ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH UNTUK
MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI
SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN DAERAH DI KABUPATEN NGAWI
Bin Hasri, Sigit Santoso, Djoko Santoso TH
Magister Pendidikan Ekonomi Program PASCASARJANA UNS binhasrilawu21@yahoo.co.id
Abstrak
Pertumbuhan ekonomi nasional sangat ditentukan oleh dinamika dan
perkembangan perekonomian daerah, sedangkan perekonomian daerah pada umumnya ditopang oleh kegiatan ekonomi bersakala kecil dan menengah. Unit usaha yang masuk dalam kategori Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan urat nadi penentu perkembangan perekonomian daerah dan nasional. Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang tangguh di tengah krisis ekonomi yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Populasi sumber adalah UMKM yang ada di Kabupaten Ngawi dengan jumlah sampel 82 dari 467 UMKM yang ada yang tersebar dalam jenis UMKM yang berbeda. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dengan tehnik analisis data menggunakan logika deduksi, dengan membandingkan teori yang melatar belakangi permasalahan. Dari data yang terkumpul diperoleh kesimpulan bahwa pengembangan UMKM di Kabupaten Ngawi mampu menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta membawa dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Ngawi.
Kata Kunci: UMKM, pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja
PENDAHULUAN upaya pemberdayaan tersebut belum Pertumbuhan ekonomi nasional sangat memberikan hasil yang maksimal dan ditentukan oleh dinamika perekonomian membawa daya ungkit (leverage) yang daerah, sedangkan perekonomian kuat bagi para pelaku UMKM pada daerah pada umumnya ditopang oleh khususnya, dan masyarakat pada kegiatan ekonomi berskala kecil dan umumnya. menengah. Unit usaha yang masuk Pada tahun 2008, kontribusi UMKM dalam kategori Usaha Mikro, Kecil dan terhadap penciptaan devisa nasional. Menengah (UMKM) merupakan urat Melalui ekspor non migas mengalami nadi perekonomian daerah dan peningkatan sebesar Rp. 40,75 triliun nasional. Jumlah UMKM mencapai atau 28,49% yaitu dengan tercapainya sekitar 99% dari populasi unit usaha, angka sebesar Rp. 183,76 triliun atau serta menampung lebih dari 92% jumlah 20,17% dari total nilai ekspor non migas tenaga kerja. Dari tingkat nasional (www.bps.go.id). Selanjutnya pertumbuhan ekonomi nasional sebesar pada tahun 2008, kontribusi UMKM 5,0 %, UMKM menyumbang laju terhadap total PDB nasional adalah pertumbuhan sekitar 3,0 %, lebih tinggi sebesar Rp. 1.165,26 triliun atau dari pada laju pertumbuhan usaha 58,33%. besar. Dari data awal ini menunjukkan Kemudian pada tahun 2008, UMKM betapa strategisnya pengembangan mampu menyerap tenaga kerja sebesar koperasi dan UMKM. 90.896.270 orang atau 97,04% dari total Sektor Usaha Mikro Kecil dan penyerapan tenaga kerja yang ada. Menengah (UMKM) merupakan usaha Jumlah ini meningkat sebesar 2,43% yang tangguh di tengah krisis ekonomi. atau 2.156.526 orang dibandingkan Saat ini sekitar 99% pelaku ekonomi tahun 2007. mayoritas adalah pelaku usaha UMKM Perkembangan UMKM di yang terus tumbuh secara signifikan dan Indonesia masih terhambat sejumlah menjadi sektor usaha yang mampu persoalan antara lainUMKM lemah menjadi penopang stabilitas dalam segi permodalan dan segi perekonomian nasional. UMKM makin manajerial (kemampuan manajemen, tahan banting dan tetap optimistis di produksi, pemasaran dan sumber daya tengah krisis. Ketika terjadi krisis global manusia); serta masalah yang muncul pelaku UMKM tetap bergerak. dari pihak pengembang dan pembina Pemerintah telah memberikan upaya- UMKM, misalnya solusi yang diberikan upaya pemberdayaan berupa kebijakan, tidak tepat sasaran, tidak adanya program dan kegiatan untuk semakin monitoring dan program yang tumpang menguatkan sektor UMKM ini. Namun tindih antar institusi. Rumusan Masalah secara mendalam, serta memberikan Berdasarkan persoalan diatas ketrampilan dalam melakukan analisis maka rumusan Masalah dari penelitian terhadap berbagai masalah yang ini adalah : berkenaan dengan perkembangan ilmu 1. Apakah pengembangan UMKM pengetahuan dan teknologi. dapat meningkatkan perekonomian daerah Kabupaten Ngawi? KAJIAN LITERATUR 2. Apakah pengembangan UMKM Kajian Teori dapat mengurangi tingkat Pengembangan Usaha Mikro Kecil pengangguran di Kabupaten Ngawi? Menengah a. Pengertian UMKM (Usaha Mikro Tujuan Penelitian Kecil dan Menengah ) Tujuan yang ingin dicapai dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah penelitian ini adalah untuk mengetahui adalah usaha produktif milik orang apakah pengembangan UMKM (Usaha perorangan dan/atau badan usaha Mikro Kecil Menengah) dapat perorangan yang memenuhi kriteria meningkatkan pertumbuhan ekonomi Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam daerah Kabupaten Ngawi dan dapat Undang-Undang ini. Kriteria asset: mengurangi tingkat pengangguran di Maks. 50 Juta, kriteria Omzet: Maks. Kabupaten Ngawi. 300 juta rupiah. Hasil penelitian ini diharapkan Usaha Kecil adalah usaha dapat memberikan manfaat untuk ekonomi produktif yang berdiri sendiri, perkembangan perekonomian, secara yang dilakukan oleh orang perorangan teoritis yaitu hasil penelitian ini dapat atau badan usaha yang bukan dipergunakan sebagai bahan untuk merupakan anak perusahaan atau memperluas wawasan dalam hal bukan cabang perusahaan yang dimiliki, efektivitas pengembangan UMKM untuk dikuasai, atau menjadi bagian baik meningkatkan pertumbuhan ekonomi di langsung maupun tidak langsung dari Kabupaten Ngawi, secara praktis, hasil usaha menengah atau usaha besar penelitian ini akan bermanfaat bagi yang memenuhi kriteria Usaha Kecil pelaku ekonomi UMKM, efektivitas sebagaimana dimaksud dalam Undang- pengembangan UMKM untuk Undang ini. Kriteria asset: 50 juta - 500 meningkatkan pertumbuhan ekonomi juta, kriteria Omzet: 300 juta - 2,5 Miliar kabupaten Ngawi. rupiah. Sedangkan bagi peneliti, Usaha Menengah adalah usaha penelitian ini memberikan pengetahuan ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang sangat berarti dalam memahami yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang melakukan perubahan dalam hidup bukan merupakan anak perusahaan serta menggali potensi diri, pengabdian atau cabang perusahaan yang dimiliki, diri dan mendapatkan pengakuan atas dikuasai, atau menjadi bagian baik usaha, tahan banting, lebih fokus pada langsung maupun tidak langsung konsumen, mudah beradaptasi, menjadi dengan Usaha Kecil atau usaha besar penggerak ekonomi masyarakat yang dengan jumlah kekayaan bersih atau inovatif dan fleksibel. hasil penjualan tahunan sebagaimana c. Tujuan Pengembangan UMKM diatur dalam Undang-Undang ini. Program Pengembangan UMKM Kriteria asset: 500 juta - 10 Miliar, melayani pengembangan keterampilan kriteria Omzet: >2,5 Miliar - 50 Miliar kewirausahaan dan kemampuan untuk rupiah. menjalankan usaha kecil dan b. Manfaat Usaha Mikro Kecil dan menengah. Program ini melatih para Menegah peserta untuk: menerapkan ketrampilan Manfaat UMKM bagi kewirausahaan mereka, mengidentifikasi perekonomian nasional antara lain: dan memilih proyek bisnis yang layak Membuka Lapangan Pekerjaan, Menjadi atau memperluas usaha yang ada, dan Penyumbang Terbesar Nilai Produk secara hati-hati mempersiapkan Domestik Bruto, Salah satu Solusi proposal perencanaan bisnis untuk di efektif bagi permasalahan Ekonomi presentasikan ke lembaga-lembaga masyarakat kelas kecil dan menengah. keuangan. Sedangkan manfaat UMKM bagi d. Asas, prinsip, tujuan, dan kriteria perekonomian daerah adalah UMKM meningkatkan pendapatan, Asas-asas Usaha Mikro, Kecil dan memberdayakan masyarakat khususnya Menengah antara lain: kekeluargaan, perempuan, mendapatkan pengalaman demokrasi ekonomi, kebersamaan, berwirausaha, memperkecil angka efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, pengangguran di desa, mempererat berwawasan lingkungan, kemandirian, rasa kebersamaan, mengembangkan keseimbangan kemajuan, dan kesatuan potensi masyarakat, mengembangkan ekonomi nasional usaha yang telah ada sebelumnya, serta Sedangkan prinsip pemberdayaan menumbuhkan rasa ingin maju dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, sebagainya. antara lain: (1) penumbuhan Adapun manfaat UMKM bagi kemandirian, kebersamaan dan pelaku UMKM sendiri antara lain: kewirausahaan Usaha Mikro, Kecil dan adanya kebebasan finansial, memiliki Menengah untuk berkarya dengan kemampuan mengontrol diri sendiri, prakarsa sendiri; (2) Perwujudan kebijakan publik yang transparan, 1. TeoriPertumbuhanEkonomi akuntabel dan berkeadilan; (3) Teori dibangun berdasarkan Pengembangan usaha berbasis potensi pengalaman empiris, sehingga teori daerah dan berorientasi pasar sesuai dapat dijadikan sebagai dasar untuk dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil memprediksi dan membuat suatu dan Menengah; kebijakan. d. Peningkatan daya saing Usaha Terdapat beberapa teori yang Mikro, Kecil dan Menengah; (4) mengungkapkan tentang konsep Penyelenggaraan perencanaan, pertumbuhan ekonomi, antara lain pelaksanaan, dan pengendalian secara sebagai berikut: terpadu a. Werner Sombart (1863-1947) Adapun Tujuan Pemberdayaan Menurut Werner Sombart Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa antara lain: dapat dibagi menjadi tiga tingkatan a. Mewujudkan struktur perekonomian yaitu: nasional yang seimbang,berkembang (1) Masa perekonomian tertutup. dan berkadilan; Pada masa ini, semua b. Menumbuhkan dan mengembangkan kegiatan manusia hanya semata- Kemampuan Usaha Mikro, Kecil dan mata untuk memenuhi kebutuhannya Menengah menjadi sistem usaha sendiri.Individu atau masyarakat yang tangguh dan mandiri; bertindak sebagai produsen c. Meningkatkan peran Usaha Mikro, sekaligus konsumen sehingga tidak Kecil dan Menengah dalam terjadi pertukaran barang atau jasa. pembangunan daerah, penciptaan Masa perekonomian ini lapangan kerja, pemerataan memiliki ciri-ciri: kegiatan manusia pendapatan, pertumbuhan ekonomi, untuk memenuhi kebutuhan sendiri, dan pengentasan rakyat dari setiap individu sebagai produsen kemiskinan. sekaligus sebagai konsumen, belum PertumbuhanEkonomi ada pertukaran barang dan jasa Pertumbuhan ekonomi suatu (2) Tingkat kapitalis Negara dapat diukur dengan cara Masa ini memiliki beberapa membandingkan, misalnya untuk ukuran ciri, yaitu: munculnya kaum kapitalis nasional, Gross National Product (GNP) yang memiliki alat produksi, produksi tahun yang sedang berjalan dengan dilakukan secara masal dengan alat tahun sebelumnya. modern, perdagangan mengarah Beberapa teori Pertumbuhan pada persaingan monopoli, dalam Ekonomi menurut para ahl iantara lain: masyarakat terdapat dua kelompok 2. Masyarakat pra kondisi untuk yaitu majikan dan buruh. periode lepas landas (the b. Friendrich List (1789-1846) preconditions for take off) Menurut Friendrich List, Merupakan tingkat pertumbuhan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa ekonomi dimana masyarakat dapat dibagi menjadi empat tahap sedang berada dalam proses sebagai berikut: (1) Masa berburu transisi. Sudah mulai ada dan pengembaraan. (2) Masa penerapan ilmu pengetahuan beternak dan bertani. (3) Masa modern ke dalam fungsi-fungsi bertani dan kerajinan. (4) Masa produksi baru, baik di bidang kerajinan, industri, perdagangan pertanian maupun di bidang c. Karl Butcher(1847-1930) industri. Karl menyatakan bahwa 3. Periode Lepas Landas (The take pertumbuhan ekonomi suatu bangsa off) dapat dibedakan menjadi empat Merupakan interval waktu yang tingkatan sebagai berikut: (1) Masa diperlukan untuk mendobrak rumah tangga tertutup. (2) Rumah penghalang-penghaang pada tangga kota. (3) Rumah tangga pertumbuhan yang berkelanjutan. bangsa. (4) Rumah tangga dunia. Kekuatan-kekuatan yang dapat d. Walt Whiteman Rostow (1916-1979) mendorong pertumbuhan Walt mengungkapkan teori ekonomi diperluas. Tingkat pertumbuhan ekonomi dalam investasi yang efektif dan tingkat bukunya yang berjudul The Stages of produksi dapat meningkat, Economic Growth yang menyatakan investasi efektif serta tabungan bahwa pertumbuhan perekonomian yang bersifat produktif meningkat dibagi menjadi 5 (lima) sebagai atau lebih dari jumlah pendapatan berikut: nasional. Industri-industri baru 1. Masyarakat Tradisional (The berkembang dengan cepat dan Traditional Society) industri yang sudah ada Merupakan masyarakat yang mengalami ekspansi dengan mempunyai struktur cepat. Kehidupan masyarakat perkembangan dalam fungsi- sudah dinamis, bersifat individual, fungsi produksi yang terbatas, adanya pembagian pekerjaan, belum ada ilmu pengetahuan dan terjadi pertukaran untuk mencari teknologi modern, dan terdapat keuntungan. suatu batas tingkat output per 4. Tingkat kapitalisme raya. kapita yang dapat dicapai. Masa ini memiliki beberapa ciri, yang dimaksud dinataranya kesuburan yaitu: usahanya semata-mata tanah, kekayaan mineral, tambang, mencari keuntungan, gerak kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut. menuju kedewasaan (Maturity), 2. Faktor Ilmu Pengetahuan dan lapangan usaha bertambah luas Teknologi dengan penerapan teknologi Perkembangan ilmu pengetahuan modern. Investasi efektif serta dan teknologi yang semakin pesat tabungan meningkat dari 10 % mendorong adanya percepatan proses hingga 20 % dari pendapatan pembangunan, pergantian pola kerja nasional dan investasi ini yang semula menggunakan tangan berlangsung secara cepat. Output manusia digantikan oleh mesin-mesin dapat melampaui pertamabahn canggih berdampak kepada aspek jumlah penduduk, barang-barang efisiensi, kualitas dan kuantitas yang dulunya diimpor, kini sudah serangkaian aktivitas pembangunan dapat dihasilkan. ekonomi yang dilakukan dan pada Pendapatan riil per kapita akhirnya berakibat pada percepatan laju selalu meningkat sehingga sebagian pertumbuhan perekonomian. besar masyarakat mencapai tingkat 3. FaktorBudaya konsumsi yang melampaui Faktor budaya memberikan kebutuhan bahan pangan dasar, dampak tersendiri terhadap sandang, dan pangan. Kesempatan pembangunan ekonomi yang dilakukan. kerja penuh sehingga pendapatan Faktor ini dapat berfungsi sebagai nasional tinggi. Pendapatan nasional pembangkit atau pendorong proses yang tinggi dapat memenuhi tingkat pembangunan tetapi dapat juga menjadi konsumsi tinggi. penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong Faktor-FaktorPertumbuhanEkonomi pembangunan diantaranya sikap kerja Faktor-faktor yang mempengaruhi keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan pertumbuhan ekonomi adalah Sumber sebagainya.Adapun budaya yang dapat Daya Manusia (SDM). Sumber daya menghambat proses pembangunan manusia merupakan factor terpenting diantaranya sikap anarkis, egois, boros, dalam proses pembangunan. KKN, dan sebagainya. 1. Faktor Sumber Daya Alam 4. SumberDaya Modal Sebagian besar Negara Sumberdaya modal dibutuhkan berkembang bertumpu kepada sumber manusia untuk mengolah SDA dan daya alam dalam melaksanakan proses meningkatkan kualitas IPTEK.Sumber pembangunannya.Sumber daya alam daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi Penelitian ini dilakukan pada perkembangan dan kelancaran proses perkuliahan semester gasal pembangunan ekonomi karena barang- tahun akademik 2012/2013. barang modal juga dapat meningkatkan Pada penelitian ini digunakan produktivitas. pendekatan kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian dimana data yang Hipotesis dihasilkan berupa deskriptif dari tulisan Hipotesissementarapenelitian ini dan perilaku yang dapat diamati dari adalahbahwa : subyek itu sendiri (Furchan: 1992). 1. Semakin banyak jumlah UMKM Dalam pembahasan, selain semakin tinggi pertumbuhan menggunakan data kuantitatif juga ekonomi. menggunakan data kualitatif sebagai 2. Semakin tinggi omzet UMKM dasar untuk memberikan interprestasi semakin tinggi pertumbuhan ekonomi terhadap temuan di lapangan. Kualitas Daerah kabupatenNgawi hasil penelitian dalam bidang ilmu-ilmu 3. Ada keterkaitan di antarajumlah sosial sangat ditentukan oleh ketepatan UMKM dan omzet penjualan dengan di dalam memilih dan menggunakan pertumbuhan ekonomi daerah metode penelitian. Untuk menentukan Kabupaten Ngawi. metode penelitian tentu bukanlah pekerjaan yang mudah karena banyak METODE PENELITIAN alternatif metode penelitian yang dapat Penelitian ini dilaksanakan digunakan dimana satu dengan yang terhadap UMKM yang ada di Kabupaten lain saling melengkapi. Ngawi yang tersebar di 19 Kecamatan. Sesuai dengan tujuan penelitian Dipilihnya UMKM di Daerah Kabupaten ini yaitu mengungkap pengaruh dari Ngawi sebagai obyek penelitian karena variabel-variabel yang diidentifikasikan, peneliti merasa perlu untuk mengetahui maka peneliti cenderung menggunakan seberapa besar perkembangan usaha metode deskriptif analisis dengan tujuan Mikro, Kecil, dan Menengah untuk untuk menerangkan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi mengungkapkan secara sistematis antar daerah di Kabupaten Ngawi. dua variabel atau lebih, sekaligus Adapun faktor-faktor yang diteliti menguji satu atau beberapa hipotesis antara lain lama pendirian, modal, yang telah dirumuskan. Tenaga kerja, omzet, kepemimpinan Untuk melaksanakan penelitian dan strategi inovasi usaha dari UMKM deskriptif yang menggunakan metode yang ada. survey diharapkan daya prediksi dan keeratan hubungan antara variabel yang diteliti dapat diukur sekaligus. Dalam tingkat investasi, dan kinerja pembahasannya selain menggunakan perusahaan. cara kuantitatif yaitu untuk mengetahui Untuk pengolahan dan analisis pengaruh dari variabel-variabel yang data dilakukan bersamaan dengan diamati, juga menggunakan analisis proses pelaksanaan pengumpulan data. kualitatif untuk memberi interprestasi Dalam penelitian ini digunakan terhadap hasil temuan di lapangan. logika deduksi dengan membandingkan Penelitian ini menggunakan teori yang melatar belakangi pengambilan sampel dengan tehnik permasalahan.Data yang diperoleh dari probability sampling dengan cara lapangan akan diolah dengan cara Proportionalestratifiled random sampling mengumpulkan semua data yang ada. (populasi tidak homogen) yaitu Data yang ada dikelompokkan, diseleksi pengambilan sampel dilakukan secara dan selanjutnya dianalisis. acak dengan memperhatikan strata yang ada. Artinya setiap strata terwakili HASIL DAN PEMBAHASAN sesuai proporsinya. Dari data yang terkumpul dapat Berdasarkan rumus Taro yamane diketahui bahwa rata-rata UMKM di dalam menentukan jumlah seluruh Kabupaten Ngawi telah berdiri lebih dari sampel maka diperoleh jumlah 2 tahun dan masih berjalan sampai penyebaran sampel sebagai berikut: sekarang. Tabel 3.1 Penebaran sampel Modal yang digunakan UMKM di No UMKM Jumlah Kabupaten Ngawi mayoritas masih Populasi Sampel mengandalkan dana dari koperasi yang 1 A 129 23 2 B 6 1 biasanya jumlahnya kecil. Hanya 35% 3 C 175 30 UMKM di Kabupaten Ngawi yang telah 4 D 17 3 5 E 140 25 mendapatkan bantuan dana dari bank JUMLAH 467 82 untuk mengembangkan usahanya. Para pemilik UMKM di Kabupaten Sedangkan untuk mengumpulkan ngawi secara umum memimpin secara data dalam penelitian ini, peneliti langsung unit usahanya. Mereka menggunakan metode dokumentasi dan memimpin sendiri tenaga kerja yang metode wawancara/interview. bekerja di unit usaha milikmya. Total Sedangkan instrumen penelitian tenaga kerja yang dapat diserap oleh yang digunakan dalam penelitian ini UMKM di Kabupaten Ngawi sebanyak meliputi beberapa variabel antara lain 471 orang. orientasi kepemimpinan, strategi inovasi, Untuk omzet/pendapatan UMKM di Kabupaten Ngawi sangat beragam, berkisar antara Rp. 7.000.000,- sampai Sedangkan penyerapan tenaga lebih dari Rp. 20.000.000,-.Untuk kerja oleh UMKM-UKMK di Kabupaten mengetahui Omzet per tahun UMKM Ngawi terbukti mengurangi jumlah Kabupaten Ngawi dapat dilihat pada pengangguran. Hal ini berarti gambar 1. penyerapan tenaga kerja membawa dampak positif bagi upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Ngawi. Jumlah penyerapan tenaga kerja oleh UMKM Kabupaten Ngawi dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 1 Grafik Omzet per tahun
Gambar 2 Grafik penyerapan tenaga UMKM Kab. Ngawi kerja oleh UMKM
Untuk UMKM jenis A memiliki
PENUTUP rata-rata omzet 2,172 milyar per tahun, Kesimpulan sedangkan UMKM jenis BRp. 144 juta Dari penelitian yang dilakukan per tahun, UMKM jenis C beromzet Rp. terhadap UMKM yang ada di Kabupaten 3,456 milyar. Sedangkan untuk UMKM Ngawi dapat diambil kesimpulan bahwa: jenis D beromzet Rp. 900 juta dan jenis 1. UMKM di Kabupaten Ngawi dapat E memiliki omzet Rp. 3.024 milyar per meningkatkan pertumbuhan tahun. perekonomian daerah. Hal ini dapat Dari data tersebut diatas dapat dilihat dari omzet/pendapatan per diketahui omzet-omzet yang dihasilkan bulan seluruh UMKM Kabupaten oleh UMKM-UMKM ini menambah Ngawi yaitu Rp. 808.000.000,- atau pendapatan daerah yang pada akhirnya setara dengan Rp. 9.696.000.000,- dapat mendorong pertumbuhan ekonomi per tahun. daerah Kabupaten Ngawi. 2. Dengan munculnya UMKM-UMKM di Kabupaten Ngawi memberikan dampak positif bagi upaya Kabupaten Ngawi. Sedangkan pengentasan kemiskinan melalui penyerapan tenaga kerja oleh UMKM penyerapan tenaga kerja. Hal ini di Kabupaten Ngawi berdampak dibuktikan dengan adanya positif terhadap pengurangan tingkat penyerapan tenaga kerja oleh pengangguran. seluruh UMKM Kabupaten Ngawi Saran - Saran sebanyak 471 orang. Dengan Berdasarkan hasil penelitian ini adanya penyerapan tenaga kerja maka penulis memberikan saran berarti terjadi pengurangan terhadap sebagai berikut: tingkat pengangguran di Kabupaten 1. UMKM adalah modal kekayaan Ngawi. daerah yang sangat berharga. Oleh Implikasi karena itu kelangsungan usaha Implikasi-implikasi yang timbul UMKM ini hendaknya lebih dari data yang diperoleh pada penelitian diperhatikan oleh pemerintah, ini antara lain: terutama dalam hal pendanaan. 1. Omzet/pendapatan seluruh UMKM Karena berdasarkan data penelitian yang ada di Kabupaten Ngawi yang ini, UMKM di Kabupaten Ngawi diperoleh dari proses menjalankan mayoritas masih mengandalkan dana usaha tiap bulan membawa dampak usaha dari koperasi yang biasanya positif terhadap peningkatan nominalnya kecil. Hanya 35% UMKM kelangsungan hidup UMKM serta yang sudah mendapatkan modal pendapatan daerah. Hal ini usaha dari bank. Untuk itu perlu menunjukkan bahwa dijalin kerja sama antara pemerintah omzet/pendapatan dari seluruh dengan UMKM dan pihak bank UMKM yang ada menjadi salah satu sebagai penyedia modal agar UMKM faktor pendorong pertumbuhan di Kabupaten Ngawi semakin perekonomian daerah Kabupaten berkembang. Ngawi. 2. Perlu pembinaan-pembinaan 2. Dengan semakin banyak UMKM terhadap UMKM-UMKM yang ada yang berdiri maka kebutuhan akan oleh departemen terkait agar UMKM tenaga kerja akan meningkat. Jika di Kabupaten Ngawi dapat terus permintaan akan tenaga kerja berkembang. meningkat maka akan meningkat 3. Perlu dilaksanakan penelitian lebih pula kesejahteraan masyarakat lanjut, karena penelitian ini hanya melalui gaji/upah yang diterima. Hal dilaksanakan di Kabupaten Ngawi ini berarti terjadi pengurangan saja. terhadap tingkat kemiskinan di DAFTAR PUSTAKA dan Keagamaan. Malang: Akdon. 2008. Aplikasi Statistika dan Kalimasada Press. 1996. Metode Penelitian Untuk UU No. 20 Tahun 2008 tentang usaha Administrasi Manajemen. mikro, kecil, dan menengah Bandung: Dewa Ruci. Faisal, Sanapioh.1982. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Furchan, Arif. 1992. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya: Usaha Nasional. H.B. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press. Hubeis, Musa. 2009. Prospek Usaha Kecil dalam Wadah Inkubator Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia. Id.wikipedia.org/wiki/pertumbuhan ekonomi diunggah 23 November 2013 pukul 20.45. Miller. J.C. dan J.N. Miller. 1991. Statistika Untuk Kimia Analistik. Bandung: ITB. Moeloeng. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ropke, Jochen. 1992. Cooperative Entreprenship. Marburg – German. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2005. Manajemen Penelitian. Bumi Aksara . Jakarta Sunhaj, Ahmad. Teknik Penulisan Kualitatif dalam Penelitian Kualitatif dalam Ilmu-Ilmu Sosial