Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Evaluasi Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Evaluasi Asuhan Keperawatan
pada Ibu Hamil ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Palembang, Maret 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Evaluasi yaitu penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan seberapa jauh
keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian peoses menentukan
apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu sendiri. (Ali, 2009)
Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah tindakan
keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi suatu masalah.
(Meirisa, 2013). Pada tahap evaluasi, perawat dapat mengetahui seberapa jauh diagnosa
keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaan telah tercapai.
Meskipun tahap evaluasi diletakkan pada akhir proses keperwatan tetapi tahap ini
merupakan bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan. Pengumpulan data perlu
direvisi untuk menentukan kecukupan data yang telah dikumpulkan dan kesesuaian perilaku
yang observasi. Diagnosis juga perlu dievaluasi dalam hal keakuratan dan kelengkapannya.
Evaluasi juga diperlukan pada tahap intervensi untuk menentukan apakah tujuan intervensi
tersebut dapat dicapai secara efektif. (Nursalam, 2008)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian evaluasi dalam proses keperawatan?

2. Apakah tahap evaluasi dalam proses keperawatan?

3. Bagaimana cara penerapan evaluasi asuhan keperawatan pada ibu hamil ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian evaluasi dalam proses keperawatan

2. Untuk mengetahui tahap evaluasi dalam proses keperawatan.

3. Untuk mengetahui cara penerapan evaluasi asuhan keperawatan pada ibu hamil.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi


Evaluasi, yaitu penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan seberapa jauh
keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian proses menentukan
apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu sendiri. (Ali, 2009)
Evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya dalam
perencanaan, membandingkan hasil tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan dengan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan menilai efektivitas proses keperawatan mulai
dari tahap pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan. (Mubarak, dkk., 2011)
Evaluasi disusun menggunakan SOAP dimana: (Suprajitno dalam Wardani, 2013)
S: Ungkapan perasaan atau keluhan yang dikeluhkan secara subjektif oleh keluarga
setelah diberikan implementasi keperawatan.
O: Keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat menggunakan pengamatan
yang objektif.
A: Analisis perawat setelah mengetahui respon subjektif dan objektif.
P: Perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis.
Tugas dari evaluator adalah melakukan evaluasi, menginterpretasi data sesuai
dengan kriteria evaluasi, menggunakan penemuan dari evaluasi untuk membuat keputusan
dalam memberikan asuhan keperawatan. (Nurhayati, 2011)

2.1 Tahap Evaluasi


Ada beberapa tahap evaluasi keperawatan, yaitu: (Ali, 2009)
1. Membaca kembali diagnosa keperawatan, rencana keperawatan,
intervensi keperawatan.
2. Mengidentifikasi tolak ukur keberhasilan yang akan digunakan untuk
mengukur tingkat keberhasilan atau tingkat pencapaian tujuan, misalnya:
a) Tekanan darah normal 120/80
b) Mampu mandi sendiri minimal dua kali/hari
c) Mampu menyebut dengan benar minimal tiga cara mencegah penyakit
demam berdarah
3. Mengumpulkan data atau mengkaji ulang pencapaian hasil sesuai dengan
tolak ukur keberhasilan atau kesesuaian proses pelaksanaan asuhan
keperawatan dengan standar/rencana keperawatan, misalnya hasil pengukuran
tekanan darah 100/60, klien Ali hanya mampu mandi sendiri satu kali dalam satu
hari atau mampu menyebut satu cara pencegahan demam berdarah.
4. Mengevaluasi pencapaian tujuan dengan cara sebagai berikut:
a) Penilaian hasil, yaitu membandingkan hasil (output) yang dicapai dengan
standar/tujuan yang telah ditetapkan.
Evaluasi disusun menggunakan SOAP secara operasional dengan tahapan
dengan sumatif (dilakukan selama proses asuhan keperawatan) dan formatif
yaitu dengan proses dan evaluasi akhir. Evaluasi dapat dibagi dalam 2 jenis,
yaitu :
1. Evaluasi berjalan (sumatif)
Evaluasi jenis ini dikerjakan dalam bentuk pengisan format catatan
perkembangan dengan berorientasi kepada masalah yang dialami oleh keluarga.
Format yang dipakai adalah format SOAP. (Setiadi, 2008)
2. Evaluasi akhir (formatif)
Evaluasi jenis ini dikerjakan dengan cara membandingkan antara tujuan yang
akan dicapai. Bila terdapat kesenjangaan diantara keduanya, mungkin semua
tahap dalam proses keperawatan perlu ditinjau kembali, agar didapat data-data,
masalah atau rencana yang perlu dimodifikasi. (Setiadi, 2008)
BAB III

PENUTUPAN
DAFTAR PUSTAKA

http://ainulinayah2.blogspot.co.id/2016/05/evaluasi-keperawatan.html

Anda mungkin juga menyukai