1 Perhitungan Tahanan
2.1.1 Data Utama Kapal
𝐿 = 𝐿(1−𝐶𝑃+(0,06𝐶𝑃 𝑙𝑐𝑏)/(4𝐶𝑃−1))
L = 37.339
Kedua, menentukan Cstern dengan Factor C14 (stern shape accounter)
Cstern = 1 + 0,011Cstern
Cstern = 1 + 0,011(-8)
Cstern = 0,912
1+k1 = 1.274288
1
Berikut tabel hasil perhitungan Form Factor :
Vs
Vs (m/s) Cf Rf(1+K1)
(knot)
17 8.738 0.001515 210.4364
16 8.224 0.001526 187.8103
15 7.71 0.001539 166.3956
14 7.196 0.001552 146.2013
13 6.682 0.001566 127.2368
12 6.168 0.001582 109.5123
2
Dengan rumus :
Rw = C1 x C2 x C5 x ∇ x ρ x g x exp{𝑚1 x 𝐹+ 𝑚2 x cos(λ𝐹−2)}
Vs
RW
(knot)
17 105.8791
16 59.50498
15 41.12592
14 23.46143
13 10.49267
12 5.205877
Tf/Lwl : 0.04545
C4 : 0.04
CA : 0.000500
Selanjutnya didapatkan nilai RA seperti berikut :
Vs
RA
(knot)
17 54.53813
16 48.31059
15 42.46048
14 36.9878
13 31.89254
12 27.17471
3
Berikut tabel hasil perhitungan nilai Tahanan Total :
Vs
Rf(1+k1) RAPP Rw RA Rtot RTSM
(knot)
17 210.4364 2.52885 105.8791 54.53813 373.3825 429.3898
16 187.8103 2.256948 59.50498 48.31059 297.8828 342.5652
15 166.3956 1.999605 41.12592 42.46048 251.9816 289.7789
14 146.2013 1.756926 23.46143 36.9878 208.4075 239.6686
13 127.2368 1.529026 10.49267 31.89254 171.151 196.8236
12 109.5123 1.316028 5.205877 27.17471 143.2089 164.6903
Dalam satuan kN (Kilo Newton)
DHP (Delivered Horse Power) merupakan daya yang diterima baling-baling setelah
melewati sistem perporosan. DHP nantinya akan berubah menjadi thrust atau gaya dorong
kapal. Berikut langkah-langkah menghitung DHP :
a. Menghitung Effisiensi Lambung (ηH)
Wake Friction (w) = (0,5 x Cb) – 0,05 = 0.25
Trust Deduction Factor (t) = k x w = 0.2
Sehingga efisiensi lambung (ηH) = (1 - t) / (1 - w) = 1.06667
b. Menghitung Efisiensi Relatif Rotatif (ηrr)
4
Harga ηrr untuk kapal dengan propeller tipe single screw berkisar antara 1,0 – 1,1. Pada kali ini
diambil nilai ηrr = 1,05
c. Menghitung Open Water Efficiency (ηO)
Merupakan efisiensi baling-baling pada saat open water test. Efisiensi tersebut berkisar antara 40-
70%. Pada kali ini diambil asumsi ηo = 53%
d. Menghitung Propulisive Coefficien (PC)
PC = ηH x ηR x ηo = 0,5936
Sehingga nilai DHP dapat dihitung menggunakan rumus DHP = EHP/PC, berikut tabel hasil
perhitungan DHP :
BHP (Brake Horse Power) merupakan daya penggerak utama yang dibutuhkan. Adanya
pengaruh effisiensi roda sistem gigi transmisi (ηG), pada tugas ini memakai sistem roda gigi dengan
loss 2%, sehingga ηG = 0,98. Berikut tabel hasil perhitungan BHP :
5
14 7.196 3104.308 4220.677
13 6.682 2370.033 3222.343
12 6.168 1831.592 2490.268
6
2.3 Pemilihan Propeller
1. Perhitungan RPM Propeller yang dibutuhkan
RPM propeller yang digunakan ialah berhubungan dengan daya yang dibutuhkan, yang mana hasil
perhitungan setelah menggunakan gearbox.Sehingga, N propeller yang dibutuhkan = 268 rpm = 4.5 rps
Va = (1 - w) x Vs
Maka, didapatkan nilai Va = 12,01 knot = 6,173 m/s
0.1739√BP = 1,06
Setelah mendapatkan nilai tersebut, nilai 1/Jo, Efisiensi, dan P/Do dapat dicari melalui diagram BP
seperti berikut.
nilai 1/J O
Optimum line
nilai P/D O
nilai 0.1739 √ BP
7
Pembacaan diagram BP tersebut dilakukan pada seluruh tipe propeller B3 hingga B6. Sehingga telah
memiliki data 1/Jo dan P/Do pada masing – masing tipe propeller.
Berikut data tabel dari pembacaan diagram BP :
Menentukan nilai Diameter Maksimal (DB) dapat menggunakan persamaan sebagai berikut:
DB = 0,96 x D0 ( untuk single screw Propeller )
DB = 0,98 x D0 ( untuk twin screw Propeller )
Berikut merupaka nilai δo, Do, dan Db untuk masing-masing tipe propeller
8
Menghitung nilai A0
Untuk Menghitung nilai A0 digunakan persamaan berikut:
𝐴0 = 𝜋( D/2 )2
Menghitung nilai AE
Untuk Menghitung nilai AE digunakan persamaan berikut:
Ae = A0 x (Ae/A0)
Menghitung nilai Ap
Untuk Menghitung nilai AP digunakan persamaan berikut:
Ap = Ae x (1,067 – (0,229 xP/D))
(Principles naval architecture, hal 181, pers 59)
Menghitung nilai (Vr) 2
9
Menghitung nilai τC
Untuk Menghitung nilai τC digunakan persamaan berikut:
τC = 0.1079 x ln ( σ 0.7R ) + 0.2708
(Resistance,Propulsion and Steering of Ships, Van Lammeren hal.
181)
selanjutnya dicek dengan syarat kavitasi untuk menentukan apakah propeller
yang dipilih mengalami kavitasi atau tidak.apabila TC hitungan < τC, maka
propeller tersebut tidak mengalami kavitasi.
Berikut merupakan hasil perhitungan kavitasi dari berbagai tipe propeller B-Series
Type τc
Vr2 T (kN) σ 0.7R τC Kavitasi
Propeller hitungan
Berikut merupakan tabel hasil perhitungan propeller yang digunakan sebagai indikator pemilihan
propeller:
Type
P/Do P/Db 1/Jo 1/Jb ηb Db(m) Kavitasi
Propeller
B4-40 0.709 0.739 2.300 2.208 0.485 3.056 Tidak
B4-55 0.709 0.739 2.312 2.220 0.482 3.072 Tidak
B4-70 0.733 0.764 2.255 2.165 0.473 2.996 Tidak
B4-85 0.774 0.806 2.200 2.112 0.461 2.923 Tidak
B4-100 0.837 0.872 2.124 2.039 0.448 2.822 Tidak
B5-45 0.752 0.783 2.210 2.122 0.474 2.936 Tidak
B5-60 0.745 0.776 2.225 2.136 0.477 2.956 Tidak
B5-75 0.755 0.786 2.210 2.122 0.473 2.936 Tidak
B5-90 0.790 0.823 2.160 2.074 0.464 2.870 Tidak
B5-105 0.838 0.873 2.106 2.022 0.452 2.798 Tidak
Tipe propeller yang memiliki diameter mendekati 2.7 adalah tipe B5-105. Berikut merupakan
karakteristik dari propeller tipe B5-105
10
Propeller yang Dipilih
Tipe Db (m) n (rps) P/Db ηb Ae/Ao
B5-105 2.798 4.5 0.873 0,452 1,05
11