Anda di halaman 1dari 1

\

rb r't
s$nal"farf Edisi4-loAprit2012 No.34s1 rahunXLil AGRIWACANA t4\s
f*n

60 Tahun Sesudah Pidato Bung Karno masih cukup besar, katakan menjadi 500
juta, sedangkan luasan sawah di pulau Jarva
banyak yang beralih fungsi sehingga tinggal
satu juta hektar, meski di Papua bisa dibangun
Oleh : Sjamsoe'eod Sadjad untuk kita lakukan saat sekaranq ini. Dengan terlalu sedikit untuk hidup, kalau hidup itu perkebunan padi mencapai dua;'uta hektat
residen Soekarno memidatokan "Pangan pengembangan Iahan dtrrat ini sebenarnya bukan hanya untuk bisa rnakan saja, meski juga apakah bangsa ini masih bisa swa sembada
Rakyat SOAL I{IDUP ATAU MATI' waktu itu pun sudah tidak ada pemikiran fidak bisa dikata rnati. pangan dengan budaya makan seperti saat ini?
60 tahun yang lalu, tepatnya 27 April teriampau "beras sentris". Dengan mendorong Bagaimanapun, bagi IPB berselang 60 Dalam TabloiC Sinar Tali ini saya telah
1952, pada upacara PELETAKAN BATU petcmai..an Bung KarnL' jrrga rnenvinggun6, tahun dari upacara peletakan batlr pertama tuliskan beberapa artikel populer yang saya
PERTAMA Pembangunan Gedung FAKULTAS meski tidak langsung, perubahan budaya pembangunan gedung Fakultas Pertanian di harapkan bisa melahirkan pemiki.ran tentang
PERTANIAN UNIVERSITAS INDONESIA di makan yang diperbrnyak oleh bahan pangan kota Bogor, yarrg wakfu itu dapat dikata seluruh kedaulatan pangan, kedaulatan petanL
Baranangsiang BOGOR. Pidato Bung Kamo dari daging ternak dan telur a)'am dan itik. dosennya masih orang Belanda, telah nenjadi persoalan petani dengan modal dari perbankan,
yang visioner ini lebih ditujukan kepada Disebutkan pula rakyat kita mengkonsumsi perguruan tinggi dengan sembilan Fakultas dan potensi industri desa yang berbasis pertanian
Pemuda-Pemudi agar lebih banyak lagi yang zat putih telur sanEiat rendah, paling rendah Sekolah Pasca Sarjana, serta Prograrn Keahlian industrial, dinamika wanita desa yang berani
bersedia menjadi sarjana pertanian. Masalah dibandirrgkan rakyat Asia. Kemudian Diplornanya, sudah menghasilkan puluhan berkiprah sebagai PRT. Semua yang saya
pangan rakyat yang harus dihadapi disebutkan disebutkan konsumsi zat putih telur masing- ribu sarjana S-1, 3-2, S-3 dan Diploma 1-4, tentu tuliskan itu tidak jauh dari kehendak ingin
untuk iumlah rakyat 75 juta orang dengan masing bangsa Asia. merupakan satu prestasi yang membanggakan. mendorong kita untuk memikirkan persoalan
konsumsi beras rata-rata per tahun per orang 86 Dalam pidntonva Bung Kaino tidak Pusat-Pr: sat Peuelitian dan Pengembangan pangan rakyat yang ternyata bukan hanya
kg saja kita masih harus impor beras 700.000 ton spesifik menyebutkan diversifikasi pangan, juga berjrrmlah l.atryak. Karena itu layak kalau persoalan teknis produksi padi sawah saia.
atau 700 luta kg. bahkan sepertinva mcmbayangkan sekira i:eras beberapa k.rlangan di IPB narnpak berkeinginan Sebagaimana ditekarrkan Bung Karno juga
Waktu itu di tahun 1952 baru satu orang kita digantikan sepenuhnya derrgan jagung atau ubi nrengadakan peringatan terhadap momen 27 juli dalam pidato beliau rnemanfaatkan "tanah-
lulusm Fakultas Pertanian di Bogor. Sekarang kayu dan ubi jalar. Flal ini kalau diperhatikan 1952 ihr. tanah kering" itu. Persoalan pangan adalah
sesudah 60 tahun berselang sudah ribuan pidato beliau tentang asupan kalori makan Mtmang bagi kalangan Fakultas Pertanian persoalan budaya. Bangsa ini akan menjadi
sarjana pertanian dari IPB saja. Namun, rakyat kita. Dalam hitungan kakrri yang diperlukan mcski jumlah lulusan sarjananya ribuan, masih tidak ada kalau pangan kita tergantung pada
kita sudah lebih tiga kali lipat iumlahnya, dan seharinya, !gli3p pgnrrnjrrkkan kcunggulan dirasa nremprihatinkan kalau melihat fakta bangsa lain.
konsumsi bcrasnya per orang juga jauh lebih beras kalau clibandingkan dorgan jagung atau kesej;rhteraan olclr bidang pertanian kita di saat Satu keniscayaan, kita ini bangsa yang
besar. Untuk rakyat sejumlah hampir 240 juta ubi kayu dan ubi jalar. Bcliau tunjukkan dcngan irri- Rata-r;rta Lrcmilikan sawahnya petani yang berada di dacrah troois yrnB pands scpaniarrg
orang dengan konsumsi berasnya mencapai 130 angka-angka kebutuhan tambahan 6.3 juta mengilurem kurang dari 0.5 Ha. lmpor beras tahun. Kita memang memerlukan pangan
kg per tahun per orang kita masih harus impor ton beras, kalau diganti jagung menjadi 7 juta kita yang masih mencapai i.5 iuta ton. Petani- yang cepat proses metabolismenya clirubah
beras 1.5 juta ton, lebih dua kali lipat dari saat ton dan dalam bentuk ubi kayu atau ubi jalar pctani kita sepcrti masih jauh dari perbankan menjadi energi. Karena itu kita memerlukan
Bung Karno berpidato. Padahal produktivitas menjadi kurang lebih 15 juta ton. Pidato Bung untuk mampu rnembangun modal usaha. Para karbohidrat yang cukup yang relatif paling
padi sawah sudah dilipatkan petani 2-3 ka1i, Kamo saat itu nampaknya san8at teknis yang sarjana pertanian kita pun masih kurang mampu cepat dirubah menjadi energi di tubuh kita.
berkat varietas unggul baru dan teknologi maju didukung oleh pakar-pakar gizi yang turut memberdayakan petani menjadi pengusaha Karbohidrat bukan hanya dari beras padi saja.
yang intensif dikampanyekan. Rupanya masalah mempersiapkan. Seperti target yang 2250 kalori industri produk taninya di desanya. Kondisi Kita masih banyak mcmiliki umbi-umbian yang
pangan rakyat kita ini masih harus merujuk lagi per orang per hari yang waktu itu rakyat kita pangan kita juga tidak lebih jelas arahrya untuk bisa dibudidayakan di lahan darat yang relatif
pidato Bung Kamo 60 tahun lalu itu. hanya hidup dengan 1 700 kalori scorang sehari. diversifikasi. Budaya makan kita juga masih lebih kering dan tidal< memerlukan air banyak
Dalam pidatonya, Bung Kamo juga Karena itu Bung Karno menggugah semangat seperti tetap dipertahankan dengan konstelasi seperti padi. Kita coba mengganfi butiran
mendorong pengembangan penanaman padi di pemuda-pemudi untuk membangun perta nian nasi dan lauk-pauk, tiga kali sehari, dan tidak beras kita menjadi tepung, dan juga dari scgala
lahan darat (bukan sawah). Beliau menekankan pangan kita dan menjadi sarjana pcrtaniarl yanfl berorientasi giz-i. Temyata masih banyak yang macam biji-bijian lain dan umbi-umbian. Dari
sekali agar mglalui seleksi dapat dihasilkan bisa menaikkan produksi beras kita. Bcliau harus kita kerjakan dan menciptakan perubahan. tepung kita bisa hasilkan benhrk bahan pangan
