Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH B.

INDONESIA
TEHNIK PENULISAN KARANGAN ILMIAH

Dosen Mata Kuliah : Teguh Susanto, M.Pd

Disusun Oleh :

1. MUHAMAD ARIF (11160019)


2. DIKI RIFALDI (11160117)
3. IKRADIN NURTADARUS (11160023)
4. LISMA (11160011)
5. PUPUT NOFI (11160027)
6. NADIAH SOLEHAH (11160031)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

BINA BANGSA
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan YME. Yang telah memberikan nikmat kesehatan kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang ‘’Teknik Penulisan
Karangan Ilmiah’’. Ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
salah stu tugas bahasa Indonesia. Terima kasih kepada dosen mata kuliah atas bimbingan
dan arahan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk
kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar lebih baik
lagi. Kritik, saran, dan masukan yang membangun sangat penulis butuhkan untuk dijadikan
pedoman.

Penulis harap dengan membaca makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua dalam menambah wawasan.

Serang, 01 Desember 2016

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Menulis karya tulis ilmiah yang bersumber dari penelitian adalah menulis laporan
penelitian dan artikel untuk jurnal ilmiah. Oleh sebab itu, format penulisannya
menyesuaikan dengan format penelitian. Format penelitian sangat tergantung dengan
metode penelitian yang digunakan, di mana setiap metode memiliki format tersendiri.
Format dalam menulis karya ilmiah merupakan alur-alur jalan pikiran yang terdapat dalam
sebuah penelitian yang dikaitkan dengan proses penulisan. Dan didalam dunia informasi
ada berbagai macam bentuk penyampaian informasi berita, salah satunya adalah penulisan
ilmiah. Penulisan ilmiah ini dapat berupa karya ilmiah, artikel, makalah dan skripsi.
Dalam pembahasan ini kita tidak akan menekankan kepada aspek-aspek penelitian
seperti teknik pengambilan data, analisis data, dan teknik analisis statistika, melainkan
kepada rambu-rambu pikiran yang merupakan tema pokok sebuah proses penelitian. Seperti
kita ketahui bahwa penelitian adalah sebuah proses pemecahan masalah, maka penulisan
karya tulis ilmaih merupakan pemaparan proses pemecahan masalah, sehingga pembaca
memperoleh jawaban dari masalah yang diteliti. Karya tulis ilmiah hasil penelitian
berfungsi mengkomunikasikan ihwal gagasan atau hasil penelitian yang telah dilakukan,
Setiap penulisan ilmiah biasanya diikuti dengan suatu penelitian, yang kemudian nantinya
hasil dapat disusun dan diurutkan dalam bentuk tulisan.
Untuk mempelajari lebih lanjut dan mendalam tentang penulisan ilmiah maka akan
dibahas lebih lanjut di makalah ini.

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimasud dengan karangan ilmiah


2. Bagaimana sismatika atau karangka penulisan karya ilmiah
3. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik
4. Jenis atau bentuk bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah

C. TUJUAN DAN MANFAAT


Tulisan penulisan makalah ini untuk memanparkan bagaimana cara membaca penulisan
karya ilmiah yang baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku Manfaat penulisan makalah ini agar
dapat bertambah wawasan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian karya ilmiah

Karya ilmiah adalah karya yang disusun berdasarkan satu hasil penelitian
dan dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya, bukan hasil rekaan atau
pemikiran seseorang tanpa adanya penelitian. Karya non-ilmiah adalah karya
yang belum memenuhi persyaratan-persyaratan ilmiah. Perbedaan antara karya
ilmiah dan non-ilmiah lebih didasarkan pada pertanggungjawaban ilmiahnya.
Sebagai karya hasil penelitian maka di dalam karya ilmiah harus ada beberapa
komponen yaitu :

a. Masalah Penelitian

Berkaitan dengan masalah penelitian, yang dibahas mencakup: hakikat


masalah, cara mencari masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan
rumusan masalah. Sebelum kita melakukan suatu penelitian, pastilah kita harus
menentukan masalah yang akan diteliti. Masalah dapat dipahami atau
diartikan sebagai adanya keadaan, kejadian, atau peristiwa yang perlu untuk
dipecahkan. Masalah biasanya timbul karena adanya kesenjangan antara yang
satu dengan yang lain. Misalnya, antara apa yang seharusnya ada dan apa yang
ada dalam kenyataan, mengenai teknologi dan pengetahuan ataupun sesuatu yang
lain yang dapat menimbulkan suatu pertanyaan. Maka penelitian diharapkan dapat
memecahkan masalah tersebut atau memperkecil kesenjangan yang terjadi.

Kita dapat menemukan suatu masalah dengan cara proaktif mencari dari
berbagai sumber bacaan seperti karya ilmiah lain atau jurnal ilmiah, dari
pertemuan-pertemuan ilmiah, pernyataan pemegang otoritas, pengamatn sepintas,
dan sebagainya.

Seandainya kita telah menemukan masalah yang akan diteliti, maka pertama-
tama kita harus menjelaskan mengapa masalah tersebut layak untuk diteliti,
dilihat dari segi ilmiah dan segi kegunaan hasil peneliti tersebut.

Selanjutny, jika masalah tersebut kita teliti maka kita akan menemukan
sejumlah masalah yang lebih kecil yang perlu diidentifikasikan dulu. Kemudian
dari masalah-masalah yang telah kita identifikasi, kita memilih sebuah masalah
yang dianggap paling tepat untuk diteliti sebagai fokus dalam penelitian tersebut.
Kita harus membatasi masalah yang kita teliti agar penelitian yang kita lakukan
bisa lebih mendalam. Oleh karena itu, masalah yang akan kita teliti haruslah
dirumuskan dulu dengan baik.
b. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian tentu mempunyai suatu tujuan. Supaya penelitian tersebut


dapat terarah sesuai dengan masalahnya, maka tujuan penelitian itu harus
sejalan dengan rumusan masalahnya.

Di sini perlu disinggung, bahwa judul penelitian sebaiknya sejalan dengan


rumusan masalah dan tujuan penelitian agar mempermudah para pembaca dalam
memahaminya.

c. Metode penelitian

Metode penelitian dapat diartikan sebagai jalan atau cara untuk memecahkan
masalah. Metode penelitian dibagi menjadi dua yaitu penelitian kuantitatif
dan penelitian kualitatif, maka ada dua cara untuk melakukan metode penelitian.

Metode kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis dengan bantuan


analisis statistik, dan untuk membuat generalisasi dari sampel yang diangkat
dari populasi. Sedangkan metode kualitatif digunakan untuk menjelaskan data-
data yang ditemukan dari sebuah objek penelitian. Kalau penelitian kuantitatif
bertujuan untuk menguji hipotesis, maka penelitian kualitatif bertujuan
menemukan atau menyusun “teori-teori” baru dari data-data penelitian yang
digunakan

Selain penelitian kuantitatif dan kualitatif, ada satu lagi penelitian yang
disebut dengan action research. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa
siklus, biasanya digunakan untuk meningkatkan hasil belajar atau hasil suatu
produk. Setiap siklus akan menghasilkan satu hipotesis yang akan digunakan
untuk siklus selanjutnya. Kekurangan pada siklus pertama akan diperbaiki
oleh siklus selanjutnya, begitu seterusnya sampai siklus yang terakhir dan
didapatkan hasil yang dianggap memuaskan.

d. Kajian Teori

Setelah masalah penelitian dirumuskan dan tujuan penelitian ditetapkan,


maka harus dilanjutkan dengan kajian teori yang relevan dengan masalah dan
tujuan penelitian. Kajian teori dapat diambil dari berbagai sumber, dari
buku, jurnal, atau karangan ilmiah yang ada. Penelitian yang bersifat
kuantitatif harus benar-benar mengkaji teori-teori yang ada lalu merumuskan
konsep pikiran dari teori-teori tersebut, serta merumuskan hipotesis yang
akan diuji berdasarkan data yang akan dikumpulkan.

Sedangkan dalam penelitian yang bersifat kualitatif kajian teori dikumpulkan


sedikit demi sedikit. Data yang baru terkumpul langsung dianalisis, dijelaskan
berdasarkan kerangka pikir yang telah ditetapkan.
e. Objek penelitian, data, dan variabel penelitian

Dalam penelitian kuantitatif objek penelitiannya disebut populasi, tetapi tidak


seluruh populasi yang diteliti, melainkan hanya sampel (percontoh) dari
populasi itu. Namun, hasil penelitian terhadap sampel itu kemudian
digeneralisasikan sebagai hasil dari populasi itu. Sampel biasanya diambil
sekian persen dari populasi, tergantung dari besarnya populasi itu.

Dalam penelitian kualitatif, besarnya objek yang diteliti tidak berdasarkan


pada sampel, melainkan pada jumlah yang dianggap memadai atau
mencukupi, sampai tujuan yang ingin diketahui dianggap telah tercapai.

Dalam penelitian kuantitatif berupa angka-angka nilai, kemudian akan


dianalisis dengan bantuan statistik. Sedangkan penelitian kualitatif berupa
hal, keadaan, kejadian, dan sebagainya.

