Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi yang baru lahir
dua minggu. Meskipun bayi sering dianggap sebagai masa bayi baru lahir, tetapi label
masa bayi akan digunakan untuk untuk membedakannya dengan periode pascanatal
yang ditandai dengan keadaan sangat tidak berdaya.

Selama beberapa bulan masa bayi, keadaan tidak berdaya itu secara berangsur-
angsur agak menurun. Akan tetapi tidak berarti bahwa keadaan tidak berdaya itu
secara cepat menghilang dan bayi menjadi mandiri, melainkan setiap hari, setiap
minggu dan setiap bulan bayi semakin mampu mandiri sehingga saat masa bayi
berahkir pada ulang tahun kedua, ia menjadi seorang manusia yang berbeda dengan
awal masa bayi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Tahapan proses kelahiran ?
2. Apa saja Ciri-ciri dan periode pada masa bayi ?
3. Bagaimana kondisi dapat mempengaruhi penyesuaian diri pada kehidupan
pascanatal ?
4. Apa Aspek-aspek perkembangan pada masa bayi ?
5. Apa Tugas-tugas perkembangan pada masa bayi ?

C. TUJUAN PENULIS
a. Untuk menjelaskan tahapan proses kelahiran.
b. Untuk menjelaskan ciri-ciri dan periode pada masa bayi.
c. Untuk mengetahui kondisi yang mempengaruhi penyesuaian diri pada kehidupan
pascanatal
d. Untuk menjelaskan aspek-aspek perkembangan pada masa bayi.
e. Untuk menjelaskan tugas-tugas perkembangan pada masa bayi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. PROSES KELAHIRAN
Dalam proses kelahiran bayi yang umumnya menjadi permasalahan bayi ialah,
tentang gerakan si bayi itu sendiri saat menjelang kelahiran. Apakah bayi tersebut
bersifat aktif ( siap untuk lahir) ataukah bersifat pasif (cenderung dilahirkan).
Dalam kondisi normal bayi bersikap aktif, sehingga ia siap untuk lahir, bukan
dilahirkan. Dinyatakan demikian sebab posisi dan gerkan bayi itu didalam rahim itu
menentukan sekali cara dan tipe kelahiran bayi itu sendiri. ( Abu Ahmadi & Munawar
sholeh ,2005 : hal: 82)
Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya Child Development menjelaskan bahwa
ada 5 (lima) tipe atau model kelahiran seorang bayi yaitu:
a) Natural or spontaneous birth
Yakni kelahiran bayi secara spontan, atau biasanya disebut dengan kelahiran bayi
secara alami “natural”. Sebab prosesnya tanpa adanya pertolongan, dan atau tanpa
sedikitpun obat perangsang bagi ibunya, tipe kelahiran ini dapat berjalan karena
posisi dan ukuran bayi (fatus) serta ukuran rahim (uterus) ibu itu, memungkinkan
dapat muncul kepalanya dulu, kemudian leher, kemudian memperhatikan badan,
berjalan secara perlahan melalui seluruh kelahiran, selanjutnya dalam waktu yang
sama tampak tangan dan terakhir kedua kakinya.
b) Instrumrnt Birth
Yakni kelahiran bayi dengan alat-alat ini terjadi jika bayi tampak terlalu besar dari
(saluran kelahiran) badan ibu, atau jika karena untuk lahir secara normal tidak
mungkin, maka menrut ilmu bedah terpaksa harus menggunakan alat untuk
menolong bayi tersebut.
c) Breech Birth
Kelahiran ini biasanya disebut dengan kelahiran “sungsang” yakni yang tampoak
dari bayi adalah pantatnya dulu, dan didikuti kakinya, kedua tangan serta terakhir
kepala. Dan jika posisi bayi tidak dapat berubah sebelum proses kelahiran
dimulai. Maka dalam hal ini harus menggunakan alat untuk menolong bayi itu.
d) Transverse-presentation Birth
Yakni kelahiran dikarenakan keberadaaan bayi melintang pada rahim ibu. Inipun
jika posisi bayi tidak dapat berubah sebelum proses kelahiran dimulai, maka
penggunaan alat untuk menolong kelahiran bayi terpaksa harus dilakukan.
e) Caesarean-Section Birth
Yakni kelahiran dengan pembedahan, hal ini jika kondisi bayi badannya menjadi
terlalu besar untuk melewati atau menembus saluran kelahiran dan terlalu lama
dan sulit untuk diupayakan, maka sekarang ini dengan menggunakan alat untuk
melahirkan bayi secara pembedahan, yakni dengan membelah dinding rahim ibu.
f) Ada juga kelahiran anak yang selamat tetapi belum waktunya lahir atau belum
mencapai periode kandungan secara penuh, bayi yang semacam ini disebut bayi
prematur (bayi kurang umur/kurang matang). World Health Organization (WHO)

2
memberi standar bayi prematur, jika berat badan bayi waktu lahir kurang dari 37
minggu, jika terjadi demikian bayi banyak butuh pertolongan, perawatan harus
diteliti. Biasanya harus dimasukkan dalam inkubator atau couveouse (semacam
mesin pengeram) agar memperoleh kehangatan seperti yang diperlukan tubuhnya.
Teori kedokteran menyebutkan bahwa kelahiran bayi prematur atau abortus
spontan (keguguran tak disengaja) itu antara lain disebabkan oleh :
o Gangguan pada supply hormonal
o Ketidak seimbangan endoktrin
o Definisi atau kerusakan ovarium (kandung telur)
o Gangguan thyroid pada kelenjar gondok, hypophyse (sambungan otak) serta
gangguan hormon-hormon lainnya.
Keempat faktor emosional penyebab itu diperhebat dan diperkuat oleh faktor
emosional dan faktor psikis (faktor psikogenik) dan ibu yang sedang hamil. Ini
biasanya berpangkal pada kondisi wanita hamil tersebut. ( Abu Ahmadi & Munawar
sholeh ,2005 : hal: 82)

2. CIRI-CIRI MASA BAYI

Menangis pada masa bayi adalah salah satu cara pertama berkomunikasi
dengan dunia pada umumnya, meskipun orang tua tidak selalu tepat menafsirkan apa
yang hendak disampaikan oleh bayi menandakan bahwa bayi berusaha untuk
berkomunikasi. (wiji hidayati& sri purnami,2008: hal: 104) .

Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi yang baru lahir
dua minggu. Meskipun bayi sering dianggap sebagai masa bayi baru lahir, tetapi label
masa bayi akan digunakan untuk untuk membedakannya dengan periode pascanatal
yang ditandai dengan keadaan sangat tidak berdaya.

Selama beberapa bulan masa bayi, keadaan tidak berdaya itu secara berangsur-
angsur agak menurun. Akan tetapi tidak berarti bahwa keadaan tidak berdaya itu
secara cepat menghilang dan bayi menjadi mandiri, melainkan setiap hari, setiap
minggu dan setiap bulan bayi semakin mampu mandiri sehingga saat masa bayi
berahkir pada ulang tahun kedua, ia menjadi seorang manusia yang berbeda dengan
awal masa bayi.( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:76)

Karena istilah “bayi” banyak ditafsirkan sebagai individu yang tidak berdaya,
maka semakin umum orang menamakan masa bayi selama dua tahun itu sebagai anak
kecil yang baru belajar berjalan. Anak kecil adalah bayi yang telah berhasil
menguasai tubuhnya sehingga relatif mandiri.( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:76)

Ciri-ciri tertentu masa bayi, meskipun sama dengan ciri-ciri periode-periode


lain dalam rentang kehidupan adalah sangat penting selama dua tahun masa bayi ini.
Ciri-ciri tersebut membedakan masa bayi dari periode-periode sebelumnya dan
sesudahnya. Berikut ini adalah ciri-ciri yang paling penting.

3
a. Masa Bayi Adalah Masa Dasar Yang Sesungguhnya
Meskipun seluruh masa anak-anak terutama tahun-tahun awal dianggap
sebagai masa dasar. Namun masa bayi adalah dasar periode kehidupan yang
sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap dan pola ekspresi
emosi terbentuk. ( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:76)

Minat ilmiah terhadap pentingnya dasar ini pertama kali muncul dari karya
FREUD, yang mempertahankan pendapatnya bahwa penyesuaian diri yang kurang
baik di masa dewasa berpangkal pada pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak
yang kurang baik. ERICKSON juga berpendapat bahwa “ Masa kanak-kanak
merupakan kancah manusia untuk mulai berfungsi sebagai manusia, tempat
dimana kebaikan dan keburukan kita berkembang dengan lambat tetapi pasti dan
tempat dimana sifat-sifat itu menjadi terasa”.( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:76)

Ada empat alasan yang menyebabkan mengapa dasar-dasar yang diletakkan


pada masa bayi itu penting. Pertama, berlawanan dengan tradisi, sifat-sifat yang
buruk tidak berkurang dengan bertambahnya usia anak; sebaliknya, polo-pola
yang terbentuk pada permulaan kehidupan cenderung mapan, apakah itu sifat baik
atau buruk, berbahaya atau bermanfaat. Kedua , kalau pola perilaku yang kurang
baik atau kepercayaan dan sifat yang buruk mulai berkembang, maka semakin
cepat hal itu diperbaiki akan semakin mudah bagi anak. Ketiga, karena dasar-
dasar awal cepat berkembang menjadi kebiasaan melalui pengulangan, maka
dasar-dasar itu akan selamanya mempengaruhi penyesuaian pribadi. Dan keempat,
karena faktor belajar dan pengalaman, hal itu dapat diarahkan dan dikendalikan
sehingga perkembanganya sejajar dengan jalur penyesuaian pribadi yang baik.
(Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:76)

b. Masa Bayi Adalah Masa di Mana Pertumbuhan Dan Perubahan Berjalan


Pesat

Bayi berkembang pesat, baik secara fisik maupun psikologis. Dengan


cepatnya pertumbuhan ini, perubahan tidak hanya terjadi dalam penampilan tetapi
juga dalam kemampuan. Bayi lambat-laun menjadi tidak segemuk seperti pada
saat dilahirkan dan anggota-anggota tubuh berkembang dalam perbandingan yang
lebih baik terhadap kepala yang besar. Perubahan tubuh disertai dengan
pertumbuhan tinggi dan berat tubuh. Meskipun pertumbuhan pesat terjadi pada
seluruh periode bayi, namun yang terpesat adalah dalam tahun pertama.

Pertumbuhan dan perubahan intelektual berjalan sejajar dengan


pertumbuhan dan perubahan fisik. Tidak ada perubahan yang menonjol selain
dalam kemampuan bayi untuk mengenali dan bereaksi kepada orang atau objek
dalam lingkungan. Sebelum masa bayi berahkir, bayi mampu mengerti banyak hal
dan dapat mengutarakan kebutuhan dan keingginanya dalam cara-cara yang dapat
dimengerti orang lain. ( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:76-77)

