Anda di halaman 1dari 5

METODE PELAKSANAAN

Nama pekerjaan : Penyelesaian Pembangunan RKB SD Negeri 3 Dewantara Kab.


Aceh Utara
Lokasi : Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara
Tahun Anggaran : 2019

Dalam melaksanakan Pekerjaan tersebut diatas diperlukan Metoda Pelaksanaan yaitu cara
pelaksanaan suatu pekerjaan agar selesai dengan baik dan waktu yang tepat sesuai
dengan rencana kerja ( Bestek ). Adapun metode yang digunakan yaitu sebagai berikut :

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin yang dibutuhkan sudah diurus, time
schedule telah dibuat, dan kontraktor telah memiliki Shop Drawing. Pekerjaan
pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi :

1. Membersihkan Lapangan dan Peralatan


Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari
sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan
pekerjaan. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan bantuan alat berat
excavator. Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini dikumpulkan di suatu
tempat yang telah disetujui oleh pengawas, kemudian baru diangkut dengan
menggunakan dump truck untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.

2. Papan Nama Proyek


Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama proyek ini
dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data proyek
antara lain nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu pelaksanaan,
pengawas pelaksana proyek, dll. Papan nama merupakan salah satu syarat utama
dalam pelaksanaan proyek,yang akan di tempatkan pada sisi bagian depan lokasi
proyek dengan menggunakan ukuran ( 90 cm x 120 cm )

3. Keselamatan (BPJS) dan alat Keamanan kerja


1. Kami menyediakan perlengkapan keamanan kerja untuk semua pekerja yang
berada dalam lokasi pekerjaan dan tamu yang berkunjung kelokasi pekerjaan.
2. Perlengkapan keamanan kerja dapat berupa alat-alat seperti berikut ini :
1. Helm Pelindung Kepala;
2. Sepatu untuk melindungi kaki;
3. Pemadam Kebakaran; dan
4. Kotak P3K untuk pertolongan pertama pada kecelakaan kerja.

3. Jika terjadi kecelakaan kerja di lokasi pekerjaan yang berhubungan dengan


pelaksanaan pekerjaan maka Kami diwajibkan mengambil segala tindakan guna
kepentingan si korban.
4. Semua biaya yang diperlukan untuk perawatan dan pengobatan korban
kecelakaan dilokasi pekerjaan menjadi tanggungan Kami.
5. Yang dimaksud dengan korban dilokasi pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
Kami adalah :
a. Personil atau semua tenaga kerja Kami;
b. Personil Konsultan Manajemen Konstruksi;
c. Personil Konsultan Perencana;
d. Owner dan para wakilnya;
e. Tamu yang berkunjung kelokasi pekerjaan; dan
f. Orang yang berada dalam lokasi pekerjaan dengan ijin dan sepengetahuan
Kami.
6. P3k dan keamanan harus selalu disiapsiagakan di lokasi proyek,guna untuk
mengantisipasi setiap kemungkinan kecelakaan ataupun intimidasi terhadap
pekerja dan material

Selain Pekerjaan diatas, ada hal lain yang perlu disampaikan kepada setiap orang
dilokasi proyek yaitu memberikan aturan bahwa setiap orang yang berada di dalam
lokasi proyek harus selalu memakai alat pelindung diri dan Senantiasi mematuhi
peraturan K3 yang ada di lokasi.

I. PEKERJAAN BETON BERTULANG


Sebelum proses pelaksanaan pekerjaan ini maka harus dilakukan pekerjaan sebagai
berikut :
 Pekerjaan Pembesian. Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. Besi yang
digunakan yaitu besi Ø12 sebagai tulangan utama dan besi Ø 8 sebagai sengkang
(begel). Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai dengan shop drawing sesuai kebutuhan
masing – masing jenis beton bertulang.
 Pembuatan Bekisting. Bekisting dibuat dari kayu kelas III yang diperkuat dengan
kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh, ukuran
bekisting disesuaikan dengan kebutuhan masing – masing beton bertulang.
 Anker besi juga dijuga disiapkan sebelum pekerjaan pengecoran.
Melakukan Kontrol Kualitas. Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan. Kontrol kualitas
pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan pengecoran meliputi kontrol
kualitas terhadap posisi dan kondisi bekisting, posisi dan penempatatan pembesian,
jarak antar tulangan, panjang penjangkaran, ketebalan beton decking (Beton tahu),
ukuran baja tulangan yang digunakan, posisi penempatan water stop. Kontrol
Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran. Sampel diambil menurut
ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi. Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan
dilakukan bersama-sama dengan konsultan pengawas untuk selanjutnya dibuat
berita acara pengesahan kontrol kualitas.

