Mesin
Mesin
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Nganjuk adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur.
Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di utara, Kabupaten
Jombang di timur, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Ponorogo di selatan,
serta Kabupaten Madiun di barat. Pada zaman Kerajaan Medang, Nganjuk
dikenal dengan nama Anjuk Ladang yaitu Tanah kemenangan. Nganjuk juga
dikenal dengan julukan Kota Angin.
Berdasarkan data BPS tahun 2010, jumlah penduduk di Kabupaten
Nganjuk sebanyak 1.017.030 dengan kurang lebih 36% penduduk tinggal di
perkotaan dan sisanya 64% tinggal di pedesaan. Bicara tentang kabupaten
Nganjuk tentu tidak terlepas dari makanan khas Nganjuk. Nganjuk memiliki
berbagai macam makanan khas contohnya nasi becek, dumbleg, onde-onde
njeblos, nasi tumpang, krupuk upil, tepo mbah umbruk dan nasi pecel. Nasi
pecel merupakan perpaduan nasi, sayuran (kulup), sambal kacang yang pedas
dan rempeyek yang renyah.
Nasi pecel sudah ada semenjak masa penjajahan Belanda. Buktinya, di
Suriname, wilayah bekas jajahan Belanda juga terdapat pecel, meskipun ada
perbedaan rasa di bumbu dan isinya, karena mengikuti selera dan keadaan di
Suriname. Bahan utama dari sambal pecel adalah kacang tanah sangrai dan
cabai rawit yang dicampur dan ditumbuk dengan bahan lainnya seperti
kencur, daun jeruk purut, bawang putih, asam jawa, gula merah, dan garam.
Pecel sering juga dihidangkan dengan tempe goreng, rempeyek kacang,
rempeyek ebi, rempeyek kedelai, rempeyek kacang.
Rempeyek dengan kacang tanah mampu meningkatkan kinerja otak
serta memperkuat memori otak, kandungan vitamin B3 nya sangat
dibutuhkan oleh otak untuk meningkatkan daya ingat pada anak-anak hingga
lansia. Menambahkan rempeyek kacang pada saat kita makan efektif untuk
pertumbuhan dan memperkuat memori otak.
Sekarang ini banyak dijumpai penjual rempeyek kacang tanah yang
umumnya dibuat atau dikerjakan dirumah-rumah sebagai industri rumah
2
tangga. Artinya belum ada sebuah pabrik besar yang khusus memproduksi
pembuatan rempeyek kacang tanah. Untuk mendapatkan penghancuran
kacang tanah yang baik, belum digunakan suatu alat mekanis yang efesien
pada proses pembuatanya. Alat yang digunakan adalah masih menggunakan
penggerak manual yaitu penggerak tenaga manusia dengan mengiris
menggunakan pisau sehingga kacang terbelah produksinya tidak optimal atas
dasar itulah penulis menganggap perlunya memperkecil kendala yang
dihadapi oleh para produsen pembuatan rempeyek, dengan cara memperbaiki
proses penghancuran bahan baku kacang tanah, dengan kapasitas sebuah
mesin penghancur yang cukup dan memiliki keseragaman dalam hal
ketebalan hasil penghancuran kacang tanah.
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman legum
terpenting setelah kedelai yang memiliki peran strategis dalam pangan
nasional sebagai sumber protein dan minyak nabati. Sebagai bahan pangan
dan makanan yang bergizi tinggi, kacang tanah mengandung lemak 40–50%,
protein 27%, karbohidrat dan vitamin. Di Indonesia kacang tanah ditanam
pada lahan sawah dan lahan kering dengan rata-rata produksi 1,0–2,0 ton/ha
pada lahan sawah dan 0,5–1,5 ton/ha pada lahan kering (Harsono et al.,1997),
sedangkan rata-rata produksi di tingkat petani di bawah 1,0 ton/ha (Barus et
al., 2000). Menurut Arsyad dan Asadi (1993) hasil kacang tanah dapat
mencapai 2,0 ton/ha di lahan sawah, bahkan menurut Adisarwanto et al.
(1993), potensinya dapat mencapai lebih dari 4 ton/ha.
Oleh karena itu, pada Matakuliah Perancangan Konstruksi Mesin ini
penulis bermaksud untuk merancang mesin yang berjudul “Perencanaan
Mesin Penghancur Kacang Tanah Untuk Meningkatkan Produktivitas
Rempeyek Di Desa Tempelwetan Nganjuk”. Penulis berharap mesin ini
dapat meringankan masyarakat khususnya di Tempelwetan dalam
meningkatkan produktivitas pembuatan rempeyek kacang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan diatas,
terdapat beberapa rumusan solusi permasalahan, antara lain sebagai berikut:
1. Bagaimana desain konstruksi mesin penghancur kacang tanah?
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kacang Tanah
Kacang tanah juga mengandung kadar arginin tinggi, yaitu asam amino
yang berguna untuk mencegah serangan jantung dan kanker,
memperkuat kekebalan tubuh, memperkuat perkembangan otot,
mempercepat penyembuhan luka, mengurangi rasa letih dan
menyembuhkan impotensi.
2.2 Mesin Penghancur Kacang Tanah
Mesin penghancur kacang tanah dengan penggerak motor listrik. Motor
listrik lebih dipilih karena industri yang di jalani industri kecil atau industri
rumah tangga, jadi energi listrik yang tersedia yaitu hanya sekitar 450-900
Watt. Mesin penghancur kacang tanah mempunyai beberapa komponen,
diantaranya adalah gerinda penghancur, poros, bantalan, pasak, sabuk, dan
puli. Dalam perencanaan mesin ini terdapat dua gerakan yaitu gerakan putar
gerinda dan gerakan maju bahan baku kacang tanah untuk penghancuran.
Untuk mendapatkan gerakan putar pada gerinda, perencana
menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya, sedangkan untuk
memasukan bahan baku kacang tanah untuk pembuatan rempeyek kacang
tanah perencana menggunakan sistem manual, yaitu dengan memasukan
bahan baku kacang tanah tersebut kedalam corong dengan menggunakan
tangan untuk proses penghancurannya dengan menggunakan daya input
kemotor maka alat ini akan berputar/bekerja sesuai perencana. Besarnya
kecepatan gerinda penghancur tergantung dari kecepatan inputnya yaitu
motor dan sistem transmisinya, juga dipengaruhi oleh banyak sedikitnya
kacang tanah yang akan dihancurkan dan ketajaman gerinda penghancur.
Apabila gerinda penghancur sudah tumpul dapat diganti, karena gerinda
penghancur dapat dilepas/diganti.
2.3 Komponen Mesin Penghancur Kacang Tanah
2.3.1 Gerinda Penghancur
Gerinda penghancur berfungsi sebagai alat penghacur kacang tanah.
Gerinda yang direncanakan pada perancangan ini yaitu gerinda dengan
ketebalan 50 mm dan berdiameter 290 mm. Cara kerja komponen ini adalah
dengan memasukan beberapa Kg bahan baku kacang tanah yang akan
dihancurkan kedalam corong mesin penghancur, yang dalam keadaan
8
Motor yang digunakan pada mesin ini adalah motor listrik dengan
pertimbangan sebagai berikut: harga murah, mudah mengoperasikan, getaran
yang ditimbulkan lebih kecil, tidak menimbulkan polusi, perawatannya
mudah, hampir semua daerah terjangkau listrik.
Motor listrik adalah suatu alat yang dapat mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Bagian terpenting dari elektro motor ini adalah
stator dan motor. Stator Merupakan komponen yang sangat menentukan
kinerja dari motor listrik, sehingga dapat dikatakan sebagai komponen utama
dalam motor listrik. Fungsi dari stator ialah untuk menghasilkan medan listrik
di sekitar rotor. Motor listrik dibedakan menjadi dua yaitu: motor listrik arus
bolak-balik (AC) dan motor listrik arus searah (DC). Satuan motor listrik
dibedakan menjadi dua yaitu: USC (US Customer Sistem), satuan yang
digunakan adalah Horse Power atau biasa disebut HP dan SI (Satuan
Indonesia), satuan yang digunakan yaitu Watt.
P
T =9550 × (Robert
n
L.Mott)
9
2.3.3 Poros
2.3.3.1 Macam-macam Poros
Poros merupakan bagian yang berputar, dimana terpasang elemen
peminda gaya, seperti roda gigi, bantalan dan lain-lain. Poros berperan
meneruskan daya bersama-sama dengan putaran. Pada umumnya poros
meneruskan daya melalui sabuk, roda gigi dan rantai dengan, dengan
demikian poros menerima beban puntir dan lentur (Sularso, 1997). Putaran
poros biasa ditumpu oleh satu atau lebih bantalan untuk meredam gesekan
yang ditimbulkan, lihat gambar 2.3 di bawah ini.
Syarat yang harus dipenuhi oleh poros ini adalah deformasinya harus
kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti.
3. Gandar
Poros gandar dipasang pada roda-roda kereta api barang, sehingga tidak
mendapat beban puntir, terkadang poros gandar juga tidak boleh
berputar. Gandar hanya mendapat beban lentur, kecuali jika digerakkan
oleh penggerak mula yang memungkinkan mengalami beban puntir.
2.3.3.2 Hal-hal penting dalam perencanaan poros
Untuk merancanakan sebuah poros, hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan poros
Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau lentur, atau
gabungan antara puntir dan lentur. Poros juga ada yang mendapat beban
tarik atau tekan seperti poros baling-baling kapal atau turbin, dan lain-lain.
Kelelahan tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan bila diameter
poros diperkecil (poros bertangga) atau bila poros mempunyai alur pasak
harus diperhatikan. Sebuah poros harus direncanakan cukup kuat untuk
menahan beban-beban seperti yang telah disebutkan di atas.
2. Kekakuan poros
Meskipun sebuah poros telah memiliki kekuatan yang cukup, tetapi jika
lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan mengakibatkan
ketidaktelitian pada suatu mesin perkakas. Hal ini dapat berpengaruh pada
getaran dan suaranya (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi).
Kekakuan poros juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam
mesin yang akan menggunakan poros tersebut.
3. Putaran kritis
Bila kecepatan putar suatu mesin dinaikan, maka pada harga putaran
tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya. Putaran ini
dinamakan putaran kritis. Hal semacam ini dapat terjadi pada turbin, motor
torak, motor listrik yang dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan
bagian-bagian lainnya.jika memungkinkan, maka poros harus
11
3. Karena sifat penggunaan belt yang dapat selip, maka jika terjadi
kemacetan atau gangguan pada salah satu elemen tidak akan
menyebabkan kerusakan pada elemen lain.
BAB III
PERENCANAAN PRODUK
3.1 Desain dan Prinsip Kerja
Secara garis besar, mesin penghancur kacang tanah direncanakan
sebagai berikut:
Prinsip kerja:
Untuk menggunakan mesin penghancur kacang ini dimulai dari
menyalakan mesin dengan cara menancapkan saklar ke listrik, kemudian
masukan kacang ke dalam corong untuk diproses pengillingan kacang,
melalui corong tersebut kacang akan masuk kedalam tempat pembelah atau
penghancur, kacang akan dihancurkan ditempat pembelahan atau
penghancuran.
Kacang tanah dihancurkan oleh gerinda dengan cara diputar melalui
bantuan as atau poros yang digerakan oleh puli pengerak dengan bantuan v-
belt, puli, dan motor. fungsi v-belt untuk mengerakan langsung kealiran listrik
sehingga puli penggerak akan memutar gerinda melalui as atau poros. Setelah
kacang dihancurkan melalui tempat pembelah atau penghancuran kacang
akan keluar melalui corong buang untuk masuk kedalam bak atau ember
14
T 6,73
WTC= = =46,41 N ≈ 47 N
D 0,29/2
( )
2
WRC=1,3 × FC=1,3× 46,41=60,34 N ≈ 61 N
125,18 N 61,715 N
A B C D
125,18−166,051+61,715+RDY =0
20,844+RDY =0
RDY = -20,844 N
7. Diagram bidang momen sumbu Y
B=125,18 × 0,024= 3,00432 Nm
C=(125,18 × 0,174)-(166,051 × 0,15)= -3,126 Nm
8. Menghitung gaya pada sumbu X
0N 61 N
A B C D
[( )√ [ ] [ ]]
2 2 3
32 N kt . M 3 T (Robert L.Mott: 548)
D= +
π S 'n 4 Sy
Gambar 3.3 Endurance strength sn versus tensile strength for wrought steel
for various surface conditions
Sumber: Robert L.Mott (2004, 175)
Dari gambar 3.2, 3.3 dan tabel 3.1 maka diperoleh nilai sebagai
berikut.
