Anda di halaman 1dari 8

KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PETERNAKAN PUYUH

(STUDI KASUS PETERNAKAN PUYUH PERMATA KOTA KENDARI)

Fatmawati1, Azhar Bafadal2, La Ode Nafiu3, Musram Abadi3


1
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Nahdlatul Ulama Sultra
2
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, Kendari
3
Dosen Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo, Kendari
Email: fatma.abadi8@gmail.com

ABSTRAK
Peternakan merupakan salah satu subsektor pertanian yang mempunyai peran strategis dalam
perekonomian di Indonesia. Namun dalam pelaksanaannya subsektor peternakan menghadapi berbagai
risiko yang tidak jarang memberikan kerugian bagi pelaku subsektor peternakan khususnya peternak.
Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan finansial Peternakan Puyuh Permata. Hasil analisis
kelayakan finansial menunjukan bahwa usaha Peternakan Puyuh Permata layak untuk dikembangkan.
Hasil perhitungan NPV adalah positif pada discount faktor 12%, yakni sebesar sebesar Rp. Rp.
119.192.758,-, Nilai Net B/C Ratio sebesar 2.30, ( > 1), nilai IRR sebesar 32.04 % (>12%) dan Payback
Periode untuk mengembalikan nilai investasi sebesar Rp. 119.192.758-, memerlukan waktu 2 tahun 66
hari.

Kata Kunci : Evaluasi Kelayakan Finansial, Agribisnis, Puyuh

ABSTRACT
Livestock is one of the agricultural Subsectors, which has a strategic role in economic matters in
Indonesia. However, livestock faces a lot of risks, which often cause loss for the livestock business
agents, especially the breeders.This study aimed to analyze the financial feasibility Ranch quail Permata.
The research results of a financial analysis shows that efforts Ranch quail Permata deserves to be
developed. The result of the calculation is a positive NPV at a discount factor of 12%, which is equal for
Rp. Rp. 119.192.758-, Value Net B / C ratio of 2.30, (> 1), the value of IRR is 32.04 % (> 12%) and
Payback period to restore an investment of Rp. 119.192.758-, takes 2 years 66 days.

