Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Konsep Komunikasi Secara Umum dan


Jenis-Jenis Komunikasi

Dosen Pembimbing :
Suratun, S. Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh :
Kelompok 1

NAMA NIM
Ranti Agustini 21117098
Raudhiatul Azzahra 21117099
Ridia Lokarina 21117100
Ririn Agustin 21117101
Rizky Amrin Sidiq 21117102
Safitri 21117103
Selvi Suci Hayati 21117104
Seni Mariska 21117105
Sheli Sulistia Ningsih 21117106
Shelly Nugraha 21117107
Shindi Prima Dewi 21117108

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN AKADEMIK
2017/2018

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan penulis kelancaran
dalam menyusun makalah ini, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Kami juga
ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu dalam
pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan
fakta pada karya tulis ini.
Kami mengakui bahwa manusia mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal.
Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu
pula dengan karya tulis ini yang telah selesaikan. Tidak semua hal dapat penulis
deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. Penulis melakukannya semaksimal
mungkin dengan kemampuan yang penulis miliki. Di mana penulis juga memiliki
keterbatasan kemampuan.
Maka dari itu penulis bersedia menerima kritik dan saran. Penulis akan menerima
semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki karya
tulis penulis di masa mendatang. Sehingga semoga karya tulis berikutnya dan karya tulis
lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.

Palembang, 16 Maret 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah.................................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 2

BAB II : PEMBAHASAN
2.1 K onsep komunikasi secara umum ........................................................................ 3
2.2. Jenis-jenis komunikasi ....................................................................................... 10

BAB III : PENUTUP


3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 14
3.2 Saran ................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Semua individu mempunyai kebutuhan dasar untuk menjalin hubungan dengan orang
lain dalam menjalani hidupnya. Komunikasi merupakan upaya individu dalam menjaga
dan mempertahankan individu untuk tetap berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi
seseorang adalah suatu proses yang melibatkan perilaku dan interaksi antar indifidu
dalam berhubungan dengan yang lain.
Komunikasi merupakan komponen penting dalam praktik keperawatan.
Mendengarkan perasaan klien dan menjelaskan prosedur tindakan keperawatan adalah
contoh tehnik-tehnik komunikasi yang dilakukan oleh perawat selama praktik.
Komunikasi merupakan proses yang dilakukan perawat dalam menjaga kerjasama
yang baik dengan klien dalam membantu memenuhi kebutuhan kesehatan klien, maupun
dengan tenaga kesehatan lain dalam rangka membantu mengatasi masalah klien.
Kelemahan dalam berkomunikasi merupakan masalah yang serius baik bagi perawat
maupun klien. Perawat yang enggan berkomunikasi dengan menunjukan raut wajah yang
tegang akan berdampak serius bagi klien. Klien akan merasa tidak nyaman bahkan
terancam dengan sikap perawat atau tenaga kesehatan lainnya. Kondisi ini tentunya akan
sangat berpengaruh terhadap proses penyembuhan klien.
Komunikasi yang efektif merupakan sukses perawat dalam membantu mengatasi
masalah klien. Perawat tidak dapat lepas dari proses komunikasi karena dalam
menjalankan perannya perawat perlu berkolaborasi dengan tim kesehatan yang lain.

1. 2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, masalah yang dapat kami kaji dalam makalah ini
diantaranya:
1. Apa elemen-elemen dari komunikasi?
2. Bagaimana proses komunikasi?
3. Apa saja prinsip-prinsip komunikasi?
4. Bagaimana tingkatan/level komunikasi?
5. Apa saja senis-jenis komunikasi ?

