Anda di halaman 1dari 17

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

DINAS KESEHATAN KOTA SAMARINDA


UPT PUSKESMAS BANTUAS
Jl. Al Hasnie RT.05 Kelurahan Bantuas Kecamatan Palaran
Telp. 08115843319 Email : pkmbantuas@yahoo.com
Samarinda 75253

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada masa sekarang ini pembangunan di segala bidang sedang giat-giatnya
dilaksanakan oleh pemerintah dan salah satunya adalah pembangunan di bidang
keseharan masyarakat. Pembangunan kesehatan masyarakat perlu segera dilakukan
karena di Indonesia banyak terjadi masalah kesehatan baik di wilayah pedesaan
maupun perkotaan. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan terciptanya derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Kesehatan dalam hal ini diartikan sebagai suatu
kondisi yang bukan hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan tapi benar-
benar merupakan kondisi yang positif yang dari kesejahteraan fisik, mental dan
sosial yang memungkinkan seseorang untuk hidup produktif .
Salah satu tindakan pemerintah di bidang pelayanan kesehatan masyarakat
dalam mendekatkan akses masyarakat adalah dengan memperbanyak jumlah
Puskesmas. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setingi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas harus
didirikan pada setiap kecamatan. Dalam kondisi tertentu, pada satu kecamatan dapat
didirikan lebih dari satu puskesmas. (Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas)
Buku pedoman kerja Puskesmas (1992) menyebutkan bahwa sasaran
penduduk yang dilayani untuk sebuah Puskesmas rata-rata 30.000 penduduk. Hal ini
bisa diartikan bahwa pendirian sebuah Puskesmas idealnya ditempatkan pada suatu
wilayah yang jumlah penduduknya 30.000 jiwa atau kurang dari angka tersebut.
Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk 1.000.000 atau lebih,wilayah
kerja Puskesmas bisa meliputi satu kelurahan.
Dalam menentukan pendirian serta wilayah kerja Puskesmas terdapat
pertimbangan-pertimbangan yaitu, jumlah dan kepadatan penduduk, luas daerah,
keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya. Luas wilayah yang masih
efektif untuk sebuah Puskesmas adalah suatu area dengan jari-jari 5 km, sedangkan
luas wilayah kerja yang dipandang optimal adalah area dengan jari-jari 3 km, jadi
jarak antar Puskesmas adalah 3 sampai 5 km.
Dalam rangka mengefektifkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat maka
distribusi lokasi pusat-pusat pelayanan kesehatan hendaknya ditempatkan pada
lokasi yang tepat dengan mempertimbangkan organisasi keruangan. Hal ini
dimaksudkan agar lebih efisien dan merata penyebarannya dalam suatu wilayah
sehingga dapat ditempuh dalam waktu sesingkat mungkin. Selain itu, dampak
pelayanan kepada masyarakat baru akan nampak apabila pelayanan kesehatan
tersebut merata dan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dengan
karakteristik sosial ekonomi yang berbeda.

B. TUJUAN :
1. Sebagai dokumen yang menggambarkan tentang analisis pendirian UPTD
Puskesmas Bantuas
2. Sebagai bahan untuk perencanaan pengembangan UPTD Puskesmas Bantuas
agar memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.

BAB II
ANALISIS SITUASI

A. Tinjauan Geografi
UPTD Puskesmas Bantuas merupakan daerah pegunungan yang terletak di
diantara Gunung Merapi dan Merbabu dan juga merupakan salah satu dari 19
Kecamatan yang ada di Kabupaten Boyolali dan terdiri dari 10 desa. Kecamatan
Bantuas berjarak kurang lebih 21 Km dari kota Boyolali .
Batas wilayah kerja UPTD Puskesmas Bantuas adalah :
a. Bagian Utara : Kecamatan Ampel
b. Bagian Barat : Kecamatan Cepogo
c. Bagian Timur : Kecamatan Musuk
d. Bagian Selatan : Kecamatan Magelang
Transportasi dari UPTD Puskesmas Bantuas ke desa dapat dijangkau dengan
kendaraan umum, sedangkan untuk wilayah pedukuhan 75 % dapat dijangkau
dengan kendaraan roda dua .
Secara administrasi UPTD Puskesmas Bantuas terdiri dari 10 desa yaitu Desa
m2) dengan luas total wilayah kerja 560.780 km2. pada tabel 2 berikut ini.

