Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH UNTUK

MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI


SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN
DAN PENGANGGURAN DAERAH
DI KABUPATEN NGAWI

Bin Hasri, Sigit Santoso, Djoko Santoso TH


Magister Pendidikan Ekonomi Program PASCASARJANA UNS
binhasrilawu21@yahoo.co.id

Abstrak

Pertumbuhan ekonomi nasional sangat ditentukan oleh dinamika dan


perkembangan perekonomian daerah, sedangkan perekonomian daerah pada
umumnya ditopang oleh kegiatan ekonomi bersakala kecil dan menengah. Unit usaha
yang masuk dalam kategori Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan urat
nadi penentu perkembangan perekonomian daerah dan nasional. Sektor Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang tangguh di tengah krisis ekonomi
yang terjadi.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan
kualitatif. Populasi sumber adalah UMKM yang ada di Kabupaten Ngawi dengan jumlah
sampel 82 dari 467 UMKM yang ada yang tersebar dalam jenis UMKM yang berbeda.
Tehnik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dengan tehnik analisis data
menggunakan logika deduksi, dengan membandingkan teori yang melatar belakangi
permasalahan.
Dari data yang terkumpul diperoleh kesimpulan bahwa pengembangan UMKM di
Kabupaten Ngawi mampu menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta
membawa dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja dalam upaya pengentasan
kemiskinan di Kabupaten Ngawi.

Kata Kunci: UMKM, pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja


PENDAHULUAN upaya pemberdayaan tersebut belum
Pertumbuhan ekonomi nasional sangat memberikan hasil yang maksimal dan
ditentukan oleh dinamika perekonomian membawa daya ungkit (leverage) yang
daerah, sedangkan perekonomian kuat bagi para pelaku UMKM pada
daerah pada umumnya ditopang oleh khususnya, dan masyarakat pada
kegiatan ekonomi berskala kecil dan umumnya.
menengah. Unit usaha yang masuk Pada tahun 2008, kontribusi UMKM
dalam kategori Usaha Mikro, Kecil dan terhadap penciptaan devisa nasional.
Menengah (UMKM) merupakan urat Melalui ekspor non migas mengalami
nadi perekonomian daerah dan peningkatan sebesar Rp. 40,75 triliun
nasional. Jumlah UMKM mencapai atau 28,49% yaitu dengan tercapainya
sekitar 99% dari populasi unit usaha, angka sebesar Rp. 183,76 triliun atau
serta menampung lebih dari 92% jumlah 20,17% dari total nilai ekspor non migas
tenaga kerja. Dari tingkat nasional (www.bps.go.id). Selanjutnya
pertumbuhan ekonomi nasional sebesar pada tahun 2008, kontribusi UMKM
5,0 %, UMKM menyumbang laju terhadap total PDB nasional adalah
pertumbuhan sekitar 3,0 %, lebih tinggi sebesar Rp. 1.165,26 triliun atau
dari pada laju pertumbuhan usaha 58,33%.
besar. Dari data awal ini menunjukkan Kemudian pada tahun 2008, UMKM
betapa strategisnya pengembangan mampu menyerap tenaga kerja sebesar
koperasi dan UMKM. 90.896.270 orang atau 97,04% dari total
Sektor Usaha Mikro Kecil dan penyerapan tenaga kerja yang ada.
Menengah (UMKM) merupakan usaha Jumlah ini meningkat sebesar 2,43%
yang tangguh di tengah krisis ekonomi. atau 2.156.526 orang dibandingkan
Saat ini sekitar 99% pelaku ekonomi tahun 2007.
mayoritas adalah pelaku usaha UMKM Perkembangan UMKM di
yang terus tumbuh secara signifikan dan Indonesia masih terhambat sejumlah
menjadi sektor usaha yang mampu persoalan antara lainUMKM lemah
menjadi penopang stabilitas dalam segi permodalan dan segi
perekonomian nasional. UMKM makin manajerial (kemampuan manajemen,
tahan banting dan tetap optimistis di produksi, pemasaran dan sumber daya
tengah krisis. Ketika terjadi krisis global manusia); serta masalah yang muncul
pelaku UMKM tetap bergerak. dari pihak pengembang dan pembina
Pemerintah telah memberikan upaya- UMKM, misalnya solusi yang diberikan
upaya pemberdayaan berupa kebijakan, tidak tepat sasaran, tidak adanya
program dan kegiatan untuk semakin monitoring dan program yang tumpang
menguatkan sektor UMKM ini. Namun tindih antar institusi.
Rumusan Masalah secara mendalam, serta memberikan
Berdasarkan persoalan diatas ketrampilan dalam melakukan analisis
maka rumusan Masalah dari penelitian terhadap berbagai masalah yang
ini adalah : berkenaan dengan perkembangan ilmu
1. Apakah pengembangan UMKM pengetahuan dan teknologi.
dapat meningkatkan perekonomian
daerah Kabupaten Ngawi? KAJIAN LITERATUR
2. Apakah pengembangan UMKM Kajian Teori
dapat mengurangi tingkat Pengembangan Usaha Mikro Kecil
pengangguran di Kabupaten Ngawi? Menengah
a. Pengertian UMKM (Usaha Mikro
Tujuan Penelitian Kecil dan Menengah )
Tujuan yang ingin dicapai dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah
penelitian ini adalah untuk mengetahui adalah usaha produktif milik orang
apakah pengembangan UMKM (Usaha perorangan dan/atau badan usaha
Mikro Kecil Menengah) dapat perorangan yang memenuhi kriteria
meningkatkan pertumbuhan ekonomi Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam
daerah Kabupaten Ngawi dan dapat Undang-Undang ini. Kriteria asset:
mengurangi tingkat pengangguran di Maks. 50 Juta, kriteria Omzet: Maks.
Kabupaten Ngawi. 300 juta rupiah.
Hasil penelitian ini diharapkan Usaha Kecil adalah usaha
dapat memberikan manfaat untuk ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
perkembangan perekonomian, secara yang dilakukan oleh orang perorangan
teoritis yaitu hasil penelitian ini dapat atau badan usaha yang bukan
dipergunakan sebagai bahan untuk merupakan anak perusahaan atau
memperluas wawasan dalam hal bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
efektivitas pengembangan UMKM untuk dikuasai, atau menjadi bagian baik
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di langsung maupun tidak langsung dari
Kabupaten Ngawi, secara praktis, hasil usaha menengah atau usaha besar
penelitian ini akan bermanfaat bagi yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
pelaku ekonomi UMKM, efektivitas sebagaimana dimaksud dalam Undang-
pengembangan UMKM untuk Undang ini. Kriteria asset: 50 juta - 500
meningkatkan pertumbuhan ekonomi juta, kriteria Omzet: 300 juta - 2,5 Miliar
kabupaten Ngawi. rupiah.
Sedangkan bagi peneliti, Usaha Menengah adalah usaha
penelitian ini memberikan pengetahuan ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang sangat berarti dalam memahami yang dilakukan oleh orang
perseorangan atau badan usaha yang melakukan perubahan dalam hidup
bukan merupakan anak perusahaan serta menggali potensi diri, pengabdian
atau cabang perusahaan yang dimiliki, diri dan mendapatkan pengakuan atas
dikuasai, atau menjadi bagian baik usaha, tahan banting, lebih fokus pada
langsung maupun tidak langsung konsumen, mudah beradaptasi, menjadi
dengan Usaha Kecil atau usaha besar penggerak ekonomi masyarakat yang
dengan jumlah kekayaan bersih atau inovatif dan fleksibel.
hasil penjualan tahunan sebagaimana c. Tujuan Pengembangan UMKM
diatur dalam Undang-Undang ini. Program Pengembangan UMKM
Kriteria asset: 500 juta - 10 Miliar, melayani pengembangan keterampilan
kriteria Omzet: >2,5 Miliar - 50 Miliar kewirausahaan dan kemampuan untuk
rupiah. menjalankan usaha kecil dan
b. Manfaat Usaha Mikro Kecil dan menengah. Program ini melatih para
Menegah peserta untuk: menerapkan ketrampilan
Manfaat UMKM bagi kewirausahaan mereka, mengidentifikasi
perekonomian nasional antara lain: dan memilih proyek bisnis yang layak
Membuka Lapangan Pekerjaan, Menjadi atau memperluas usaha yang ada, dan
Penyumbang Terbesar Nilai Produk secara hati-hati mempersiapkan
Domestik Bruto, Salah satu Solusi proposal perencanaan bisnis untuk di
efektif bagi permasalahan Ekonomi presentasikan ke lembaga-lembaga
masyarakat kelas kecil dan menengah. keuangan.
Sedangkan manfaat UMKM bagi d. Asas, prinsip, tujuan, dan kriteria
perekonomian daerah adalah UMKM
meningkatkan pendapatan, Asas-asas Usaha Mikro, Kecil dan
memberdayakan masyarakat khususnya Menengah antara lain: kekeluargaan,
perempuan, mendapatkan pengalaman demokrasi ekonomi, kebersamaan,
berwirausaha, memperkecil angka efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
pengangguran di desa, mempererat berwawasan lingkungan, kemandirian,
rasa kebersamaan, mengembangkan keseimbangan kemajuan, dan kesatuan
potensi masyarakat, mengembangkan ekonomi nasional
usaha yang telah ada sebelumnya, serta Sedangkan prinsip pemberdayaan
menumbuhkan rasa ingin maju dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,
sebagainya. antara lain: (1) penumbuhan
Adapun manfaat UMKM bagi kemandirian, kebersamaan dan
pelaku UMKM sendiri antara lain: kewirausahaan Usaha Mikro, Kecil dan
adanya kebebasan finansial, memiliki Menengah untuk berkarya dengan
kemampuan mengontrol diri sendiri, prakarsa sendiri; (2) Perwujudan
kebijakan publik yang transparan, 1. TeoriPertumbuhanEkonomi
akuntabel dan berkeadilan; (3) Teori dibangun berdasarkan
Pengembangan usaha berbasis potensi pengalaman empiris, sehingga teori
daerah dan berorientasi pasar sesuai dapat dijadikan sebagai dasar untuk
dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil memprediksi dan membuat suatu
dan Menengah; kebijakan.
d. Peningkatan daya saing Usaha Terdapat beberapa teori yang
Mikro, Kecil dan Menengah; (4) mengungkapkan tentang konsep
Penyelenggaraan perencanaan, pertumbuhan ekonomi, antara lain
pelaksanaan, dan pengendalian secara sebagai berikut:
terpadu a. Werner Sombart (1863-1947)
Adapun Tujuan Pemberdayaan Menurut Werner Sombart
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa
antara lain: dapat dibagi menjadi tiga tingkatan
a. Mewujudkan struktur perekonomian yaitu:
nasional yang seimbang,berkembang (1) Masa perekonomian tertutup.
dan berkadilan; Pada masa ini, semua
b. Menumbuhkan dan mengembangkan kegiatan manusia hanya semata-
Kemampuan Usaha Mikro, Kecil dan mata untuk memenuhi kebutuhannya
Menengah menjadi sistem usaha sendiri.Individu atau masyarakat
yang tangguh dan mandiri; bertindak sebagai produsen
c. Meningkatkan peran Usaha Mikro, sekaligus konsumen sehingga tidak
Kecil dan Menengah dalam terjadi pertukaran barang atau jasa.
pembangunan daerah, penciptaan Masa perekonomian ini
lapangan kerja, pemerataan memiliki ciri-ciri: kegiatan manusia
pendapatan, pertumbuhan ekonomi, untuk memenuhi kebutuhan sendiri,
dan pengentasan rakyat dari setiap individu sebagai produsen
kemiskinan. sekaligus sebagai konsumen, belum
PertumbuhanEkonomi ada pertukaran barang dan jasa
Pertumbuhan ekonomi suatu (2) Tingkat kapitalis
Negara dapat diukur dengan cara Masa ini memiliki beberapa
membandingkan, misalnya untuk ukuran ciri, yaitu: munculnya kaum kapitalis
nasional, Gross National Product (GNP) yang memiliki alat produksi, produksi
tahun yang sedang berjalan dengan dilakukan secara masal dengan alat
tahun sebelumnya. modern, perdagangan mengarah
Beberapa teori Pertumbuhan pada persaingan monopoli, dalam
Ekonomi menurut para ahl iantara lain:
masyarakat terdapat dua kelompok 2. Masyarakat pra kondisi untuk
yaitu majikan dan buruh. periode lepas landas (the
b. Friendrich List (1789-1846) preconditions for take off)
Menurut Friendrich List, Merupakan tingkat pertumbuhan
pertumbuhan ekonomi suatu bangsa ekonomi dimana masyarakat
dapat dibagi menjadi empat tahap sedang berada dalam proses
sebagai berikut: (1) Masa berburu transisi. Sudah mulai ada
dan pengembaraan. (2) Masa penerapan ilmu pengetahuan
beternak dan bertani. (3) Masa modern ke dalam fungsi-fungsi
bertani dan kerajinan. (4) Masa produksi baru, baik di bidang
kerajinan, industri, perdagangan pertanian maupun di bidang
c. Karl Butcher(1847-1930) industri.
Karl menyatakan bahwa 3. Periode Lepas Landas (The take
pertumbuhan ekonomi suatu bangsa off)
dapat dibedakan menjadi empat Merupakan interval waktu yang
tingkatan sebagai berikut: (1) Masa diperlukan untuk mendobrak
rumah tangga tertutup. (2) Rumah penghalang-penghaang pada
tangga kota. (3) Rumah tangga pertumbuhan yang berkelanjutan.
bangsa. (4) Rumah tangga dunia. Kekuatan-kekuatan yang dapat
d. Walt Whiteman Rostow (1916-1979) mendorong pertumbuhan
Walt mengungkapkan teori ekonomi diperluas. Tingkat
pertumbuhan ekonomi dalam investasi yang efektif dan tingkat
bukunya yang berjudul The Stages of produksi dapat meningkat,
Economic Growth yang menyatakan investasi efektif serta tabungan
bahwa pertumbuhan perekonomian yang bersifat produktif meningkat
dibagi menjadi 5 (lima) sebagai atau lebih dari jumlah pendapatan
berikut: nasional. Industri-industri baru
1. Masyarakat Tradisional (The berkembang dengan cepat dan
Traditional Society) industri yang sudah ada
Merupakan masyarakat yang mengalami ekspansi dengan
mempunyai struktur cepat. Kehidupan masyarakat
perkembangan dalam fungsi- sudah dinamis, bersifat individual,
fungsi produksi yang terbatas, adanya pembagian pekerjaan,
belum ada ilmu pengetahuan dan terjadi pertukaran untuk mencari
teknologi modern, dan terdapat keuntungan.
suatu batas tingkat output per 4. Tingkat kapitalisme raya.
kapita yang dapat dicapai.
Masa ini memiliki beberapa ciri, yang dimaksud dinataranya kesuburan
yaitu: usahanya semata-mata tanah, kekayaan mineral, tambang,
mencari keuntungan, gerak kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
menuju kedewasaan (Maturity), 2. Faktor Ilmu Pengetahuan dan
lapangan usaha bertambah luas Teknologi
dengan penerapan teknologi Perkembangan ilmu pengetahuan
modern. Investasi efektif serta dan teknologi yang semakin pesat
tabungan meningkat dari 10 % mendorong adanya percepatan proses
hingga 20 % dari pendapatan pembangunan, pergantian pola kerja
nasional dan investasi ini yang semula menggunakan tangan
berlangsung secara cepat. Output manusia digantikan oleh mesin-mesin
dapat melampaui pertamabahn canggih berdampak kepada aspek
jumlah penduduk, barang-barang efisiensi, kualitas dan kuantitas
yang dulunya diimpor, kini sudah serangkaian aktivitas pembangunan
dapat dihasilkan. ekonomi yang dilakukan dan pada
Pendapatan riil per kapita akhirnya berakibat pada percepatan laju
selalu meningkat sehingga sebagian pertumbuhan perekonomian.
besar masyarakat mencapai tingkat 3. FaktorBudaya
konsumsi yang melampaui Faktor budaya memberikan
kebutuhan bahan pangan dasar, dampak tersendiri terhadap
sandang, dan pangan. Kesempatan pembangunan ekonomi yang dilakukan.
kerja penuh sehingga pendapatan Faktor ini dapat berfungsi sebagai
nasional tinggi. Pendapatan nasional pembangkit atau pendorong proses
yang tinggi dapat memenuhi tingkat pembangunan tetapi dapat juga menjadi
konsumsi tinggi. penghambat pembangunan.
Budaya yang dapat mendorong
Faktor-FaktorPertumbuhanEkonomi pembangunan diantaranya sikap kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan
pertumbuhan ekonomi adalah Sumber sebagainya.Adapun budaya yang dapat
Daya Manusia (SDM). Sumber daya menghambat proses pembangunan
manusia merupakan factor terpenting diantaranya sikap anarkis, egois, boros,
dalam proses pembangunan. KKN, dan sebagainya.
1. Faktor Sumber Daya Alam 4. SumberDaya Modal
Sebagian besar Negara Sumberdaya modal dibutuhkan
berkembang bertumpu kepada sumber manusia untuk mengolah SDA dan
daya alam dalam melaksanakan proses meningkatkan kualitas IPTEK.Sumber
pembangunannya.Sumber daya alam daya modal berupa barang-barang
modal sangat penting bagi Penelitian ini dilakukan pada
perkembangan dan kelancaran proses perkuliahan semester gasal
pembangunan ekonomi karena barang- tahun akademik 2012/2013.
barang modal juga dapat meningkatkan Pada penelitian ini digunakan
produktivitas. pendekatan kualitatif, yaitu suatu
prosedur penelitian dimana data yang
Hipotesis dihasilkan berupa deskriptif dari tulisan
Hipotesissementarapenelitian ini dan perilaku yang dapat diamati dari
adalahbahwa : subyek itu sendiri (Furchan: 1992).
1. Semakin banyak jumlah UMKM Dalam pembahasan, selain
semakin tinggi pertumbuhan menggunakan data kuantitatif juga
ekonomi. menggunakan data kualitatif sebagai
2. Semakin tinggi omzet UMKM dasar untuk memberikan interprestasi
semakin tinggi pertumbuhan ekonomi terhadap temuan di lapangan. Kualitas
Daerah kabupatenNgawi hasil penelitian dalam bidang ilmu-ilmu
3. Ada keterkaitan di antarajumlah sosial sangat ditentukan oleh ketepatan
UMKM dan omzet penjualan dengan di dalam memilih dan menggunakan
pertumbuhan ekonomi daerah metode penelitian. Untuk menentukan
Kabupaten Ngawi. metode penelitian tentu bukanlah
pekerjaan yang mudah karena banyak
METODE PENELITIAN alternatif metode penelitian yang dapat
Penelitian ini dilaksanakan digunakan dimana satu dengan yang
terhadap UMKM yang ada di Kabupaten lain saling melengkapi.
Ngawi yang tersebar di 19 Kecamatan. Sesuai dengan tujuan penelitian
Dipilihnya UMKM di Daerah Kabupaten ini yaitu mengungkap pengaruh dari
Ngawi sebagai obyek penelitian karena variabel-variabel yang diidentifikasikan,
peneliti merasa perlu untuk mengetahui maka peneliti cenderung menggunakan
seberapa besar perkembangan usaha metode deskriptif analisis dengan tujuan
Mikro, Kecil, dan Menengah untuk untuk menerangkan dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi mengungkapkan secara sistematis antar
daerah di Kabupaten Ngawi. dua variabel atau lebih, sekaligus
Adapun faktor-faktor yang diteliti menguji satu atau beberapa hipotesis
antara lain lama pendirian, modal, yang telah dirumuskan.
Tenaga kerja, omzet, kepemimpinan Untuk melaksanakan penelitian
dan strategi inovasi usaha dari UMKM deskriptif yang menggunakan metode
yang ada. survey diharapkan daya prediksi dan
keeratan hubungan antara variabel yang
diteliti dapat diukur sekaligus. Dalam tingkat investasi, dan kinerja
pembahasannya selain menggunakan perusahaan.
cara kuantitatif yaitu untuk mengetahui Untuk pengolahan dan analisis
pengaruh dari variabel-variabel yang data dilakukan bersamaan dengan
diamati, juga menggunakan analisis proses pelaksanaan pengumpulan data.
kualitatif untuk memberi interprestasi Dalam penelitian ini digunakan
terhadap hasil temuan di lapangan. logika deduksi dengan membandingkan
Penelitian ini menggunakan teori yang melatar belakangi
pengambilan sampel dengan tehnik permasalahan.Data yang diperoleh dari
probability sampling dengan cara lapangan akan diolah dengan cara
Proportionalestratifiled random sampling mengumpulkan semua data yang ada.
(populasi tidak homogen) yaitu Data yang ada dikelompokkan, diseleksi
pengambilan sampel dilakukan secara dan selanjutnya dianalisis.
acak dengan memperhatikan strata
yang ada. Artinya setiap strata terwakili HASIL DAN PEMBAHASAN
sesuai proporsinya. Dari data yang terkumpul dapat
Berdasarkan rumus Taro yamane diketahui bahwa rata-rata UMKM di
dalam menentukan jumlah seluruh Kabupaten Ngawi telah berdiri lebih dari
sampel maka diperoleh jumlah 2 tahun dan masih berjalan sampai
penyebaran sampel sebagai berikut: sekarang.
Tabel 3.1 Penebaran sampel Modal yang digunakan UMKM di
No UMKM Jumlah Kabupaten Ngawi mayoritas masih
Populasi Sampel mengandalkan dana dari koperasi yang
1 A 129 23
2 B 6 1 biasanya jumlahnya kecil. Hanya 35%
3 C 175 30 UMKM di Kabupaten Ngawi yang telah
4 D 17 3
5 E 140 25 mendapatkan bantuan dana dari bank
JUMLAH 467 82 untuk mengembangkan usahanya.
Para pemilik UMKM di Kabupaten
Sedangkan untuk mengumpulkan ngawi secara umum memimpin secara
data dalam penelitian ini, peneliti langsung unit usahanya. Mereka
menggunakan metode dokumentasi dan memimpin sendiri tenaga kerja yang
metode wawancara/interview. bekerja di unit usaha milikmya. Total
Sedangkan instrumen penelitian tenaga kerja yang dapat diserap oleh
yang digunakan dalam penelitian ini UMKM di Kabupaten Ngawi sebanyak
meliputi beberapa variabel antara lain 471 orang.
orientasi kepemimpinan, strategi inovasi, Untuk omzet/pendapatan UMKM
di Kabupaten Ngawi sangat beragam,
berkisar antara Rp. 7.000.000,- sampai Sedangkan penyerapan tenaga
lebih dari Rp. 20.000.000,-.Untuk kerja oleh UMKM-UKMK di Kabupaten
mengetahui Omzet per tahun UMKM Ngawi terbukti mengurangi jumlah
Kabupaten Ngawi dapat dilihat pada pengangguran. Hal ini berarti
gambar 1. penyerapan tenaga kerja membawa
dampak positif bagi upaya pengentasan
kemiskinan di Kabupaten Ngawi.
Jumlah penyerapan tenaga kerja
oleh UMKM Kabupaten Ngawi dapat
dilihat pada gambar 2.

Gambar 1 Grafik Omzet per tahun


Gambar 2 Grafik penyerapan tenaga
UMKM Kab. Ngawi
kerja oleh UMKM

Untuk UMKM jenis A memiliki


PENUTUP
rata-rata omzet 2,172 milyar per tahun,
Kesimpulan
sedangkan UMKM jenis BRp. 144 juta
Dari penelitian yang dilakukan
per tahun, UMKM jenis C beromzet Rp.
terhadap UMKM yang ada di Kabupaten
3,456 milyar. Sedangkan untuk UMKM
Ngawi dapat diambil kesimpulan bahwa:
jenis D beromzet Rp. 900 juta dan jenis
1. UMKM di Kabupaten Ngawi dapat
E memiliki omzet Rp. 3.024 milyar per
meningkatkan pertumbuhan
tahun.
perekonomian daerah. Hal ini dapat
Dari data tersebut diatas dapat
dilihat dari omzet/pendapatan per
diketahui omzet-omzet yang dihasilkan
bulan seluruh UMKM Kabupaten
oleh UMKM-UMKM ini menambah
Ngawi yaitu Rp. 808.000.000,- atau
pendapatan daerah yang pada akhirnya
setara dengan Rp. 9.696.000.000,-
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
per tahun.
daerah Kabupaten Ngawi.
2. Dengan munculnya UMKM-UMKM di
Kabupaten Ngawi memberikan
dampak positif bagi upaya Kabupaten Ngawi. Sedangkan
pengentasan kemiskinan melalui penyerapan tenaga kerja oleh UMKM
penyerapan tenaga kerja. Hal ini di Kabupaten Ngawi berdampak
dibuktikan dengan adanya positif terhadap pengurangan tingkat
penyerapan tenaga kerja oleh pengangguran.
seluruh UMKM Kabupaten Ngawi Saran - Saran
sebanyak 471 orang. Dengan Berdasarkan hasil penelitian ini
adanya penyerapan tenaga kerja maka penulis memberikan saran
berarti terjadi pengurangan terhadap sebagai berikut:
tingkat pengangguran di Kabupaten 1. UMKM adalah modal kekayaan
Ngawi. daerah yang sangat berharga. Oleh
Implikasi karena itu kelangsungan usaha
Implikasi-implikasi yang timbul UMKM ini hendaknya lebih
dari data yang diperoleh pada penelitian diperhatikan oleh pemerintah,
ini antara lain: terutama dalam hal pendanaan.
1. Omzet/pendapatan seluruh UMKM Karena berdasarkan data penelitian
yang ada di Kabupaten Ngawi yang ini, UMKM di Kabupaten Ngawi
diperoleh dari proses menjalankan mayoritas masih mengandalkan dana
usaha tiap bulan membawa dampak usaha dari koperasi yang biasanya
positif terhadap peningkatan nominalnya kecil. Hanya 35% UMKM
kelangsungan hidup UMKM serta yang sudah mendapatkan modal
pendapatan daerah. Hal ini usaha dari bank. Untuk itu perlu
menunjukkan bahwa dijalin kerja sama antara pemerintah
omzet/pendapatan dari seluruh dengan UMKM dan pihak bank
UMKM yang ada menjadi salah satu sebagai penyedia modal agar UMKM
faktor pendorong pertumbuhan di Kabupaten Ngawi semakin
perekonomian daerah Kabupaten berkembang.
Ngawi. 2. Perlu pembinaan-pembinaan
2. Dengan semakin banyak UMKM terhadap UMKM-UMKM yang ada
yang berdiri maka kebutuhan akan oleh departemen terkait agar UMKM
tenaga kerja akan meningkat. Jika di Kabupaten Ngawi dapat terus
permintaan akan tenaga kerja berkembang.
meningkat maka akan meningkat 3. Perlu dilaksanakan penelitian lebih
pula kesejahteraan masyarakat lanjut, karena penelitian ini hanya
melalui gaji/upah yang diterima. Hal dilaksanakan di Kabupaten Ngawi
ini berarti terjadi pengurangan saja.
terhadap tingkat kemiskinan di
DAFTAR PUSTAKA dan Keagamaan. Malang:
Akdon. 2008. Aplikasi Statistika dan Kalimasada Press. 1996.
Metode Penelitian Untuk UU No. 20 Tahun 2008 tentang usaha
Administrasi Manajemen. mikro, kecil, dan menengah
Bandung: Dewa Ruci.
Faisal, Sanapioh.1982. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Surabaya:
Usaha Nasional.
Furchan, Arif. 1992. Pengantar Metode
Penelitian Kualitatif. Surabaya:
Usaha Nasional.
H.B. Sutopo. 2002. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Surakarta:
UNS Press.
Hubeis, Musa. 2009. Prospek Usaha
Kecil dalam Wadah Inkubator
Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia.
Id.wikipedia.org/wiki/pertumbuhan
ekonomi diunggah 23 November
2013 pukul 20.45.
Miller. J.C. dan J.N. Miller. 1991.
Statistika Untuk Kimia Analistik.
Bandung: ITB.
Moeloeng. 2005. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Ropke, Jochen. 1992. Cooperative
Entreprenship. Marburg –
German.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2005. Manajemen
Penelitian. Bumi Aksara . Jakarta
Sunhaj, Ahmad. Teknik Penulisan
Kualitatif dalam Penelitian
Kualitatif dalam Ilmu-Ilmu Sosial

Anda mungkin juga menyukai