Anda di halaman 1dari 3

PT GAZENDRA GROUP

PGG Jalan Raya Serang KM 14 Cikupa Kabupaten Tangerang


Telp/Fax 021 5961480, Email: gazendra_group@gmail.co.id
Website: www.gazendragroup.co.id

DAFTAR BARANG YANG TERKENA PAJAK EKSPOR

No Jenis barang yang Prsentase Contoh barang yang


terkena pajak pajak terkena pajak
1. Hasil Perhutanan 15% Rotan
15% Kayu
Tembaga
Emas
Perak
Timah
Timbal
Kromium
Molybdenum
2. Hasil Pertambangan 20% Platinum
Bauksit
Biji Besi
Pasir Besi
Nikel
Mangan
Antimon
15% Pasir
3. Hasil Perkebunan 3% Kelapa Sawit
4. Hasil Perikanan 20-24% Ikan
5. Hasil Peternakan 15-25% Kulit
6. Hasil Perindustrian 16% Kerajinan tangan

Tangerang, 2 Maret 2019


PT GAZENDRA GROUP

Gazebdra Hakim, M.Eng


Direktur Utama
Barang atau komoditas yang dikenai pajak ekspor menurut DJPEN antara lain:
1. Rotan, dengan besaran pajak ekspor 15% yang terdiri dari:

o Rotan asalan yang telah dirunti, dicuci, diasap dan dibelerangi.


o Rotan yang telah dipoles halus.
o Hati rotan.
o Kulit rotan.
2. Kayu, dengan besaran pajak ekspor 15% yang terdiri dari:

o Veneer.
o Kayu serpih.
o Produk Kayu olahan.
3. Produk Pasir, dengan besaran pajak ekspor 15%

o Pasir kwarsa dan silika.


o Pasir alam.
4. Kelapa sawit, crude palm oil (CPO) dan produk turunan, dengan besaran pajak 3%

o Kelapa sawit, tandan buah segar, inti/biji kelapa sawit.


o CPO, dengan besaran pajak 1%.
Sumber: https://www.online-pajak.com/pajak-ekspor

Menteri ESDM Jero Wacik mengeluarkan peraturan menteri No.7 Tahun 2012 tentang
peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian mineral.
Diantaranya mengatur bea keluar 20% untuk 14 produk tambang yang diekspor.

1. Tembaga
2. Emas
3. Perak
4. Timah
5. Timbal
6. Kromium
7. Molybdenum
8. Platinum
9. Bauksit
10. Biji Besi
11. Pasir Besi
12. Nikel
13. Mangan
14. Antimon

Sumber: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-1918766/65-bahan-tambang-kena-pajak-
ekspor-20

Bisnis.com, MANADO—Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) mengupayakan agar pajak


ekspor khususnya komoditas perikanan ke negara-negara Uni Eropa sebisanya menjadi nol persen.
"Saat ini masih sementara melakukan negosiasi dengan pihak Uni Eropa," kata Kepala Sub
Direktorat Pemetaan dan Akses Pasar Luar Negeri Direktorat Pemasaran Direktorat Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jaya
wijaya di Manado, Rabu (9/5/2018).
Jaya mengatakan pihaknya berupaya dalam negosiasi agar produk perikanan yang nantinya
diekspor ke Uni Eropa tidak dikenakan pajak yang cukup tinggi saat ini.
"Kami menargetkan tahun 2018 ini, pengekspor khusus perikanan ke Uni Eropa tidak akan
dikenakan pajak lagi," jelasnya.
Saat ini, katanya, Uni Eropa mengenakan pajak 20 persen hingga 24 persen, memang dirasa sangat
tinggi bagi pengekspor di Indonesia.
Sumber: https://sulawesi.bisnis.com/read/20180509/539/793327/kkp-mengupayakan-pajak-ekspor-
perikanan-ke-uni-eropa-nol

Jakarta - Pelaku usaha industri pengolahan kulit dan pengerajin kulit mengeluh sulitnya
ketersediaan bahan baku sehingga harus mengimpor bahan baku. padahal banyak pengusaha
dalam negeri penghasil kulit yang malah mengekspor kulit produksinya sehingga menyebabkan
pasokan dalam negeri kurang.

Untuk itu, pemerintah akan menaikkan bea keluar ekspor kulit. Saat ini ekspor kulit telah diatur
dalam PMK no 140 tahun 2016 tentang tarif bea keluar ekspor kulit hewan, kulit hewan mentah
dipatok tarif 25% dan kulit hewan disamak (wet blue) dipatok 15%.

"Menghendaki pembatasan mengenai ekspor, karena ekspor yang bagus, industri mengimpor
yang kelasnya kurang bagus. Kita mengenakan bea keluar 25% sama 15%, nanti kita kaji lagi,
apakah bea keluar bisa ditingkatkan lagi," kata Airlangga, di kantornya, Jl Jenderal Gatot Subroto,
Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2016).
Sumber: https://finance.detik.com/industri/d-3334595/pemerintah-akan-naikkan-bea-keluar-ekspor-kulit

Menurutnya, pengetatan kepatuhan pajak menjadi prioritas pemrintah untuk bisa meraih target rasio
pajak terhadap produk domestik bruto sebesar 16%. Tax ratio di Indonesia masih sekitar 10,3%.
Artinya masih banyak kegiatan ekonomi yang belum dikenai pajak. Rasio pajak Indonesia berada di
bawah negara-negara tetangga di ASEAN, seperti Malaysia (13%), Singapura (13%), dan Vietnam
(16%).
Sumber: https://kalimantan.bisnis.com/read/20170720/447/673055/penjualan-tekstil-ditjen-pajak-
perketat-pengawasan-

Anda mungkin juga menyukai