Anda di halaman 1dari 20

Agile Manifesto

Kelompok 4
• Salsabila Rahmadati (1313617010)
• Muhammad Aziz Nurhikmah (1313617016)
• Nadira Meidina Yasmine (1313617026)
• Muhammad Ridwan (1313617031)
• Mohammad Riza Farhandhy (1313617038)
Agile Manifesto
Agile Manifesto merupakan nilai yang digunakan dalam mendasari berlangsungnya
Metode Pengembangan Software “ Agile ”.
Agile Manifesto muncul karena para pengembang software merasa frustasi dengan
metode yang digunakan pada saat itu, yaitu Waterfall Model.
Waterfall Model memiliki jeda waktu yang panjang untuk menentukan kebutuhan dan
pengiriman produk yang dapat mengakibatkan pembatalan suatu projek. Kebutuhan
pelanggan yang berubah-rubah juga mengakibatkan produk akhir tidak memenuhi
persyaratan sehingga waktu yang diperlukan akan lebih lama lagi.
Oleh karena itu, pada 11 Februari 2001 Kent Beck dan enam belas rekannya berjumpa
di Snowbird ski resort di Wasatch mountains of Utah. Dalam pertemuan yang
berjangka tiga hari ini, mereka menghasilkan Agile Manifesto yang terdiri dari empat
nilai dan dua belas prinsip.
4 Nilai Agile Manifesto
Berdasarkan nilai ini, setiap pengembang tidak boleh Waterfall Model mempunyai banyak waktu yang
‘masa bodoh’ dengan rekan kerjanya. Pengembang dialokasikan untuk membuat dokumentasi produk untuk
harus memahami pekerjaan rekannya sehingga mereka melakukan delivery maupun development. Semua hal
menjadi lebih percaya diri dan hasilnya lebih berkualitas terkait dengan produk harus dijabarkan dengan jelas dan
detail terlebih dahulu sehingga menghasilkan dokumen
Nilai ini juga mengartikan bahwa tidak ada pemaksaan yang banyak. Dokumen ini juga memerlukan persetujuan
kepada para pengembang untuk menggunakan suatu dari pelanggan agar proses pengembangan dapat
tools. Pengembang dibebaskan untuk memakai IDE dan dilaksanakan. Hal ini tidak berlaku pada Metode Agile,
sistem operasi favorit mereka. Dengan ini diharapkan dimana Agile mengurangi dokumentasi tersebut dengan
para pengembang memberi produktifitas yang maksimal menggantinya sebagai user stories

Metode Agile menggunakan iterasi yang pendek dan


Kolaborasi dengan pelanggan adalah hal yang penting proses pengembangan bersifat iteratif ini mengharuskan
dalam metode Agile. Selama pengembangan, disetiap pengembangan fleksibel terhadap perubahan.
iterasinya akan menghasilkan versi prototype yang Fleksibilitas ini dapat meningkatkan kualitas projek
berawalan 0 seperti 0.1,0.2,0.3, dan seterusnya hal ini sehingga diperoleh nilai lebih pada hasil akhir. Satu-
penting karena disetiap iterasinya pelanggan dapat satunya jadwal dalam agile selain estimasi waktu selesai
memberikan masukan apa yang kurang -dan apa yang adalah target jangka pendek untuk perilisan iterasi
harus diperbaiki. Iterasi ini dilakukan secara terus terbaru. Setiap perilisan juga memungkinkan perubahan
menerus hingga pelanggan merasa puas yang besar pada codebase sehingga pengembang juga
harus siap terhadap perubahan
12 Prinsip Agile Manifesto
1 Prioritas utama 2 Menghasilkan
3 perangkat 4
Siap terhadap lunak yang bekerja
adalah memuaskan Rekan bisnis dan
perubahan secara rutin, dari jangka
pelanggan dengan pengembang
kebutuhan. Proses waktu beberapa minggu
menghasilkan sampai beberapa bulan,
perangkat lunak
Agile memanfaatkan
perangkat lunak dengan mengutamakan harus bekerjasama
perubahan untuk
yang bernilai secara jangka waktu yang sepanjang proyek
keuntungan klien
cepat dan rutin pendek
5Lingkungan pengembang 6 7 8 Proses Agile
proyek memiliki suasana Metode yang paling
yang motivatif. Berikan efektif dan efisien untuk mendukung
Perangkat lunak
mereka lingkungan dan bertukar informasi dari pengembangan yang
yang bekerja adalah
dukungan yang dan dalam tim berkelanjutan
dibutuhkan, dan percayai pengembang adalah ukuran utama
dengan kecepatan
mereka untuk dapat dengan komunikasi kemajuan suatu tim
menyelesaikan pekerjaan
pengembangan yang
secara langsung
dengan baik konsisten

Kesederhanaan Self-organizing team Secara berkala tim


Perhatian terhadap (memaksimalkan mendukung pengembang berefleksi
tentang bagaimana agar
detail-detail teknis jumlah pekerjaan arsitektur,
pengembangan lebih
dan desain akan yang belum kebutuhan, dan efektif, kemudian
meningkatkan agility dilakukan) adalah hal rancangan perangkat menyesuaikan cara
yang sangat penting lunak yang baik mereka bekerja
Metode Agile
Seperti yang telah kita ketahui Metode Agile ini adalah salah satu
metodologi dalam pengembangan sistem perangkat lunak.
Kata Agile mempunyai arti cepat, ringan, bebas bergerak, waspada.
Saat ini terdapat 70 macam metode Agile yang memiliki empat nilai dan
dua belas prinsip Agile Manifesto.
1. Alasan banyak perusahaan memakai metode Agile adalah fleksibilitasnya terhadap perubahan. Seiring
berkembangnya teknologi maka kompleksitas dari sebuah perangkat lunak akan meningkat, metode
Agile ini memungkinkan perusahaan untuk menghadapi perubahan itu secara cepat.

2. Perusahaan atau organisasi yang menggunakan metode Agile ini akan selalu memberikan nilai terbaru
untuk pelanggannya. Karena metode Agile ini dilakukan secara iteratif dan interaksi secara terus-
menerus dengan penggunanya, dengan ini perusahaan dapat mengembangkan secara konstan
Kenapa Memakai Metode Agile?
perangkat lunaknya sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna.

3. Agile bukan soal bekerja lebih keras, tetapi bekerja lebih pintar. Ini bukan tentang melakukan pekerjaan
dalam waktu yang lebih singkat, tetapi menghasilkan nilai yang lebih banyak dengan lebih sedikit
bekerja.

4. Metode Agile menjawab tantangan bisnis sekarang ini, yaitu bagaimana kita memberi nilai secara
instant dan tanpa gesekan.
Tujuan Metode Agile
High‐value &  Menghasilkan perangkat lunak yang mempunyai nilai jual yang 
working App  tinggi, biaya pembuatan rendah dan perangkat lunak yang
system berjalan dengan baik.

Iterative,  Tim harus bekerja dalam waktu yang singkat (biasanya 1‐3 
incremental,  minggu) dan selalu menambah fungsionalitas sesuai dengan 
evolutionary kebutuhan klien

Cost control &  Tim dapat dengan cepat merespon kebutuhan yang diinginkan


value‐driven  user, sehingga waktu dan biaya pembuatan perangkat lunak 
development bisa dikontrol

High‐quality  Kualitas dari perangkat lunak yang dibuat tetap dijaga dengan


production cara melakukan tes di akhir setiap sprint
Flexible & risk  Fungsionalitas perangkat lunak mudah diubah dan kegagalan perangkat 
management lunak bisa diminimalisir

Pembahasan perkembangan proyek dan feedback dari klien sering


Collaboration dilakukan sehingga tim bisa berkolaborasi dengan maksimal

Self‐organizing, 
Developer dapat memanajemen dirinya sendiri, sedangkan manajer tim 
self‐managing  hanya bertugas mengkolaborasikan developer perangkat lunak dengan klien
teams
Study Case
Kasus VCF & Sentinel FBI

Pada 2001, setelah kegagalan dalam


pengiriman berkas untuk juridikasi
kasus pengeboman Oklahoma, FBI 
merencanakan pembuatan proyek IT 
Virtual Case File untuk menggantikan
software lama yang telah dipakai sejak
tahun 1970an.
VCF dirancang menggunakan waterfall 
process, dengan grand design yang 
detail sebelum proyek dimulai.
Pada 2005, proyek VCF yang telah
menghabiskan $170 juta dihentikan
karena ketidakmampuan untuk
menepati deadline. 
FBI lalu membuat proyek baru pada 2005 yang disebut Sentinel, yang juga 
disusun menggunakan waterfall process model, namun dengan desain awal
yang lebih detail dan pengawasan proyek yang lebih ketat. Di tahun 2010, FBI 
menghentikan Sentinel setelah menghabiskan dana sebesar $597 juta, dengan
alasan rendahnya kualitas infrastruktur network, koding pada software, 
performa dan juga ketidakmampuan untuk mengikuti deadline.
Pada tahun yang sama dengan penutupan proyek Sentinel, FBI memutuskan
untuk mengganti perancangan dengan Agile process. Mereka mengurangi
anggota tim hingga setengahnya dan menyewa seorang Scrum Master yang 
mengepalai tim pengembang.
Setelah mengganti process model, proyek tersebut selesai dalam 3 tahun dan 
hanya menghabiskan $114 juta dengan feedback user yang positif.
Perbandingan
No Perbedaan Agile Waterfall

1 Waktu Pengembangan Relatif cepat Relatif lama

2 Biaya Pengembangan Relatif murah Relatif mahal

Efektif untuk skala tim yang Efektif untuk skala tim yang
3 Ukuran Tim
kecil sedang-besar

Terkesan terburu-buru dan Sebanding dengan waktu yang


4 Kualitas Produk
kurang rapih digunakan

Mengikuti rencana awal


5 Kebutuhan / Requirement Berubah-ubah setiap iterasi
pengembangan

Klien ada di awal


Klien ikut dalam
6 Keterlibatan Klien menyampaikan tujuan & di
pengembangan produk
akhir saat testing

Secukupnya (mementingkan
7 Dokumentasi Lengkap dan terorganisir
produk)
Kesimpulan
Manifesto Agile merupakan ruh dari Metodologi Pengembangan
Perangkat Lunak “Agile”, dimana ciri khas utamanya adalah
partisipasi pelanggan dalam mengembangkan produk.
Kelebihan Metode Agile:
• Suatu proyek lebih cepat rilis,
• Perubahan requirement dapat sering dilakukan,
• Keterlibatan user secara aktif,
• Testing dilakukan setiap saat.

Kekurangan:
• Membutuhkan manajemen tim yang terlatih,
• Sulit diimplementasikan dalam proyek yang berskala besar,
• Waktu perencanaan proyek singkat.

Anda mungkin juga menyukai