Anda di halaman 1dari 6

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 2, Mei-Agustus 2015

PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN MENGENAI PENGGUNAAN


PARTOGRAF DALAM PERSALINAN DI PUSKESMAS PONED
KOTA MANADO

1
Jacqueline P. Toemandoek
2
Freddy Wagey
2
Maria Loho

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Ilmu Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Samratulangi
Manado
Email:priscillatoemandoek@yahoo.com

Abstract: The high maternal mortality rate is mostly due to pregnancies and labours. Health
workers who can help labour are inter alia midwives. A health center that has the facilities and
the ability to provide 24-hours services to cope emergency cases of obstetric and neonatal care
is called PONED Public Health Center (PHC). This study aimed to obtain the knowledge and
attitude of midwives about partograph in PONED PHCs in Manado. There were 33
respondents of 6 PONED PHCs in Manado. The results showed that most of the midmives
(90.9%) in PONED PHCs had good knowledge about the usage of pantograph in labour; 2
respondents (6.1%) had fair knowledge, and 1 respondent (3.0%) had poor knowledge. All
midwives (100%) had positive attitude about the usage of partograph. Conclusion: Most
midwives in PONED PHC in Manado had good knowledge and positive attitude about the
usage of partograph in labour.
Keywords: midwives, PONED Public Health Center, partograph

Abstrak: Tingginya angka kematian ibu terutama pada saat kehamilan dan persalinan. Tenaga
kesehatan yang dapat menolong persalinan yaitu salah satunya bidan. Puskesmas yang
memiliki fasilitas dan kemampuan memberikan pelayanan untuk menanggulangi kasus
kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal selama 24 jam yaitu puskesmas PONED. Pada
penelitian ini terdapat 33 responden dari 6 puskesmas PONED di Kota Manado. Hasil
penelitian memperlihatkan bahwa tingkat pengetahuan bidan tentang penggunaan partograf
dalam persalinan di Puskesmas PONED Kota Manado umumnya (90,9%) baik, 2 responden
(6,1%) cukup, dan 1 responden (3,0%) kurang. Mengenai distribusi sikap, semua bidan
(100%) mempunyai sikap positif. Simpulan: Umumnya bidan di puskesmas PONED Kota
Manado mempunyai pengetahuan yang baik dan sikap yang positif mengenai penggunaan
partograf dalam persalinan.
Kata kunci: bidan, puskesmas PONED, partograf

Pada tahun 2010 terdapat 67 ibu yang harapan. Salah satu faktor penting dalam
meninggal dari 36.503 kelahiran hidup.1 penurunan angka kematian tersebut ialah
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan penyediaan pelayanan kesehatan maternal
salah satu indikator untuk melihat derajat dan perinatal yang berkualitas dengan
kesehatan perempuan. Untuk menurunkan tenaga kesehatan yang trampil didukung
AKI harus dilakukan secara efektif agar oleh sarana dan prasarana yang memadai.2
mencapai target yang sesuai dengan Tenaga kesehatan yang dapat
735
Toemadoek, Wagey, Loho: Pengetahuan dan sikap bidan mengenai penggunaan ...

