Abstrak
Sering kali manusia ceroboh atas tindakannya yang dapat mengakibatkan bahaya terhadap
dirinya dan orang lain, seperti halnya kebakaran. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab
terjadinya kebakaran diantaranya human error, rendahnya kualitas produk perlengkapan listrik,
konsluiting ( hubungan singkat ). Hal tersebut harus segera ditangani dengan tindakan yang
cepat sebelum semuanya dilalap si jago merah. Untuk itu diperlukan adanya alat pendeteksi
kebakaran yang dapat menginformasikan terlebih dahulu adanya tanda-tanda kebakaran dengan
cepat dan otomatis, dimana setelah terdeteksi kebakaran, maka dengan sendirinya alat tersebut
menyemprotkan air dan membunyikan alarm agar informasi kebakaran dapat dikaetahui lebih
dahulu oleh manusia.
Pada proyek akhir ini dirancang dan direalisasikan alat pendeteksi kebakaran dengan simulasi
prototype, yang mampu merespon adanya peristiwa kebakaran dengan alarm dan penyemprot
otomatis. Alat ini terdiri dari sensor suhu sebagai pendeteksi perubahan suhu, sensor asap
sebagai pendeteksi adanya asap, dan mikrokontroler AVR ATMEGA 8535 sebagai pengolah data
dan melakukan perintah sesuai dengan program yang dibuat. Rangkaian ADC tidak perlu
dirancang karena sudah built-in pada IC ATMEGA 8535. Sistem akan mendeteksi adanya
kebakaran jika suhu lingkungan > 53 derajat celcius dan terdeteksi adanya asap pekat maka
perangkat membunyikan alarm dan melakukan tindakan pemadaman api.
Pengujian dilakukan pada empat kondisi, yakni kondisi normal, kondisi suhu tinggi tanpa asap,
kondisi asap pekat tanpa suhu tinggi, kondisi kebakaran (suhu tinggi, asap pekat). Dari keempat
kondisi tersebut, perangkat dapat bekerja dengan baik, jika keadaan suhu tinggi tanpa asap atau
asap pekat tanpa disertai suhu tinggi, maka perangkat hanya membunyikan alarm dan jika
terdeteksi asap pekat disertai suhu tinggi, maka perangkat akan membunyikan alarm disertai
dengan pemadaman api.
Abstract
Many times human’s behaviors are untidy that are able to danger themselves or even the others,
get burn is for example. There are several factors that cause burn; they are human error, the low
of product quality of electric devices, short circuit. Concerning in that circumstances, an
immediately action is needed before the fire burn everything. Therefore, we need a fire detection
that is able to inform about signs of fire quickly and automatic; if detection is occurred by the fire
detector, the device will spray water and sound the alarm. So it will give some kind announcement
to human that can be known formerly. In this final project, a fire detector and prototype
simulation that is able to response a fire with alarm and automatic sprayer is designed and
implemented.
The device contents tempearture sensor, smoke sensor, and microcontroller AVR ATMEGA 8535
that control data and does every command that has been programmed before. ADC circuit isn’t
necessary to be designed because it’ has already built-in inside the ATMEGA 8535. System will
detect the fire if the environment temperature is more than 53o C and detect the smoke is also
occured in the same time, so the device will sound the alarm and spray the water.
The device is tested in four conditions; they are normal, high temperature without smoke, low
temperature with thick smoke, and high temprature with thick smoke (burn condition). Based on
those four conditions, the device can work properly, if the condition is high temperature without
smoke or low temperature with thick smoke, so the device will sound the alarm, and if the
condition is high temperature with thick smoke, the device will sound the alarm and spray the
water.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan dan realisasi sistem, kemudian dilakukan pengujian baik
setiap blok maupun secara keseluruhan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Perangkat dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Dalam hal ini, baik
sensor suhu maupun sensor asap dapat mendeteksi adanya perubahan keadaan lingkungan
bila terjadi kebakaran sehingga sistem dapat bekerja untuk melakukan tindakan pemadaman
api.
2. Pada sensor asap tidak mendeteksi adanya kandungan gas pada asap, melainkan tingkat
kepekatannya.
3. ADC yang ada pada ATMEGA 8535 cukup akurat dalam melakukan konversi terbukti pada
saat pengukuran sensor suhu dan asap pada perangkat ini.
4. Sensor asap memerlukan waktu untuk menurunkan tegangan keluarannya dari tegangan
maksimal hingga tegangan keluarannya mencapai kestabilan dalam waktu kurang lebih 5
menit.
5. Pada program mikrokontroler diperlukan delay selama 15 detik sebelum membaca data ADC
agar saat perangkat saat dihidupkan tidak membunyikan alarm karena sensor dianggap
mendeteksi adanya asap.
5.2 Saran
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dan hasil yang telah dicapai pada proyek
akhir ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada sistem ini, maka dapat
diambil beberapa saran yang dapat dikembangkan lebih lanjut :
1. Diperlukan sensor yang lebih baik agar pendeteksian asap lebih spesifik.
2. Untuk simulasi, prototype disarankan lebih dari satu ruangan dan dapat dimonitor pada
komputer.
DAFTAR PUSTAKA