Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar Negara
“Pancasila sebagai dasar negara” sering disebut dasar falsafah negara , ideologi negara. Dalam hal ini
Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan negara. Dengan kata lain, Pancasila
digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara.
Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat Pembukaan UUD 1945 dan
sebagaimana tertuang dalam Memorandum DPR-GR 9 Juni 1966 yang menandaskan Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia
menjadi dasar negara Republik Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara, artinya Pancasila dijadikan sebagai dasar untuk mengatur
penyelenggaraan pemerintahan negara. Pancasila menurut Ketetapan MPR No. III/MPR/2000
merupakan "sumber hukum dasar nasional".
Pancasila sbg dasar negara kita dirumuskan dari nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia yang berasal
dari pandangan hidup bangsa yang merupakan kepribadian bangsa, perjanjian luhur serta tujuan yang
hendak diwujudkan. Karena itu pancasila di jadikan ideologi negara.
Pancasila merupakan kesadaran cita-cita hukum serta cita-cita moral luhur yang memiliki suasana
kejiwaan serta watak bangsa Indonesia, melandasi proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.
Untuk mewujudkan tujuan proklamasi kemerdekaan maka panitia persiapan kemerdekaan Indonesia
(PPKI) telah menetapkan UUD 1945 merupak hukum dasar yang tertulis yang mengikat pemerintah,
setiap lembaga/masyarakat, warga negara dan penduduk RI pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah
proklamasi kemerdekaan
PEMBUKAAN UUD 1945 DALAM HUBUNGANNYA DENGAN BATANG TUBUH UUD 1945, MEMPUNYAI
KEDUDUKAN :
• Hubunganya dengan tertib hukum Indonesia, maka Pembu-kaan UUD 1945 mempunyai
kedudukan yang terpisah dari batang tubuh UUD 1945. Sebagai Pokok Kaidah Negara yang
fundamental, Pem-bukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada batang tubuh
UUD 1945.
• Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum tertinggi dan mempunyai kedudukan lebih
tinggi.
• Pembukaan merupakan Pokok Kaidah Negara fundamental yang menentukan adanya UUD
Negara tersebut (sumber hukum dasar).
• Pembukaan UUD 1945, mengandung pokok-pokok pikiran yang akan diwujudkan dalam pasal-
pasal UUD 1945.
MAKNA PEMBUKAAN UUD 1945 DALAM PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA
Pembukaan yang telah dirumuskan secara padat dan khidmat dalam empat alinea itu, setiap
alinea kata-katanya mengandung arti dan makna yang sangat dalam, mempunyai nilai-nilai yg
universal & lestari.
Lestari, krn mampu menampung dinamika masyara-kat, dan akan tetap menjadi landasan
perjuangan bangsa dan negara selama bangsa Indonesia tetap setiap kepada Negara Proklamasi
17 Agustus 1945.
Lambang sila pertama adalah bintang. Bintang dimaksudkan sebagai sebuah cahaya, mengandung makna
nur (Cahaya). Bintangnya memiliki 5 sudut maksudnya untuk menerangi dasar Negara yang lima dan
tujuan Negara yang lima. Sedangkan warna hitam melambangkan warna alam atau warna asli.
Lambang sila kedua adalah rantai. Mata rantai yang berbentuk segi empat melambangkan laki-laki
sedangkan lingkaran adalah perembuat. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan satu sama
lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti rantai.
Makna sila ini adalah:
a) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
b) Saling mencintai sesama manusia.
c) Mengembangkan sikap tenggang rasa.
d) Tidak semena-mena terhadap orang lain.
e) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
f) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
g) Berani membela kebenaran dan keadilan.
h) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Dunia Internasional dan dengan
itu harus mengembangkan sikap saling hormat- menghormati dan bekerjasama dengan bangsa
lain.
3. ( Persatuan Indonesia )
Lambang sila ketiga adalah pohon beringin. Pohon beringin merupakan pohon yang besar di mana banyak
orang bisa berteduh di bawah naungan Negara Indonesia. Selain itu, pohon beringin memiliki sulur dan
akar yang menjalar ke mana- mana namun tetap berasal dari satu pohon yang sama, seperti halnya
keragaman suku bangsa yang menyatu dibawah nama Indonesia.
Makna sila ini adalah:
a) Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b) Rela berkorban demi bangsa dan negara.
c) Cinta akan Tanah Air.
d) Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.
e) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber- Bhinneka Tunggal Ika.
4. ( Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaaan dalam
permusyawaratan / perwakilan )
Lambang sila keempat adalah kepala banteng. Kepala banteng merupakan hewan sosial yang suka
berkumpul seperti halnya musyawarah di mana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan
sesuatu.
Makna sila ini adalah:
a) Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
b) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
c) Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil keputusan bersama.
d) Berrembug atau bermusyawarah sampai mencapai konsensus
atau kata mufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan.
5. ( Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia )
Lambang sila kelima adalah padi dan kapas. Padi dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia
yakni pangan dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran yang merupakan tujuann
utama bagi sila ke lima ini.
Makna sila ini adalah:
a) Bersikap adil terhadap sesama.
b) Menghormati hak-hak orang lain.
c) Menolong sesama.
d) Menghargai orang lain.
e) Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama.