Anda di halaman 1dari 5

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan
Dari asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien Tn.S dengan Diagnosis
Anoreksia Geriatri RSUD Dr. H.Moch Ansari Saleh pada tanggal 14 Mei
2019 sampai 16 Mei 2019 di ruang Rumah Sakit Daerah Dr. H.Moch Ansari
Saleh \ dan dilanjutkan home care pada tanggal 17 Mei 2019 sampai dengan
19 Mei 2019 dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan meliputi
pengkajian, diagnosis keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi
keperawatan, evaluasi dapat disimpulkan :

5.1.1 Pengkajian
Hasil pengkajian pada 14 Mei 2019 jam 09:00 klien mengatakan tidak
nafsu makan, badan terasa panas, klien mengatakan sesak dan batuk,
nyeri di kaki kiri.

Berdasarkan hasil pengkajian ditemukan masalah keperawatan Ketidak


seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
tidak adekuat asupan makanan, Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
berhubungan dengan spasme jalan nafas, Nyeri akut berhubungan dengan
agen cidera biologis, Hambata mobilitas fisik berhubungan dnegan nyeri.

5.1.2 Intervensi keperawatan


Berdasarkan diagnosis keperawatan yanhg didapat penulis membuat
beberapa intervensi, yaitu :
Diagnosis I dengan intervensi : Kaji adanya alergi makanan, monitor
kulit kering, monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori, berikan
informasi tentang kebutuhan nutrisi

64
65

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan klien.

Diagnosis II dengan intervensi : Monitor respirasi, posisikan klien untuk


memaksimalkan ventilasi, auskultasi suara nafas,catat adanya suara nafas
tambahan, kolaborasi pemberian bronkodilator

Diagnosis III dengan intervensi : Lakukan pengkajian nyeri secara


komperhensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
dan faktor predisposisi, kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri,
kurangi faktor prepitasi nyeri, ajarkan klien teknik non farmakologi.

Diagnosis VI dengan intervensi : Monitor TTV klien, kaji kemampuan


klien dalam mobilisasi, damping dan bantu klien saat mobilisasi dan
penuhi kebutuhan ADLs, ajarkan klien bagaimana merubah posisi dan
berikan bantuan jika diperlukan.

5.1.3 Implementasi keperawatan


Implementasi dilakukan pada tanggal 14 s.d 19 Mei 2019 Hasil
pengkajian sesuai dengan intervensi yang telak ditentukan, yaitu :
Diagnosis I dengan implementasi diantaranya : Mengkaji adanya alergi
makanan, memonitor kulit kering, memonitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori, memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan klien.

Diagnosis II dengan implementasi diantaranya : Memonitor respirasi,


memposisikan klien untuk memaksimalkan ventilasi, auskultasi suara
nafas,catat adanya suara nafas tambahan, berkolaborasi pemberian
bronkodilator.
66

Diagnosis III dengan implementasi diantaranya : Melakukan pengkajian


nyeri secara komperhensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, dan faktor predisposisi, mengkaji kultur yang
mempengaruhi respon nyeri, mengurangi faktor prepitasi nyeri,
mengajarkan klien teknik non farmakologi.

Diangnosis VI dengan implementasi diantranya : Memonitor TTV klien,


mengkaji kemampuan klien dalam mobilisasi, mendamping dan bantu
klien saat mobilisasi dan penuhi kebutuhan ADLs, mengajarkan klien
bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan.

5.1.4 Evaluasi
Setelah dilakukan evaluasi masalah Diagnosis I Ketidak seimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungqn dengan tidak adekuat
asupan makanan. Masalah keperawatan ini teratasi sebagian setelah 1
hari perawatan yaitu intervensi 1 berikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi klien mengatakan sudah mengerti entang kebutuhan nutrisi.
Kemudian setelah 2 hari perawatan belum teratasi yaitu intervensi Kaji
adanya alergi makanan, monitor kulit kering, monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori, Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhksn klien.

Diagnosis II adalah Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan


spasme jalan nafas. Masalah keperawatan ini teratasi sebagian setelah 1
hari perawatan yaitu intervensi 2 posisikan klien untuk memaksimalkan
ventilasi klien di posisikan semi fowler. Kemudian 2 hari perawatan
belum teratasi yaitu intervensi Monitor respirasi, auskultasi suara
nafas,catat adanya suara nafas tambahan, kolaborasi pemberian
bronkodilator
67

Diagnosis III adalah Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera


biologis. Masalah keperawatan ini tertasi sebagian setelah 1 hari
perawatan yaitu intervensi 2 kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
klien mengatakan nyeri saat digerakkan, kurangi faktor prepitasi nyeri
klien disuruh untuk tidak menggerakkan kaki sebelah kirinya, ajarkan
klien teknik non farmakologi klien paham dan mengerti teknik relaksasi
nafas dalam. Kemudian setelah 2 hari pearawatan intervensi 1 belum
teratasi lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif termasuk lokasi.

Diangnosis VI adalah Hambatan mobilitas fisik berhubungan dnegan


nyeri. Masalah keperawatan ini teratasi sebagian setelah 1 hari
perawatan yaitu intervensi 4 mengajarkan klien bagaimana merubah
posisi dan berikan bantuan jika diperlukan klien sudah bisa merubah
posisi tetapi masih dibantuk perawat. Kemudian setelah 2 hari perawatan
belum teratasi yaitu memonitor TTV klien, mengkaji kemampuan klien
dalam mobilisasi, mendamping dan bantu klien saat mobilisasi dan
penuhi kebutuhan ADLs.

5.2 Saran
5.2.1 Bagi Klien
Bagi klien agar lebih mudah meningkatkan kerjasama dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan agar asuhan keperawatan yang
diberikan lebih maksimal dan keluarga dapat melanjutkan keperawatan
dirumah sesuai dengan pendidikan kesehatan yang telah diberikan.

5.2.2 Bagi Rumah Sakit


Pemberian asuhan keperawatan dengan trauma laring hendaknya
berpedoman pada standar asuhan yang ada, sehingga keterampilan dan
mutu pelayanan serta pendokumentasian dapat dipertanggungjawabkan
68

dan merupakan pelindung bagi perawat dalam melaksanakan asuhan


keperawatan.

5.2.3 Bagi Institusi Pendidikan


Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih
berkualitas dengan mengupayakan aplikasi riset dalam setiap tindakan
keperawatan yang dilakukan sehingga mampu menghasilkan perawat
yang professional, terampil, inovatif dan bermutu dalam memberikan
asuhan keperawatan yang komprehensif berdasarkan ilmu dan kode etik
keperawatan.

5.2.4 Bagi Penulis Selanjutnya


Setiap mahasiswa hendaknya selalu meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang
professional dan komprehensif.

Anda mungkin juga menyukai