Perlu dijelaskan bahwa objek penelitian tidak sama dengan data


penelitian. Dalam penelitian kuantitatif ada istilah variabel penelitian. Yang
dimaksud dengan variabel penelitian itu adalah sama hal dengan yang diteliti.
Umpamanya, kalau judulnya adalah korelasi, antara kemampuan membaca
dengan kemampuan menulis, maka variabelnya adalah kemampuan membaca
dan menulis. Salah satu diantaranya dijadikan variabel bebas dan yang lain
dijadikan variabel terikat.

f. Hasil Penelitian

Dalam penelitian kuantitatif, hasil penelitiannya berupa hasil perhitungan


statistik terhadap variabel- variabel yang diteliti, lalu hasil perhitungan statistik
ini dijadikan dasar untuk menguji hipotesis yang diajukan.

Dalam penelitian kualitatif, hasil penelitiannya berupa penjelasan terhadap


data-data yang ditemukan.

Berdasarkan hasil penelitian itu, kemudian ditarik suatu kesimpulan


dan berdasarkan kesimpulan, ditarik saran-saran untuk penelitian lebih lanjut.
B. Sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah

Hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk tulisan merupakan


karya ilmiah. Oleh karena itu, penulisnya harus menuruti suatu aturan
kerangka penulisan tertentu. Aturan penulisan tersebut dapat berbeda-beda
tergantung pada lembaga yang bersangkutan. Secara umum, kerangka
penulisan karya ilmiah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:

1. Bagian Pendahuluan

Bagian ini biasanya berisi : halaman judul, halaman pengesahan, kata


pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan grafik.

 Halaman Judul
Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi laporannya. Judul ditulis
dengan huruf kapital, biasanya di tengah halaman agak ke atas. Tetapi ada juga
variasi lain.

 Halaman Pengesahan
Berisi persetujuan dari pembimbing atau lembaga yang bersangkutan.

 Kata Pengantar
Menguraikan dengan singkat alasan dan tujuan penyusunan laporan
penelitian, dan ucapan terima kasih kepada pembimbing dan pihak yang telah
membantu pelaksanaan penelitian.

 Halaman Abstrak
Berisi masalah pokok pada skripsi atau disertasi. Pada makalah, tidak
memerlukan halaman ini.

 Daftar Isi
Untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang isi pokok laporan,
sehingga harus mencantumkan dengan jelas urutan bab dan sub-bab, serta
seluruh lampiran yang ada dengan nomor halaman masing- masing.

 Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik


Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk menunjang
isi laporan, maka harus mencantumkan nomor urut dan halaman dengan
jelas.
2. Bagian Isi

Secara umum, bagian isi terdiri dari:

- Pendahuluan
Memaparkan: latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan
kegunaan penelitian, hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.

- Landasan teori
Berisi: uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian dan
konsep yang mendasari perumusan hipotesis.

- Hasil penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis
data.

- Kesimpulan dan Saran


Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang
dirujukkan kepada landasan teori yang digunakan kemudian dikemukakan
beberapa saran.

3. Bagian Penutup

Pada umumnya terdiri dari:

a. Daftar Kepustakaan

Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh


buku sumber yang digunakan dalam penulisan laporan.

b. Lampiran

Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan

statistik, tabel, dan lain-lain.

c. Indeks

Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan

disusun menurut abjad.


C. Cara penulisan karya ilmiah yang baik
Secara umum, penulisan karya ilmiah harus memenuhi beebrapa syarat tertentu, hasil
penulisan karya ilmiah harus bias dipertanggung jawabkan kebenarannya karena karya
ilmiah bukanlah suatu karangan bebas yang dapat dibuat berdasarkan imajinasi atau
khayalan penulis.
Suatu karya ilmiah harus apa adanya sesuai dengan kenyataan adapun syarat-syarat
penulisan karya ilmiah adalah prinsip ilmiah dan sesuai dengan kata tulis baku (EYD).
Syarat penulisan karya ilmiah mencakup beberapa hal sebagai berikut :

1. Objektifitas
Objetifitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis harus bersikap
objektif dalam mengemukakan pendapatnya, apa adanya, tidak dibuat-buat. Sehingga hasil
tulisannya dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data yang ada.

2. Pola berfikir deduktif – induktif


Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus menggunakan pola
berfikir yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada dua pola berfikir logis yaitu:
dedukatif dan indukatif.
Pola berfikir deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum untuk
menarik kesimpulan yang khusus.
Contoh :
Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya jelek, lalu fakta
khusus ayahku seorang dokter, maka dapat ditarik kesimpulan ayahku
tulisannya jelek.
Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik
kesimpulan dari fakta – fakta khusus kepada fakta umum atau kalimat
utamanya berupa kalimat yang bersifat umum.
Contoh:
Fakta- fakta khusus menyatakan manusia membutuhkan oksigen.
Hewan membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen,
maka dapat disimpulkan bahwa “semua mahluk hidup membutuhkan
oksigen”

3. Sistematika
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya
menuruti alur pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada
kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan dengan sistematika penulisan
karya tulis ilmiah, biasanya masing- masing lembaga mempunyai
peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan
tersebut mempunyai patokan yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan
karena :
 Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.
 Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
 Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan
kembali
Tata Cara Penulisan Ilmiah terdiri dari: penulisan kutipan, catatan
kaki, dan daftar pustaka.

1. Kutipan

Kutipan merupakan penulisan kembali pendapat atau hasil karya


tulis orang lain,baik langsung maupun tidak langsung.Pada umumnya
kutipan dibedakan menjadi dua,yaitu: Kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung.

a. Kutipan Langsung

Kutipan langsung ditulis persis dengan aslinya(baik kata,ejaan,maupun


tanda bacanya).Kutipan seperti ini biasanya digunakan
untuk mengutip: rumus, peraturan hukum,
suratkeputusan, peribahasa, difinisi, dan lain-lain.Secara umum kutipan
langsung dibedakan menjadi dua:kutipan langsung panjang dan kutipan
langsung pendek.Kutipan langsung panjang,ditulis lebih darti tiga
baris,ditulis sendiri dalam alinea baru dengan perubahan spasi.Baris
pertama kutipan dituluskan pada ketukan kedelapan dari margin kiri,baris
berikutnya dimulai pada ketukan ke-lima. Kutipan langsung pendek tidak
lbih dari tiga baris,dituliskan langsung dalam kalimat penulis diantara
tanda petik(“…”) dan tanpa perubahan spasi.

b. Kutipan Tak Langsung

Kutipan tak langsung ini merupakan uraian penulis dengan kata-kata


sendiri berdasarkan pendapat atau hasil karya penulis lain.
Tetapi pendapat pribadi tidak boleh dikemukakan
didalamnya.penulisanya tanpa tanda petik dan spasi.Sumber asal kutipan
dapat dituliskan langsung dengan mencantumkan nama penulis,tahun
terbit,dan halaman buku.

2. Catatan Kaki

Yang dimaksud dengan catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas


teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman tulisan yang
bersangkutan.Catatan kaki sebetulnya bukan untuk mengetahui sumber
kutipan,tetapi untuk memberi penjelasan mengenai sesuatu yang berada
diluar pokok pembicaraan,yang perlu diketahui untuk memahami pokok
pembicaraan lebih jauh.Sumber catatan kaki dapat berasal
dari:buku,majalah,jurnal,makalah,surat kabar maupun pernyataan
langsung.Cara penulisanya dengan mencantumkan nama
pengarang,judul tulisan,kota dan nama penerbit,tahun terbit serta
halaman kutipan.Penulisan sumber kutipan yang muncul berulang kali
dapat disingkat dengan beberapa istilah,seperti:ibid.,op.cit.,dan loc.ci.

3. Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisi semua sumber bacaan yang digunakan dalam


penulisan.Komponen yang harus ada dalam daftar pustaka adalah,nama
pengarang,tahun terbit,judul buku,kota penerbit,nama penerbit.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah


ditentukan, yaitu sesuai dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis
yang disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun yang masuk
kedalam penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian
teori, objek data variabel dan hasil penelitian. Kemudian
cara – cara penulisan karya ilmiah yang baik adalah:

- Objektif
- Pola berfikir deduktif – induktif
- Sistematika
- Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup :
penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka.
- Jenis karangan ilmiah
DAFTAR PUSTAKA

- Chaer, Abdul, 2011, Ragam Bahasa Ilmiah, Jakarta: Rineka Cipta.


- Keraf, Gorys, 2004, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran
Bahasa, Ende: Nusa Indah, Cetakan XIII.
- Rumaningsih, Endang, 2011, Mahir Berbahasa Indonesia,
Semarang: Ra-SAIL (Ranah Ilmu-ilmu Sosial Agama dan
Interdisipliner), Cetakan III.
- Wasito, Hermawan, 1997, Pengantar Metodologi Penelitian:
Buku Panduan Mahasiswa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- Winarto, Yunita T., Totok Suhardiyanto, dan Ezra M. Choesin (eds.),
2004, Karya Tulis Ilmu Sosial: Menyiapkan, Menulis, dan
Mencermatinya, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, Edisi 1.
Situs Web:
- belajarmenjadilebih.wordpress.com czifa24.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai