Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM KERJA UNIT KESISWAAN

SMKS MUHAMMADIYAH 3 CISAAT


TAHUN PELAJARAN 2018/ 2019

A. LATAR BELAKANG

Indonesia telah terpuruk di bidang pendidikan selama kurang lebih satu dekade terakhir. Hal ini menjadi
tugas bersama seluruh lembaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk membangkitkan kembali dunia
pendidikan. Kebangkitan dunia pendidikan harus dimulai dari hal yang terkecil dan mungkin terlupakan
oleh kita bersama. Salah satu masalah yang terlupakan adalah peran serta atau keaktifan siswa di luar
jam belajar (ekstra kurikuler).
Sangat boleh jadi semangat belajar siswa ditentukan dari kepuasan mereka dalam menyalurkan
bakat dan keinginannya. Faktor-faktor yang berhubungan secara langsung dan tidak langsung dengan
siswa harus dijadikan sebuah tolak ukur untuk menentukan keberhasilan pendidikan.
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara langsung berhubungan dengan siswa
dan dapat mengembangkan minat, bakat, dan keinginan siswa. Prestasi demi prestasi akan terus dicetak
oleh siswa jika sekolah memberikan dukungan yang lebih kepada siswa.
Tugas utama siswa di sekolah adalah belajar. Kegiatan di luar sekolah tentu bukan suatu batu loncatan
ketika siswa tidak mampu lagi belajar. Kegiatan di dalam ekstra kuriuler haruslah menjadi penopang
yang sangat kuat terhadap kegiatan belajar di sekolah.

B. KEBIJAKAN UMUM
Wakasek kesiswaan bertugas mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan siswa. Harapan
utamanya adalah bagaimana siswa menjadi insan beriman dan bertaqwa, terdidik, dan selalu
mengembangkan kepribadiaannya untuk kemanfaatan pribadi, lingkungan dan orang lain.
Semua kegiatan siswa sudah terakomodir dan difasilitasi oleh sekolah. Berkenaan dengan tugas
tersebut, wakasek kesiswaan sudah menentukan garis besar semua kegiatan yang boleh diiikuti oleh
siswa, diantaranya :

 Semua kegitan dilaksanakan dengan izin kepala sekolah dan orang tua siswa
 Semua kegiatan tidak melupakan tugas utamanya, yaitu belajar.
 Semua kegiatan selalu berorientasi untuk pengembangan diri setiap siswa
 Semua kegiatan didanai oleh komite sekolah dan dibantu oleh donatur yang tidak mengikat.
 Jadwal kegiatan harus disesuaikan dengan agenda kegiatan sekolah.
 Semua kegiatan sudah terencana dengan baik dan matang.
 Semua kegiatan tidak menyebabkan ekses negatif baik untuk SMK ...., maupun untuk yang
lainnya.
 Semua kegiatan ekstra kurikuler harus dilasanakan di luar jam sekolah kecuali dalam keadaan
mendesak dengan izin kepala sekolah.

B. LANDASAN HUKUM

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 butir 6 yang
mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, Pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik, dan Pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan
memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
proses pembelajaran, dan Pasal 12 Ayat (1b) yang menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap
satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 5 s.d Pasal 18
tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan diri peserta didik dalam struktur
kurikulum setiap satuan pendidikan di fasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan.
Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan profesi konseling di sekolah dan di luar sekolah.

C. FUNGSI WAKASEK KESISWAAN

 Mewakili kepala sekolah apabila kepala sekolah berhalangan hadir kecuali masalah keuangan
dan penandatanganan surat-surat yang tidak didelegasikan.
 Menyusun program kegiatan kesiswaan setiap awal semester dan melaporkannnya kepada
kepala sekolah untuk mendapatkan pengesahannya.
 Merencanakan dan melaksanakan penerimaan siswa baru.
 Bersama wakasek urusan kurikulum mengelola mutasi siswa dan melaporkannya kepada kepala
sekolah.
 Merencanakan dan melaksanakan masa orientasi siswa (MOS) siswa kelas X.
Mengorganisir:
 Kegiatan pembinaan IPM.
 Kegiatan Ekstrakurikuler.
 Kegiatan Upacara Bendera.
 6K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kerindangan, dan kekeluargaan).
 Kegiatan pelepasan siswa kelas XII
 Mengatur tata tertib siswa dan dan mengurus siswa yang melanggar tata tertib.
 Mengatur seluruh aktivitas siswa baik di dalam maupun di luar sekolah
 Mengorganisir pelaksanaan karya wisata siswa.