TABEL 1 : DESA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANTUAS

No. Nama Kelurahan

1. Kelurahan Bantuas

B. Tinjauan Demografi

Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Bantuas pada tahun


2018 tercatat sebanyak 5088 jiwa dengan 2621 orang penduduk laki-laki dan
2467 orang penduduk perempuan (Tabel 2). Kepadatan penduduk di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Bantuas sangat berpengaruh terhadap upaya pelayanan
kesehatan yang dilakukan.

TABEL 2 : JUMLAH PENDUDUK TAHUN 2018

JUMLAH PENDUDUK Total


NO DESA
Sumber
L P
data : 1 Kelurahan Bantuas 2621 2467 5088
Dinas
Kesehatan Kota

BAB III
ANALISIS SARANA DAN BANGUNAN FISIK

A. Tinjauan Sarana dan Prasarana


Gedung pelayanan di UPT Puskesmas Bantuas, terdiri dari rawat jalan,
rawat inap dan pelayanan gawat darurat. Kondisi gedung nya sudah baik hanya
saja pengaturan ruangan nya ada yang belum sesuai dengan Permenkes No 75
Tahun 2014. Seperti belum adanya kamar mandi kusus penyandang lansia, ruang
promosi kesehatan dll.
Sarana pelayanan kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Bantuas meliputi 1
PUSTU dan 9 Poskesdes.
Matriks evaluasi kondisi UPT Puskesmas Bantuas berdasarkan Permenkes no 75
tahun 2014
1. Persyaratan lokasi
Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
1.1 Geografis
a. Tidak ditepi lereng Tidak di tepi lereng
b. Tidak didekat kaki gunung Tidak di dekat kaki
rawan longsor gunung rawan longsor
c. Tidak di tepi anak Tidak di tepi anak sungai
sungai/sungai atau badan air yg
mengikis pondasi
d. Tidak diatas /dekat jalur Tidak diatas /dekat jalur
patahan aktif patahan aktif
e. Tidak didaerah rawan tsunami Tidak didaerah rawan
tsunami
f. Tidak didaerah rawan banjir Tidak didaerah rawan
banjir
g. Tidak dalam zona topan Tidak dalam zona topan
h. Tidak didaerah rawan badai Tidak didaerah rawan
badai
1.2 Akses jalur transportasi umum Mudah dijangkau Terletak dijalur utama
pusat pemerintahan
ibukota kecamatan
Bantuas
1.3 Kontur tanah Rata
1.4 Fasilitas parkir Luas ± 80 m2
1.5 Fasilitas Keamanan Ada Terdapat kamera CCTV
1.6 Ketersediaan fasilitas utilitas publik Tersedia Air bersih dari PDAM
Bantuas, limbah dikelola
septik tank (tersedia
IPAL limbah medis
maupun limbah
domestik)
1.7 Pengelolaan kesehatan lingkungan Sudah bekerjasama MOU dengan Pihak ke
dengan jasa pengelola Tiga
limbah medis
1.8 Kondisi lainnya Tidak dibawah /
didaerah SUTT/ SUTET

2. Persyaratan Bangunan Puskesmas


A. Arsitektur bangunan
1. Tata Ruang
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
1 Rancangan tata ruang memperhatikan Sesuai tata ruang Belum sesuai PMK 75
fungsi sebagai fasilitas kesehatan
2 Bangunan diselenggarakan sesuai Bangunan
peruntukan lokasi diselenggarakan sesuai
peruntukan lokasi
3 Tata ruang puskesmas mengikuti
peraturan
tata ruang daerah
a. Nilai koefisien bangunan Sesuai
maksimal 60 %
b. Nilai koefisien lantai bangunan Tidak sesuai
maksimal 1,8
c. Nilai koefisien daerah hijau Tidak Sesuai
minimal 15 %
d. Garis sempadan bangunan dan Tidak Sesuai
garis sempadan pagar

2. Desain
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
1 Tata letak ruang pelayanan pada Belum sesuai Fisik bangunan Tidak
bangunan puskesmas memperhatikan Memungkinkan
zona puskesmas sebagai bangunan
fasilitas kesehatan
2 Tata letak diatur dengan memperhatikan Belum sesuai Sudah diatur tapi kondisi
zona infeksius dan zona non infeksius tidak memungkinkan
3 Zona berdasarkan privasi kegiatan

a.Area Publik Belum sesuai


b.Area semi publik Sesuai
c.Ruang privat Belum sesuai
4 Zone berdasarkan pelayanan Sesuai
5 Pencahayaan dan penghawaan yang Sesuai
aman dan nyaman bagi semua bagian
bangunan
6 Tersedianya fasilitas pendingin untuk Tersedia fasilitas
menyimpan obat obat khusus dengan pendingin untuk
suplai listrik yang tidak boleh terputus menyimpan obat-obat
khusus, tersedia genset
7 Lebar koridor dengan standar 2,4 meter Belum sesuai
dan tinggi 2,8 meter
Dan bila ada perbedaan ketinggian
permukaan pijakan dibuat ram dengan
kemiringan 7o

3. Persyaratan Ruangan
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
1 Ruang Administrasi Kantor Ada tapi kurang Terlalu sempit
memadai
2 Ruang Kepala puskesmas Ada
3 Ruang Rapat Ada tapi kurang Ruang kurang luas
memadai
4 Ruang Pendaftaran dan Rekam medis Ada tapi kurang Ruang pendaftaran
mamadai masih menjadi satu
dengan ruang rekam
medis dan terlalu sempit
5 Ruang Tunggu Ada tapi kurang Terlalu sempit dan
mamadai berupa selasar
6 Ruang Tindakan Kegawat daruratan Ada
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
7 Ruang Pemerikasaan Umum Ada tapi kurang Terlalu sempit
memadai
8 Ruang KIA /KB dan Imunisasi Ada tapi masih menjadi Belum ada wastafel dan
satu ruangan antara kamar mandi
KIA, KB dan Imunisasi
9 Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut Ada tapi kurang Sempit, Kompresor
memadai masih di dalam ruangan
10 Ruang ASI Ada tapi masih gabung
anak dan imunisasi
11 Ruang Promosi kesehatan Belum ada Tidak tersedia cukup
ruangan
12 Ruang Farmasi Ada belum memadai Ruang farmasi dan
gudang terpisah
13 Ruang persalinan Ada
14 Ruang rawat pasca salin Ada
15 Laboratorium Ada tapi kurang Terlalu sempit
memadai
16 Ruang sterilisasi Ada tapi kurang Terlalu sempit
memadai
17 Ruang penyelenggaraan makanan Belum ada
18 Km/ wc pasien Ada tapi kurang Tidak dipisahkan antara
memadai wc laki laki dan wc
perempuan
19 Km / wc untuk persalinan Ada
20 Km/ wc untuk petugas Ada tapi kurang Tidak dipisahkan antara
memadai wc laki laki dan wc
perempuan dan masih
gabung dengan wc
pasien
21 Gudang umum Ada tapi kurang Sempit
memadai
22 Rumah tenaga kesehatan Tidak ada
23 Parkir roda 2 dan roda 4 serta garasi Ada untuk parkiran Belum tersedia khusus
ambulan dan kendaraan puskesmas ambulan parkirann untuk roda 2
keliling ataupun 4

4. Persyaratan komponen bangunan


No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
4.1 Atap
a. Kekuatan atap tahan terhadap Kekuatan atap tahan
bencana , tidak bocor ,tahan lama terhadap bencana ,
dan tidak menjadi perindukan tidak bocor ,tahan
vektor lama dan tidak
menjadi perindukan
vektor
b. Material tidak korosif dan tidak Ya
mudah terbakar
4.2 Langit langit
a. Langit langit harus kuat, berwarna Kuat, berwarna
terang, mudah dibersihkan,tanpa terang, dengan
profil, tanpa sambungan sambungan
b. Ketinggian minimal 2,8 m dari Ya
lantai
4.3 Dinding
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
a. Material dinding harus keras, rata, Ya
tidak berpori,tidak menyebabkan
silau, kedap air, mudah
dibersihkan
b. Dinding km/wc kedap air dan Ya
dilapisi keramik setinggi 150 cm
c. Dinding laboratorium harus tahan Belum sesuai
bahan kimia tidak berpori dan
mudah dibersihkan
4.4 Lantai harus kuat, tahan air, tidak licin, Ya
berwarna terang dan mudah dibersihkan
4.5 Pintu dan jendela
a. Lebar pintu utama dan ruang Ada, Lebar pintu lebih
gawat darurat minimal 120 cm dari 120 cm
agar dapat dilalui brankar, pintu
yg bukan kases brankar lebar
bukaan 90 cm dan terbuka keluar
b. Pintu km/wc penyandang Belum Sesuai
disabilitas lebar bukaan 90 cm
dan terbuka keluar
c. Material pintu km/ wc harus Ada
kedap air
4.6 Kamar mandi (KM )/ wc
a. Memiliki ruang gerak yang cukup Ada
untuk masuk dan keluar pengguna
b. Lantai terbuat dari bahan yang Ada
tidak licin dan air buangan tidak
boleh menggenang
c. Pintu harus mudah dibuka dan Ada
ditutup
d. Kunci dipilih sedemikian rupa Ada
agar mudah dibuka pada kondisi
darurat
e. Pemilihan kloset disesuaikan Ada
dengan kebutuhan dan kebiasaan
pengguna
f. Minimal disediakan satu kamar Tidak ada Selanjutnya akan dibuat
madi khusus penyandang kamar mandi untuk
disabilitas penyandang disabilitas
4.7 Aksesabilitas penyandang disabilitas dan
lansia
a. Umum Ada
Puskesmas menyediakan fasilitas
dan aksesabilitas demi
terwujudnya
kemudahan,kenyamanan dan
keamanan
b. Persyaratan teknis yang meliputi

