Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Sekolah : SMAN 2 Batu
Mata pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 3 pertemuan (6 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaran, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan mintanya untuk
memecahkan masalah.
KI4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
3.6 Mengidentifikasi, memahami, dan 3.6.1 Mengidentifikasi jenis tembang
menganalisis puisi tradisional atau macapat
modern sesuai dengan karakteristik.
3.6.2 Mengidentifikasi ciri-ciri tembang
macapat
3.6.3 Menjelaskan isi tembang macapat
4.6 Membaca, mencipta, dan 4.6.1 Mengarang tembang macapat
mempublikasikan puisi tradisional atau
4.6.2 Mempublikasikan tembang macapat
modern.
4.6.3 Melagukan tembang macapat karya
sendiri di depan kelas.
4.6.4 Menceritakan isi dan amanat tembang
macapat karya sendiri

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui membaca referensi, mengamati teks, dan berdiskusi, siswa mampu
1. Melalui rekaman tembang macapat, peserta didik dapat mengidentifikasi jenis tembang
macapat dari kumpulan teks macapat dengan baik
2. Melalui rekaman tembang macapat, peserta didik dapat mengidentifikasi ciri-ciri tembang
macapat dari teks macapat dengan penuh tanggung jawab
3. Melalui rekaman tembang macapat, peserta didik dapat menjelaskan isi tembang macapat
dengan tepat
4. Selama pembelajaran, peserta didik dapat mengarang tembang macapat sesuai dengan
tema yang diberikan oleh guru dengan tidak menjiplak karya orang lain
5. Selama pembelajaran, peserta didik dapat mempublikasikan tembang macapat dengan
penuh tanggung jawab
6. Selama pembelajaran, peserta didik dapat melagukan tembang macapat karya sendiri di
depan kelas berdasarkan rekaman atau tuturan langsung yang telah didengar dengan tepat
RPP 3.6 Macapat Halaman 1
7. Selama pembelajaran, peserta didik dapat menceritakan isi dan amanat tembang macapat
karya sendiri dengan baik

D. Materi Pembelajaran (Rincian dari Materi Pokok)


1. Materi Reguler
 Teks tembang macapat
 Jenis-jenis tembang macapat
 Ciri-ciri tembang macapat
 Tatacara publikasi tembang macapat
 Teknik penulisan tembang macapat
 Teknik melagukan tembang macapat

2. Materi Pengayaan
 Jenis-jenis tembang macapat
 Ciri-ciri tembang macapat
 Tatacara publikasi tembang macapat

3. Materi Remidial
 Teknik penulisan tembang macapat
 Teknik melagukan tembang macapat

E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)


Pendekatan Saintifik dengan menerapkan 5 M

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media
 rekaman macapat/ guru model
 teks macapat

2. Alat/Bahan
 Laptop

3. Sumber Belajar
 Internet
 Buku ajar / LKS Bahasa Jawa
Sumber: Karkono, Mukhsin Ahmadi, dkk. 2006. Modul Pembelajaran Bahasa dan
Sastra Jawa. Malang: Universitas Negeri Malang

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama (2x45 menit)


a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (10 menit)
1. Orientasi
 Menyajikan rekaman lagu jawa atau tembang dolanan. Peserta didik diminta untuk
mengikuti nembang
2. Apersepsi
 Secara lisan peserta didik diminta untuk merumuskan ciri tembang yang didengarkan
bersama tersebut.
 Peserta didik mencari tahu kegiatan yang akan disajikan pada hari itu

RPP 3.6 Macapat Halaman 2


3. Motivasi
Guru dan peserta didik berdiskusi tentang manfaat mempelajari analisis macapat

4. Pemberian Acuan
- Penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar
- Pembagian kelompok belajar masing-masing terdiri dari 3 peserta didik
- Guru menentukan empat tema macapat yaitu agama, pendidikan, sosial, dan budaya.

b. Kegiatan Inti (75 menit)


Mengamati:
 Secara berkelompok peserta didik mengamati dengan cermat tembang macapat
dan cara melagukan macapat yang diberikan oleh guru atau melalui rekaman
dengan sungguh-sungguh
Menanya :
 Peserta didik mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan jenis tembang
macapat secara kritis
 Peserta didik mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan ciri tembang macapat
secara kritis
 Peserta didik mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan isi dan pesan
tembang macapat secara kritis

Mengeksplorasi:
Peserta didik mengumpulkan data/informasi tentang tembang macapat yang ditampilkan (
didengar atau dilihat) tentang jenis, ciri, dan isi sesuai dengan tema yang telah ditentukan
secara berkelompok dengan penuh tanggung jawab

Mengasosiasi :
 Peserta didik berkelompok berdiskusi untuk membuat tembang macapat sesuai
dengan tema/budaya dan jenis macapat yang diberikan oleh guru ( 8 jenis
macapat) dengan bekerja sama dengan baik
 Masing-masing anggota kelompok membuat 2-3 larik untuk nantinya dijadikan 1
bait

Mengomunikasikan :
 Peserta didik mengomunikasikan hasil kerjanya dalam forum diskusi kelompok
kecil
 Peserta didik lain memberikan tanggapan
 Guru sebagai fasilitator memberikan penguatan

c. Penutup ( 5 menit)

1. Guru memberikan tugas kelompok untuk membuat tembang macapat dan


menembangkan macapat secara individu (tiap peserta didik bergiliran/bersahutan
menembangkan 2-3 larik macapat) berdasarkan topik atau tema tertentu

2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (5 menit)
1. Orientasi : Guru menembangkan kembali tembang macapat pada pertemuan
sebelumnya diikuti oleh peserta didik

2. Apersepsi : Peserta didik merekonstruksi materi pembelajaran yang telah dipelajari


pada kegiatan belajar sebelumnya

3. Motivasi: Guru dan peserta didik merekonstruksi manfaat kegiatan pembelajaran


sebelumnya untuk lebih menikmati pembelajaran macapat

RPP 3.6 Macapat Halaman 3


4. Pemberian Acuan
- Penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar
- Penjelasan mekanisme pelaksanaan proses pembelajaran (sesuai dengan rencana
langkah-langkah pembelajaran)

b. Kegiatan Inti (75 menit)


Mengamati:
Masing-masing kelompok mengamati hasil karya tembang macapat, cara menyanyikan
tembang macapat, makna isi, dan kesesuaian isi dengan tema oleh kelompok lain dengan
cermat.

Menanya :
Peserta didik mengajukan pertanyaan secara kritis berkaitan dengan jenis, ciri, dan
analisis isi serta konsep melagukan tembang macapat yang telah ditampilkan oleh
kelompok lain

Mengeksplorasi:
Peserta didik mengumpulkan data/informasi dari hasil presentasi setiap kelompok tentang
jenis, ciri, dan isi serta konsep melagukan tembang macapat yang telah ditampilkan oleh
kelompok lain

Mengasosiasi :
 Peserta didik menyunting hasil karya tembang macapat dari kelompok lain tentang jenis,
ciri, dan isi yang masih kurang sempurna dengan tepat

Mengomunikasikan :
 Peserta didik secara kelompok mengomunikasikan hasil suntingan tembang macapat pada
kelompok yang bersangkutan
 Peserta didik lain memberikan tanggapan
 Guru sebagai fasilitator memberikan penguatan

c. Penutup (5 menit)
1. Guru bersama siswa membuat simpulan tentang hasil karya tembang macapat, makna isi
macapat, ciri macapat, jenis macapat, dan kesesuaian isi dengan tema serta cara melagukan
2. Guru melakukan refleksi proses pembelajaran yang telah dilakukan

3. Pertemuan Ketiga:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (5 menit)
1. Orientasi : Guru menembangkan kembali tembang macapat pada pertemuan
sebelumnya diikuti oleh peserta didik

2. Apersepsi : Peserta didik merekonstruksi materi pembelajaran yang telah dipelajari


pada kegiatan belajar sebelumnya

3. Motivasi: Guru dan peserta didik merekonstruksi manfaat kegiatan pembelajaran


sebelumnya untuk lebih menikmati pembelajaran macapat

4. Pemberian Acuan
- Penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar
- Penjelasan mekanisme pelaksanaan proses pembelajaran (sesuai dengan rencana
langkah-langkah pembelajaran)

b. Kegiatan Inti (75 menit)


Mengamati:
Masing-masing kelompok mengamati hasil karya tembang macapat, cara menyanyikan
tembang macapat, makna isi, dan kesesuain isi dengan tema oleh kelompok lain.

RPP 3.6 Macapat Halaman 4


Menanya :
Peserta didik mengajukan pertanyaan berkaitan dengan jenis, ciri, dan analisis isi serta
konsep melagukan tembang macapat yang telah ditampilkan oleh kelompok lain

Mengeksplorasi:
Peserta didik mengumpulkan data/informasi dari hasil presentasi setiap kelompok tentang
jenis, ciri, dan isi serta konsep melagukan tembang macapat yang telah ditampilkan oleh
kelompok lain

Mengasosiasi :
 Peserta didik menyunting hasil karya tembang macapat dari kelompok lain tentang jenis, ciri, dan
isi yang masih kurang sempurna
Mengomunikasikan :
 Peserta didik secara kelompok mengomunikasikan hasil suntingan tembang
macapat pada kelompok yang bersangkutan
 Peserta didik lain memberikan tanggapan
 Guru sebagai fasilitator memberikan penguatan

c. Penutup (5 menit)
1. Guru bersama siswa membuat simpulan tentang hasil karya tembang macapat, makna isi
macapat, ciri macapat, jenis macapat, dan kesesuaian isi dengan tema serta cara melagukan
2. Guru melakukan refleksi proses pembelajaran yang telah dilakukan

H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
Tes

2. Bentuk instrumen dan instrumen


Tes tulis dan tes lisan/praktik

3. Pedoman penskoran
a. Aspek sikap
Teknik : Observasi
Bentuk instrumen : Jurnal
Waktu : saat pembelajaran berlangsung
No Aspek yang diamati Skor Keterangan/
1 2 3 4 komentar
1. Sikap kritis dan bangga terhadap penggunaan bahasa
Jawa dengan cara berdoa sebelum memulai pelajaran
sesuai dengan kaidah
2. Sikap tanggung jawab selama pengerjaan tugas dan
mengumpulkan tugas tepat waktu
3. Menampilkan hasil tulisan macapat tanpa
menjiplak karya orang lain
4. Menumbuhkan rasa kemandirian dan tanggung
jawab dalam melaksanakan tugasnya

Keterangan skor:
4 : sikap yang diamati terlihat jelas setiap kali pembelajaran berlangsung
3 : sikap yang diamati cukup sering terlihat setiap kali pembelajaran berlangsung
2 : sikap yang diamati kurang terlihat setiap kali kegiatan pembelajaran berlangsung
1 : sikap yang diamati tidak terlihat setiap kali pembelajaran berlangsung

TOTAL SKOR : skor masing-masing aspek x 25


SKOR MAKSIMAL : 100

RPP 3.6 Macapat Halaman 5


b. Aspek pengetahuan (Tes Tulis)
Teknik : Tes tulis
No Aspek yang Deskripsi aspek yang diamati Rentang Skor
diamati skor

1. Jenis tembang Siswa mampu menentukan semua 30 30


macapat jenis macapat (11 macapat)
dengan baik
Siswa hanya mampu menentukan 20
sebagian jenis macapat (5-6
macapat)
Siswa hanya mampu menentukan 10-15
sedikit jenis macapat ( kurang
dari 5 macapat)
2. Ciri tembang Siswa mampu menentukan ciri- 30 30
macapat ciri macapat dengan sangat baik
Siswa mampu menentukan ciri- 20
ciri macapat dengan baik
Siswa kurang mampu menentukan 10-15
ciri-ciri macapat
3 Isi tembang Siswa mampu menentukan isi dan 30 40
macapat pesan macapat dengan sangat baik
Siswa mampu menentukan isi dan 20
pesan macapat dengan baik
Siswa kurang mampu menentukan 10-15
isi dan pesan macapat
Total skor maksimal 100

c. Aspek keterampilan ( Tes Praktik dan Penugasan)


Teknik : tes tulis
No Aspek yang Deskripsi aspek yang diamati Rentang Skor
diamati skor

1. Melagukan Siswa mampu melagukan 40 40


tembang macapat tembang macapat dengan baik
( Tes Praktik) sesuai intonasi, tempo, teknik, dan
volume suara dengan sangat baik
Siswa melagukan tembang 25
macapat dengan baik sesuai
intonasi, tempo, teknik, dan
volume suara dengan baik
Siswa kurang mampu melagukan 10-15
tembang macapat dengan baik
sesuai intonasi, tempo, teknik, dan
volume suara
2. Hasil karya Siswa mampu membuat tembang 30 30
tembang macapat macapat sesuai tema, ciri dan isi
(Portofolio) dengan sangat baik dengan tidak
menjiplak karya orang lain
Siswa mampu membuat tembang 20
macapat sesuai tema, ciri dan isi
dengan baik dengan tidak
menjiplak karya orang lain
Siswa kurang mampu membuat 10-15
tembang macapat sesuai tema, ciri
dan isi dengan tidak menjiplak
karya orang lain
3. Mempresentasikan Siswa mampu mengungkapkan 30 30
RPP 3.6 Macapat Halaman 6
macapat dengan bahasa Jawa dengan kritis
Siswa mampu mengungkapkan 20
dengan bahasa Jawa dengan kritis
Siswa kurang mampu 10-15
mengungkapkan dengan bahasa
Jawa
Total skor maksimal 100

Skor akhir = skor yang didapat x 100%


Skor maksimal
= ……

4. Tindak lanjut penilaian


a. Pengayaan
• Jenis-jenis tembang macapat ( mengerjakan soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi)
• Ciri-ciri tembang macapat ( meresum/meringkas dari buku referensi)
• Tatacara publikasi tembang macapat (direkam sendiri)
b. Remidial
• Teknik penulisan tembang macapat ( bimbingan perorangan/ belajar kelompok)
• Teknik melagukan tembang macapat ( pembelajaran ulang/ tutor sebaya)

Mengetahui, Batu, Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. Pamor Patriawan Wilujeng Arie A, S.Pd


NIP. 19611009 198803 1 006

RPP 3.6 Macapat Halaman 7


LAMPIRAN :
A. Filosofi tembang macapat
B. Paugeran tembang macapat ( guru gatra, guru wilangan, guru lagu)
C. Contoh macapat ( titi laras dan cakepan)

A. Filosofi tembang macapat

Tembang macapat jawa memiliki banyak arti dalam kehidupan yang jika kita dalami
memiliki arti kata yang dalam dan memiliki khasana- khasanah kearifan. Ditengah
kegempuran budaya barat dan timur, kita seharusnya dapat menengahi dan tidak lupa
akan budaya kita sendiri yang seperti kita jumpai diberbagai kehidupan yaitu kearifan dan
kehalusan budi, tata karma yang agung serta keharmonisan ditengah perbedaan. Salah
satunya macapat, yang memiliki kandungan yang sangat mendalam yaitu, sebagai berikut
:

1. Maskumambang
Adalah gambaran dimana manusia masih di dalam ruh, yang kemudian ditanamkan
dirahim/ diruang garbah ibu kita. Dimana pada saat kita dialam ruh kita dibisikkan
oleh alllah ‘Alastu Birobbikum’, ‘Bukakah Aku Ini Tuhanmu’. Dan pada waktu itu
ruh ruh kita menjawab ‘Qoolu Balaa Sahidna’, ‘Benar Ya Allah Engkau Adalah
Tuhan Kami , dan Kami Menjadi Saksinya’.

2. Mijil
Merupakan ilustrasi dari proses kelahiran manusia, mijil/mbrojol/mencolot/keluarlah
jabang bayi bernama manusia. Ada yang mbrojol di India, di Amerika, di Korea, dst.
Maka beruntungah kita lahir di bumi yang pertiwi yang konon katanya Gempah
Rimpah Loh Jinawi Tata Tentrem Karta Raharjo Lir Saka Sambikala. Dan bukan
terlahir di Soomalia, Ethioplia atau negara- negara bergizi buruk lainnya.

3. Sinom
Adalah gambaran/ lukisan dari masa muda, masa yang indah dan penuh harapan dan
juga angan-angan.

4. Kinanthi
Masa menuju jati diri dan meniti jalan menuju cita-cita. Kinanthi berasal dari kanthi
dan tuntun yang berarti bahwa kita butuh tuntunan atau jalan yang benar agar cita-cita
kita bisa terwuju . Misalnya belajar dan menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh ‘Apa
Yang Akan Kita Petik Esok Hari Adalah Apa Yang Kita Tanam Hari Ini’.

5. Asmarandana
Menggambarkan masa-masa dirunung asmara, dimabuk cinta, ditenggelamkan
dilautan kaasih. Asmara artinya cinta, dan cinta adalah ketulusan hati . Cinta adalah
anugerah terindah dari Allah dan bagian dari tanda-tanda keagunga-Nya.

6. Gambuh
Awal kata gambuh adalah jumbuh / bersatu yang artinya komitmen untuk menyatakan
cinta dalam sabuk biduk rumah tangga . Dan inti dari kehidupan berumah tangga itu
adalah saling melengkapi dan bersinergi secara harmonis.
Lumrahnya fungsi pakaian adalah untuk menutupi aurat, untuk melindungi dari panas
dan dingin . Dalam berumah tangga seharusnya saling mnjaga , melindungi,

RPP 3.6 Macapat Halaman 8


menganyomi satu sama lain, agar biduk rumah tangga menjadi harmonis dan sakinah
dalam naungan ridlo-Nya.

7. Dhandhanggula
Gambaran dari kehidupan yang telah mencapai tahap kemapanan sosial, kesejahteraan
telah tercapai cukup sandang, pangan dan papan(serta tentunya bebas dari hidup hutan
piutang). Kurangi keinginan agar jauh dari hutang . Hidup bahagia itu adalah intinya
rasa syukur atas rezeki yang dilimpahkan kepada kita oleh Allah SWT.

8. Durma
Sebagai rasa syukur kita terhadap allah maka kita harus sering berderma, durma
berasal dri kata derma/ sedekah berbagi kepada sesama. Dengan berdema kita
tingkatkan empati sosial kita kepada saudara-saudara kita yang kekurangan,
mengulurkan tangan berbagi kebahagiaan, dan meningktakan kepekaan jiwa dan
kepedulian kita terhadap kondisi-kondisi masyarakat di dekat kita. ’Barang Siapa
Mau Meringankan Beban Penderitaan Saudaranya Sewaktu Di Dunia, Maka Allah
Akan Meringankan Bebannya Diakhirat Kelak’.

9. Pangkur
Pangkur atau mungkur artinya menyingkirkan hawa napsu angkara murka, nafsu
negative yang menggerogoti jiwa kita. Menyingkirkan nafsu-nafsu angkara murka,
memerlukan riyadhah/ upaya yang sungguh-sungguh dan khususnya didalam bulan
ramadhan mari kita gembleng hati kita agar meminimalisasi seta mereduksi nafsu-
nafsu angkara yang telah menggerogoti dinding-dinding kalbu kita.

10. Megatruh
Megathuh atau megat roh berarti terpisahnya nyawa dari jasad kita, terlepasnyya
nyawa/ruh dari jasad kita menuju keabadian(entah itu keabadian indah kita disurga
atau keabadian celaka kita disurga). ’Kulu Nafsin Dzaaiqotul Maut’, ‘Setiap Jiwa
Pasti Akan Mati’.
‘Kullu Man Alaiha Faan’, ‘ Setiap Manusia Pasti Binasa’. Akankah kita menjumpai
kematian yang indah (Qhusnuh Khatimah)atau sebaliknya.

11. Pocung (pocong/ dibungkus kain mori putih)


Manakala yang tertinggal hanyalah jasad belaka, dibungkus dalam balutan kain kafan/
mori putih, diusung dipanggul layaknya raja-raja, itulah prosesi penguburan jasad-
jasad kita menuju liang lahat, rumah terakhir kita didunia.
‘Innaka Mayyitun Wainnahum Mayyituuna’ , ‘Sesungguhnya Kamu Itu Akan Mati
dan Mereka Juga Akan Mati’.

Demikian luhur nya filosofi yang terkandung dalam setiap tembang macapat .
Dimulai dari kita terbentuk roh sampai kita berpisah dengan roh kita , itulah
kehidupan kita dan pencapaiannya yang tergambar dalam tembang macapat. Bahwa
hidup ini tidak instan dan perlu tahapan / tingkatan yang perlu dilalui untuk kehidupan
yang sempurna. Dan setiap tahapan akan mengajari nilai kehidupan.

B. PAUGERAN TEMBANG MACAPAT


1. Guru gatra
Guru gatra yaiku, cacahing gatra ing tembang macapat (jumlah baris yang ada di
tembang macapat).

RPP 3.6 Macapat Halaman 9


2. Guru wilangan
Guru wilangan yaiku, cacahing wanda ing saben sagatra (jumlah suku kata setiap satu
baris). Biasanya disimbolkan dengan angka. Contoh :
aja turu sore kaki
potongan cakepan asmarandhana diatas memiliki guru wilangan 8 yang dihitung dari
a-ja-tu-ru-so-re-ka-ki

3. Guru lagu
Guru lagu yaiku, tibaning swara ing pungkasaning gatra (jatuhnya huruf vocal terakhir
pada setiap baris ). contoh :
aja turu sore kaki
potongan guru lagu diatas memiliki guru lagu I kenapa I? karena I merupakan huruf
vocal terkhir pada gatra tersebut.

4. Titi laras
Titi laras yaiku, angka angka lelirune gamelan. Cara mudahnya anggap saja not . Titi
laras ada dua macam yaitu laras pelog dan laras slendro.
a. Laras pelog
Laras pelog menggunakan angka angka 1 2 3 4 5 6 7 dalam tembang.
b. Laras slendro
Laras slndro menggunakan angka angka 1 2 3 5 6

5. Cakepan
Cakepan yaiku, tembung tembung sing ana ing tembang macapat. Cara mudahnya
adalah lirik lagu.
Mari kita cari paugeran dari tembang pocung di bawah ini :

