Anda di halaman 1dari 2

I Am Gifted, So Are You!

Kiat Jitu Meraih Kesuksesan di Masa Depan


Irfanto Febriansya

Buku ini menceritakan perjalanan hidup Adam Khoo yang merupakan remaja biasa
yang pada awalnya adalah seorang anak kecil yang memiliki kekurangan dalam hal belajar
hingga pada saat remaja ia mulai bisa berubah menjadi pribadi yang luar biasa dan
menginspirasi banyak orang. perjalanan Adam Khoo dimulai ketika dirinya dikeluarkan dari
sekolah saat menginjak kelas 3 SD sehingga harus bersekolah di sekolah yang nyaris tidak ada
orang yang tahu. Dirinya tetap malas dan mengabaikan pelajaran hingga ia mengikuti seminar
Super Teen yang mengubah dirinya menjadi orang yang memiliki tujuan dan keyakinan diri.
Setelah mengikuti seminar Super Teen, Adam Khoo berubah menjadi seorang remaja yang
bergairah, termotivasi untuk mendapatkan nilai A, dan bersemangat untuk masuk ke sekolah
lanjutan ternama dan bergengsi. Semua itu diceritakan pada bab 1 yang berjudul “Bagaimana
Si Bodoh Bisa Menjadi Berbakat?”.
Pada bab 2 yang berjudul “Proses Sukses Belajar”, diceritakan bahwa setiap orang
dapat meraih keberhasilan dengan cara dan strategi yang tepat. Dalam bab ini dijelaskan bahwa
beda siswa, beda strategi akan mendapatkan hasil yang berbeda pula, maka dijelaskan strategi
yang berisi Sembilan langkah untuk belajar yang sukses yaitu menetapkan tujuan yang jelas,
menetapkan perencanaan dan penjadwalan, melakukan aksi yang konsisten, kekuatan
membaca (penguasaan informasi), pencatatan (Mind Maps), super memori, seni penerapan,
persiapan ujuan, dan mengerjakan ujian. Pada bab 2 juga diberikan enam belas masalah umum
yang dihadapi semua pelajar di seluruh dunia.
Bab 3 yang berjudul “Anda Siap Untuk Sukses?”, diberikan dua kerangka berpikir yaitu
kerangka berpikir pemenang dan kerangka berpikir pecundang, dimana hanya 5% orang yang
berkerangka berpikir pemenang, sedangkan 95% berkerangka berpikir pecundang. Kerangka
berpikir berharap bukanlah kerangka berpikir seorang pemenang karena tidak ada kekuatan di
balik harapan sehingga mereka menjadi lekas menyerah dan mudah menyalahka orang lain
atau membela diri. Kerangka berpikir pemenang akan melakukan segala cara untuk
mendapatkan apa yang mereka inginkan dan bertanggung jawab atas apa yang terjadi dalam
hidup mereka.
Di bab 4 yang berjudul “Saya Yakin Bisa Terbang... Maka Saya Bisa!”, diulas tentang
keyakinan akan kemampuan diri sendiri yang dapat membantu mencapai harapan yang telah
ditetapkan. Untuk memperoleh keberhasilan, keyakinan harus diisi dengan hal yang menambah
kekuatan, misalnya yakin diri sendiri mampu meraih keberhasilan. Keyakinan yang kita miliki
dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, misal keluarga, teman, guru, atau pengalaman masa
lalu. Pengaruh tersebut mengoyahkan keyakinan kita dengan memberi label negatif pada diri
kita. Adam Khoo menyarankan kita memberi label positif dalam diri kita tanpa menunggu
seseorang memberi label, seperti yang ia alami sewaktu sekolah dimana dirinya diberi label
“tidak bisa matematika” namun akhirnya ia berhasil mematahkan label tersebut dan
menggantinya dengan label “jenius matematika” sehingga dirinya mendapatkan nilai A dalam
pelajaran matematika. Keyakinan tidak dapat langsung menjadi kenyataan, namun harus
didukung keterampilan dan tindakan yang sesuai. pada bab ini juga diceritakan dua pelajaran
hidup inspiratif juga lima keyakinan siswa-siswa sukses.
Pada bab 5 yang berjudul “Anda Memiliki Otak Jenius”, diawaliwalinya dengan
keyakinan Adam Kho bahwa kecerdasan seseorang dapat dilatih dan setiap orang dapat
menjadi lebih cerdas. Hal tersebut didukung dengan kisah Edith yang dilatih oleh ayahnya,
Aaron Stern, menjadi berbakat dengan dukungan ligkungan dan strategi belajar yang tepat.
Selanjutnya, Adam Khoo membahas fakta menarik tentang otak, yakni kapasitas otak tak
terbatas karena disusun oleh minyaran sel otak (neuron) dan perbedaan jumlah neuron tidak
akan berpengaruh, namun hubungan antarneuronlah yang mempengaruhi kecerdasan kita
dimana semakin banyak hubungan, semakin cerdas pula kita di satu bidang tertentu.
Ketidakmampuan kita menguasai suatu materi disebabkan oleh kurang banyaknya hubungan
antarneuron yang bisa membuat kita mengerti, namun hal tersebut dapat kita atasi dengan terus
menerus berlatih sehingga otak dapat menciptakan pola pikir baru. Hal tersebut membuat kita
harus sering menggunakan otak agar otak terlatih menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai