Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP FAKTOR-K

PADA TRANSFORMATOR

Eka Rahmat Surbakti, Masykur Sj


Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)
Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA
e-mail: ekarahmatsurbakti@gmail.com

Abstrak

Harmonisa adalah gelombang sinus arus dan tegangan yang mempunyai frekuensi kelipatan integer
(bilangan bulat) dari frekuensi dasarnya. Dalam sistem distribusi tenaga listrik harmonisa ini akan
menghasilkan nilai faktor-k pada transformator. Nilai faktor-k ini sangat dipengaruhi oleh frekuensi
sehingga akan mengakibatkan bertambahnya rugi estimasi pada transformator. Dalam paper ini
pengukuran harmonisa dilakukan pada tiga buah trnsformator distribusi milik PT PLN (Persero) Cabang
Medan, rayon Kota Medan. Data hasil pengukuran dibandingkan dengan standar yang ditetapkan oleh
IEEE std 519. THD arus dari ketiga transformator telah melebihi standar yaitu diatas 15% untuk orde <
11 dan diatas 7% untuk orde 11≤ h <17 sedangkan THD tegangan dari ketiga transformator tidak
melebihi standar yaitu masih dibawah 5%. Nilai faktor-k terbesar yang dihasilkan arus harmonisa terjadi
pada transformator MK609 yaitu pada phasa R sebasar 27.918, pada phasa S sebesar 36.461 dan pada
phasa T sebesar 19.933.

Kata Kunci: harmonisa, faktor-k, transformator distribusi

1. Pendahuluan harmonisa arus yang digunakan adalah


harmonisa ganjil yaitu orde ke-3 s/d orde ke-15.
Pemakain peralatan listrik seperti
computer, mesin las, televisi, mesin foto kopi 2. Harmonisa pada Transformator
dan sebagainya yang merupakan beban non-
linier sudah menjadi hal yang biasa dewasa ini. Transformator adalah suatu alat listrik
Beban non-linier ini merupakan sumber yang dapat memindahkan dan mengubah energi
harmonisa yang bersifat merugikan pada sistem listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke
tenaga listrik. Salah satu komponen dalam rangkaian listrik yang lain melalui suatu
sistem distribusi ketenagalistrikan adalah gandengan magnet dan berdasarkan prinsip
transformator distribusi. Transformator induksi-elektromagnet.
distribusi merupakan alat yang memegang Kerja transformator yang berdasarkan
peranan penting sehingga sangat penting untuk induksi electromagnet menghendaki adanya
dilakukan penelitian untuk menjaga kualitas gandengan magnet antara rangkaian primer dan
kerja dari transformator distribusi. Oleh karena sekunder. Gandengan magnet ini berupa tipe inti
itu perlu dilakukan analisis yang memberikan dan tipe cangkang.
hasil seberapa besar pengaruh harmonisa Apabila kumparan primer dihubungkan
terhadap faktor-k pada transformator distribusi. dengan sumber tegangan bolak-balik maka fluks
Dari analisis ini akan diketahui bagaimana bolak-balik akan muncul di dalam inti, karena
pengaruh harmonisa terhadap faktor-k pada kumparan tersebut membentuk jaringan tertutup
transformator dan pengaruhnya terhadap maka mengalirlah arus primer. Akibat adanya
kapasitas transformator tersebut. Penelitian ini fluks di kumparan primer terjadi pula induksi di
dilakukan terhadap tiga transformator distribusi kumparan sekunder karena pengaruh induksi
milik PT PLN (Persero) Cabang Medan, rayon dari kumparan primer, maka mengalirlah arus
Medan Kota. Harmonisa yang dibahas meliputi sekunder jika rangkaian sekunder dibebani,
harmonisa arus dan harmonisa tegangan dimana sehingga energi listrik dapat ditransfer
keseluruhan (secara magnetisasi) [1].

-58- copyright @ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL. 3 NO. 2/Agustus 2013

rating K-factor adalah 4,9,13,20,30,40,50.


Ф Ketika k-faktor melebihi 4, menjadi perlu untuk
e= - N (Volt) (1)
menggunakan K-rated transformer atau derate a
standard transformer. Faktor derating untuk
Dimana:
standar non-harmonic transformator dapat
e = Gaya gerak listrik (Volt) dihitung dengan menggunakan metode dari
N = Jumlah lilitan
Ф
IEEE C57.100-1986, yaitu [3]:
= Perubahan fluks magnetik (Weber/detik) .
D= (3)
.
Fluks yang dihasilkan oleh arus Dimana:
pemagnetan IM tidak seluruhnya merupakan D = derating factor
fluks bersama (ФM), sebagian hanya mencakup K = faktor-k
kumparan primer (Ф1) atau mencakup kumparan
sekunder saja (Ф2). Dalam model rangkaian Harmonisa didefenisikan sebagai
ekivalen yang dipakai untuk menganalisis kerja gelombang-gelombang sinus (arus dan
suatu transformator, adanya fluks bocor Ф1 tegangan) yang mempunyai frekuensi kelipatan
dengan mengalami proses transformasi dapat integer (bilangan bulat) dari frekuensi
ditunjukan sebagai reaktansi X1 dan fluks bocor fundamentalnya.(di Indonesia adalah 50 Hz) [4].
Ф2 dengan mengalami proses transformasi dapat Jika frekuensi pada 50/60 Hz (Indonesia
ditunjukan sebagai X2 sedang rugi tahanan menggunakan 50 Hz) dikatakan sebagai
ditunjukan dengan R1 dan R2, dengan demikian frekuensi fundamental/ frekuensi dasar (f), maka
model rangkaian dapat dituliskan seperti jika gelombang tersebut mengalami distorsi atau
Gambar 1dibawah ini [1]: dikatakan harmonisa bila mengalami kelipatan
frekuensi dari frekuensi dasarnya, misalnya
harmonik kedua (2f) pada 100 Hz , ketiga (3f)
150 Hz dan harmonisa ke-n memiliki frekuensi
nf. Gelombang-gelombang ini akan menumpang
pada gelombang frekuensi dasarnya dan akan
terbentuk gelombang cacat yang merupakan
penjumlahan antara gelombang murni dengan
gelombang harmonisa ke-3 seperti ditunjukkan
oleh Gambar 2 sebagai berikut [5]:
Gambar 1. Rangkaian transformator ideal

Salah satu pengaruh dari arus harmonisa


adalah timbulnya nilai faktor-k. Semakin besar
nilai arus harmonisa yang timbul maka nilai
faktor-k juga akan tinggi. Nilai dari faktor-k ini
sangat dipengaruhi oleh frekuensi yang
mengakibatkan bertambahnya rugi estimasi
transformator. Faktor-k ini didefinisikan sebagai
penjumlahan dari kuadrat arus harmonisa dalam
p.u dikali dengan kuadrat dari urutan harmonisa.
Dibentuk dengan persamaan sebagai berikut [2]:
∑∞
K= ∑∞
(2)
Dimana: Gambar 2 Gelombang fundamental yang
K = faktor-k terdistorsi harmonisa ke-3
Ih = harga arus harmonisa ke-h
h = orde harmonisa (2,3,4,5,...) Standar harmonisa yang digunakan adalah
standar IEEE 519 “ IEEE Recommended
Transformator khusus dirancang untuk Practices and Requiretment for harmonic
digunakan dengan beban non-linear ditandai Control in electric in Electrical Power System “,
"cocok untuk beban arus non-sinusoidal dengan ada dua kriteria yang digunakan untuk
K-faktor yang tidak melebihi" dimana standar mengevaluasi distorsi harmonisa yaitu: batasan

-59- copyright @ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL. 3 NO. 2/Agustus 2013

untuk harmonisa arus (%THDI) seperti Adapun peralatan yang digunakan dalam
ditunjukkan oleh Tabel 1 dan batasan harmonisa melakukan pengukuran pada trafo tersebut
tegangan (%THDV) seperti ditunjukkan oleh adalah Power Quality Analyzer Fluke 435,
Tabel 2 sebagai berikut [6]: laptop dan kabel penghubung. Alat ukur Power
Tabel 1 Standar harmonisa arus IEEE 519 [6] Quality Analyzer Fluke 435 dapat ditujukkan
Harmonic Order
Total oleh Gambar 4 sebagai berikut:
11<
ISC/I L n< 17≤n 23≤n Harmonic
n<1 ≥35
11 <23 <35 Distortion
7
<20 4,0 2,0 1,5 0,6 0,3 5,0
20-50 7,0 3,5 2,5 1,0 0,5 8,0
50-
10 4,5 4,0 1,5 0,7 12,0
100
100-
12 5,5 5,0 2,0 1,0 15,0
1000
>1000 15 7,0 6,0 2,5 1,4 20,0

Tabel 2 Standar harmonisa tegangan IEEE 519


[6] Gambar 4 Power Quality Analyzer Fluke 435
Maximum System Voltage
Distortion Below 69 69 – 161
>161 kV
(%) kV kV Adapun gambar penempatan alat ukur
Individual pada ketiga trafo dapat ditunjukkan oleh Gambar
3,0 1,5 1,0
Harmonic
Total 5 sebagai berikut:
5,0 2,5 1,5
Harmonic

3. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap tiga buah


trafo tiang pada tanggal 01 Maret 2013 milik PT
PLN (Persero) Cabang Medan, area Medan
Kota. Trafo pertama dengan kode gardu MK609
terletak di Jalan Utama Gang Tengah, Trafo
kedua dengan kode gardu MK676 terletak di
Jalan Halat depan Jalan Semen dan trafo ketiga
dengan kode gardu MK705 terletak di Jalan
Halat Gang Makmur. Pada penelitian ini akan
dilakukan alir penelitian seperti Gambar 3
sebagai berikut:

Pengambilan data

Gambar 5 Blok diagram pengukuran


Menghitung besar arus beban
penuh

4. Hasil Pengukuran dan Analisis


Menghitung arus hubung
singkat Setelah dilakukan pengukuran maka data
yang diperoleh akan analisa untuk mengetahui
Bandingkan THD arus dan THD
tegangan dari pengukuran
nilai faktor-k dari ketiga transformator
dengan standar IEEE std 519-
1992 distribusi. Data dan analisa hasil pengukuran
dari ketiga transformator dapat dilihat sebagai
Menghitung nilai faktor -k (K)
berikut:
dari ketiga transformator

a. Trafo dengan kode gardu MK609


Menghitung derating factor (D)
dari ketiga transformator
Pengambilan data harmonisa arus pada trafo
ini dilakukan pada pukul 11.30 WIB seperti
yang ditunjukkan oleh Tabel 3 sebagai
Gambar 3 Diagram alir penelitian berikut:

-60- copyright @ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL. 3 NO. 2/Agustus 2013

Tabel 3 Hasil pengukuran harmonisa arus pada Tabel 4 Hasil pengukuran harmonisa arus pada
transformator MK609 transformator MK676
Harmonik Harmonik
Phasa IHD (%) Arus (A) Urutan Phasa IHD (%) Arus (A) Urutan
ke: ke:

3 53.4 19.758 Nol 3 44.6 8.474 Nol

5 37.2 13.764 Negatif 5 18.9 3.591 Negatif

7 34.0 12.58 Positif 7 10.0 1.9 Positif

R 9 44.2 16.354 Nol R 9 16.4 3.116 Nol

11 33.3 12.321 Negatif 11 7.1 1.349 Negatif

13 7.2 2.664 Positif 13 8.9 1.691 Positif

15 21.2 7.844 Nol 15 3.4 0.646 Nol

3 81.1 3.244 Nol 3 32.8 3.28 Nol

5 75.6 3.024 Negatif 5 24.3 2.43 Negatif

7 67.2 2.688 Positif 7 14.1 1.41 Positif

S 9 59.2 2.368 Nol S 9 21.3 2.13 Nol

11 52.7 2.108 Negatif 11 15.9 1.59 Negatif

13 30.5 1.22 Positif 13 6.7 0.67 Positif

15 12.6 0.504 Nol 15 9.5 0.95 Nol

3 45.6 9.12 Nol 3 40.1 5.614 Nol

5 36.6 7.32 Negatif 5 14.9 2.086 Negatif

7 13.1 2.62 Positif 7 2.6 0.364 Positif

T 9 21.1 4.22 Nol T 9 17.0 2.38 Nol

11 30.6 6.12 Negatif 11 7.8 1.092 Negatif

13 22.3 4.46 positif 13 5.1 0.714 positif

15 4.6 0.92 Nol 15 7.3 1.022 Nol

b. Trafo dengan kode gardu MK676 c. Trafo dengan kode gardu MK705
Pengambilan data harmonisa arus pada trafo Pengambilan data harmonisa arus pada trafo
ini dilakukan pada pukul 14.20 WIB seperti ini dilakukan pada pukul 15.00 WIB seperti
yang ditunjukkan oleh Tabel 4 sebagai yang ditunjukkan oleh Tabel 5 sebagai
berikut: berikut:

-61- copyright @ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL. 3 NO. 2/Agustus 2013

Tabel 5 Hasil pengukuran harmonisa arus pada Berikut ini akan dianalisis THD arus dan
transformator MK705 THD tegangan pada masing-masing
Harmonik transformator berdasarkan standar IEEE519.
Phasa IHD (%) Arus (A) Urutan
ke: Didalam perhitungan arus hubung singkat (ISC)
yang digunakan adalah arus hubung singkat
3 40.8 2.856 Nol yang ada pada PCC (Point of Comman
5 12.5 0.875 Negatif Caupling) sedangkan IL adalah arus beban
nominal. Adapun hasil analisis yang dilakukan
7 11.9 0.833 Positif dapat ditunjukkan oleh Tabel 7 dan Tabel 8
R 9 32.2 2.254 Nol sebagai berikut:

11 16.8 1.176 Negatif Tabel 7 Analisa THD arus transformator


Traf ph IL ISC/I Ran Peng Stand Keteran
13 1.9 0.133 Positif o asa ge ukura ar gan
L
n (%) (%)
15 12.0 0.84 Nol Analisa THD arus orde <11
R 37 3465 >10 52.10 15 Melebihi
3 90.5 2.715 Nol MK .4 00
609 S 4 3205 >10 48.15 15 Melebihi
5 73.3 2.199 Negatif
4.7 00
T 20 6410 >10 46.11 15 Melebihi
7 38.3 1.149 Positif .9 00
R 19 6748 >10 85.7 15 Melebihi
S 9 48.9 1.467 Nol MK .3 00
676 S 10 1282 >10 142.5 15 Melebihi
11 54.9 1.647 Negatif
1.9 00
T 14 9158 >10 63.53 15 Melebihi
13 34.6 1.038 Positif .5 00
R 7 1831 >10 54.77 15 Melebihi
15 8.9 0.267 Nol MK 7 00
705 S 3 4273 >10 131.9 15 Melebihi
3 54.5 4.36 Nol 9.7 00 8
T 8 1602 >10 70.17 15 Melebihi
5 21.6 1.728 Negatif
7.4 00
Analisa THD arus orde 11≤ h <17
7 18.2 1.456 Positif
R 37 3465 >10 11.88 15 Melebihi
MK .4 00
T 9 34.0 2.72 Nol 609 S 4 3205 >10 19.69 15 Melebihi
4.7 00
11 18.2 1.456 Negatif
T 20 6410 >10 11.84 15 Melebihi
.9 00
13 8.6 0.688 positif
R 19 6748 >10 40.13 15 Melebihi
MK .3 00
15 16.5 1.32 Nol 676 S 10 1282 >10 62.18 15 Melebihi
1.9 00
T 14 9158 >10 38.14 15 Melebihi
Berikut ini akan dihitung Arus Beban .5 00
R 7 1831 >10 20.73 15 Melebihi
Penuh (IFL) dan Arus Hubung Singkat (ISC) pada MK 7 00
ketiga transformator. Ketiga transformator 705 S 3 4273 >10 65.50 15 Melebihi
disuplai dari penyulang yang sama yaitu 9.7 00
T 8 1602 >10 26.03 15 Melebihi
penyulang TT5 dengan nilai megavoltampere 7.4 00
hubung-singkat (MVAsc) yang sama yaitu
sebesar 68.240 kVA. Adapun nilai perhitungan Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa THD
yang dilakukan dapat ditunjukkan oleh Tabel 6 arus pada setiap transformator telah melebihi
sebagai berikut: standar IEEE 519.
Tabel 6 Perhitungan Arus Beban Penuh (IFL) dan Tabel 8 Analisa THD tegangan transformator
Arus Hubung Singkat (ISC) Trafo Pha VTHD VTHD Keterangan
Trafo IFL = (A) ISC = (A) sa Pengukuran Standar
√ √ ( )
(%) (%)
MK609 144.33 98495.96
R 1.7 5.0 Tidak melebihi
MK676 230.94 98495.96
MK609 S 1.4 5.0 Tidak melebihi
MK705 144.33 98495.96
T 1.3 5.0 Tidak melebihi
R 2.1 5.0 Tidak melebihi
MK676 S 1.9 5.0 Tidak melebihi

