Kesimpulan
Guru merupakan elemen kunci dalam sistem pendidikan, khususnya di
sekolah. Guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya
pada tataran institusional dan eksperiensial, sehingga upaya meningkatkan
mutu pendidikan harus dimulai dari aspek guru. Kepercayaan, keyakinan dan
penerimaan masyarakat terhadap guru merupakan substansi dari pengakuan
masyarakat terhadap profesi guru. Implikasi dari pengakuan tersebut
mensyaratkan guru harus memiliki kualitas yang memadai, tidak hanya pada
tataran normatif saja namun juga menyangkut pengembangkan kompetensi
yang dimiliki, baik kompetensi pedagogik, kepribadian, professional maupun
sosial dalam ranah aktualisasi kebijakan pendidikan.
Guru profesional adalah mereka yang memiliki kemampuan
profesional dengan berbagai kapasitasnya sebagai pendidik. Guru profesional
harus memiliki pengalaman mengajar, kapasitas intelektual, moral, keimanan,
ketaqwaan, disiplin, tanggungjawab, wawasan kependidikan yang luas,
kemampuan manajerial, trampil, kreatif, memiliki keterbukaan profesional
dalam memahami potensi, karakteristik dan masalah perkembangan peserta
didik, mampu mengembangkan rencana studi dan karir peserta didik serta
memiliki kemampuan meneliti dan mengembangkan kurikulum.Guru
profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus
dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya
sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Guru profesional adalah orang
yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya
di bidangnya.
Usaha pemberian bantuan kepada guru dalam bentuk layanan
profesional sangat diperlukan guna meningkatkan mutu proses dan hasil
belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Bantuan profesional kepada guru
tersebut paling tepat adalah dalam bentuk layanan supervisi. Kegiatan
supervisi dilakukan secara menyeluruh baik oleh kepala sekolah maupun
pengawas sekolah secara rutin, terjadwal serta berkesinambungan sehingga
hasilnya benar-benar dapat memberikan masukan untuk perbaikan kinerja
guru bersangkutan.
Mengingat ruang lingkup supervisi pendidikan sangat luas dan hasil
pelaksanaan supervisi tidak dapat diukur dan dilihat dalam waktu singkat,
maka perlu adanya evaluasi terhadap program supervisi pendidikan itu sendiri.
Evaluasi yang baik adalah evaluasi yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip
obyektif, kooperatif, integral dan kontinyu. Evaluasi supervisi pendidikan
dilakukan untuk menentukan sejauh mana pelaksanaan supervisi pendidikan
sudah tercapai. Maka jelaslah bahwa supervisi pendidikan merupakan satu-
satunya sarana representatif yang dapat dijadikan sarana pembinaan dan
evaluasi terhadap profesionalisme guru.
http://kampus215.blogspot.com/2012/08/pembinaan-profesionalisme-guru-
melalui_8199.html