menolong persalinan salah satunya ialah normal dan abnormal dan mengidentifikasi
bidan. Bidan adalah seseorang yang telah wanita yang membutuhkan intervensi.6
menjalani program pendidikan bidan, yang Partograf digunakan antara lain untuk:
diakui oleh negara tempat ia tinggal, dan 1. Mencatat hasil observasi dan kemajuan
telah berhasil menyelesaikan studi terkait persalinan dengan menilai pembukaan
kebidanan serta memenuhi persyaratan serviks melalui pemeriksaan dalam
untuk terdaftar dan/atau memiliki izin 2. Mendeteksi apakah proses persalinan
formal untuk praktik bidan.2 berjalan secara normal, sehingga dapat
Salah satu kompetensi Bidan yang melakukan deteksi secara dini terhadap
harus di penuhi oleh Bidan adalah setiap kemungkinan terjadinya partus
memberikan asuhan kebidanan yang lama. Dengan metode yang baik dapat
bermutu, tanggap terhadap kebudayaan diketahui lebih awal adanya persalinan
selama persalinan, memimpin suatu yang abnormal dan dapat dicegah
persalinan yang bersih dan aman serta persalinan lama, sehingga dapat
menguasai situasi kegawadaruratan untuk menurunkan resiko perdarahan
mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayi pospartum dan sepsis, mencegah
baru lahir.3 persalinan macet, pecah rahim, dan
Puskesmas PONED (Pelayanan infeksi bayi baru lahir.7
Obstetric-Neonatal Emergency Dasar)
adalah puskesmas yang memiliki fasilitas Penggunaan partograf harus digunakan
dan kemampuan memberikan pelayanan secara rutin oleh semua penolong
untuk menanggulangi kasus kegawat- persalinan yang memberikan asuhan
daruratan obstetrik dan neonatal selama 24 persalinan kepada ibu dan proses kelahiran
jam. Sebuah Puskesmas PONED harus bayinya (Spesialis Obstetri, bidan, dokter
memenuhi standar yang meliputi standar umum, residen, dan mahasiswa
administrasi dan manajemen, fasilitas kedokteran).8
bangunan atau ruangan, peralatan dan obat-
obatan, tenaga kesehatan dan fasilitas METODE PENELITIAN
penunjang lain.4 Penelitian ini menggunakan rancangan
Puskesmas PONED juga harus mampu potong lintang. Penelitian dilaksanakan
memberikan pelayanan yang meliputi terhadap bidan yang ada dan bekerja di
penanganan preeklampsi, eklampsi, Puskesmas PONED yaitu; Puskesmas
perdarahan, sepsis, sepsis neonatorum, Bahu, Puskesamas Tuminting, Puskesmas
asfiksia, kejang, ikterus, hipoglikemia, Wawonasa, Puskesmas Paniki, Puskesmas
hipotermi, tetanus neonatorum, trauma Ranotana, dan Puskesmas Kombos di Kota
lahir, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Manado. Sampel penelitian ialah seluruh
sindroma gangguan pernapasan dan populasi yang ada. Teknik pengambilan
kelainan kongenital.4 sampel menggunakan total sampling.
Partograf dapat digunakan untuk Variabel penelitian ini ialah:
mendeteksi dini masalah dan penyulit • Variabel bebas: Pengetahuan, sikap, dan
dalam persalinan seperti partus lama, bidan Puskesmas PONED mengenai
perdarahan dan gawat janin, sehingga dapat partograf.
sesegera mungkin mengambil tindakan atau • Variabel terikat: Umur, pendidikan, dan
merujuk ibu dalam kondisi optimal.5 Lama Kerja.
Menurut WHO (1994) partograf
merupakan suatu cara yang tepat untuk Data penelitian diperoleh melalui
memantau keadaan ibu dan janin selama kuisoner yang merupakan modifikasi dari
dalam persalinan. Partograf standar WHO beberapa kuesioner penelian sebelumnya.
dapat membedakan dengan jelas perlu atau Data terdiri dari dua bagian. Bagian
tidaknya intervensi dalam persalinan. Juga pertama berisi tentang pengetahuan
dapat dengan jelas membedakan persalinan
736
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 2, Mei-Agustus 2015

sedangkan bagian kedua tentang sikap. lansia awal (46-55 tahun). Tabel 1
Cara penilaian skoring kuesioner menunjukkan responden terbanyak ialah
menggunakan skala Guttman dimana masa dewasa awal (26-35 tahun).
setiap pertanyaan dengan jawaban benar
nilainya = 1 dan pertanyaan dengan Tabel 1. Distribusi berdasarkan karakteristik
jawaban salah nilainya = 0. Terdapat 15 umur
pertanyaan dengan penilaian mengidentifi-
kasi hasil skor pengetahuan yang dibagi Umur n %
menjadi 3 kategori penilaian yaitu: 17-25 6 18,2
1. Baik bila diperoleh jawaban benar 76- 26-35 22 66,7
100% 36-45 4 12,1
46-55 1 3,0
2. Cukup bila diperoleh jawaban benar 56-
Total 33 100,0
75%
3. Kurang bila diperoleh jawaban benar
<56% Dari Tabel 2 dilihat bahwa responden
Sikap dalam penelitian ini diukur terbanyak yaitu bidan yang berpendidikan
dengan skala Likert yang dapat D3, 75,8% dari total 33 responden.
dipergunakan untuk mengukur sikap,
Tabel 2. Distribusi berdasarkan karakteristik
pendapat, dan persepsi seseorang atau
pendidikan
sekelompok orang tentang suatu gejala.
Terdapat 2 bentuk pertanyaan yang Pendidikan n %
menggunakan skala ini yaitu bentuk D3 25 75,8
pertanyaan positif untuk mengukur sikap D4 5 15,2
positif, dan bentuk pertanyaan negatif S1 3 9,1
untuk mengukur sikap negatif. Pertanyaan Total 33 100,0
positif diberi skor 3,2, dan 1, sedangkan
bentuk pertanyaan negatif diberi skor 1,2, Tabel 3 menunjukkan lama kerja bidan
dan 3. Bentuk jawaban skala Likert ialah puskesmas yang terbanyak yaitu 1-5 tahun
Setuju (S), Ragu-Ragu (RR), dan Tidak sebesar 51,5%.
Setuju (TS). Jumlah pertanyaan sikap yaitu
sebanyak 10 pertanyaan. Tabel 3. Distribusi berdasarkan karakteristik
lama kerja
HASIL PENELITIAN
Distribusi usia pada Tabel 1 disusun Lama Kerja n %
berdasarkan kriteria usia Departemen 1-5 17 51,5
Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) 6-10 9 27,3
tahun 2009. Masa remaja akhir (17-25 >10 7 21,2
tahun), masa dewasa awal (26-35 tahun), Total 33 100,0
masa dewasa akhir (36-45 tahun), dan masa

Tabel 4. Distirbusi berdasarkan tingkat Pengetahuan di masing-masing puskesmas

Puskesmas Pengetahuan
Kurang Cukup Baik
n % n % n %
Paniki - - - - 9 100
Bahu - - - - 6 100
Tuminting - - 1 25 3 75
Kombos - - 1 17 5 83
Wawonasa - - - - 7 100
Ranotana Weru 1 100 - - - -
737
Toemadoek, Wagey, Loho: Pengetahuan dan sikap bidan mengenai penggunaan ...

Tabel 4 memperlihatkan puskesmas tinggi pendidikan sesorang maka makin


yang menjadi tempat penelitian dan tingkat baik tingkat pengetahuan yang
pengetahuan responden. Terdapat 33 dimilikinya.10 Responden terbanyak yaitu
responden yang mengisi kuesioner dengan bidan yang berpendidikan D3 yaitu
benar. Semua bidan di Puskesmas Paniki, program pendidikan tinggi kebidanan yang
Bahu, dan Wawonasa bidan menjawab mempersiapkan peserta didik untuk
dengan hasil baik 100% sedangkan di memiliki kemampuan dalam melaksanakan
Puskesmas Tuminting dan Kombos pekerjaan yang bersifat rutin, maupun tidak
sebagian besar bidan menjawab dengan rutin secara mandiri dalam pelaksanaan
hasil baik (75% dan 83%). tanggung jawab pekerjaannya, serta mampu
Tabel 5 menunjukkan bahwa semua melakukan pengawasan serta bimbingan
pasien dari Puskesmas Paniki, Bahu, atas dasar keterampilan manajerial yang
Tuminting, Kombos, Wawonasa, dan dimilikinya.11
Ranotana Weru mempunyai sikap positif. Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat
bahwa distribusi responden berdasarkan
Tabel 5. Distribusi berdasarkan sikap di karakteristik lama kerja bidan yang
masing-masing puskesmas terbanyak yaitu 1-5 tahun sebanyak 17
responden (41,5%). Menurut Azwar,
Puskesmas Sikap sesuatu yang pernah dilakukan seseorang
Negatif Positif dapat menambah pengetahuan tentang
n % n % sesuatu yang bersifat non formal.
Paniki - - 9 100
Pengalaman secara langsung berhubungan
Bahu - - 6 100
Tuminting - - 4 100
dengan peningkatan pengetahuan, makin
Kombos - - 6 100 banyak pengalaman yang ditemui dalam
Wawonasa - - 7 100 hidup maka akan memberi pengaruh
Ranotana Weru - - 1 100 langsung pada pengetahuan seseorang.
Seorang bidan yang sering menolong
pasien dan melakukan pengisian partograf
BAHASAN akan memengaruhi pengetahuan dan
Tabel 1 menunjukkan bahwa golongan sikapnya secara langsung.12
umur terbanyak dari 33 responden yaitu 26- Dari hasil data penelitian yang
35 tahun sebanyak 22 responden, didapatkan pengetahuan responden baik
sedangkan umur 17-25 tahun 6 responden, yaitu 30 responden (90,9%) dari 33
umur 36-45 tahun 4 responden, dan umur responden, pengetahuan cukup yaitu 2
46-55 tahun 1 responden. Menurut responden (6,1%), dan pengetahuan kurang
Nursalam dan Siti, semakin cukup umur yaitu 1 responden (3,0%). Untuk
tingkat kematangan dan kekuatan melakukan pengisian partograf, bidan harus
seseorang akan lebih matang dalam berfikir mengerti dulu tujuan partograf, yaitu alat
dan bekerja.9 bantu untuk memantau kemajuan kala satu
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat atau persalinan dan informasi keputusan
bahwa distribusi responden yang terbanyak klinik. Dari penelitian ini semua bidan
berdasarkan pendidikan yaitu D3 sebanyak dapat menjawab dengan benar mengenai
25 responden (75,8%), diikuti D4 sebanyak tujuan partograf.7
5 responden (15,2%), dan yang terendah Partograf terdiri dari 3 komponen
yaitu berpendidikan S1 sebanyak 3 yaitu: catatan janin, catatan kemajuan
responden (9,1%). Menurut Notoatmodjo, persalinan dan catatan ibu dan dapat
pendidikan adalah upaya untuk dianggap sebagai "sistim peringatan awal",
memberikan pengetahuan sehingga terjadi yang akan membantu pengambilan
perubahan perilaku positif yang meningkat. keputusan lebih awal kapan seorang ibu
Setiap individu umumnya menginginkan harus dirujuk, dipercepat atau diakhiri
pendidikan, dan makin banyak serta makin persalinannya.13
738
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 2, Mei-Agustus 2015

JHPIEGO membuat penelitan pada faktor kemampuan (ability) dan faktor


bidan di Ghana yang sudah selesai 2 tahun motivasi (motivation). Faktor motivasi
sekolah. Pada variabel pengetahuan merupakan suatu sikap seseorang terhadap
mengenai partograf ada 14 pertanyaan, situasi kerja dilingkungan organisasinya.
untuk menilai pengetahuan digunakan 2 Mereka yang bersikap positif terhadap
penilaian intervensi dan kontrol. Karena situasi kerjanya akan menunjukkan
ada beberapa ketidakseimbangan antara motivasi kerja tinggi dan sebaliknya jika
kelompok dalam hal usia, beberapa tahun mereka bersikap negatif terhadap situasi
pada pekerjaan, dan tingkat pelatihan kerjanya akan menunjuk motivasi kerja
sebelum sekolah kebidanan, analisis pada yang rendah. Situasi kerja yang dimaksud
masing-masing sub-skala keterampilan seperti hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim
yang kembali menjalankan dengan variabel kerja, kebijakan dan pimpinan.16
ini sebagai kovariat. Serupa dengan JHPIEGO juga meneliti pembagian
pengetahuan skala ANCOVA itu, pola kelompok intervensi dan kontrol. Kinerja
perbedaan antara kedua kelompok tetap kelompok pada sikap bidan sama bedanya
sama setelah kovariat dimasukkan. Bidan dengan pengetahuan. Kelompok interversi
pada kelompok intervensi memiliki skor lebih baik daripada kelompok kontrol di
penilaian keterampilan yang lebih tinggi beberapa daerah. Pada kelompok interversi
secara keseluruhan dibandingkan kelompok hasil baik pada sikap: mencuci tangan,
kontrol.14 Hasil yang didapatkan pada dekontaminasi alat, penggunaan sarung
penelitian di Ghana menunjukkan tangan.14
pengetahuannya baik sehingga pendekatan Penelitian Ernawati13 berdasarkan
pelatihan ini harus diadopsi oleh bidang analisis data terdapat 6 bidan (33,3%)
teknis lainnya atau kader lainnya, dan menerapkan partograf dalam persalinan dan
diterapkan untuk lembaga pendidikan pra 12 bidan (66,7%) tidak menerapkan
layanan lain di wilayah ini.14 partograf dalam persalinan. Hal ini
Hasil penelitian yang dilakukan disebabkan karena pengetahuan bidan yang
Ernawati13 pada bidan tentang penggunaan baik (77,8%) tentang partograf itu sendiri
partograf dalam persalinan di Puskesmas dan juga telah disebutkan bahwa perilaku
Papar menunjukkan bahwa 14 responden yang didasari oleh pengetahuan walaupun
(77,8%) berpengetahuan baik dan 4 masih ada 12 responden tidak menerapkan
responden (22,2%) berpengetahuan cukup. partograf selama persalinan. Hal ini
Berdasarkan data survei demografi angka dipengaruhi kebiasaan bidan itu sendiri
kematian ibu mencapai 334 per 100.000 yang selalu menggunakannya setelah
kelahiran hidup setiap tahunnya. Penyebab persalinan selesai atau disebabkan
kematian tersebut salah satunya kelemahan kurangnya kesadaran tentang pentingnya
dalam hal sistem rujukan.15 partograf dalam persalinan. Seperti yang
Kewajiban membuat partograf sebagai telah disebutkan bahwa perilaku yang
kebutuhan atau merupakan satu paket tidak didasari oleh kesadaran tidak akan
dalam proses pertolongan persalinan. berlangsung lama.15
Keberadaan partograf itu wajib dibuat Kinerja bidan sangat dipengaruhi oleh
sebagai salah satu kebutuhan yang harus faktor internal maupun eksternal. Kinerja
ada dalam proses pertolongan persalinan. mengandung komponen kompetensi dan
Temuan-temuan yang ada selama proses produktifvtas hasil sehingga sangat
persalinan harus dicatat dalam partograf. tergantung pada tingkat kemampuan
Penggunaan partograf diperlukan untuk individu dalam pencapaian hasil.17
pengambilan keputusan klinis dan deteksi
dini komplikasi dalam pertolongan SIMPULAN
persalinan, seperti misalnya partus lama.13 Umumnya bidan di puskesmas
Terdapat beberapa faktor yang PONED Kota Manado mempunyai
memengaruhi pencapaian sikap antara lain pengetahuan yang baik dan sikap yang
739
Toemadoek, Wagey, Loho: Pengetahuan dan sikap bidan mengenai penggunaan ...

positif mengenai penggunaan partograf kesehatan reproduksi. Jakarta:


dalam persalinan. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2008.
SARAN 8. Kepmenkes RI Nomor
Penerapan partograf diharapkan dapat 369/Menkes/SK/III/2007. Tentang
Standar Profesi Bidan. 2007. Available
menurunkan risiko terjadinya komplikasi from:
pada ibu dan bayi. Kualitas sumber daya http://www.puspronakesln.org/pdfuploa
bidan harus ditingkatkan karena hal ini d/ KMKNo.369ttgSPBidan.pdf
sangat menentukan tingkat keberhasilan 9. Notoatmodjo S. Pendidikan Kesehatan dan
pelayanan suatu organisasi pelayanan Ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta,
kesehatan. 2003.
10. Standar nasional pendidikan diploma 3
DAFTAR PUSTAKA kebidanan Indonesia, IBI (Ikatan Bidan
1. World Health Organization. Reduction of Indonesia), AIPKIND (Asosiasi
Maternal Mortality: a joint Institusi Pendidikan Kebidanan
WHO/UNFPA/UNICEF/World Bank Indonesia). Jakarta, 2012.
Statement. Publication of the World 11. Azwar A. Pelayanan Kesehatan. Jakarta:
Health Organization: Geneva, 1999. Yayasan Pustaka Utama, 2005.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 12. Sulistyaningsih I. Studi korelasi tingkat
[cited 2011 Jun 11]. Petunjuk Teknis pengetahuan dan bidan praktik swasta
Jaminan Persalinan. Jakarta, 2011. di kota Yogyakarta kelengkapan
3. Dinkes Kota Manado, 2010/2011. Laporan partograf dan kewewenangannya
Bulanan Gizi. Manado. memaparkan isi rekam, 2007.
4. Bosse G, Massawe S, Jann A. The 13. Ernawati E. Gambaran pengetahuan dan
Partograph in Daily Practice: It’s penerapan bidan menggunakan
quality that Matters. 2002. International partograf dalam persalinan. [cited 2013
Journal of Gynecology&obstetric. Nov 14]. Available from:
Available at http://www.scribd.com/doc/184047734/
http://www.elsevier.com/locate/ijgo. gambaran-pengetahuan-dan-penerapan-
77, 243-244. bidan-menggunakan-partograf-dalam-
5. Budijanto D. Upaya Peningkatan persalinan-pdf#scribd.
Ketrampilan Manajemen Bidan dalam 14. Notoadmodjo S. Promosi Kesehatan dan
Pertolongan Persalinan dan Pasca Ilmu Perilaku. Jakarta, Rineka cipta,
Persalinan di Rumah dan Fasilitas 2007.
Kesehatan. 2006. [cited 2009 Dec 16]. 15. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Available from: Milenium Di Indonesia. Kementerian
http://www.litbang.depkes.go.id. Perencanaan Pembangunan Nasional
Partograf alat pemantau persalinan /Badan Perencanaan Pembangunan
http://www.indonesian- Nasional (BAPPENAS). Jakarta, 2010.
publichealth.com/2014/05/partograf- 16. StatisticsIndonesia. [cited 2014 Oct 27].
alat-pemantauan-persalinan.html (di Available from: http://www.datastatisti-
akses pada 11-8-2014) indonesia.com/portal/index.php?option
6. Partograf alat pemantau persalinan. [cited =com_content&task=view&id=450&Ite
2014 Aug 11]. Available from: mid=450&limit=1&limitstart=1.
http://www.indonesian- 17. Peran dan fungsi bidan. [cited 2011 May
publichealth.com/2014/05/partograf- 28]. Available from:
alat-pemantauan-persalinan.html. http://infobidannia.wordpress.com/2011
7. Pelatihan Klinik asuhan persalinan normal, /05/28/peran-dan-fungsi-bidan/
jaringan nasional pelatihan klinik-

740

Anda mungkin juga menyukai