Anda di halaman 1dari 5

METODE PELAKSANAAN

Nama Kegiatan : Pembangunan Jaringan Irigasi dan Jaringan Pengairan Lainnya


Nama Pekerjaan : Pembangunan Saluran di Jl. Bogowonto RT. 03/ RW. 06
Waktu Pelaksanaan : 90 ( Sembilan Puluh ) Hari Kalender
Penyedia Jasa : CV. INDIKA ADI JAYA

Metode pelaksanaan ini dibuat sebagai syarat untuk memenuhi administrasi teknis pelelangan dengan
maksud agar dalam penilaian apakah penyedia jasa bisa melaksanakan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Metode Pelaksanaan adalah suatu rencana kerja yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan suatu proyek konstruksi. Metode pelaksanaan mencakup pengelompokan kegiatan berdasarkan
aktivitas, alokasi waktu dan metoda kerja untuk pekerjaan – pekerjaan utama. Dasar pertimbangan yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi adalah terwujudnya bangunan sesuai perencanaan
dengan pertimbangan efektifitas waktu dan efisiensi biaya.
Metode Pelaksanaan ini berisi tentang uraian-uraian mengenai strategi dari kontraktor dari pra pekerjaan s/d
pasca pekerjaan (masa pemeliharaan), untuk melaksanakan pekerjaan agar sesuai dengan gambar
perencanaan, persyaratan dan selesai tepat waktu sesuai dengan kontrak.

A. PEKERJAAN PRA PELAKSANAAN :


Sebelum pelaksanaan dimulai kontraktor akan mempersiapkan diri , mengatur strategi untuk
melaksanakan pekerjaan, baik dari segi teknis maupun segi financial. Langkah-langkah untuk yang
ditempuh oleh kontraktor antara lain :
 Membuat rencana waktu kerja : Time Schedule
 Mempersiapkan personil
 Mempersiapkan peralatan
 Mempersiapkan Cash Flow
 dll.
Time schedule dan Kurva “S” di buat secara rasional antara pekerjaan yang satu dengan yang lainnya.
Dalam time schedule ini ditampilkan bobot pekerjaan yang dibagi dengan kebutuhan waktu sehingga kita
dapat memonitor setiap saat pekerjaan tersebut melebihi atau terlambat dari waktu yang kita rencanakan.

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1 Pembersihan lokasi


Lokasi Kegiatan harus bersih dari benda/barang yang mengganggu pada
awal tahap pelaksanaan Kegiatan. Pekerjaan pembersihan dilaksanakan
mulai awal pekerjaan sampai akhir pelaksanaan hingga penyerahan terakhir.

1.2 Pekerjaan Uitzet / Pengukuran


a. Pelaksana bersama-sama PPK, PPTK, Petugas Monev Dinas PU Kota Blitar
dan Konsultan Pengawas Konstruksi menetapkan garis batas pekerjaan dan
uitzet seluruhnya berdasarkan rencana gambar, selanjutnya dibuatkan
bowplank / patok tetap.
b. Semua duga dan peil untuk bangunan harus diambil dari patok titik tetap. Bila
sudah diketahui kepastian peilnya maka harus diberi tanda (mani).

Metode Pelaksanaan
c. Dibuatkan Berita Acara Uitzet yang ditanda tangani oleh PPK, PPTK
dan Konsultan Pengawas Konstruksi.
d. Tiap bowplank menggunakan kayu meranti ukuran 5/7 cm, papan ukuran
2/20. Bowplank tidak boleh di ubah-ubah atau dibongkar selama pelaksanaan
kecuali persetujuan Direksi.

II. PEKERJAAN TANAH

2.2. Pekerjaan Tanah

a. Tanah dimana bangunan itu akan didirikan harus dibersihkan dari segala kotoran
seperti sisa-sisa tumbuhan, akar-akaran dan sebagainya.

b. Galian tanah untuk saluran dilaksanakan sesuai gambar baik ukuran maupun
kedalaman tanah bekas galian harus dibuang dan diratakan di luar bangunan
sedemikian rupa hingga tidak mudah gugur kembali ke dalam lobang parit
pondasi.

d. Urugan samping pondasi seluruhnya dilaksanakan dengan tanah urug hingga


mencapai tanah asli, baik bagian luar maupun semua bagian dalam dipadatkan
dan disiram dengan air agar tanah urug menjadi padat.

