c.Terganggunya siklus bangun tidur dengan terjadinya insomnia,tetapi siang hari tertidur;d.Aktivitas
spikomotor meningkat atau menurun;e.Disorientasi waktu,tempat, dan orang;f.Gangguan
memori.Dimentia adalah suatu sindroma klinik yang meliputi hilangnyafungsi intelektual
dan ingatan/memori sedemikian berat sehinggamenyebabkan disfungsi hidup sehari-hari.Secara
garis besar, dementia pada usia lanjut dapat dikategorikandalam 4 (empat) golongan,yaitu
:a.Dementia degeneratif primer50-60%;b.Dementia multi-infark10-20%;c.Dementia yang reversibel
atau sebagian reversibel20-30%;d.Gangguan lain (terutama neurologik)5-10%.Pemeriksaan Portabel
untuk Status Mental (PPSM=MMSE=Mini Mental State Examination)Daftar
PertanyaanPenilaian1.Tanggal berapakah hari ini ?(bulan, tahun);2.Hari apakah hari
ini?3.Apakah nama tempat ini?4.BerapanomorteleponBapak/Ibu? (bila tidak adatelepon,
jalan apakah rumahBapak/Ibu?)5.Berapa umur Bapak/Ibu?6.Kapan Bapak/Ibu lahir? (tanggal,bulan
tahun)7.Siapakah nama gubernur kita?(walikota/lurah/camat)8.Siapakah nama
gubernursebelumini?(walikota/lurah/camat)9.Siapakah nama gadis Ibu anda?10.Hitung mundur 3-
3, dimulai dari200 – 2kesalahan = baik3 – 4kesalahan = gangguan intelek ringan5 – 7kesalahan =
gangguan intelek sedang8 – 10kesalahan = gangguan intelektual beratBila penderita tidak
pernahsekolah, nilai kesalahandiperbolehkan + 1 dari nilaidi atas.Bila penderita sekolah
lebihdari SMA kesalahan yangdiperbolehkan -1 dari atas.Dari : Folstein,19903.Gangguan
Otonom23
Beberapa hal yang dikatakan sebagai penyebab seringnyagangguan syaraf otonom pada usia
lanjut adalah :-Dengan meningkatnya usia, terdapat beberapa perubahanpada neurotransmisi
pada ganglion otonom, berupa penurunanasetil kolin terutama disebabkan oleh penurunan enzim
utama,yaitu kolin asetilase.Hal ini cenderung menurunkan
fungsiotonom.4.InkontinensiaInkontinensia urine merupakan salah satu keluhan utama
padapenderita lansia.Inkontinensia adalah pengeluaran urine (ataufeses) tanpa disadari,
dalam jumlah dan frekwensi yang cukupsehingga mengakibatkan masalah gangguan
kesehatan atausosial.Inkontinensia dapat disebabkan oleh “DRIP”.D = Delirium;R = Retriksi
mobilitas, retensi;I = Infeksi, inflamasi, impaks feses;P = Pharmasi (obat-obatan), poliuri.5.Jatuh (The
True Geriatric Giant)Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksimata yang
melihat kejadian seseorang mendadakterbaring/terduduk di lantai/tempat yang lebih
rendah dengan atautanpa kehilangan kesadaran atau luka.Faktor-faktor yang mempengaruhi jatuh
pada lansia :a.Faktor Intrinsik;-Kondisi fisik dan neuropsikiatrik;-Penurunan visus dan pendengaran;-
Perubahan neuro muskuler, gaya berjalan, dan reflekpostural karena proses menua.b.Faktor
Ekstrinsik-Obat-obatan yang diminum;-Alat-alat bantu berjalan;-Lingkungan yang tidak mendukung
(berbahaya).Penyebab-penyebab jatuh pada lansia :a.Kecelakaan : merupakan penyebab jatuh yang
utama;b.Nyeri kepala dan atau vertigo;c.Hipotensi orthostatic;d.Obat-obatan;e.Proses penyakit yang
spesifik;f.Idiopatik;24
Faktor situasional yang bersifat serangan akut dapat dicegahdengan pemeriksaan rutin
kesehatan lansia,bahaya lingkungandapat dicegah dengan perbaikan lingkungan. Aaktivitas
fisikdapat dibatasi sesuai kondisi kesehatan lansia.6.Kelainan pada Tulang BelakangPenyakit tulang
dan patah tulang merupakan salah satu darisindroma geriatrik. Dengan bertambahnya
usia terdapatpeningkatan hilang tulang secara linear. Hilang tulang ini lebihnyata pada
wanita dibanding pria. 7.DekubitusDekubitus adalah kerusakan/kematian kulit sampai jaringan
dibawah kulit, bahkan menembus otot sampai mengenaitulangakibat adanya
penekanan pada suatu area secara terusmenerus, sehingga mengakibatkan gangguan
sirkulasi darahsetempat.Area yang biasa terjadi dekubitus adalah tempat di atas tonjolantulang
dan tidak dilindungi cukup dengan lemak subkutan,misalnya : daerah sakrum, daerah
trokanter mayor dan spinaischiadica superior anterior, daerah tumit dan siku.Karakteristik
penampilan klinis dari dekubitus dapat dibagi sebagaiberikut: Derajat I : Reaksi peradangan
masih terbatas padaepidermis,kemerahan/eritema indurasi atau lecet; Derajat II : Reaksi yang
lebih mencapai seluruh dermis hinggalapisan lemak subkutan.Tampak sebagai ulkus
yangdangkal,dengan tepi yang jelas dan perubahan warna pigmenkulit; Derajat III : Ulkus menjadi
lebih dalam,meliputi jaringan lemaksubkutan dan menggaung,berbatasan dengan fascia dari oto-
otot.Sudah mulai didapat infeksi dengan jaringan nekrotik yangberbau. Derajat IV : Perluasan ulkus
menembus otot,sehingga tampaktulang di daerah ulkus yang dapat mengakibatkan infeksi
padatulang atau sendi.26
Faktor-faktor penyebab dekubitus :a.Faktor Intrinsik (dari tubuh sendiri);-Status gizi;-Anemia;-
Hipoalbuminemia;-Penyakit-penyakit neurologik;-Keadaan hidrasi/cairan tubuh perlu dinilai dengan
cermat.b.Faktor Ekstrinsik.-Kebersihan tempat tidur;-Alat-alat tenun yang kusut dan kotor;-Peralatan
medik yang menyebabkan penderita terfiksasipada suatu sikap tertentu.Pengelolaan Dekubitus
:a.Dekubitus Derajat I;Dengan reaksi peradangan masih terbatas pada epidermis :kulit yang
kemerahan dibersihkan hati-hati dengan air hangatdan sabun, diberi lotion, kemudian
dimassage 2-3 kali/hari.b.Dekubitus Derajat II;Terjadi ulkus yang dangkal : perawatan
luka harusmemperhatikan syarat-syarat aseptik dan antiseptik. Daerahbersangkutan digesek
dengan es dan dihembus dengan udarahangat bergantian untuk merangsang sirkulasi. Dapat
diberikansalep topikal, mungkin juga merangsang tumbuhnya jaringanmuda/granulasi.
Pergantian balut dan salep ini jangan terlalusering karena malah dapat merusakkan
pertumbuhan jaringanyang diharapkan.c.Dekubitus Derajat III;Usahakan luka selalu bersih dan
eksudat, diusahakan dapatmengalir keluar.Balut jangan terlalu tebal dan
sebaiknyatransparan sehingga permeabel untuk masuknya udara/oksigendan
penguapan.d.Dekubitus Derajat IV.Semua langkah-langkah di atas tetap dikerjakan dan
jaringannekrotik yang ada harus dibersihkan,sebab akan menghalangipertumbuhan
jaringan/epitelisasi.Beberapa preparat enzimcoba diberikan untuk usaha ini,dengan tujuan
mengurangi27
Direktur
Pengertian 1. Pelayanan pasien lanjut usia adalah rangkaian pelayanan pada pasien yang berusia 60
tahun keatas dengan satu atau lebih masalah kesehatan ( multipatologi) akibat
gangguan fungsi jasmani dan rohani dan atau kondisi sosial yang bermasalah ( geriatri).
2. Pasien lanjut usia dengan ketergantungan bantuan adalah pasien yang berusia60
tahun ke atas dengan keterbatasan dalam melakukan kegiatan sehari- hari dan mengurus
diri sehingga sangat membutuhkan bantuan baik dengan alat maupun orang.
Tujuan Memberikan pelayanan multidisiplin yang bermutu dengan asuhan dan kondisi pasien
usia lanjut untuk menuju geriatri mandiri dan geriatri dengan minimal patologi.
Kebijakan 1. Pelayanan pada pasien lanjut usia melibatkan multidisiplin ilmu, dan tersedia dalam
suatu tim asuhan.
2. Setiap pasien usia lanjut mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan
asuhannya.
Prosedur 1. Lakukan identifikasi pasien dalam hal usia dan penggolongan pasien usia lanjut.
2. Lakukan identifikasi pasien usia lanjut yang datang ke UGD/ poliklinik , melalui
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penungjang yang sesuai indikasi , untuk
dilakukan assesment awal.
3. Rumuskan rencana asuhan pasien oleh Dokter termasuk kebutuhan penggunaan alat
bantu sehari- hari untuk kenyamanan dan kemandirian pasien.
