Rencana Pelaksanaan Pembelajaran: Kelas Eksperimen
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran: Kelas Eksperimen
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
62
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan
berdiskusi.
3.6 Mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai
organisme dan komposisi utama penyusun sel.
4.6 Membuat model struktur sel tumbuhan/hewan.
C. Indikator
3.6.1 Menyebutkan tingkat hierarki kehidupan
3.6.2 Menyebutkan bagian-bagian sel
3.6.3 Membedakan sel prokariotik dan eukariotik
3.6.4 Membedakan sel hewan dan sel tumbuhan
4.6.1 Melakukan pengamatan sel dengan menggunakan mikroskop.
D. Tujuan Pembelajaran:
1. Melalui kajian literatur, peserta didik dapat menyebutkan susunan
tingkatan hierarki mulai dari molekul sampai organisme dengan benar.
2. Melalui kajian literatur, peserta didik dapat mendefinisikan pengertian sel
dengan benar.
3. Melalui tayangan video tentang sel, peserta didik mampu membedakan sel
prokariotik dan eukariotik.
4. Melalui tayangan video tentang sel, peserta didik mampu membedakan
organel sel pada tumbuhan dan hewan.
5. Melalui diskusi LKPD, peserta didik dapat mengetahui organel sel
tumbuhan dan hewan.
E. Materi Pembelajaran
Sel sebagai unit struktural dan fungsional kehidupan
1) Hierarki kehidupan
Hierarki kehidupan dinamakan hierarki biologi yang membentuk suatu
organisasi kehidupan. Gambar 1 menunjukkan struktur hierarki organisasi
63
kehidupan yang dimulai dari atom-atom penyusun molekul yang berukuran mikro
hingga ekosistem yang berukuran makro dan sangat kompleks. Hierarki seperti ini
dinamakan hirarki kehidupan.
a) Atom adalah bagian terkecil dari suatu benda. Ciri khas pada organisme hidup
adalah bahwa organisme dibangun oleh molekul yang mengandung atom
karbon (C = carbon), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang disebut Kimia
Organik.
b) Molekul merupakan penyusun terkecil yang ada pada makhluk hidup. Contoh
molekul penyusun makhluk hidup yaitu DNA yang terdapat di inti sel.
c) Organel merupakan penyusun dari sel. Contoh organel pada sel hewan yaitu:
inti sel, reticulum endoplasma, badan golgi, mitokondria, lisosom dan sentriol
serta peroksisom.
d) Sel merupakan kesatuan structural yang fungsional yang menyusun tubuh
makhluk hidup. Contoh dari jenis sel yaitu sel hewan, sel tumbuhan, dan lain
sebagainya.
e) Jaringan merupakan kumpulan dari sel yang mempunyai bentuk dan fungsi
yang sama. Contoh jaringan pada tumbuhan yaitu: jaringan meristem, jaringan
epidermis, jaringan parenkim dan lain sebagainya
f) Organ merupakan sekumpulan jaringan yang berbeda. Contoh organ pada
manusia yaitu: jantung, usus, lambung, ginjal dan lain sebagainya.
g) Sistem organ merupakan kumpulan organ yang akan membentuk suatu sistem
tertentu. Contoh sistem organ pada manusia yaitu: sistem peredaran darah,
sistem gerak, sistem pencernaan makanan dan lain sebagainya
h) Organisme merupakan kumpulan dari sistem organ
i) Populasi merupakan kumpulan individu sejenis
j) Komunitas merupakan kumpulan beberapa populasi
k) Ekosistem merupakan kumpulan beberapa populasi beserta komponen abiotik
l) Bioma merupakan kumpulan beberapa ekosistem
m) Bisofer merupakan kumpulan bioma.
64
Gambar 1.1 Hierarki kehidupan
Sumber : Generasi Biologi
65
menjalankan semua fungsi kehidupan. Sel mampu melakukan regulasi terhadap
dirinya sendiri, memproses energi, tumbuh dan berkembang, tanggap terhadap
lingkungan, serta melakukan reproduksi untuk melestarikan jenisnya.
Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang secara
struktural berbeda. Kedua jenis sel tersebut adalah sel prokariotik dan sel
eukariotik. Pada sistem lima kingdom, hanya monera (bakteri dan ganggang biru)
yang memiliki sel prokariotik. Protista, jamur, tumbuhan, dan hewan semuanya
terdiri atas sel eukariotik. Sel prokariotik terdapat pada bakteri, termasuk
sianobakteri. Prokariota strukturnya lebih sederhana dari pada struktur eukariota
karena tidak mempunyai organel terbungkus membran. Batas sel ialah membran
plasma. Di luar membran plasma terdapat dinding sel yang cukup kaku dan
seringkali berupa kapsul luar, yang biasanya mirip jeli. Sebagian bakteri memiliki
flagela (organel pergerakan), pili (struktur pelekatan), atau keduanya yang
menonjol dari permukaannya.
Gambar 1.2 (a) Bacillus coagulan (b) dilihat menggunakan mikroskop elektron
Sumber : Campbell. 2013
Setiap sel tersusun atas membran sel, protoplasma, dan inti sel. Guna
melangsungkan proses-proses kehidupannya, sel memiliki organela-organela sel
sebagai berikut.
66
1. Badan Golgi, berfungsi untuk alat sekresi protein pada lendir. Pada tumbuhan
organel ini disebut diktiosom.
2. Mitokondria, berfungsi sebagai tempat terjadinya respirasi sel yaitu untuk
menghasilkan energi.
3. Vakuola, pada sel tumbuhan ukurannya besar, fungsinya untuk menyimpan
cadangan makanan. Pada Protozoa terdapat vakuola makanan untuk mencerna
makanan dan vakuola kontraktiluntuk yaitu mengatur konsentrasi cairan dalam
sel (osmoregulasi).
4. Retikulum endoplasma, merupakan sistem membran yang menghubungkan
membran inti dengan membran sel. Berfungsi untuk menyusun dan
menyalurkan zat-zat ke bagian-bagian sel. Retikulum endoplasma dapat
dibedakan menjadi retikulum endoplasma halus dan retikulum endoplasma
kasar. Retikulum endoplasma kasarditempeli oleh ribosom sedangkan
retikulum endoplasma halustidak ditempeli ribosom.
5. Membran sel atau membran plasma merupakan batas antara bagian luar dan
dalam sel, berfungsi sebagai pengatur keluar masuknya zat dan pelindung
sitoplasma. Melalui membran sel ini berbagai zat seperti oksigen dan zat
makanan masuk ke dalam sel, sedangkan zat sisa keluar dari dalam sel.
6. Inti sel umumnya terletak di tengah-tengah sel, berbentuk oval atau bulat.
Fungsinya sebagai pengatur seluruh kegiatan sel. Di dalam inti sel terdapat
kromosom yang berperan dalam menentukan sifat keturunan (hereditas).
7. Ribosom, ada yang menempel pada retikulum endoplasma dan ada yang bebas
terdapat pada sitoplasma. Fungsi ribosom sebagai tempat pembentukan
protein.
8. Plastida, merupakan organela yang mengandung pigmen warna tertentu,
biasanya hanya terdapat pada sel tumbuhan. Plastida yang memiliki zat warna
hijau atau klorofil disebut dengan kloroplas, fungsinya untuk fotosintesis.
9. Lisosom, berfungsi untuk mencerna bagian sel yang rusak atau zat-zat asing
yang masuk dalam sel karena organela ini berisi enzim pencernaan.
10. Protoplasma merupakan cairan sel (plasma sel) yang bersifat koloid karena
partikel yang terlarut di dalamnya berukuran 0,001 – 0,1 µm. Protoplasma
67
dibedakan atas nukleoplasma dan sitoplasma. Nukleoplasma adalah cairan
yang ada pada inti sel, sedangkan sitoplasmaberada di antara membran sel dan
membran inti. Komponen sitoplasma terbesar adalah air (± 80% – 90%) dan
bahan-bahan terlarut seperti karbohidrat, protein, lemak, dan garam-garam
mineral.
11. Dinding/tembok sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi
ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang
dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur
penyusun dan kelengkapannya berbeda. Dinding sel menyebabkan sel tidak
dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel tumbuhan. Namun, hal ini
berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan,
perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri.
Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
12. Fungsi kloroplas adalah untuk mengkonversi sinar matahari, air dan karbon
dioksida menjadi makanan bagi tumbuhan. Kloroplas adalah organel penghasil
energi, dan hadir di semua jenis tanaman. Kloroplas adalah situs fotosintesis.
6 4
6
4 7
1
9
3 13
v
14 7
11
1
2
13 5
14
2
5
68
13. Sitoskeleton adalah organel unik untuk sel eukariotik. Ini adalah struktur tiga
dimensi yang dinamis yang mengisi sitoplasma. Struktur ini bertindak baik
sebagai otot dan kerangka, untuk gerakan dan stabilitas. Serat panjang
sitoskeleton merupakan subunit polimer. Jenis utama dari serat sitoskeleton
yaitu mikrofilamen, mikrotubulus, dan filamen menengah. Sitoskeleton
berfungsi untuk menyokong dan mempertahankan bentuk sel, serta berperan
sebagai tempat tertambatnya beberapa organel sel.
14. Peroksisom merupakan suatu jenis organel yang ditemukan pada sel hewan dan
sel tumbuhan yang sebagian besarnya mengandung enzim. Peroksisom
berfungsi penting dalam metabolisme lipid, detoksifikasi zat kimia dan
melakukan reaksi oksidasi untuk memecah asam lemak dan asam amino.
F. Metode/Model Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Saintifik
Metode : Diskusi, praktikum dan resitasi.
Model : Discovery Learning
69
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tabel 1.1 Kegiatan pembelajaran pertemuan 1
Kegiatan Pendahuluan
70
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
71
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
prokariotik dan
eukariotik?
Bagaimana cara
mengidentifikasi sel yang
ada ditubuh kita atau
tumbuhan maupun hewan
padahal bentuknya sangat
kecil? Adakah perbedaan
organel sel tumbuhan dan
hewan? Peserta didik
Guru membagikan LKPD mengambil LKPD yang
kepada setiap diberikan oleh guru.
kelommpok.
Guru memberikan Peserta didik
gambaran umum tentang memperhatikan video
organel tumbuhan dan tentang sel
hewan dengan
menampilkan video
tentang sel.
Guru membimbing Peserta didik
Data Collection peserta didik melakukan melakukan pengamatan
(Pengumpulan pengamatan pada bawang berdasarkan bimbingan
Data) merah dan sel epitel pipih guru
manusia dan beberapa Peserta didik membuat
preparat tumbuhan dan preparat bawang dengan
hewan lainnya mengiris tipis kulit
menggunakan mikroskop bawang
dan menggabarkan hasil Peserta didik
pengamatannya pada mengambil lapisan sel
72
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
73
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
74
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
2. Instrumen Penilaian
a. Instrumen pengamatan sikap
Tabel 1.3.Lembar pengamatan sikap
75
No. Aspek yang dinilai 1 2 3 Ket.
1. Menunjukkan rasa ingin tahu 1. Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak
antusias, pasif
2. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias,
pasif
3. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,
antusias, aktif
2. Ketelitian dalam melakukan 1. Melakukan pekerjaan tidak sesuai prosedur,
kerja individu bekerja dengan tergesa-gesa, hasil tidak tepat.
2. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-
hati dalam bekerja, hasil tidak tepat.
3. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-
hati dalam bekerja, hasil tepat.
3. Ketelitian dan kehati-hatian 1. Melakukan kerja dengan tergesa-gesa secara
dalam kerja kelompok bersama dengan teman sekelompok, dengan
hasil yang tidak tepat.
2. Melakukan kerja dengan hati-hati secara
bersama dengan teman sekelompok, dengan
hasil yang tidak tepat.
3. Melakukan kerja dengan hati-hati secara
bersama dengan teman sekelompok, dengan
hasil yang tepat.
4. Ketekunan dan tanggung 1. Tidak bersungguh-sungguh dalam
jawab dalam bekerja secara menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil
individu maupun kelompok 2. Tekun dalam menjalankan tugas, tidak
mendapatkan hasil terbaik
3. Tekun dalam menjalankan tugas,
mendapatkan hasil terbaik dan tepat waktu
5. Keterampilan saat 1. Tidak aktif bertanya, tidak mengemukakan
berkomunikasi dalam diskusi gagasan, menghargai pendapat orang lain
kelompok 2. Aktif bertanya, tidak mengemukakan
gagasan, menghargai pendapat orang lain
3. Aktif bertanya, aktif berpendapat, menghargai
pendapat orang lain
76
Tabel 1.5.Lembar Penilaian Sikap
13 – 15 95
10 – 12 90
7–9 85
4–6 80
1–3 75
Tugas proyek dibuat sangat sesuai dengan topik yang diberikan. Analisa
20-30
dan penjabaran yang jelas dan detail
Tugas proyek yang dibuat cukup sesuai topik. Analisa dan penjabaran
10-19
cukup kaya dan detail
Tugas proyek yang dibuat kurang sesuai dengan topik. Analisa dan
5-9
penjabaran angat sederhana dan terbatas
77
Tugas proyek cukup dilengkapi dengan penjelasan. Identitas sumber
8-14
beberapa tercantum
Tugas proyek disajikan sangat rapi, teratur dan penuh dengan kreativitas
15-25
(penataan bidang temple, pewarnaan)
Tugas proyek disajikan cukup rapi, teratur. Kreativitas cukup baik 8-14
Tugas proyek disajikn kurang rapi dan kurang menarik, tidak sistematis,
3-7
kurang kreatif
Total Skor
Wonomulyo, 2019
Guru Mata Pelajaran IPA Pendidik,
Menyetujui,
Kepala Sekolah SMPN 7 Wonomulyo
Hasanuddin, S. Pd.
NIP: 19591207 198110 1 002
78
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
79
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan
berdiskusi.
3.6 Mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai
organisme dan komposisi utama penyusun sel.
4.6 Membuat model struktur sel tumbuhan/hewan.
C. Indikator
3.6.5 Menjelaskan jaringan pada makhluk hidup
3.6.6 Mengidentifikasi jaringan pada hewan dan tumbuhan
4.6.2 Melakukan pengamatan jaringan dengan menggunakan mikroskop
D. Tujuan Pembelajaran:
1. Melalui kajian literatur, peserta didik mampu menuliskan pengertian
jaringan
2. Melalui diskusi LKPD, peserta didik mampu menuliskan jaringan yang
terdapat pada tumbuhan
3. Melalui kajian literatur, peserta didik mampu menuliskan struktur jaringan
akar pada tumbuhan
4. Melalui diskusi LKPD, peserta didik mampu menuliskan jaringan yang
terdapat pada hewan/manusia
E. Materi Pembelajaran
Jaringan pada makhluk hidup
Setiap sel suatu organisme memiliki ukuran yang bervariasi. Ukuran sel
mencerminkan fungsi yang dilakukan sel bersangkutan. Semua fungsi hidup
organisme bersel satu dilakukan oleh sel tunggal itu sendiri. Pada organisme
bersel banyak, seringkali sel tidak dapat bekerja sendiri. Setiap sel bergantung
kepada sel yang lain. Kerja sama dan interaksi di antara sel ini menyebabkan
80
organisme dapat mempertahankan hidupnya. Sel-sel yang mempunyai fungsi
dan bentuk sama akan berkelompok. Kelompok sel disebut jaringan.
1) Jaringan Hewan
Setiap jaringan terdiri atas beberapa tipe sel-sel terdiferensiasi. Misalnya
sebagai berikut.
a) Epitel
Jaringan ini dibuat dari sel-sel memadat yang tersusun dalam lapisan
pipih.
Jaringan ini melapisi berbagai rongga dan tabung pada tubuh, serta
membentuk kulit yang membungkus tubuh.
Fungsi jaringan epitel adalah melindungi jaringan di bawahnya
terhadap kerusakan karena gesekan mekanis, radiasi UV, dan serangan
bakteri, melapisi seluruh kelenjar pencernaan pada tubuh, tabung air
dan rongga paru-paru serta menghasilkan sel-sel kelamin yang akan
dilepaskan dari tubuh.
b) Konektif/Penghubung
Jaringan konektif penunjang berfungsi memberi kekuatan, bantuan,
dan perlindungan kepada bagian-bagian lemah pada tubuh, contohnya
tulang rawan.
Jaringan konektif pengikat berfungsi mengikat bagian-bagian tubuh,
contohnya tendon.
Jaringan konektif berserat berfungsi untuk (1) bahan pengemas dan
pengikat bagi sebagian besar organ, dan (2) lintasan bagi pembuluh
darah. Contohnya Selaput otot (fasia) merupakan jaringan konektif
berserat yang mengikat otot-otot menjadi satu dan mengikat kulit pada
struktur di bawahnya.
Jaringan hematopoietik/sumsum tulang belakang yang merupakan
sumber semua sel yang ada dalam darah. Meliputi sel-sel darah merah
(untuk mengangkut gas-gas), lima (5) macam sel darah putih (untuk
antibodi), dan platelet (untuk penggumpalan darah).
c) Otot
81
Otot halus melapisi dinding organ berongga pada tubuh. Misalnya
usus dan pembuluh darah kontraksinya menciutkan ukuran organ-organ
tubuh yang berongga.
Otot rangka, terdiri atas serat-serat panjang yang kontraksinya
menimbulkan gerak pindah (locomotion) dan juga terjadinya macam-
macam gerak tubuh lainnya.
Otot jantung merupakan otot yang membentuk jantung.
d) Saraf
Saraf terdiri atas neuron, yaitu sel-sel khusus yang menghantar implus
saraf elektrokimia. Setiap neuron terdiri atas tubuh sel yang berisikan
nukleus dan memiliki sambungan seperti rambut. Sepanjang
sambungan inilah berjalan impuls saraf (neurit/ akson) yang ujung-
ujung sambungan ini (dendrit) bertemu dengan neuron-neuron lain atau
jaringan-jaringan lain (misalnya otot). Perhatikan Gambar 1
Gambar 2.1. (a) Jaringan Epitelial, (b) Jaringan Konektif, (c) Jaringan saraf
Sumber : Microsoft ® Encarta ® 2008. © 1993-2007 Microsoft Corporation. All
rights reserved.
2) Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu jaringan meristem dan
jaringan permanen.
a) Jaringan meristem
Berdasarkan asal pembentukannya, jaringan meristem dibagi tiga, yaitu
promeristem, meristem primer, dan meristem sekunder. Menurut letaknya,
82
jaringan meristem dibedakan menjadi meristem apikal, interkalar, dan
lateral. Sementara itu, berdasarkan sifat-sifat dasar selnya, jaringan
meristem dibagi menjadi meristem primer dan meristem sekunder.
b) Jaringan Permanen
Jaringan permanen meliputi jaringan epidermis, jaringan parenkim,
jaringan penyokong (kolenkim dan sklerenkim), jaringan pengangkut
(xilem dan foem), serta jaringan gabus.
3) Fungsi Jaringan
Fungsi jaringan berbeda-beda sesuai letak, posisi, usia, dan pengaruh faktor
luar, yaitu, sebagai berikut.
a) Jaringan Meristem
Merupakan jaringan yang aktif membelah.
Disebut juga jaringan meristematik atau embrional.
83
Terdapat pada ujung akar, ujung batang, dan kambium ikatan
pembuluh.
Tumbuh secara vertikal dan horisontal
Jaringan Permanen/Dewasa
Jaringan pelindung, yaitu jaringan epidermis
Merupakan selapis sel pipih, tipis, dan rapat.
Terletak paling luar/tepi.
Memiliki lapisan kutikula/lilin.
Berfungsi untuk menutupi permukaan daun, bunga, buah dan akar.
Jaringan Stereon/Penguat, yaitu jaringan sklerenkim
Merupakan sel-sel yang telah mati, terdiri atas fber/serat dan sel
batu/sklereid.
Mengalami penebalan pada seluruh dinding sel oleh zat
lignin/zat kayu.
Berfungsi untuk melindungi dan menguatkan bagian dalam sel.
b) Jaringan Kolenkim
Penebalan terjadi di sudut-sudut sel oleh zat selulose.
Bersifat lentur/feksibel dan Mengandung klorofl.
Terdapat pada batang, daun, buah, dan akar.
Berfungsi untuk menguatkan tubuh tumbuhan.
c) Jaringan Parenkim
Disebut juga jaringan dasar.
Berada juga di berkas pengangkutan (BP).
Bentuknya bermacam-macam seperti, tiang/palisade, spons
bunga karang, bintang, dan lipatan.
Selnya tipis dan terdapat ruang antarsel (r.a.s.).
Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, air, udara,
fotosintesis, dan transportasi.
84
d) Jaringan Pengangkutan
Jaringan Xylem
Disebut jaringan kayu.
Terletak di bagian paling dalam.
Memiliki trakeid yang mengalami penebalan.
Berfungsi untuk mengangkut air, garam mineral, dan unsur hara dari
akar ke daun dan seluruh jaringan tubuh
Jaringan Floem
Terletak di sebelah luar jaringan xilem.
Memiliki sel tapis yang bentuknya kecil dan sel tetangga.
Berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh tubuh tumbuhan.
e) Jaringan Gabus/Periderm
Merupakan sel pengganti epidermis yang telah mati.
Mengandung zat suberin/zat gabus.
Berfungsi sebagai pelindung dan jalur transportasi air.
85
F. Metode/Model Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Saintifik
Metode : Diskusi, praktikum dan resitasi.
Model : Discovery Learning
Sumber Pembelajaran :
a. Buku guru dan buku siswa IPA SMP/MTs Kelas VII.
b. Sumber lain yang relevan (Internet, Majalah, Koran, dan lain-lain)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
86
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
87
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
88
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
89
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
jaringan pengangkut
xylem dan floem
sedangkan preparat
awetan yang diamati
adalah jaringan ikat
Peserta didik yang lain
memperhatikan dengan
baik penjelasan
temannya dan
menanggapinya
Kegiatan Penutup
90
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
2. Instrumen Penilaian
a. Instrumen pengamatan sikap
91
Tabel 2.3.Lembar pengamatan sikap
1. Menunjukkan rasa ingin tahu 4. Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak
antusias, pasif
5. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias,
pasif
6. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,
antusias, aktif
2. Ketelitian dalam melakukan 4. Melakukan pekerjaan tidak sesuai prosedur,
kerja individu bekerja dengan tergesa-gesa, hasil tidak tepat.
5. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-
hati dalam bekerja, hasil tidak tepat.
6. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-
hati dalam bekerja, hasil tepat.
3. Ketelitian dan kehati-hatian 4. Melakukan kerja dengan tergesa-gesa secara
dalam kerja kelompok bersama dengan teman sekelompok, dengan
hasil yang tidak tepat.
5. Melakukan kerja dengan hati-hati secara
bersama dengan teman sekelompok, dengan
hasil yang tidak tepat.
6. Melakukan kerja dengan hati-hati secara
bersama dengan teman sekelompok, dengan
hasil yang tepat.
4. Ketekunan dan tanggung 4. Tidak bersungguh-sungguh dalam
jawab dalam bekerja secara menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil
individu maupun kelompok 5. Tekun dalam menjalankan tugas, tidak
mendapatkan hasil terbaik
6. Tekun dalam menjalankan tugas,
mendapatkan hasil terbaik dan tepat waktu
92
No Aspek yang dinilai Rubrik
13 – 15 95
10 – 12 90
7–9 85
4–6 80
1–3 75
Tugas proyek dibuat sangat sesuai dengan topik yang diberikan. Analisa
20-30
dan penjabaran yang jelas dan detail
Tugas proyek yang dibuat cukup sesuai topik. Analisa dan penjabaran
10-19
cukup kaya dan detail
93
Tugas proyek yang dibuat kurang sesuai dengan topik. Analisa dan
5-9
penjabaran angat sederhana dan terbatas
Tugas proyek disajikan sangat rapi, teratur dan penuh dengan kreativitas
15-25
(penataan bidang temple, pewarnaan)
Tugas proyek disajikan cukup rapi, teratur. Kreativitas cukup baik 8-14
Tugas proyek disajikn kurang rapi dan kurang menarik, tidak sistematis,
3-7
kurang kreatif
Total Skor
Wonomulyo, 2019
Guru Mata Pelajaran IPA Pendidik,
Menyetujui,
Kepala Sekolah SMPN 7 Wonomulyo
Hasanuddin, S. Pd.
NIP: 19591207 198110 1 002
94
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
I. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
95
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan
berdiskusi.
3.7 Mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai
organisme dan komposisi utama penyusun sel.
b. Membuat model struktur sel tumbuhan/hewan.
B. Indikator
3.6.7 Menjelaskan pengertian organ
3.6.8 Menjelaskan jenis dan fungsi organ pada hewan dan tumbuhan
3.6.9 Membedakan antara sel, jaringan, dan organ
C. Tujuan Pembelajaran:
1. Melalui kajian literatur, peserta didik mampu
menuliskan pengertian organ
f) Melalui kajian literatur, peserta didik dapat menjelaskan jenis dan fungsi
organ pada hewan dan tumbuhan
g) Melalui diskusi LKPD, peserta didik mampu mengidentifikasi organ-
organ pada tanaman.
h) Melalui diskusi LKPD, peserta didik mampu menentukan nama gambar
dan termasuk sel, jaringan atau organ.
D. Materi Pembelajaran
Organ pada hewan dan tumbuhan
Organ adalah kumpulan dari beberapa macam jaringan yang berbeda yang
membentuk satu kesatuan untuk melakukan fumgsi dan tugas tertentu. Sistem organ
adalah kumpulan organ yang bekerja sama dalam melakukan fungsi tertentu.
Organ hewan secara umum mencakup jantung, paru-paru, otak, mata,
lambung, limpa, pankreas, ginjal, hati, usus, kulit, uterus, saluran urin, tulang, dll.
96
Organ tumbuhan mencakup akar, batang, daun, bunga, dan buah beserta
biji. Selain itu, terdapat pula organ-organ aksesori, seperti trikoma (rambut daun
atau batang), duri, dan sulur, atau organ-organ penyimpanan cadangan
makanan/penyintas (survival), seperti umbi, rimpang, dan stolon.
AKAR
Fungi akar
Menancapkan tumbuhan ke dalam tanah
Menyerap zat hara dan air dari dalam tanah
Menegakkan batang
Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya pada tanaman
wortel, lobak dan ubi kayu
BATANG
Fungsi Batang
97
Tempat melekatnya bagian-bagian tubuh tumbuhan (daun, bunga dan
buah)
Mengangkut air dan zat hara dari akar ke daun. Floem (pembuluh tapis)
berfungsi mengedarkan zat makanan/hasil fotosintesi dari daun ke seluruh
tubuh tumbuhan, Xilem (pembuluh kayu) berfungsi mengangkut air dan
mineral dari akar ke daun
Sebagai tempat pertukaran udara biasanya berlangsung di lentisel
Sebagai alat perkembangbiakan, contohnya tanaman yang dicangkok,di
setek, okulasi
Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya ketela rambat,
kentang dan sagu.
DAUN
Fungsi daun:
Sebagai tempat membuat makanan. Daun yang dapat membuat makanan
adalah daun yang mengandung klorofil/zat hijau daun
Fungsi daun yang lainnya adalah sebagai alat pernapasan. Tumbuhan
membutuhkan udara untuk bernapas, proses pernapasan daun terjadi
distomata/mulut daun
Tempat berlangsungnya penguapan. kelebihan air pada tumbuhan
dikeluarkan dalam bentuk uap air melalui stomata/mulut daun
BUNGA
Fungsi Bunga
Sebagai alat perkembangbiakan. Bunga memiliki alat kelamin jantan yaitu
benang sari dan alat kelamin betina yaitu putik, jika serbuk sari jatuh ke
kapala putik maka terjadilah penyerbukan.
BUAH
Fungsi buah
Sebagai makanan cadangan bagi tumbuhan dan sebagai pelindung biji.
BIJI
Fungsi biji
98
Adalah sebagai alat perkembangbiakan
E. Metode/Model Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Saintifik
Metode : Diskusi, praktikum dan resitasi.
Model : Discovery Learning
Sumber Pembelajaran :
c. Buku guru dan buku siswa IPA SMP/MTs Kelas VII.
d. Sumber lain yang relevan (Internet, Majalah, Koran, dan lain-lain)
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tabel 3.1 Kegiatan pembelajaran pertemuan 3
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
Kegiatan Pendahuluan
99
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
100
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
101
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
102
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
Kegiatan Penutup
103
Keterampilan Resitasi Tugas proyek
4. Instrumen Penilaian
a. Instrumen pengamatan sikap
Tabel 3.3 Lembar pengamatan sikap
1. Menunjukkan rasa ingin tahu 7. Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak
antusias, pasif
8. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias,
pasif
9. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,
antusias, aktif
2. Ketelitian dalam melakukan 7. Melakukan pekerjaan tidak sesuai prosedur,
kerja individu bekerja dengan tergesa-gesa, hasil tidak tepat.
8. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-
hati dalam bekerja, hasil tidak tepat.
9. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-
hati dalam bekerja, hasil tepat.
3. Ketelitian dan kehati-hatian 7. Melakukan kerja dengan tergesa-gesa secara
dalam kerja kelompok bersama dengan teman sekelompok, dengan
hasil yang tidak tepat.
8. Melakukan kerja dengan hati-hati secara
bersama dengan teman sekelompok, dengan
hasil yang tidak tepat.
9. Melakukan kerja dengan hati-hati secara
bersama dengan teman sekelompok, dengan
hasil yang tepat.
104
No Aspek yang dinilai Rubrik
105
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian:
13 – 15 95
10 – 12 90
7–9 85
4–6 80
1–3 75
Tugas proyek dibuat sangat sesuai dengan topik yang diberikan. Analisa
20-30
dan penjabaran yang jelas dan detail
Tugas proyek yang dibuat cukup sesuai topik. Analisa dan penjabaran
10-19
cukup kaya dan detail
Tugas proyek yang dibuat kurang sesuai dengan topik. Analisa dan
5-9
penjabaran angat sederhana dan terbatas
Tugas proyek disajikan sangat rapi, teratur dan penuh dengan kreativitas
15-25
(penataan bidang temple, pewarnaan)
Tugas proyek disajikan cukup rapi, teratur. Kreativitas cukup baik 8-14
Tugas proyek disajikn kurang rapi dan kurang menarik, tidak sistematis,
3-7
kurang kreatif
106
Tugas proyek dikumpulkan tidak lebih dari 1 minggu setelah batas
10-19
waktu
Total Skor
Wonomulyo, 2019
Guru Mata Pelajaran IPA Pendidik,
Menyetujui,
Kepala Sekolah SMPN 7 Wonomulyo
Hasanuddin, S. Pd.
NIP: 19591207 198110 1 002
107
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
I. Kompetensi Inti
i) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
j) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
k) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
l) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
108
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan
berdiskusi.
3.8 Mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai
organisme dan komposisi utama penyusun sel.
a. Membuat model struktur sel tumbuhan/hewan.
K. Indikator
3.6.10 Menjelaskan sistem organ dan konsep organisme
3.6.11 Menyebutkan sistem organ pada tumbuhan dan hewan/manusia yang
menyusun organisme.
L. Tujuan Pembelajaran:
m) Melalui kajian literatur, peserta didik mampu menuliskan pengertian
sistem organ
n) Melalui kajian literatur, peserta didik peserta didik mampu memberikan
contoh sistem organ yang ada pada manusia
o) Melalui kajian literatur, peserta didik mampu menuliskan organ yang
berperan pada sistem pencernaan.
p) Melalui tayangan video tentang sistem organ pada manusia, peserta didik
mampu menuliskan fungsi sistem organ pada manusia.
M. Materi Pembelajaran
Sistem organ merupakan bentuk kerja sama antar organ untuk melakukan
fungsinya. Dalam melaksanakan kerja sama ini, setiap organ tidak bekerja sendiri-
sendiri, melainkan organ-organ saling bergantung dan saling mempengaruhi satu
sama lain. Tanpa ada kerja sama dengan organ lain proses dalam tubuh tidak akan
terjadi.
Mengenai sistem organ manusia. Tanpa adanya kerjasama antarorgan ini,
tentu organ-organ di tubuh kita tidak akan terhubung dengan baik. Misalnya,
jantung yang seharusnya memompa darah, tidak akan berhasil menyalurkan darah
109
tersebut ke seluruh tubuh apabila tidak bekerja sama dengan organ pembuluh
darah.
110
No Sistem Gambar Organ Fungsi
4. Otot Otot Menggerakkan
tulang
N. Metode/Model Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Saintifik
Metode : Diskusi, praktikum dan resitasi.
Model : Discovery Learning
111
ATK
3). Bahan
Torso/model manusia
Sumber Pembelajaran :
e. Buku guru dan buku siswa IPA SMP/MTs Kelas VII.
f. Sumber lain yang relevan (Internet, Majalah, Koran, dan lain-lain)
P. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tabel 4.2 Kegiatan pembelajaran pertemuan 4
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
Kegiatan Pendahuluan
112
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
113
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
114
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
yang sudah
disederhanakan
Kegiatan Penutup
115
Q. Penilaian proses dan hasil belajar
5. Teknik Penilaian
Tabel 4.3 Teknik penilaian pengetahuan
6. Instrumen Penilaian
a. Instrumen pengamatan sikap
Tabel 4.4.Lembar pengamatan sikap
1. Menunjukkan rasa ingin tahu 10. Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak
antusias, pasif
11. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias,
pasif
12. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,
antusias, aktif
116
No Aspek yang dinilai Rubrik
117
Tabel 4.7 Kriteria Penilaian:
13 – 15 95
10 – 12 90
7–9 85
4–6 80
1–3 75
Tugas proyek dibuat sangat sesuai dengan topik yang diberikan. Analisa
20-30
dan penjabaran yang jelas dan detail
Tugas proyek yang dibuat cukup sesuai topik. Analisa dan penjabaran
10-19
cukup kaya dan detail
Tugas proyek yang dibuat kurang sesuai dengan topik. Analisa dan
5-9
penjabaran angat sederhana dan terbatas
Tugas proyek disajikan sangat rapi, teratur dan penuh dengan kreativitas
15-25
(penataan bidang temple, pewarnaan)
Tugas proyek disajikan cukup rapi, teratur. Kreativitas cukup baik 8-14
Tugas proyek disajikn kurang rapi dan kurang menarik, tidak sistematis,
3-7
kurang kreatif
118
Tugas proyek dikumpulkan tidak lebih dari 1 minggu setelah batas
10-19
waktu
Total Skor
Wonomulyo, 2019
Guru Mata Pelajaran IPA Pendidik,
Menyetujui,
Kepala Sekolah SMPN 7 Wonomulyo
Hasanuddin, S. Pd.
NIP: 19591207 198110 1 002
119
Kelas Kontrol
R. Kompetensi Inti
q) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
r) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
s) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
t) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
120
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan
berdiskusi.
3.9 Mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai
organisme dan komposisi utama penyusun sel.
a. Membuat model struktur sel tumbuhan/hewan.
T. Indikator
3.6.1 Menyebutkan tingkat hierarki kehidupan
3.6.2 Menyebutkan bagian-bagian sel
3.6.3 Membedakan sel prokariotik dan eukariotik
3.6.4 Membedakan sel hewan dan sel tumbuhan
i. Melakukan pengamatan sel dengan menggunakan mikroskop.
U. Tujuan Pembelajaran:
u) Melalui kajian literatur, peserta didik dapat menyebutkan susunan
tingkatan hierarki mulai dari molekul sampai organisme dengan benar.
v) Melalui kajian literatur, peserta didik dapat mendefinisikan pengertian sel
dengan benar.
w) Melalui tayangan video tentang sel, peserta didik mampu membedakan sel
prokariotik dan eukariotik.
x) Melalui tayangan video tentang sel, peserta didik mampu membedakan
organel sel pada tumbuhan dan hewan.
y) Melalui diskusi LKPD, peserta didik dapat mengetahui organel sel
tumbuhan dan hewan.
V. Materi Pembelajaran
Sel sebagai unit struktural dan fungsional kehidupan
1) Hierarki kehidupan
Hierarki kehidupan dinamakan hierarki biologi yang membentuk suatu
organisasi kehidupan. Gambar 1 menunjukkan struktur hierarki organisasi
121
kehidupan yang dimulai dari atom-atom penyusun molekul yang berukuran mikro
hingga ekosistem yang berukuran makro dan sangat kompleks. Hierarki seperti ini
dinamakan hirarki kehidupan.
a) Atom adalah bagian terkecil dari suatu benda. Ciri khas pada organisme hidup
adalah bahwa organisme dibangun oleh molekul yang mengandung atom
karbon (C = carbon), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang disebut Kimia
Organik.
b) Molekul merupakan penyusun terkecil yang ada pada makhluk hidup. Contoh
molekul penyusun makhluk hidup yaitu DNA yang terdapat di inti sel.
c) Organel merupakan penyusun dari sel. Contoh organel pada sel hewan yaitu:
inti sel, reticulum endoplasma, badan golgi, mitokondria, lisosom dan sentriol
serta peroksisom.
d) Sel merupakan kesatuan structural yang fungsional yang menyusun tubuh
makhluk hidup. Contoh dari jenis sel yaitu sel hewan, sel tumbuhan, dan lain
sebagainya.
e) Jaringan merupakan kumpulan dari sel yang mempunyai bentuk dan fungsi
yang sama. Contoh jaringan pada tumbuhan yaitu: jaringan meristem, jaringan
epidermis, jaringan parenkim dan lain sebagainya
f) Organ merupakan sekumpulan jaringan yang berbeda. Contoh organ pada
manusia yaitu: jantung, usus, lambung, ginjal dan lain sebagainya.
g) Sistem organ merupakan kumpulan organ yang akan membentuk suatu sistem
tertentu. Contoh sistem organ pada manusia yaitu: sistem peredaran darah,
sistem gerak, sistem pencernaan makanan dan lain sebagainya
h) Organisme merupakan kumpulan dari sistem organ
i) Populasi merupakan kumpulan individu sejenis
j) Komunitas merupakan kumpulan beberapa populasi
k) Ekosistem merupakan kumpulan beberapa populasi beserta komponen abiotik
l) Bioma merupakan kumpulan beberapa ekosistem
m) Bisofer merupakan kumpulan bioma.
122
Gambar 1.1 Hierarki kehidupan
Sumber : Generasi Biologi
123
menjalankan semua fungsi kehidupan. Sel mampu melakukan regulasi terhadap
dirinya sendiri, memproses energi, tumbuh dan berkembang, tanggap terhadap
lingkungan, serta melakukan reproduksi untuk melestarikan jenisnya.
Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang secara
struktural berbeda. Kedua jenis sel tersebut adalah sel prokariotik dan sel
eukariotik. Pada sistem lima kingdom, hanya monera (bakteri dan ganggang biru)
yang memiliki sel prokariotik. Protista, jamur, tumbuhan, dan hewan semuanya
terdiri atas sel eukariotik. Sel prokariotik terdapat pada bakteri, termasuk
sianobakteri. Prokariota strukturnya lebih sederhana dari pada struktur eukariota
karena tidak mempunyai organel terbungkus membran. Batas sel ialah membran
plasma. Di luar membran plasma terdapat dinding sel yang cukup kaku dan
seringkali berupa kapsul luar, yang biasanya mirip jeli. Sebagian bakteri memiliki
flagela (organel pergerakan), pili (struktur pelekatan), atau keduanya yang
menonjol dari permukaannya.
Gambar 1.2 (a) Bacillus coagulan (b) dilihat menggunakan mikroskop elektron
Sumber : Campbell. 2013
Setiap sel tersusun atas membran sel, protoplasma, dan inti sel. Guna
melangsungkan proses-proses kehidupannya, sel memiliki organela-organela sel
sebagai berikut.
124
1. Badan Golgi, berfungsi untuk alat sekresi protein pada lendir. Pada tumbuhan
organel ini disebut diktiosom.
2. Mitokondria, berfungsi sebagai tempat terjadinya respirasi sel yaitu untuk
menghasilkan energi.
3. Vakuola, pada sel tumbuhan ukurannya besar, fungsinya untuk menyimpan
cadangan makanan. Pada Protozoa terdapat vakuola makanan untuk mencerna
makanan dan vakuola kontraktiluntuk yaitu mengatur konsentrasi cairan dalam
sel (osmoregulasi).
4. Retikulum endoplasma, merupakan sistem membran yang menghubungkan
membran inti dengan membran sel. Berfungsi untuk menyusun dan
menyalurkan zat-zat ke bagian-bagian sel. Retikulum endoplasma dapat
dibedakan menjadi retikulum endoplasma halus dan retikulum endoplasma
kasar. Retikulum endoplasma kasarditempeli oleh ribosom sedangkan
retikulum endoplasma halustidak ditempeli ribosom.
5. Membran sel atau membran plasma merupakan batas antara bagian luar dan
dalam sel, berfungsi sebagai pengatur keluar masuknya zat dan pelindung
sitoplasma. Melalui membran sel ini berbagai zat seperti oksigen dan zat
makanan masuk ke dalam sel, sedangkan zat sisa keluar dari dalam sel.
6. Inti sel umumnya terletak di tengah-tengah sel, berbentuk oval atau bulat.
Fungsinya sebagai pengatur seluruh kegiatan sel. Di dalam inti sel terdapat
kromosom yang berperan dalam menentukan sifat keturunan (hereditas).
7. Ribosom, ada yang menempel pada retikulum endoplasma dan ada yang bebas
terdapat pada sitoplasma. Fungsi ribosom sebagai tempat pembentukan
protein.
8. Plastida, merupakan organela yang mengandung pigmen warna tertentu,
biasanya hanya terdapat pada sel tumbuhan. Plastida yang memiliki zat warna
hijau atau klorofil disebut dengan kloroplas, fungsinya untuk fotosintesis.
9. Lisosom, berfungsi untuk mencerna bagian sel yang rusak atau zat-zat asing
yang masuk dalam sel karena organela ini berisi enzim pencernaan.
10. Protoplasma merupakan cairan sel (plasma sel) yang bersifat koloid karena
partikel yang terlarut di dalamnya berukuran 0,001 – 0,1 µm. Protoplasma
125
dibedakan atas nukleoplasma dan sitoplasma. Nukleoplasma adalah cairan
yang ada pada inti sel, sedangkan sitoplasmaberada di antara membran sel dan
membran inti. Komponen sitoplasma terbesar adalah air (± 80% – 90%) dan
bahan-bahan terlarut seperti karbohidrat, protein, lemak, dan garam-garam
mineral.
11. Dinding/tembok sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi
ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang
dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur
penyusun dan kelengkapannya berbeda. Dinding sel menyebabkan sel tidak
dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel tumbuhan. Namun, hal ini
berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan,
perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri.
Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
12. Fungsi kloroplas adalah untuk mengkonversi sinar matahari, air dan karbon
dioksida menjadi makanan bagi tumbuhan. Kloroplas adalah organel penghasil
energi, dan hadir di semua jenis tanaman. Kloroplas adalah situs fotosintesis.
6 4
6
4 7
1
9
3 13
v
14 7
11
1
2
13 5
14
2
5
126
13. Sitoskeleton adalah organel unik untuk sel eukariotik. Ini adalah struktur tiga
dimensi yang dinamis yang mengisi sitoplasma. Struktur ini bertindak baik
sebagai otot dan kerangka, untuk gerakan dan stabilitas. Serat panjang
sitoskeleton merupakan subunit polimer. Jenis utama dari serat sitoskeleton
yaitu mikrofilamen, mikrotubulus, dan filamen menengah. Sitoskeleton
berfungsi untuk menyokong dan mempertahankan bentuk sel, serta berperan
sebagai tempat tertambatnya beberapa organel sel.
14. Peroksisom merupakan suatu jenis organel yang ditemukan pada sel hewan dan
sel tumbuhan yang sebagian besarnya mengandung enzim. Peroksisom
berfungsi penting dalam metabolisme lipid, detoksifikasi zat kimia dan
melakukan reaksi oksidasi untuk memecah asam lemak dan asam amino.
W. Metode/Model Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Saintifik
Metode : Diskusi, praktikum dan resitasi.
Model : Discovery Learning
127
Y. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tabel 1.1 Kegiatan pembelajaran pertemuan 1
Kegiatan Pendahuluan
128
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
129
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
prokariotik dan
eukariotik?
Bagaimana cara
mengidentifikasi sel yang
ada ditubuh kita atau
tumbuhan maupun hewan
padahal bentuknya sangat
kecil? Adakah perbedaan
organel sel tumbuhan dan
hewan? Peserta didik
Guru membagikan LKPD mengambil LKPD yang
kepada setiap diberikan oleh guru.
kelommpok.
Guru memberikan Peserta didik
gambaran umum tentang memperhatikan video
organel tumbuhan dan tentang sel
hewan dengan
menampilkan video
tentang sel.
Guru membimbing Peserta didik
Data Collection peserta didik melakukan melakukan pengamatan
(Pengumpulan pengamatan pada bawang berdasarkan bimbingan
Data) merah dan sel epitel pipih guru
manusia dan beberapa Peserta didik membuat
preparat tumbuhan dan preparat bawang dengan
hewan lainnya mengiris tipis kulit
menggunakan mikroskop bawang
dan menggabarkan hasil Peserta didik
pengamatannya pada mengambil lapisan sel
130
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
131
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
132
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
8. Instrumen Penilaian
a. Instrumen pengamatan sikap
Tabel 1.3.Lembar pengamatan sikap
133
No. Aspek yang dinilai 1 2 3 Ket.
1. Menunjukkan rasa ingin tahu 13. Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak
antusias, pasif
14. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias,
pasif
15. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,
antusias, aktif
2. Ketelitian dalam melakukan 13. Melakukan pekerjaan tidak sesuai prosedur,
kerja individu bekerja dengan tergesa-gesa, hasil tidak tepat.
14. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-
hati dalam bekerja, hasil tidak tepat.
15. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-
hati dalam bekerja, hasil tepat.
3. Ketelitian dan kehati-hatian 13. Melakukan kerja dengan tergesa-gesa secara
dalam kerja kelompok bersama dengan teman sekelompok, dengan
hasil yang tidak tepat.
14. Melakukan kerja dengan hati-hati secara
bersama dengan teman sekelompok, dengan
hasil yang tidak tepat.
15. Melakukan kerja dengan hati-hati secara
bersama dengan teman sekelompok, dengan
hasil yang tepat.
4. Ketekunan dan tanggung 13. Tidak bersungguh-sungguh dalam
jawab dalam bekerja secara menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil
individu maupun kelompok 14. Tekun dalam menjalankan tugas, tidak
mendapatkan hasil terbaik
15. Tekun dalam menjalankan tugas,
mendapatkan hasil terbaik dan tepat waktu
5. Keterampilan saat 13. Tidak aktif bertanya, tidak mengemukakan
berkomunikasi dalam diskusi gagasan, menghargai pendapat orang lain
kelompok 14. Aktif bertanya, tidak mengemukakan
gagasan, menghargai pendapat orang lain
15. Aktif bertanya, aktif berpendapat, menghargai
pendapat orang lain
134
Tabel 1.5.Lembar Penilaian Sikap
13 – 15 95
10 – 12 90
7–9 85
4–6 80
1–3 75
Wonomulyo, 2019
Guru Mata Pelajaran IPA Peneliti,
Menyetujui,
Kepala Sekolah SMPN 7 Wonomulyo
Hasanuddin, S. Pd.
NIP: 19591207 198110 1 002
135
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
136
kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi sikap dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan
berdiskusi.
3.10 Mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel
sampai organisme dan komposisi utama penyusun sel.
a. Membuat model struktur sel tumbuhan/hewan.
CC. Indikator
3.6.5 Menjelaskan jaringan pada makhluk hidup
3.6.6 Mengidentifikasi jaringan pada hewan dan tumbuhan
4.6.3 Melakukan pengamatan jaringan dengan menggunakan mikroskop
137
organisme dapat mempertahankan hidupnya. Sel-sel yang mempunyai fungsi
dan bentuk sama akan berkelompok. Kelompok sel disebut jaringan.
4) Jaringan Hewan
Setiap jaringan terdiri atas beberapa tipe sel-sel terdiferensiasi. Misalnya
sebagai berikut.
e) Epitel
Jaringan ini dibuat dari sel-sel memadat yang tersusun dalam lapisan
pipih.
Jaringan ini melapisi berbagai rongga dan tabung pada tubuh, serta
membentuk kulit yang membungkus tubuh.
Fungsi jaringan epitel adalah melindungi jaringan di bawahnya
terhadap kerusakan karena gesekan mekanis, radiasi UV, dan serangan
bakteri, melapisi seluruh kelenjar pencernaan pada tubuh, tabung air
dan rongga paru-paru serta menghasilkan sel-sel kelamin yang akan
dilepaskan dari tubuh.
f) Konektif/Penghubung
Jaringan konektif penunjang berfungsi memberi kekuatan, bantuan,
dan perlindungan kepada bagian-bagian lemah pada tubuh, contohnya
tulang rawan.
Jaringan konektif pengikat berfungsi mengikat bagian-bagian tubuh,
contohnya tendon.
Jaringan konektif berserat berfungsi untuk (1) bahan pengemas dan
pengikat bagi sebagian besar organ, dan (2) lintasan bagi pembuluh
darah. Contohnya Selaput otot (fasia) merupakan jaringan konektif
berserat yang mengikat otot-otot menjadi satu dan mengikat kulit pada
struktur di bawahnya.
Jaringan hematopoietik/sumsum tulang belakang yang merupakan
sumber semua sel yang ada dalam darah. Meliputi sel-sel darah merah
(untuk mengangkut gas-gas), lima (5) macam sel darah putih (untuk
antibodi), dan platelet (untuk penggumpalan darah).
g) Otot
138
Otot halus melapisi dinding organ berongga pada tubuh. Misalnya
usus dan pembuluh darah kontraksinya menciutkan ukuran organ-organ
tubuh yang berongga.
Otot rangka, terdiri atas serat-serat panjang yang kontraksinya
menimbulkan gerak pindah (locomotion) dan juga terjadinya macam-
macam gerak tubuh lainnya.
Otot jantung merupakan otot yang membentuk jantung.
h) Saraf
Saraf terdiri atas neuron, yaitu sel-sel khusus yang menghantar implus
saraf elektrokimia. Setiap neuron terdiri atas tubuh sel yang berisikan
nukleus dan memiliki sambungan seperti rambut. Sepanjang
sambungan inilah berjalan impuls saraf (neurit/ akson) yang ujung-
ujung sambungan ini (dendrit) bertemu dengan neuron-neuron lain atau
jaringan-jaringan lain (misalnya otot). Perhatikan Gambar 1
Gambar 2.1. (a) Jaringan Epitelial, (b) Jaringan Konektif, (c) Jaringan saraf
Sumber : Microsoft ® Encarta ® 2008. © 1993-2007 Microsoft Corporation. All
rights reserved.
5) Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu jaringan meristem dan
jaringan permanen.
c) Jaringan meristem
Berdasarkan asal pembentukannya, jaringan meristem dibagi tiga, yaitu
promeristem, meristem primer, dan meristem sekunder. Menurut letaknya,
139
jaringan meristem dibedakan menjadi meristem apikal, interkalar, dan
lateral. Sementara itu, berdasarkan sifat-sifat dasar selnya, jaringan
meristem dibagi menjadi meristem primer dan meristem sekunder.
d) Jaringan Permanen
Jaringan permanen meliputi jaringan epidermis, jaringan parenkim,
jaringan penyokong (kolenkim dan sklerenkim), jaringan pengangkut
(xilem dan foem), serta jaringan gabus.
6) Fungsi Jaringan
Fungsi jaringan berbeda-beda sesuai letak, posisi, usia, dan pengaruh faktor
luar, yaitu, sebagai berikut.
hh) Jaringan Meristem
Merupakan jaringan yang aktif membelah.
Disebut juga jaringan meristematik atau embrional.
140
Terdapat pada ujung akar, ujung batang, dan kambium ikatan
pembuluh.
Tumbuh secara vertikal dan horisontal
Jaringan Permanen/Dewasa
Jaringan pelindung, yaitu jaringan epidermis
Merupakan selapis sel pipih, tipis, dan rapat.
Terletak paling luar/tepi.
Memiliki lapisan kutikula/lilin.
Berfungsi untuk menutupi permukaan daun, bunga, buah dan akar.
Jaringan Stereon/Penguat, yaitu jaringan sklerenkim
Merupakan sel-sel yang telah mati, terdiri atas fber/serat dan sel
batu/sklereid.
Mengalami penebalan pada seluruh dinding sel oleh zat
lignin/zat kayu.
Berfungsi untuk melindungi dan menguatkan bagian dalam sel.
ii) Jaringan Kolenkim
Penebalan terjadi di sudut-sudut sel oleh zat selulose.
Bersifat lentur/feksibel dan Mengandung klorofl.
Terdapat pada batang, daun, buah, dan akar.
Berfungsi untuk menguatkan tubuh tumbuhan.
jj) Jaringan Parenkim
Disebut juga jaringan dasar.
Berada juga di berkas pengangkutan (BP).
Bentuknya bermacam-macam seperti, tiang/palisade, spons
bunga karang, bintang, dan lipatan.
Selnya tipis dan terdapat ruang antarsel (r.a.s.).
Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, air, udara,
fotosintesis, dan transportasi.
141
kk) Jaringan Pengangkutan
Jaringan Xylem
Disebut jaringan kayu.
Terletak di bagian paling dalam.
Memiliki trakeid yang mengalami penebalan.
Berfungsi untuk mengangkut air, garam mineral, dan unsur hara dari
akar ke daun dan seluruh jaringan tubuh
Jaringan Floem
Terletak di sebelah luar jaringan xilem.
Memiliki sel tapis yang bentuknya kecil dan sel tetangga.
Berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh tubuh tumbuhan.
ll) Jaringan Gabus/Periderm
Merupakan sel pengganti epidermis yang telah mati.
Mengandung zat suberin/zat gabus.
Berfungsi sebagai pelindung dan jalur transportasi air.
142
FF. Metode/Model Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan Saintifik
Metode : Diskusi, praktikum dan resitasi.