III. PEKERJAAN BETON

3.1. Pekerjaan Beton dan Beton Bertulang

a. Campuran beton yang dipergunakan untuk semua pekerjaan beton dengan


campuran 1 pc : 2 ps : 3 kr untuk K 175 yang diaduk dengan mesin pengaduk
(molen), ukuran beton beserta penulangannya sesuai gambar.
b. Pelaksana (Kontraktor) tidak diperbolehkan mengecor sebelum begisting dan
pasangan besi beton diperiksa dan disetujui Pengawas secara tertulis.
c. Untuk pekerjaan konstruksi beton bertulang harus menggunakan semen PC dari
Gresik (semen produksi dalam negeri) dan harus memakai satu macam merek
pabrik dengan jenis dan kualitas yang sama.
d. Kerikil / Split untuk semua pekerjaan beton / beton bertulang dapat memakai
kerikil ukuran 1 s/d 3 cm. Padat, bersih dan tidak keropos, bersih dari debu dan
sebelum dipakai harus dicuci terlebih dahulu.
e. Pasir cor harus dipakai pasir khusus untuk beton, berbutir tajam bersih dari
segala kotoran dan tidak boleh tercampur oleh bahan-bahan lain.
f. Untuk mengaduk semua campuran beton harus memakai air bersih dan tawar
dengan kadar air pada campuran sederhana supaya beton tidak terlalu cair (
SNI 2002 ).
g. Pembongkaran papan bekisting dapat dilaksanakan sesudah mendapat persetujuan
dari Konsultan Pengawas Konstruksi.
h. Pemasangan papan-papan bekisting dipakai papan Meranti tebal 2 cm disusun
secara rapat.
i. Setelah pekerjaan bekisting dibongkar semua bidang yang terlihat ada lubang-
lubang, tidak rata, harus segera ditutup dengan spesi 1 pc : 2 ps.
j. Semua pekerjaan beton bertulang harus mengikuti SNI 2002.

3.2. Penulangan Beton .

Ukuran dan gambar penulangan beton dapat disesuaikan dengan gambar yang ada.
Metode Pelaksanaan
a. Beton menggunakan mutu beton K175 yang diaduk menggunakan mesin pengaduk
(molen).
b. Besar ukuran beton beserta penulangan tersebut diatas tetap dilaksanakan, apabila
gambar rencana dan gambar detail tidak tertulis secara jelas.
c. Tulangan untuk beton harus menggunakan besi/tulangan yang baru, bersih dari
segala kotoran termasuk karat-karat yang ada harus dibersihkan terlebih dahulu.

B. PEKERJAAN PRA PELAKSANAAN :


Sebagaimana yang dipersyaratkan didalam ketentuan Dokumen Lelang khususnya dalam Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) bahwa untuk
pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi fisik :
Diwajibkan/diperlukan personil-personil sebagai berikut :
1. Pelaksana (SKT Pelaksana Saluran Irigasi ) SMA / SMK Sederajat
2. Mandor (SKT Mandor Tukang Batu / Bata / Beton ) SMA / SMK Sederajat
3. Administrasi SMA / SMK Sederajat
4. Logistik
Dengan demikian, sistem koordinasi yang akan dilaksanakan nanti lebih optimal dan maksimal.

C. PEKERJAAN PASCA PELAKSANAAN :


a. DEMOBILISASI
Setelah pekerjaan fisik selesai (Pra PHO) maka dilanjutkan dengan demobilisasi peralatan untuk
dikembalikan ke gudang kontraktor.

b. PEMBERSIHAN
Setelah pekerjaan selesai maka diadakan pembersihan dari sisa material, kotoran bekas bongkaran dan
kotoran lain yang dapat mengganggu kelancaran lalu lintas, bekas kotoran dibuang di luar lokasi pekerjaan.

D. TAHAPAN PEKERJAAN PASCA PELAKSANAAN KONSTRUKSI :


a. PEMERIKSAAN PEKERJAAN 100%
Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan kemudian diadakan pemeriksaan lapangan oleh tim Panitia
Pemeriksa Pekerjaan.
b. AMANDEMEN
Hasil dari Pemeriksaan kemudian dituangkan dalam berita acara Serah Terima I kepada pengguna jasa
dan apabila terjadi perubahan volume ataupun perubahan design pada saat pelaksanaan maka
dituangkan dalam amandemen.
c. AS BULIT DRAWING
Gambar As built drawing dibuat mengacu pada keadaan yang sebenarnya di lapangan.
d. FOTO 100%
Setelah pekerjaan mencapai prestasi 100% kemudian diambil gambarnya dengan posisi mengacu pada
hasil foto 0% dan 50%.
e. PENYERAHAN I (PHO)
Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan dan sudah diperiksa oleh Tim Pemeriksa Kegiatan
kemudian dilakukan penyerahan pekerjaan tahap I (PHO) oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa.
f. PEMELIHARAAN
Sebagaimana yang telah ditentukan dalam Dokumen Lelang bahwa Pelaksana/ Kontraktor wajib
melaksanakan waktu pemeliharaan pekerjaan minimal 120 ( Seratus Dua Puluh ) hari kalender terhitung
sejak tanggal Serah Terima I (Pertama) pekerjaan pelaksanaan. Selanjutnya setelah masa waktu

Metode Pelaksanaan
pemeliharaan pekerjaan tersebut berakhir, akan dilakukan pemeriksaan lapangan kembali guna diadakan
Serah Terima II (Kedua) pekerjaan pelaksanaan.

Tugas utama Pelaksana / Kontraktor dalam masa pemeliharaan konstruksi adalah


melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan yang terjadi.
Adapun kegiatan-kegiatan pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam masa waktu pemeliharaan konstruksi
adalah sebagai berikut :
1. Menugaskan Pelaksana Lapangan di lokasi proyek secara berkala ( 1 kali dalam seminggu) untuk
melaksanakan monitoring (kontrol) terhadap semua jenis pekerjaan, utamanya yang berhubungan
dengan pekerjaan-pekerjaan antara lain :
 Pekerjaan Beton
 Semua kerusakan-kerusakan yang terjadi di lapangan
2. Melaksanakan segera semua perbaikan-perbaikan pekerjaan apabila terjadi hal-hal seperti tersebut di
atas.
3. Melaksanakan koordinasi dan laporan-laporan selama masa waktu pemeliharaan tersebut kepada
Pengguna Anggaran dan Unsur Pengelola Teknik Kegiatan.
4. Melaksanakan rapat-rapat koordinasi dengan Instansi yang terkait dengan pekerjaan ini, bilamana
diperlukan.

g. PENYERAHAN II (FHO/ Final Hand Over)


Setelah masa pemeliharaan selesai dan semua kerusakan yang terjadi selama masa pemeliharaan telah
diperbaiki untuk selanjutnya dilakukan penyerahan kedua (FHO).

Metode Pelaksanaan
PENUTUP

bagaimana dan langkah–langkah apa saja yang akan dilaksanakan dalam pengerjaan pekerjaan
tersebut. Kesemuanya itu untuk mendukung kelancaran jalannya proyek sehingga proyek dapat selesai
tepat waktu namun semua pekerjaannya selesai dengan baik dan optimal sehingga Owner selaku pemilik
proyek tidak merasa kecewa dan dirugikan. Kamipun akan merasa puas jika telah menyelesaikan pekerjaan
dengan tepat waktu atau sesuai dengan jangka panjang waktu pelaksanaan yang ditetapkan namun dengan
hasil yang optimal.

Blitar, 15 Maret 2018


Dibuat Oleh,
CV. INDIKA ADI JAYA

MOCH. DANDY ADI TS, ST


Direktur

Metode Pelaksanaan

Anda mungkin juga menyukai