hasil validasi dan (3) uji coba lapangan
untuk mengetahui keefektifan dan kepraktisan LKS
3.3 Subjek Uji Coba
Penelitian ini dilakukan di MTs Plus Darul Ulum Rejoso Peterongan
Jombang tepatnya pada siswi kelas VII semester I tahun ajaran 2018/2019.
Pemilihan subyek uji coba terbatas yaitu dengan kriteria kelompok atas, kelompok
tengah dan kelompok bawah. Uji coba terbatas dilakukan pada enam orang siswa
dilihat berdasarkan nilai akhir semester matematika. Berdasarkan analisis
pemilihan menurut Arikunto (2013), sedangkan untuk uji coba lapangan di
laksanakan kepada siswi kelas VII MTs Plus Darul Ulum sejumlah 23 siswi.
3.4 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada pengembangan
LKS ini berupa lembar validasi, lembar angket respon siswa, lembar tes
pemahaman konsep, dan lembar angket respon guru
8

Tabel 3.1. Rincian penilaian kevalidan, keefektivan, dan kepraktisan


Data yang
Aspek yang dinilai Instrumen Responden
direkam
Kevalidan media Lembar validasi Kevalidan media Ahli dan
LKS pembelajaran. praktisi.
Keefektifan media Angket respon Respon siswa dan Subjek
LKS siswa, tes Hasil tes penelitian
pemahaman
Kepraktisan media konsep Respon guru Guru
LKS aktivitas siswa
Angket respon
guru

3.5 Teknik Analisis Data


Analisis ini digunakan untuk mengolah data berupa skor, saran, dan komentar
dari validator. Hasil analisis kemudian digunakan sebagai bahan untuk
mengadakan revisi produk pengembangan. Disamping itu, dilakukan analisis data
untuk menentukan kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan.
9

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran biaya
Tabel 4.1 Anggaran Biaya PKM-P
No. Jenis pengeluaran Biaya
1 Peralatan Penunjang Rp. 230,000
2 Bahan habis pakai Rp. 381,500
3 Perjalanan Rp. 2,979,000
4 Lain-lain Rp. 4,294,500
Jumlah Rp. 7,885,000
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Konsultasi
Pembimbing
2. Fase infestigasi
awal
3. Fase design

4. Fase realisasi
5. Fase tes, evalusi
dan revisi

7. Penyusunan
Laporan
8. Pembuatan
Artikel Ilmiah

9. Presentasi Hasil
Penelitian
10

DAFTAR PUSTAKA

Akmil, A. R., Armiati & Rizal, R. (2012). Implementasi CTL dalam


Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa: Jurnal
Pendidikan Matematika Hal. 24-29 Vol. 1 No. 1 .
Brikmann, A. (2003). Graphical Knowledge Display-Mind Mapping and Concept
Mapping as Efficient Tool in Mathematics Education.Mathematics
Education Review. Hal 35-48. No. 16.
Dahar. (2012). Pemahaman konsep matematis dan model pembelajaran Quantum
teaching: Jurnal Pendidikan Matematika Hal. 19-23 Vol. 1 No. 1 .
Fahrie. (2014). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis POE
(Predict, Observe, Explain) Pada Materi Program Linier Kelas XII
SMA. Jambi: Jurnal Sainmatika Vol 8 No 1.
Fannie, R. D & Rohati. (2014). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Berbasis POE (Predict, Observe, Explain) Pada Materi Program
Linier Kelas XII SMA. Jambi: Jurnal Sainmatika Vol 8 No 1.
Gagne. (2012). Implementasi Ctl Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep
Matematika Siswa: Jurnal Pendidikan Matematika Hal. 24-29 Vol.
1 No. 1.
Herawati, O. D. P., Siroj, R & Basir H M D. (2010). Pengaruh Pembelajaran
Problem Posing Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematika Siswa Kelas XI Ipa Sma Negeri 6 Palembang. Jurnal
Pendidikan Matematika Hal 70-80 Vol. 4 No. 1.
Hadoyo. (2010). Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Terhadap Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri
6 Palembang : Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 1.
Martin. (2009). Mendesain Model Pembelajajaran Inovatif-progresif. Jakarta:
Kencana.
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang standart isi. Jakarta: Depdiknas.
Suherman & Herman. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: JICA
Suyitno. (2011). Pengembangan LKS Untuk Metode Penemuan Terbimbing pada
Pembelajaran Matematika Kelas VIII di SMP Negeri 18
Palembang: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 2.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana.
Widdiharto. (2008). Diagnosis Kesulitan Belajar matematika SMP dan Alternatif
Proses Remidinya. Yogyakarta: Depdiknas
11
12
13
14
15
16
17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan.


Harga Satuan
1. Jenis Perlengkapan Volume (Rp) Nilai (Rp)
Beli pointer 1 buah Rp 200,000 Rp 200,000
Spidol Hitam besar 3 Rp 10,000 Rp 30,000
Sub Total Rp 230,000
2. Bahan Habis
Kertas A4 (laporan,
Instrumen ) 1 Rp 49,000 Rp 49,000
Jilid 23 Rp 10,000 Rp 230,000
Kertas Foto (untuk cover
LKS) 23 Rp 2,000 Rp 46,000
Kertas Buffalo (Cover
terakhir ) 23 Rp 1,500 Rp 34,500
ATK 1 Rp 22,000 Rp 22,000
Materai 6000 1 Rp 7,000 Rp 7,000
Sub Total Rp 381,500
3. Perjalanan
Bahan bakar motor (Survey
lokasi) 6 Rp 9,000 Rp 54,000
Konsumsi Tim 3 Rp 25,000 Rp 75,000
perjalanan Publikasi 3 Rp 300,000 Rp 1,800,000
penginapan publikasi 3 Rp 300,000 Rp 900,000
perjalanan validasi 3 Rp 25,000 Rp 75,000
Perjalanan untuk analisis
kebutuhan 3 Rp 25,000 Rp 75,000
Sub Total Rp 2,979,000
4. Lain-lain
Kertas A4 (untuk
pengandaan LKS) 1 Rp 49,000 Rp 49,000
Pengandaan LKS 23 Rp 20,000 Rp 460,000
Souvenir subyek 23 Rp 10,000 Rp 230,000
Biaya Harian 3 Rp 200,000 Rp 600,000
Sewa kamera 3 Rp 100,000 Rp 300,000
Sewa Printer (untuk dua
bulan) 1 Rp 960,000 Rp 960,000
Pulsa komunikasi 3 Rp 50,000 Rp 150,000
CD-Blank (mendokuentasi
hasil akhiru) 7 Rp 6,500 Rp 45,500
Akomodasi validator 3 Rp 500,000 Rp 1,500,000
Sub Total Rp 4,294,500
Total Keseluruhan Rp 7,885,000
18

Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas.


Alokasi
Program Bidang
No Nama / NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)
1 Himmatul Ulya S1 Pendidikan Matematika 24/4 - Ketua
5215004 Matematika - Pembuatan
konsep
- Penanggung
jawab konsep

2 Jayus S1 Pendidikan Matematika 24/4 - Sekretaris


5215012 Matematika - Penyusunan
laporan
- Penanggung
jawab laporan

3 Masfhiyatus S1 Pendidikan Matematika 18/4 - Bendahara


Sholichah Matematika - Pengaturan
5217005 uang
- Penanggung
jawab uang
19

Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Anda mungkin juga menyukai