4
c. Masa Bayi Adalah Masa Berkurangnya Ketergantungan

Berkurangnya ketergantungan pada orang lain merupakan efek dari


pesatnya perkembangan pengendalian tubuh yang memungkinkan bayi duduk,
berdiri, berjalan dan menggerakkan benda-benda. Gerakan-gerakan bayi yang
acak dan menyeluruh kembali menjadi gerakan yang terkoordinasi sehingga
memungkinkan bayi melakukan sendiri hal-hal yang sebelumnya harus dilakukan
oleh orang lain. Kemandiriannya juga semakin meningkat dengan mampunya
mengkomunikasikan kebutuhan-kebutuhanya terhadap orang lain. Dengan
berkurangnya ketergantungan bayi tidak senang “ diperlakukan seperti bayi”. Ia
tidak mau lagi membiarkan orang lain melakukan hal-hal yang dapat dilakukan
atau yang dianggap dapat dilakukan sendiri.kalau ia ingin mencoba mandiri dan
dilarang, ia akan protes. Protes ini dapat berbentuk tangisan dan segera
berkembang menjadi negativisme , yaitu ciri yang menonjol pada ahkir masa bayi.
.( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:77)

d. Masa Bayi Adalah Masa Meningkatnya Individualitas

Mungkin hal yang terpenting dalam meningkatkan kemandirian adalah


bahwa keadaan dimana bayi mengembangkan hal-hal yang sesuai dengan minat
dan kemampuannya. Akibatnya individualitas yang tampak pada saat lahir
semakin menonjol pada saat ahkir menjelang pada masa bayi. Individualitas
tampak dalam penampilan dan pola-pola perilaku. Bahkan bayi kembar pun
menunjukkan individualitasnya.Dengan meningkatnya individualitas maka setiap
bayi harus dilakukan sebagai individu. ( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:77)

e. Masa Bayi Adalah Permulaan Berkembangnya Penggolongan Peran-Seks

Hampir dari saat dilahirkan anak laki-laki diperlakukan sebagai laki-laki


dan perempuan sebagai perempuan. Anak laki-laki, misalnya diberi pakaian warna
biru, selimut warna biru dan kamarnya tidak diberi hiasan seperti kamar anak
perempuan. Mainannya pun disesuaikan dengan mainan anak laki-laki dan mereka
diberikan cerita –cerita tentang kehidupan laki-laki dan kegiatan-kegiatanya.
Tradisi pengenalan seks juga diperlakukan kepada anak-anak perempuan.

Tekanan pada anak perempuan untuk bersikap sesuai dengan jenis


kelaminya sejak masa bayi tidak terlampau kuat seperti tekanan pada anak-anak
laki-laki, mespikun penggolongan peran-seks merupakan bagian dari awal
pendidikan anak perempuan . secara tidak langsung anak perempuan peran-
seksnya sudah ditetapkan pada masa bayi dengan memperbolehkan mereka
menangis “kelemahan wanita” yang tidak diperkenankan pada bayi laki-laki.
(Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:77)

f. Masa Bayi Merupakan Permulaan Kreativitas

Karena kurangnya koordinasi otot dan ketidakmampuan mengendalikan


lingkungan , bayi tidak mampu melakukan sesuatu yang dianggap kreatif. Namun

5
dalam bulan-bulan pertama bayi belajar mengembangkan minat dan sikap yang
merupakan dasar kreatifitasnya, kemudian penyesuaian diri dengan pola-pola
yang dilakukan oleh orang lain. Dan ini sebagian besar ditentukan oleh perlakuan-
perlakuan orang lain terutama orang tua. ( Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:78)

g. Masa Bayi Adalah Masa Berbahaya

Meskipun semua tahapan dalam rentang kehidupan mengandung bahaya,


tetapi bahaya tertentu lebih banyak terdapat selama masa bayi daripada dalam
periode-periode lain. Bahaya dapat merupakan bahaya fisik dan bahaya
psikologis.

Diantara bahaya-bahaya fisik, yang paling parah adalah penyakit dan


kecelakaan karena sering menyebabkan ketidakmampuan atau bahkan kematian..
Karena pola prilaku, minat dan sikap terbentuk selama masa bayi, maka bahaya
psikologis dapat terwujud kalau diletakkan dasar-dasar yang buruk pada masa ini.
Sebagaian besar bahaya psikologis berkaitan secara langsung maupun tidak
langsung, dengan kegagalan penguasaan tugas perkembangan masa bayi.
(Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:78)

Bahaya dalam perkembangan motorik kalau perkembangan motorik


terlambat, bayi akan sangat dirugikan pada saat mulai bermain dengan teman-
teman sebaya. Semakin banyak kelambatan dalam pengendalian motorik, akan
semakin lambat ia memperoleh keterampilan yang dimiliki anak-anak lain, lagi
pula, karena keinginan mandiri sudah mulai berkembang pada awal tahun kedua,
maka bayi yang perkembangan motoriknya terlambat akan merasa kecewa kalau
gagal dalam usahanya melakukan sesuatu secara sendirian.

Yang juga sangat menggangu dalam penyesuaian diri anak adalah tekanan
dari orang tua untuk mencapai pengendalian motorik dan untuk belajar
keterempilan motorik sebelum ia cukup matang untuk melakukanya. Dibawah
kondisi ini bayi sering mengembangkan sikap menolak yang akan melemahkan
motivasinya dan menyebabkan tertundahnya mempelajari tugas-tugas yang
seharusnya dapat dikuasai. (wiji hidayati& sri purnami,2008: hal: 94)
Setiap periode dalam rentang kehidupan ditandai oleh gejala
perkembangan tertentu yang membedakannnya dari periode-periode yang
mendahuluinya atau yang mengikutinya. Ada bebrapa gejala yang dapat dikaitkan
dengan periode lain, tetapi ada yang muncul dalam bentuk yang berbeda selam
masa bayi neotal atau bayi yang baru lahir. Berikut adalah lima ciri yang paling
penting dari periode bayi

6
a) Masa Bayi Neotal Merupakan Periode Yang Tersingkat Dari Semua Peride
Perkembangan.
Masa ini dimulai dari kelahiran dan berakhir pada masa bayi menjelang
dua minggu. Periode tersibgkat dari semua periode perkembangan yang ada.
Periode ini adalah saat dimana janin harus menyesuaikan dengan kehidupan diluar
rahim ibu, dimana ia telah hidup selama kurang lebih sembilan bulan.
Menurut kriteria medis, penyesuaian ini akan berakhir pada saat tali pusar
lepas dari pusarnya. Menurut kriteria fisiologis berakhir pada masa bayi gemuk
kembali setelah kehilangan berat badan sesudah dilahirkan. Menurut kriteria
psikologis berakhir pada saat bayi mulai menunjukkan tanda-tanda kemajuan
perkembangan perilaku. Sekalipun pada umumnya bayi menyelesaikan
penyesuaian ini dalam dua minggu atau sedikit lebih cepat, tetapi bagi yang sulit
lahir atau yang lahir seblum waktunya memerlukan waktu penyesuaian yang lebih
lama.
Walaupun singkat tetapi masa bayi ini pada umumnya dibagi menjadi dua
periode. Periode pertunate ( mulai saat kelahiran sampai antara lima belas dan tiga
puluh menit sesudah kelahiran ) dan periode neonate ( dari pemotongan dan
pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidupan
pascamatur). Jarang ada janin yang keluar dari janin ibu lebih dari empat puluh
delapan jam, sekalipun pada persalinan yang sulit sebaliknya, diperlukan waktu
sekitar dua minggu untuk menyesuaikan dengan lingkungan baru diluar tubuh ibu
(Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:52).

b) Masa Bayi Neotal Merupakan Masa Terjadinya Penyesuaian Yang Radikal


Meskipun tentang kehidupan manusia secara resmi dimulai pada saat
kelahiran, kelahiran merupakan suatu gangguan pada pola perkembangan yang
dimulai pada saat pembuahan. Ini adalah suatu peralihan dari lingkungan dalam ke
lingkungan luar. Seperti hanya semua peralihan, diperlukan penyesuaian diri bayi.
Bagi beberapa bayi penyesuaian mudah dilakukan, namun bayi lain terasa sulit
dan mengalami kagagalan. Miller mengatakan “dalam seluruh kehidupannya,
tidak pernah terjadi perubahan lokasi yang sangat tiba tiba dan sangat menyeluruh.

c) Masa bayi Neotal merupakan masa terhentinya perkembangan


Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang terjadi selama peride pranatal
tiba-tiba terhenti pada kelahiran. Kenyataannya seringkali terjai sedikit
kemunduran, seperti berkurangnya berat badan dan kecenderungan menjadi
kurang sehat dibandingkan dengan pada saat dilahirkan. Terhentinya pertumbuhan
dan perkembangan yang merupakan ciri dari peride ini, disebabkan oleh
pentingnya melakukan perkembangan yang radikal pada lingkungan pascanatal.
Sekali penyesuaian ini terjadi, bayi kembali melanjutkan pertumbuhan dan
perkembangannya. Meskipun terhentinya perkembangan dalam periode ini
merupakan hal yang normal, tetapi banyak orang tua, terutama yang baru pertama
kali mempunyai anak, menjadi khawatir dan takut kalau-kalau ada yang salah

7
pada anak mereka. Akibatnya, terhentinya perkembangan ini dapat menjadi
bahaya fisik.

d) Masa bayi Neotal merupakan pendahuluan dari perkembangan selanjutnya.


Tidak ada kemungkinan untuk meramalkan secara tepat bagaimana
perkembangan individu dimasa depan berdasarkan perkembangan yang tampak
pada waktu dilahirkan. Tetapi, perkembangan bayi yang baru lahir dapat memberi
petunjuk tentang apa yang dapat diharapkan.
Masa bayi neotal merupakan periode yang berbahaya, baik secara fisik
maupun psikologis. Secara fisik periode ini berbahaya karena sulitnya
mengadakan penyesuaian diri secara radikal yang penting pada lingkungan yang
sangat baru dan sangat berbeda. Hal ini terbukti dengan tingginya tingkat
kematian.
Secara psikologis, masa bayi merupakan saat terbentuknya sikap dari
orang-orang yang berarti bagi bayi. Kebanyakan sikap yang terbentuk sepanjang
perode pranatal mungkin dan mungkin berubah secra radikal setelah bayi
dilahirkan, tetapi beberapa diantaranya relatif menetap atau semakin kuat
bergantung pada kondisi pada saat kelahiran dan pada mudah atau sulitnya
penyesuaian antara bayi dan orang tua. (Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:53).

3. KONDISI YANG MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DIRI PADA


KEHIDUPAN PASCANATAL

Banyak kondisi yang mempengaruhi keberhasilan bayi untuk


menyesuaikan diri dengan kehidupan pascanatal. Kondisi terpenting antara lain,
seperti yang ditunjukkan oleh hasil riset, jenis lingkungan pranatal, jenis
persalinan dan pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan persalinan,
lamanya periode kehamilan, sikap-sikap orang tua dan perawatan pascanatal.
Karena begitu penting maka perlulah membahas masing-masing kondisi secara
rinci
a. Lingkungan pranatal
Kondisi pertama yang mempengaruhi jenis penyesuaian diri yang
dilakukan bayi pada kehidupan pascanatal adalah jenis lingkungan pranatal yang
dialaminya. Lingkungan pranatal yang sehat akan memberi penyesuaian diri yang
baik pada kehidupan pascanatal
Di lain pihak, terdapat banyak macam gangguan didalam rahim yang dapat
dan sering menyebabkan bayi terpaksa lahir. Perawatan ibu yang kurang baik
selama kehamilan yang disebabkan karena kemiskinan atau acuh tak acuh sering
kali menyebabkan kondisi-kondisi yang kurang menyenangkan berkembang di
dalam lingkungan dalam rahim yang mempengaruhi perkembangan anak dan
mengakibatkan komplikasi selama persalinan, keduanya mempengaruhi jenis
penyesuaian diri bayi. (Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:54).
Indikasi kesulitan penyesuaian terhadap kehidupan pascanatal

8
– Berkurangnya berat badan
– Perilaku yang tidak teratur
– Kematian bayi

Salah satu kondisi yang menimbulkan kesulitan dalam menyesuaiakan diri


pascanatal adalah lingkungan pranatal yang ditandai oleh tekanan kuat yang
dialami ibunya dan dalam jangka waktu yang lama. Tekana yang dialami ibu juga
menyebabkan janin menjadi hiperaktif selama bulan-bulan terakhir kehamilan dan
kondisi ini cenderung mapan setelah lahir, yang gejalanya tampak dalam kesulitan
makan, gagal menambah berat badan, sulit tidur, peka, cepat terganggu dan
sejumlah kondisi-kondisi lain yang membuat penyesuaian pada kehidupan
pascanatal menjadi sulit. Untuk menekan adnya pengaruh dari tekana yang
dialami ibu selama kehamilan pada penyesuaian diri bayi selanjutnya. Sontag
mengatakan “bayi yang dilahirkan dengan latar belakang seperti itu adalah bayi
yang neurotik, yang disebabkan karena lingkungan janin yang kurang
memuaskan. Dalam bab ini ia tidak perlu menunggu masa kanak-kanak atau
situasi rumah yang buruk atau sebab-sebab lain untuk menjadikan seseorang
neurotik. Hal ini sudah terjadi baginya sekalipunia belum melihat sinar matahari”.
(Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:55).
b. Jenis persalinan
Kondisi kedua yang mempengaruhi jenis penyesuaian diri pada masa
pascanatal adalah jenis persalinan yang dialami bayi. Sampai sekarang
kepercayaan tradisional tentang hal ini dan apa efeknya pada penyesuaian individu
dalam kehidupanmasih banyak dianut orang. Misalnya, banyak kepercayaan yang
berkisar tentang baik tidaknya waktu kelahiran. Juga ada kepercayaan bahwa
mudah atau sulitnya persalinan mempengaruhi penyesuaian pascanatal dan
kepercayaan bahwa bayi yang lahir sebelum waktunya tidak akan sekuat bayi
yang cukup bulan atau penyesuaian tidak seberhasil penyesuaian bayi cukup
bulan. Ada lima macam persalinan, masing-masing dengan cirinya tersendiri.
 Jenis-jenis persalinan
Alamiah atau spontan
Dalam persalinan alamiah, posisi dan besarnya janin dalam
hubungannya dengan alat-alat reproduksi ibu mempermudah bayi lahir
secara normal dengan dengan posisi kepala dibawah
Sungsang
Dalam persalinan sungsang, bokong keluar lebih dulu disusul oleh kaki
dan akhirnya baru kepala.

9
Melintang
Posisi janin melintang dalam rahim ibu. Dalam hal ini harus
dipergunakan alat-alat untuk persalinan kecuali kalau posisi janin dapat
berubah sebelum proses kelahiran mulai.
Alat
Kalau janin terlampau besar sehingga tidak dapat keluar secara spontan
atau kalau posisinya sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan
persalinan normal, harus dipergunakan alat untuk membantu
persalinan.
Perbedahan caesar
Kalau hasil pemotretan sinar X yang dilakukan pada akhir masa
kehamilan menunjukkan bahwa akan terjad komplikasi bila bayi keluar
melalui saluran lahir, maka bayi harus dikeluarkan dari rahim ibu
melalui pembedahan dinding perut ibu.

Bayi yang dilahirkan secara spontan biasanya lebih cepat dan lebih
berhasil menyesuaikan diri pada lingkungan pascanatal daripada bayi yang
kelahirannya cukup sulit sehingga harus menggunakan alat atau pembedahan
caesar(Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:55).

Terdapat lebih banyak bahaya yang dihubungkan dengan persalinan dengan


alat dan bedah caesar dibandingkan dengan persalinan spontan. Semakin sulit
persalinan semakin besar kemungkinan terjadinya kerusakan dan semakin parah
kerusakan yang terjadi.wanita yang badannya kecil relatif lebih banyak
melahirkan bayi mati dibandingkan wanita yang berbadan besar, seringkali karena
harus menggunakan alat untuk membantu persalinan. Ketidak mampuan motorik,
kelumpuhan, cerebral palsy dan keterbelakangan mental seringkali dilaporkan
sebagai akibat buruk dari persalinan yang sulit, terutama bila harus digunakan
sarana medis (Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:55).

Bayi yang lahir dengan pembedahan caesar menjadi bayi yang pendiam, tidak
banyak menangis, dibandingkan dengan yang lahir secara spontan atau dengan
bantuan alat dan kelihatan lebihlesu dan reaktifitasnya menurun. Akibatnya,
umunya bayi tersebut biasanya membuat penyesuaian diri yang lebih baik pada
lingkungan poascanatal, kecuali bila mereka mengalami kesulitan pernapasan
yang dapat menyebabkan kerusakan otak sementara atau selamanya. Kematian
neonatal lebih sering terjadi diantara bayi-bayi yang dilahirkan melalui bedah
caesar daripada bayi yang lahir secara spontan atau dengan bantuan alat-alat.
(Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:56).