4. Berikan penjelasan oleh dokter kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya alat
bantu, cara penggunaan alat bantu serta resiko penggunaan alat bantu dalam jangka
waktu lama , jika tidak disertai perawatan yang tidak benar.
5. Berikan edukasi tentang asuhan pasien dengan penggunaan alat bantu agar tidak
menimbulkan resiko yang tidak diinginkan misalnya dekubitus, atropi otot, dll.
6. Lakukan konsultasi / alih rawat ke bagian disiplin ilmu lain jika diperlukan sesuai
dengan kebutuhan asuhan pasien.
Unit Terkait 1. UGD
2. Instalasi Rawat Jalan.
3. Instalasi Rawat Inap.
4. ICU
!"#$!% '!"()% #"(!
*!%+#, - .)/(!,/(
!"# %"&'()*++,-
./0-,1-2-
3+,4!"# 5 )6 78
7 9 :;:( :* , <:=7
3
",!%0!/'/1")0#/1')/!"(1%
!*
>:*??:; @)=A7@
%7@)@:B&:*%
7=)&@'= 5.2
!CD25C<=#
E:87='*F
DD5.!2G#3+,,H
I++,
')%.)/,(!%
/:87)* J87: ;:*
K'@ :<:;:L "=:*?
@': A)='87: 1+
@:L'* &):@:8 M
:*? ()(7;7&7 B)*
M:&7@ (:K)('&
N(';@7B:@";"?
7OF:&7A:@ ?:*
??':* P'*?87
K:8(:*7
<:* ="L:*7F <:*
:@:'&"*<787
8"87:; M:*?
A)=(:8:;:L#
,#+#!%
C?:= @7<:& @)
=K:<7 B";7P:=(:8
7 8)=@: )P)& 8:
(B7*? M:*?:(:@
A)=A:L:M: A:?7
"=?:* @'A'L
M:*? 8'<:L
()*'='*P'*?87*
M:#
2)3(+!2!%
,#
/:87)* M:*? ()*
<)=7@: ;)A7L <:
=7 8:@' B)*M:
&7@&="*78
:@:'
<)?)*)=:@7P
<)*?:* :@:'
@:*B:
<78)=@:7B)*M:
&7@
:&'@#3# /:87)
* ()*?L:<:B7 &)8
';7@:* '*@'& A
)=K:;:*
!"#$%&'"("%)*+
()*?:;:(7 K:@'L
!,&(($*+
:@:'
7("A7;78:87
!'-./"..-#*0
I# /:87)* ()*?
L:<:B7 (:8:;:L '*
@'& ()=:Q:@ <7
=78)*<7=7
!$-(, 2&/-*+
8)B)=@7 &)8';
7@:* (:&:* :@:'
A)=B:&:7:*#4#
/:87)* ()*?:;:(7
B)*'='*:* <:M:
7*?:@
!3-34/)*
<7*7 :@:'
?:*??':*
@7*?&:L ;:&'
!'-5&6"4/*
<7*7#R# /:87
)* ()(7;7&7 (:8:
;:L &)8)L:@:* ;:
7*F 8)B)=@7"8
@)"B"="878F B
)*M:&7@ /:=&7
*8"*F :=@L=7@
78F?:*??':*
A)=&)(7L
!"#74#%"#-$"&
8/"#-*+
:@:'?:*??':*
A':*? :7=
A)8:=#
'/1")0#/
,# S:&'&:* :*:(*
)878F B)()=7&8
::* P787& <:*B)(
)=7&8::*
;:A"=:@"=7'(
M:*? 8)8':7
<)*?:*7*<7&:87
#3# /)*?&:K7:*
8@:@'8 P'*?87
"*:; <)*?:* B)()=
7&8::* T
:#
C%S
NCU@767@M
"P %:7;M
S767*?O
E:=@); <:*
G:@V#
A#
2C%S
N2*8@='()*@:;
CU@767@M "P
%:7;M
S767*?O#I# /
)*?&:K7:*
8@:@'8 ()*@:;
<:* &"?*7@7PF
@)='@:(:()*M:*?
&'@ P'*?87
7*@);)&@':;
()("=7 A:=' <:*;:(:
<7*7;:7 <)*?:*
B)()=7&8::*
DD.W
ND7*7XD)*@:;
.@:@)
WY:(7*:@7"*O
F CD>
NCAA=)67:@)<
D)*@:; >)8@O#
4# S:&'&:* B)*:
B78:* 7*&"*@7
*)*87:#R# S:&
'&:* C88)8()* *'
@=787#1# /)*
?&:K7:*
8@:@'8 B87&";
"?78 B:87)*
<)*?:*
Z%.NZ)=7:@=7
U %)B=)887"*
.U:;)O#