1
1. 3 Tujuan Penulisan
Dalam pembuatan tugas ini, ada tujuan yang hendak dicapai penulis yaitu:
1. Untuk mengetahui elemen-elemen dari komunikasi
2. Untuk mengetahui proses komunikasi
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip komunikasi
4. Untuk mengetahui tingkatan/level komunikasi
5. Untuk mengetahui jenis-jenis dalam komunikasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 Konsep Komunikasi Secara Umum


A. Elemen-Elemen Komunikasi
Dalam proses komunikasi, satu elemen tidak lebih baik atau lebih penting
dibanding elemen yang lain. Proses kmomunikasi akan berlangsung baik dan
bermakna bila semua elemen yang terlibat dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Elemen-elemen ini sangat terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya.
Elemen-elemen dalam komunikasi antara lain: sumber, komunikator, pesan,
media, komunikan, umpan balik dan efek.
1. Sumber
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan
dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber komunikasi dapat berupa orang,
buku, dokumen, lembaga atau sejenisnya (A. W. Widjaja, 2000: 30)
Sumber disini dibedakan dengan komunikator , karena sumber adalah suatu yang
pasif yang diaktifkan keberadaannya oleh komunikator. Sumber sangatlah penting
untuk menentukan atau menilai kualitas komunikasi, bahkan seorang yang fanatic
akan sangat tergantung dari sumber komunikasi yang ada, dia akan menerima pesan
bila berasal dari sumber yang diyakininya. Dalam dunia penulisan, sumber
merupakan salah satu aspek untuk menilai ilmiah atau tidaknya sebuah pesan atau
informasi.
2. Komunikator
Komunikator adalah orang ataupun kelompok yang menyampaikan pesan atau
stimulus kepada orang atau pihak lain (komunikan), dan diharapkan orang/pihak lain
yang menerima pesan tersebut memberikan respon atau jawaban (feedback) agar
proses komunikasi dapat berlangsung dengan baik, sehingga komunikator dapat
berperan sebagai komunikan, dan komunikan dapat bertindak sebagai komunikator.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar menjadi komunikator yang baik:
a. Penampilan
Penampilan yang baik, sopan dan menarik sangat berpengaruh dalam proses
komunikasi. Seorang penerima pesan terkadang aspek pertama yang diperhatikan

3
adalah penampilan komunikator. Sebagai seorang perawat, penampilan yang
bersih, sopan dan menarik sangat perlu dalam menjalankan perannya dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien.
b. Penguasaan Masalah
Sebelum melakukan komunikasi seorang komunikator hendaknya paham dn
yakin betul bahwa apa yang akan disampaikan merupakan permasalahan yang
penting. Penguasaan masalah ini sangat penting terutama bila dalam proses
komunikasi tersebut terjadi feedback.
Penguasaan masalah bagi komunikator dapat meningkatkan kepercayaan
komunikan terhadap komunikator. Misalnya, seorang perawat sebelum
menjelaskan tentang masalah kebutuhan cairan klien, perawat harus terlbih
dahulu menguasai materi tentang jenis-jenis kebutuhan cairan tubuh, tanda-tanda
klien kekurangan cairan, akibat kekurangan cairan dan penatalaksanaan pada
klien yang kekurangan cairan.
c. Penguasaan Bahasa
Proses komunikasi akan berjalan lambat apabila bahasa yang digunakan kurang
sesuai dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh penerima pesan. Penguasaan
bahasa yang kurang baik dapat menyebabkan salah tafsir atau mispersepsi.
3. Pesan (message)
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan
adalah isi stimulus yang dikeluarkan oleh komunikator (sumber) kepada komunikasi
penerima.
Pesan dapat disampaikan dengan cara langsung atau lisan, tatap muka, dan dapat pula
melaui media atau saluran. Sedangkan materi atau isi pesan dapat
bersifatinformative, dan koersif.
Pesan yang disampaikan harus tepat dan mengena sasaran, dengan memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
a. Pesan harus direncanakan dengan baik sesuai kebutuhan.
b. Penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah
dimengerti oleh kedua belah pihak.
c. Pesan harus menarik minat dan kebutuhan pribadi penerima serta menimbulkan
kepuasan.

