Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang bertujuan

memaparkan peristiwa-peristiwa yang urgen terjadi masa kini (Nursalam, 2016).

Peneliti tidak memberikan intervensi, hanya mengumpulkan informasi tentang

penerapan surgery patient safety fase sign out di instalasi bedah sentral. Medote

yang digunakan yaitu survey dengan rancangan kuantitatif dimana rancangan yang

digunakan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan revalensi

distribusi dan hubungan antar variabel (Nursalam, 2016).

31
3.2 Kerangka kerja penelitian
Populasi
Tenaga medis yang melakukan tindakan surgery patient safety fase sign out pada pasien
yang menjalani tindakan operasi di Ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Wangaya
Denpasar pada tanggal 25 September 2018 sebanyak 45 Perawat IBS
Sampel

Teknik sampling
Total Sampling

Besarnya sampel penelitian


45 Perawat IBS

Teknik Pengumpulan Data


menggunakan kuesioner penerapan surgery patient safety fase sign out

Analisis Data
Analisis statistik deskriptif

Penyajian hasil penelitian

Gambar 3.1
Kerangka Kerja Penelitian Gambaran Penerapan Surgery patient safety Fase Sign
out Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Wangaya Denpasar tahun 2018

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD

Wangaya Denpasar. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

penerapan surgery patient safety fase sign out di RSUD Wangaya Denpasar dari

tanggal 25 September 2018.

32
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Sugiono, 2012). Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah kuesioner

penerapan surgery patient safety fase sign out yang menjalani tindakan operasi di

ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Wangaya Denpasar sebanyak 45 perawat IBS

pada tanggal 25 September tahun 2018.

3.4.2 Teknik pengambilan sampel

Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk

mewakili populasi. Teknik sampling suatu cara-cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan

keseluruhan objek penelitian (Nursalam, 2016). Dalam Penelitian ini

menggunakan teknik nonprobability sampling. Sugiyono (2014) menyebutkan

teknik nonprobability sampling dengan sampling jenuh adalah dimana teknik

pengambilan sampel ini adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah

keseluruhan anggota populasi sebesar 45 perawat IBS.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional Variabel


Variabel penelitian adalah atribut seseorang atau objek, yang mempunyai

variasi antara satu orang atau objek dengan orang atau objek yang lain (Sugiyono,

2012). Variabel dalam penelitian ini adalah bersifat univariate (satu variabel) yaitu

penerapan surgery patient safety fase sign out di ruang IBS RSUD Wangaya.

33
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari

sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2016). Definisi operasional dalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

34
Definisi Operasional Gambaran Penerapan Surgery patient safety Fase Sign out Di
Instalasi Bedah Sentral RSUD Wangaya Denpasar

Cara /Alat Skala


Variabel Definisi Operasional Hasil Ukur
ukur Ukur
Penerapan surgery Penerapan surgery patient safety fase sign out Kuesioner Ordinal 1. Sangat Baik
patient safety fase pada pasien yang menjalani tindakan operasi di (16-20)
sign out ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Wangaya 2. Cukup Baik
Denpasar yang meliputi : (11-15)
1. Review pembedahan 3. Kurang Baik
Koordinator Checklist harus (6-10)
mengkonfirmasikan dengan ahli bedah dan 4. Sangat tidak
tim apa prosedur yang telah dilakukan Baik (1-5)
2. Penghitungan instrumen, spons, dan jumlah
jarum
Perawat harus mengkonfirmasi secara lisan
kelengkapan akhir instrumen, spons, dan
jarum, dalam kasus rongga terbuka jumlah
instrumen dipastikan harus lengkap.
3. Pelabelan spesimen
Pelabelan digunakan untuk pemeriksaan
dianostik patologi. Salah melakukan
pelabelan berpotensi menjadi bencana untuk
pasien dan terbukti menjadi salah satu
penyebab error pada laboratorium.
4. Konfirmasi masalah peralatan
Apakah ada masalah peralatan di kamar
operasi yang bersifat universal sehingga
koordinator harus mengidentifikasi peralatan
yang bermasalah agar instrumen atau
peralatan yang tidak berfungsi tidak
menganggu jalannya pembedahan di lain
hari.
5. Ahli bedah, ahli anastesi, dan perawat
meninjau rencana pemulihan dan pengelolaan
pasien sebelum pasien keluar dari ruang
operasi

3.6 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data


3.6.1 Jenis data yang dikumpulkan

35
Data adalah hasil pencatatan penelitian, baik yang berupa fakta maupun

angka-angka. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan adalah data sekunder

yaitu data yang bersumber dari kuesioner, buku dan lain-lain. Data sekunder

dalam penelitian ini adalah rekam medis pasien.


3.6.2 Cara pengumpulan data

3.6.2.1 Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Peneliti mengurus ijin penelitian di Seekretariat LP2M Program Studi Ilmu

Keperawatan STIKES Wira Medika PPNI Bali ditujukan kepada Kepala Dinas

Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali.

2. Selanjutnya peneliti akan membawa rekomendasi penelitian dari Dinas

Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali kepada

Kesbang Pol dan Linmas Kota Denpasar.

3. Setelah surat ijin keluar dilanjutkan membawa surat ijin yang ditujukan kepada

Direktur RSUD Wangaya Denpasar ke bagian diklat RSUD Wangaya dan

terakhir surat ijin diserahkan kepada Kepala Instalasi Bedah Sentral di RSUD

Wangaya dengan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta memohon

ijin untuk mencari sampel penelitian seluruh perawat IBS di Ruang Instalasi

Bedah Sentral RSUD Wangaya Denpasar pada tanggal 25 September 2018.

4. Peneliti dalam melakukan pengumpulan data akan dibantu oleh peneliti

pembantu (enumerator) sebanyak 2 orang. Peneliti pembantu yang dimaksud

adalah teman sejawat peneliti dengan latar pendidikan kedua enumerator D3

keperawatan. Peneliti utama dan peneliti pembantu sebelumnya menyamakan

persepsi tentang maksud dan tujuan penelitian. Peneliti utama memberikan

penjelasan tentang cara atau teknik pengumpulan data.


36
5. Peneliti mengunjungi responden yang sudah terpilih untuk mendapatkan data

yang dibutuhkan dalam penelitian, dimana peneliti akan menjelaskan maksud

dan tujuan dari penelitian ini dengan memberikan lembar persetujuan

(informed consent) dan jika subjek bersedia menjadi responden maka harus

menandatangani lembar persetujuan tersebut. Apabila subjek menolak menjadi

responden maka peneliti tidak memaksa dan akan menghormati haknya.

6. Peneliti utama dan pembantu menyiapkan kuesioner penerapan pasient safety

fase sign out.

7. Peneliti utama membuat pembagian tugas untuk peneliti pembantu, dimana

peneliti utama dan pembantu akan menyembarkan kuesioner secara terpisah.

Pengambilan sampel dilakukan dilakukan selama 1 hari diluar jam kerja

perawat IBS.

8. Jika salah satu responden berhalangan hadir pada saat penelitian maka akan

dilakukan pengambilan data di hari berikutnya dengan kontak waktu yang

dilakukan sebelumnya yang telah disepakati oleh responden.

9. Mendokumentasikan hasil pengukuran.

10. Melakukan analisis data.

11. Penyajian hasil penelitian

3.6.3 Instrumen pengumpulan data


3.6.3.1 Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan alat

pengumpulan data berupa kuesioner. Peneliti mengumpulkan data secara formal

kepada responden untuk menjawab pertanyaan secara tertulis. Pernyataan yang


37
diajukan berupa pertanyaan terstruktur, yang mana responden hanya menjawab

pernyataan sesuai dengan pedoman yang sudah ditetapkan. Adapun penjelasan

dari kuesioner yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:


1. Kuesioner Penerapan surgery patient safety fase sign out
Kuesioner Penerapan surgery patient safety fase sign out terdiri dari 20 item

pernyataan dengan menggunakan skala guttman, 20 item pertanyaan bernilai

positif dengan jawaban dilakukan bernilai satu dan tidak ada nilai negatif pada 20

item pertanyaan dengan jawaban tidak dilakukan. Hasil ukur menggunakan skala

rating scale 1-4 dengan kriteria yaitu Sangat Tidak Baik, kurang baik,cukup baik,

sangat baik dikatagorikan menjadi 4 kelompok, yaitu: Penerapan patient safety

Sangat Tidak Baik (1-5), kurang baik (6-10), cukup baik (11-15), sangat baik (16-

20).

3.7 Validitas dan Reliabilitas


Sebelum dilakukan penelitian menggunakan kuesioner tersebut, terlebih

dahulu butiran-butiran pernyataan dalam kuesioner tersebut dilakukan uji validitas

dan reliabilitas instrumen. Daftar pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini

belum diketahui tingkat validitas dan reliabilitasnya, untuk itu dilakukan uji

validitas dan reliabilitas dari butiran pernyataan yang digunakan pada penelitian

ini. Uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan di instalasi bedah sentral RSUD

Mangusada Badungg, karena rumah sakit tersebut memiliki instalasi bedah sentral

dengan karakteristik yang sama dengan tempat penelitian yang dilakukan oleh

peneliti. Kriteria dalam pengujian validitas adalah dengan membandingkan rhitung>

rtabel pada taraf signifikan 0,05. Jika rhitung> rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid.

Jumlah responden adalah 30 responden maka rtabel = 0,361, dalam hal ini yang

dimaksud rhitunguntuk setiap butir pertanyaanadalah koefisien korelasi product


38
moment antara skor masing-masing item tersebut dengan total skor seluruh item

yang dinotasikan dengan Corrected Item Total Correlation pada hasil perhitingan

program SPSS untuk setiap pertanyaan dari sebuah variabel (Santoso, 2010).
Notoatmodjo (2010) menjelaskan bahwa reliabilitas adalah indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dihitung dengan

menggunakan nilai koefisien Alpha cronbach dengan nilai di atas 0,60. Apabila

nilai koefisien Alpha cronbach >0,60 maka variabel penelitian dapat dikatakan

handal. Perhitungan korelasi product moment dan koefisen Alpha cronbach

dilakukan dengan SPSS for Windows versi 17.0 khusus sub menu Scale pada

menu Analyze. Hasil pengolahan/perhitungan koefisien korelasi Corrected Item

Total Correlation dan koefisien Alpha cronbach (Notoatmodjo, 2010).


3.7.1 Analisis Validitas
Variabel Kuesioner Penerapan surgery patient safety fase sign out. Pada analisis

validitas variabel Kuesioner Penerapan surgery patient safety fase sign out

diperlukan koefisien rhitung, nilai kritis dan kesimpulan.


3.7.1.1 Koefisien rhitung
Variabel Kuesioner Penerapan surgery patient safety fase sign out di ukur dengan

20 item pernyataan. Berdasarkan hasil pengolahan data SPSS versi 17.0

didapatkan koefisien rhitung (Corrected Item Total Correlation) dari ke-20 item

pernyataan variabel kuesioner Penerapan surgery patient safety fase sign out.
3.7.1.2 Nilai Kritis
Pada analisis validitas instrumen penelitian ini digunakan besaran nilai kritis

(batas penerimaan dan penolakan) validitasnya sebesar 0,361 untuk 30 responden.

Dapat disimpulkan semua pernyataan dikatakan valid dikarenakan rhitung>rtabel.


3.7.2 Analisis Reliabilitas
Variabel kuesioner Penerapan surgery patient safety fase sign out. Dalam analisis

reliabilitas ini dilakukan perbandingan Alpha cronbach (koefisien hitung


39
reliabilitas alpha). Pada lampiran, terlihat besaran koefisien Alpha cronbach =

0,735 untuk kuesioner Penerapan surgery patient safety fase sign out sedangkan

besaran koefisien Alpha cronbach minimum ditentukan sebesar 0,60. Berdasarkan

ketentuan tersebut dapat dinyatakan bahwa Alpha cronbach = 0,735 >0,60. Hal ini

berarti bahwa daftar pernyataan (kuesioner) kuesioner Penerapan surgery patient

safety fase sign out adalah reliabel, dengan demikian maka daftar pernyatan

variabel kuesioner Penerapan surgery patient safety fase sign out yang terdiri dari

20 item pernyataan adalah reliabel.

3.8 Pengolahan dan Analisis Data


3.8.1 Pengolahan data
3.8.1.1 Langkah-langkah pengolahan data (Sastroasmoro, S. 2011):

1. Editing

Memeriksa kelengkapan cheklist dan data lain yang dikumpulkan.

2. Coding

Data yang sudah terkumpul diperiksa kelengkapannya, kemudian hasil

pengukuran dan penilaian diberi kode sesuai ketentuan yaitu kuesioner

penerapan surgery patient safety fase sign out terdiri dari 20 item pernyataan

dengan menggunakan skala guttman, 20 item pertanyaan bernilai positif

dengan jawaban dilakukan bernilai satu dan tidak ada nilai negatif pada 20

item pertanyaan dengan jawaban tidak dilakukan. Hasil ukur menggunakan

skala rating scale 1-4 dengan kriteria yaitu Sangat Tidak Baik, kurang

baik,cukup baik, sangat baik dikatagorikan menjadi 4 kelompok, yaitu:

40
Penerapan patient safety Sangat Tidak Baik (1-5), kurang baik (6-10), cukup

baik (11-15), sangat baik (16-20).

3. Entry atau transfering

Memasukkan data dari formulir yang sudah lengkapi dan sudah dalam bentuk

kode dimasukan ke dalam program atau “software” komputer untuk diproses.

4. Cleaning atau tabulasi

Mengecek kembali kesalahan dan kekurangan data dan kemudian data

disajikan dalam bentuk tabel, distribusi frekuensi dan narasi.

3.8.2 Analisis data


Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian

menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 17.0. Data yang dianalisis merupakan

data Univariat dan Bivariat.


3.8.2.1 Analisis Univariat
Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan tiap variabel dari

hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi

dan persentase dari tiap variabel bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010).

3.9 Etika Penelitian


Semua riset yang melibatkan manusia sebagai subyek, harus berdasarkan

empat prinsip dasar etika penelitian yaitu menghormati orang (resfek for person),

manfaat (beneficence), tidak membahayakan subjek penelitian (non-maleficence)

dan keadilan (justice).

3.9.1 Menghormati orang (resfek for person)

41
Menghormati atau menghargai orang ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu

penelitian harus mempertimbangkan secara mendalam terhadap kemungkinan

bahaya dan penyalahgunaan penelitian. Terhadap subjek penelitian yang rentan

terhadap bahaya penelitian, perlu perlindungan.

3.9.2 Manfaat (beneficence)

Keharusan secara etik untuk mengusahakan manfaat sebesar-besarnya dan

memperkecil kerugian atau risiko bagi subjek dan memperkecil kesalahan

penelitian. Hal ini memerlukan desain penelitian yang tepat dan akurat, peneliti

yang berkompeten, serta subjek terjaga keselamatan dan kesehatannya. Subjek

sifatnya sukarela yang harus dihormati.

3.9.3 Tidak membahayakan subjek penelitian (non-maleficence)

Salah satu butir yang utama adalah mengurangi bahaya terhadap subjek serta

melindungi subjek.

3.9.4 Keadilan (justice)

Semua subjek diperlakukan dengan baik. Ada keseimbangan manfaat dan risiko.

Risiko yang dihadapi sesuai dengan pengertian sehat, yang mencakup, fisik,

mental dan sosial.

3.9.5 Prinsip tidak merugikan (nonmaleficience)

Nonmaleficience berarti tugas yang dilakukan perawat tidak mengandung unsur

yang membahayakan, merugikan, rasa cemas, rasa takut. Dalam penelitian ini

pelaku tidak melakukan tindakan yang membahayakan bagi pasien dan tidak akan

merugikan pasien.

42

Anda mungkin juga menyukai