Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Terbentuknya negara indonesia di latar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa, sudah
sejak lama indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya
yang besar dilihat dari wilayah yang luas dengan kekayaan alam yang banyak, kenyataannya
ancaman datang tidak hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti setelah
perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam
juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang ideologis. Meski demikian, bangsa
Indonesia memegang suatu komitmen bersama untuk tegaknya NKRI. Dorongan kesadaran
negara yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan
dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dalam menciptakan suasana damai,
salah satu unsur penting dalam membangun masyarakat demokratis ke dalam peranan negara,
negara demokratis adalah yang ikut terlibat dalam pertumbuhan masyarakat demokratis, pada
saat yang sama masyarakat demokratis harus bersinergi dengan negara dalam membangun
peradaban demokrasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Negara
Secara historis pengertian negara berkembang sesuai dengan kondisi masyarakat pada
saat itu. Pada zaman yunani kuno para ahli filsafat negara merumuskan pengertian negara
secara beragam. Aristoteles (384-522 SM) merumuskan negara dalam bulu politica yang
disebut negara polis, yang saat itu masih dipahami dalam suatu wilayah terkecil.
Dalam pengertian negara disebut negara hukum yan didalamnya terdapat suatu warga
negara yang ikut dalam permusyawaratan (ecclesia), oleh karena itu Aristoteles mengartikan
keadilan merupakan syarat mutlak bagi terselenggaranya negara yang baik demi terwujudnya
cita-cita seluruh warga negaranya.
Bentuk ini pengertian negara yang dikemukakan oleh beberapa tokoh antara lain :
a. Roger H,
Mengemukakan bahwa negara adalah sebagai alat argency atau wewenang louthority yang
mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atau nama masyarakat (Soltau,
1961)
b. Harold J,
Lasky menerangkan bahwa negara merupakan suatu masyarakat yang diantar generasikan
karena memiliki wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara syah lebih agung dari
pada individu atau kelompok. Masyarakat merupakan suatu negara manakala cara hidup yang
harus ditaati baik oleh individu atau kelompok – kelompok ditentukan oleh wewenang yang
bersifat memaksa dan mengikat (Lasky, 1947)
c. Max Weber,
Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan
fisik secara sah dalam suatu wilayah (Weber, 1958).
b. Memperluas kekuasaan
a. Plato
Tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia sebagai perseorangan (Individu) atau
sebagai makhluk sosial.
b. Ibnu Arabi
Tujuan negara adalah agar manusia dapat menjalankan kehidupan baik jauh dari sengketa
atau perselisihan
c. Ibnu Khaldun
Tujuan negara adalah untuk mengusahakan kemaslahatan agama dan dunia yang bermuara
pada kepentingan akhirat.
Negara terbagi kedalam dua bentuk yaitu negara kesatuan(Uniterianisme) dan negara
serikat(Federasi).
a. Negara kesatuan
Bentuk suatu negara yang merdeka yang berdaulat dengan satu pemerintah pusat yang
berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Namun dalam pelaksanaannya negara kesatuan ini
terbagi ke dalam dua macam yaitu :
Sentral dan Otonomi, sistem yang langsung dipimpin oleh pemerintahan pusat model
pemerintahan orde baru di bawah pimpinan presiden Soeharto. Didesentralisan adalah kepada
daerah diberikan kesempatan dan kewenangan untuk mengurus urusan di wilayahnya sendiri,
sistem itu dikenal sebagai Otonomi daerah ata swantara.
b. Negara serikat
Negara serikat atau pederasi merupakan bentuk negara gabungan yang terdiri dari beberapa
negara bagian dari sebuah negara serikat. Pelaksanaan dan mekanisme pemilihannya, bentuk
negara dapat di golongkan ke-3 kelompok yaitu monarki, Oligarti dan Demokrasi.
b. Oligarti, pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa dari
golongan atau kelompok tertentu.
Warga negara dapat diartikan dengan orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk
yang menjadi unsur negara. Istilah warga negara lebih sesuai dengan kedudukannya sebagai
orang merdeka dibandingkan dengan istilah hamba atau kawula negara, karena warga negara
mengandung arti peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dari kekuatan bersama. Untuk
itu setuiap warga negara mempunyai persamaan hak didepan hukum, kepastian hak, pripasi
dan tanggungjawab.
Dalam konteks indonesia istilah warga negara (Sesuai dengan pasal 26) dimaksudkan
untuk bangsa indonesia asli dan bangsa lain yang di syahkan UU sebagai warga negara.
Selain itu menurut pasal UU 1 No.22/1958 dinyatakan bahwa warga negara Republik
Indonesia adalah orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan perjanjian-
perjanjian yang berlaku sejak proklamasi 17/08/1945.