D. VISI DAN MISI

Program kerja wakasek kesiswaan mempunyai Visi dan Misi yang sesuai dengan visi dan misi sekolah
yaitu:
Visi :
 Wadah Peningkatan Skill dan kreatifitas;
 Pengembang Intelektual dan Imtaq;
 Pelestari Budaya Santun;
 Pembimbing Menuju Sukses.
Misi :
 Membina dan mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan program keahlian;
 Meningkatkan dan mengembangkan intelektualitas dan imtaq melalui pembinaan yang intensif;
 Menjunjung tinggi martabatdan citra sebagai manusia terpelajar yang berbudi pekerti luhur,
berkepribadian yang mantap, mandiri, dan berdisiplin;
 Mengembangkan potensi siswa melalui peningkatan life skill sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memasuki tenaga kerja;
 Mewujudkan kerja sama dan menjalin kekeluargaan diantara warga sekolah sebagai
implementasi dari wawasan Wiyata Mandala.
E. STRATEGI

Mengembangkan kreatifitas, bakat, dan minat siswa.


 Membuat kegiatan-kegiatan yang berguna buat siswa.
 Melaksanakan kegiatan yang kreatif dan inovatif.
 Membuat program kerja setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh IPM dan ekskul.
 Membuat anggaran yang proporsional untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh IPM dan
ekskul.
Mencetak siswa yang berprestasi di dalam akdemik dan organisasi.
 Memantau seluruh kegiatan yang bersifat prestatif.
 Mengikuti seluruh turnamen, lomba-lomba, kuis-kuis, seleksi siswa teladan
 Mengirim siswa berprestasi di tingkat daerah dan tingkat Nasional di bidang olahraga dan
akademik.
 Mengutus siswa mengikuti seminar dan diklat yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga
tertentu yang berhubungan dengan pengembangan kepribadian siswa.
 Mendata kegiatan-kegiatan yang diikuti oleh siswa

G. PROGRAM KERJA WAKASEK KESISWAAN

PROGRAM KERJA JANGKA PENDEK


Adapun program jangka pendek merupakan suatu rencana pencapaian tujuan kegiatan dalam kurun
waktu 1 semester sampai 1 tahun, diantaranya:
 Menyusun program kerja.
 Menyusun jadwal kegiatan setiap kegiatan IPM dan ekskul.
 Membuat Tata Tertib Siswa.
 Menyusun pengurus dan Pembina IPM dan ekskul.
 Membuat skor sangsi setiap pelanggaran siswa.
 Membina siswa yang bermasalah.
 Memantau dan membimbing kegiatan yang dilaksanakan oleh IPM dan ekskul.
 Menjalin hubungan baik dengan wakasek kesiswaan dan siswa sekolah lain.

PROGRAM KERJA JANGKA PANJANG


Program jangka panjang merupakan suatu rencana pencapaian tujuan kegiatan dalam kurun 2 – 5 tahun,
diantaranya:
 Membangun sekolah yang berwawasan disiplin dan patuh terhadap aturan yang berlaku.
 Mencetak siswa yang memiliki kompetensi baik di masing masing keahliannya yang siap
bersaing di dunia kerja atau indrustri
 Mengembangkan kepribadian siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku.
 Mengirimkan wakil atau duta siswa yang mengikuti training/pelatihan skill
 Mencetak siswa yang mempunyai kemampuan bertaraf nasional dan internasional.
H. PENUTUP

I. KESIMPULAN
Semua kegiatan yang dilaksanakan, baik langsung oleh sekolah maupun oleh siswa yang berkaitan
dengan pengembangan kepribadian selalu terencana dengan baik dan matang dengan selalu membuat
rencana program kerja atau kegiatan dan rencana anggaran kegiatan. Semua rencana harus dilaksanakan
dengan baik sesuai dengan agenda sekolah dan selalu dipantau oleh kepala sekolah melalui wakasek
kesiswaan. Peran serta yang sangat aktif dari seluruh siswa sangat diharapkan demi terwujudnya
kepribadian siswa yang menuju ke arah yang positif.

II. SARAN-SARAN
Sebaik apapun kegiatan itu terenca dan terlaksana, maka penulisan laporan pertanggungjawaban harus
dibuat untuk dijadikan bahan evaluasi dan rekomendasi untuk kegiatan-kegiatan berikutnya. Harapan
utamanya adalah kegiatan yang sudah terlaksana akan menjadi cermin atau gambaran, sehingga
kegiatan berikutnya akan terlaksana dengan baik dan sukses.

Anda mungkin juga menyukai