Anda di halaman 1dari 8

Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 6, Juli 2016

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENDIAGNOSA GEJALA PENYAKIT


DARAH TINGGI MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE
DECISION MAKING (FMADM)

Sri Hartati, Tian Fani


STMIK Pringsewu Lampung
JL.Wisma Rini No.09 Pringsewu Lampung
website www.stmikpringsewu.ac.id
E-mail : srihartati@gmail.com, utomofhany@gmail.com

Abstrak
Dewasa ini penyakit darah tinggi sudah tidaklah asing didalam dunia kedokteran,penyakit ini banyak
diderita oleh kalangan orang tua bahkan belakangan penyakit darah tinggi banyak pula diderita oleh
para remaja yang kebanyakn tidak menjaga kesehatan sejak dini maupun karna tidak mengetahui gejala
dari penyakit darah tinggi tersebut.Sistem penunjang keputusan memberikan nilai tambah pada
tekhnologi untuk membantu dalam menangani era informasi yang semakin canggih.Sistem penunjang
keputusan ini menghasilkan keluaran berupa kemungkinan penyakit darah tinggi yang diderita
berdasarkan gejala yang dirasakan oleh penderita penyakit darah tinggi tersebut.Besarnya nilai
kepercayaan tersebut merupakan hasil perhitungan dengan menggunakan metode Fuzzy Multiple
Attribute Decision Making (FMADM).

Kata Kunci : SPK, FMAD, Visual basic, Darah tinggi

1. PENDAHULUAN menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras


1.1 Latar Belakang dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui
Angka kematian para penderita penyakit darah pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua
tinggi belakangan ini semakin meningkat pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung
saja,dikarenakan faktor kurangnya pengetahuan apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau
tentang gejala awal dan fasilitas kesehatan berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan
khususnya darah tinggi diindonesia dalam darah normal pada saat istirahat adalah dalam
kapasitas masih sangat terbatas.Sehingga dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg
bidang kesehatan juga sudah saatnya dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg.
membutuhkan tekhnologi komputer.Salah Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus
satunya adalah digunakan untuk mendiagnosa berada pada 140/90 mmHg atau lebih.
penyakit darah tinggi.Aplikasi sistem prnunjang
keputusan untuk mendiagnosa penyakit darah Dengan adanya sistem pendukung keputusan ini
tinggi ini adalah suatu sistem pendukung kita membantu para penderita untuk mengetahui
keputusan yang sudah terkomputerisasi untuk lebih awal gejala dari darah tinggi tersebut tentu
membantu dokter dan masyarakat dalam saja dengan sistem komputerisasi sstem pakar
mendiagnosa penyakit darah tinggi.Aplikasi ini dengan metode Fuzzy Multiple Attribute
menggunakan visual basic 6.0,sehingga dapat Decision Making (FMADM).
dengan mudah digunakan oleh user.Sistem
1.2 Rumusan Masalah
penunjang keputusan merupakan sistem
berbasis komputer yang menggunakan Bberdasarkan uraian latar belakang diatas,maka
fakta,pengetahuan,dan tekhnik penalaran dalam rumusan masalah pada penelitian ini adalah
memecahkan masalah yang biyasanya hanya sebagai berikut :
dapat didiagnosa oleh seorang pakar dalam a. Bagaiman prosedur menganalisa penyakit
bidang tersebut.Sistem pendukung keputusan darah tinggi menggunakan sistem
memberikan nilai tambah pada tekhnologi untuk Pendukung keputusan?
membantu dalam menangani era reformasi yang b. Bagaimanakah menerapakan metode Fuzzy
semakin canggih. Multiple Attribute Decision Making
(FMADM) dalam menaganalisa penyakit
Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi,
darah tinggi pada seseorang?
kadang-kadang disebut juga dengan hipertensi
arteri, adalah kondisi
1.3 Batasan Masalah
medis kronis dengan tekanan
Karena keterbatasannya pengetahuan dan agar
darah di arteri meningkat. Peningkatan ini
tidak menyimpang dari pembahasan,maka
29
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 6, Juli 2016

penulis membatasi permasalahan sebagai Adapun Konsep dasar suatu sistem pakarr
berikut : menurut Efraim Turbanmengandung beberapa
a. Hanya membahas penganalisaan penyakit unsur diantara adalah keahlian,ahli,pengalihan
darah tinggi. keahlian,inferensi,aturan dan kemampuan
b. Hanya membahas metode Fuzzy Multiple menjelaskan.Keahlian merupakan salah satu
Attribute Decision Making (FMADM) dan penguasaan pengetahuan dibidang tertentu yang
tidak membandingka dengan metode lain didapatkan baik secara formal maupun non
yang sejenisnya. formal.Ahli adalah seseorang yang mempunyai
c. Hanya pemograman Visual Basic 6.0 dan pengetahuan tertentu dan mampu menjelaskan
program database menggunakan Ms.Access suatu tanggapan dan mempunyai keinginan
2007 dalam merancang keputusan. untuk belajar dalam bidangnya.Pengalihan
keahlian adalah mengalihkan keahlian dari
1.4 Tujuan Penelitian seorang pakar dan kemudian dialihkan lagi ke
orang yang bukan yang bukan ahli atau awam
Adapun tujuan penelitian ini adalah : yang membutuhkan.Sedangkan inferensi adalah
suatu rangkaian proses untuk menghasilkan
a. Menjelaskan prosedur menganalisa penyakit informasi dari fakta yang diketahui atau
darah tinggi. diasumsi.Kemampuan menjelaskan merupakan
b. Menerapkan metode Fuzzy Multiple salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem
Attribute Decision Making (FMADM) dalam pakar setelah tersedia didalam komputer.Tujuan
menganalisa penyakit darah tinggi. pembangunan sistem pakar sebenarnya tidak
c. Menghasilkan sistem pendukung keputusan untuk menggantikan peran para pakar,namun
yang mampu menganalisa adanya penyakit untuk mengimplementasikan pengetahuan para
darah tinggi pada seseorang. pakar kedalam bentuk perangkat lunak,sehingga
dapat digunakan oleh banyak orang dan tanpa
1.5 Manfaat Penelitian biaya yang besar.
Adapun Manfaatnya adalah : Untuk membangun suatu sistem yang
a. Dapat membantu menganalisa penyakit difungsikan untuk menirukan seorang pakar
darah tinggi pada seseorang dengan manusia yang bisa melakukan hal – hal yang
menggunankan sistem komputerisasi. dapat dikerjakan oleh pakar.Untuk membangun
b. Dapat memabantu pihak kesehatan atau sistem yang seperti itu dibututksn komponen –
perseorangan untuk lebih efektif dan efisien komponen dasar yang minimal harus dimiliki
dalam menganalisa penyakit darah tinggi. adalah sebagai berikut :
1. Antar muka (user interface)
2. TINJAUAN PUSTAKA 2. Basis pengetahuan (knowledge
2.1 Sistem Pendukung Keputusan base)
3. Mesin inferensi (inference engine)
Menurut Turban (1990) dan Aronson (2001)
dalam jurnal Darwin Saputra menyebutkan Menurut Durkin Sistem pakar adalah suatu
bahwa konsep sistem penunjang keputusan program komputer yang dirancang untuk
(SPK) muncul pertama kali pada awal 1970-an memodelkan kemampuan penyelesain masalah
oleh Scoot Morton,mereka mendefenisikan SPK yang dilakukan oleh seorang pakar.Sedangkan
sebagai suatu sistem interaktif berbasis menurut Ignizio sistem pakar adalah suatu
komputer yang dapat membantu para pengambil model atau prosedur yang berkaitan,dalam suatu
keputusan dalam menggunakan data dan model domain tertentu,yang mana tingkat keahliannya
untuk memecahkan persoalan dan bersifat tidak dapat dibandingkan dengan keahlian seorang
tertekstur.Dari defenisi tersebut,dapat pakar.Adapun pendapat Giarratano dan Riley
diindikasikan empat karakteristik utama dari tentang pengertian sistem pakar yaitu suatu
SPK,yaitu : sistem komputer yang mampu menyamai atau
a. SPK menggabungkan data dan model meniru keahlian seorang pakar. Salah satu fitur
menjadi satu bagian. SPK dirancang yang harus dimiliki siste pakar adalah
untuk membantu Para manager dalam kemampuan untuk menalar,jika keahlian -
proses pengambilan keputusan dari keahlian sudah tersimpan sebagai basis
masalah yang berfifat semi struktural pengetahuan dan sudah tersedia program yang
b. SPK lebih cenderung dipandang mampu mengakses basis data,maka komputer
sebagai penunjang penilaian manager harus dapat diprogram untuk membuat
dan sama sekali bukan untuk inferensi.Proses inferensi ini dikemas dalam
mengantikannya. bentuk motor inferensi (inference
c. Tekhnik SPK dikembangkan untuk engine).Sebagian sistem pakar komersial dibuat
Meningkatkan efektifitas dari dalam bentuk rule base systems,yang mana
pengambilan keputusan.[2] pengetahuan disimpan dalam bentuk aturan –

30
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 6, Juli 2016

aturan.Aturan tersebut biyasanya berbentuk IF- dengan cara mengalihkan matriks


THEN. ternormalisasi (R) dengan nilai bobot
(W).
2.2 Metode Fuzzy Multiple Atrribute 5. Melakukan nilai preferensi untuk
Decision Making (FMADM) setiap alternatif (Vi) denan cara
menjumlahkan hasil kali antara matriks
Menurut jurnal fakultas Ilmu Komputer Dian ternormalisasi (R) dengan nilai bobot
Nuuswantoro pada tahun 2013 Fuzzy Multiple (W) .Nilai Vi yang lebih besar
Attribute Decision Making (FMADM) adalah mengindikasikan bahwa alternatif Ai
suatu metode yang digunakan untuk mencari lebih terpilih (Kusumadewi,2007).[3]
alternatif optimal dari sejumlah alternatif
dengan kriteria tertentu. Inti dari FMADM 2.3 Darah Tinggi
adalah menentukan nilai bobot untuk setiap Ahli terkemuka AS hipertensi meluncurkan
atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses definisi baru tentang hipertensi,pada American
perankingan yang akan menyeleksi alternatif Society of Hypertension Inc (ASH) Pertemuan
yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 Ilmiah Tahunan Twentieth.Kelompok ini telah
pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, memperluas definisi hipertensi luar angka yang
yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif diperoleh dari pembacaan tekanan darah, dan
dan pendekatan integrasi antara subyektif & sebaliknya, mendesak agar tekanan darah dilihat
obyektif. Masing-masing pendekatan memiliki sebagai bagian dari keseluruhan risiko pasien
kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan untuk penyakit kardiovaskular. Tujuan dari
subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan definisi baru dari hipertensi adalah untuk
subyektifitas dari para pengambil keputusan, memperbaiki cara dokter mengkonsep,
sehingga beberapa faktor dalam proses mendiagnosa dan mengobati hipertensi dengan
perankingan alternatif bisa ditentukan secara mendorong mereka untuk berpikir tentang
bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, penyakit lebih awal dari yang umumnya mereka
nilai bobot dihitung secara matematis sehingga lakukan sekarang, dengan tujuan akhir untuk
mengabaikan subyektifitas dari sistem mengurangi risiko penyakit kardiovaskular
pengambil keputusan (Kusumadewi,2007). terkait dengan darah tinggi tekanan, seperti
Ada beberapa metode yang dapat digunakan serangan jantung dan stroke.Selama bertahun-
untuk mnyelesaikan masalah FMADM,antara tahun kita telah mendefinisikan hipertensi
lain Simple Additive Weighting methode terutama oleh tingkat tekanan darah, tapi dalam
(SAW),Weighted Product banyak kasus tekanan darah tinggi adalah efek,
(WP),Electre,Technique for Order Prefence by dan bukan penyebab dari hipertensi," kata Dr
Similarity to Ideal Solution (TOPSIS),Analityc Thomas Giles, presiden dari American Society
Hierarchy Process (AHP). Algoritma FMADM of Hypertension dan profesor kedokteran di
adalah : Louisiana State University School of Medicine
1. Memberikan nilai setiap alternatif di New Orleans, LA. "Definisi baru kami
(Ai) pada setiap kriteria (Ci) yang menggabungkan kehadiran atau tidak adanya
sudah ditentukan,dimana nilai tersebut faktor risiko, penanda penyakit awal dan target
diperoleh berdasarkan crisp; i=1,2,...m kerusakan organ, dan lebih akurat mewakili
dan j=1,2,...n. kelainan fisiologis yang berbeda dalam sistem
2. Memberikan nilai bobot (W) yang kardiovaskular dan organ lain yang disebabkan
juga didapatkan berdasarkan nilai crisp. oleh hipertensi."
3. Melakukakan normalisasi matriks
dengan cara menghitung nilai rating
Kriteria klasifikasi diperluas dimaksudkan
kinerja ternormalisasi (rij) dari
untuk meningkatkan identifikasi individu yang
alternatif Ai pada atribut Ci
berisiko pada titik awal dalam perkembangan
berdasarkan persamaan yang
hipertensi. Ini memfokuskan perhatian lebih
disesuaikan dengan jenis atribut
besar pada keseluruhan risiko pasien,
(atribut keuntungan
kardiovaskular individu - tekanan darah menjadi
/benefit=MAKSIMUM atau atribut
bagian penting dari risiko ini. Kriteria
biaya/cost=MINIMUM).Apabila
klasifikasi yang lebih luas harus membantu
berupa atribut keuntungan maka nilai
dokter dalam mengidentifikasi pasien yang
crisp(Xij) dari setiap kolom atribut
beresiko untuk masalah kardiovaskular, bahkan
dibagi dengan nilai crisp MAX (MAX
ketika darah mereka nomor tekanan jatuh dalam
Xij) dari setiap kolom,sedangkan untuk
kategori 'normal'.
atribut biaya,nilai crisp MIN(MIN Xij)
dari tiap kolom atribut dibagi dengan
nilai crisp (Xij) setiap kolom. Definisi baru hipertensi, yang dikembangkan
4. Melakukan proses perengkingan oleh Grup Penulisan American Society of
Hypertension (WG-ASH) ciri penyakit ini
31
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 6, Juli 2016

sebagai sindrom jantung progresif dengan benar hipertensi jika mereka juga menunjukkan
banyak penyebab yang mengakibatkan tanda-tanda awal kerusakan pembuluh darah,
perubahan baik fungsional dan struktural ke sehingga mendorong penyedia layanan
jantung dan sistem vaskular. Para penulis kesehatan untuk menawarkan pengobatan untuk
definisi baru menulis bahwa tahap-tahap awal kelompok ini berisiko . Bergantian, di bawah
hipertensi dapat dimulai sebelum seorang definisi WG-ABU, orang lain dengan tingkat
individu mengembangkan tekanan darah tinggi tekanan darah rendah dan tidak ada tanda-tanda
yang berkelanjutan, dan dapat berkembang kelainan vaskular diklasifikasikan hanya seperti
menjadi kerusakan di jantung, ginjal, otak, biasa, dengan demikian menghindari stigma
pembuluh darah dan organ lainnya, seringkali apapun sebagai risiko penyakit jantung adalah
menyebabkan morbiditas dan kematian dini. tidak berbeda dibandingkan dengan populasi
Penyakit jantung adalah nomor satu penyebab umum.
kematian di Amerika Serikat, diikuti oleh
kanker dan stroke, menurut sampai 2001 data 3. METODE PENELITIAN
yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan 3.1 Tahapan Pengumupulan Data
Pencegahan Penyakit.
Adapun teknik untuk pengumpulan data adalah
Federal pedoman yang diterbitkan pada tahun sebagai berikut :
2003 hipertensi diklasifikasikan dengan
pengukuran tekanan darah, mendirikan a. Wawancara (Interview)
pengukuran sistolik, atau jumlah bagian atas, Merupakan suatu pengumpulan data yang
dari 120 mm Hg, dan pengukuran diastolik, atau dilakukan dengan cara tanya jawab atau dialog
jumlah yang lebih rendah, dari 80 mm Hg secara langsung dengan pihak-pihak yang
sebagai tekanan darah normal. Tingkat tekanan terkait dengan penelitian yang dilakukan. Dalam
darah yang lebih tinggi yang dinilai dalam hal ini penulis melakukan tanya jawab kepada
tahap, dengan tahap 2 hipertensi - pembacaan beberapa penderita penyakit darah tinggi.
dari 160/100 mm Hg dan lebih tinggi - yang
paling parah. Baru WG-ASH definisi hipertensi b. Pengamatan (Observasi)
juga mencakup pementasan hipertensi, tetapi Yaitu metode pengumpulan data dengan cara
selain pengukuran tekanan darah, mengadakan tinjauan secara langsung ke objek
memperhitungkan faktor-faktor lain yang yang diteliti. Untuk mendapatkan data yang
menunjukkan risiko kardiovaskular. Definisi bersifat nyata dan meyakinkan maka penulis
baru berarti bahwa alih-alih mengandalkan melakukan pengamatan langsung kepada
angka tekanan darah saja untuk memprediksi penderita darah tinggi.
resiko setiap pasien terserang penyakit jantung,
risiko ini harus dinilai secara individual dengan c. Studi Pustaka
mengambil beberapa faktor ke rekening. Jadi untuk mendapatkan data-data yang bersifat
satu orang dengan tekanan darah 130/80 mm Hg teoritis maka penulis melakukan pengumpulan
mungkin memiliki tanda-tanda kerusakan, ginjal data dengan cara membaca dan mempelajari
hati mereka atau mata disebabkan oleh tekanan buku-buku, makalah atau pun referensi lain
darah tinggi - sehingga bisa menjadi berisiko yang berhubungan dengan masalah yang
tinggi untuk penyakit kardiovaskular - dibahas.
sementara orang lain dengan pembacaan
tekanan darah yang sama mungkin tidak diteliti. Satu sampel yang kita ambil belum bisa
memiliki kerusakan organ seperti itu, dan dijadikan sebagai kesimpulan dari penilitian,
karena itu berada pada risiko rendah untuk oleh karena itu diperlukan banyak objek
serangan jantung atau stroke. penelitian sebagai pembanding dalam
melakukan observasi.
“Sebagai dokter, menanggapi tekanan darah
pasien dalam isolasi hanya merupakan
pemahaman parsial hipertensi," kata Dr Giles. 3.2 Metode Fuzzy Multiple Atrribute
"Kita sekarang tahu bahwa hipertensi Decision Making (FMADM)
berhubungan dengan banyak indikator yang
terukur kardiovaskular di luar ambang Menurut jurnal fakultas Ilmu Komputer Dian
pengukuran tekanan darah.Definisi baru ini juga Nuuswantoro pada tahun 2013 Fuzzy Multiple
menyempurnakan konsep "prehipertensi", yang Attribute Decision Making (FMADM) adalah
diciptakan pada tahun 2003 pedoman federal. suatu metode yang digunakan untuk mencari
WG-ASH definisi tidak termasuk alternatif optimal dari sejumlah alternatif
"prehipertensi" karena klasifikasi bertujuan dengan kriteria tertentu. Inti dari FMADM
untuk mengidentifikasi beberapa orang dengan adalah menentukan nilai bobot untuk setiap
tingkat tekanan darah rendah dengan benar- atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses
32
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 6, Juli 2016

perankingan yang akan menyeleksi alternatif Usia Nilai Fuzzy


yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 20 - 30 0,4
pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, 30 - 40 0,6
yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif 40 - 50 0,8
dan pendekatan integrasi antara subyektif &
obyektif. Masing-masing pendekatan memiliki 4.1.2 Kriteria Keturunan
kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan
Variabel keturunan dikonversikan dengan
subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan
subyektifitas dari para pengambil keputusan, bilangan Fuzzy dibawah ini :
sehingga beberapa faktor dalam proses Tabel2.Keturunan
perankingan alternatif bisa ditentukan secara
bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, Keturunan Nilai Fuzzy
nilai bobot dihitung secara matematis sehingga Ayah 0,4
mengabaikan subyektifitas dari sistem Ibu 0,6
pengambil keputusan (Kusumadewi,2007). Ayah dan Ibu 0,8

Ada beberapa metode yang dapat digunakan


untuk mnyelesaikan masalah FMADM. antara 4.1.3 Kriteria Berat Badan
lain : (Kusumadewi, 2006) Variabel berat badan dikonversikan dengan
a. Simple Additive Weighting Method
bilangan Fuzzy dibawah ini :
(SAW)
b. Weighted Product (WP) Tabel3.Berat Badan
c. ELECTRE Berat Badan Nilai Fuzzy
d. Technique for Order Preference by 50 - 60 0,4
Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) 61 - 70 0,6
e.Analytic Hierarchy Process (AHP 71 - ∞ 0,8

4. PEMBAHASAN
4.1 Kriteria 4.1.4 Kriteria Merokok
Variabel merokok dikonversikan dengan
Dalam metode penelitian ini ada bobot dan
bilangan Fuzzy dibawah ini :
kriteria yang dibutuhkan untuk menentukan
siapa yang akan terseleksi sebagai penerima Tabel4.Merokok
beasiswa. Adapun kriterianya adalah: Merokok Nilai Fuzzy
Merokok Aktif 0,6
C1 = Usia Merokok Pasif 0,8
C2 = Keturunan
C3 = Berat Badan 4.2 Metode Penelitian
C4 = Merokok Dalam penelitian ini sabagai sampel diambil
dari beberapa orang sebagai contoh :
Untuk mendapat variabel tersebut harus dibuat
dalam sebuah grafik supaya lebih jelas pada Alternatif Hasil Penelitian
gambar 1. C1 C2 C3 C4
Darwin 0,8 0,4 0,6 0,6
Mala 0,6 0,6 0,4 0,8
Ica 0,8 0,8 0,8 0,8

Pembentukan Matriks keputusan dibentuk


berdasarkan table diatas :

[ ]
Gambar 1.Grafik Pembobotan

4.1.1 Kriteria Usia Melakukan normalisasi matriks dengan cara


Variabel kriteria usia dikonfersikan dengan menghitung nilai rating kinerja ternormalisasi
(rij) dari altenatif Ai pada atribut Cj berdasarkan
bilangan fuzzy dibawah ini :
persamaan yang disesuaikan dengan jenis
Tabel1.Usia atribut (atribut keuntungan/benefit = Maksimum
atau atribut biaya/cost = Minimum). Apabila

33
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 6, Juli 2016

berupa atribut keuntungan maka nilai crips (Xij) Mennetukan bobot yang akan digunakan untuk
dari setiap kolom atribut dibag degnan nilai proses perangkingan :
crips Max (Max Xij) dari tiap kolom, sedangkan
untuk atrbut biaya nilai crips Min (Xij) dari tiap W={ }
kolom.
Terakhir menentukan nilai preverensi untuk
setiap alternatif (Vi) dengan cara menjumlahkan
hasil kali antara matriks ternormalisasi (R)
dengan nilai bobot (W). Penjumlahan hasil kali
Perhitungan matriks ternomalisasi menghasilkan angka
sebagai berikut

{ }

{ }
Maka hasil perangkingan adalah sebagai
berikut :
{ } =(10)(1)+(20)(0,75)+(25)(0,75)+(30)(0,75)=6
6,3

{ } =(10)(0,75)+(20)(0,75)+(25)(0,5)+(30)(0,5)=
50

=(10)(1)+(20)(1)+(25)(1)+(30)(1)=85
{ }
Jika diurutkan , , ,dan berdasarkan
nilai akhir yang mempunyai resiko terkena
{ } penyakit darah tinggi adalah sebagai berikut :

Resiko terendah =
{ } Resiko sedang =

Resiko tertinggi =
{ }
Semakin besar nilai akhir itu akan menentukan
apakah seseorang tersebut beresiko atau bahkan
mengidap penyakit darh tinggi.
{ }

{ } 4.3 Implementasi
4.3.1 Implementasi Sistem

Implementasi system bertujuan untuk membuat


{ } perancangan system selama penelitian,menguji
dan mendokumentasikan prosedur dan program
yang diperlukan oleh dokumen perancangan
{ } system yang telah dibuat dan meyelesaikan
pernacangan system yang telah
Melakukan proses penilaian dengan cara disetujui.Adapun aplikasi system penunjang
mengalikan matriks ternormalisasi (R) dengan keputusan ini akan dibuat dengan menggunakan
nilai bobot (W). aplikasi Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access
2007.

[ ] a. Tampilan Awal

Tampilan awal berisi nama aplikasi dan


identitas objek penelitian.Kemudian ada kolom

34
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 6, Juli 2016

isisan identitas pasien,criteria penilaian,serta apakah seseorang beresiko atau bahkan


tombol proses untuk menghitung pembobotan. mengidap penyakit darah tinggi.

5.2 Saran

Untuk meningkatkan kinerja dan


menyempurnakan sistem pendukung keputusan
yang telah dibuat, peneliti berharap semogas
selanjutnya dapat mengembangkan system ini
dengan metode lain atau menambahkan lagi
kriteria pembobotan yang lainnnya.Karena
ketebatasan waktu, penulis hanya membatasi
pada 4 nilai pada setiap kriteria, Untuk
b. Tampilan Hasil Seleksi
pengembangan sistem selanjutnya mungkin
Tampilan hasil seleksi adalah tampilan aplikasi dapat ditambahkan beberapa variabel nilai lain
setelah data-data pasien dimasukan dan telah yang mungkin dapat memperkuat dalam
diproses dengan perhitungan Fuzzy pengambilan keputusan.
MultipleAttribute Decision Making (FMADM) Sistem berbasis web menjadi pengembangan
kemudian akan diproses dan dari hasil yang tepat agar aplikasi dapat diakses dimana
perhitungan akan otomatis tersimpan dalam saja, mengingat dewasanya penyakit darah
tinggi ini merupakan penyakit yang banyak
database yang nantinya akan diproses lebih
diderita oleh masyarakat namun tidak disadari
lanjut. gejalanya.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Muhamad Muslihudin & A. Wulan
Arumita. (2016). Pembuatan Model
Penilaian Proses Belajar Mengajar
Perguruan Tinggi Menggunakan Fuzzy
Simple Additive Weighting (Saw)(Sudi:
Stmik Pringsewu).
SEMNASTEKNOMEDIA. AMIKOM
Yogyakarta.
5. PENUTUP
[2] Khamaludin,Asep (2012).Penentuan
5.1 Kesimpulan penerimaan beasiswa dengan
menggunakan metode SAW.Seminar
Dengan adanya system pengambilan keputusan nasional informatika
Mendiagnosa penyakit darah tinggi dapat [3] Turban, Efraim.2005.Decision Support
disimpulkan bahwa : Systems and Intelligent Systems, edisi
Bahasa Indonesia jilid 1.Penerbit
a. Sistem dapat memberikan alternative Andi.Yogyakarta.
keputusan dengan menggunakan metode [4] Nugroho, A.2010. Rekayasa Perangkat
Fuzzy MultipleAttribute Decision Making Lunak Berorientasi Objek dengan Metode
USDP. Penerbit Andi.
(FMADM) dapat diterpakan untuk
[5] Oktaputra,Wahyu Alif (2014). sistem
menentukan apakah seseorang memiliki pendukung keputusan kelayakan pemberian
resiko bahkan terdiagnosa menderita kredit motor menggunakan metode simple
penyakit darah tinggi. additive weighting pada perusahaan leasing
b. Sistem yang dibangun dapat Mengurangi hd finance .
tingkat kesalahan dalam mendiagnosa [6] Kusumadewi, Sri. (2005). Pencarian Bobot
penyakit darah tinggi. Atribut Pada Multiple-Attribute Decision
Making dengan Pendekatan Objektif
c. Dengan adanya aplikasi system
Menggunakan Algoritma Genetika.
[7] Saputra,Darwin (2014).Jurnal Sistem
pengambilan keputusan mendiagnosa penyakit
Penunjang Keputusan penerimaan siswa
darah tinggi yang dibuat dengan menggunakan baru menggunakan metode Simple Additive
aplikasi Visula Basic 6.0 dan Microsoft Access Weighting (SAW).
2007 ini sangat membantu dalam menentukan

35
Jurnal TAM (Technology Acceptance Model) Volume 6, Juli 2016

[8] Oktafiato, Satria Abadi, I Made Asta


Ambara. 2013. Penentuan Sekolah Terbaik
Tingkat Sma Se Kabupaten Pringsewu
Dengan Metode Fuzzy Saw (Simple
Additive Waighting). KNSI 2013. STMIK
Bumigora Mataram.

36

Anda mungkin juga menyukai