Tabel 3.2 Data AISI 1144
Sy 90.000 Psi (620,528 Mpa)
Tensile Strength 127.000 Psi (875,634 Mpa)
Sn 220 MPa
CR 0,75
Sumber: Data Pribadi (2018)
Memperkirakan ukuran diameter untuk menentukan nilai C S (faktor
ukuran). Pada mesin ini diperkirakan ukuran diameter sebesar 25 mm
dimana, akan didapat nilai CS sebagai berikut.
19
[ √ [ ]]
2 3
32 N 3 T
DA=
π 4 Sy
1
[ √ [ ]]
2 3
32 ×2,5 3 59,56
DA= =0,244 inch
π 4 90.000
2. Perhitungan poros pada titik B
1
[ ( ) √[ ] ]
2 3
32 N kt . M
DB=
π S 'n
1
[ ( ) √[ ] ]
2 3
32 ×2,5 1,5 ×26,59
DB= =0,364 inch
π 20.987,68
3. Perhitungan poros pada titik C
MC=√ MCX 2+ MCY 2
MC=√ 4,5752 +3,132
MC=5,54
1
[( ) √ [ ] [ ]]
2 2 3
32 N kt . M 3 T
DC= +
π S 'n 4 Sy
1
[( ) √[ ]]
2 2 3
DC=
32× 2,5
π
1,5 × 49,03
20.987,68
+ ] [
3 59,56
4 90.000
=0,45 inch
DD=
√ 2,94 × 1,5× 8,3 ×2,5
20.987,68
=0,066 inch
Dari tabel 3.6 maka diambil data untuk umur (desain) pada bearing
yaitu 20.000-30.000. Hal ini mengacu pada jenis aplikasi mesin yaitu
general industrial machines. Setelah mengetahui data umur bearing,
langkah berikutnhya yaitu menetukan faktor kecepatan (fN) dan faktor
umur (fL) pada bantalan.
Gambar 3.5 Life and speed factors for ball and roller bearings
Sumber: Robert L.Mott (2004, 612)
Dari gambar 3.5 dapat diambil data nilai fN dan fL. Data yang
digunakan dalam menentukan nilai fN dan fL yaitu putaran pada poros
yang digerakkan dan umur (desain) pada bearing. Dari penjelasan diatas
maka diambil data sebagai berikut.
fN = 0,315
fL = 3,42
Dari data yang sudah diketahui maka dapat dihitung untuk nilai
Dynamic Load Rating (C). Berikut perhitungan Dynamic Load Rating
(C).
23
fL
C=P (Robert L.Mott, 612)
fN
3,42
C=168,83 N =1833,011 N
0,315
Untuk poros B yang memiliki diameter 25 mm, bearing yang dipilih
adalah series 6200 dengan nomor bearing 6205. Bearing tersebut dipilih
karena memiliki Basic Dynamic Load Rating (C) sebesar 2430 lb atau
10.809,18 N. Bearing 6205 dipilih karena C bearing ˃ C hitung.
Memperkirakan umur bearing (putaran) sebagai berikut.
3
C
Ld=( )P
× 10
6
(Robert L.Mott, 611)
3
2430 lb
Ld=(
37,95 lb )
6 11
× 10 =2,63 ×10 rev
Dari data yang sudah diketahui maka, dapat diketahui juga untuk
nilai C dengan perhitungan sebagai berikut.
fL
C=P (Robert L.Mott, 612)
fN
3,42
C=36,94 N =401,06 N
0,315
Untuk poros D yang memiliki diameter 15 mm, bearing yang dipilih
adalah series 6200 dengan nomor bearing 6202. Bearing tersebut dipilih
karena memiliki Basic Dynamic Load Rating (C) sebesar 1320 lb atau
5.871,65 N. Bearing 6202 dipilih karena C bearing ˃ C hitung.
Memperkirakan umur bearing (putaran) sebagai berikut.
3
C
Ld=( ) P
× 10
6
(Robert L.Mott, 611)
3
1320 lb
Ld=(
8,30 lb )
6 12
× 10 =4,022× 10 rev
Strength OQT 1300 yaitu 68.000 psi. Diameter poros pada gerinda yaitu
1,18 inch. Dilihat dari tabel 3.7 maka diperoleh nilai W yaitu 1/4 inch.
4 TN
L= (Robert
DWsy
L.Mott, 500)
4 ×59,56 × 2,5
L= =0,030 Inch ≈ 10 mm
1,18× 0,25 ×68.000
3.2.5 Perencanaan Pulley dan Sabuk
Penentuan tipe sabuk yang direncanakan dapat dipilih dari diagram
pemilihan sabuk–V. Berdasarkan data sebelumnya yang meliputi daya
rencana dan putaran poros motor (putaran poros penggerak). Daya rencana
motor listrik yaitu 1 HP dengan putaran poros motor 2850 rpm.
Menghitung daya perancangan dengan rencana 12 jam/hari.
Dari tabel 3.8 maka diperoleh faktor layanan untuk daya rancangan
12 jam/hari yaitu 1,4.
Daya rancangan = 1,4 × 1= 1,4 HP
Jenis sabuk yang digunakan pada mesin ini adalah sabuk tipe 3V.
Sabuk tipe 3V dipilih berdasarkan gambar pemilihan sabuk yang
ditunjukkan pada gambar 3.6 dengan daya rancangan 1,4 serta kecepatan
2850 rpm.
27
12 vb
D 2=
πn
12× 1908,48
D 2= =6,89 inch
3,14 ×1058,571
Jarak sumbu kedua poros
D2 < C < 3 (D2+D1)
6,89 < C < 3 (6,89+2,56)
6,89 < C < 28,35
C = 15 inch
Memperhitungkan panjang sabuk,
L=2C+1,57(D2+D1)+((D2-D1)2/4C)
L=2.15 + 1,57(6,89+2,56) + ((6,89-2,56)2/4.15)
L= 41,14 inch
Memilih sabuk standard pada tabel 3.9.
Tabel 3.9 Standard belt lengths for 3V, 5V, and 8V belts (in)
BAB IV
PERAWATAN MESIN DAN PERBAIKAN MESIN
31
1) Harian
33
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Mesin pemotong kacang tanah adalah sebuah mesin dengan bentuk
modifikasi sederhana yang terdiri dari elemen-elemen yang berputar dan
berfungsi untuk merajang kacang tanah. Prinsip kerja dari mesin penghancur
kacang ini adalah kacang tanah masuk melalui corong dan masuk ke ruang
penghancur. Di ruang penghancur, kacang tanah akan dihancurkan oleh
gerinda dengan bantuan plat pengahncur yang ada di ruang penghancuran.
Kacang yang sudah hancur akan keluar melalui corong sehingga siap untuk
diproses selanjutnya.
Dari uraian hasil perhitungan perencanaan, diperoleh ukuran-ukuran
komponen mesin sebagai berikut.
1. Motor Listrik
Rencana daya motor : 1 HP
Putaran : 2850 rpm
2. Poros
Ukuran diameter bertingkat yaitu 20, 25, 40, 30 dam 15 mm.
3. Bantalan
Diameter bantalan 1 : 25 mm
Diameter bantalan 2 : 15 mm
4. Pasak
Panjang pasak 1 : 10 mm
Panjang pasak 2 : 10 mm
5. Puli dan Sabuk
Tipe sabuk : 3V
Panjang sabuk : 42,5 inch
Diameter puli 1 : 65 mm
Diameter puli 2 : 175 mm
Jarak sumbu (C) : 13,66 inch
36
5.2 Saran
Setelah melihat hasil perencanaan dan perhitungan serta pembahasan
dari perencanaan mesin ini, maka penulis ingin memberikan beberapa saran:
1. Kepada Jurusan Teknik Mesin, untuk menindaklanjuti alat-alat yang telah
dirancang mahasiswa untuk di implementasikan kepada pihak-pihak yang
membutuhkan sehingga alatnya dapat memberi nilai guna bagi
masyarakat.
http://shop.cahayasaktiagro.com
http://www.blogteknisi.com
Mott, Robert L. 2004. Machine Elements in Mechanical Design, 4th ed., Pearson
Education, Inc, USA
Ritonga, A.W., Fefin. I., Dewi. L., Adi. D., Rohim. F., Goni, Yuyun. K.L., Lina.
N., Tri. L., Dedi. P., Ratih. D., Hardi. F., dan Priwanto. 2008. Laporan
Praktek Usaha Pertanian Produksi Benih Kacang Tanah Varietas Gajah.
Departemen Agronomi dan Hortikultura. Fakultas Pertanian Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Sularso dan Suga Kiyokatsu, 1997. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen
mesin. Jakarta : PT Pradnya Paramita.
th.aliexpress.com
LAMPIRAN