1. Balok Latai ukuran 13/15 cm


Pekerjaan ini dilakukan bersamaan pada saat pemasangan kozen,cor beton balok
latei ini dengan menggunakan material besi tulangan berdiameter 10 mm,beugel
diameter 8 mm dengan jarak antar beugel 15 cm,dengan adukan 1 (sat) semen : 2
(dua) pasir ikat : 3 (tiga) kerikil cor.Dan menggunakan kayu bekisting klass II.
Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom, hanya saja
dalam pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu dolken/ubar. Kayu ini
berfungsi sebagai steger/penopang dari bekisting agar bekisting tetap pada
tempatnya (tidak terjadi lendutan). Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jarak
sekitar 40 cm.

II. PEKERJAAN DINDING PASANGAN & PLESTERAN


1. Pasangan batu bata 1 PC : 4 PS
Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan dinding dapat segera
dimulai. Sebelum dinding dipasang, batu bata yang digunakan terlebih dahulu di
rendam di dalam air sebentar. Proses Pengerjaan dinding bata yaitu :
Pekerjaan pemasangan dinding batu bata merah yang berkualitas tinggi,akan
disediakan di lokasi pekerjaan dengan jumlah batu bata yang mencukupi untuk
keperluan dinding bangunan,pemasangan batu bata pada dinding dengan adukan 1
(satu) samen : 4 (dua) pasir ikat dilakukan beberapa org tukang bata dan beberapa
org kernet.
2. Plasteran 1 PC : 4 PS
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan pemasangan batu bata1 : 4 selesai
dikerjakan.Sebelum diplster terlebih dulu disiram pada bagian yang akan di plester
sampai mempunyai tingkat kebasahan 100 %.Plesteran ini dengan menggunakan
adukan campuran 1 (satu semen : 4 (empat) pasir ikat

III. PEKERJAAN LANTAI


1. Acian Lantai
Sebelum dilakukan pengacian lantai, maka langkah pertama menyiram lantai semen
dengan air, kemudian setelah lantai agak mengering, Anda bisa memulai pekerjaan
pengacian. Oleskan semen yang sudah diencerkan ke permukaan bidang lantai
tersebut secara merata, kemudian haluskan memakai kertas sak semen. Ketebalan
acian yang disarankan berkisar antara 2-3 mm.

IV. PEKERJAAN KOSEN PINTU DAN JENDELA


1. Kusen Kayu Pintu, Jendela
Pekerjaan pemasangan kozen ini dikerjakan sesuai dengan tingkat volume dinding
yang telah terpasang dengan menggunakan bahan dan peralatan yang sesuai
dengan kebutuhan dilapangan. Pemasangan kozen ini dilakukan sebelum
pemasangan kaca jendela, pemasangan kozen ini dilekatkan pada sisi dinding
denganmengaitkan paku kozen pada sisi dinding.

2. Pengadaan dan Pemasangan Pintu P 2 + Engsel + Grandel + Tarikan +


Pengunci
Pemasangan daun pintu lengkap dengan engsel dan kunci ini dipasangkan pada
kozen yang telah terpasang dengan ukuran sesuai dengan tipe pintu yang telah
dipersiapkan ditempat orderan bahan.

3. Pengadaan dan Pemasangan Jendela Kaca Type J1 dan J2 + Engsel + Kait


Angin + Grandel + Tarikan Pemasangan daun jendela lengkap dengan engsel,
grendel dan kaca ini sama hal nya dengan pemasangan daun pintu kaca yaitu
setelah kozen ukuran pintu yang diorderan siap terpasang.

V. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND


1. Memasang Rangka Besi dan Atap Primadek
Langkah pertama adalah membuat tiang kanopi, material yang digunakan sesuai
dengan rencana, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan rangka atap kanopi.
Penyambunagan rangka dilakukan dengan cara pengelasan.
Setelah selesai pembuatan rangka, maka dilanjutka dengan pemasangan atap, atap
kanopy yang di gunakan adalah atap primadeck sesuai dengan spesifikasi rencana.

