Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS ARTIKEL

UJIAN TENGAH SEMESTER

Dosen pengampu:

Abdul Qodir.,S.Kep.,Ners.,M.Kep

Nurma Afiani.,S.Kep.,Ners.,M.Kep

Dr. Wira Daramatasia.,M.Biomed

Oleh:

Anita Yolandha (1608.14201.467)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG

2019
A. PANDUAAN ANALISIS ARTIKEL
1. Judul
 Apakah judul penelitian artikel tersebut menggambarkan keseluruhan isi penelitian,
berikan ulasan anda!
Judul : Gambaran Perilaku Pencegahan HIV dan AIDS Pada Laki Suka Laki (LSL) Di
Kota Kupang Tahun 2014.
Penulisan judul tidak sesuai, terlalu panjang. Penulisan judul yang baik ialah tidak
melebihi dari 12 kata, pada artikel ini penulisan judulnya berjumlah 16 kata , tetapi
dalam judul sudah dijelaskan mengenai variabel masalah dan tujuan yang akan
diteliti, selain itu digambarkan tempat penelitian dan tahun penelian juga sudah di
cantumkan

2. Latar Belakang
Apakah dalam artikel yang anda pilih terdapat unsur-unsur dibawah ini? Berikan ulasan
anda!
 Kondisi saat ini yang sedang terjadi (Existing)
Pada penelitian Pada penelitian ini telah di jelaskan Seriousness of the problem,
yaitu dengan mencantumkan tingginya prevalensi HIV dan AIDS yang meningkat
pada setiap tahunnya baik di tingkat Global maupun Regional.
 Kondisi ideal yang diharapkan (Desired)
Pada penelitian ini tidak dijelaskan mengenai kondisi ideal yang diharapakan dari
permasalahan tersebut.
 Kesenjangan antara kondisi ideal (no.1) dengan kondisi saat ini (no.2)
beserta penyebab munculnya kesenjangan, dengan kata lain akar
permasalahan yang muncul/sumber masalah (Gap).
Pada penelitian ini telah dijelaskan dengan lengkap mengenai akar permasalahan
yang mucul, yaitu dengan menjelaskan bahwa perilaku seksual di kelompok risiko
tinggi, komunitas homoseksual memberikan kontribusi penularan HIV dan AIDS
yang signifikan. Menurut Yayasan Riset AIDS Amerika, AMFAR menyimpulkan,
kelompok homoseksual ternyata berisiko 19 kali lebih besar tertular penyakit HIV
dibanding masyarakat umum (Rabudiarti, 2007 dalam Ridwan, 2010).
 Urgensi penyelesaian masalah, atau dengan kata lain dampak-dampak
negatif jika permasalahan tersebut tidak diselesaikan (Urgent).
Pada Penelitian ini sudah dijelaskan mengenai dampak negatif dari perilaku
beresiko, khusunya pada Laki Suka (LSL) terhadap penularan HIV AIDS, dengan
menjelaskan bahwa Penularan HIV melalui seks memiliki risiko 10 kali lebih tinggi
dari seks vaginal dan kelompok homoseksual ternyata berisiko 19 kali lebih besar
tertular penyakit HIV dibanding masyarakat umum..
 Alternatif solusi/pemecahan masalah berupa tindakan terbaik yang
diperkirakan dapat menyelesaikan masalah (Fill the Gap).
Pada penelitian ini juga sudah dijelaskan mengenai solusi pemecahan
masalahnya,dengan cara mensosialisasikan penggunaan kondom Program ini
dinilai cukup berhasil untuk menekan jumlah kasus HIV dan AIDS (Laksana,
2010).
3. Tujuan Penelitian
 Tulislah tujuan penelitian dalam artikel tersebut !Apakah tujuan penelitian
dalam artikel tersebut sudah tepat?, berikan ulasan anda!
Mengetahui tentang gambaran perilaku pencegahan HIV dan AIDS pada Lelaki
Suka Lelaki (LSL) di Kota Kupang, Tahun 2014. Tujuan penelitian sudah sangat
lengkap dan spesifik yaitu mengacu pada jurnal penelitian
4. Hipotesis
 Apakah terdapat hipotesis dalam artikel tersebut, tuliskan hipotesis artikel
tersebut jika ada. Jika tidak ada hipotesis, susunanlah hipotesis
berdasarkan artikel tersebut. Apakah hipotesis dalam artikel tersebut sudah
tepat, berikan ulasan anda !
Pada artikel tersebut penggunaan hipotesis dalam artikel tersebut sudah tepat
dengan menggunakan Hipotesis deskriptif , yaitu dibuktikan dengan
menggambarkan karakteristik satuan awal yang menjadi fokus perhatian

penelitian, berdasarkan variabel tertentu, dan dugaan terhadap nilai satu variabel
dalam satu sampel walaupun di dalamnya bisa terdapat beberapa kategori.
5. Metode Penelitian
1. Desain peneltian, apa yang digunakan dalam artikel tersebut? Jelaskan desain
tersebut? Apakah sudah tepat pemilihan desain tersebut, berikan penjelasan!
 Desain peneltian, apa yang digunakan dalam artikel tersebut?
Desain penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah deskriptif dengan
pendekatan kualitatif.
 Jelaskan desain tersebut?
Menurut Nazir dalam Andi Prastowo (2011: 186) metode deskriptif adalah suatu
metode yang digunakan untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada
masa sekarang. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2011: 60) penelitian
kualitatif merupakan penelitian untuk mendeskripsikan dan menganalisis
fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap kepercayaan, persepsi, pemikiran
secara individual maupun kelompok.
Nana Syaodih Sukmadinata (2011: 73) mengemukakan penelitian deskriptif
kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena-
fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia, yang lebih
memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas, dan keterkaitan antar kegiatan.
Selain itu, penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau
pengubahan pada variabel-variabel yang diteliti, melainkan menggambarkan
suatu kondisi yang apa adanya. Satu-satunya perlakuan yang diberikan hanyalah
penelitian itu sendiri, yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
Berdasarkan keterangan dari beberapa ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan melakukan
deskripsi mengenai fenomena yang ditemukan baik yang berupa faktor risiko,
maupun efek, penelitian yang memberi gambaran yang secermat munkin
mengenai individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu dan epidemiologi
penelitian yang menggambarkan distribusi masalah kesehatan pada kelompok
manusia menurut ciri-ciri tempat, waktu dan orang.
Adapun ciri-ciri dalam Penelitian Deskriptif ialah: (1) Tidak harus ada hipotesis
(tidak menguji hipotesis) (2) Tidak perlu kelompok pembanding (3) Tidak mencari
penyebab terjadinya masalah.
 Apakah sudah tepat pemilihan desain tersebut, berikan penjelasan!
Menurut saya desain yang digunakan oleh peneliti (Deskriptif dengan pendekatan
kualitatif ) sudah tepat dan sesuai dengan tujuan dari peneiliti, yaitu peneliti
hendak melakukan penelitian mengenai suatu gambaran fenomena perilaku
pencegahan HIV dan AIDS Pada Laki Suka Laki (LSL) Di Kota Kupang Tahun
2014.
2. Tuliskan metode sampling pada artikel tersebut, jelaskan metode sampling
tersebut Apakah sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut representatif,
berikan penjelasan! (metode dan jumlah sampel)
 Tuliskan metode sampling pada artikel tersebut, jelaskan metode sampling
tersebut
Metode sampling yang digunakan dalam jurnal ini adalah purposive sampling.
Purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non random sampling
dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-
ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat
menjawab permasalahan penelitian. Terdapat dua hal yang sangat penting dalam
menggunakan teknik sampling tersebut, yaitu non random sampling dan
menetapkan ciri khusus sesuai tujuan penelitian oleh peneliti itu sendiri.
Menurut Sugiyono (2010) Purposive sampling adalah teknik untuk menentukan
sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar
data yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif. Tujuan penelitian dapat
memecahkan permasalahan penelitian serta dapat memberikan nilai yang lebih
representatif. Sehingga teknik yang diambil dapat memenuhi tujuan sebenarnya
dilakukannya penelitian.Terdapat Kelebihan dan Kekurangan Purposive Sampling
Kelebihan:
a) Sampel terpilih adalah sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian.
b) Teknik ini merupakan cara yang mudah untuk dilaksanakan.
c) Sampel terpilih biasanya adalah individu atau personal yang mudah ditemui
atau didekati oleh peneliti.
Kekurangan:
a) Tidak ada jaminan bahwa jumlah sampel yang digunakan representatif dalam
segi jumlah.
b) Dimana tidak sebaik sample random sampling.
c)Bukan termasuk metode random sampling.
d)Tidak dapat digunakan sebagai generalisasi untuk mengambil kesimpulan
statistik.
 Apakah sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut representatif,
berikan penjelasan! (metode dan jumlah sampel)
Menurut saya sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut sudah
representatif, karena sudah sesuai dengan tujuan dari peneliti. Sampel yang
digunakan pada penelitian ini ialah para LSL yang bergabung dalam komunitas
IMOF Kupang yang sudah tergabung dalam komunitas lebih dari 6 bulan.
Metode dalam dalam penelitian tersebut juga sudah representatif, yaitu dengan
purposive sampling yang sesuai dengan tujuan penelitian di mana peneliti atas
dasar rasional tertentu memilih responden untuk dijadikan informan dalam
pengambilan data dengan tujuan untuk mendapatkan informasi sesuai dengan
yang dibutuhkan/diinginkan. Pertimbangannya dalam penelitian ini yaitu menjadi
informan yang bersedia diwawancarai dan telah bergabung di IMOF lebih dari 6
bulan. Dari 48 anggota aktif IMOF yang bersedia menjadi informan kunci sebanyak
5 orang.
Pengumpulan Data Kualitatif pada penelitian ini dengan cara wawancara yang
mendalam yang merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan
terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer yang didapat dari wawancara mendalam pada
informan.

A. PANDUAAN ANALISIS ARTIKEL


1. Judul
 Apakah judul penelitian artikel tersebut menggambarkan keseluruhan isi penelitian,
berikan ulasan anda!
Judul : Tes HIV dan pengetahuan HIV di antara pria yang berhubungan seks dengan
pria di Natal, Brasil Timur Laut.
Penulisan judul tidak sesuai, terlalu panjang. Penulisan judul yang baik ialah tidak
melebihi dari 12 kata, pada artikel ini penulisan judulnya berjumlah 18 kata , tetapi
dalam judul sudah dijelaskan mengenai variabel masalah dan tujuan yang akan diteliti,
selain itu digambarkan tempat penelitian, tetapi tahun penelitian tidak cantumkan.

2. Latar Belakang
Apakah dalam artikel yang anda pilih terdapat unsur-unsur dibawah ini? Berikan ulasan
anda!
 Kondisi saat ini yang sedang terjadi (Existing)
Pada penelitian ini telah di jelaskan Seriousness of the problem, yaitu dengan
mencantumkan Prevalensi keseluruhan infeksi HIV di Brasil, dengan menjelaskan
bahwa Prevalensi keseluruhan infeksi HIV di Brasil diperkirakan 0,4%, tetapi
epidemi ini sangat terkonsentrasi pada populasi yang rentan, dengan 5,3%
prevalensi di antara pekerja seks dan 19,8% pada laki-laki yang berhubungan
seks dengan laki-laki (LSL) menurut laporan terakhir. Risiko infeksi HIV lebih tinggi
di antara LSL
 Kondisi ideal yang diharapkan (Desired)

Pada penelitian ini juga sudah dijelaskan mengenai kondisi ideal yang
diharapakan dari permasalahan tersebut, yaitu dengan menjelaskan Program
Gabungan PBB untuk HIV / AIDS (UNAIDS) bahwa pada tahun 2020, 90% orang
hidup dengan HIV harus menyadari status HIV mereka, sebagai bagian pertama
dari 90-90-90 strategi untuk mengakhiri epidemi AIDS. Deteksi dini HIV
memungkinkan memulai perawatan untuk perawatan yang tepat, yang berdampak
dalam morbiditas, mortalitas, dan mengurangi penularan lebih lanjut. Di Brazil, tes
HIV direkomendasikan untuk semua wanita hamil dan pasien dengan diagnosis
tuberkulosis, atau infeksi menular seksual.
 Kesenjangan antara kondisi ideal (no.1) dengan kondisi saat ini (no.2)
beserta penyebab munculnya kesenjangan, dengan kata lain akar
permasalahan yang muncul/sumber masalah (Gap).

