Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, banyak orang
yang menggunakan transportasi udara. Untuk memberikan pelayanan terhadap
pengguna jasa Bandar Udara dibutuhkan adanya fasilitas yang mendukung
kenyamanan dan keamanan di Bandar Udara. Unit Penyelenggara Bandar
Udara atau UPBU adalah unit dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kementerian Perhubungan yang bertugas untuk melaksanakan pelayanan jasa
penerbangan dan jasa terkait bandar udara, keselamatan, keamanan dan
ketertiban penerbangan pada bandar udara yang belum diusahakan secara
komersial.
Bandar Udara Budiarto merupakan salah satu jenis UPBU. Bandar
Udara Budiarto terletak di kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten.
Dibangun tahun 1952 sebagai tempat latihan calon pilot,dan juga personil
penerbangan lainnya yang sedang menempuh pendidikan di STPI, saat ini
dipergunakan oleh Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) dan beberapa
Flying School Swasta. Selain menjadi tempat latihan bagi STPI, Bandara
Budiarto juga menjadi bengkel/tempat perawatan pesawat Sriwijaya Air milik
PT. Aero Nusantara Indonesia.

Hingga sekarang, Bandara Budiarto mempunyai tiga landasan pacu yaitu

 Runway 04R/22L dengan panjang 1602 dan lebar 46 meter

 Runway 04L/22R dengan panjang 1097 dan lebar 12 meter

 Runway 12/30 dengan panjang 1821 dan lebar 30 meter


Dalam rangka mewujudkan pelayanan jasa yang prima tentunya
diperlukan kesungguhan dan upaya serius dari semua komponen yang terlibat
dalam pengelolaan bandara. Salah satu dari komponen tersebut adalah teknik
listrik bandara yang tugasnya bertanggung jawab terhadap pengoperasian dan
pemeliharaan fasilitas listrik di bandar udara. Salah satu fasilitas yang menjadi
tanggung jawab teknisi listrik bandara adalah merawat fasilitas catu daya.
Dikarenakan betapa canggihnya sistem dan fasilitas, tanpa didukung jaminan
kehandalan catu daya listrik yang tersedia di bandar udara tersebut.
Kehandalan suatu catu daya listrik bukan hanya dinilai dari besarnya
kapasitas catu daya yang tersedia, namun kualitas dari suatu catu daya listrik
merupakan faktor yang juga amat penting. Saat ini kebutuhan listrik Bandar
Udara Budiarto yang disuplai oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai
catu daya listrik utama dan disediakan 2 (buah) Generator Set (atau disebut
genset) dengan kapasitas 150 KVA dan 250 KVA. Generator set adalah salah
satu back up catu daya listrik yang digunakan bandara dimana genset ini
digunakan khusus untuk men-backup catudaya listrik ke jaringan Listrik
Kawasan tengah pada saat suplai catu daya utama (PLN) mengalami kegagalan
atau failure.
Kualitas catu daya listrik bergantung pada pemeliharaan catu daya
tersebut. Seperti halnya teknisi harus mengecek setiap komponen secara
mendetail. Contohnya, pengecekan terhadap tegangan, arus, temperature,
kapasitas fuel, dan voltage pada baterai, serta jam operasional pada genset.
Apabila terjadi overcurrent akan menyebabkan voltage drop semakin tinggi
sehingga tegangan akan mengalami penurunan, serta bisa merusak beban yang
di supply oleh genset. Apabila tegangan mengalami overvoltage maupun
undervoltage sangat berpengaruh terhadap beban yang disupply karena beban
sendiri mempunyai batas maksimal dan minimal. Temperature sangat penting
untuk menjaga engine tetap dalam keadaan baik. Kapasitas fuel harus selalu
tersedia sebagai bahan bakar genset. Voltage pada baterai harus selalu penuh
untuk starter genset karena apabila terjadi change over ketika PLN tidak dapat
mensupply ke beban, genset harus siap untuk memback-up supply beban
tersebut. Apabila sudah melewati batas jam operasional, genset harus di
overhaul.
Pemeliharaan sistem catu daya tersebut agar tetap dalam kondisi handal
tentunya diperlukan sistem pencatatan (logbook) yang rapi dan akurat, dimana
data-data dari logbook tersebut nantinya diperlukan apabila terjadi suatu
gangguan ataupun berguna dalam perencanaan pengembangan kedepan. Saat
ini pengisian logbook dilakukan secara sederhana, dimana data-data catu daya
berupa arus, tegangan yang diperoleh dari pembacaan instrument pada panel
ACOS 250 KVA. Sedangkan data yang lainnya teknisi harus mengecek
langsung pada genset. Untuk pencatatannya juga hanya data berapa lama genset
beroperasi dan untuk data yang lainnya belum tercatat. Tentu ini menimbulkan
resiko yaitu memungkinkan terjadinya data yang tersimpan tidak benar-benar
mewakili kondisi sebenarnya. Seharusnya data harus ter-record secara real time
karena data ini sangat penting bagi manajemen sebagai data dukung untuk
evaluasi kinerja catudaya listrik. Dibutuhkan pencatatan secara digital agar data
yang didapat lebih aktual dan mewakili kondisi yang sebenarnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk membuat


suatu rancangan dan mengangkatnya dalam suatu penulisan yang berjudul
“RANCANGAN MONITORING GENERATOR SET TIPE CUMMINS
SEBAGAI LOGBOOK DIGITAL DI BANDAR UDARA BUDIARTO
CURUG TANGERANG”.

B. Identifikasi Masalah
Dari uraian tentang latar belakang masalah tersebut, maka penulis dapat
mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Apakah sudah ada monitoring genset sebagai log book digital di bandar
udara Budiarto Curug Tangerang?
2. Apakah keterbatasan dari log book untuk pencatatan operasional generator
set yang dilakukan secara manual dan belum seluruhnya tercatat serta
tersimpan dalam sebuah database?
3. Apakah otomatisasi pencatatan log book otomatis operasional generator
mampu menggantikan peran dari pencatatan secara manual?
4. Bagaimana merancang aplikasi Visual Studio yang dapat melakukan
komunikasi antara personal komputer dengan mikrokontroller untuk
pengukuran arus, tegangan, penghitung jam operasi (operating hours),
temperature dan voltage pada baterai, serta kapasitas fuel generator set yang
datanya dapat ditampilkan, disimpan dalam personal komputer dan dapat
dicetak sebagai log book?

C. Pembatasan Masalah
Karena banyaknya permasalahan yang telah diuraikan serta agar
penulisan tugas akhir ini dapat lebih terarah dan mempunyai sasaran yang lebih
jelas, maka penulis membatasi masalah pada :
1. Membuat sistem pencatatan (logbook) digital pada generator set tipe
CUMMINS 250 KVA di Bandar Udara Budiarto Curug Tangerang
2. Membuat tampilan komputer untuk proses pengoperasian dan monitoring
pada genset, serta data pada genset dapat tersimpan dan dapat dicetak
apabila diperlukan.

D. Perumusan Masalah

Dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah, penulis dapat


membuat suatu rumusan masalah tentang: “RANCANGAN MONITORING
GENERATOR SET TIPE CUMMINS SEBAGAI LOGBOOK DIGITAL DI
BANDAR UDARA BUDIARTO CURUG TANGERANG”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian


a. Tujuan Penelitian
Permasalahan yang dikemukakan dalam penulisan ini memiliki tujuan
yaitu:
1. Membuat rancangan monitoring generator set sebagai logbook digital
di Bandar Udara Budiarto Curug Tangerang.
2. Pendataan / pencatatan data tegangan, arus, temperature pada engine,
kapasitas fuel, dan voltage pada baterai serta operating hours (jam
operasi) secara otomatis tercatat di data base Visual Studio dan dapat
di print out sebagai log book dari generator set.
3. Usaha untuk pengektifan dan optimalisasi sistem pencatatan operasi
generator agar informasi yang diberikan lebih lengkap, valid dan aktual
sehingga data ini dapat digunakan sebagai data dukung evaluasi kinerja
catu daya apabila disuatu waktu terjadi gangguan catu daya listrik.
4. Menerapkan ilmu yang telah didapatkan di Kampus STPI

b. Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapat dari penelitian ini yaitu :
1. Memudahkan teknisi untuk melakukan pemeliharaan dan penggantian
komponen pada genset apabila jam hitung beroperasi (operating hours)
generator set, sudah mencapai ketentuan waktu pemeliharaan.
2. Efesiensi waktu dan tugas rutin teknisi tidak terganggu dengan adanya
tugas pendataan data tegangan, arus, temperature pada engine, kapasitas
fuel, dan voltage pada baterai serta operating hours (jam operasi)
generator set.
3. Dapat menjadi wahana dalam pengembangan keilmuan, serta
mengiplementasikan berbagai mata kuliah teori serta praktek, yang
diperoleh selama mengikuti pendidikan diploma IV teknik listrik bandar
udara di STPI.

F. Sistematika Penulisan

Dalam menyelesaikan penulisan tugas akhir ini, penulis menggunakan


sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang
masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penulisan, dan sistematika
penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

Bab ini membahas teori-teori dasar yang menunjang


pemahaman dan kerangka berpikir dalam merancang pencatat
otomatis kondisi operasional genset sebagai logbook di Bandar
Udara Budiarto Curug Tangerang.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang pemaparan langkah-langkah yang diambil untuk


menyelesaikan masalah dan menyajikan data yang akan
digunakan dalam penyelesaian masalah penelitian.

BAB IV : PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi cara kerja alat dan bagaimana pengoperasian


suatu rancangan yang telah dibuat oleh penulis yang nantinya
agar bisa digunakan sesuai aturan yang telah diarahkan oleh
penulis

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-


saran untuk hasil analisa yang dibahas di bab-bab sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai