WELCOME ^^
PENGERTIAN
A. Upaya Promotif
Adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan status/
derajad kesehatan yang optimal. Sasarannya adalah kelompok orang sehat. Tujuan
upaya promotif adalah agar masyarakat mampu meningkatkan kesehatannya,
kelompok orang sehat meningkat dan kelompok orang sakit menurun.
B. Upaya preventif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya penyakit. Sasarannya
adalah kelompok orang resiko tinggi. Tujuannya untuk mencegah kelompok
resiko tinggi agar tidak jatuh/ menjadi sakit (primary prevention).
C. Kuratif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah penyakit menjadi lebih parah
melalui pengobatan. Sasarannya adalah kelompok orang sakit (pasien) terutama
penyakit kronis. Tujuannya kelompok ini mampu mencegah penyakit tersebut
tidak lebih parah (secondary prevention).
D. Rehabilitatif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk memelihara dan memulihkan kondisi/
mencegah kecacatan. Sasarannya adalah kelompok orang yang baru sembuh dari
penyakit. Tujuannya adalah pemulihan dan pencegahan kecacatan (tertiary
prevention).
CONTOH UPAYA PROMOSI KESEHATAN DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN
B. PREVENTIF
Imunisasi missal terhadap bayi, balita serta iby hamil
Imunisasi diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang
(khususnya bayi dan balita dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok
masyarakat atau populasi atau menghilangkan penyakit tertentu dari dunia). Maka
diharapkan dengan pemberian imunisasi pada bayi dan balita dapat mengurangi
angka kesakitan dan kematian pada bayi dan balita
Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun
kunjungan rumah
Pemeriksaan secara berskala, maksudnya memeriksakan bayi dan balita ke
pelayanan ksehatan terdekat untuk mendeteksi secara dini penyakit pada bayi dan
balita ke pelayanan kesehatan untuk mendeteksi secara dini penyakit pada bayi
dan balita sehingga angka kematian bayi dan balitapun berkurang
Pemberian vitamin A dan yodium melalui pukesmas, posyandu ataupun di rumah
Vitamin memberikan manfaat yang besar bagi tubuh bayi dan balita karena bayi
dan balita dalam masa pertumbuhn dan memerlukan pasokan nutrisi yang adekuat.
Pemberian ini dapat dilakukan dengan kegiatan posyandu atau orang tua bayi,
balita tersebutlah yang datang ke pelayanan kesehatan terdekat.
C. KURATIF
Perawatan bayi dan balita sakit dirumah
Bayi atau balita yang sakit tentulah memerlukan perawatan demi pemulihan
kesehatannya dan tidak tertutup kemungkinan perawatan itu dilakukan sendiri
oleh ibunya di rumah tetapi tentu saja masih dalam pengawasan petugas kesehatan
Perawatan bayi dan balita sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas
dan rumah sakit
Bayi dengan penyakit tertentu, tidak dapat sembuh hanya dengan dilakukan
perawatan kesehatan di rumah, mengingat pengetahuan dan sumber daya ibu yang
tidak mencukupi. Maka perlulah bayi atau balita tersebut diberikan perawatan
lebih lanjut dengan pemberian perawatan intensif di rumah sakit dengan tenaga
yang lebih ahli.
Perawatan tali pusat terkendali
Tali pusat bayi merupakan salah satu media yang sangat mudah terinfeksi dan
mengakibatkan penyakit pada bayi, maka perlulah perawatan tali pusat bayi, maka
perlulah perawatan tali pusat bayi yang sebagaimana mestinya dan
seharunya,yaitu dengan membersihkannya tanpa memberikan apapun di samping
memperhatikan kebersihan kita dalam perawatan.
D. REHABILITATIF
Pemulihan keadaan pasca sakit
Bayi dan balita setelah menderita penyakit tertentu, perlu waktu untuk masa
pemulihan
A. PROMOTIF
Memberikan informasi tentang kebersihan diri
Anak-anak merupakan usia yang rentan terkena penyakit dan sangat banyak faktor
yang mempermudah perkembangan penyakit tersebut pada anak-anak.
Maka perlu pemberian informasi kepada orang tua mengenai pentingnya
kebersihan diri pada anaknya dan orang tua beserta petugas perlu melakukan
pendidikan yang benar mengenai kebersihan diri pada anak-anak.
Memberikan informasi tentang pentingnya berolahraga
Anak-anak sudah bisa dianjurkan untuk melakukan olah raga yang ringan dan
sesuai dengan proporsi tubuhnya atau tidak terlalu berat dan berlebihan. Hal ini
dapat diberdayakan oleh orang tua, guru, dan petugas kesehatan
Memberikan informasi tentang pentingnya mengatur pola tidur
Usia anak-anak merupakan usia yang aktif, disinilah pentingnya pemberian
informasi kepada orang tua mengenai pentingnya pengaruran pola istirahat pada
anak-anak
Memberikan informasi tentang pentingnya sekresi.
Kejenuhan akibat rutinitas kegiatan yang berlebihan mungkin saja terjadi pada
anak, maka perlu penyegaran dan rileksasi bagi anak. Maka perlulah informasi
tentang pentingnya rileksasi demi menghilangkan kejenuhan pada anak.
Memberikan informasi tentang peningkatan gizi.
Anak-anak perlu mendapatkan nutrisi yang adekuat demi pemenuhan kebutuhan
yang sangat penting bagi tumbuh kembangnya.
Memberikan informasi tentang pemeliharaan kesehatan lingkungan.
Kesehatan lingkungan sekitar anak, dapat pula mempengaruhi kesehatan anak
tersebut. Maka dapat dikatakan lingkungan yang bersih dan sehat, anak-anaknya
pun hidup bersih dan sehat.
B. PREVENTIF
C. KURATIF
D. REHABILITATIF
B. PREVENTIF
Memberikan imunisasi
Imunisasi merupakan tindakan pencegahan terhadap penyakit tertentu dimana
pemberiannya menurut waktu dan jadwal tertentu. Pemberian imunisasi pada
masa remaja, contohnya: imunisasi TT (tetanus toxoid ), memberikan kekebalan
terhadap penyakit tetanus.
Pemeriksaan kesehatan secara berkala
Memeriksakan kesehatan secara teratur dan berkelanjutan, dapat mendeteksi
secara dini kemungkinan remaja tersebut menderita penyakit tertentu, dimana
gejalanya tidak dapat terlihat secara langsung.
Pemberian tablet Fe
Usia remaja merupakan usia terbanyak dan rentan terhadap penyakit kekurangan
sel darah merah ( anemia ), banyak faktor penyebabnya, salah satunya pengaturan
diet dan pola makan yang tidak tepat sehingga tubuh kekurangan zat tertentu yang
sangat bermanfaat bagi tubuh atau aktivitas yang padat sehingga waktu untuk
istirahat sangat kurang.
Menghindari seks bebas
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak negatif terhadap
perkembangan remaja, apabila remaja tersebut menyalahgunakannya, contohnya
saja penyalahgunaan internet, remaja memanfaatkannya untuk hal-hal yang tidak
bermoral seperti membuka situs porno, dari situlah bermulanya kesalahpahaman
remaja mengenai seks. Seks bebas juga mungkin terjadi akibat pergaulan remaja
yang tidak memperhatikan norma moral lagi. Maka untuk menghindari dampak
negatif dari seks bebas itu sendiri, remaja harus menghidari seks bebas itu sendiri.
Tidak melakukan pernikahan dini
Pernikahan dini memberikan dampak negatif bagi remaja itu sendiri, usia remaja
dimana kematangan organ-organnya belum sempurna, belum waktunya untuk
mengalami peralihan fungsi. Mengingat danpak negatif nantinya yang akan
diperoleh remaja akibat pernikahan dini maka hendaknyalah remaja tersebut
menghindarinya dengan tidak melakukan pernikahan dini.
Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang
Remaja merupakan masa yang sangat labil, kecenderungan untuk melampiaskan
dan mencari alternatif lain sebagai pelarian masalah kehidupan. Salah satu bentuk
pelarian tersebut adalah penggunaan obat-obatan terlarang.
Peningkatan survey epidemologi
Peningkatan survey epidemologi ini dapat dilakukan oleh petugas kesehatan,
survey ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan penyakit di daerah tertentu,
dengan dilakukan survey ini, diharapkan dapat dilakukan pencegahan dini
terhadap penyakit tertentu.
C. KURATIF
D. REHABILITATIF
Latihan fisik yang tepat
Latihan fisik yang tepat maksudnya melakukan olah raga secara rutin dan teratur
sebagai upaya pemeliharaan kesehatan.
