BST Moluskum Kontagiosum PDF
BST Moluskum Kontagiosum PDF
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
Oleh :
Fauzan Nashrullah 1840312461
Preseptor :
dr. Tutty Ariani SpDV
1
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Pendahuluan
2
1.2 Definisi
1.3 Epidemiologi
1.4 Etiologi
3
didapatkan prevalensi MCV II sebesar 60 %. Molluscum Contagiosum Virus
(MCV) merupakan imunogen yang lemah. Sekitar sepertiga pasien tidak
memproduksi antibodi terhadap MCV, sehingga seringkali didapatkan serangan
berulang.1,3,9,13,14 Tiga subtipe dari MCV telah diidentifikasi, semuanya memiliki
presentasi klinis yang mirip dan tidak terlokalisir pada bagian tubuh tertentu
(misalnya genital). Molluscum contagiosum virus tipe-1 (MCV-1) adalah subtipe
yang paling ditemukan pada pasien, sedangkan MCV-3 jarang ditemukan. Sebagai
contoh, analisis dari 106 MCV terisolasi secara klinis mengindikasikan
kemunculan MCV-1, -2, dan -3 dengan perbandingan 80 : 25 : 1.3,5,9,14
1.5 Diagnosis
4
Gambar 1. Lesi Moluskum kontagiosum.4
Lesi jarang didapatkan pada daerah telapak tangan dan telapak kaki. Pada
orang dewasa lesi dapat pula ditemui di daerah perigenital dan perianal. 1,2,6,7,9-14
Hal ini berkaitan dengan penularan virus melalui hubungan seksual. Lesi
moluskum kontagiosum harus dapat dibedakan dengan verucca vulgaris,
kondiloma akuminata, varisela, herpes simpleks, papiloma, syringoma dan tumor
adneksa lain.1,3,7,10-12 Penegakan diagnosis moluskum kontagiosum secara pasti
dapat ditegakkan dengan pemeriksaan fisik lesi yang cermat. Pemeriksaan
histopatologi moluskum kontagiosum menunjukkan gambaran proliferasi sel-sel
stratum spinosum yang membentuk lobules disertai central cellular dan viral
debris. Lobulus intraepidermal dipisahkan oleh septa jaringan ikat dan didapatkan
badan moluskum di dalam lobulus berupa sel berbentuk bulat atau lonjong yang
mengalami degenerasi keratohialin.2,11-13 Pada stratum basalis dijumpai gambaran
mitosis sel dengan pembesaran nukleus basofilik. Pada fase lanjut dapat ditemui
sel yang mengalami proses vakuolisasi sitoplasmik dan didapatkan globi
eosinofilik. Beberapa kasus lesi moluskum kontagiosum dengan infeksi sekunder,
didapatkan gambaran inflamasi predominan limfosit dan neutrophil pada
pemeriksaan histopatologi.1,2,12,14
5
Gmabar 2. Potongan media. Terlihat badan moluskum intrasitoplasmik
(pewarnaan ungu merah muda) dalam keratinosit. 12
6
peradangan.9,10 Sering mengenai anak – anak dan terutama bagian tubuh distal
yang rentan terhadap trauma.10-12 Lesi berupa papul eritematosa, berkembang
cepat hingga mencapai ukuran 1 cm, bertangkai dan mudah berdarah. Lesi
biasanya bersifat soliter.11,13
1.8 Penatalaksanaan
7
Gambar 5. Terapi moluskum kontagiosum.5
Bedah Beku (Cryosurgery) merupakan salah satu terapi yang umum dan
efisien digunakan dalam pengobatan moluskum kontagiosum, terutama pada lesi
predileksi perianal dan perigenital. Bahan yang digunakan adalah nitrogen cair.
Aplikasi menggunakan lidi kapas pada masing-masing lesi selama 10-15
detik.Pemberian terapi dapat diulang dengan interval 2-3 minggu.Efek samping
meliputi rasa nyeri saat pemberian terapi, erosi, ulserasi serta terbentuknya
jaringan parut hipopigmentasi maupun hiperpigmentasi. 1,3
8
terapi dapat diulang sekali seminggu.Terapi ini membutuhkan perhatian khusus
karena mengandung mutagen yaitu quercetin dan kaempherol.Efek samping lokal
akibat penggunaan bahan ini meliputi erosi pada permukaan kulit normal serta
timbulnya jaringan parut. Efek samping sistemik akibat penggunaan secara luas
pada permukaan mukosa berupa neuropati saraf perifer, gangguan ginjal, ileus,
leukopeni dan trombositopenia.3,5 Podofilotoksin merupakan alternatif yang lebih
aman dibandingkan podofilin. Sebanyak 0,05 ml podofilotoksin 5% diaplikasikan
pada lesi 2 kali sehari selama 3 hari. Kontraindikasi absolut kedua bahan ini pada
wanita hamil.3
9
1.9 PROGNOSIS
Pasien akan sembuh spontan, tapi biasanya setelah waktu yang lama,
berbulan – bulan sampai tahunan. Dengan menghilangkan semua lesi, penyakit ini
jarang atau tidak residif.3,5
10
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An.Fa
Umur : 5 tahun / 9/11/2014
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Tidak Ada
Alamat : Jorong Pasar Baru Nagari Koto Gadang Guguak Kec.
Gunung Talang Kab. Solok
Status : Belum menikah
Agama : Islam
Suku : Minang
Negeri Asal : Indonesia
II. ANAMNESIS
Pasien perempuan, berusia 5 tahun datang ke Poliklinik Kulit dan
Kelamin RSUP. Dr. M. Djamil Padang bersama orang tua pada tanggal 27
Juni 2019, dengan :
a. Keluhan Utama
Bintik-bintik sewarna kulit pada bokong anak yang kadang terasa gatal
bertambah banyak sejak 6 bulan yang lalu
b. Riwayat Penyakit Sekarang
- Awalnya bintik-bintik tersebut sudah ada ± 1 tahun yang lalu pada
bagian bokong, anak mengeluhkan bintik-bintik sewarna kulit pada
bokong anak, yang kadang terasa gatal kemudian 6 bulan ini semakin
bertambah banyak dan menjalar ke punggung, dada, leher, paha dan
tangan kanan
- Keluhan bintik-bintik sewarna kulit seperti ini dari lahir tidak ada
- Warna pada bintik-bintik tidak ada kemerahan
- Riwayat menggaruk didaerah yang gatal ada, tetapi tidak sampai
menimbulkan luka lecet.
11
- Riwayat berkontak dengan penderita dengan keluhan yang sama ada
c. Riwayat Pengobatan
- Pasien belum pernah berobat penyakit ini sebelumnya
- Riwayat pemberian tablet Kalsium
d. Riwayat Penyakit Dahulu
- Pasien pernah jatuh dari motor dan menyebabkan fraktur di tangan
kanan sejak ± 2 tahun yang lalu
e. Riwayat Penyakit Keluarga/Riwayat Atopi/Alergi
- Abang pasien pernah terdapat bintik-bintik sewarna kulit yang sama
seperti pasien 1 tahun yang lalu, dan sembuh sendiri tanpa pengobatan
- Riwayat bermain bersama ada
- Riwayat pemakaian handuk bersama ada
- Bersin pagi hari (-), asma (-), mata merah, gatal dan berair(-), alergi
makanan (-), alergi obat (-)
f. Riwayat Pekerjaan, Sosial, Kebiasaan
- Mandi 1-2x sehari, menggunakan sabun
- Mengganti baju 2x sehari
- Tetangga/teman sepermainan pasien tidak ada yang terkena penyakit
ini
12
Pemeriksaan torak : Diharapkan dalam batas normal
Pemeriksaan abdomen : Diharapkan dalam batas normal
Pemeriksaan ekstremitas : Akral hangat, perforasi baik
Status Dermatologikus
13
Gambar. Pasien dengan lesi Moluskum
IV. RESUME
Seorang pasien laki-laki, berusia 5 tahun datang ke Poliklinik Kulit dan
Kelamin RSUP. Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 27 Juni 2019 dengan keluhan
bintik-bintik sewarna kulit pada bokong anak yang kadang terasa gatal bertambah
banyak sejak 6 bulan yang lalu. Awalnya bintik-bintik tersebut sudah ada ± 1
tahun yang lalu pada bagian bokong, anak mengeluhkan bintik-bintik sewarna
kulit pada bokong anak, yang kadang terasa gatal kemudian 6 bulan ini semakin
bertambah banyak dan menjalar ke punggung, dada, leher, paha dan tangan kanan.
Abang pasien pernah terdapat bintik-bintik sewarna kulit yang sama seperti
pasien 1 tahun yang lalu, dan sembuh sendiri tanpa pengobatan. Riwayat bermain
dan pakai handuk bersama ada. Pasien belum pernah berobat penyakit ini
sebelumnya. Pasien pernah mengalami fraktur di tangan kanan dan saat ini masih
mengonsumsi tablet Kalsium.
Dari pemeriksaaan dermatologikus ditemukan lesi moluskum di daerah
Bokong, punggung, dada, leher, paha dan tangan dengan distribusi terlokalisir
unilateral, bentuk bulat, susunan tidak khas, batas tegas, ukuran milier sampai
lentikuler dengan efloresensi Papul-papul bulat, keras mirip lilin sewarna kulit
dengan permukaan disertai delle.
14
V. DIAGNOSIS KERJA
- Diagnosis Kerja : Moluskum Kontagiosum
- Diagnosis Banding : Tidak ditemukan diagnosis banding
VII. DIAGNOSIS
Moluskum Kontagiosum
VIII. PENATALAKSANAAN
a. Umum
- Menjelaskan tentang penyakit bahwa penyakitnya bisa menular
melalui kontak fisik baik dengan teman maupun dengan mainan
teman
- Mandi 2 kali sehari
- Handuk dicuci sekali seminggu, setelah pemakaian handuk dijemur
- Pemakaian sabun mandi dipisahkan dengan keluarga atau
menggunakan sabun cair
- Seluruh badan harus dikeringkan setelah mandi, dan selama sakit
dilarang untuk berenang
- Minum obat dan pakai krim teratur sesuai dengan aturan pakai obat
b. Khusus
- Ekstraksi Lesi
Memberitahukan kepada pasien perlu dilakukan tindakan ekstraksi
semua lesi moluskum untuk memutus rantai penyebaran dan tindakan
ini membuat pasien kurang nyaman.
- Sebelum tindakan diberikan krim anastesi lokal EMLA (Lidokain
Prilokain 5%) untuk mengurangi rasa sakit yang timbul saat tindakan
15
- Topikal
Kantaridin 0,7 % : dibiarkan selama 4 jam lalu dicuci (pada lesi
setelah mandi) diberikan 2 kali sehari
IX. PROGNOSIS
Quo ad Sanationam : Bonam
Quo ad Vitam : Bonam
Quo ad Kosmetikum : Bonam
Quo ad Functionam : Bonam
X. RESEP
dr. Fauzan Nashrullah
Praktik Umum
SIP: 10061407
Hari:Senin-Jumat
Jam 19.00-21.00
Alamat: Jalan Jati V no. 4
No Telp 085376474636
Pro : An.Fa
Usia : 5 tahun
Alamat : Gunung Talang, Solok
16
BAB III
DISKUSI
17
dilarang untuk berenang, minum obat dan pakai krim teratur sesuai dengan aturan
pakai obat. Tatalaksana khusus yang dilakukan yaitu ekstraksi lesi. Diberitahukan
kepada pasien perlu dilakukan tindakan ekstraksi semua lesi moluskum untuk
memutus rantai penyebaran dan tindakan ini membuat pasien kurang nyaman.
kemudian sebelum tindakan diberikan krim anastesi lokal EMLA (Lidokain
Prilokain 5%) untuk mengurangi rasa sakit yang timbul saat tindakan. Untuk
topikal diberikan krim Kantaridin 0,7 %; dibiarkan selama 4 jam lalu dicuci (pada
lesi setelah mandi) diberikan 2 kali sehari.
Prognosis pada pasien ini adalah quo ada sanationam bonam, quo ad vitam
bonam, quo ad kosmetikum bonam, quo ad functionam bonam.
18
DAFTAR PUSTAKA
19