Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

menggunaan analisis data kuantitatif. Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40),

penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti

didalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Sedangkan Sugiyono (2010:72)

menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam

kondisi yang terkendali. Dari pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian dengan melakukan percobaan

terhadap kelompok eksperimen, kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan

perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat di kontrol.

Metode Penelitian Kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono

(2010:14) dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan, sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau

data kualitatif yang diangkakan. Sehingga dalam penelitian kuantitatif, sesuai

67
68

dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan

data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya

(Arikunto:2006).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di SMP N 2 Kalasan yang berlokasi di

Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada

semester genap tahun ajaran 2012/2013 bulan Januari sampai dengan Februari,

pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan jadwal pelajaran PKn kelas VIII.

C. Definisi Operasional

1. Metode diskusi teknik buzz groups adalah suatu metode pembelajaran yang

membagi siswanya dalam suatu kelompok besar yang terdiri dari 10 orang

menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 2-3 orang, dan diskusi

dilakukan dalam tiga tahapan yaitu diskusi kelompok kecil, diskusi kelompok

besar, dan diskusi kelas. Setiap kelompok kecil mendiskusikan tugas yang

diberikan dan berkewajiban untuk melaporkan hasil diskusi pada kelompok

besar lalu kemudian kelompok besar mempersentasikan dalam diskusi kelas.

2. Metode konvensional adalah metode pembelajaran tradisional yang sejak dulu

metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru

dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam


69

pembelajaran sejarah metode konvensional ditandai dengan ceramah yang

diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dari pengertian tersebut peneliti

menentukan populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa SMP N 2

Kalasan. Sedangkan populasi target pada penelitian ini adalah siswa kelas

VIII SMP N 2 Kalasan dan yang menjadi sampel adalah sebagian anggota

populasi target.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

Random Sampling (sampel acak) dengan cara random yaitu kelas VIII B

dan Kelas VIII F yang masing-masing berjumlah 36 orang. Setelah terpilih 2

kelas sampel, lalu 2 kelas tersebut diacak lagi sehingga mendapatkan kelas

untuk diajar dengan konvensional dan teknik buzz groups, disini yang terpilih

untuk diajar dengan teknik buzz groups adalah kelas VIII F dan yang satu lagi

yaitu kelas VIII B akan diajar menggunakan metode konvensional.

E. Rancangan dan Prosedur Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Rancangan dalam penelitian ini membagi kelompok penelitian menjadi

dua kelompok, yaitu kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yang


70

belajar dengan metode pembelajaran diskusi kelas teknik Buzz groups dan

kelompok kedua adalah kelompok kontrol yang belajar dengan metode

pembelajaran konvensional. Rancangan tersebut berbentuk seperti berikut:

Kelompok pretes perlakuan postes


KK konvensional O1 X konvensional O2
KE Buzzgroups O1 X Buzzgroups O2

Keterangan:

KK konvensional : Kelompok kontrol teknik konvensional


KE Buzzgroups : Kelompok eksperimen teknik Buzz Groups
X1 : Perlakuan dengan perlakuan teknik konvensional
X2 : Perlakuan dengan perlakuan teknik Buzz Groups
O1 : Pemberian pretest
O2 : Pemberian posttest
Test dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah eksperimen.

Test yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut pretest dan observasi

sesudah eksperimen (O2) disebut posttest. Perbedaan antara O1 dan O2 yakni

O1-O2 diasumsikan merupakan efek dari perlakuan atau eksperimen.

2. Prosedur Penelitian

Prosedur langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Memberikan tes kemampuan awal (pretest) tentang Pelaksanaan

Demokrasi dalam Berbagai Aspek Kehidupan.

b. Memberikan treatment (perlakuan) kepada kelas yang dijadikan subjek

penelitian pada pembahasan Pelaksanaan Demokrasi dalam Berbagai

Aspek Kehidupan.
71

c. Dengan perlakuan metode pembelajaran konvensional dan perlakuan

teknik Buzz groups.

d. Memberikan tes kemampuan akhir (postest) tentang Pelaksanaan

Demokrasi dalam Berbagai Aspek Kehidupan di kedua kelas

eksperimen dengan soal-soal yang sama.

e. Menilai hasil tes yang diperoleh dari kedua kelompok perlakuan, yaitu:

kelompok atau kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan

metode pembelajaran konvensional dan kelompok atau kelas

eksperimen yang diajar dengan menggunakan teknik Buzz groups,

untuk selanjutnya data yang telah diperoleh dianalisis dan dipersiapkan

untuk membuat laporan penelitian.

F. Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiono (2010: 137) teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang

dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam pengumpulan data,

peneliti menggunakan teknik tes. Tes dalam penelitian ini merupakan tes pada bab

Pelaksanaan Demokrasi dalam Berbagai Aspek Kehidupan.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan adalah tes hasil belajar Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) siswa, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur

sejauh mana siswa menguasai materi yang telah diberikan. Tes hasil belajar
72

ini dalam bentuk tes objektif atau dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 10

soal dengan 4 option, Tes hasil belajar PKn diberikan sebelum dan setelah

siswa mempelajari materi dengan pembelajaran konvensional dan Buzz

Groups pada kelasnya masing-masing.

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:76) sebuah item dikatakan valid

apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap item yang besar terhadap

skor total. Skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah.

Dengan kata lain sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor item

memiliki kesejajaran dengan skor total. Untuk mengukur validitas butir soal

digunakan rumus korelasi product moment.

Keterangan:

rXY : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang
dikorelasikan

X : Skor dari tes pertama (instrumen A)

Y : Skor dari tes kedua (instrumen B)

XY : Hasil kali skor X dan Y untuk responden

X2 : Kuadrat skor instrumen A

Y2 : Kuadrat item instrumen B


73

Suatu butir soal dikatakan sahih atau valid apabila harga rxy lebih

besar atau sama dengan rtabel. Sebagaimana telah diungkap Suharsimi

Arikunto (2010:75) untuk soal-soal yang bersifat objektif biasa. Penentuan

valid atau tidaknya suatu item berdasarkan nilai koefisien korelasi (rtabel)

yang harus cukup kuat dan bernilai positif serta peluang kesalahan yang

tidak terlalu besar. Item dinyatakan sahih jika memiliki indeks daya

diskriminasi item 0,325. Namun apabila koefisien validitas itu kurang

daripada 0,325 item tersebut dinyatakan tidak sahih atau valid. Uji validitas

dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows

Versi 13. Berdasarkan hasil uji coba instrumen Tes pemahaman dampak

tawuran diketahui semua butir soal valid.

2. Uji Reliabilitas

Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila sudah cukup dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik, tidak bersifat tendensius mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban

tertentu (Suharsimi Arikunto, 2010:221). Untuk mencari koofesiensi reliabilitas

butir soal digunakan rumus K-R 20. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 100-101)

adalah sebagi berikut.


74

Keterangan:

r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan


p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p)
∑pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q
q : banyaknya item
S : Standar deviasi
Suatu instrumen dikatakan reliabel atau dapat dipercaya apabila pada taraf

signifikansi 5% harga r11 semakin mendekati 1, dan sebaliknya apabila 0 atau

bahkan negatif, maka instrumen tersebut dapat dikatakan rendah tingkat

kepercayaannya atau tidak reliabel.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan bantuan program SPSS for

Windows Versi 13.00, maka didapatkan nilai reliabilitas dari Tes hasil belajar

sebesar 0,860, sehingga dapat dikatakan reliabel dengan interpretasi tinggi.

I. Teknik Analisa Data

Setelah data-data diperoleh maka sebelumnya terlebih dahulu

dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak perhitungan

dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS for windows 13.00.

Dan uji homogenitas dilakukan untuk menguji variasi dari populasi

homogen, uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh homogen atau tidak terhadap dua kelompok perlakuan. Uji

homogenitas dihitung dengan menggunakan Uji F levene statistic, setelah


75

dilakukan perhitungan normalitas dan homogenitas maka dilakukan analisis

data untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, uji ini dilakukan untuk

mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara siswa yang diberi

perlakuan metode konvensional dengan perlakuan teknik Buzz Groups. Uji

hipotesis ini dilakukan dengan menggunaan rumus “uji t”.

Uji hipotesis ini dilakukan dengan menggunaan rumus “uji t” yaitu:

keterangan :

to = Angka atau koefisien derajat perbedaan Mean kedua kelompok

Mx = Mean kelompok perlakuan konvensional

My = Mean kelompok perlakuan Buzz Groups

X = Deviasi setiap x2 dari X1

Y = Deviasi setiap y2 dari mean Y1

Nx = Jumlah siswa kelompok Konvensional

Ny = Jumlah siswa kelompok Buzz Groups

Anda mungkin juga menyukai