Pengaturan diet yang tepat
Pengaturan diet yang tepat sangat bermanfaat untuk melakukan pemeliharaan
kesehatan, contohnya saja pada penderita Diabetes melitus, pengaturan diet yang
tepat merupakan upaya pemeliharaan kesehatannya.
C. KURATIF
Pemberian Vitamin E
Pemberian vitamin E merupakan upaya pengobatan penyakit tertentu dan
memelihara keadaan organ reproduksinya, mengingat manfaat vitamin E itu
sendiri.
Pemeriksaan dan pengobatan penyakit tertentu
Usia pra nikah mungkin saja ada penyakit tertentu yang dideritanya, pemeriksaan
dan pengobatan sangat dperlukan untuk memulihkanmkeadaan ke sedia kala.
D. REHABILITATIF
Latihan Fisik Yang Tepat
Latihan fisik yang tepat, maksudnya melakukan olah raga secara rutin dan teratur
sebgai upaya pemeliharaan kesehatan.
Pengaturan Diet Yang Tepat
Penyuluhan tentang Kesehatn Diri dan lingkungan
Diri yang sehat berawal dari lingkunagan yang sehat pula, maka penyuluhan
tentang kesehatan diri dan lingkungan sangat penting.
Penyuluhan Tentang Kespro
Usia pra nikah dimana dia akan mengalami perubahan mengenai reproduksinya,
maka perlu dibekali dengan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi terlebih
dahulu.
Penyuluhan Tentang penungkatan Gizi
Penyuluhan tentang pengaturan nutrisi yang tepat sangat penting pada usia pra
nikah, pemenuhan semua nutrisi yang tepat dan seimbang akan memberikan
dampak yang sangat baik pula nantinya.
Penyuluhan Tentang Olahraga Yang Tepat Dan Teratur
Olah raga yang tepat dan teratur sangat diperlukan, mengingat dari dampak olah
raga itu sendiri, tapi olah raga itu harus memperhatikan kebutuhan fisiknya juga.
Pendidikan Tentang Sex
Pendidikan tentang sex yang tepat, membantu mereka dalam menghadapi
pernikahannya nantinya, sehingga tidak terjadi lagi kesalah pahaman mengenai
sex itu sendiri nantinya.
A. PROMOTIF
Penyuluhan Tentang Kesehatan Ibu Hamil
Ibu hamil merupakan masa yang rentan dan perlu perhatian khusus, maka
pemberian informasi tentang pentingnya memelihara kesehatan selama kehamilan
sangat bermanfaat dan penting bagi ibu hamil tersebut.
Penyuluhan Tentang Peningkatan Gizi
Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan dari biasanya karena ia harus
memenuhi kebutuhan janinnya juga maka dengan peningkatan kebutuhan ini
maka perlu juga penigkatan intake berupa peningkatan nutrisi dengan pola yang
tepat dan seimbang.
Penyuluhan Tentang Pemeliharaan Kesehatan Diri Dan Lingkungan
Diri yang sehat berawal dari lingkunagan yang sehat pula, maka penyuluhan
tentang kesehatan diri dan lingkungan sangat penting. Hal ini berlaku pada ibu
hamil
Pendidikan Sex Selama Kehamilan
Ibu hamil memiliki keluhan-keluhan tertentu, misalnya saja mengenai sex selama
kehamilan. Ibu hamil pada TM I dan III mengalami penurunan gairah sexual maka
perlulah pendidikan sexual yang tepat agar tidak menimbulkan efek yang buruk
bagi janin nantinya., disini juga diperiukan pengertian dari suami atau pasangan.
Informasi Tentang Tanda-Tanda Bahya Dalam Kehamilan
Pada masa kehamilan ada beberapa tanda bahaya yang perlu diwaspadai ibu,
diataranya:Sakit kepala hebat,penglihatan yang kabur,perdarahan yang abnormal,
gerakan janin yang berkurang, keluar air-air dari kemaluan sebelum kehamilan
cukup bulan. Apabila ibu menemukan keadaan atau tanda-tand ini maka ibu harus
memeriksakan diri kepada petugas kesehatan.
Informasi tentang perawatan payudara
Informasi tentang pentingnya perawatan payudara sedini mungkin akan sangat
bermanfaat bagi ibu tersebut, tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan ibu itu
sendiri tetapi bermanfaat natinya ketika ibu menyusui.
Informasi tentang obat-obatan yang boleh dikonsumsi
Pada saat hamil hanya obat-obat jenis tertentu yang boleh dikonsumsi oleh ibu
hamil, maka perlu informasi kepada ibu mengenai jenis-jenis obatan yang boleh
dikonsumsi ibu yang tidak menimbulkan efek pada janinnya.
Informasi tentang tanda-tand persalinan
Tanda-tanda persalian di berikan pada ibu yang dalam masa kehamilan trimester
III kehamilan. Tanda-tanda persalian itu sendiri misalnya keluar air-air dari
kemaluan, sakkt pinggang yang menjalar ke ari-ari, informasi ini dapat juga
diberikan kepada keluarga. Diharapkan dengan adanya pemberian informasi
tanda-tanda persalinan ini, ibu hamil yang menemukan tanda-tanda ini langsung
memeriksakan diri kepada petugas kesehatan.
B. PREVENTIF
C. KURATIF
D. Rehabilitatif
Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup merupakan upaya pemeliharaan kesehatan dan pemulihan
keadaan ibu hamil. Istirahat yang cukup dan tepat akan sangat bermanfaat bagi ibu
hamil.
Latihan fisik yang tepat
Maksudnya, melakukan olahraga secara rutin dan teratur sebagai upaya
pemeliharaan kesehatan sesuai dengan kebutuhan ibu pada saat hamil.
Pengaturan diet yang tepat
Pengaturan diet yang tepat sangat bermanfaat untuk melakukan pemeliharaan
kesehatan, contohnya saja pada pederita Diabetes Militus, pengaturan diet yang
tepat merupukan upaya pemeliharaan kesehatannya.
A. PROMOTIF
Informasi tentang persalinan dan kebutuhan selama persalinan
Informasi tentang apa itu persalinan, bagaimana prosese persalinan dan kebutuhan
apa saja yang diperlukan selama persalinan akan membantu ibu sedikit tenang dan
memahami apa yang akan/sedang ia hadapi. Pemenuhan kebutuhan ibu selama
persalinan akan membantu mengurangi ketakutan dan kesakitan ibu pada saat
bersalin
Informasi tentang persiapan persalinan
Informasi ini dapat diberikan kepada ibu itu sendiri dan keluarga, informasi yang
dapat diberikan adalah berupa persiapan apa saja yang dibutuhkan ibu pada saat
bersalin.
Informasi tentang persiapan merujuk jika diperlukan
B. PREVENTIF
Pencegahan terjadinya komplikasi pada saat persalinan
Pencegahan komplikasi pada saat persalinan merupakan upaya untuk mengurangi
angka kesakitan dan kematian ibu pada saat persalinan, komplikasi yang mungkin
terjadi adalah perdarahan, syok, dan lainnya. Dengan adanya deteksi dini oleh
penolong persalinan dan pencegahan dini dapat menghindari komplikasi yang
terjadi pada saat persalinan.
Pencegahan terjadinya masalah/penyulit pada saat persalinan
Penyulit yang mungkin terjadi pada saat persalinan adalah partus lama, ibu
kehilangan tenaga, pembukaan lama dan lainnya. Keadaan ini perlu dideteksi dan
dicegah untuk menghindari komplikasi yang terjadi akibat penyulit tersebut.
Pencegahan atau mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu pada saat
persalinan
Mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu pada saat persalinan dapat
dilakukan dengan mendeteksi masalah/penyulit dan komplikasi yang
memungkinkan terjadi pada saat persalinan.
C. KURATIF
D. REHABILITATIF
Pemeliharaan keadaan pasva persalinan
Setelah ibu bersalin keadaannya pasti tidak langsung pulih kekeadaan sedia kala
,maka perlulah proses pemulihan segera setelah persalinan.
Mobilisasi ringan setelah persalinan
Mobilisasi / pergerakan ringan yang dapat dilakukan ibu pasca salin adalah
mengubah posisi dan ibu boleh berjalan- jalan sekurang-kurangnya 6 jam setelah
bersalin.
A. PROMOTIF
Informasi tentang apa itu masa nifas
Masa nifas adalah masa pemulihan keadaan ibu pasca salin.Pada saat pemulihan
ini terjadi perubahan-perubahan organ dan fungsi organ yang akan terjadi,maka
ibu perlu berikan informasi mengenai perubahan tersebut.
Informasi tentang kebutuhan masa nifas
Pada masa nifas ibu memerlukan peningkatan kebutuhan nutrisi ,yaitu
penambahan karbohidrat dan pola makan yang tepat, bergizi dan
seimbang.Kebutuhan ibu pada masa nifas juga meliputi informasi tentang
perawatan diri dan bayi, pola istirahat yang tepat dan lainnya.
Informasi tentang tanda-tanda bahaya nifas
Masa masa nifas merupakan masa yang kritis bagi ibu karena kematian ibu
terbanyak terjadi pada masa nifas dengan menginformasikan tanda-tanda bahay
kepada ibu merupakan upaya dini untuk mengurangi angka kesakitan dan
kematian ibu pada massa nifas.Tanda-tanda bahaya itu,meliputi : perdarahan yang
abnormal,sakit kepala yang hebat dan lainnya.
Informasi tentang perawatan diri dan bayi
Informasi tentang perawatan diri dan bayi kepada ibu nifas sangat penting karena
masa nifas merupakan masa peralihan peran.Informasi tentang perawatan diri
dapat berupa informasi tentang perawatan payudara, perinium dll.Informasi
tentang perawata bayi dapat berupa perawatan tali pusat,memandikan yang benar,
kebutuhan nutrisi bayi dan istirahat bayi.
Informasi tentang cara menyusui yang benar
Ibu nifas khususnya ibu yang melahirkan untuk pertama kalinya,tentulah
pengetahuannya tentang menyusui sangat kurang, maka perlulah informasi
tentang cara menyusui yang benar,mamfaat menyusui dan lainnya.
B. PREVENTIF
Pencegahan terjadi komplikasi pada masa nifas
Pencegahan komplikasi pada masa nifas merupakan upaya untuk mengurangi
angka kesakita dan kematian ibu pada masa nifas, komplikasi yang mungkin
terjadi adalh perdarahan ,syok,dan lainnya.dengan adanya deteksi dini dan
pencegahan dini dapat menghindari komplikasi yang terjadi pada masa nifas.
Pencegahan terjadinya masalah pada masa nifas
Keadaan ini perlu di deteksi dan di cegah untuk menghindari komplikasi yang
terjadi akibat penyulit tersebut.
Pencegahan atau mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu pada masa nifas
Mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu nifas dapat dilakukan dengan
mendeteksi masalah/penyulit dan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa
nifas.
C. KURATIF
D. REHABILITATIF
Pemeliharaan keadaan pasca persalinan
Ibu setelah bersalin keadaannya pasti tidak akan langsung pulih ke keadaan sedia
kala, mak perlulah proses pemulihan segera setelah persalinan.
Mobilisasi ringan setelah persalinan
Mobilisasi / pergerakan ringan yang dapat dilakukan ibu pasca salin adalah
mengubah posisi dan ibu boleh berjalan-jalan sekurang-kurangnya 6 jam pasca
bersalin.
Pemenuhan nutrisi pada ibu nifas
Pada masa nifas ibu memerlukan peningkatan kebutuhan nutrisi, yaitu
penambahan karbohidrat dan pola makan yang tepat, bergizi,dan seimbang.Pada
masa nifas dapt pula diberikan vitamin A dan pemberian tablet Fe untuk
memulihkan keadaan ibu nifas.
Istirahat yang cukup
Kelelahan akibat persalinan perlu diatasi dengan istirahat yang cukup dan tepat
demi pemulihan keadaan ibu nifas.
A. PROMOTIF
Informasi tentang pola nutrisi dan diet yang tepat
Memberikan informasi pola diet yang tepat yaitu dengan mengkomsumsi kalsium
yang cukup, untuk mencukupi kebutuhan kalsium, perlu diperhatiakan produk
pangan yang disantap.Salah satu sumber kalsium yang cukup baik adalah
susu.Batasi penggunaan garam , selain memiliki efek hipertensi, natrium juga
berpotensi untuk menghilangkan kalsium dari tubuh.Natrium akan mengeluarkan
kalsium dari tubuh melalui urine.Cara menghindari kehilangan kalsium akibat
natrium adalah dengan membatasi komsumsinya. Cukup konsumsi vitamin D,
vitamin D diketahui mampu memelihara kesehatan tulang dengan cara
meningkatan penyerapan kalsium dari sistem pencernaan, serta mengurangi
pembuangannya dari ginjal.
Informasi tentang olahraga yang teratur
Memberikan informasi tentang pentingnya berolahraga karena penurunan aktifitas
fisik pada usia lanjut dapat menurunkan massa tulang.oleh karena itu olahraga
aktif secara rutin merupakan bentuk antisipasi terhadap penurunan masa tulang.
Informasi tentang masa menopause
Masa menopause merupaka masa perubahan yang signifikan maka perlu
memberikan informasi tentang perubahan yang dialaminya.
Informasi tentang istirahat yang tepat
Fungsi organ yang menurun, maka akan cenderung mengakibatkan mudah lelah
pada orangtua, maka perlulah memberikan informasi tentang pola istirahat yang
tepat.
Informasi tentang penyakit degenerative
Memberikan informasi tentang penyakit degeneratif yang sering terjadi pada usia
> 40 tahun : diabetes melitus, hipertensi, serta gangguan pengeluaran urine,
rematik, dan lain- lain.
B. PREVENTIF
Pola makan dan diet yang tepat
Pola diet yang tepat yaitu dengan mengkomsumsi kalsium yang cukup, untuk
mecukupi kebutuhan kalsium,perlu diperhatikan produk pangan yang
disantap.salahsatu sumber kalsium yang cukup baik adalah susu.Batasi
penggunaan garam,selain memiliki efek hipertensi, natrium juga berpotensi untuk
menghilangkan kalsium dari tubuh.natrium akan mengeluarkan kalsium dari
tubuh melelui urine. Natrium akan mengeluarkan kalsium dari tubuh melalui
urine.Cara menghindari kehilangan kalsium akibat natrium adalah dengan
membatasi komsumsinya. Cukup konsumsi vitamin D, vitamin D diketahui
mampu memelihara kesehatan tulang dengan cara meningkatan penyerapan
kalsium dari sistem pencernaan, serta mengurangi pembuangannya dari ginjal.
Pemeriksaan kesehatan yang rutin dan berkala
Usia lansia sangat diperlukan pemeriksaan kesehatan berkala dan rutin untuk
mendeteksi nilai penyakit yang mungkin terjadi dan mengingat usia lansia
merupakan usia yang rentan.
Aktif berolahraga
Penurunan aktifitas fisik pada usia lanjut dapat menurunkan massa tulang.oleh
karena itu olahraga aktif secara rutin merupakan bentuk antisipasi terhadap
penurunan masa tulang.Adapun bentuk olahraga yang sesuai bagi seseorang yang
sudah lanjut usia adalah yang minim benturan seperti aerobik low impact,jalan
kaki.bersepeda atau berenang. Aspek yang harus diperhatiakan adalah intensitas,
waktu, dan frekuensi olahraga.
Istirahat yang cukup dan membantu pemulihan atau mencegah terjadi dampak
negatif akibat istirahat yang tidak cukup
Behati-hati mengkonsumsi obat-obatan
Beberapa jenis obat ternyata dapat menganggu kinerja tulang.Salah satu
contohnya adalah obat kortikostreroid dapat menekan kerja hormon pengatur
penbentukan tulang.Contoh lain adalah antasida, obat pencahar, kolestiramine,
obat dioretik, anti-gout, dan beberapa jenis obat anti-rematik.Obat-obatan tersebut
memiliki efek mengganggu penyerapan kalsium.
C. KURATIF
Pemeriksaan dan pengobatan terhadap penyakit tertentu
Lansia yang rentan akan penyakit tertentu maka perlulah pemeriksaan diri dan
mendapatkan pengobatan karena penyakit tertentu.
D. Rehabilitatif
Pengaturan diet yang tepat
Diet yang tepat adalah diet dengan menu yang seimbang dan memenuhi
kebutuhan
Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup dan membantu memulihkan dan mencegah terjadi dampak
negatif akibat istirahat yang tidak cukup
Pemberian alat bantu organ, contohnya alat bantu dengar,kacamata dan lain-
lain.
Posting Komentar
Halaman
Beranda
Home
Kuliah Bidan
Askeb (7)
Neonatus (6)
Obstetri (4)
Promkes (7)
Arsip Blog
Januari (1)
Desember (5)
November (32)
Tau Gak??
Gampang Bad Mood? Periksa Makanan Anda
Kadar Lemak Tinggi Tulang Tebal
Menyusui Enyahkan Risiko Pengapuran
'Bout Mee
Followerz
Menarikk !!
Lyric (4)
Puisi MyMade (5)
Ahhaa...^_^
Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.