Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
1) Umur ibu
Usia wanita mempengaruhi resiko kehamilan. Anak perempuan
berusia 15 tahun atau kurang lebih rentan terhadap terjadinya pre-eklamsi
(suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, protein dalam
air kemih dan penimbunan cairan selama kehamilan) dan eklamsi (kejang
akibat pre-eklamsi). Mereka juga lebih mungkin melahirkan bayi dengan
berat badan rendah.Pada umur ini belum cukup dicapai kematangan fisik,
mental dan fungsi dari calon ibu. Wanita yang berusia 35 tahun atau lebih,
lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi, diabetes atau fibroid di dalam
rahim serta lebih rentan terhadap gangguan persalinan. Diatas usia 35
tahun, resiko memiliki bayi dengan kelainan kromosom (misalnya
sindroma Down) semakin meningkat. Pada wanita hamil yang berusia
diatas 35 tahun bisa dilakukan pemeriksaan cairan ketuban (amniosentesis)
untuk menilai kromosom janin(Wiknjosastro H, 1999).
1) Jarak antara kehamilan
Jarak kehamilan yang terlalu dekat yakni kurang dari dua tahun
dapat meningkatkan resiko morbiditas dan mortalitas ibu-bayi. Jarak
persalinan sebaiknya 2-3 tahun(Wiknjosastro H, 1999)..
2) Tingkat pendidikan dan sosial ekonomi
Program Pendampingan
SEHATI
Baik
Ibu Hamil
Risiko Tinggi Status Gizi
Komplikasi
Kurang pada Ibu dan
Bayi
Keterangan:
Diteliti
Tidak Diteliti
Status Gizi
Program Pendampingan Ibu Hamil
SEHATI Risiko Tinggi
2.4 Hipotesis
H0 : tidak ada pengaruh pendampingan SEHATI terhadap status gizi
ibu hamil risiko tinggi di Puskesmas Tanjung Karang
H1 : ada pengaruh pendampingan SEHATI terhadap status gizi ibu
hamil risiko tinggi di Puskesmas Tanjung Karang