Klasifikasi
Alfaherpesvirus adalah virus sitolitik yang tumbuh dengan cepat dan cenderung
mengakibatkan infeksi laten dalam neuron; contohnya virus herpes simplek dan varisela-
zoster.
Betaherpesvirus tumbuh lambat dan bersifat sitomegalik (pembesaran masif sel yang
terinfeksi) dan menjadi laten dalam kelenjar sekretorik dan ginjal; sitomegalovirus
tergolongkan disini.
Gamaherpesvirus, contohnya virus epstein-barr, menginfeksi dan menjadi laten dalam sel
limfoid.
members)
DNA Viruses
type 2)
virus)
Varicellovirus Human herpesvirus 3 (varicella-zoster virus)
Semua herpes virus mempunyai inti DNA untai ganda, dalam bentuk toroid, yang
dikelilingi oleh lapisan protein yang menunjukkan simetri ikosahedral dan mempunyai
162 kapsomer.
Nukleokapsid dikelilingi oleh suatu selubung yang dihasilkan oleh membrane inti dari sel
yang terinfeksi dan mengandung glikoprotein virus berbentuk paku dengan panjang
kurang lebih 8 nm. Struktur yang tidak berbentuk, kadang asimetrik diantara kapsid dan
Genom herpes virus cukup besar untuk dijadikan sekurang-kurangnya 100 protein yang
berbeda. Karena itu, lebih dari 35 polipedtide terlibat dalam struktur partikel virus
tersebut; beberapa diantaranya merupakan bagian dari selubung virus. Beberapa enzim
khusus virus (polimerase DNA, timidin kinase) disintesis dalam sel yang terinfeksi.
Replikasi virus
Awalnya virus melekat dengan inangnya melalui reseptor (glikoprotein)
Secara endositosis
mRNA virus dibentuk oleh polymerase sel inang pad lempeng DNA virus
pembawa dikeluarkan dari inti dan mengawali sintesis protein virus (poliribosom bebas
tempat memicu sintesis kelas tambahan mRNA virus. Polimerase DNA virus memasuki
DNA dipotong menjadi unit panjang, dkemas dalam inti dan dibungkus dalam
pembungkus ikosahedral
Pembungkus ikosahedral bertunas tumbuh melalui selaput inti, selubung lipoproteinyang
ekstrasel