Makalah
Diajukan sebagai tugas kelompok 6
mata kuliah Aspek Hukum dalam ekonomi
Dosen: Kasman, Drs., M.M.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah sesuai
yang diharapkan. Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang “4 aspek keterampilan
membaca”.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memahami lebih mengenai
penggunaan keterampilan membaca atau berbahasa.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada
dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran
dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki proposal ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................I
KATA PENGANTAR...........................................................................................II
DAFTAR ISI...........................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Kesimpulan.....................................................................................................15
B. Saran...............................................................................................................16
DAFTAR FUSTAKA.............................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
Tulisan ini diajukan atas alasan perlunya kita untuk mengetahui tentang expansi:
konsolidasi, merger dan akuisisi. Yang didalamnya terdapat pokok pembahasan tentang
pengertian expansi : konsolidasi, merger dan akuisisi, cara melakukan konsolidasi, merger
dan akuisisi, tujuan melakukan konsolidasi, merger dan akuisisi, alasan menggunakan
konsolidasi, merger dan akuisisi, jenis – jenis dari metode konsolidasi, merger dan akuisisi
Dengan adanya pembahasan ini, kita dapat mengerti Ekspansi adalah aktivitas
memperbesar atau memperluas usaha yang ditandai dengan penciptaan pasar baru, perluasan
fasilitas, perekrutan pegawai, dan lain-lain. Ekspansi dapat juga diartikan sebagai
peningkatan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan dunia usaha. Konsolidasi adalah situasi di
mana perusahaan yang terpisah menjadi satu. Kadang-kadang digambarkan sebagai merger,
meskipun secara teknis ini adalah dua situasi yang berbeda. Dalam merger, baru bisnis
terbentuk ketika satu perusahaan menyerap yang lain, dalam konsolidasi, perusahaan
bergabung pada istilah yang relatif sama untuk membentuk satu perusahaan baru. Namun,
kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian.Merger adalah salah satu strategi
perusahaan atau lebih. Dalam merger hanya ada satu perusahaan yang dibiarkan hidup,
sederhana dapat diartikan sebagai pengambilalihan perusahaan dengan cara membeli saham
diambil alih (diakuisisi) tetap hidup sebagai badan hukum yang terpisah.
Dan juga agar kita bisa mengerti beberapa kunci kesuksesan dalam menjalankan
manajemen keuangan yang baik. Dan pokok pembahasan ini sangatlah bermanfaat bagi para
mahasiswa yang sedang berkonsentrasi pada bab ini. Dan dalam makalah ini kami
1.3 Tujuan
3. Untuk mendalami tentang tujuan dalam melakukan konsolidasi, merger dan akuisisi.
akuisisi.
BAB II
PEMBAHASAN
Ekspansi adalah aktivitas memperbesar atau memperluas usaha yang ditandai dengan
penciptaan pasar baru, perluasan fasilitas, perekrutan pegawai, dan lain-lain. Ekspansi dapat juga
diartikan sebagai peningkatan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan dunia usaha. Perluasan atau
ekspansi bisnis diperlukan oleh suatu perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih
kompetitif, serta untuk meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan. Expansi bisnis dapat
Konsolidasi adalah situasi di mana perusahaan yang terpisah menjadi satu. Kadang-
kadang digambarkan sebagai merger, meskipun secara teknis ini adalah dua situasi yang
berbeda. Dalam merger, baru bisnis terbentuk ketika satu perusahaan menyerap yang lain,
dalam konsolidasi, perusahaan bergabung pada istilah yang relatif sama untuk membentuk
Konsolidasi dilakukan dengan mengevaluasi kondisi usaha saat ini, diteruskan dengan
pengembangan strategi usaha jangka panjang, strategi tersebut dibuat lebih terperinci dalam
bentuk perencanaan dengan sasaran bergerak ke jangka menengah dan panjang yang meliputi
Merger adalah salah satu strategi ekspansi perusahaan atau restrukturisasi perusahaan
dengan cara menggabungkan dua perusahaan atau lebih. Dalam merger hanya ada satu
ukurannya lebih besar, dan bank yang survival adalah bank Danamon.
Akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok
investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau
jaminan produk akan diserap oleh pasar. Contoh: Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut
Konsolidasi dilakukan dengan mengevaluasi kondisi usaha saat ini, diteruskan dengan
pengembangan strategi usaha jangka panjang, strategi tersebut dibuat lebih terperinci
dalam bentuk perencanaan dengan sasaran bergerak ke jangka menengah dan panjang
bisa sejalan, memberikan perioritas pada pengembangan yang dilakukan secara terus
prestasi.
1. Merger dapat dilakukan dengan pembelian asset atau saham perusahaan lain.
4. Apabila pembayaran dengan saham, maka tidak dikenakan pajak pada saat
transaksi merger dilakukan. Pajak baru dikenakan ketika saham tersebut dijual oleh
pemiliknya.
Cara Melakukan Akuisisi :
2007 tentang Persoroan Terbatas, adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan
hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih saham perseroan yang
perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk
mengambilalih perusahaan baik seluruh ataupun sebagian besar saham perseroan yang
adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh pelaku usaha untuk mengambilalih saham
badan usaha yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas badan usaha tersebut.
Pelaku usaha, sesuai dengan pasal 1 angka 8 PP Nomor 57 Tahun 2010, adalah setiap
orang perorangan atau badan usaha baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan
badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam
wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui
HM Sampoerna) oleh perusahaan rokok asal Amerika (Philip Morris Ltd). Akibat
keluarga besar Sampoerna tetapi sudah beralih tangan Philip Morris Ltd.
a. Layaknya peraturan hukum yang lain, maka dalam peraturan mengenai akuisisi
terdapat pula beberapa larangan terkait dengan akuisisi. Karena tidak mungkin aksi
korporasi tersebut menimbulkan kerugian bagi pihak-pihak tertentu, dan sudah menjadi
kewajiban bagi pemerintah untuk melindungi kepentingan semua pihak. Dalam UU.
No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas terdapat larangan dalam akuisisi yang
AKUISISI
Secara alamiah usaha yang dimulai dengan skala kecil perorangan mengalami fase-fase
perkembangan mulai dari start up, bertahan hidup dan tumbuh. Pada saat perusahaan
mencapai periode tumbuh maka perlu dilakukan konsolidasi dengan serius, jika konsolidasi
dilakukan setengah hati maka perusahaan akan mengalami stagnasi atau malah mundur.
Fase perkembangan usaha ditandai mulai tahap perusahaan yang baru MULAI USAHA
dimana perusahaan masih rugi, selanjutnya akan beranjak memasuki PERIODE BERTAHAN
HIDUP. Periode ini adalah lanjutan masa belajar bagi perusahaan, kekurangan pengalaman
dan jaringan bisnis yang belum tumbuh membuat manajemen sering membuat kesalahan,
Periode ini ditandai oleh penjualan belum stabil, naik turun dengan cepat, pasar belum kuat,
sales kecil, belum terarah jelas, motivasi mulai labil, sering kali kurang kreatif dan inovatif
bahkan tidak ada dan belum ada manajemen usaha (tidak merasa perlu) serta sumber modal
yang terbatas mulai menipis. Setelah perusahaan cukup mengenal lingkungan bisnisnya,
jaringan mulai terbentuk, kesalahan operasional mulai berkurang maka perusahaan akan
memasuki PERIODE TUMBUH, dengan ciri-ciri penjualan meningkat tajam dengan cepat,
sering menolak permintaan, pasar tidak mampu dipenuhi seluruhnya, kapasitas tidak
memadai, umumnya “over confidence” (investasi tidak tepat), hanya sedikit yang
tidak mendukung (produk gagal/reject meningkat), manajemen usaha belum teratur, modal
kerja tidak pernah cukup, muncul pesaing baru (biasanya harga lebih rendah). Sampai pada
satu titik tertentu perusahaan harus melakukan konsolidasi karena kondisi usahanya
pertumbuhan pasar mulai lambat, persaingan yang makin ketat harga, kualitas, pesaing
terus bertambah. Kondisi ini akan dialami jika strategi pengembangan usaha tidak ada,
sasaran masih jangka pendek, umumnya hanya administrasi keuangan yang baik,
pengembangan pasar dan produk dilakukan sporadis tidak sistimatis, penjualan tidak naik
cenderung statis, produksi dibawah kapasitas bahkan akan cenderung surut jika konsolidasi
tidak dilakukan sama sekali, penjualan menurun drastis, tidak mampu lagi bersaing dipasar,
6. Integrasi, sehingga mendapatkan penawaran yang cukup dari bahan-baku atau suku
1. Membeli product lines untuk melengkapi product lines dari perusahaan yang akan
mengambil alih.
2. Untuk memperoleh akses pada teknologi baru atau lebih baik pada perusahaan yang
5. Memperoleh kepastian atas pemasokan bahan baku yang kualitasnya baik yang dipasok
6. Melakukan investasi atas keuangan perusahaan yang berlebih dan tidak terpakai.
mudah. Keputusan bergabung diambil karena suatu alasan yang sangat kuat. Jadi sebelum
ter¬tentu yang ingin dicapainva. Demikian pula jenis penggabungan yang akan dipilih juga
dilakukan dengan berbagai macam pertimbangan. Terdapat beberapa alasan suatu perusahaan
untuk melakukan penggabungan secara Konsolidasi. Alasan yang biasa dipakai yaitu: :
1. Masalah Kesehatan
Apabila bank sudah dinyatakan tidak sehat oleh Bank Indonesia setelah melalui
Pilihan pengga¬bungan tentunya dengan bank yang sehat. Jika bank yang diga¬bungkan
sama-sama dalam kondisi tidak sehat maka sebaiknya pilihan penggabungan adalah
konsolidasi atau dapat pula diakui¬sisi oleh bank lain yang sehat.
2. Masalah Permodalan
Apabila modal suatu bank dirasakan kecil sehingga sulit untuk melakukan perluasan
usaha, maka bank dapat bergabung dengan satu atau beberapa bank sehingga modal dimiliki
menjadi besar. Sebagai contoh Bank Maras hanva memiliki modal 5 milyar dengan 12 buah
cabang bergabung dengan Bank Mangkol yang memiliki modal 10 milyar clan memiliki 20
cabang. Gabungan kedua bank tersebut sekarang memiliki modal 15 milyar dan 32 cabang.
Dengan adanya penggabungan atau usaha peleburan otomatis lebih mudah untuk
mengembangkan usahanya. Yang jelas setelah melakukan penggabungan modal dan cabang
Manajemen bank yang sembrawut atau kurang profesional sehingga, perusahaan terus
merugi dan sulit untuk berkembang. Jenis bank ini pun sebaiknya melakukan penggabungan
usaha atau peleburan usaha dengan bank yang lebih profesional yang terkenal dengan kualitas
manajemennya.
Bank yang menggunakan teknologi yang masih tradisional sangat menjadi masalah.
Dalam perkembangan yang sedemikian cepat diperlukan teknologi yang canggih. Untuk
memperoleh teknologi yang canggih diperlukan modal yang tidak sedikit. JaIan keluar yang
dipilih adalah melakukan penggabungan dengan bank yang sudah memiliki teknologi yang
canggih. Demikian pula bagi bank yang kurang teratur dan masih tradisional dalam hal
Tujuan ingin menguasai pasar tidak diumumkan secara jelas kepada pihak luar dan
biasanya hanya diketahui oleh mereka yang hendak ikut bergabung. Dengan adanya
penggabungan dari beberapa bank, maka jumlah cabang dan jumlah nasabah yang dimiliki
bertambah. Tujuan ini juga dilakukan untuk meng¬hilangkan atau melawan pesaing yang
ada.
Alasan mengapa perusahaan melakukan Merger :
Pada umumnya tujuan dilakukannya merger adalah mendapatkan sinergi atau nilai
tambah. Keputusan untuk merger harus menjadikan dua tambah dua sama dengan lima. Nilai
tambah yang dimaksud adalah lebih bersifat jangka panjang dibanding nilai tambah yang
bersifat sementara saja. Oleh karena itu, ada tidaknya sinergi suatu merger tidak bisa dilihat
sesaat setelah merger itu terjadi, tetapi diperlukan waktu yang cukup panjang. Sinergi yang
terjadi sebagai akibat dari penggabungan usaha bisa berupa turun naiknya skala ekonomis,
maupun sinergi keuangan yang berupa kenaikan modal. Adapun beberapa alasan perusahaan
2) Sinergi
3) Meningkatkan dana
5) Pertimbangan pajak
Penggabungan usaha dapat dilakukan dengan berbagai cara yang didasarkan pada
pertimbangan hukum, perpajakan atau alasan lainnya. Di Indonesia didorong oleh semakin
besarnya pasar modal, transaksi akuisisi semakin banyak dilakukan dan isu mengenai hal
tersebut memang sudah hangat dibicarakan baik oleh para pengamat ekonomi, ilmuwan,
maupun praktisi bisnis sejak tahun 1990 (Payamta dan Setiawan, 2004). Bostman (1997:3)
dalam Dewi (2004) mengungkapkan beberapa alasan mengapa penggabungan usaha dapat
menghasilkan nilai:
4. Nilai dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan keringanan pajak yang belum digunakan.
2.6 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KONSOLIDASI, MERGER DAN
AKUISISI
1. Konsolidasi
Kelebihan Konsolidasi
persaingan yang makin ketat harga, kualitas, pesaing terus bertambah, marjin laba
statis.
Kekurangan Konsolidasi
Ada permasalahan yang harus dipecahkan lebih dulu pada tahap awal konsolidasi,
ialah tujuan dan sasaran bisnis yang ingin anda capai dimasa datang atau posisi seperti
1. Merger
Kelebihan Merger :
Kekurangan Merger :
Merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus ada persetujuan dari para
persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama. (Harianto dan Sudomo, 2001,
p.642).
2. Akusisi
a. Akuisisi Saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara pemegang
saham sehingga jika pemegang saham tidak menyukai tawaran Bidding firm, mereka
dapat menahan sahamnya dan tidak menjual kepada pihak Bidding firm.
b. Dalam Akusisi Saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung
dengan pemegang saham perusahaan yang dibeli dengan melakukan tender offer
pengambilalihan tersebut, maka akuisisi akan batal. Pada umumnya anggaran dasar
perusahaan menentukan paling sedikit dua per tiga (sekitar 67%) suara setuju pada
b. Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli maka terjadi
merger.
c. Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus secara hukum dibalik
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ekspansi adalah aktivitas memperbesar atau memperluas usaha yang ditandai dengan
penciptaan pasar baru, perluasan fasilitas, perekrutan pegawai, dan lain-lain. Ekspansi dapat
juga diartikan sebagai peningkatan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan dunia usaha.
Perluasan atau ekspansi bisnis diperlukan oleh suatu perusahaan untuk mencapai efisiensi,
merger dan akuisisi. Dalam metode tersebut memiliki beberapa jenis yang memiliki
kelebihan dan kekurangan, maupun tujuan melakukan expansi terhadap sebuah perusahaan.
Dan juga cara yang harus dilakukan dalam expansi bisnis tersebut. Seperti Merger
adalah penggabungan dari dua atau lebih perusahaan menjadi satu kesatuan yang terpadu.
Perusahaan yang dominan dibanding dengan perusahaan yang lain akan tetap
dimilikinya. Konsolidasi adalah situasi di mana perusahaan yang terpisah menjadi satu.
Kadang-kadang digambarkan sebagai merger, meskipun secara teknis ini adalah dua situasi
yang berbeda. Dalam merger, baru bisnis terbentuk ketika satu perusahaan menyerap yang
lain, dalam konsolidasi, perusahaan bergabung pada istilah yang relatif sama untuk
membentuk satu perusahaan baru. Namun, kedua istilah ini sering digunakan secara
menjadi pemegang saham pengendali. Dalam peristiwa akuisisi, baik perusahaan yang
mengambil alih (pengakuisisi) maupun perusahaan yang diambil alih (diakuisisi) tetap hidup
3.2 SARAN
1. Sebelum melakukan merger dan akuisisi, kedua perusahaan harus memperhatikan budaya
yang ada di perusahaan masing-masing. Karena dengan budaya yang berbeda akan
2. Selain itu merger dan akuisisi hendaknya dilakukan pada perusahaan yang memiliki
bidang yang sama, karena dengan bidang usaha yang sama tersebut kegiatan merger dan
https://www.coursehero.com/file/12795274/MKP-Bab-19/
http://manajemenkeuanganii.blogspot.co.id/2016/05/ekspansi-konsolidasi-merger-dan-
akuisisi.html
http://haniahpratiwi23.blogspot.co.id/2015/10/makalah-merger-konsolidasi-dan-akuisis.html
http://semangatibnu45.blogspot.co.id/2016/01/makalah-ekspansi-bisnis-manajemen.html
http://innovativejournal.in/index.php/ijbm/article/viewFile/389/374