"padi kering" (menurut istilah beliau) yang mengingatkan sebagai bandingan kalau rakyat Kita belum bisa menepuk dada, kalau karbohidrat yang tidak seperti nasi, seperti
tahan kekeringan baik untuk padi sawah hanya makan seharinya kurang dari 1547 kalori, membandingkan 60 tahun lalu waktu Bung kita belajar dari terigu yang tidak lain tepung
maupun lahan darat yang istilah beliau "tanah- maka akan terjadi kelaparan cian keadaan kita Karno berpidaio yang kita mengimpor beras dari biji gandum yang bisa kita makan sebagai
tanah kering". Dengan tandas Bung Kamo 60 akan kucar-kacir. Sangat menyedihkan, kata 700.000 ton dengan perhituhgan jumlah bentuk mi. Semua ini proses perubahan budaya
tahun lalu rnenekankan tumpuan harapan mtuk beliau. penduduk 75 juta orang dan konsumsi berasnya yang melalui pendidikan bisa kita kampanyekan
pangan ada pada lahan darat yang oleh beliau Mengenai kesejahteraan pctani, jtrga kurang 86 kg prer orang setahun, sedangkan kita secara intensif menghilangkan konsteiasi
disebutkan dengan kata-kata: "Way out mfilak disinggung dalanr pidato 13ung Karno. Hanya sekarang berpenduduk 240 juta (tiga kali lipat "nasi plus lauk-pauk, itu baru makan". Seirirg
kita dalam hal persediaan ma\anan rakyat dikemul<akan kcsejirlrtc'rann petani di luar lebih), dengan konsumsi beras 130 kg per orang dengan lahirnya bentuk-bentuk pangan
adalah justru terletak dalam tartah-tanah kering Jawa hanya bisa tcrcapai kalau memiliki lahan setahun 1172 kali lipat), kita impor beras "hanya" sumber karbohidrat dari bahan tepung aneka
inill" darat 10 hektar. Di Jawa pctani dengan lahan 1.5 juta ton (dua kali lipat) yang mestinya empat produk komoditi petani, Insya Allah kita bisa
Selanjutnya Bung Kaino juga memberikan sawah ticlak lerbih clari satu hektar dikatakan kali Iipat atau 2.8 juta ton. Semua itu tentunya melahirkan kedaulatan pangan kita. Melalui
pengarahan dalam menmgani lahan darat beliau dengan istilalr "terlalu sedikit unfuk berkat kerja keras petani padi kita dan para proses pendidikan scjak usia dini di keluarga
hi dengan empat petuniuk teknis agronomis, hidup, terialu banyak untuk mati" dalam penyuluh cl.i Iaprang produksi yang berhasil dan di sekolah, kita didikkan konstelasi model
masing-masing 1) pemupukan intensif; 2) bahasa Belanda "te weinig om varr te leven. rnenaikkan protluktivitas padi dua kali lipat budaya makan seperti yang sudah saya tulis
mendorong pemuliaan tanaman lahan darat te veel om vdn t('sl('rven' . Bagi saya yang lebih. cii media ini yang saya namakan " Single Dishes
termasuk padi gogo; 3) mengusahakan waktu itu baru mahesiswa Tingkat Pertama di Kalau kita harus belajar dari pidato Bung Model", demi keberlanjutan hidupnya bangsa
peternakan sebagai penghasil pupuk organik Fakultas Pertanian, kata-kata beliau itu cukup Karrro yang visioner itu, kita juga harus kita. Semoga bisa menjadi pemikiran visioner
dan tenaga tarik;4) usaha mekanisasi. mengp;elorakan hati. Apalagi hidup orang tua mau berpikir kc 60 tahun rnendatang. Kalau kita untuk menghadapi masa depan. Amien.
Keempat arahan ini sudah tepat dan tetap sah saya juga sebagai keluarga petani yang memang pertambahan jurllah penduduk kitajuga Kampus IPB, 15 Maret 2012

\-

Anda mungkin juga menyukai