Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Riset operasi (Operations Research/OR) bertujuan untuk menentukan arah
tindakan terbaik (optimal) dari sebuah masalah keputusan di bawah pembatasan
sumber daya yang terbatas [7]. Keberhasilan sebuah teknik OR diukur
berdasarkan penyebaran penggunaannya sebagai sebuah alat pengambil
keputusan. Di akhir dasawarsa 1940-an program linier terbukti merupakan sebuah
alat riset operasi yang paling efektif. Program linier merupakan dasar
pengembangan teknik-teknik OR lainnya termasuk program integer, stokastik,
arus jaringan dan kuadratik. Model program linier diperlukan beberapa asumsi di
antaranya asumsi kesebandingan (proportionality), asumsi penambahan
(additivity), asumsi pembagian (divisibility), asumsi kepastian (certainty).
Program bilangan bulat atau integer programming merupakan bentuk lain dari
program linier dengan asumsi pembagian melemah [4]. Salah satu pengaplikasian
dari program bilangan bulat adalah masalah transportasi [3]. Menurut Taha
masalah transportasi dapat diselesaikan menggunakan metode simpleks. Masalah
transportasi untuk konstanta variabel keputusan pada batasan sama dengan satu
disebut masalah transportasi Hitchcock [8]. Penyelesaian masalah transportasi
Hitchcock tidak sesuai menggunakan metode simpleks karena variabel keputusan
yang didapat tidak selalu bilangan bulat, sehingga oleh William dan Ping
diselesaikan menggunakan algoritma genetika. Algoritma genetika juga mampu
menemukan penyelesaian optimal global secara cepat [1].
Algoritma genetika (Genetic Algorithm) merupakan sebuah algoritma
pencarian yang dikembangkan berdasarkan mekanisme seleksi alam dan genetika
alam yang diprakarsai oleh Holland pada tahun 1975 yang kemudian dilanjutkan
oleh Goldberg [5]. Algoritma genetika menggunakan prinsip evolusi untuk
mencari penyelesaian terbaik dari sekumpulan alternatif yang tersedia. Algoritma
genetika menurut Adianti [1] telah mendapatkan perhatian cukup besar sebagai

1
salah satu teknik optimalisasi karena mempunyai keseimbangan antara eksplorasi
dan eksploitasi dan juga menggunakan batasan (constraint). Algoritma genetika
telah banyak digunakan untuk menyelesaikan optimalisasi di berbagai bidang
nurse scheduling, jobshop scheduling, water network, integer programming,
termasuk transportation problem [1].
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mengkaji ulang
penyelesaian masalah transportasi menggunakan algoritma genetika. Selanjutnya
diaplikasikan untuk mencari biaya minimum pendistribusian pemanas air tenaga
matahari di PT. Wijaya Karya Divisi Solar Water Heater (SWH). Data aplikasi
merupakan data sekunder yang diambil dari PT. Wijaya Karya Divisi Solar Water
Heater (SWH) berkantor pusat di Jakarta. Perusahaan ini memproduksi 4 jenis
pemanas air tenaga matahari yaitu SWH NX 300, SWH NX 150, SWH LX 300,
SWH LX 150. Kota tujuan pendistribusian pemanas tenaga matahari diantaranya
adalah Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar. Untuk menyelesaikan masalah ini
dibantu dengan software MATLAB 6.1.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, perumusan masalahnya adalah
bagaimana proses pengambilan keputusan masalah transportasi Hitchcock
menggunakan algoritma genetika.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penulisan skripsi ini sebagai berikut.


1. Model transportasi yang digunakan adalah model transportasi berimbang
(balanced transportation model).
2. Batasan masalah transportasinya adalah fungsi linier.
3. Seleksi kromosom yang digunakan adalah metode roulette wheel.

2
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah
menentukan pengambilan keputusan masalah transportasi Hitchcock
menggunakan algoritma genetika.

1.5 Manfaat Penulisan


Manfaat dari penulisan ini adalah memberikan wawasan dan pengetahuan
bahwa alogritma genetika dapat digunakan sebagai suatu metode alternatif untuk
menyelesaikan masalah transportasi Hitchcock.
.

Anda mungkin juga menyukai