Keywords: Feasibility Evaluation, agribusiness, Quail

PENDAHULUAN dalam menyediakan daging dan telur serta


merupakan sumber protein hewani yang
Kesadaran masyarakat akan pentingnya bergizi tinggi (Handarini dkk., 2008). Pada
makanan bergizi semakin meningkat, umur enam minggu puyuh sudah
sehingga mendorong meningkatnya berproduksi, tidak membutuhkan
permintaan masyarakat terhadap produk permodalan yang besar, mudah dipelihara
hasil peternakan, antara lain daging, telur serta dapat diusahakan pada lahan yang
dan susu. Salah satu usaha peternakan yang terbatas.
dapat dikembangkan untuk menghasilkan Agribisnis merupakan salah satu sektor
telur dan daging adalah usaha peternakan dalam melakukan kegiataan perekonomian
puyuh. Peternakan puyuh merupakan salah yang berbasis pada usaha pertanian atau
satu sektor peternakan yang paling efisien bidang lain yang mendukungnya. Kegiatan
1 JITRO VOL 5 NO.2 MEI 2018
dalam sektor agribisnis meliputi salah satu pasar Baruga sebanyak 5.670 butir/minggu
atau keseluruhan dari mata rantai produksi, dan Nusamart sebanyak 1.890 butir/minggu.
pengolahan hasil serta pemasaran yang Kurangnya penawaran telur puyuh di
termasuk di dalamnya peternakan puyuh. Peternakan Puyuh Permata disebabkan oleh
Telur puyuh merupakan suatu komoditas produksi telur puyuh yang masih terbatas,
yang banyak dikonsumsi karena kaya akan sehingga usaha tersebut perlu diusahakan
nutirisi dan harganya relatif murah serta dan dikembangkan guna memenuhi
sangat mudah diperoleh di kios-kios. permintaan dan diharapkan pula dapat
Sektor agribisnis telah terbuktimampu meningkatkan penerimaan pemilik
bertahan dari terpaan badai krisis moneter. peternakan. Umumnya pemilik peternakan
Kenyataan ini menunjukkan bahwa kurang memperhatikan pendapatan yang di
perekonomianIndonesia tidak dapat terima, karena bagi pemilik peternakan yang
sepenuhnya tergantung pada sektor industri terpenting adalah usaha peternakan puyuh
dan jasa saja, tetapi juga pada sektor yang dijalankan tetap bertahan dan tidak
agribisnis. Oleh karena itu semestinya para mengalami kerugian. Akan tetapi,
pengambil kebijakan baik daritingkat pusat, pendapatan yang diperoleh pemilik
provinsi sampai ke tingkat kabupaten dalam peternakan masih dapat dioptimalkan
pembangunan ekonomi di wilayahnya dengan menekan biaya produksi yang
masing-masing perlu memberikan prioritas dikeluarkan atau meningkatkan penerimaan.
pada sektor agribisnis karena mampu Penyebab tingginya biaya produksi dalam
meningkatkan pendapatan para pelaku usaha peternakan puyuh adalah harga bibit
agribisnis, menyerap tenaga kerja, (DOQ) dan pakan sehingga pendapatan yang
meningkatkan perolehan devisa, dan mampu diperoleh juga tidak optimal.
mendorong munculnya industri yang lain. Besarnya peluang pasar terhadap telur
Peternakan Puyuh Permata merupakan puyuh khususnya di Kota Kendari, tentu
usaha peternakan puyuh yang tetap eksis di merupakan sebuah kesempatan yang sangat
Kota Kendari hingga saat ini. Beberapa potensial untuk mengembangkan peternakan
peternakan puyuh saat ini sudah tidak puyuh khususnya puyuh petelur. Selain itu
beroperasi lagi. Saat ini Peternakan Puyuh permasalahan yang dihadapi oleh para
Permata menjadi satu-satunya peternakan peternak burung puyuh adalah keterbatasan
pemasok telur puyuh di Kota Kendari, modal yang dimiliki sehingga berdampak
dengan kemampuan produksi telur sekitar pada jumlah produksi yang dihasilkan dan
1.800 butir/hari atau sebanyak 12.600 kualitas produk yang dihasilkan.Untuk itu
butir/minggu dari 2.000 ekor puyuh dalam upaya mendapatkan keuntungan yang
produktif yang dimiliki (Permata, 2017). optimal dalam proses produksi, maka
Kapasitas produksi telur puyuh tersebut peternakan perlu membuat suatu
masih belum mampu memenuhi permintaan perencanaan produksi yang harus
yang diperkirakan mencapai 4.050 butir/hari disediakan. Berdasarkan uraian diatas maka
atau 28.350 butir/minggu, dengan rincian: perlu dilakukan penelitian tentang
pasar Basah Mandonga sebanyak 7.560 “Pengembangan usaha peternakan puyuh
butir/minggu, pasar Sentral Higienis Tujuan yang ingin dicapai dalam
sebanyak 5.670 butir/minggu, pasar penelitian ini adalah menganalisis
Andounohu sebanyak 3.780 butir/minggu, Kelayakan finansial Peternakan Puyuh
pasar Panjang sebanyak 3.780 butir/minggu, Permata Kota Kendari.

10 JITRO VOL 5 NO.2 MEI 2018


MATERI DAN METODE c. Tingkat Pengembalian Investasi
Penelitian ini merupakan penelitian (Internal Rate of Return/IRR)
yang menggunakan pendekatan kualitatif NPV (1)
IRR  I 1  ( I 2  I1 )
dan kuantitatif (mixed) karena dalam NPV (1)  NPV ( 2 )
penelitian ini yang menjadi pengamatan
adalah kelayakan usaha Peternakan Puyuh d. Masa Pengembalian Investasi (Payback
Permata. Untuk pengamatan aspek teknis Periode)
i
dan aspek manajemen menggunakan PBP 
pendekatan kualitatif, sedangkan untuk Ab
aspek finansial, profitabilitas dan
keuntungan menggunakan pendekatan
kuantitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan bulan Juli- Kebutuhan biaya per ekor puyuh
Usaha Peternakan Puyuh Pertama
Desember 2017 di Kota Kendari khususnya
di Peternakan Puyuh Permata. Penentuan tergolong dalam kategori skala u s ah a
lokasi penelitian ditentukan dengan menengah dengan jumlah ternak sebanyak
pertimbangan bahwa Peternakan Puyuh 2400-8000 ekor. Skala usaha menengah
Permata ini merupakan peternakan puyuh terdapat beberapa pilihan yaitu melakukan
yang telah beroperasi sejak tahun 2005 dan seluruh kegiatan pemeliharaan dari
dapat digolongkan sebagai peternakan penetasan sampai pemeliharaan puyuh
skala menengah di Kota Kendari. dewasa dengan populasi kecil atau hanya
Responden dalam penelitian ini adalah melakukan usaha pemeliharaan dari stater
pemilik usaha Peternakan Puyuh Permata atau grower sampai dewasa untuk menjadi
Kendari. Pemilihan lokasi penelitian pada beternak puyuh petelur, sedangkan puyuh
Peternakan Puyuh Permata didasarkan pada afkiran dimanfaatkan sebagai puyuh
beberapa pertimbangan, antara lain : (1) pedaging/potong. Oleh karena itu, biaya
jumlah populasi puyuh yang dipelihara yang dikeluarkan oleh Peternakan Puyuh
cukup banyak, (2) usaha yang dijalankan Permata dapat dihitung berdasarkan jumlah
relatif lebih lama dibandingkan usaha per ekor yang dipeliharanya, sehingga
peternakan puyuh di Kota Kendari, (3) memudahkan dalam melakukan analisis
usaha yang dijalankan telah memiliki badan biaya.
hukum. Tabel 1. Rekapitulasi Biaya Usaha
Peternakan Puyuh Pertama
Analisis Data Total (Rp)
a. Nilai Bersih Sekarang (Net Present No Uraian Vol Satuan 2010- 2014-
Value) 2013 2020
n n Biaya
(C)t (Co)t 1 1 Paket 45.750 39.915
NPV     Investasi
t 0 (1  i) t 0 (1  i)
t t
2 Biaya Tetap 1 Paket 12.000 11.200
3 Pakan 1 Paket 26.613 45.625
b. Rasio Manfaat dan Biaya Bersih (Net
Obat-obatan
B/C Ratio) 4
dan Vitamin
1 Paket 1.610 1.954
tn
( B t  C t )( DF )
NetB / C   5 Vaksin 1 Paket 1.795 1.940
t  0 ( C t  B t )( DF )
6 RAK 1 Paket 1.615 3.230
7 DOQ 1 Ekor 3.500 5.000
Total Biaya Per Ekor 92.883 108.864

11 JITRO VOL 5 NO.2 MEI 2018


Dalam pemeliharaan puyuh, pakan Tabel 3. Penerimaan Usaha Peternakan Puyuh
membutuhkan biaya paling besar diantara biaya- Pertama Tahun 2017 – 2023
biaya lain, baik itu biaya investasi ataupun biaya
produksi, akan tetapi biaya investasi pada awal Peneri Harga
usaha menunjukkan bahwa biaya investasi awal No Vol Sat Total (Rp)
maan (Rp)
per ekor yang terbesar.

Penerimaan
Tabel 2. Penerimaan Usaha Peternakan Puyuh 1 Telur 11248 RAK 35.000 393.696.625
Pupuk
Pertama Tahun 2013 - 2016 2 Kandang 360 Krng 15.000 5.400.000
Burung
Harga 3 Afkir 236 Kg 45.000 10.598.438
No Penerimaan Vol Satuan Total (Rp)
(Rp) Jumlah 409.695.063
Penerimaan Per Ekor 117.056
1 Telur 6437 RAK 28.000
180.246.920
Pupuk Penerimaan usaha Peternakan Puyuh
2 180 Karung 10.000
Kandang 1.800.000 Permata selama satu periode produksi (18
Burung bulan) diperoleh dari penjualan telur, pupuk
3 135 Kg 35.000
Afkir 4.710.417
kandang dan puyuh afkiran. Jika
Jumlah diasumsikan bahwa jumlah puyuh yang
186.757.337
Penerimaan Per Ekor 9.3379 produktif sebesar 75% dan perhitungan telur
Penerimaan usaha Peternakan Puyuh dimulai pada umur 46 hari maka total telur
Permata selama satu periode produksi (18 yang hasilkan sampai pada puyuh di afkir
bulan) diperoleh dari penjualan telur, pupuk adalah sebanyak 11.248 RAK dan harga
kandang dan puyuh afkiran. Jika telur puyuh per RAK adalah Rp.35.000,-,
diasumsikan bahwa jumlah puyuh yang sehingga total penerimaan dari penjualan
produktif sebesar 75% dan perhitungan telur telur puyuh yang diperoleh adalah sebesar
dimulai pada umur 46 hari maka total telur Rp.393.696.625,-.Penerimaan dari penjualan
yang hasilkan sampai pada puyuh di afkir pupuk kandang yang dihasilkan oleh puyuh
adalah sebanyak 6437 RAK dan harga telur tersebut sebanyak 360 karung, dengan harga
puyuh per RAK adalah Rp.28.000,-, sebesar Rp.15.000,- per karung, sehingga
sehingga total penerimaan dari penjualan total penjualan yang diperoleh dari
telur puyuh yang diperoleh adalah sebesar penjualan pupuk kandang adalah sebesar
Rp.180.246.920,-.Penerimaan dari penjualan Rp.5.400.000,-. Sedangkan untuk penjualan
pupuk kandang yang dihasilkan oleh puyuh puyuh yang di afkir sebanyak 2.826 ekor,
tersebut sebanyak 180 karung, dengan harga karena penjualan puyuh afkir umumnya
sebesar Rp.10.000,- per karung, sehingga dijual per kilogram dimana dalam satu
total penjualan yang diperoleh dari kilogram terdapat 10-12 ekor puyuh maka
penjualan pupuk kandang adalah sebesar puyuh afkir yang akan dijual dalam bentuk
Rp.1.800.000,-. Sedangkan untuk penjualan kilogram menghasilkan 236 kg, dimana
puyuh yang di afkir sebanyak 1615 ekor, harga jual puyuh afkir adalah sebesar
dimana harga jual puyuh afkir adalah Rp.45.000,- per kg. Hasil yang diperoleh
sebesar Rp.35.000,- per kg. Hasil yang dari penjualan puyuh afkir sebanyak
diperoleh dari penjualan puyuh afkir Rp.10.598.438,-.Total penerimaan usaha
sebanyak Rp.4.710.417,-. Total penerimaan Peternakan Puyuh Permata selama satu
selama satu periode (18 bulan) adalah periode (18 bulan) adalah sebanyak
sebanyak Rp.186.757.337,-. Rp.409.695.063,-

12 JITRO VOL 5 NO.2 MEI 2018


Hasil Analisis Kelayakan Finansial Period merupakan penetapan jangka waktu
Peternakan Puyuh Permata maksimum untuk mengembalikan jumlah
nilai investasi yang telah dikeluarkan.
Tabel 4. Hasil Analisis Kelayakan Finansial Payback period menggambarkan waktu
Usaha Peternakan Puyuh Permata yang dibutuhkan oleh sebuah proyek
investasi untuk melunasi seluruh
No.
Alat
Hasil Analisis Keterangan pengeluaran investasinya.
Analisis Hal ini sejalan dengan penelitian yang
1 Rp.119.192.758 Layak
NPV(Rp)
dilakukan oleh Abadi (2016) tentang
2 NBCR 2,30 Layak Evaluasi Kelayakan dan Strategi
Pengembangan Agribisnis Puyuh Ras
3 IRR (%) 32.04% Layak
Petelur pada CV. Bintani Poultry Shop
4 PBP 2,66 Tahun Layak Kendari, dimana hasil analisis kelayakan
finansialnya menunjukkan bahwa hasil
Usaha Peternakan Puyuh Permata perhitungan NPV positif pada discount
memiliki NPV sebesar Rp. 119.192.758,- faktor 12%, yakni sebesar
yang berarti bahwa usaha ini akan Rp.1.610.842.868,- selama 10 tahun, IRR
memberikan keuntungan sebesar Rp. sebesar 38,45% (>12%), Net B/C Ratio 2,23
119.192.758,- selama 10 tahun menurut nilai (>1), BEP pada akhir tahun 2021 sebesar
waktu uang sekarang. Nilai Net B/C Ratio Rp.15.333,84 dan nilai Payback Periode
sebesar 2,30 menunjukkan bahwa usaha diperoleh dengan waktu pengembalian 3,41
Peternakan Puyuh Permata layak untuk tahun.
dijalankan karena nilai NBCR yang Begitu pula dengan hasil penelitian
dihasilkan lebih besar dari pada 1 ( > 1) oleh Bagus, (2012) tentang Analisis
yang berarti bahwa setiap Rp.1,- biaya yang Kelayakan Finansial Dan Prospek
dikeluarkan, akan memberikan keuntungan Pengembangan Peternakan Burung Puyuh
sebesar Rp.2,30,-. Surya Unggas Jaya, diperoleh nilai kriteria
Sedangkan nilai IRR dari hasil analisis investasi Net Present Value (NPV) sebesar
menunjukkan bahwa nilai IRR (Internal Rp.191.570.762, Net Benefit Cost Ratio (Net
Rate of Return) sebesar 32,04% yang berarti B/C) sebesar 1,50, Internal Rate of Return
lebih besar dibandingkan dengan tingkat (IRR) 23,03%, dan Payback Period (PP)
suku bunga bank (12%), sehingga usaha adalah 4,68 atau 4 tahun, 8 bulan, dan 4
peternakan puyuh ini layak dilaksanakan. hari. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
Nilai IRR menggambarkan kemampuan usaha peternakan puyuh Surya Unggas Jaya
pengembalian investasi suatu proyek layak untuk dikembangkan.
terhadap pengeluaran investasinya. Penelitian lain yang sejalan juga
Pemakaian nilai IRR ini khususnya dilakukan oleh Bisena dkk,(2015) tentang
ditujukan bagi para investor untuk Analisis Finansial Budidaya Pembibitan
memperkirakan pengembalian investasi Lele : Studi Kasus pada Kelompok Tani
yang akan diterimanya atas proyek yang Unit Pembibitan Rakyat Mina Dalem Sari di
diinvestasikannya. Kota Denpasar. Hasil analisis jangka
Untuk hasil analisis Payback Periode panjang menunjukkan bahwa usaha
menunjukkan bahwa untuk mengembalikan budidaya lele pada UPR Mian Delem Sari
nilai investasi sebesar Rp. 119.192.758,-, sangat layak diusahakan. Hal tersebut
memerlukan waktu 2,66 tahun. Payback ditunjukkan pada hasil pay back priod yang

13 JITRO VOL 5 NO.2 MEI 2018


terjadi pada tahun kelima bulan pertama, pengembangan usaha peternakan puyuh
yaitu jauh sebelum masa ekonomis proyek. Masagena adalah layak karena dari
Analisis net present value (NPV) kelima kriteria yang dianalisis menunjukkan
menunjukkan nilai yang posistif sebesar hasil yang layak sesuai dengan kriteria
Rp.237.800.470 setelah didiskontokan masing-masing metode analisis.
sebesar 14% pertahun. Kelayakan usaha
juga ditunjukkan pada hasil analisis internal KESIMPULAN DAN SARAN
rate of return (IRR) sebesar 32,57% per
Kesimpulan
tahun, dimana nilai ini jauh diatas suku Berdasarkan hasil penelitian pada
bungan bank yang berlaku, sebesar 14%. Peternakan Puyuh Permata, maka dapat
Penelitian terkait juga dilakukan oleh disimpulkan bahwa usaha Peternakan Puyuh
Sudana dkk, (2013) tentang Kelayakan Permata layak untuk dikembangkan. Hasil
Usaha Budidaya Lele Dumbo (Clarias analisis menunjukkan bahwa nilai NPV
gariepinus) dan Pengaruhnya terhadap
adalah positif yaitu sebesar Rp.
Tingkat Pendapatan Petani Ikan Lele di 119.192.758, nilai NBCR sebesar 2.30, niali
Kabupaten Tabanan. Hasil penelitian tersebut diatas 1, nilai IRR sebesar 32.04 %
menunjukkan bahwa usaha ikan lele dumbo berada diatas suku bunga Bank yaitu 12%
layak secara finansial layak untuk dan Nilai Pay back Period untuk
dikembangkan. Nilai net present value mengembalikan nilai investasi memerlukan
(NPV) positif sebesar Rp.3.019.681.271,23, waktu 2 tahun 66 hari dari umur ekonomis
nilai internal rate of return (IRR) jauh lebih usaha.
besar dari suku bunga yang berlaku
dipasaran (16%) pertahun dan nilai Benefit
Saran
cost ratio (BCR) sebesar 1,24. Adapun saran yang disampaikan dalam
Penelitian yang sama dilakukan oleh pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai
Rika Arianti (2013), tentang Studi berikut :
kelakayan usaha peternakan puyuh di 1. Berdasarkan analisis kelayakan
Kecamatan Tenayan Raya Kabupaten agribisnis burung puyuh petelur pada
Pekanbaru Riau, dengan menggunakan Peternakan Puyuh Permata layak untuk
analisis dari Internal Rate of Return (IRR), dilaksanakan, perlu perluasan skala
yang dicari dengan metode coba-coba (trial usaha dengan melakukan penambahan
and error) dan mencari interpolasi antara 2 jumlah kandang, karena usaha
tingkat pengembalian yaitu pada 39% dan peternakan burung puyuh petelur mampu
40%. Pada tingkat pengembalian 39% memberikan keuntungan yang besar.
menghasilkan Net Present Value (NPV) 2. Secara teknis pengelolaan usaha
sebesar 4.551.238 masih bernilai positif Peternakan Puyuh Permata Kendari
dan pada tingkat pengembalian 40% harus memperhatikan manajemen
menghasilkan Net Present Value (NPV) tatalaksana pemeliharaan baik itu dari
yang bernilai negatif yaitu -8.521.985. aspek kandang, bibit, pakan, obat-
Setelah dihitung dengan menggunakan obatan/vitamin, vaksin, tenaga kerja
kedua tingkat pengembalian maka IRR maupun aspek pemasaran, karena aspek
diketahui sebesar 39,37% nilai yang tersebut sangat menentukan keberhasilan
melebihi biaya modal yaitu sebesar produksi usaha pemeliharaan puyuh
6,25%. Nilai ini memenuhi syarat kelayakan petelur.
yang berlaku. Dapat disimpulkan bahwa

14 JITRO VOL 5 NO.2 MEI 2018


DAFTAR PUSTAKA Handarini, R, Saleh, E & Togatorop, B. 2008.
Produksi puyuh yang diberi ransum
Abadi, M., 2017. Evaluasi Kelayakan Finansial dengan penambahan tepung umbut
Ayam Ras Petelur Pada CV. Bintani sawit fermentasi. Jurnal Agribisnis
Poultry Shop Kendari. Buletin Peternakan, hlm 107-117
Peternakan, 41 (3): 355-364, Agustus
2017 Kadariah ,L, Karlina & C, Gray. 1999.
Pengantar Evaluasi Proyek Edisi
Badan Pusat Statistik Kota Kendari. 2017. Revisi. Lembaga Penerbit Fakultas
Kendari Dalam Angka 2016. Badan Ekonomi UI. Jakarta.
Pusat Statistik Kota Kendari. Kendari.
Kusumastuti, T,A. 2012. Kelayakan usaha
Bakoji, I, Aliyu, M,K, Haruna, U, Jibril, S, A, ternak kambing menurut sistem
Sani, R, M & Danwanka, H. 2013. pemeliharaan, bangsa dan elevasi di
Economic analysis of quail bird Yogyakarta. Jurnal Sains Peternakan,
(Cortunix cortunix) production in hlm 75-84
Bauchi local government area, Bauchi
state, Nigeria. Journal of Agriculture Narinc, D, Aygun, A & Sari, T. 2013. Effect of
and Environmental Managemen, hlm cage type and mating ratio on fertility
420-425 in Japanese quails (Coturnix Coturnix
Japonica) eggs. Agriculture Science
Bharoto & Apsari, S,R. 2012. Analisis Developments, Vol. 2 (1) : 4-7
kelayakan agribisnis penggemukan
ternak domba dengan pakan fermentasi Rohaeni, E, Zuraida, R & Hikmah, Z. 2006.
(studi kasus penggemukan ternak Analisis kelayakan usaha ternak sapi
domba, di pesantren Sunan Kalijaga, potong melalui perbaikan manajemen
desa Jomblangan, Wonocatur, pada kelompok ternak kawasan baru.
kabupaten Bantul. Jurnal Ilmu-Ilmu Prosiding Seminar Nasional Teknologi
Pertanian, hlm 108-113 Peternakan dan Veteriner : 278-283
Bisena, K,A, Ambarawati, Astiti W,S. 2015.
Analisis Finansial Budidaya Saragih, B. 2001. Penyuluhan Pertanian.
Pembibitan Lele : Studi Kasus pada Penerbit Yayasan Pengembangan Sinar
Kelompok Pembibitan Rakyat Mian Tani. Jakarta.
Dalem Sari di Kota Denpasar. Jurnal
Manajemen Agribisnis 3 (1). Sisfahyuni. 2008. Kinerja kelembagaan input
produksi dalam agribisnis padi di
Daniel, M. 2005. Metode Penelitian Sosial Kabupaten Parigi Moutong. Jurnal
Ekonomi. Bumi Aksara. Jakarta. Agroland Vol. 15 (2) : 122-128

Daryanto. 2007. Peningkatan Daya Saing Sunada, S.N, Arga, I.W, dan Suparta, N. 2013.
Industri Peternakan. PT. Permata Kelayakan Usaha Budidaya Lele
Wacana Lestari. Jakarta. Dumbo (Clarias gariepinus) dan
Pengaruhnya terhadap Tingkat
Diatmojo, N, Emawati, S & Sari, A. 2012. Pendapatan Petani Ikan Lele di
Analisis finansial usaha penggemukan Kabupaten Tabanan. Jurnal
sapi Peranakan Freisian Holstein Manajemen Agribisnis 1 (1).
(PFH) jantan di Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali. Tropical Animal Suprayogi, I, Joleha & Hasibuan, S, H. 2010.
Husbandry, hlm 43-51 Model transportasi distribusi air

15 JITRO VOL 5 NO.2 MEI 2018


minum PDAM menggunakan
program bantu Lingo 8.0. Jurnal
Sains dan Teknologi, Vol. 9 (2) : 55-
60

______. 2007. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi


Revisi 3. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.

Untung, O (red). 2011. Ternak Puyuh. Trubus.


Jakarta.

Wibowo, B & Sartika, T. 2011. Analisis


kelayakan usaha penggemukan puyuh
kampung (lokal) di tingkat petani studi
kasus kelompok peternak puyuh
kampung “Barokah” di Ciamis.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi
Peternakan dan Veteriner. hlm 699-
704

16 JITRO VOL 5 NO.2 MEI 2018

Anda mungkin juga menyukai