5. Persyaratan prasarana puskesmas


No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
5.1 Sistem penghawaan (ventilasi )
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
5.1.1 Ventilasi merupakan Ada ventilasi di setiap
proses mensuplai udara segar kedalam ruangan
gedung yang bertujuan menghilangkan gas
yang tidak menyenangkan,menghilangkan
uap air lebih untuk kenyamanan termal
5.1.2 Ventilasi ruangan dapat berupa Ventilasi ruangan
ventilasi alami atau mekanis, ventilasi lebih dari 15 %
alami tidak boleh kurang dari 15% dari
luas lantai ruangan yang memutuhkan
ventilasi
5.1.3 Besaran pertukaran udara di berbagai Belum sesuai
fungsi ruangan adalah 12 kali pertukaran
per jam dan 10 kali pertukaran udara per
jam untuk KM/WC
5.1.4 Penghawaan dalam ruangan perlu Penghawaan dalam
memperhatikan 3 elemen dasar 1) Jumlah ruangan sudah
udara berkualitas baik yang masuk memperhatikan 3
raungan dalam waktu tertentu 2) arah elemen dasar
aliran udara yg seharusnya mengalir dari
area bersih ke area terkontaminasi serta
distribusi udara keluar dalam setiap
ruangan dialirkan secara efisien 3)setiap
ruangan diupayakan udara bergerak dan
terjadi pertukaran udara
5.1.5 pemilihan sistem ventilasi alami dan Sudah sesuai
mekanik atau campuran dengan
memperhatikan kondisi lokal seperti
struktur bangunan, cuaca, biaya dan
kualitas udara luar
5.2 Sistem Pencahayaan
5.2.1 Bangunan puskesmas harus Memadai
mempunyai sistem pencahayaan alami
dan/ buatan
5.2.2 Pencahayaan harus terdistribusi Memadai
merata disetiap ruang
5.2.3 Lampu lampu yang digunakan
diupayakan jenis yang hemat energi
Lampu yang
digunakan jenis
hemat energi
5.3 Sistem Sanitasi
5.3.1 Sistem air bersih Memadai
5.3.1.1Sistem air bersih harus Sudah sesuai
direncanakan dan dipasang dengan
mempertimbangkan sumber air bersih
dan sistem pengalirannya
5.3.1.2 Sumber air bersih dapat Sumber air bersih
diperoleh lansung dari sumber air berasal PDAM
berlangganan dan/atau sumber air Bantuas
lainnya dengan baku mutu
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
5.3.2 Sistem penyaluran air kotor dan/atau
air limbah
5.3.2.1 Tersedia sistem pengolahan air ada
limbah yang memenuhi persyaratan
kesehatan
5.3.2.2 Saluran air pengolahan air Ada
limbah yang memenuhi persyaratan
kesehatan
5.3.2.3 Saluran air limbah harus kedap Saluran air limbah
air, bersih dari sampah dan dilengkapi kedap air, bersih dari
penutup dengan bak kontrol untuk sampah dan
menjaga kemiringan saluran minimal dilengkapi penutup
1% dengan bak kontrol
5.3.3 Sistem pembuangan limbah infeksius
dam non infeksius
5.3.3.1 Sistem pembuangan limbah Ada, Sistem
infeksius dan non infeksius harus pembuangan limbah
direncanakan dan dipasang dengan infeksius dan non
mempertimbangkan fasilitas infeksius
pewadahan, Tempat Penampungan
Sementara (TPS), dan pengolahannya
5.3.3.2 Pertimbangan jenis Ada, Pertimbangan
pewadahan dan pengolahan limbah jenis pewadahan dan
infeksius dan non infeksius pengolahan limbah
diwujudkan dalam bentuk infeksius dan non
penempatan pewadahan dan/atau infeksius
pengolahannya yang tidak
mengganggu kesehatan penghuni,
masyarakat dan lingkungannya serta
tidak mengundang datangnya
vektor/binatang penyebar penyakit.
5.3.3.3 Pertimbangan fasilitas Tempat Ada, Tempat
Penampungan Sementara (TPS) yang Penampungan
terpisah diwujudkan dalam bentuk Sementara (TPS)
penyediaan Tempat Penampungan
Sementara (TPS) limbah infeksius
dan non infeksius, yang
diperhitungkan berdasarkan
fungsi bangunan, jumlah penghuni,
dan volume limbah.
5.3.3.4 Ketentuan lebih lanjut Belum ada ijin dari BLH
mengenai tatacara perencanaan,
pemasangan, dan pengolahan fasilitas
pembuangan limbah sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundangundangan.

Sistem Kelistrikan
5.4.1 Umum
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
5.4.1.1 Sistem kelistrikan dan Sistem kelistrikan
penempatannya harus mudah sudah sesuai
dioperasikan, diamati, dipelihara, tidak
membahayakan,
tidak mengganggu lingkungan, bagian
bangunan dan
5.4 instalasi lain.
5.4.1.2 Perancangan dan pelaksanaannya Sistem perancangan
harus memenuhi SNI 0225-2011, tentang sudah sesuai
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL
2011) atau edisi yang terbaru
5.4.2 Sumber daya listrik
5.4.2.1 Sumber daya listrik yang Sumber daya listrik
dibutuhkan, terdiri dari: 10000 VA
1) Sumber daya listrik normal dengan daya
paling rendah
2200VA; dan
2) Sumber daya listrik darurat 75% dari
sumber daya
listrik normal.
5.4.2.2 Sumber daya listrik normal, Sumber daya listrik
diperoleh dari: berlangganan PLN
Sumber daya listrik berlangganan seperti
PLN
5.4.2.3 Sumber daya listrik darurat, Sumber daya listrik
diperoleh dari : darurat diperoleh
1) Generator listrik. dari generator listrik
2) Uninterruptible Power Supply (UPS)
5.4.3 Sistem Distribusi Sistem ditribusi
Sistem distribusi terdiri dari : terdiri dari instalasi
a. Panel-panel listrik. pengkabelan
b. Instalasi pengkabelan.
c. Instalasi kotak kontak dan sakelar.
5.4.4 Sistem Pembumian Sesuai
Nilai pembumian (grounding) bangunan
tidak boleh kurang
impedansinya dari 0.5 Ω. Nilai pembumian
(grounding) alat
kesehatan tidak boleh kurang
impedansinya dari 0.1 Ω.
Sistem Komunikasi
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
Alat komunikasi diperlukan untuk Alat Komunikasi
hubungan/komunikasi di berupa ponsel
lingkup dan keluar Puskesmas, dalam
upaya mendukung
pelayanan di Puskesmas. Alat komunikasi
dapat berupa telepon
kabel, seluler, radio komunikasi, ataupun
alat komunikasi
lainnya
Sistem Gas Medik
Gas medik yang digunakan di Puskesmas Ada
adalah Oksigen (O2).
5.5
Sistem gas medik harus direncanakan dan
diletakkan dengan
mempertimbangkan tingkat keselamatan
bagi penggunanya.
Sistem Proteksi Petir
Sistem proteksi petir harus dapat Belum ada
melindungi semua bagian dari
bangunan Puskesmas, termasuk manusia
yang ada di dalamnya,
dan instalasi serta peralatan lainnya

5.6 terhadap kemungkinan


bahaya sambaran petir.
Sistem Proteksi Kebakaran
5.8.1 Bangunan Puskesmas harus Tersedia alat
menyiapkan alat pemadam pemadam kebakaran
kebakaran untuk memproteksi Ringan
kemungkinan terjadinya
kebakaran.
5.7 5.8.2 Alat pemadam kebakaran kapasitas Ada, jumlah memadai
minimal 2 kg, dan
dipasang 1 buah untuk setiap 15 m2.
5.8.3 Pemasangan alat pemadam Ada
kebakaran diletakkan pada
dinding dengan ketinggian antara 15 cm –
120 cm dari
permukaan lantai, dilindungi sedemikian
rupa untuk
5.8
mencegah kemungkinan kerusakan atau
pencurian.
5.8.4 Apabila bangunan Puskesmas Belum ada
menggunakan generator
sebagai sumber daya listrik utama, maka
pada ruangan
generator harus dipasangkan Alat
Pemadam Kebakaran jenis
CO2
Sistem Pengendalian Kebisingan
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
5.9.1 Intensitas kebisingan equivalent Belum pernah di ukur
(Leq) diluar bangunan
Puskesmas tidak lebih dari 55 dBA, dan di
dalam bangunan
Puskesmas tidak lebih dari 45 dBA.
5.9.2 Pengendalian sumber kebisingan
disesuaikan dengan sifat sumber
5.9.3 Sumber suara genset dikendalikan Belum ada
dengan meredam dan membuat sekat yang
memadai dan sumber suara dari lalu lintas
dikurangi dengan cara penanaman pohon
ataupun cara
lainnya.
Sistem Transportasi Vertikal dalam
Puskesmas.
5.10.1. 1 Umum Tidak ada

5.9 Tangga merupakan fasilitas bagi


pergerakan vertikal yang
dirancang dengan mempertimbangkan
ukuran dan
kemiringan pijakan dan tanjakan dengan
lebar yang memadai
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
5.10.1.2 Persyaratan tangga Tidak ada
1) Harus memiliki dimensi pijakan dan
tanjakan yang
berukuran seragam, dengan tinggi masing-
masing
pijakan/tanjakan adalah 15 – 17 cm.
2) Harus memiliki kemiringan tangga
kurang dari 600.
3) Lebar tangga minimal 120 cm untuk
mempermudah
evakuasi dalam kondisi gawat darurat.
5.10 4) Tidak terdapat tanjakan yang berlubang
yang dapat
membahayakan pengguna tangga.
5) Harus dilengkapi dengan rel pegangan
tangan (handrail).
6) Rel pegangan tangan harus mudah
dipegang dengan
ketinggian 65 cm - 80 cm dari lantai, bebas
dari elemen
konstruksi yang mengganggu, dan bagian
ujungnya
harus bulat atau dibelokkan dengan baik
ke arah lantai,
dinding atau tiang.
7) Rel pegangan tangan harus ditambah
panjangnya pada
bagian ujung-ujungnya (puncak dan bagian
bawah)
sepanjang 30 cm.
8) Untuk tangga yang terletak di luar
bangunan, harus
dirancang sehingga tidak ada air hujan
yang menggenang
pada lantainya.
5.10.2 Ram
1) Umum
Ram adalah jalur sirkulasi yang memiliki
bidang dengan
kemiringan tertentu, sebagai alternatif bagi
orang yang tidak
dapat menggunakan tangga.
No Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
2) Persyaratan Ram. ada
a) Kemiringan suatu ram di dalam
bangunan tidak boleh
melebihi 70, perhitungan kemiringan
tersebut tidak
termasuk awalan dan akhiran ram (curb
ramps/landing).
b) Panjang mendatar dari satu ram
(dengan kemiringan 70)
tidak boleh lebih dari 9 m.
c) Lebar minimum dari ram adalah 120 cm
dengan tepi
pengaman.
d) Muka datar (bordes) pada awalan atau Ada
akhiran dari suatu
ram harus bebas dan datar sehingga
memungkinkan
sekurang-kurangnya untuk memutar kursi
roda dan
stretcher, dengan ukuran minimum 180
cm.
Puskesmas Keliling (Pusling) dan
Ambulans
Ketentuan mengenai kendaraan Puskesmas Mengikuti ketentuan
keliling dan ambulans
mengikuti ketentuan teknis yang berlaku.