4
Hambatan-hambatan dalam penyampaian pesan dapat berasal dari hambatan
bahasa (language factor) dan hambatan teknis (noice factor). Sedangkan pesan
yang disampaikan oleh komunikator dapat berbentuk: pengetahuan, pengalaman
masa lalu, perasaan, atau posisi dalam system sosiokultural.
4. Channel
Channel adalah saluran atau sarana untuk penyampaian pesan atau bisa juga
disebut media. Media komunikasi dapat dikategorikan dalam tiga bagian, yaitu:
a. Media Umum
Media umum adalah media yang dapat digunakan oleh semua pihak yang terlibat
dalam komunikasi, media ini dapat berbentuk elektronik maupun non-elektronik.
Media ini biasanya dapat dipergunakan oleh masyarakat umum, contohnya
adalah telepon, HP, OHP, surat dinas peta sebagainya.
b. Media Masa
Media masa adalah media yang digunakan untuk komunikasi massal (karena
sifatnya massal), misalnya, pers, radio, film, dan televise.
c. Media Khusus
Media khusus adalah media yang hanya dapat dipergunakan oleh dan untuk
orang-orang tertentu saja yang mempunyai keahlian dan kewenangan tertentu,
misalnya, sandi atau kode-kode dalam komunikasi intelegen, kode, atau symbol-
simbol khusus dalam dunia kedokteran dan sebagainya.
5. Komunikan
Komunikan adalah penerima pesan. Penerima pesan dapat digolongkan dalam
tiga jenis, yaitu: personal, kelompok dan massa.
Syarat yang harus dimiliki oleh komunikan adalah:
a. Keterampilan menangkap dan meneruskan pesan.
b. Pengetahuan yang cukup tentang materi yang dikomunikasikan .
c. Sikap yang jujur dan siap untuk menerima dan memberi pesan.
Factor lain yang perlu diperhatikan adalah kerangka pengetahuan (frame of
reference) dan lingkup pengalaman (field of experience), agar pelaksanaan
komunikasi dapat berlangsung efektif.

5
6. Feedback
Feedback merupakan respon komunikan terhadap pesan yang diterima baik
secara verbal maupun non verbal. Adanya feedback membantu komunikator dalam
menilai apakah pesan yang disampaikan kepada komunikan dimengerti atau tidak.
Dengan demikian perawat sebagai komunikator perlu memberi kesempatan untuk
terjadinya feedback dari klien. Agar terjadi umpan balik yang baik, maka harus
memenuhi syarat-syarat di bawah ini:
a. Jujur
b. Bersifat khusus dan jelas (deskriptif)
c. Merupakan bagian dari solusi
d. Jangan bersifat penilaian merupakan hasil oriented bukan personal oriented
e. Perhatikan timing yang tepat
Selama proses komunikan berlangsung, feedback dapat terjadi dengan berbagai
macam karakteristik klien sesuai dengan konteks komunikasi. Bentuk-bentuk
feedback yang lazim terjadi antara lain:
1) Eksternal Feed Back
Eksternal feedback adalah umpan balik yang diterima langsung oleh komunikator
dari komunikan. Umpan balik bentuk ini bisa terjadi dalam komunikasi langsung.
Misalnya saat diskusi, dengan pendapat, komunikasi anatra perawat, dokter, bidan,
dank lien saat melakukan pengkajian atau anamnesa dan lain sebagainya.
2) Internal Feed Back
Internal feedback adalah umpan balik yang diterima komunikator bukan dari
komunikan, akan tetapi datang dari pesan atau dari komunikator itu sendiri. Conoh
umpan balik ini adalah bila komunikasi dilakukan searah dan atau komunikasi
tertulis. Feedback ini tergantung pada sejauh mana komunikator dan komunikan
mempersepsikan pesan yang diterima.
3) Direct Feed Back atau Immediate Feed Back
Umpan balik bentuk ini terjadi secara langsung dari komunikan dengan cara
menggerakkan salah satu anggota badannya sebagai bentuk respon dari pesan yang
diterima dari komunikator, misalnya menggeleng-gelengkan kepala sebagai tanda
kagum terhadap sesuatu yang dilihatnya.
4) Indirect Feed Back atau Delaiged Feed Back

6
Umpan balik terjadi secara tidak langsung, butuh waktu misalnya dalam bentuk surat
lamaran kerja, surat konsultasi, misalnya hasil meperiksaan laboratorium, konsultasi
status mental dan sebagainya.
5) Inferential Feed Back
Adalah umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan
sendiri oleh komunikator. Bentuk umpan balik ini terjadi tidak secara langsung
namun cukup relevan dengan pesan yang disampaikan komunikator. Kualitas
komunikasi melalui umpan balik seperti ini sangat dipengaruhi oleh persepsi masing-
masing komunikan. Misalnya ketika petugas kesehatan memberikan HE (Help
Education) tentang DHF di daerah yang terkena wabah, klien aau massa tampak
antusias memperhatikan penjelasan perawat, hal ini dipersepsikan oleh komunikator
bahwa komunikan membutuhkan informasi atau pesan yang disampaikan.
6) Zero Feed Back
Umpan balik yang diberikan komunikan tidak dipahami oleh komunikator. Bentuk
umpan balik ini mungkin terjadi karena sudut pandang komunikan terhadap materi
komunikasi yang disampaiakan berbeda dengan komunikator atau tingkat
pengetahuan yang dimiliki berbeda. Misalnya, perawat sedang memberikan
penjelasan tentang penyebab nyeri pada klien Ca paru, namun klien beranggapan
bahwa nyerinya tersebut karena “guna-guna atau santet”.
7) Neuteral Feed Back
Adalah umpan balik yang diterima komunikator dari komunikan tidak sesuai dengan
informasi atau pesan awal yang disampaikan komunikator. Hal ini mungkin bisa
terjadi karena persepsi yang berbeda oleh pokok permasalahn yang dibicarakan.
8) Positive Feed Back
Respon atau umpan balik yang positif yang diberikan oleh komunikan terhadap
informasi/pesan yang disampaikan oleh komunikator. Umpan balik ini dapat
diartikan sebagai persetujuan, dukungan atau hanya sekedar simpati.klien yang
operatif terhadap rencana keperawatan merupakan contoh dari feedback ini.
9) Negative Feed Back
Adalah kontra-reaksi yang ditunjukan komunikan terhadap informasi/pesan yang
disampaikan oleh komunikator. Umpan balik ini dapat diartikan sebagai pertentangan
atau ketidak setujuan komunikan terhadap apa yang disampaikan komunikator.

7
B. Proses Komunikasi
Setiap pelaku komunikasi akan melakukan empat tindakan yaitu membentuk,
menyampaikan, menerima dan mengolah pesan. Keempat tindakan tersebut lazimnya
terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau
gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang melalui proses kerja system saraf.
Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pesan yang diterimanya kemudian akan diolah
melalui system saraf dan diiterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut
dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi,
maka si orang tersebut akan membentuk dan menyampaikan pesan baru.
Demikianlah keempat tindakan ini akan terus-menerus terjadi secara berulang-ulang.
Beberapa factor yang mempengaruhi proses komunikasi adalah perkembangan,
persepsi, nilai, latar belakang social budaya, emosi, jenis kelamin, pengetahuan,
peran dan huunan serta lingkungan dan jarak
C. Prinsip-Prinsip Komunikasi
Untuk lebih memahami hakekat suatu komunikasi perlu adanya dasar
pengetahuan yang cukup tentang prinsip-prinsip dalam berkomunikasi sebagaimana
yang disampaikan oleh Seiler (1988), bahwa prinsip dasar dari komunikasi ada empat
yaitu suatu proses, suatu system, suatu interaksi dan transaksi, dan suatu yang
disengaja maupun tidak disengaja.
1. Komunikasi adalah suatu proses
Komunikasi adalah suatu proses yang merupakan suatu seri kegiatan yang terus-
menerus, yang tidak mempunyai permulaan atau akhir dan selalu berubah-ubah
serta berdampak pada terjadinya perubahan.
2. Komunikasi adalah suatu sistem
Masing-masing elemen atau unsur dalam komunikasi sangat terkait dengan
mempengaruhi dalam proses komunikasi yang efektif. Satu elemen atau unsur
tidaklah lebih penting dibanding elemen yang lain.
3. Komunikasi merupakan suatu interaksi dan transkaksi
Komunikasi merupakan suatu interaksi dan transkaksi adalah saling bertukar
pesan atau pikiran.
4. Komunikasi dapat terjadi secara disengaja maupun tidak disengaja

8
Komunikasi yang disengaja terjadi apabila pesan yang akan disampaikan
disiapkan terlebih dahulu dan dikirimkan kepada penerima yang diamksudkan.
D. Tingkatan/Level Komunikasi
1. Komunikasi intrapersonal
Komunikasi intrapersonal adalah proses berpikir pada diri sendiri, keyakinan,
perasaan dan berbicara pada diri sendiri tentang kesehatan diri sendiri.
Komunikasi ini sangat penting terutama pada tenaga kesehatan sebagai role
model dalam perilaku hidup sehat.
2. Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah proses komunikasi langsung antara
professional-profesional dan professional-klien. Komunikasi ini biasanya dalam
bentuk dialog, meskipun kondisi tertentu juga terjadi secara monolog.
3. Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang terjadi dengan melibatkan lebih
dari tiga orang. Komunikasi ini biasanya dalam bentuk diskusi dan saling
mengenal. Komunikasi ini juga dapat terjadi dengan sifat anggota kelompok
yang relative homogen, misalnya komunikasi dengan kelompok remaja, usia
lanjut, pengajian ibu-ibu, dan sebagainya.
4. Komunikasi publik
Komunikasi publik adalah proses komunikasi yang dilakukan dihadapan orang
banyak, baik secara aktif maupun pasif.
5. Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasi adalah komunikasi yang terjadi di dalam organisasi
maupun antar organisasi yang dapat bersifat formal maupun non formal.
Komunikasi ini melibatkan komunikasi intrapribadi, interpribadi, kelompok,
kadang-kadang melibatkan komunikasi publik.
6. Komunikasi massa
Komunikasi massa adalah komunikasi yang melibatkan jumlah komunikan
yang banyak, tersebar dalam area geografis yang luas, heterogen, namun punya
perhatian dan minat terhadap isu yang sama.

9
2.2 Jenis – Jenis Komunikasi
a. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah komunikasi menggunakan lambang, huruf, misalnya
jika akan menyampaikan pesan melalui surat biasanya menggunakan huruf-huruf
atau abjad, dan lain sebagainya.

 Keuntungan komunikasi secara tertulis, yaitu:


1. Dapat disebarkan seluas-luasnya
2. Merupakan pegangan yang pasti oleh penerima komunikasi
3. Mempunyai daya tahan yang lama
4. Dapat lebih tegas dan jelas

 Kelemahan komunikasi secara tertulis, yaitu:


1. Tidak ada penjelasan lebih lanjut selain tertulis.
2. Tidak semua hal yang dikomunikasikan secara tertulis.
3. Sering gagal jika latar belakang penerima komunikasi pendidikannya lebih rendah.

b. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal (verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang
disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written)
atau Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol
verbal. Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif.
Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis, semantik
dan pragmatis.

 Kelebihan Komunikasi Verbal


1. Dapat dilakukan secara cepat, langsung dan jelas
2. Salah paham kecil
3. Umpan balik bisa segera

 Kekurangan Komunikasi Verbal


1. Dalam paparan verbal selalu terdapat redundansi, repetisi, ambiguity, dan abtraksi
2. Adanya keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek.

10
3. Kata-kata mengandung bias budaya.
4. Diperlukan lebih banyak waktu untuk mengungkapkan pikiran kita secara verbal.
Sehingga dari segi waktu, pesan verbal sangat tidak efisien.
5. Kata-kata yang disampaikan dalam suatu percakapan hanya membawa sebagian
dari pesan

c. Komunikasi Non verbal


Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan
tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah
menggunakan gerak isyarat,bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata,
penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-
simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi,
dan gaya berbicara.
 Kelebihan komunikasi non verbal
1. Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan noverbal ketimbang
pesan verbal.
2. Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari
penipuan, distorsi, dan kerancuan. Sehingga pesan nonverbal memiliki kesahihan (
realiabilitas) tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kebenaran pesan-pesan yang
disampaikan.
3. Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk
mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi. Fungsi metakomunikatif artinya
memberikan informasi tambahan yang memeperjelas maksud dan makna pesan.
4. Pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih efisien dibandingkan
dengan pesan verbal. Karena pesan non verbal tidak harus berpikir panjang dan
para audiens dapat menangkap artinya dengan cepat.
5. Memberi sifat, melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal.
6. Faktor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi
interpersonal.
7. Pesan verbal mempunyai fungsi repetisi, substitusi, kontradiksi, komplemen, dan
aksentuasi.
8. Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal.
9. Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal

11
10. Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan
verbal.
11. Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal.
12. Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya.

 Kekurangan komunikasi nonverbal


1. Pesan nonverbal jarang dapat diatur oleh komunikator secara sadar.
2. Komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang terencana atau terstruktur
sehingga sulit dipelajari.
3. Proses belajar yang dialami seseorang untuk dapat mealkukan perilaku nonverbal
sulit dijelaskan.

d. Komunikasi satu arah


Komunikasi Satu Arah (Simplex). Dalam komunikasi satu arah (Simplex)
pengirim dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang
berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh :Pager, televisi, dan radio.
 Kelebihan komunikasi satu arah :
1. Lebih cepat dan efisien,
2. Dalam hal-hal tertentu dapat memberikan kepuasan kepada komunikator, karena
pihak komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan respons atau
tanggapan terhadap hal-hal yng disampaikan oleh komunikator,
3. Dapat membawa wibawa komunikator (pimpinan), karena komunikasi tidak dapat
mengetahui secara langssng atau menilai kesalahan dan kelemahan komunikator.
 Kekurangan komunikasi satu arah :
1. Tidak memberikan kepuasan kepada komunikan, karena komunikan tidak
mempunyai kesempatan untuk memberikan respons atau tanggapan,
2. Memberikan kesan otoriter,
3. Dapat menimbulkan kesalah pahaman dan ketidakjelasan, sehingga muncul
prasangka yang tidak baik.

e. Komunikasi dua arah


Komunikasi Dua Arah (Duplex). Dalam komunikasi dua arah (Duplex) pengirim
dan penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui
media yang sama. Contoh : Telepon dan VOIP.

12
 Kelebihan dari komunikasi dua arah:
1. Adanya dialog antara komunikator dengan komunikan, sehingga menimbulkan
kepuasan diantara kedua belah pihak.
2. Informasi yang diterima menjadi lebih jelas, lebih akurat dan lebih tepat, karena
dapat diperoleh langsung penjelasanya.
3. Memunculkan rasa kekeluargaan, kekerabatan, dan iklim demokratis.
4. Menghindari kesalah pahaman
5. Kekurangan komunikasi dua arah
6. Informasi yang disampaikan lebih lambat, sehingga kurang efisien.
7. Keputusan tidak dapat diambil dengan cepat
8. Memberikan kesempatan kepada komunikan untuk bersikap menyerang, sehingga
suasana kerja bisa menjadi kurang kondusif
9. Memberi kemungkinan timbulnya berbagai macam masalah yang tidak ada
relevansinya dengan masalah yang sebenarnya.

13
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
1. Elemen-elemen dalam komunikasi antara lain: sumber, komunikator, pesan, media,
komunikan, umpan balik dan efek.
2. Proses komunikasi akan melakukan empat tindakan yaitu membentuk,
menyampaikan, menerima dan mengolah pesan
3. Prinsip dasar dari komunikasi ada empat yaitu suatu proses, suatu system, suatu
interaksi dan transaksi, dan suatu yang disengaja maupun tidak disengaja.
4. Tingkatan komunikasi diantaranya komunikasi intrapersonal, komunikasi
interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi publik, komunikasi organisasi,
komunikasi massa.
B. Saran
Untuk menjadi perawat yang sukses maka komunikasi yang efektif dalam membantu
mengatasi masalah klien sangat diperlukan. Karena perawat tidak akan lepas dari proses
komunikasi karena dalam menjalankan perannya perawat perlu berkolaborasi dengan tim
kesehatan yang lain.

14
DAFTAR PUSTAKA

Mundakir.2006.Komunikasi Keperawatan Aplikasi dalam Pelayanan.Surabaya: Graha


Ilmu
Nasir, Abdul,dkk.2009.Komunikasi dalam Keperawatan Teori dan Aplikasi.Jakarta:
Salemba Medika
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikator

15

Anda mungkin juga menyukai