PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kesehatan masarakat adalah ilmu yang bertujuan untuk mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian
masarakat. Salah satunya pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk
diagnosa dini dan pengobatan. (IAKMI , 2012)
Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang mendapat awalan ber- yang menjadi kata
“berdaya” artinya memiliki atau mempunyai daya. Daya artinya kekuatan, berdaya artinya
memiliki kekuatan. Pemberdayaan artinya membuat sesuatu menjadi berdaya atau
mempunyai daya atau mempunyai kekuatan. Pemberdayaan dalam bahasa Indonesia
merupakan terjemahan dari empowerment dalam bahasa inggris. Adapun pemberdayaan
berarti upaya meningkatkan kemampuan kelompok sasaran sehingga kelompok sasaran
mampu mengembangkan tindakan tepat atas berbagai permasalahan yang dialami.
Konsep pemberdayaan mengemukakan sejak dicanangkannya Strategi Global WHO
tahun 1984, yang ditindaklanjuti dengan rencana aksi dalam Piagam Ottawa (1986). Dalam
deklarasi tersebut dinyatakan tentang perlunya mendorong terciptanya: a. Kebijakan
berwawasan kesehatan, b. lingkungan yang mendukung, c. Reorentasi dalam pelayanan
kesehatan, d. Keterampilan individu, dan e. gerakan masyarakat. Olehnya itu, untuk lebih
jelasnya makalah ini akan membahas masalah ruang lingkup pemberdayaan masyarakat.
1.2.Rumusan Masalah
1. Pengertian dari pemberdayaan masyarakat?
2. Apa yang dimaksud dengan pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat?
3. Apa yang dimaksud dengan ruang lingkup pemberdayaan masyarakat?
1.3.Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mendalami bagaimana pemberdayaan masyarakat dan langkah-langkah peran serta
masyarakat.
1
1.3.2. Tujuan Khusus
Untuk memenuhi tugas mata kuliah KESMAS.
1.4.Manfaat
Sebagai sarana memperluas wawasan mengenai pemberdayaan masyarakat dan langkah-
langkah peran serta masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan
pilihan hidupnya. Lebih lanjut dikatakan bahwa pemberdayaan harus ditujukan pada
kelompok atau lapisan masyarakat yang tertinggal.
4. Menurut Sumodiningrat (1999), bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan upaya
untuk memandirikan masyarakat lewat perwujudan potensi kemampuan yang mereka
miliki. Adapun pemberdayaan masyarakat senantiasa menyangkut dua kelompok yang
saling terkait, yaitu masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan dan pihak yang
menaruh kepedulian sebagai pihak yang memberdayakan.
5. Mubyarto (1998) menekankan bahwa terkait erat dengan pemberdayaan ekonomi
rakyat. Dalam proses pemberdayaan masyarakat diarahkan pada pengembangan
sumberdaya manusia (di pedesaan), penciptaan peluang berusaha yang sesuai dengan
keinginan masyarakat. Masyarakat menentukan jenis usaha, kondisi wilayah yang pada
gilirannya dapat menciptakan lembaga dan sistem pelayanan dari, oleh dan untuk
masyarakat setempat. Upaya pemberdayaan masyarakat ini kemudian pada
pemberdayaan ekonomi rakyat.
4
memberikan kekuatan, tenaga, kemampuan, mempunyai akal atau cara mengatasi masalah
dalam kehidupan masyarakat. Upaya pemberdayaan masyarakat berarti mamampuan dan
memandirikan masyarakat dalam kebijakan pembangunan nasional harus berwujud dalam
tiga aspek kebijakan utama yaitu :
a. Menetapkan suasana untuk iklim yang memungkinkan berkembangnya potensi yang
dimiliki masyarakat, baik sumber daya alam maupun sistem nilai tradisional dalam
menata kehidupan masyarakat.
b. Memperkuat potensi yang dimiliki masyarakat, baik potensi lokal yang telah
memberdaya dalam menata kehidupan masyarakat melalui pemberian masukan berupa
bantuan dana, pembagunan prasarana dan sarana baik fisik (jalan, irigasi, listrik) maupun
sosial (pendidikan, kesehatan) serta pengembangan lembaga pendanaan, penelitian dan
pemasaran didaerah.
c. Melindungi melalui pemihakan kepada masyarakat yang lemah untuk mencegah
persaingan yang tidak seimbang dan bukan berarti mengisolasi atau menutupi dari
interaksi.
5
c) Pemberdayaan Social Budaya
Pemberdayaan social budaya bertujuan meningkatkan kemampun sumber daya manusia
melalui human investment guna meningkatkan nilai manusia dan perilaku seadil-adilnya
terhadap manusia.
d) Pemberdayaan Lingkungan
Pemberdayaan lingkungan dimaksudkan sebagai program perawatan dan pelestarian
lingkungan, supaya antara yang diperintah dan lingkungannya terdapat hubungan saling
menguntungkan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Empowerment yang dalam bahasa Indonesia berarti “pemberdayaan”, adalah
sebuah konsep yang lahir sebagai bagian dari perkembangan dalam pikiran masyarakat
kebudayaan Barat, utamanya Eropa. Memahami konsep empowerment secara tepat harus
memahami latar belakang kontekstual yang melahirkannya. Konsep empowerment mulai
nampak sekitar dekade 70-an dan terus berkembang hingga 1990-an. (Pranarka &
Vidhyandika,1996).
Pemberdayaan masyarakat adalah sebagai subjek sekaligus objek dari sistem
kesehatan. dalam dimensi kesehatan, pemberdayaan merupakan proses yang dilakukan
oleh masyarakat (dengan atau tanpa campur tangan pihak luar) untuk memperbaiki
kondisi lingkungan, sanitasi dan aspek lainnya yang secara langsung maupun tidak
langsung berpengaruh dalam kesehatan masyarakat.
Program pemberdayaan yang akan mempengaruhi kualitas hidup adalah
pemberdayaan masyarakat miskin. Faktor ini akan mampu memutuskan ketinggalan
rakyat baik dari segi pendidikan, ekonomi maupun kesehatan. Fektor lain yang akan
menjamin penguatan daya tawar dan akses guna mendukung masyarakat untuk
memperolah dan memanfaatkan input sumber daya yang dapat meningkatkan kegiatan
ekonomi adalah melakukan penguatan lembaga dan organisasi masyarakat.
3.2.Saran
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan agar dapat mengerti tentang pemberdayaan masyarakat.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapakan mampu dan mengerti tentang pemberdayaan masyarakat dan langkah-
langkah peran serta masyarakat.
7
DAFTAR PUSTAKA
Dainur. 1992. Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Widya Medika: Jakarta.