Anda di halaman 1dari 5

1

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)


MATA KULIAH PRAKTEK IBADAH
SEMESTER GASAL 2016-2017
PRODI EKONOMI SYARI’AH JURUSAN SYARI’AH
STAIN KEDIRI

A. PENGANTAR IDENTITAS MATA KULIAH


Nama Dosen : M. MIFTAKHUL HUDA, M.PdI.
Nama Mata kuliah : PRAKTEK IBADAH
Kode Mata Kuliah : STA 212
Jurusan / Prodi : Syari’ah / Ekonomi Syari’ah
Jenjang : Strata - 1
Semester/Kelas. : V. L
Bobot sks : 2 SKS
Hari/Jam : Kamis jam 07.00 sd 08.40 / R. C.306
B. Pendahuluan
Praktek Ibadah merupakan kegiatan Co-Kurikuler yang mengikat dan menjadi salah
satu persyaratan dalam mengikuti kegiatan akademik, dan menempuh ujian sidang/munaqosyah.
Kegiatan ini berlaku umum dan diwajibkan bagi setiap mahasiswa semester V (lima) pada
Fakultas/ Jurusan/ Program Studi. Kegiatannya merupakan sub sistem dalam membentuk
integrities pribadi muslim dan pembentukan karakteristik bagi mahasiswa perguruan tinggi
Islam sebagai (pejuang) dan mujaddid (pembaharu) dakwah Islam sehingga mampu mengatasi
tantangan berbagai problematika kehidupan masa kini dengan taat beribadah sebagai
pengamalan dari ajaran agama Islam.
Praktek Ibadah selain bermakna bagian dari proses penyadaran fitri kemanusiaan
sebagai hamba Allah yang berkewajiban untuk komitmen terhadap ajaran Islam melalui ibadah
mahdah (hablun minallah), juga sebagai proses pembentukan sikap dari perilaku “uswah
hasanah” yang kredibel.
Berdasarkan pemikiran diatas, Praktek Ibadah termasuk proses pembentukan insan
kamil yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta sebagai terapi mentalities
keagamaan, yang pada intinya mencakup bimbingan dan nasehat. Substansinya mencakup; 1)
dasar dan tujuan, 2) dosen pembimbing, 3) peserta praktek ibadah, 4) metode praktek, 5)
sarana/media, 6) evaluasi. Keenam komponen tersebut merupakan unsur penting dan strategis
dalam mensukseskan program praktek ibadah pada perguruan tinggi agama Islam..
C. Kompetensi Mata Kuliah
1. Mahasiswa memahami tata cara ibadah yang dilakukan sehari-sehari dalam kehidupan
masyarakat sesuai dengan syari’at Islam.
2. Mahasiswa mengamalkan ibadah sehari-hari dalam kehidupan masyarakat sesuai dengan
syari’at Islam.
3. Mahasiswa mampu menjadi imam dalam amalan ibadah sehari-hari di masyarakat.
D. Tujuan dan Status
Tujuan Praktek Ibadah adalah untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dalam
menguasai, menghayati pengetahuan ibadah dan melaksanakannya, serta merefleksikan nya
hikmah (pesan moral dan etik) ibadah ke dalam perilaku nyata dalam pergaulan sebagai al-
bajyar (makhluk sosial) baik didalam maupun diluar kampus. Substansi nya sebagai bagian dari
perwujudan tuntutan Pendidikan Nasional.
Status Praktek Ibadah merupakan kegiatan Co-kurikuler yang melekat dan menjadi
salah satu persyaratan dalam mengikuti kegiatan akademik dan menempuh ujian munaqasyah.