5.11

BAB IV
ANALISIS RASIO JUMLAH PENDUDUK DAN KETERSEDIAAN TENAGA FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN

Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Bantuas pada tahun


2015 tercatat sebanyak 35.848 jiwa dengan 17.464 orang penduduk laki-laki dan
18.384 orang penduduk perempuan (Tabel 2). Kepadatan penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Girimulyo I sangat berpengaruh terhadap upaya pelayanan kesehatan
yang dilakukan.
JUMLAH PENDUDUK TAHUN 2018

JUMLAH PENDUDUK
NO Kelurahan

L P
1 Kelurahan Bantuas 2621 2467
JUMLAH 5088
Sumber data : DKK Samarinda
DATA WILAYAH DAN FASILITAS PELAYANAN TAHUN 2015
Jumlah Fasilitas Pelayanan
Jarak Jumlah Sekolah
Kesehatan
No Kelurahan Ke
Dr.
PKM TK SD SMP SMA Pustu PKD BPS
Swasta

1 Bantuas 50 m 2 3 1 1 1
Tenaga kesehatan menurut Permenkes No 75 Tahun 2014
tentang Puskesmas adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau
ketrampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk
jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan. Kebutuhan SDM kesehatan pada dasarnya dapat
ditentukan berdasarkan:
1 Kebutuhan epidemiologi penyakit utama masyarakat.
1. Permintaan (demand) akibat beban pelayanan kesehatan.
2. Sarana upaya kesehatan yang ditetapkan.
3. Standar atau rasio terhadap nilai tertentu.
Determinan lain yang berpengaruh dalam perencanaan
kebutuhan SDM adalah:
1. Perkembangan penduduk, baik jumlah, pola penyakit, daya
beli, maupun keadaan sosiobudaya dan keadaan
darurat/bencana.
2. Pertumbuhan ekonomi.
3. Berbagai kebijakan di bidang pelayanan kesehatan.
(Kepmenkes No. 81 Tahun 2004).
Salah satu metode penyusunan kebutuhan SDM kesehatan
berdasarkan rasio terhadap sesuatu nilai (Ratio Method).
Langkah awal menentukan rasio dari tenaga terhadap suatu nilai
tertentu misalnya jumlah penduduk. Perkiraan kebutuhan
jumlah dari jenis tenaga kesehatan tertentu diperoleh dengan
membagi nilai yang diproyeksikan termasuk dengan rasio yang
ditentukan. Rasio dokter terhadap penduduk bervariasi dalam
suatu daerah, mulai dari 1 : 5.000 sampai 1 : 2.500, atau rata-rata
1 : 4.000. Bila proyeksi penduduk pada tahun target adalah satu
juta dengan rasio pada tahun target yang diinginkan sebesar 1 :
4.000, kebutuhan dokter yang diperlukan adalah = 1.000.000 :
4.000 = 250 dokter Full Time Equivalent (FTE).
Penghitungan kebutuhan tenaga kesehatan
Analisis data secara deskriptif menggunakan beberapa rumus berikut.
1. Analisis standar kebutuhan tenaga medis (dokter)
P
TM = ----- .................... (1)
Km
Keterangan :
TM = Kebutuhan tenaga medis
P = Penduduk daerah
Km = Konstanta medis (5.000)