Dalam pengertian warga negara secara umum dinyatakan bahwa warga negara
merupakan anggota negara yang mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya. Ia
mempunyai hak dan kewajibannya yang bersifat timbal balik terhadap negaranya.
Dalam konteks Indonesia hak warga Indonesia terhadap negaranya telah diatur dalam
UUD 1945 dan berbagai peraturan lainnya yang merupakan derivasi dari UUD 1945.
Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa
terkecuali, persamaan antara sesama manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari
berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan dikemudian hari.
Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum, dan setiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghu=idupan yang layak.
Hubungan negara dan warga negara ibarat ikan dan airnya, keduanya memiliki
hubungan timbal balik yang sangat erat. Negara Indonesia sesuai dengan institusi, misal,
berkewajiban untuk menjamin dan melindungi seluruh warganya, tanpa kecuali. Secara jelas
dalam UUD Pasal 33. Misal, disebtkan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara
oleh negara (ayat 1) negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan, (ayat 2) negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
BAB III
ANALISIS DAN KESIMPULAN
3.1 Analisis
Hubungan antara negara dan warga negaranya tercermin dalam hak dan kewajiban antara
negara dan warga negara. Hak dan kewajiban itu tertuang dalam pasal-pasal konstitusi
negara, UUD 1945. Misalnya, pasal 30 UUD 1945 yang mengatur tentang Pendidikan, pasal
1(satu) berbunyi: ”Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”. Pasal ini menyuratkan
bahwa negara mempunyai kewajiban untuk mendukung dan membantu warga negaranya
untuk mendapat atau meraih pendidikan.
Namun, dalam kenyataannya pasal-pasal dalam UUD tersebut kadang tidak dijalankan secara
sungguh-sungguh oleh negara. Hal itu dipengaruhi oleh banyak faktor, misalanya lemahnya
kinerja lembaga negara atau badan negara (legislatif, eksekutif, dan yudikatif). Lemahnya
kinerja lembaga legislatif (penyalur aspirasi rakyat), eksekutif (pelaksana kebijakan), dan
yudikatif (pengawas pemerintah) akan berujung pada kesejangan antara peran negara dan
situasi warga negara.
Supaya terdapat keseimbangan dan keselarasan antara hak dan kewajiban antara negara dan
warga negara maka negara harus melaksanakan hak dan kewajibannya dan warga negara
patuh dan taat terhadap negara dan juga sebaliknya.
3.2 Kesimpulan
Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat
dan berasil menuntut kewarganegaraannya taat pada peraturan perundang-undangan nya
melalui pengusaan menopolitis dari kekuasaan yang sah.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto, (2000). Dasar-dasar ilmu tata negara untuk SMU. Jakarta : Erlangga
http://ruchitra.wordpress.com/2008/11/09/bentuk-negara-dan-bentuk-kenegaraan/
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Warga negara di artikan dengan orang-orang yang menjadi bagian dari suatu penduduk.
Istilah warganegara dahulu dikenal dengan istilah hamba atau kaula negara. Warga negara
berasal dari dua kata, yaitu warga dan negara. Warga daiartikan sebagai anggota atau peserta.
Warga mengandung arti sebagai anggota atau peserta dari suatu kelompok atau organisasi
perkumpulan. Warga negara, artinya warga atau anggota dari suatu negara.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakanag di atas, maka dapat di uraikan rumusan masalah sebagai
berikut :
C.Tujuan
Maksud dan Tujuan penulis dalam pembuatan makalah kali ini yaitu mengetahui pengertian
warga Negara dan Negara, Hubungan/Keterkaitan antara warga Negara dan Negara, Hak dan
kewajiban negara dan warga negara
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Warga Negara
Warga Negara adalah orang yang terkait dengan sistem hukum Negara dan mendapat
perlindungan Negara.Warga Negara secara umum ada Anggota suatu negara yang
mempunyai keterikatan timbal balik dengan negaranya.Warga negara adalah orang yg tinggal
di dalam sebuah negara dan mengakui semua peraturan yg terkandung di dalam negara
tersebut.Warga Negara Indonesia menurut Pasal 26 UUD 1945 adalah : Orang-orang bangsa
Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan Undang-undang sebagai warga
Negara.Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara
Indonesia (WNI) adalah
1. anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun dan
belum kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing.
2. anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sah sebagai
anak oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan.
3. anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat
tinggal di wilayah RI, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan
Indonesia.
4. anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah
menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI.
Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang yang termasuk dalam situasi
sebagai berikut:
1. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat
tinggal di wilayah Republik Indonesia, yang ayah atau ibunya memperoleh
kewarganegaraan Indonesia
2. Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak
secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga negara
Indonesia.
Jadi, warga negara adalah orang yang tinggal di suatu negara dengan keterkaitan hukum dan
peraturan yang ada dalam negara tersebut serta diakui oleh negara, baik warga asli negara
tersebut atau pun warga asing dan negara tersebut memiliki ketentuan kepada siapa yang
akan menjadi warga negaranya.
B.Pengertian Negara
Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok manusia yang mendiami suatu wilayah
tertentu dan mengetahui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan
keselamatan kelompok tersebut. Negara juga diartikan sebagai suatu perserikatan yang
melaksanakan satu pemerintahan melalui hokum yang mengikat masyarakatnya demi
ketertiban sosial.
Negara merupakan alat masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan
antar manusia dalam masyarakat. Negara dapat memaksakan kekuasaannya secara sah
terhadap semua golongan.
C.Unsur Negara
a.Konstitutif
Negara meliputi wilayah udara, darat, perairan, rakyat, dan pemerintahan yang berdaulat.
b.Wilayah
Batas wilayah suatu negara ditentukan dalam perjanjian dengan negara lain. Perjanjian itu
disebut Perjanjian Internasional, Perjanjian dua negra disebut Perjanjian Bilateral, sedangkan
apabila dilakukan oleh banyak negara disebut Perjanjian Multilateral
c.Rakyat
Harus ada orang yang berdiam di negara tersebut dan untuk menjalankan pemerintahan.
d.Pemerintah
Negara harus mempunyai suatu badan yang berhak mengatur dan berwenang merumuskan
serta melaksanakan peraturan yang mengikat rakyatnya.
D.Bentuk Negara
E.Bentuk Kenegaraan
a.Negara
Bentuk ini hanya terdapat di lingkungan kerajaan Inggris. Negara Dominion adalah semua
Negara jajahan Inggris, dan tetap mengakui Raja Inggris sebagai rajanya walaupun Negara
tersebut sudah merdeka. Negara-negara tersebut tergabung dalam “The British
Commonwealth of Nations”.
b.Negara Uni
c.Uni Riil
d.Uni Personil
e.Negara Protektorat
F.Sifat-sifat Negara
Memaksa, Negara mempunyai kekuasaan untuk menggunakan kekerasan fisik secra legal
agar tercapai ketertiban dan mencegah timbulnya anarki.
Monopoli, Negara mempunyai hak kuasa tunggal dalam menetapkan tujuan bersama dari
masyarakat.
Sifat mencakup semua, Semua peraturan perundang-undangan berlaku untuk setiap orang
tanpa kecuali.
1) Pengertian Hak
Hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada
kita sendiri. Contohnya: hak mendapatkan pengajaran, hak mendapatkan nilai dari guru dan
sebagainya. Adapun Prof. Dr. Notonagoro mendefinisikannya sebagai berikut: “Hak adalah
kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu
oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa olehnya.
2) Pengertian Kewajiban
Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan
melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan (Prof. Dr. Notonagoro). Sedangkan
Kewajiban adalah Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Contohnya : melaksanakan tata tertib di sekolah, membayar SPP atau melaksanakan tugas
yang diberikan guru dengan sebaik-baiknya dan sebagainya.
Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu :
1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai
kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.
2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu. Pada ayat (2), tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam
pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur
dengan undang-undang.
H.Hubungan Warga Negara dan Negara
Hubungan antara negara dan warga negara identik dengan adanya hak dan
kewajiban,antarawarganegaradengannegaranya ataupun sebaliknya. Negara memiliki
kewajiban untuk memberikan keamanan, kesejahteraan, perlindungan terhadap warga
negaranya serta memiliki hak untuk dipatuhi dan dihormati. Sebaliknya warga negara wajib
membela negara dan berhak mendapatkan perlindungan dari negara.
Di Indonesia seringkali terjadi adanya kesenjangan antara peranan negara dengan kehidupan
warga negara. Masalah-masalah politik, sosial, ekonomi, dan budaya misalnya, seringkali
terjadi karena adanya kesenjangan antara peranan negara serta kehidupan warga negaranya.
Dalam deretan pasal-pasal beserta ayat-ayatnya, UUD 1945 secara jelas mencantumkan hak
serta kewajiban negara atas rakyatnya yang secara jelas juga harus dipenuhi melalaui tangan-
tangan trias politica ala Monteqeiu. Melalui tangan Legislatif suara rakyat tersampaikan,
melalui tangan eksekutif kewajiban negara, hak rakyat dipenuhi, dan di tangan yudikatif
aturan-aturan pelaksanaan hak dan kewajiban di jelaskan. Idealnya begitu, tapi apa daya
sampai sekarang boleh di hitung dengan sebelah tangan seberapa jauh negara menjalankan
kewajibannya. Boleh dihitung juga berapa banyak negara menuntut haknya.
Bukan hal yang aneh ketika sebagian rakyat menuntut kembali haknya yang selama ini telah
di berikan kepada negara sebagai jaminan negara akan menjaga serta menjalankan
kewajibannya. Negara sebagai sebuah entitas dimana meliputi sebuah kawasan yang diakui
(kedaulatan), mempunyai pemerintahan, serta mempunyai rakyat. Rakyat kemudian
memberikan sebagian hak-nya kepada negara sebagi ganti negara akan melindunginya dari
setiap mara bahaya, serta berkewajiban untuk mengatur rakyatnya. Hak-hak rakyat tadi
adalah kewajiban bagi sebuah negara. Hak untuk hidup, hak untuk mendapatkan kerja serta
hak-hak untuk mendapatkan pelayanan umum seperti kesehatan, rumah, dan tentunya hak
untuk mendapatkan pendidikan. Semuanya itu harus mampu dipenuhi oleh negara, karena
itulah tanggung jawab negara. Kalau hal itu tak bisa dipenuhi oleh sebuah negara maka tidak
bisa disebut sebuah negara.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Warga Negara adalah sebuah rakyat yang mendiami sebuah wilayah dalam sebuah komunitas
atau bisa disebut dengan Negara, Negara adalah suatu wilayah yang memiliki sistem atau
aturan yang berlaku bagi semua Kelompok atau individu di wilayah tersebut,Warga Negara
dan Negara saling bekaitan terlihat dari sejarah terbentuknya suatu Negara,Hukum Negara
harus di patuhi karena hokum Negara bersifat mutlak.
B.Saran
Kita harus berhati-hati dalam bertindak karena setiap tindakan kita pasti akan memiliki
tanggung jawab, contohnya seperti kasus di berita di atas,seorang gubernur menghabiskan
uang rakyat,dan akhirnya gubernur tersebut berhasil di cekal dengan pasal-pasal yang berlaku
di Indonesia,sekiranya itu saja saran dari semoga bermanfaat. Kurang lebihnya mohon maaf.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132313272/pendidikan/warga+negara.pdf di
akses pada 3 November 2017
2. https://lms.ipb.ac.id/pluginfile.php/35741/mod_resource/content/0/Slide_Kew
arganegaraan.pdf di akses pada 3 November 2017
3. Junjungan SBP Simanjuntak. Format Hubungan Negara dan Masyarakat.
Fisip. USU.
1.4.Soetandyo Wigjosoebroto. Hubungan Antara Negara dan Warga Negara.
PUSHAM-UII 2012
A. Teori Hubungan Warga Negara dengan Negara
1. Teori Marxis
Menurut teori Marxis, negara hanyalah sebuah panitia yang mengelola kepentingan kaum
borjuis, sehingga sebenarnya tidak memiliki kekuasaan yang nyata. Justru kekuasaan nyata terdapat
pada kelompok atau kelas yang dominan dalam masyarakat (kaum borjuis dalam sistem kapitalis dan
kaum bangsawan dalam sistem feodal).
2. Teori Pluralis
Dalam pandangan teori pluralis, negara merupakan alat dari masyarakat sebagai kekuatan
eksternal yang mengatur negara. Dalam masyarakat terdapat banyak kelompok yang berbeda
kepentingannya, sehingga tidak ada kelompok yang terlalu dominan. Untuk menjadi mayoritas,
kepentingan yang beragam ini dapat melakukan kompromi.
3. Teori Organis
Menurut teori Organis, negara bukan merupakan alat dari masyarakatnya, tetapi merupakan alat
dari dirinya sendiri. Negara mempunyai misinya sendiri, yaitu misi sejarah untuk menciptakan
masyarakat yang lebih baik. Oleh karena itu, negara harus dipatuhi oleh warganya sebagai lembaga
diatas masyarakat. Negaralah yang tahu apa yang baik bagi masyarakat secara keseluruhan.
Pandangan ini merupakan dasar bagi terbentuknya negara-negara kuat yang seringkali bersifat
otoriter bahkan totaliter.
1. Pancasila
2. Pembukaan UUD 1945 alinea III dan IV
3. UUD 1945
4. Pasal 33 UUD 1945
Asas Kekeluargaan mencakup isi Batang Tubuh UUD 1945 dan Jiwa kekeluargaan dalam hukum adat
dan pembangunan
b) Peran aktif : yakni merupakan aktivitas warga negara untuk ikut serta mengambil bagian dalam
kehidupan bangsa dan negara
Contoh : memberikan Hak suara pada saat pemilu
c) Peran positif : yakni merupakan aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan dari negara /
pemerintah sebagai konskeuensi dari fungsi pemerintah sebagai pelayanan umum (public service)
Contoh : mendirikan lembaga sosial masyarakat LSM)
d) Peran Negatif, yakni merupakan aktivitas warga negara untuk menolak campr tangan pemerintah
dalma persoalan yang bersifat pribadi.
Contoh : Kebebasan warga negara untuk memeluk ajaran agama yang diyakininya.
Semoga bermanfaat:)