SAP Mata Kuliah Praktek Ibadah – STAIN Kediri 2016


2

E. Materi Praktek Ibadah


1. Thaharah dan hikmahnya yang meliputi: Wudlu, Tayamum, Mandi dan Istinja.
2. Membaca al-Qur’an dan menghafal surat-surat pendek
3. Shalat:
a. Shalat lima waktu berjama’ah, shalat jama’ dan qoshor
b. Sholat jum’at
c. Sholat jenazah
d. Shalat tarawih dan witir
e. Shalat Idhul Fitri dan Idhul Adha
f. Shalat gerhana matahari dan bulan
4. Merawat janazah dan acara pemberangkatannya
5. Acara pemakaman jenazah dan talqin
6. Istighotsah, Tahlil
7. Do’a-do’a setelah shalat dan hikmahnya.
8. Khutbah:
a. Khutbah jum’at
b. Khutbah Idhul Fitri dan Idhul Adha
c. Khutbah gerhana matahari dan bulan
d. Khutbah nikah
9. Manajemen Zakat Fitrah/Mal dan hikmahnya.
10. Shaum wajib dan sunah serta hikmahnya.
11. Praktek manasik haji
12. Cara Berpakaian/berbusana muslim dan muslimah
F. Metode Praktek Ibadah
Praktek Ibadah dilaksanakan dapat menggunakan Metode :
1. Metode Ceramah.
Metode ceramah adalah suatu metode penyajian materi kepada peserta yang
disampaikan dengan lisan dan merupakan suatu uraian lengkap. Metode ini sebaiknya
dipakai apabila :
a. Peserta Praktek berjumlah banyak
b. Waktu yang tersedia relatif singkat
c. Materi yang akan diberikan relatif banyak
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu metode penyajian materi dengan tanya jawab
tentang apa yang akan di bahas dalam forum itu. Metode ini sebaiknya dipakai untuk
mengulang materi yang telah diberikan untuk merangsang peserta agar perhatiannya
tercurah pada masalah yang akan dibicarakan untuk mengarahkan proses berfikir peserta.
Sebagai ulangan.
Agar metode tanya jawab ini lebih efektif penggunaannya, hendaknya pertanyaan-
pertanyaan diajugan secara merata. Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk membina
mahasiswa sebagai calon pemimpin agar mampu mengajukan atau mengusulkan suatu
pertanyaaan secara proporsional dan mantap, serta menjawab pertanyaan secara mantap
pula. Karena tanya jawab senantiasa terjadi di dalam masyarakat yang akan mereka pimpin.
3. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu metode penyajian bahan dengan jalan
mendiskusikannya. Metode ini sebaiknya dipakai :
a. Untuk merangsang peserta agar mampu berfikir dan menyalurkan pendapat serta ikut
menyumbangkan fikiran dalam suatu masalah
b. Untuk menimbulkan kemampuan dan kesanggupan dalam merumuskan fikirannya
secara teratur agar mudah diterima oleh orang lain.

SAP Mata Kuliah Praktek Ibadah – STAIN Kediri 2016


3

c. Untuk membiasakan peserta agar mampu mendengar pendapat orang lain dan mau
bersikaf terbuka dan toleren.
d. Untuk mencapai keputusan atau pendapat bersama mengenai suatu masalah.
e. Waktu yang tersedia cukup.
Metode ini dimaksudkan untuk membina mahasiswa sebagai calon pemimpin agar
mampu berdiskusi dengan baik dan mampu menjadi peserta dan pemimpin diskusi secara
baik.
4. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas resitasi adalah suatu metode penyajian materi dengan jalan
memberi tugas khusus di luar jam pelajaran kepada peserta. Metode ini sebaiknya dipakai
apabila :
a. Pengajar/pelatih/pembimbing mangharapkan agar semua bahan yang telah diberikan
dapat diterima peserta secara lebih baik.
b. Untuk merangsang peserta agar lebih aktif dan rajin.
c. Untuk mengaktifkan peserta mempelajari sendiri suatu masalah.
d. Materi/bahan yang ditugaskan harus bersifat menarik, mengundang untuk didalami,
praktis dan bersifat ilmiah serta dapat diselesaikan oleh peserta.
5. Metode Demonstrasi dan Eksperimen
Metode demonstrasi adalah suatu metode penyajian materi dengan jalan memberikan
contoh atau mengarahkan peserta untuk mendemonstrasikan/ simulasi dari semua masalah
kepada peserta lainnya. Sedangakan metode penyajian materi dengan jalan melibatkan
peserta untuk bersam-sama mengadakan sesuatu. Kedua metode tersebut sebaiknya dipakai
apabila:
a. Untuk memberikan keterampilan tertentu kepada peserta
b. Untuk menghindari verbalisme.
c. Untuk memudahkan berbagai jenis penjelasan masalah.
d. Untuk membantu peserta dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses
penyajian bahan dengan penuh perhatian.
6. Metode Drill
Metode drill adalah metode penyajian materi dengan jalan melatih peserta terhadap
materi yang telah diberikan. Metode semacam ini sebaiknya dipakai apabila :
a. Untuk melatih ulang materi yang sudah diberikan atau yang sedang diberikan.
b. Untuk melatih keterampilan dalam berfikir secara tepat.
c. Untuk memperkuat daya tanggap peserta terhadap materi yang diberikan.
Dalam menerapkan metode ini harus diperhatikan pula :
Sebelum praktek dimulai agar kepada peserta diberikan pengertian-pngertian dasar
materi yang dipraktikan. Usahakan waktu praktek dapat disingkat sehingga tidak
membosankan. Praktek agar diatur sedemikian rupa sehingga menarik dan dapat
menumbuhkan motivasi untuk berfikir. Metode ini dimaksudkan untuk melatih mahasiswaü
sebagai calon pemimpin melaksanakan ide-ide yang berkaitan dengan kepemimpinannya.
G. Waktu, Tempat dan Frekwensi Bimbingan
1. Waktu praktek Ibadah dilaksankan selama berlangsungnya semester V (lima),
pelaksanaannya diatur tersendiri oleh Dosen pembimbing.
2. Praktek Ibadah dapat dilaksankan di ruang kuliah, Mesjid atau tempat lain yang ditentukan
atas dasar kesepakatan antara peserta dan dosen pembimbing Praktek Ibadah.
3. Frekwensi pelaksanaan bimbingan praktek Ibadah, minimal 14 kali pertemuan tiap
pertemuan selama 100 menit.

H. Evaluasi Praktek Ibadah

SAP Mata Kuliah Praktek Ibadah – STAIN Kediri 2016


4

1. Evaluasi sebagai upaya yang dilakukan oleh dosen pembimbing untuk mengetahui seberapa
jauh keefektifan mahasiswa/praktikan dalam mencapai tujuan praktek Ibadah.
2. Sasaran evaluasi adalah penilaian meliputi kwantifikasi kualitas aspek praktek dari sikap,
penguasaan pengetahuan, pelaksanaan dan refleksi pesan moral dan etik dari materi praktek
ibadah dalamperilaku nyata para praktikan.
3. Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan selama praktek Ibadah Berlangsung.
4. Evaluasi dilakukan dengan metode observasi langsung dan tidak langsung serta analisis hasil
isian oleh dosen pembimbing selama kegiatan praktek berlangsung.
5. Hasil evaluasi dimuat dalam blanko penilaian yang diisi oleh Dosen pembimbing, berikut ini
contoh Blanko/format penilaian sebagai berikut :
Penilaian praktek ibadah mencakup 3 aspek ( Cognitive, afefective, dan
psychomotor), rinciannya adalah sebagai berikut :
1. Aspek Cognitive
a. Memahami, menguasai dan dapat menjelaskan, diberi angka (4)
b. Cukup memahami, cukup menguasai dan cukup dapat menjelaskan, diberi angka (3)
c. Kurang memahami, kurang menguasai dan kurang dapat menjelskan, diberi angka (2)
d. Tidak memahami, tidak menguasai dan tidak dapat menjelaskan, diberi angka (1)
2. Aspek Affective
a. Menghayati dan menerima, diberi angka (4)
b. Cukup menghayati dan cukup menerima, diberi angka (3)
c. Kurang menghayati dan kurang menerima, diberi angka (2)
d. Tidak menghayati dan tidak menerima, diberi angka (1)
3. Aspek Psychomotor
a. Selalu mengamalkan, diberi angka (4)
b. Kadang-kadang mengamalkan, diberi angka (3)
c. Belum mengamalkan, diberi angka (2)
d. Tidak mangamalkan, diberi angka (1)
e. Langkah pengolahan/penghitungan nilai evaluasi dilakukan dengan 3 (tiga) tahap
adalah sebagai berikut :
1) Tahap –1 : Menghitung angka nilai dari nomor (1-2-3) dengan menggunakan
rumus KAP.
Keterangan :
K = Jumlah item nilai Cognitive
A = Jumlah item nilai Affective
P = Jumlah item Psychomotor
Menjadi nilai Cumulative
2) Tahap –2 : Menghitung nilai cumulative menjadi nilai akhir (NA) Nilai Akhir
(NA) : K+A+P 100
3) Tahap –3 : Mentransfer nilai cumulative dari (tiga aspek) menjadi angka mutu
dan huruf mutu (nilai Akhir)
I. BUKU RUJUKAN
Abdurrahman al Jaziri, Al Fiqh ‘ala al Madzahib al. Arba’ah.
Ibn al Rusyd, Bidayat al Mujtahid.
Sayyid Sabiq, Fiqih al Sunnah.
Wahbah al Zuhaili, al Fiqh al Islami wa Adillatuhu
Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam.
Moh. Rifa’i, Tuntunan Sholat.
Hasbi ash-Shidiqy, Pedoman Sholat, Zakat dan haji.
Quraisy Syihab, Panduan Haji.
Kediri, 17 Agustus 2016

SAP Mata Kuliah Praktek Ibadah – STAIN Kediri 2016


5

Mengetahui Dosen pengampu,


Ketua Jurusan Syari’ah

Dr. H. Imam Anas Mushlihin, M.HI. M. Miftakhul Huda, M.PdI.


NIP : 19750101 199803 1 002 NIP : -

SAP Mata Kuliah Praktek Ibadah – STAIN Kediri 2016

Anda mungkin juga menyukai