Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Oleh:
Kelompok 3

1. Devi krisna P
2. Dewi sustriani
3. Dian nelson
4. Dionesia petronella
5. Dwi gita lestari
6. Eden gesang
7. Edwardus aristo
8. Egi maya vista
9. Eka marlini
10. Ekawati rimosan
11. Eleonora salvatrix
12. Elni anggriani
13. Elsa dawa sumbung
14. Elsha ratuk
15. Emi hartati
16. Enasia era
17. ernawati
A. Konsep Kebutuhan
1. Defenisis/deskripsi kebutuhan cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit sangat diperluhkan dalam rangka menjaga kondisi
tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan
komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah
larutan yang terdiri dari (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit
adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik
yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan Elektrolit masuk ke
dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan
didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit
berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke
dalam seluruh bagian tubuh.
2. Fisiologi sistem / fungsi normal sistem
a. Mempertahnkan panas tubuh dan pengaturan temperature tubuh.
b. Transport nutrient ke sel
c. Transport hasil sisa metabolism
d. Transport hormone
e. Pelumas antar organ
f. Memperthanakan tekanan hidrostatik dalam system kardiovaskuler.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi sistem
Beberapa faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit,
diantaranya adalah usia, temperatur lingkungan, diet, stres, dan sakit.
a. Usia
Variasi usia berkaitan dengan luas perkembangan tubuh,
metabolism yang diperlukan dan berat badan.
b. Temperatur Lingkungan
Panas yang berlebihan menyebabkan berkeringat. Seseorang
dapat kehilangan NaCl melalui keringat sebanyak 15-30 g/hari.
c. Diet
Pada saat tubuh kekurangan niutrisi, tubuh akan memecah
cadangan energi, proses ini menimbulkan pergerakan carian dari
interstitial ke intraseluler.
d. Stres
Stres dapat menimbulkan paningkatan metabolism sel, konsentrasi
darah dan glikolisis otot, mekanisme ini dapat menimbulkan retensi
sodium dan air. Proses ini dapat meningkatkan produksi ADH dan
menurunkan produksi urine.
e. Sakit
Keadaan pembedahan, trauma jaringan, kelainan ginjaldan jantung,
gangguan hormon akan mengganggu keseimbangan cairan.

4. Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada sistem


a. Gangguan keseimbangan cairan
Tubuh manusia pada kelahiran mengandung sekitar 75% berat
cairan. Faktor kandungan lemak juga mengkontribusi kepada
kandungan cairan dalam tubuh. Ada pun bentuk gangguan yang
sering terjadi adalah:
a). Overhidrasi
Overhidrasi terjadi jika asupan cairan lebih besar dari pada
pengeluaran cairan.
b). Dehidrasi
Merupakan suatu kondisi deficit air dalam tubuh akibat masukan
yang kurang atau keluaran yang berlebihan.
b. Gangguan keseimbangan elektrolit
Gangguan keseimbangan elektrolit yang umum yang sering
ditemukan pada kasus di rumah sakit adalah :
a). Hiponatremia
Hiponatremia selalu mencerminkan retensi air baik dari
peningkatan mutlak dalam jumlah berat badan atau hilangnya
natrium dalam relative lebih hilangnya air.
b). Hipernatremia
Terjadi setiap kali total kandungan tubuh terlarut meningkatkan
relative terhadap TBW dan biasanya, tapi tidak selalu,
berhubungan dengan hypernatremia.
FORMAT PENGKAJIAN
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris
Jl. MAIPA NO.19 MAKASSAR

KAJIAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa Yang Mengkaji : NIM :

Unit : UGD Autoanamnese :


Kamar : B2A Alloanamnese :-
Tgl masuk RS : 1-06-2019
Tgl pengkajian : 1-06-2019

I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama initial : Tn.”Y”
Umur : 74 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin
Jumlah Anak : 5 Orang
Agama/ suku : Kristen/ toraja
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiunan Polisi
Alamat rumah : Jln. Lamadukelleng

B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny.”H”
Umur : 30 tahun
Alamat : Jln. Lamadukelleng
Hubungan dengan pasien : Anak Kandung
II. DATA MEDIK
A. Diagnosa Medik
Saat masuk : Vomitus
Saat pengkajian : Mual Dan Muntah

III. KEADAAN UMUM


A. KEADAAN SAKIT
Pasien tampak sakit sedang
Alasan : Pasien tampak sakit sedang, keadaan pasien lemah, pasien
tampak mual dan muntah, terpasang infus RL pada tangan sebelah kiri 20
tetes/ menit,.
B. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran : Compos mentis
Skala Koma Glaslow
a) Respon motorik : 6
b) Respon bicara : 5
c) Respon membuka mata : 4
Jumlah : 15
Kesimpulan : Tidak koma
2. Tekanan darah : 120/80 mmHg
MAP : 93.33 mmHg
Kesimpulan : Perfusi ginjal memadai
3. Suhu : 36,8°C  di Oral  Axilla  Rectal
4. Pernapasan : 20 x/menit
Irama :  Teratur  Bradipnea  Takipnea  Kusmual
 Cheynes-stokes
Jenis :  dada  Perut

5. Nadi : 84 x/menit
Irama :  Teratur  Takichardi  Bradichardi
 Kuat  Lemah
C. PENGUKURAN
1. Lingkar lengan atas : 24 cm
2. Tinggi badan : 175 cm
3. Berat badan : 70 kg
4. IMT (Indeks Massa Tubuh) : 22.86 kg/ m2
5. Kesimpulan : Berat badan normal

D. GENOGRAM

74

Keterangan Gambar :
Laki-laki

Perempuan

Meninggal

Pasien

Tinggal serumah

IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. POLA PERSEPSI KESEHATAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
1. Keadaan sebelum sakit:
Pasien mengatakan tidak pernah memperhatikan pola makanan, pasien
mengatakan ketika pagi hanya memakan bubur dan jarang malam. Pasien
mengatakan suka makan makanan yang pedis
2. Riwayat penyakit saat ini:
a) Keluhan utama
Pasien mengatakan kepala terasa pusing dan muntah
b) Riwayat keluhan utama
Pasien mengatakan setelah mengantar istrinya check up di rumah
sakit, pasien merasa pusing seperti melihat 2 bayangan istrinya dan
muntah di rumah sebanyak 4 kali sehingga keluarga pasien
memutuskan untuk dibawah pasien ke rumah sakit Stella Maris
Makassar. Saat dikaji pasien masih merasa pusing dan mual muntah
c) Riwayat penyakit yang pernah dialami :
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit maag
d) Riwayat kesehatan keluarga :
Pasien mengatakan selama ini didalam keluarganya tidak ada yang
sedang menderita suatu penyakit.

3. Pemeriksaan fisik:
a) Kebersihan rambut : bersih
b) Kulit kepala : bersih
c) Kebersihan kulit : bersih
d) Higiene rongga mulut : bersih
e) Kebersihan genetalia : Tidak dikaji
f) Kebersihan anus : Tidak dikaji

B. POLA NUTRISI DAN METABOLIK


1. Keadaan sebelum sakit:
Pasien mengatakan sebelumnya pasien makan 1-2 kali/hari dengan menu
nasi,sayur dan ikan ataupun tempe dengan stengah porsi makan dihabiskan
tiap kali makan dengan minum air putih 6-8 gelas kurang lebih 1200-1500cc
setiap hari. Pasien juga mengatakan tidak pernah mengkomsumsi supleman
ataupun jenis vitamin apapun dan hanya mengkomsumsi buah-buahan jika
ada
2. Keadaan sejak sakit:
Pasien mengatakan nafsu makan berkurang dengan frekuensi makan 2x
sehari dan menu makanan yaitu nasi, sayur-sayuran serta daging dan tahu
tempe. Pasien juga mengatakan hanya dapat menghabiskan ¼ porsi
makanan yang diberikan karena pasien setiap kali makan sering merasa
mual-muntah dengan minum air putih 6-8 gelas/hari. Pasien mengatakan
setiap kali melihat makanan terasa mau keluar kembali.
3. Observasi:
Pasien tampak hanya menghabiskan ¼ porsi makanan.

4. Pemeriksaan fisik:
a) Keadaan rambut : rambut hitam, tidak mudah patah
b) Hidrasi kulit : Tidak dehidrasi, finger print kembali dalam 3
detik
c) Palpebra/ conjungtiva: tidak terdapat edema palpebra/ konjungtiva
tidak anemic
d) Sclera : ikterik
e) Hidung : septum hidung berada ditengah, tidak ada
peradangan dan tidak ada secret Rongga mulut : Tampak kotor

Gusi : tidak ada sariawan dan tidak ada radang

f) Gigi : gigi lengkap


gigi palsu : Tidak ada
g) Kemampuan mengunyah keras: Psien mampu mengunyah keras
h) Lidah : bersih
i) Pharing : Tidak ada peradangan
j) Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
k) Kelenjar parotis : Tidak ada pembesaran
l) Abdomen:
 Inspeksi : bentuk simetris dan tidak ada acites
 Auskultasi : Parastaltik usus 12 x/ mnt
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
 Perkusi : Asites  Positif  Negatif
n) Kulit:
 Edema :  Positif  Negatif
 Icterik :  Positif  Negatif
 Tanda-tanda radang: Tidak ada
o) Lesi : Tidak ada
C. POLA ELIMINASI
1. Keadaan sebelum sakit:
Pasien mengatakan BAB teratur dengan frekuensi 1 - 2 x dalam sehari
dengan konsisten padat dan berwarna kuning dan BAK lancar dengan
frekuensi 5 - 6 kali dalam sehari berwarna pakat dan berbau amoniak
pasien mengatakan tidak ada masalah pada perkemihannya.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari dengan feses berwarna kelabu dan
BAK 1-3 kali sehari n dengan jumlah kurang lebih 1500cc / 24 jam dengan
warna kecoklatan.
3. Observasi:
Warna urine pekat dengan volume urine 1500 cc / 24 jam.
4. Pemeriksaan fisik:
a) Peristaltik usus : 12 x/ mnt
b) Palpasi kandung kemih:  Penuh  Kosong
c) Nyeri ketuk ginjal :  Positif  Negatif
d) Mulut uretra : Tidak dikaji, pasien menolak
e) Anus :
 Peradangan : Tidak dikaji, pasien menolak
 Hemoroid : Tidak dikaji, pasien menolak
 Fistula : Tidak dikaji, pasien menolak

D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


1. Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit hanya dirumah dan biasanya pasien
penyapu halaman di pagi hari
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan selama sakit pasien tidak bisa kembali beraktifitas
seperti biasanya dan hanya berbaring ditempat tidur,
Observasi :
a) Aktivitas harian
 Makan :2 0. mandiri
1. bantuan dengan alat
 Mandi :2
2. bantuan orang
 Pakaian :2 3. bantuan alat dan
orang
 Kerapihan :2
4. bantuan penuh
 Buang air besar :2
 Buang air kecil :2
 Mobilisasi di tempat tidur :0
b) Postur tubuh : Tegak
c) Gaya jalan : Tidak dikaji
d) Anggota gerak yang cacat : tidak ada
e) Fiksasi : Tidak ada
f) Tracheostomi : Tidak ada
3. Pemeriksaan fisik
a) Tekanan darah
Berbaring : 130/ 80 mmHg
Duduk : 130/ 80 mmHg
Berdiri : Tidak dikaji
Kesimpulan : hipotesi ortostatik:  positif  negatif
b) HR : 88 x/ menit
c) Kulit :
Keringat dingin: Tidak ada
Basah : Tidak ada
d) JVP : 5 – 2 cmH2O
Kesimpulan : Pemompaan ventrikel jantung memadai
e) Perfusi pembuluh kapiler kuku : kembali dalam 3 detik
f) Thoraks dan pernapasan
 Inspeksi :
Bentuk thorax : simetris kiri dan kanan sama
Retraksi interkostal : tidak ada
Sianosis : tidak ada sianosis
Stridor : tidak ada
 Palpasi :
Vocal premitus : Geteran dada kiri dan kanan sama kuat
 Perkusi : Sonor
 √  Redup  Pekak
Lokasi : batas paru hepar teraba ICS 5 linea media
clavikularis kanan
 Auskultasi :
Suara napas : Vasikuler
Suara ucapan : kiri dan kanan sama
Suara tambahan : tidak ada
g) Jantung
 Inspeksi :
Ictus cordis : tampak pada ICS V linea media clavikula kiri
 Palpasi :
Ictus cordis : Teraba pada ICS V, linea mid clavicularis sinistra
 Perkusi :
Batas atas jantung : ICS II linea sternalis sinistra
Batas bawah jantung : ICS V linea mid clavikularis sinistra
Batas kanan jantung : ICS III linea sternalis kanan
Batas kiri jantung : linea media clavikularis kiri
 Auskultasi:
Bunyi jantung II A : tunggal linea sternalis kanan
Bunyi jantung II P : tunggal linea sternalis kiri
Bunyi jantung I T : tunggal linea sternalis kiri
Bunyi jantung I M : tunggal linea media clavikularis
Bunyi jantuing III irama gallop : tidak terdengar
Murmur : tidak terdengar
Bruit Aorta :Tidak ada
A.Renalis :Tidak ada
A.Femoralis :Tidak ada
h) Lengan dan tungkai
 Atrofi otot :  Positif  Negatif
 Rentang gerak : terbatas pada tangan kiri karena terpasang infuse
 Kaku sendi : tidak terdapat kaku sendi
Nyeri sendi : tidak terdapat nyeri sendi
Fraktur : tidak terdapat fraktur
Parese : tidak ada
Paralisis : tidak ada
 Uji kekuatan otot :
kanan kiri
tangan 5 5
kaki 5 5

Keterangan :
Nilai 5 : kekuatan penuh
Nilai 4 : kekuatan kurang dibandingkan sisi yang lain
Nilai 3 : Mampu menahan tegak tapi tidak mampu melawan
Nilai 2 : Mampu menahan gaya gravitasi tapi dengan sentuhan akan
jatuh
Nilai 1 : tampak kontraksi otot ada sedikit garakan
Nilai 0 : tidak ada kontraksi otot,tidak mampu bergerak
 Refleks fisiologis : Positif (biceps, triceps, archiles Dan patella)
 Refleks patologi : Negatif
 Babinski, kiri :  Positif  Negatif
Kanan :  Positif  Negatif
 Clubing jari-jari : Tidak ada
 Varises tungkai : Tidak ada
i) Columna vetebralis :
 Inspeksi :  Lordosis  Kiposis  Skoliosis
 Tidak ada kelainan
 Palpasi : tidak ada Nyeri tekan
Kaku kuduk : Tidak ada

E. POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT


1. Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan biasanya pasien tidur malam mulai pukul 21.00- 08.00
pagi dan selama ini pasien tidak pernah merasa sulit untuk tidur dan pasien
biasanya tidur siang pada pukul 13.00-14.20 (kurang lebih 1-2 jam).
2. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan merasa sulit untuk tidur dimalam hari dan pasien tidur
malam pukul 21.00 - 06.00. pasien kadang-kadang terbangun
3. Observasi:
Pasien tampak banyak menguap dan ekspresi wajah tampak mengantuk.
Ekspresi wajah mengantuk:  Positif  Negatif
Banyak menguap :  Positif Negatif

Palpebra inferior berwarna gelap:  Positif  Negatif

F. POLA PERSEPSI KOGNITF


1. Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan selama ini pasien tidak menggunakan kacamata
ataupun alat bantu pendengaran karena menurut pasien penglihatannya
dan pendengarannya masih baik.
2. Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan selama sakit, pasien merasa tidak ada yang berubah
dan pasien dapat melihat dengan baik dan masih dapat mendengar dan
berkomunikasi dengan baik.
3. Observasi
Pasien tampak tidak mengenakan kacamata ataupun alat bantu
pendengaran. Pada saat pengkajian pasien memberikan perhatian dengan
baik dan dapat mengenali tempat, waktu dan perawat.
4. Pemeriksaan fisik
a. Penglihatan
 Kornea : Jernih
 Pupil : Isokor kiri dan kanan
 Lensa mata : Jernih
 Tekanan intra okuler (TIO) : sama kenyal kiri dan kanan
b. Pendengaran
 Pina : Tampak simetri kiri dan kanan
 Kanalis : bersih tetapi ada sedikit serumen
 Membran timpani : Tampak utuh dan memantulkan cahaya
politzer
c. Pengenalan rasa pada gerakan lengan dan tungkai : pasien dapat
mengenali rasa pada kedua lengan dan tungkai.

G. POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang biasa-biasa saja.
Pasien merasa selama ini belum ada masalah yang dirasakan benar-benar
serius.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan merasa pusing dan merasa mudah lelah tetapi pasien
merasa yakin pasti akan cepat sembuh.
Observasi :
a) Kontak mata : kontak mata pasien baik
b) Rentang perhatian : pasien dapat fokus dan dapat berkomunikasi
dengan baik
c) Suara dan cara bicara : Jelas dan sopan
d) Postur tubuh : pasien dapat bicara dengan jelas
3. Pemeriksaan fisik :
a) Kelainan bawaan yang nyata: Tidak ada
b) Bentuk/ postur tubuh : Tegak
c) Kulit : Tidak ada lesi

H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan tinggal dengan cucunya dan dapat menjalani
hubungan baik dengan anggota masyarakat serta bisa mengikuti kegiatan
yang ada di lingkungannya.
2. Keadaan sejak sakit:
Pasien mengatakan selama sakit hanya ditempat tidur beristirahat,
3. Observasi:
Tampak pasien dijenguk oleh keluarganya.

I. POLA REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan masalah reproduksi dan
seksualitasnya.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan tidak ada masalah pada system reproduksinya dan
seksualnya sama seperti pada saat sebelum sakit.
3. Observasi :
Tampak tidak ada perilaku penyimpangan yang dilakukan pasien.
4. Pemeriksaan fisik:
Tidak dikaji karena pasien menolak

J. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES


1. Keadaan sebelum sakit:
Pasien mengatakan selama ini belum pernah merasa menghadapi
masalah yang berat dan selama ini jika memiliki masalah biasanya pasien
bercerita sama anak-anaknya.
2. Keadaan sejak sakit:
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah dengan keadaan dirumah sakit
dan pasien mengatakan merasa baik-baik saja.
3. Observasi
Pasien tampak tenang dan tidak ada masalah.

K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN


1. Keadaan sebelum sakit:
pasien mengatakan biasanya pasien mengikuti ibadah setiap hari minggu
Keadaan sejak sakit:
Pasien mengatakan selama sakit tidak dapat melakukan ibadah di gereja
meskipun demikian pasien merasa senang karena masih banyak orang-
orang yang peduli dan datang mendoakan kesembuhannya. Pasien
mengatakan selama ia sakit tidak mempengaruhi kegiatan keagamaan
seperti berdoa.
2. Observasi:
Tampak alkitab di samping tempat tidur pasien
V. UJI SYARAF KRANIAL
A. N I : (Olfaktorius) pasien mampu mencium bau
minyak kayu putih
B. N II : (Optikus) pasien mampu membaca papan nama
perawat dengan jarak ± 30 cm
C. N III, IV, IV : (Okulomotoris, Troklearis, Abducens) Pasien
mampu menggerakan mata kesegala arah.
TIO kedua bola mata sama kenyal. Dan pupil isokor/
sama besar
D. N V : (Trigemunus)
 Sensorik : Pasien mampu merasakan sentuhan pada
wajah.
 Motorik : Pasien mampu menggit keras.
E. N VII : (Facialis)
 Sensorik : Pasien mampu mengenali rasa manis (gula
pasir)
 Motorik : Pasien mampu mengangkat alis, tersenyum dan
tertawa
F. N VIII
 Vestibularis: pasien merasa pusing ketika berdiri
 Akustikus : Pasien mampu mendengar gesekan jari perawat
G. N IX : (Glossoparingeus) Letak ovula ada ditengah.
H. N X : (Vagus) Pasien mampu menelan
I. N XI : (Ascesoris) Pasien mampu mengangkat bahu
kiri dan kanan
J. N XII : (Hipoglosus) Pasien mampu menjulurkan lidah,
kedepan dan kesamping
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
II.TERAPI : Terapi cairaN

Tanda Tangan Mahasiswa Yang Mengkaji

( )
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Ds : keluarga mengatakan Kehilangan cairan Kekurangan volume
jika pasien makan dan aktif cairan
minum pasien
memuntahkannya
kembali.
Do : pasien tampak lemah
dan muntah-muntah