2. Analisis standar kebutuhan tenaga keperawatan


P
TK = ----- .................... (2)
Kk
Keterangan :
TK = Kebutuhan tenaga keperawatan
P = Penduduk daerah
Kk = threshold (konstanta) keperawatan (1.250)

Hasil dan Pembahasan


1. Tenaga medis
Tenaga medis adalah tenaga kesehatan yang meliputi dokter umum, dokter
spesialis, dan dokter gigi. Tenaga medis merupakan tenaga kesehatan yang sangat
vital perannya dalam pembangunan kesehatan. Mengingat pentingnya peran
tenaga medis dalam pelayanan kesehatan, maka tenaga medis sering dikaitkan
dengan threshold (jumlah penduduk) tertentu. Dokter yang merupakan tenaga
kesehatan vital, memiliki threshold 5.000. Artinya, untuk setiap 5.000 penduduk
perlu disediakan 1 orang dokter. Analisis ini sering digunakan sebagai dasar
dalam penentuan standar kebutuhan tenaga medis.
Per Desember 2015, UPTD Puskesmas Bantuas memiliki 2 tenaga medis
yaitu 1 dokter umum dan 1 dokter gigi. Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Bantuas adalah 35.848 jiwa. Sementara standar kebutuhan tenaga
medis berbasis threshold sebesar 7 orang. Artinya, ada selisih antara ketersediaan
tenaga medis riil dengan standar kebutuhan berjumlah 5 orang. Kekurangan
tenaga medis di UPTD Puskesmas Bantuas adalah dokter umum 5 orang.
2. Tenaga keperawatan
Tenaga keperawatan mencakup tenaga perawat dan bidan. Data bulan
Desember 2015 menunjukkan UPTD Puskesmas Bantuas memiliki 8 orang tenaga
perawat dan 12 orang tenaga bidan (termasuk bidan desa). Secara keseluruhan,
UPTD Puskesmas Bantuas pada tahun 2015 memiliki tenaga keperawatan 20
orang. Sementara standar kebutuhan tenaga medis berbasis threshold sebesar 28
orang. Artinya, ada selisih antara ketersediaan tenaga medis riil dengan standar
kebutuhan berjumlah 8 orang. Kekurangan tenaga keperawatan di UPTD
Puskesmas Bantuas adalah bidan 2 orang dan perawat 6 orang.
Berdasarkan analisis kebutuhan tenaga medis dengan
metode threshold di atas, sesuai dengan standar kebutuhan
tenaga berdasarkan Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas, UPTD Puskesmas Bantuas masih kekurangan tenaga
dokter umum 5 orang, bidan 2 orang dan perawat 6 orang.
Terkait dengan tenaga kesehatan, langkah-langkah yang
perlu dilakukan oleh UPTD Puskesmas Bantuas adalah segera
berupaya menambah tenaga medis dengan mengusulkan ke
dinas kesehatan agar pelayanan yang diberikan lebih optimal.
BAB V
KESIMPULAN

1. Berdasarkan beberapa analisis diatas maka pendirian UPTD Puskesmas Bantuas


dari tinjauan jumlah penduduk, letak geografis sudah memenuhi persayaratan,
artinya kalau pertimbangannya mendekatkan akses masyarakat mendapatkan
pelayanan kesehatan.
2. Berdasarkan analisis kondisi fisik bangunan sebagian sudah memenuhi
persyaratan, hanya saja karena permasalahan luas lahan, ada beberapa ruangan
yang belum ada dan belum sesuai dengan ketentuan.
3. Untuk tinjauan kebutuhan tenaga juga masih kurang artinya belum semuanya
memenuhi persyaratan minimalnya.
4. Untuk itu perlu diusulkan untuk rehab bangunan fisik dan pemenuhan tenaga
yang kurang

Anda mungkin juga menyukai