10
4. ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI

a. Perkembangan Fisik

Pertumbuhan yang pesat selama rentang kehidupan terjadi pada masa bayi
dan pada periode pubertas. (Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:78). Selama enam
bulan pertama, pertumbuhan terus terjadi dengan pesat seperti pada periode
prenatal dan kemudian mulai menurun . dalam tahun kedua tingkat pertumbuhan
cepat menurun. Selama tahun pertama, peningkatan berat tubuh lebih besar
dibandingkan peningkatan tinggi, selama tahun ke dua terjadi hal yang sebaliknya.

Pola pertumbuhan fisik bayi laki-laki dan perempuan adalah sama. Dan
rata-rata bayi memiliki empat hingga enam gigi susu. Gigi pertama muncul adalah
gigi depan, dan yang terahkir adalah geraham. Empat gigi susu terahkir biasanya
muncul pada tahun pertama masa kanak-kanak. (wiji hidayati& sri purnami,2008:
hal: 105-106)

b. Perkembangan Inteligensi

Kemampuan kognitif memungkinkan pembentukan pengertian. Bayi


memulai kehidupan tanpa mengerti segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Bayi
memperoleh pengertian melalui proses kematangan dan belajar. Hal ini sangat
dipengaruhi tingkat kecerdasan bayi dan pengalaman sebelumnya. Kemampuan
ini mengembangkan konsep-konsep yang ada di lingkungan sekitarnya.

Presepsi awal pada masa bayi diperoleh melalui penjelasan. Bayi


menggunakan alat inderanya untuk menjangkau segala sesuatu yang dapat
diraihnya. Dengan cara tersebut bayi akan menemukan arti. Kemampuan
menjelajah pada ahkir tahun pertama akan mendorongnya untuk mendapatkan
arti-arti baru yang lebih banyak lagi. (wiji hidayati& sri purnami,2008: hal: 106)

c. Perkembangan Emosi

Pola emosional yang lazim pada bayi meliputi kemarahan, ketakutan, rasa
ingin tahu dan kegembiraan.

Pada waktu lahir, emosi tampak dalam bentuk sederhana dan hampir tidak
dapat dibedakan. Dalam perkembangan usia emosi dapat bervariasai dan dapat
dibedakan, emosi dapat dibedakan menjadi emosi yang menyenangkan dan emosi
yang tidak menyenangkan, beberapa bayi lebih banyak mengalami emosi yang
menyenangkan dibandingkan yang tidak menyenagkan hal ini tergantung oleh
kondisi fisik dan lingkunganya. Bayi yang mengalami banyak emosi yang senang
meletakkan dasar-dasar penyesuaian pribadi dan sosial yang baik dan pola prilaku
yang menimbulkan kebahagiaan. Emosi berkembang melalui kematangan dan
belajar. (wiji hidayati& sri purnami,2008: hal: 107)

11
d. Perkembangan Bicara

Berbicara merupakan sarana berkomunikasi. Untuk dapat berkomunikasi


dengan orang lain, semua individu harus dapat menguasai dua fungsi yang
berbeda : kemampuan menangkap maksud yang ingin dikomunikasikan orang
laindan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain sehingga dapat
dimengerti. Komunikasi dapat dilakukan dengan isyarat tangan, tulis, lisan,
ungkapan musik dsb, tetapi dalam banyak hal bahasa lisan merupakan bahasa
yang paling efisien karena kemungkinan akan terjadinnya salah paham itu sangat
kecil sekali.

Kedua aspek komunikasi, yaitu mengerti apa yang dimaksud oleh orang
lain dan kemampuan memgkomunikasikan pikiran dan perasan diri sendiri kepada
orang lain sehingga dapat dimengerti, tetapi dasar-dasar kedua aspek itu telah
diletakkan selama masa bayi, meskipun kemampuan untuk mengerti biasanya
lebih besar daripada kemampuan berbicara pada menjelang berahkirnya masa
bayi. (Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:82).

e. Perkembangan Bahasa

Bayi memiliki bahasa yang berbeda dengan orang dewasa. Sebelum


mencapai kemampuan berbicara seperti orang dewasa, ada beberapa tahap yang
harus dilalui.

Tahap-tahap yang harus dilalui adalah:

a) Cooing ( Menggumam ) : ini terjadi pada masa bayi, yaitu bayi mengeluarkan
suara-suara yang mungkin ada. Suara-suara tersebut sama pada bayi dan
bahasa yang berbeda, mencakup pula pada bayi yang tuli.
b) Bablling ( Meraban ) : terjadi pada bayi berusia sekitar 6 bulan; bayi mampu
mengeluarkan suara yang menonjol yang menandai bahasa utama bayi.
c) One-word utterance : bayi usia 6 bulan-1 tahun menggunakan satu kata untuk
menyampaikan keinginan, maupun tuntutanya. Biasanya berupa kata benda
yang menggambarkan objek yang dikenalnya melalui pengamatan.
d) Two word-utterance dan telegrarapich speech : secara bertahap, pada usia 1,5-
2,5 tahun, anak dalam berkomunikasi mulai mengkombinasikan kata-kata
tunggal untuk menghasilkan ucaoan dua kata. Pada tahap ini sering terjadi
kesalahan penerapan kosa kata dalam menyatakan sesuatu pada situasi yang
berlainan karena keterbatasan kosa kata anak.
e) Basic adult sentence structure : anak mulai dapat berbicara dengan struktur
bahasa bahasa yang lebih lengkap seperti orang dewasa yaitu ada unsur
subyek, prediket, dan keterangan. (wiji hidayati& sri purnami,2008: hal: 108)

12
f. Perkembangan Bermain

Menurut Hurlock (1992) ada beberapa pola bermain pada masa bayi yakni
: menjelajah,sensomotorik, meniru, berpura-pura dan hiburan.

Bermain atau setiap kegiatan yang menimbulkan kesenangan, dimulai


dalam bentuk sederhana pada masa bayi. Bermain pada masa ini terutama terdiri
dari gerakan yang tidak menentu. Permainan pada masa bayi bersifat bebas dan
spontan dengan tidak adanya aturan-aturan dan lebih bersifat main sendiri
daripada dengan orang lain.

Pada masa anak mencapai usia 3 bulan, penguasaan tangganya telah


berkembang sehingga memungkinkan dia dapat bermain dengan boneka atau
mainan-mainan yang lainnya. Pada usia tahun ke dua permainanya sudah mulai
teratur. Ciri khas pada usia ini adalah permainanya banyak melibatkan kegiatan-
kegiatan berjalan, melempar dan memunggut kembali benda-benda, dan
memasukkan atau mengeluarkan benda-benda dari tempatnya. (wiji hidayati& sri
purnami,2008: hal: 109)

g. Perkembangan Kepribadian

Pada masa ini masih berkembang sikap egosentris. Ini berarti bahwa anak
memandang segala sesuatu dilihat dari sudut pandang sendiri, dan ditunjukkan untuk
kepentinganya sendiri.

Sikap egosentris ini mempengaruhi sikap sosialny, seperti: a) semua orang


harus melayani dirinnya, b) semua orang harus tunduk pada dirinya, c) segala sesuatu
yang dikehendaki harus ada dan harus dipenuhinya. Sikap-sikap ini wajar bagi
perkembangan usia bayi karena pada masa ini bayi masih sangat dikuasai nalurinya
dan kemampuan berfikirnya belum cukup berkembang. (wiji hidayati& sri
purnami,2008: hal: 110)

h. Perkembangan Kognitif

Perkembangan konsep merupakan hasil asosiasi dari arti dengan benda dan
orang-orang. Piaget menambahkan tahap perkembangan ini tahap “ sensomotorik”
dalam perkembangan konsep. Pada ahkir masa perkembangan ini bayi mulai
menyusun kata-kata menjadi kalimat sederhana yang dimulai dengan “siapa” “apa”
dan “dimana”. (Yudrik jahja,2011 : hal: 172)

Ada empat buah tahap perkembangan kognitif piaget : (Elizabth b.


Hurlock,1980:hlm:177-178). Yakni:

a) Tahap Sensori (sensory Motor Stage)


Pada tahap ini, anak usia kurang lebih 2 tahun mengkonstruksikan pemahaman
mengenai dunia dengan mengoordinasikan pengalaman sensoris mereka

13
dengan tindakan fisik, motorik karena itu disebut sensori motorik. Pada tahap
ini anak hanya mempunyai fefleks untuk bertindak. Dimana pada anak usia
sekitar dua tahun, telah mempunyai pola motorik yang kompoleks dan mulai
beroperasi dengan simbol-simbol sederhana.

b) Tahap Pra- Operasional


Pada tahap ini, anak-anak usia 2-7 tahun mulai mempresentasikan ulang dunia
dengan kata-kata, cerita dan gambar. Pemikiran identik sudah lebih dari
sekedar hubungan sederhana antara informasi sensoris dan aktivis fisik.

c) Tahap Operasional Konkret ( Concrete Operational Stage)


Pada tahap ini, anak mencapai usia 7-11 tahun dapat melakukan operasi dan
penalaran logis, mengantikan pemikiran intiutif, sepanjang penalaran dapat
diaplikasikan pada contoh kasus atau konkrit. Pemikir pada tahap operasional
konkrit tidak dapat membayangkan langkah-langkah yang diperlukan karena
masih terlalu abstrak pada tahap perkembangan ini.

d) Tahap Operasional Formal (formal Operational Stage)


Pada tahap ini, individu usia antara 11-15 tahun bertindak melebihi dunia
pengalaman yang aktual dan nyata dalam berfikir lebih abstrak dan logis.

i. Perkembangan Motoris
Ada tiga unsur yang memegang peranan, yaitu otot ,otak, dan saraf. Gerakan-
gerakan tubuh yang dimotori dengan kerjasama antara otot, otak, dan saraf-saraf
dinamakan motorik. Mula-mula bayi dapat menguasai otot-otot bibir, lidah, mata,
dan sebagainya, kemudian ia menguasai otot-otot leher dan bahunya. Anak yang
berusia 3 bulan sudah dapat menggerak-gerakkan kepalanya mencari-cari sumber
bunyi, mengikuti benda dengan matanya. Pada sat inilah ada artinya anak diberi
alat mainan, misalnya balon berwarna yang digantung
Anak yang berusia 4 bilan, jika ia ditelungkupkan, mencoba-coba mengangkat
kepalanya walaupun hanya beberapa detik. Selanjutnya ia menguasai lengan,
tangan, tungkai, dan kainya. Latihan itu umumnya dicari-cari sendiri, dilakukan
dengan sukarela dan gembira.
Anak yang berusia 5 bulan dapat menggerakkkan lengannya kearah tertentu,
kesalah satu benda yang dilihatnya. Selanjutnya ia menguasai jari-jarinya untuk
memungut benda-benda yang kecil, dan akhirnya ia dapat memegang sesuatu. Ada
kemungkinan batas-batas usia yang disebutkan disini tidak sesuai dengan usia
anak yang sedang kita amati, sebab batas-batas usia itu sebenarnya sangat relatif.
Adapun Ciri-ciri gerakan motoris ialah sebagai berikut :
a. Gerak dilakukan dengan tidak sengaja, tidak ditujukan untuk maksud-
maksud tertentu
b. Gerak yang dilakukan tidak sesuai untuk mengangkat benda.
c. Gerak serta. Contoh pada anak yang bermain-main dengan botol susunya,
kelihatan bahwa mulut, leher, dan kepalanya turut bergerak semuanya.

14
Gerakan-gerakkan yang berlebihan merupakan ciri-ciri dari motorik yang
masih muda. ( Zulkifi L., 1986, hal: 25)

5. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI

Hurlock (2000) menyatakan bahwa tugas-tugas dalam perkembangan


bertujuan sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan
masyarakat pada usia tertentu. Adapun tugas-tugas perkembangan pada masa bayi
adalah sebagai berikut : a) belajar makan makanan padat, b) belajar berbicara, c)
belajar berjalan, d) belajar menguasai alat pembuangan alat kotoran tubuh. (Wiji
hidayati & sri purnami,2008:hlm:111) e) bayi harus mengikuti perkembangan sesuai
dengan usianya dan yang menggontrolnya adalah ibu, f) menjaga kesehatan
makanan serta kegiatan, g) memberikan permainan sesuai dengan usia-nya, h)
membentuk prilaku pada bayi, i) pembentukan perilaku agama, j) menanamkan
dan mendidik agama.

Mempelajari dasar-dasar berbicara dan berhubungan secara emosional dengan


orang tua dan orang lain tidak sepenuhnya tersendiri.seperti pada saat dilahirkan.
Tentu saja sebagaian besar tugas ini belum dapat sepenuhnya dikuasai pada saat masa
bayi hampir berahkir, tetapi dasar-dasarnya harus sudah diletakkan. (Elizabth b.
Hurlock,1980:hlm:78)

Ketika masa bayi berahkir, semua bayi normal sudah belajar berjalan,
meskipun dengan kecakapan yang berbeda-beda. Bayi juga sudah belajar berbicara
Meskipun kemampuan mereka berkomunikasi dengan orang lain masih dalam tingkat
yang rendah dan masih banyak yang harus dikuasai sebelum mereka masuk sekolah.

Perkembangan yang pesat dari susunan saraf, pengerasan tulang, dan


penguatan otot, memungkinkan bayi menguasai tugas-tugas perkembangan masa bayi,
tetapi keberhasilan bayi dalam hal ini banyak tergantung pada kesempatan yang
diberikan untuk menguasai tugasnya yang bergantung pada bantuan serta bimbingan
yang diperoleh.

Bayi yang berkembang lambat dalam penguasaan tugas-tugas perkembangan


masa bayi akan mengalami kesulitan pada saat ia mencapai awal kanak-kanak. Dasar
yang kurang baik dalam keterampilan motorik atau berbicara, akan menyulitkan anak
belia untuk menguasai dalam bidang keterampilan di bidang perkembangan itu,
sebaliknya jika tugas itu dikuasai dengan baik maka bayi akan memiliki dasar yang
dibutuhkan untuk berhasil menguasai keterampilan dalam berbicara, motorik dan
bentuk pengendalian tubuh lainnya dan yang paling penting untuk menjadi bagian
dari kelompok sebayanya, yaitu salah satu tugas perkembangan yang penting dari
awal masa kanak-kanak. (Elizabth b. Hurlock,1980:hlm:78)

15
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan makalah tersebut, maka dapat kita simpulkan


sebagai berikut :

Menangis pada masa bayi adalah salah satu cara pertama berkomunikasi
dengan dunia pada umumnya, meskipun orang tua tidak selalu tepat menafsirkan apa
yang hendak disampaikan oleh bayi menandakan bahwa bayi berusaha untuk
berkomunikasi. Berikut ini adalah ciri-ciri dari bayi yang paling penting diantaranya:
Masa Bayi Adalah Masa Dasar Yang Sesungguhnya, Masa Bayi Adalah Masa di
Mana Pertumbuhan Dan Perubahan Berjalan Pesat, Masa Bayi Adalah Masa
Berkurangnya Ketergantungan, Masa Bayi Adalah Masa Meningkatnya
Individualitas, Masa Bayi Adalah Permulaan Berkembangnya Penggolongan Peran-
Seks, Masa Bayi Merupakan Permulaan Kreativitas, Masa Bayi Adalah Masa
Berbahaya. Adapun aspek-aspek dalam perkembangan bayi diantaranya adalah :
perkembangan fisik, perkembangan inteligensi, perkembangan emosi,bicara, bahasa
dan bermain. Dan adapun tugas-tugas dalam perkembangan bertujuan sebagai
petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat pada usia
tertentu. Adapun tugas-tugas perkembangan pada masa bayi adalah sebagai berikut :
a) belajar makan makanan padat, b) belajar berbicara, c) belajar berjalan, d) belajar
menguasai alat pembuangan alat kotoran tubuh. e) bayi harus mengikuti
perkembangan sesuai dengan usianya dan yang menggontrolnya adalah ibu, f)
menjaga kesehatan makanan serta kegiatan, g) memberikan permainan sesuai dengan
usia-nya, h) membentuk prilaku pada bayi, i) pembentukan perilaku agama, j)
menanamkan dan mendidik agama.

B. SARAN

Dari pembahasan makalah ini, kami mengajukan saran-saran sebagai berikut :

a. Agar orang tua mampu mengerti keadaan dan kondisi bayi yang baru lahir.
b. Sebagai orang tua harus selalu mengawasi setiap perkembangan buah hatinya
meskipun sedikit demi sedikit

16
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati wiji & purnami sri. 2008, Psikologi Perkembangan. Yogyakarta. Teras

Hurlock B Elizabeth. 1980,Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan, Jakarta. PT. Gelora Aksara Pratama.

Jahja Yudrik.2011, Psikologi Perkembangan, jakarta : Kencana, Prenada Media


Group.

Ahmadi,Abu & Sholeh, Munawar. 2005, Psikologi Perkembangan, Jakarta : PT.


Rineka Cipta

L, Zulkifi, 1986, Psikologi Perkembangan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

17

Anda mungkin juga menyukai