2. Ds: keluarga mengatakan Faktor Biologis Ketidakseimbangan


pasien mengeluh mual nutrisi kurang dari
dan muntah dan selera kebutuhan tubuh
makan menurun
Do: pasien tampak
muntah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama/ Umur : Tn. Y
Ruang/ Kamar: IGD
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan b/d Kehilangan cairan aktif
definisi: penurunan caairan intravascular, interstisial, dan atau
intraseluler. Ini mengacu pada dehidrasi, kehilangan cairan saja tanpa
perubahan kadar natrium.
batasan karakteristik;kelemahan, membrane mukosa kering, haus
faktor yang berhubungan: Kehilangan cairan aktif
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d faktor
biologis
definisi: asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolik
batasan karakteristik; ketidakmampuan memakan makanan, nyeri
abdomen, kurang minat pada makanan, membrane mukosa pucat
faktor yang berhubungan: faktor biologis
RENCANA KEPERAWATAN
Nama/ umur : Tn.Y
Ruang/ kamar : IGD
Tangga Diagnosa Hasil Yang Rencana tindakan (NIC)
l Keperawatan Diharapkan (NOC) Meliputi: Tindakan keperawatan, tindakan observatif, penyuluhan,
(NANDA) kolaborasi dokter
Senin,0 Kekurangan Keseimbangan cairan Manajemen elektrolit/cairan
1 juni volume cairan b/d - Tekanan darah - Berikan cairan yang sesuai
2019 Kehilangan cairan - Pusing - Tingkatkan intake/asupan cairan per oral di tempat yang mudah di
aktif - Keseimbangan jangkau, berikan sedotan dan menyediakan air segar
ketidak intake dan - Pastikan bahwa larutan intravena yang mengandung elektrolit
seimbangan nutrisi output dalam diberikan dengan aliran yang konstan dan sesuai
kurang dari 24 jam - Monitor tanda-tanda vital yang sesuai
kebutuhan tubuh - Monitor manifestasi dari ketidakseimbangan nutrisi
- Monitor kehilangan cairan
- Konsultasikan dengan dokter jika tanda dan gejala
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit menetap atau memburuk
Senin,0 Ketidakseimbangan Status Nutrisi: asupan Manajemen nutrisi
1 juni nutrisi kurang dari makanan dan cairan - Tentukan status gizi pasien dan kemampuan untuk memenuhi
2019 kebutuhan tubuh - Asupan kebutuhan gizi
b/d faktor biologis makanan - Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk
secara oral memenuhi persyaratan gizi
- Asupan cairan - Monitor kalori dan asupan makanan
secara oral - Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat mengomsumsi makan
- Asupan cairan - Monitor kecenderungan terjadinya penurunan dan kenaikan berat
intravena badan
- Identifikasi alergi atau intoleransi makanan yang dimiliki pasien
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Nama/ Umur :Tn Y
Ruang/ Kamar:UGD
Nama
Tgl DP Waktu Pelaksanaan Keperawatan
Perawat
01 I 08:10 - Berikan cairan yang Egi
juni sesuai
2019 I 09:20 - Monitor tanda-tanda Dwi
vital yang sesuai
- Monitor manifestasi
I 09:40 dari Dion
ketidakseimbangan
nutrisi
- Identifikasi alergi
II 10:05 atau intoleransi Eden
makanan yang
dimiliki pasien
- Tentukan status gizi
II 10:15 pasien dan Elni
kemampuan untuk
memenuhi
II kebutuhan gizi
- Ciptakan
10:35 lingkungan yang Dewi
optimal pada saat
II mengomsumsi
makan
II
- Monitor kalori dan
asupan makanan
- Monitor Enasia
I
11: 50 kecenderungan
terjadinya
I
penurunan dan Edwar
11:40 kenaikan berat
I
badan
- Monitor kehilangan
cairan
- Monitor tanda-tanda
12:25 vital yang sesuai Ekawati
- Konsultasikan
dengan dokter jika
13:40 tanda dan gejala Emi
ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit
menetap atau Eleonora
14:00 memburuk
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama/ Umur :.Tn Y
Ruang/ Kamar:.B2a
TANGGAL Evaluasi S O A P Nama Perawat
01 juni Dp I EGI
2019 Kekurangan volume cairan b/d Kehilangan
(13:35) cairan aktif
S:
- pasien mengatakan pasien muntah
ketika selesai makan
- pasien mengatakan merasa pusing
- pasien mengatakan tidak nafsu makan
O:
- tampak pasien terbaring lemah di
tempat tidur
- tampak pasien muntah
A:
- Masalah cairan kurang dari kebutuhan
tubuh sebagian teratasi
P:
- Lanjudkan intervensi

Dp II
(20: 40) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari EKA
kebutuhan tubuh b/d faktor biologis
S:
- Pasien mengatakan nafsu makan
hanya menghabiskan ¼ porsi
makanan yang disediakan
O:
- Tampak pasien malas makan
- Tampak pasien muntah
A:
- Masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh sebagian
teratasi
P:
- Lanjudkan intervensi

Dp I
Kekurangan volume cairan b/d Kehilangan
cairan aktif
S:
(06 : 10) - pasien mengatakan muntah sudah DWI
berkurang
- pasien mengatakan pusing sudah
berkurang
- pasien mengatakan nafsu makan
sudah baik
O:
- tampak pasien terbaring lemah di
tempat tidur
- tampak pasien muntah berkurang
A:
- Masalah cairan kurang dari kebutuhan
tubuh mulai teratasi
P:
- Lanjudkan intervensi

Dp II DION
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d faktor biologis
S:
- Pasien mengatakan nafsu makan
mulai membaik

O:
- Tampak pasien menghabiskan
makannya
- Tampak pasien muntah berkurang
A:
- Masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh mulai
teratasi
P:
- lanjut intervensi

Anda mungkin juga menyukai