2. Memasang Plafond PVCT=6 M + Rangka Furing + Profil (Siap Teerpasang)


 Pembuatan sketsa (marking) pada slab beton yang nantinya digunakan sebagai
patokan dalam penentuan letak kawat penggantung (suspension rod).
 Tentukan ketinggian akhir plafond / ceilling dari data yang telah direncanakan
sesuai ukuran gambar.
 Pindahkan pada ketinggian dari siku metal (wall angle) untuk ditambahkan di atas
tanda garis dari ketinggian plafond.
 Pindahkan tanda ketinggian tersebut ke seluruh ruangan, pergunakan pipa air
(water level), sinar laser atau yang lainnya dan sipatan (chalk line).
 Tempatkan bagian atas siku metal (wall angle) pada tanda garis dengan jarak
perkuatan (sekrup atau paku rivet) pada jarak maksimum 600 mm
 Tempatkan siku penggantung (bracket) pada tempatnya. Tahap pertama siku
penggantung (bracket) harus berjarak 300 mm dari permukaan dinding
 Kawat penggantung (suspension rod) yang pertama pada rangka utama harus
berjarak 300 mm dar tepi dinding, kemudian jarak selanjutnya maksimum pada
setiap 1200 mm sepanjang rangka utama.
 Jarak rangka utama (Top Cross) ditempatkan pada 1200 mm. Ketika melakukan
penyambungan diatur secara menyilang.
 Rangka penunjang (Metal Furing, terletak di bawah rangka utama) dipasang
berlawanan arah dengan rangka utama, penyambungan diatur secara menyilang.
 Pasang plafon mulai dari pinggir. Jika memang harus dipotong,
gunakan cutteruntuk memotongnya dan gunakan siku agar hasil potongan
bersudut 90 derajat.
 Tempelkan plafon menggunakan sekrup pada bagian pinggir. Teknis
pemasangannya hampir sama dengan cara memasang lantai parkit kayu.
 Tahap selanjutnya adalah pemasangan lis dan finishing, yaitu melakukan
pemeriksaan dan perapian pada setiap bagian plafon yang masih terlihat belum
rapi.

VI. PEKERJAAN DAN INSTALASI LISTRIK


Pekerjaan ini merupakan bagian pekerjaan yang sangat terpenting pada tiap
bangunan,dikarekan setiap sisi ruangan membutuhkan arus listrik baik untuk keperluan
penerangan maupun keperluan lainnya yang bersumber dari arus listrik.adapun titik
pemasangan yang berkaitan dengan jaringan kawat arus adalah sebagai berikut :
 Sebelum pekerjaan elektrikal dilaksanakan, perlu ditunjukkan contoh-contoh material,
tipe dan juga merek yang akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan.
 Pengadaan material untuk pekerjaan elektrikal disimpan di sekitar lokasi terdekat
dengan area pekerjaan dan melindungi diri dari kemungkinan kerusakan material
menyebabkan benturan perangkat keras, sedangkan material lain disimpan di
gudang tertutup.
 Teknis pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan gambar desain, RKS dan
spesifikasi teknis pekerjaan elektrikal dan mekanikal.
 Pelaksanaan pekerjaan elektrikal dan mekanikal sesuai dengan perencanaan dan
membutuhkan kontrol yang lebih lanjut, sehingga dikerjakan oleh orang yang
berkompeten di bidangnya.
 Untuk pekerjaan instalasi listrik dilakukan sebelum plesteran dan dinding dan
pemasangan plafond.
 Instalasi Stop Kontak dan Saklar-Saklar dipasang pada dinding dengan rapi sesuai
penempatannya pada gambar-gambar rencana, setelah semua instalasi titik api dan
instalasi stop kontak dan saklar terpasang barulah diberi lampu-lampu sesuai dengan
spesifikasi teknis dan gambar-gambar rencana.

VII. . PEKERJAAN PENGECATAN


1. Cat Tembok
Pekerjaan pengecatan dinding akan dilakukan dengan menggunakan bahan cat
tembok, pengecatan ini dilakukan setelah dinding digosokan dengan kertas amplas
terlebih dahulu, supaya pori – pori dinding merata, pengecatan dinding tembok
dilakukan mulai dari bagian dinding paling tinggi ke bagian paling rendah.
Pekerjaan pengecatan plafond ini dikerjakan setelah plafond siap terpasang pada
semua bagian ruangan, sehingga memudahkan untuk pembersihan ruangan setelah
pekerjaan pengecatan selesai dikerjakan. Pengecatan plafon akan dilakukan dengan
menggunakan bahan warna yang relevan terhadap kontras dalam ruangan, dengan
melapisi beberapa kali pengecatan sampai tampak rapi dan indah.
2. Cat Mengkilat Kusen, Daun Pintu, Jemdela dan Jelusi
Pekerjaan pengecatan pada kayu dilakukan setelah pemasangan pada
bangunan,dan dilakukan pengeringan terlebih dahulu sebelum dilakukan
pengecatan,pengecatan dilakukan sampai beberapa kali pada bagian kayu ,supaya
dapat bertahan lebih lama dan terhindar dari keausan akibat cuaca panas maupun
pada saat cuaca dingin atau hujan

VIII. PEKERJAAN LAIN-LAIN


1. Cap Kolom
Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).
Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. Untuk memperoleh
hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen, permukaan
acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok.

2. Pembersihan Akhir Pekerjaan 100%


Setelah Seluruh Pekerjaan selesai dilaksanakan maka sebelum dilaksanakan
penyerah
terimaan pekerjan dilakukan pembersihan pada seluruh area pekerjaan dari
sisa‐sisa
sampah pekerjaan.

Banda Aceh, 30 Mei 2019


CV. HALIMOON PERKASA

MURSYIDIN
Direktur

Anda mungkin juga menyukai