Pada penelitian ini telah dijelaskan dengan lengkap mengenai akar permasalahan
yang mucul, yaitu dengan menjelaskan bahwa kelompok LSL merupakan
prevalensi HIV tertinggi di negara ini, dan tidak ada rekomendasi khusus untuk tes
HIV pada populasi ini di Brasil. Data yang tersedia dari negara maju menunjukkan
bahwa proporsi LSL yang tidak pernah melakukan tes HIV umumnya di bawah
30%. Fakta membuktikan bahwa pengetahuan tentang penularan HIV rendah,
meskipun tingkat pendidikan peserta tinggi.
 Urgensi penyelesaian masalah, atau dengan kata lain dampak-dampak
negatif jika permasalahan tersebut tidak diselesaikan (Urgent).
Pada Penelitian ini tidak dijelaskan mengenai dampak negatif dari kurangnya
pengetahuan tentang keputusan untuk tes, dan pengetahuan tentang penularan
HIV, penggunaan kondom antara LSL.
 Alternatif solusi/pemecahan masalah berupa tindakan terbaik yang
diperkirakan dapat menyelesaikan masalah (Fill the Gap).
Pada penelitian ini tidak dijelaskan mengenai solusi pemecahan masalahnya.
3. Tujuan Penelitian
 Tulislah tujuan penelitian dalam artikel tersebut !Apakah tujuan penelitian
dalam artikel tersebut sudah tepat?, berikan ulasan anda!
Mengakses tingkat pengetahuan dan faktor yang terkait dengan tes HIV di antara
LSL dari kota Natal, Brasil Timur Laut.
Tujuan penelitian sudah sangat lengkap dan spesifik yaitu mengacu pada jurnal
penelitian .
4. Hipotesis
 Apakah terdapat hipotesis dalam artikel tersebut, tuliskan hipotesis artikel
tersebut jika ada. Jika tidak ada hipotesis, susunanlah hipotesis
berdasarkan artikel tersebut. Apakah hipotesis dalam artikel tersebut sudah
tepat, berikan ulasan anda !
Pada artikel tersebut penggunaan hipotesis dalam artikel tersebut sudah tepat
dengan menggunakan Hipotesis Alternatif , yaitu dibuktikan dengan pada
penelitian yang menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dan tes HIV
di antara pria yang berhubungan seks dengan pria di Natal, Brasil Timur Laut.
5. Metode Penelitian
1. Desain peneltian, apa yang digunakan dalam artikel tersebut?jelaskan desain
tersebut?apakah sudah tepat pemilihan desain tersebut, berikan penjelasan!
 Desain peneltian, apa yang digunakan dalam artikel tersebut?
Desain penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah cross-sectional
dengan pendekatan kuantitatif
 Jelaskan desain tersebut?
Cross Sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi
antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (poin time approach). Artinya, tiap
subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan
terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini
tidak berarti semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama. Tujuan
penelitian ini untuk mengamati hubungan antara faktor resiko dengan akibat yg
terjadi berupa penyakit atau keadaan kesehatan tertentu dalam waktu yang
bersamaan, ditanya masalahnya (akibat) sekaligus penyebabnya (faktor
resikonya).
Kelebihan penelitian Cross Sectional :
1) Mudah dilaksanakan, sederhana, ekonomis dalam hal waktu, dan hasil dapat
diperoleh dengan cepat dan dalam waktu bersamaan dapat dikumpulkan
variabel yang banyak, baik variabel resiko maupun variabel efek.
Kekurangan penelitian Cross Sectional :
1) Diperlukan subjek penelitian yang besar
2) Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat
3) Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan
4) Kesimpulan korelasi faktor resiko dengan faktor efek paling lemah bila
dibandingkan dengan dua rancangan epidemiologi yang lain.
 Apakah sudah tepat pemilihan desain tersebut, berikan penjelasan!
Menurut saya desain yang digunakan oleh peneliti cross-sectional sudah tepat dan
sesuai dengan tujuan dari peneiliti, yaitu untuk mengetahui korelasi antara faktor-
faktor resiko dengan efek yang di timbulkan peneliti hendak melakukan penelitian
mengenai tingkat pengetahuan dan faktor yang terkait dengan tes HIV di antara
LSL dari kota Natal, Brasil Timur Laut. untuk mempelajari dinamika korelasi antara
faktor-faktor resiko dengan efek,dan Tujuan penelitian ini untuk mengamati
hubungan antara tingkat pengetahuan dan faktor resiko dengan akibat yg terjadi,
atau dengan kata lain ditanya masalahnya (akibat) sekaligus penyebabnya (faktor
resikonya).
2. Tuliskan metode sampling pada artikel tersebut, jelaskan metode sampling tersebut
Apakah sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut representatif, berikan
penjelasan! (metode dan jumlah sampel)
 Tuliskan metode sampling pada artikel tersebut, jelaskan metode sampling
tersebut
Metode sampling yang digunakan dalam jurnal ini adalah respondent-driven
sampling (RDS).
Respondent Driven Sampling (RDS) adalah sistem pengambilan sampel rantai
rujukan yang ketat yang memungkinkan inferensi statistik populasi target dengan
mengendalikan sumber bias yang biasanya terkait dengan pengambilan sampel
rujukan rantai. RDS sekarang sedang diterapkan di AS dan di seluruh dunia untuk
mempelajari populasi yang sulit dijangkau atau "tersembunyi". Pusat Pengendalian
dan Pencegahan Penyakit telah mengumumkan bahwa mereka akan
menggunakan RDS untuk melacak perilaku berisiko HIV di antara penyuntik di 25
kota di AS, dan Family Health International, organisasi nirlaba terbesar dalam
kesehatan publik global, menggunakannya di lebih dari satu selusin negara (Lang
2004; Heckathorn et al. 2002). Dengan demikian, RDS mengeksploitasi jaringan
hubungan sosial menghubungkan populasi sasaran untuk memfasilitasi
pengambilan sampel. Strategi ini juga mengurangi masalah kerahasiaan yang
umumnya terkait dengan pengambilan sampel dari populasi yang distigmatisasi.
Keuntungan utama RDS adalah tidak memerlukan kerangka sampling biasa. Oleh
karena itu efektif untuk populasi stigmatisasi, tersembunyi, atau sulit dijangkau,
yang peneliti tidak memiliki akses organisasi atau kelembagaan.
Data pengambilan sampel rujukan berbeda dengan sampel biasa karena
responden dihubungkan oleh rantai rekrutmen. Secara umum, setiap responden
akan mengaitkannya dengan kupon dengan nomor seri unik yang diberikan
kepada mereka oleh responden lain. Mereka juga akan memiliki sejumlah kupon
yang dapat mereka berikan kepada responden lain. Dengan demikian
dimungkinkan untuk melacak siapa yang merekrut siapa.
 Apakah sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut representatif,
berikan penjelasan! (metode dan jumlah sampel)
Menurut saya sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut sudah
representatif, karena sudah sesuai dengan tujuan dari peneliti. Sampel yang
digunakan pada penelitian ini ialah LSL berusia 18 tahun atau lebih, yang
bertempat tinggal atau bekerja di Natal. Metode dalam dalam penelitian tersebut
juga sudah representatif, yaitu dengan Responden Driven sampling (RDS) sesuai
dengan tujuan penelitian di mana peneliti ingin mengeksploitasi jaringan hubungan
sosial, yang menghubungkan populasi sasaran untuk memfasilitasi pengambilan
sampel. Selain itu juga penggunan Motode Responden Driven sampling (RDS)
juga sudah tepat dipilih oleh peneliti, karena peneliti mengambil sampel populasi
dalam penelitiannya dalam jumlah yang besar. Awalnya Enam LSL dipilih sebagai
benih awal, dipilih melalui kelompok fokus. Kelompok fokus dilakukan dengan 15
perwakilan MSM dari panggung artistik, aktivisme mahasiswa dan gerakan sosial
dari Natal, benih awal dipilih dengan mempertimbangkan karakteristik demografis,
seperti usia dan status sosial ekonomi, dan ukuran jaringan. Setiap benih diizinkan
untuk merekrut tiga peserta, menggunakan kupon studi pra-cetak dengan nomor
telepon dan lokasi pusat studi. Staf menyaring subjek di lokasi penelitian untuk
kriteria kelayakan berikut: usia di atas 18 tahun, tinggal atau bekerja di kota Natal,
dan telah melakukan hubungan seks anal dengan pria lain di tahun sebelumnya.
Setiap peserta termasuk menerima tiga kupon untuk mengundang lebih banyak
orang untuk belajar.
Pengumpulan Data Kuanitatif pada penelitian ini dengan cara kuisioner, dimana
Penelitian dilakukan di fasilitas perawatan kesehatan di dalam universitas.
Kuesioner penelitian terdiri dari pertanyaan obyektif untuk dikelola sendiri dan
didasarkan pada instrumen perilaku yang digunakan sebelumnya dengan populasi
ini di Brasil, lalu peserta menjawab pertanyaan di kantor pribadi. Pertanyaan
termasuk karakteristik sosial ekonomi dan demografi, riwayat tes HIV, alasan
melakukan tes, penggunaan kondom dalam hubungan seksual terakhir, status HIV
dariseksual pasangan, seks transaksional, tes sifilis sebelumnya, tes tempat sifilis
sebelumnya, pengetahuan tempat tes HIV gratis , dan pengetahuan yang
memadai tentang pencegahan HIV.

Anda mungkin juga menyukai