PENDAHULUAN
I. Latar Belakang (Masukan Fakta Sekarang)
Jaringan Transportasi Jalan adalah serangkaian simpul dan/atau
ruang kegiatan yang dihubungkan oleh ruang lalu lintas sehingga
membentuk satu kesatuan sistem jaringan untuk keperluan
penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan. (Pasal 1 Angka 3 UU
Nomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan).
Jaringan transportasi pada saat ini mengalami banyak masalah. Mulai dari
kemacetan (di darat), Headway (pada kereta), dan Cuaca buruk (pada
udara dan laut). Berkaitan dengan hal tersebut, perlu dicari penyelesaian
yang efektif dan efisien. Dalam makalah ini kami akan membahas
bagaimana penyelesaian yang menurut kami bisa efektif dan efisien.
Dimaksud efektif dan efisien adalah solusi ini berkaitan erat dan bila
semua solusi ini bisa berjalan dengan baik.
II. Manfaat dan Tujuan Makalah.
a. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang telah disebutkan pada latar belakang
makalah ini.
b. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mencari solusi yang
telah disebutkan pada latar belakang makalah ini agar bisa
diterapkan oleh masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
I. Pengertian Jaringan Transportasi Jalan
Jaringan Transportasi Jalan adalah serangkaian simpul dan/atau ruang
kegiatan yang dihubungkan oleh ruang lalu lintas sehingga membentuk
satu kesatuan sistem jaringan untuk keperluan penyelenggaraan lalu lintas
dan angkutan jalan. (Pasal 1 Angka 3 UU Nomor 14 Tahun 1992 Tentang
Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan).
Kriteria Teknis
a. Jaringan jalur kereta api
antarkota ditetapkan dengan
kriteria menghubungkan antara
PKN dan pusat kegiatan di
negara tetangga, antar-PKN,
PKW dengan PKN, atau antar-
PKW.
b. Jaringan jalur kereta api perkotaan ditetapkan dengan kriteria
menghubungkan kawasan perkotaan dengan bandar udara pusat
penyebaran skala pelayanan primer/sekunder/tersier dan
pelabuhan internasional/nasional atau mendukung aksesibilitas di
kawasan perkotaan metropolitan.
Ruang udara untuk penerbangan terdiri atas: ruang udara di atas bandar
udara yang dipergunakan langsung untuk kegiatan bandar udara; ruang
udara di sekitar bandar udara yang dipergunakan untuk operasi
penerbangan; dan ruang udara yang ditetapkan sebagai jalur
penerbangan.
2. Ruang Udara
Ruang udara untuk penerbangan terdiri atas:
Tatanan Kepelabuhanan
Pelabuhan Umum
Pelabuhan Khusus
Alur Pelayaran
Kriteria Teknis
Dari kehidupan saat ini kami mengambil beberapa contoh daerah maupun
musim dengan permasalahan:
a. Kemacetan
b. Headway
c. Cuaca Buruk
Yaitu yang kami dapat ialah daerah (dengan permasalahan):
a. Tokyo, Jepang (Kemacetan)
b. Jakarta – Bogor, Indonesia (Headway)
c. Cuaca Buruk Pada musim penghujan
M. Debby Rizani.2010
. Analisa Karakteristik Jaringan Transportasi di Kabupaten Kudus.
Mulyanto, Darajat
. 2008. Karakteristik Dan Preferensi Pengguna Potensial Kereta Api Bandara
Soekarno-Hatta.
Nasution, M. Nur. 2004.
Manajemen Transportasi
. Jakarta: Ghalia Indonesia.Peraturan Pemerintah Perhubungan.2005.
Sistem Transportasi Nasional
Rodrigue, Jean-Paul. 2006. The Geography of Transport Systems. New York:
RoutledgeTamin, O.Z., 1997.
“Perencanaan dan Pemodelan Transportasi”, Teknik Sipil. Institut
Teknologi Bandung.Widyhartono. 1986.