6 6 5 3 1 1 1 2 6 6 5

Ngel – mu - I - ku - ka - la - ko – ne - kan – thi - la - ku

1 2 6 3 5 3 2 1

Le - kas - se - la - wan - kas

1 2 1 3 2 1 2 1 6 6

Te - ge - e - kas - nyan - to - sa - ni

6 1 2 3 2 2 2 1 6 1 2 3

1 2 2

Se - tya - bu - dya - pa - nge - ke - se - dur - ang - ka - ra

Guru Garta ada : 4

Guru Wilangan :
gatra 1 ada 12
gatra 2 ada 6

RPP 3.6 Macapat Halaman 10


gatra 3 ada 8
gatra 4 ada 12

Guru Lagu :
Gatra1 : U
Gatra 2 : A
Gatra 3 : I
Gatra 4 : A

Tembang pocung diatas menggunakan laras slendro karena angka yang digunakan
tidak ada 4 dan 7 nya
1. Ciri – ciri tembang Pucung
 Guru Gatra (cacahing larik saben
sapada) : 4 gatra
Ciri-  Guru lagu (dong dinging swara ing
ciri pungkasane gatra) : u, a, i, a
 Guru wilangan (cacahing wanda saben
sagatra) : 12, 6, 8, 12
Wong nggolek ilmu iku mesthi nganggo
lakon
Wiwitane kudu nglakoni rekasa dhisek .
(setiap orang dalam mencari ilmu itu
pasti dimulai dengan kerja keras)
Ngilmu iku kelakone kanthi laku
Uripe bakal santosa (kelak hidupnya akan
Lekase lawan kas
sentosa)
Tegese kas nyantosani Isi
Wong sing setyo karo budaya (unggah-
Setya budya pangekese dur
ungguh/ tata krama), akhire ora dadi
angkara
wong kang sombong (orang yang setia
dengan tata krama budaya Jawa yang
baik, akhirnya tidak menjadi orang yang
sombong)

Sebelum mencapai kebahagiaan dan ilmu


yang berharga, setidaknya berjuanglah,
Nase berusahalah terlebih dahulu, dan jika
hat sudah berhasil jangan menjadi orang
yang sombong dan tetap mempunyai tata
krama yang baik

2. Ciri – ciri tembang Gambuh


 Guru Gatra (cacahing larik saben
sapada) : 5 gatra
Ciri-  Guru lagu (dong dinging swara ing
ciri pungkasane gatra) : u, u, i, u, o
Sekar gambuh ping catur  Guru wilangan (cacahing wanda saben
Kang cinatur polah kang kelantur sagatra) : 7, 10, 12, 8, 8
Tanpa tutur ketula-tula ketali Tembang gambuh ping papat
Kadaluwarsa kepatuh Polahe nglantur
Katutuh pan dadi awon Tanpa tutur nemen ndableke
Isi Ora digugu
Mali dadi elek

(wong kang ora gelem nggugu utawa

RPP 3.6 Macapat Halaman 11


manut karo pitutur kang apik malih dadi
awon)
(orang yang tidak mau memperhatikan
atau tidak menuruti nasehat yang baik,
merupakan hal yang buruk bagi diri
sendiri dan masa depannya)

Perhatikan dan patuhlah pada nasehat


Ajaran yang baik agar menjadi orang yang baik
dan berguna

Lampiran 4: Tembang Pucung dan Gambuh

Tembang Pucung

Ngilmu iku kelakone kanthi laku


Lekase lawan kas
Tegese kas nyantosani
Setya budya pangekese dur angkara
Isinya:

Ilmu(kepandaian) itu dijalani dengan prihatin,


Awalnya dijalani dengan sungguh-sungguh
Artinya dengan sungguh-sungguh bisa sentosa (terkabul)
Setia sama budaya, akhirnya tidak sombong.

Golek ilmu iku dilakoni kanthi lakon (prihatin)


Wiwitane dilakoni kanthi tenanan,
Maksude kanthi tenanan bisa kasembadan (uripe sentosa)
Setiya marang budaya, entek-entekane ora sombong.

Tembang Gambuh

Sekar gambuh ping catur


Kang cinatur polah kang kelantur
Tanpa tutur katula-tula katali,
Kadaluwarsa kapatuh,
Katutuh pan dadi awon.
Isinya:
Tembang gambuh yang keempat,
Yang dibicarakan tingkah laku yang melenceng,
Tanpa nasihat akan terlunta-lunta,
Kadaluwarsa menjadi kebiasaan,
Disalahkan sudah mengerti menjadi jelek.

Tembang gambuh sing kepapat,


Sing diomongake tingkah lakune sing mlenceng,
Tanpa pitutur mesthi bakal kalunta-lunta
Kebacut kliwat wis dadi pakulinan,
Disalahake wis ngerti dadi elek

RPP 3.6 Macapat Halaman 12

Anda mungkin juga menyukai