Model : Discovery Learning
Sumber Pembelajaran :
i. Buku guru dan buku siswa IPA SMP/MTs Kelas VII.
j. Sumber lain yang relevan (Internet, Majalah, Koran, dan lain-lain)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
143
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
144
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
145
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
146
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
jaringan pengangkut
xylem dan floem
sedangkan preparat
awetan yang diamati
adalah jaringan ikat
Peserta didik yang lain
memperhatikan dengan
baik penjelasan
temannya dan
menanggapinya
Kegiatan Penutup
147
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
148
Tabel 2.3.Lembar pengamatan sikap
1. Menunjukkan rasa ingin tahu 16. Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak
antusias, pasif
17. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias,
pasif
18. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,
antusias, aktif
2. Ketelitian dalam melakukan 16. Melakukan pekerjaan tidak sesuai prosedur,
kerja individu bekerja dengan tergesa-gesa, hasil tidak tepat.
17. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-
hati dalam bekerja, hasil tidak tepat.
18. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-
hati dalam bekerja, hasil tepat.
3. Ketelitian dan kehati-hatian 16. Melakukan kerja dengan tergesa-gesa secara
dalam kerja kelompok bersama dengan teman sekelompok, dengan
hasil yang tidak tepat.
17. Melakukan kerja dengan hati-hati secara
bersama dengan teman sekelompok, dengan
hasil yang tidak tepat.
18. Melakukan kerja dengan hati-hati secara
bersama dengan teman sekelompok, dengan
hasil yang tepat.
4. Ketekunan dan tanggung 16. Tidak bersungguh-sungguh dalam
jawab dalam bekerja secara menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil
individu maupun kelompok 17. Tekun dalam menjalankan tugas, tidak
mendapatkan hasil terbaik
18. Tekun dalam menjalankan tugas,
mendapatkan hasil terbaik dan tepat waktu
149
No Aspek yang dinilai Rubrik
13 – 15 95
10 – 12 90
7–9 85
4–6 80
1–3 75
Wonomulyo, 2019
Guru Mata Pelajaran IPA Peneliti,
Menyetujui,
Kepala Sekolah SMPN 7 Wonomulyo
Hasanuddin, S. Pd.
NIP: 19591207 198110 1 002
150
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
151
kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi sikap dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan
berdiskusi.
3.11 Mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel
sampai organisme dan komposisi utama penyusun sel.
a. Membuat model struktur sel tumbuhan/hewan.
KK. Indikator
3.6.7 Menjelaskan pengertian organ
3.6.8 Menjelaskan jenis dan fungsi organ pada hewan dan tumbuhan
3.6.9 Membedakan antara jaringan, organ, dan sistem organ
152
Organ tumbuhan mencakup akar, batang, daun, bunga, dan buah beserta
biji. Selain itu, terdapat pula organ-organ aksesori, seperti trikoma (rambut daun
atau batang), duri, dan sulur, atau organ-organ penyimpanan cadangan
makanan/penyintas (survival), seperti umbi, rimpang, dan stolon.
AKAR
Fungi akar
Menancapkan tumbuhan ke dalam tanah
Menyerap zat hara dan air dari dalam tanah
Menegakkan batang
Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya pada tanaman
wortel, lobak dan ubi kayu
BATANG
Fungsi Batang
153
Tempat melekatnya bagian-bagian tubuh tumbuhan (daun, bunga dan
buah)
Mengangkut air dan zat hara dari akar ke daun. Floem (pembuluh tapis)
berfungsi mengedarkan zat makanan/hasil fotosintesi dari daun ke seluruh
tubuh tumbuhan, Xilem (pembuluh kayu) berfungsi mengangkut air dan
mineral dari akar ke daun
Sebagai tempat pertukaran udara biasanya berlangsung di lentisel
Sebagai alat perkembangbiakan, contohnya tanaman yang dicangkok,di
setek, okulasi
Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya ketela rambat,
kentang dan sagu.
DAUN
Fungsi daun:
Sebagai tempat membuat makanan. Daun yang dapat membuat makanan
adalah daun yang mengandung klorofil/zat hijau daun
Fungsi daun yang lainnya adalah sebagai alat pernapasan. Tumbuhan
membutuhkan udara untuk bernapas, proses pernapasan daun terjadi
distomata/mulut daun
Tempat berlangsungnya penguapan. kelebihan air pada tumbuhan
dikeluarkan dalam bentuk uap air melalui stomata/mulut daun
BUNGA
Fungsi Bunga
Sebagai alat perkembangbiakan. Bunga memiliki alat kelamin jantan yaitu
benang sari dan alat kelamin betina yaitu putik, jika serbuk sari jatuh ke
kapala putik maka terjadilah penyerbukan.
BUAH
Fungsi buah
Sebagai makanan cadangan bagi tumbuhan dan sebagai pelindung biji.
BIJI
Fungsi biji
154
Adalah sebagai alat perkembangbiakan
Sumber Pembelajaran :
k. Buku guru dan buku siswa IPA SMP/MTs Kelas VII.
l. Sumber lain yang relevan (Internet, Majalah, Koran, dan lain-lain)
Kegiatan Pendahuluan
155
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
156
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
157
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
158
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
Kegiatan Penutup
159
Keterampilan Resitasi Lembar soal
1. Menunjukkan rasa ingin tahu 19. Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak
antusias, pasif
20. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias,
pasif
21. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,
antusias, aktif
2. Ketelitian dalam melakukan 19. Melakukan pekerjaan tidak sesuai prosedur,
kerja individu bekerja dengan tergesa-gesa, hasil tidak tepat.
20. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-
hati dalam bekerja, hasil tidak tepat.
21. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-
hati dalam bekerja, hasil tepat.
3. Ketelitian dan kehati-hatian 19. Melakukan kerja dengan tergesa-gesa secara
dalam kerja kelompok bersama dengan teman sekelompok, dengan
hasil yang tidak tepat.
20. Melakukan kerja dengan hati-hati secara
bersama dengan teman sekelompok, dengan
hasil yang tidak tepat.
21. Melakukan kerja dengan hati-hati secara
bersama dengan teman sekelompok, dengan
hasil yang tepat.
160
No Aspek yang dinilai Rubrik
13 – 15 95
10 – 12 90
7–9 85
4–6 80
1–3 75
161
Wonomulyo, 2019
Guru Mata Pelajaran IPA Peneliti,
Menyetujui,
Kepala Sekolah SMPN 7 Wonomulyo
Hasanuddin, S. Pd.
NIP: 19591207 198110 1 002
162
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
163
kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi sikap dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan
berdiskusi.
3.12 Mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel
sampai organisme dan komposisi utama penyusun sel.
a. Membuat model struktur sel tumbuhan/hewan.
TT. Indikator
3.6.10 Menyebutkan sistem organ pada tumbuhan dan hewan/manusia yang
menyusun organisme.
164
tersebut ke seluruh tubuh apabila tidak bekerja sama dengan organ pembuluh
darah.
165
No Sistem Gambar Organ Fungsi
4. Otot Otot Menggerakkan
tulang
166
ATK
3). Bahan
Torso/model manusia
Sumber Pembelajaran :
m. Buku guru dan buku siswa IPA SMP/MTs Kelas VII.
n. Sumber lain yang relevan (Internet, Majalah, Koran, dan lain-lain)
Kegiatan Pendahuluan
167
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
168
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
169
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu
yang sudah
disederhanakan
Kegiatan Penutup
170
ZZ. Penilaian proses dan hasil belajar
13. Teknik Penilaian
Tabel 4.3 Teknik penilaian pengetahuan
1. Menunjukkan rasa ingin tahu 22. Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak
antusias, pasif
23. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias,
pasif
24. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,
antusias, aktif
171
No Aspek yang dinilai Rubrik
172
Tabel 4.7 Kriteria Penilaian:
13 – 15 95
10 – 12 90
7–9 85
4–6 80
1–3 75
Wonomulyo, 2019
Guru Mata Pelajaran IPA Peneliti,
Menyetujui,
Kepala Sekolah SMPN 7 Wonomulyo
Hasanuddin, S. Pd.
NIP: 19591207 198110 1 002
173