-62- copyright @ DTE FT USU


SINGUDA ENSIKOM VOL. 3 NO. 2/Agustus 2013

T 1.9 5.0 Tidak melebihi 1. THD arus dari ketiga trafo saat pengukuran
R 1.8 5.0 Tidak melebihi
MK705 S 1.7 5.0 Tidak melebihi
pada tanggal 01 Maret 2013 telah melebihi
T 2.2 5.0 Tidak melebihi standar yang ditetapkan IEEE std 519 yaitu
diatas 15% untuk orde <11 dan diatas 7%
Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa THD untuk orde 11≤ h <17.
tegangan pada setiap transformator tidak ada 2. THD tegangan dari ketiga transformator
yang melebihi standar IEEE 519. saat pengukuran pada tanggal 01 Maret
2013 tidak melebihi standar IEEE std 519
Berikut ini adalah perhitungan Faktor-k yaitu masih dibawah 5%.
(K) dan derating factor (D) serta penurunan 3. Nilai faktor-k terbesar yang dihasilkan arus
kapasitas pada setiap transformator. harmonisa terjadai pada transformator
MK609 yang diukur pada tanggal 01 Maret
Tabel 9 Perhitungan Faktor-k (K) dan derating 2013 pukul 11.30 WIB yaitu pada phasa R
factor (D) sebesar 27.918, phasa S sebesar 36.461 dan
Trafo Phasa Faktor-k Derating Penurunan phasa T sebesar 19.933.
(K) factor (D) kapasitas
trafo (%)
R 27.918 0.222 77.8 6. Ucapan Terima Kasih
MK609 S 36.461 0.178 82.2
T 19.933 0.288 71.2
R 6.658 0.575 42.5 Penulis mengucapkan terima kasih kepada
MK676 S 10.972 0.435 56.5 Rehmuli Surbakti dan Sumartin Pa selaku orang
T 6.319 0.590 41.0 tua penulis, Ir. Masykur Sj, MT selaku dosen
R 13.923 0.372 62.8
MK705 S 33.692 0.190 81.0
pembimbing, juga Ir. Eddy Warman, Syiska
T 17.441 0.318 68.2 Yana, ST, MT selaku dosen penguji penulis
yang sudah membantu penulis dalam
Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa nilai menyelesaikan paper ini, serta teman-teman
faktor-k dari ketiga transformator sangat besar penulis yang sudah memberikan dukungan
shingga perlu dilakukan derating ulang terhadap selama pembuatan paper ini.
ketiga transformator agar transformator dapat
bekerja secara maksimal. Penurunan kapasitas 7. Daftar Pustaka
dari masing-masing transformator dapat
ditunjukkan oleh grafik pada Gambar 6 sebagai [1]. Zuhal. 1995. Dasar Teknik Tenaga Listrik
berikut: dan Elektronika Daya. Jakarta: Gramedia.
[2]. De La Rosa, Francisco C., Harmonics and
100 Power Systems, CRC Press, New York:
90 2006.
80
70
[3]. Wakileh, GJ, Power System Harmonics,
60 Phasa R
Fundamental and Filter Design, Springer
50 Velag Press: 2001.
40 Phasa S
30 [4]. Dugan, Roger C., Electric Power System
20 Phasa T Quality, Edisi Kedua, McGraw-Hill: 2004.
10 [5]. C.Sankaran,Power Quality, USA: CRC
0
Trafo Trafo Trafo Press LLC,2002.
MK609 MK676 MK705 [6]. IEEE std 519-1992. IEEE Recommended
Practices and Requirements for Harmonic
Gambar 6 Penurunan kapasitas dari masing- Control in Electrical Power Systems.
masing transformator

5. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis dari data yang


diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:

-63- copyright @ DTE FT USU

Anda mungkin juga menyukai